Anda di halaman 1dari 4

Hasil Diskusi Kelompok1 :

1. Levin Tamarandal Ginting (180210402003)


2. Ratna Furry Diana Supriyadi (180210402005)
3. Adel Fia Inka Gusti (180210402027)

PengantarApresiasi Drama dan Formula Dramaturgi

Pertanyaan :

1) Jinggan Tirai Kasih (180210402021) :Apa perbedaan antara naskah drama dan naskah
film?

Jawaban :Naskah Drama :

 Ruang lingkup lebih singkat hanya dalam 1 ruang dan waktu


 Drama terjadi dalam waktu riil; bukan berarti ceritanya nyata, tetapi penampilannya
sebenarnya dilakukan secara langsung dan dengan demikian segala sesuatu yang
terjadi diatas panggung bisa terjadi di belakang panggung juga.
 Lingkup drama biasanya kecil, disertai dengan satu cerita inti dengan beberapa aktor
yang cukup untuk menampilkan nya. Karena drama dilakukan pada waktu yang riil,
setiap malam pertunjukan, naskah drama anda tidak harus mencakup peran-peran
yang memerlukan aktor tambahan untuk hanya satu adegan. Dalam sebuah drama,
anda harus menyewa aktor untuk memainkan peran itu dengan latihan berminggu-
minggu dan setiap malam pertunjukan. Begitu banyak drama dengan berbagai
karakter tambahan yang sering memiliki satu atau lebih pemeran ensemble untuk
bermain pada bagian peran yang kecil.
 Beberapa drama yang lebih tradisional akan ditulis dalam tiga babak, membuat setiap
peran harus memiliki satu set baru (lokasi baru).
 Kisah dalam naskah drama diceritakan dalam dialog. Ini adalah aturan yang tidak
tertulis pada teater dimana banyak sutradara dan para aktor memiliharahan
dipanggung sebagai saran saja. Dialog, bagaimanapun juga, diatur baku. Dengan
demikian, babak pada drama akan menggerakkan cerita melalui dialog.
 Naskah drama cenderung untuk tetap bertahan pada sebuah adegan yang lebih lama
dari sebuah film untuk alasan tersebut. Drama adalah pengendali dialog. Anda akan
melihat pada naskah drama, dialog sangat jauh melebihi arahan dipanggung. Format
ceritanya sudah mencerminkan hal ini. Dialog dalam drama diberikan dengan batas
yang lebih luas, sementara aksi (atau arahan panggung diberikan dengan batas yang
kecil---kebalikan dari spesifikasi naskah film).

Naskah Film :

 Lebih kompleks dan rumit terdiri dari banyak ruang, tempat dan waktu. Termasuk
kompleksitas alur.
 Film bisa memiliki 70 adegan pada 70 lokasi dengan ratusan peran (dengan latar
belakang yang ekstra, dll). Lain dengan drama yang hanya terjadi disatu panggung.
Ruang lingkup film luas, mencakup berbagai tempat, area dan setting.
 Dalam film, seorang aktor hanya mungkin bermain pada satu adegan. Misalnya,
penjual hot dog di taman. Dia hanya memiliki satu atau dua hari untuk dipekerjakan,
merekam adegan, dan lain sebagainya. Ini menghemat uang untuk penyewaan bakat,
serta menghemat ruang dibelakang panggung. Semua aktor dalam film tidak harus ada
pada waktu yang sama; aktor bermain pada sebuah panggung yang disediakan.
Sementara dalam drama juga dapat memiliki banyak sekali adegan, paling selebihnya
hanya terbatas pada beberapa set inti, karena setiap kali ada perubahan lokasi, satu kru
harus benar-benar berjalan dan memindahkan latar pemandangan
 Format cerita, sedangkan untuk sebuah naskah film, mudah sekali melompat ke lokasi
lain (dan kembali dalam adegan yang sama) karena mereka akan direkam pada hari
yang berbeda di berbagai tempat.
 Dialog film bukan hanya menceritakan apa yang akan terjadi ketika mereka tidak
berbicara, film dilukiskan dengan gambar. Hal ini membawa kita pada dialog.
 Naskah film memiliki keseimbangan yang lebih besar antara dialog dan juga aksi (dan
aksi yang kadang-kadang jumlahnya benar-benar lebih banyak); ini karena film ada
dalam sebuah media visual. Anda akan mendapatkan kedekatan dan gambar
pemandangan yang lebar yang tidak bisa anda dapatkan di atas panggung. Dengan
demikian, naskah film menekankan pada penggambaran visual.

