Anda di halaman 1dari 13

MATERI

TELAAH NASKAH DRAMA

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah : Pendidikan Seni Tari dan Drama

Dosen Pengampu : Anita Kusumaningrum, M. Pd.

Oleh :

2186206034 Ananda Parsyah

2186206047 Lia A’malia

2186206052 Nurul Aeni

2186206055 Siti Rukmana

PGSD Semester 4B

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

STKIP NU INDRAMAYU
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini, yang berjudul Telaah
Naskah Drama.

Tak lupa juga kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah Pendidikan
Seni Tari dan Drama yaitu ibu Anita Kusumaningrum M. Pd. yang telah memberikan bimbingan
dan semangat kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Seni Tari dan Drama dan
juga untuk menambah wawasan tentang mata kuliah tersebut. Makalah ini dibuat berdasarkan
dari beberapa referensi yang kami temukan.

Kami menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan, maka dari itu kami menerima
dengan senang hati kritik dan saran yang dapat membangun semangat kami agar lebih baik lagi.

Indramayu, 2 April 2023

i
Daftar Isi

KATA PENGANTAR ..................................................................i

DAFTAR ISI .................................................................................ii

BAB 1 : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1


B. Rumusan Masalah ...............................................................2
C. Tujuan .................................................................................2

BAB 2 : PEMBAHASAN

2.1. Konsep dasar telaah naskah drama......................................3

2.2. langkah-langkah menelaah daskah drama............................6

BAB 3 : PENUTUP

3.1 Kesimpulan ..........................................................................9

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Drama merupakan salah satu karya sastra yang dipenuhi dengan dialog dan
dipentaskan di atas panggung. Sebagai salah satu karya sastra yang dipentaskan, maka
dalam pementasannya senantiasa mengacu pada naskah drama yang telah disiapkan.
Penulisan naskah drama biasanya diambil melalui kejadian nyata yang bersumber dari
kehidupan manusia maupun kejadian fiktif yakni berdasarkan pada imajinasi penulis.
Naskah drama biasanya ditulis dalam bentuk dialog dan dipentaskan oleh aktor
dengan tujuan menggambarkan kejadian kehidupan melalui pertikaian dan konflik
yang terjadi di atas panggung.

Naskah drama merupakan karangan yang berisi kisah. Dalam penulisan


naskah drama terdapat unsur-unsur instrinsik yang membangun naskah drama
tersebut. Unsur-unsur tersebut diantaranya, yakni: tema, tokoh, alur, latar. Bahkan
kadang juga dilengkapi dengan penjelasan nama-nama tokoh, dialog yang diucapkan
para tokoh, keadaan panggung, tata busana, tata lampu (lighting), dan tata suara
(Endraswara, 2011:37).

Dasar penulisan sebuah naskah drama adalah konflik yang terdapat dalam
kehidupan manusia. Konflik yang terjadi terbangun oleh pertentangan-pertentangan
para tokohnya. Penuangan kehidupan itu digali dan diolah sedemikian rupa oleh
penulisnya sehingga mampu menampilkan suatu cerita yang menarik. Sisi dominan
dari sebuah naskah drama ditentukan oleh penulisanya tergantung bagaimana
pengarang memandang kehidupan. Kreativitas seorang pengarang terlihat dari
kemahiran pengarang menjalin konflik, menjawab konflik dengan surprise, dan
memberikan kebaruan dalam jawaban itu (Waluyo 2003:7-8).

Naskah drama adalah karya sastra yang sejajar dengan puisi dan prosa. Ketiga
jenis karya sastra tersebut memiliki teknik penulisan yang berbeda. Teknik penulisan
naskah drama memiliki kekhususan jika dibandingkan dengan teknik penulisan puisi
atau prosa. Karena memiliki kemungkinan untuk dipentaskan, naskah drama memiliki
teks samping (nebentext) dan teks utama (hauptext). Teks samping berguna untuk
menyatakan latar, laku tokoh, suasana berlangsungnya kisah, dan petunjuk teknis.

1
Sutradara-sutradara drama biasanya mengacu pada teks samping (nebentext) untuk
mendekorasi pentas drama (Nurhadi, 2009:3).

Sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Dewojati (2010:160), dalam


menganalisis naskah drama, hal pokok yang perlu diingat adalah adanya komponen
teks primer dan sekunder. Komponen primer adalah teks utama (hauptext) yang
berupa dialog tokoh. Komponen sekunder adalah teks samping (nebentext) yang
berupa keterangan laku, latar, dan petunjuk teknis.

Telaah Drama adalah sebuah kajian yang menganalisis cerita lewat tiruan
laku, melalui aksi (gerak laku) untuk melukiskan peristiwa dengan dialog atau
monolog.Unsur-unsur drama terdiri atas empat hal, yaitu alur, penokohan, dialog, dan
latar. Alur adalah rangkaian peristiwa dan konflik yang menggerakkan jalan cerita.
Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan karakter tokoh.

Struktur teks drama terdiri atas tiga bagian, yaitu prolog, dialog, dan epilog.
Prolog adalah bagian berupa kata-kata pembuka, pengantar, ataupun latar belakang
yang umumnya disampaikan oleh dalang, narator, atau tokoh tertentu. Dialog adalah
percakapan antartokoh dalam drama. Epilog adalah kata-kata penutup yang berupa
simpulan maupun amanat tentang keseluruhan isi dialog.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan telaah naskah drama?


2. Bagaimana langkah langah menelaah naskah drama?

1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
pendidikan seni tari dan drama, untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan telaah
drama serta bagaimana langkah-langkah untuk menekaah sebuah naskah drama. Selain
itu juga untuk menambah wawasan bagi kami tentang cara menelaah sebuah naskah
drama

2
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Konsep dasar menelaah drama


1. Pengertian telaah naskah drama
Menelaah naskah drama adalah tindakan membaca kritis terhadap naskah
drama dengan berusaha menemukan nilai-nilai dan makna yang terdapat dalam
naskah drama dengan mengorganisasikan hasil temua dalam bentuk laporan
ilmiah yang dapat di pertanggung jawabkan.

Pentas drama adalah inti penampilan. Keberhasilan drama ditentukan saat


pementasan. Maka pemilihan waktu, tempat dan penonton perlu dipertimbangkan.
Dunia pentas ini merupakan, sebuah tiruan dunia lain yang diusung ke atas
panggung. Tiruan yang cermat, bisa menghidupkan suasana pentas. Dunia pentas
biasanya tergantung seluk beluk naskah. Tuntutan naskah akan mewarnai
panggung. Naskah menjadi acuan tata pentas. Kejelian naskah, akan memudahkan
tata panggung.

Menurut Endraswara (2015:37) menyatakan bahwa, “Naskah drama adalah


kesatuan teks yang membuat kisah bahkan juga di lengkapi dengan penjelasan
nama-nama okoh, dialog yang di ucapkan para tokoh, keadaan panggung, tata
busana, tata lampu (lighting), dan tata suara”. Naskah atau teks drama dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu: (1) Part Text, artinya yang ditulis dalam teks
hanya sebagian saja, berupa garis besar cerita. Naskah semacam ini biasanya
diperuntukkan bagi pemain yang sudah mahir; (2) Full Text, adalah teks drama
dengan penggarapan komplet, meliputi dialog, monolog, karakter, iringan dan
sebagainya. Bagi pemain yang masih tahap berlatih, teks semacam ini patut
dijadikan pegangan.

Keunggulan naskah drama adalah pada konflik yang dibangun. Tingkat


keterampilan penulis drama ditentukan oleh keterampilan menjalin konflik yang
diwarnai oleh suspense yang belum pernah dicipta oleh pengarang lain. Naskah
drama boleh saja dibumbui nuansa puitis atau prosa liris. Naskah drama dapat
dikategorikan karya sastra dan merupakan karya individual seorang penulis.