2) Bella Amarda Arbin Ramadhani (180210402038) : Drama hanya dilakukan dalam


satu kurun waktu saja, lalu jika demikian bagaimana dengan drama Korea yang terdiri
dari beberapa episode dan tidak dilakukan dalam satu kurun waktu saja?
Jawaban : Menurut kelompok kami, drama korea itu termasuk drama modern dan tayang
secara digital. Drama Korea sendiri di Indonesia sama seperti sinetron yang terdiri dari
beberapa episode, dan beberapa kali melakukan take untuk mencapai hasil akting yang
memuaskan. Sedangkan terdapat juga drama tradisional yang dilakukan di atas panggung dan
hanya terjadi dalam satu kurun waktu saja, dan tidak bisa mengulang beberapa kali atau take
beberapa kali untukmencapaihasilakting yang maksimaldanmemuaskan. Jadi, menurut
kelompok kami drama Korea termasuk drama modern dan ditayangkan secara digital tidak
secara langsung.

3) Nuri Fikria (180210402022) :Jelaskan secara detail maksud dari formula 4M dalam
Formula Dramaturgi?

Jawaban : 4M sendiri itu terdiri dari menghayal, menuliskan, memainkan, dan menyaksikan.
M1 atau menghayal, dapat oleh seseorag atau kelompok orang karena menemukan suatu
gagasan yang merangsang daya cipta. Gagasan itu timbul karena perhatian ditunjukkan pada
suatu peristiwa baik disaksikan, didengar maupun dibaca dari literatur tertentu. Bisa juga
gagasan itu timbul karena perhatian ditunjukan pada kehidupan seseorang. Gagasan atau daya
cipta tersebut kemudian diwujudkan kedalam besaran cerita yang pada akhirnya berkembang
menjadi sebuah lakon untuk dipentaskan

M2 atau menulis, adalah proses seleksi atau pemilihan situasi yang harus dihidupkan bagi
keseluruhan lakon oleh pengarang. Dalam sebuah lakon, situasi merupakan kunci aksi.
Setelah menemukan kunci aksi ini, pengarang mulai mengatur dan menyusun kembali situasi
peristiwa menjadi pola lakon tertentu. Disini seorang pengarang memiliki kisah untuk
diceritakan, kesan untuk digambarkan, suasana hati para tokoh untuk diciptakan dan semua
unsur pembentuk lakon dikomunikasikan.

M3 atau memainkan, merupakan proses para aktor memainkan kisah lakon diatas pentas.
Tugas aktor dalam hal ini adalah mengomunikasikan ide serta gagasan pengarang secara
hidup kepada penonton. Proses ini melibatkan banyak orang yaitu sutradara sebagai
komunikator, penata artistik sebagai yang mewujud kan ide dan gagasan secara visual serta
penonton sebagai komunikan.

M4 menyaksikan atau menonton, merupakan proses penerimaan dan penyerapan informasi


atau pesan yang disajikan oleh para pemain diatas pentas oleh para penonton. Pementasan
teater dapat dikatakan berhasil jika pesan yang hendak disampaikan dapat diterima dengan
baik oleh penonton. Penonton pergi menyaksikan pertunjukan dengan maksud pertama untuk
memperoleh kepuasan atau kebutuhan dan keinginannya terhadap tontonan tersebut.

4) Wihania Raras Arinindya (180210402024) : Kan didalam mengapresiasi drama itu


ada 2 cara, pertama cara reseptif dan cara produktif. Saya bertanya, mengenai cara
produktif di situ dicontohkan seperti membuat naskah drama. Nah, naskah drama
yang bagaimana dan seperti apa jika dikaitkan dengan mengapresiasi drama. Apakah
naskahnya sama atau bagaimana?

Jawaban : dalam apresiasi kita dengan sebuah naskah drama adalah mencari inspirasi dari
naskah tersebut, kemudian kita akan membuat naskah drama yang terinspirasi dari naskah
drama yang sudah pernah kita baca. Bisa juga dengan cara kita menganalisis sebuah drama
dengan membedah unsur intrinsik, ekstrinsik, bahkan unsur dramatis dari sebuah naskah
drama, hal ini dapat berguna untuk menjadin tolak ukur atau gambaran bagi pembuat
makalah serupa yang membahas tentang hal serupa juga.

5) Fuaddillah Rizqi Buyung Utama (180210402026) :Mengapa kelompok kalian


menggunakan teori tersebut? Mengapa tidak menggunakan teori yang lain?

Jawaban : kelompok kami menggunakan teori tersebut dikarenakan diantara teori pada buku
yang berkaitan dengan materi yang akan dipresentasikan, bahasa yang digunakan lebih
mudah untuk dipahami, dan lebih mudah untuk dipresentasikan. Selain bahasanya yang
mudah, dalam teori tersebut materi yang mencangkup lebih ringkas, lengkap dan jelas.
Dengan begitu kelompok kami memutuskan untuk memilih teori tersebut untuk di
presentasikan.

Anda mungkin juga menyukai