3
2. Struktur Drama

Menurut Endraswara (2015:20-24), menyatakan struktur drama di bagi menjadi


lima yaitu:

1) Babak

Babak biasanya kalau dalam prosa ada yang di sebut episode, drama
justru mengenalnya dengan nama babak. Setiap babak akan membentuk
keutuhan kisah kecil. Untuk memudahkan pekerjaan para awak pentas,
pengarang memberikan petunjuk kepada mereka, yaitu dengan menyatukan
semua peristiwa yang terjadi di suatu tempat dan pada satu urutan waktu di
dalam satu babak. Dengan kata lain suatu babak dalam naskah drama adalah
bagian dari naskah drama itu yang merangkum semua peristiwa yang terjadi di
satu tempat pada urutan waktu tertentu.

2) Adegan

Adegan suatu babak biasanya di bagi-bagi lagi dalam adegan-adegan.


Suatu adegan ialah bagian dari babak yang batasnya ditentukan oleh perubahan
peristiwa berhubung datangnya atau perginya seorang atau lebih tokoh cerita ke
atas pentas.

3) Dialog

Dialog bagian lain yang sangat penting dan secara lahiriah membedakan
sastra drama dari jenis fiksi lain ialah dialog. Dialog ialah bagian dari naskah
drama yang berupa percakapan antara satu tokoh dengan lain. Dalam dialogpun
ada juga yang di sebut monolog, yaitu kata-kata pelaku pada dirinya sendiri.
Bahkan belakangan, monolog ini telah berubah menjadi jenis drama, yang di
sebut drama monolog.

4) Prolog

Prolog sebagaimana prosa, drama juga mengenal bagian awal, tengah


dan solusi serta peleraian.Bagian naskah lainnya ialah prolog. Perlu diketahui
tidak semua naskah memiliki prolog, prolog agak kurang penting
kedudukannya. Walaupun demikian, di tangan pengarang-pengarang yang baik,
prolog dapat merupakan salah satu sarana penyampaian berdaya guna. Itulah

4
sebabnya, pengetahuan yang memadai mengenai prolog perlu dimiliki oleh
mereka yang berhasrat menghayati dan menikmati karya-karya sastra drama,
baik sebagai sastra maupun sebagai pementasan.

5) Epilog

Epilog adalah penutup drama.Bisanya di isi oleh pembawa acara atau


Announcer. Hal ini membuat kilas balik dan sekedar menyimpulkan isi drama.
Biarpun hal ini sering kurang diinginkan penonton, drama yang lengkap tentu
ada epilog. Epilog akan memberikan simpul nilai drama.

3. Unsur-unsur Naskah Drama

Seperti halnya karya sastra lainnya, naskah drama tidak terlepas dari
unsur-unsur pembangun di dalamnya. Berikut unsur-unsur naskah drama:

1) Tokoh dan Penokohan

Tokoh dalam naskah drama dikaitan dengan watak. Hal ini tampak pada
ekspresi diri tokoh yang mencerminkan karakter psikisnya, mulai kebiasaan
(sifat), sikap, dan perangai.

2) Plot atau Alur Cerita

Plot atau alur cerita merupakan rangkaian peristiwa yang satu sama lain
dihubungkan dengan hukum sebab-akibat. Dalam hal ini yang dimaksud adalah
peristiwa pertama menyebabkan terjadinya peristiwa kedua, peristiwa kedua
menyebabkan terjadinya peristiwa ketiga dan demikian selanjutnya. Di dalam
plot terdapat tiga unsur utama yakni ketegangan dalam drama, dadakan atau
jalan cerita yang tidak disangka-sangka, dan ironi dramatik.

3) Setting atau Latar

Latar atau setting cerita dalam naskah drama dibangun oleh keterangan
yang mengacu pada tempat, waktu dan suasana yang berkaitan dengan
peristiwa. Setting bersifat fisik dan psikologis. Setting dalam naskah drama
diwujudkan dalam tiga bentuk, yakni setting tempat, setting waktu, dan setting
suasana.

5
4) Tema

Tema dapat didefinisikan sebagai ide/gagasan pokok yang dipilih


pengarang untuk mengembangkan cerita dalam naskah drama. Tema berisi
pesan moral atau nilai kehidupan. Tema berhubungan dengan rumusan intisari
cerita yang digunakan sebagai dasar pengembangan struktur cerita naskah
drama. Oleh karena itu, tema harus memiliki tujuan dan pesan yang jelas.

5) Dialog

Ciri khas suatu naskah drama adalah percakapan atau dialog. Dari
dialog inilah akan diketahui bagaimana jalan cerita dam karakter tokoh-
tokohnya. Dialog berisi percakapan antar tokoh yang di dalamnya terdapat
petunjuk lakuan dan menggunakan ragam bahasa lisan yang komunikatif.
Komunikasi yang diungkapkan dalam cerita adalah komunikasi dua arah.

Selain kelima unsur tersebut terdapat unsur pendukung, yakni alur, penokohan,
klimaks, tema, amanat, dan petunjuk teknis

2.2 Langkah- langkah menelaah drama

1. Mempelajari keseluruhan isi naskah drama.

Membaca naskah drma harus dilakukan dengan cermat.

2. Mengidentifikasi tokoh drama.

Pada langkah ini, catatlah nama-nama tokoh yanga da dalam naskah.

3. Mengidentifikasi alur drama.

Alur menjadi hal penting untuk mengetahui jalannya sebuah cerita.

4. Mengidentifikasi sudut pandang penceritaan.

Sudut pandang yang di gunakan dalam naskah drama juga perlu diidentifikasi.
Hal itu bertujuan untuk mengetahui jalannya sebuah cerita.

6
5. Mengindentifikasi nilai yng terkandung dalam drama.

Setiap naskah drama memiliki nilai-nilai atau pesan yang dapat dijadikan
pelajaran hidup.

6. Menyimpulkan isi dari naskah drama tersebut.

Contoh Naskah Drama

Tema: Cerita Rakyat-Malin Kundang

Tokoh: 3 Orang

Malin Kundang adalah seorang anak yang telah lama merantau meninggalkan tanah
kelahirannya. Ia mengembara mengadu nasib demi mendapatkan kehidupan yang
lebih baik. Ia meninggalkan Mande, ibu kandungnya seorang diri di tanah
kelahirannya. Singkat cerita, akhirnya Malin Kundang berhasil menikah dengan
seorang putri saudagar kaya raya. Ia pun kembali ke tanah kelahirannya bersama sang
putri.

Malin : “Istriku, inilah tanah kelahiranku dulu.” (Sambil menunjuk ke arah daratan
dari atas perahu yang bersandar)

Putri : “Sungguh indah sekali tanah kelahiran kau ini, suamiku.”

Mande : (Berlari tertatih-tatih) “Malin! Kau kah itu nak?” (Berteriak kegirangan)

Putri : “Siapakah wanita tua itu suamiku?”

Malin : (Menyembunyikan wajah terkejut ketika melihat ibunya berlari ke arah


perahu) “Aku tidak tahu, istriku. Mungkin itu hanya pengemis yang ingin meminta
sedikit sumbangan dari kita saja. Sudah jangan pedulikan lagi dia.”

Mande : “Malin, ini ibumu nak. Sudah lupakah kau pada ibu yang telah mengandung
dan membesarkan kau ini Malin?”

Malin : “Wahai wanita tua! Jangan sekali-kali kau berani mengaku sebagai ibuku.
Enyahlah kau! Ibuku bukan wanita tua renta sepertimu, dan ibuku sudah lama
meninggal. Pergi kau dari sini! Jangan sampai kau mengotori kapalku ini!” (Berteriak
emosi sambil menunjuk ke ibunya)

7
Mande : (Ia menangis menahan kesedihan) “Ya Tuhan, kenapa pula anakku berubah
menjadi seperti ini? Apa salahku ini Tuhan? Jika memang ia bukan anakku, maka
maafkanlah ia yang telah menghinaku ini. Namun jika ia benar anakku si Malin
Kundang, maka hukumlah dia yang telah durhaka itu.”

(Sambil menengadahkan tangan memohon kepada Tuhan)

Tiba-tiba terdengar suara gemuruh, petir datang menggelegar. Badai besar tiba-tiba
datang dan kapal Malin Kundang terbalik.

Seketika kilat menyambar tubuh Malin dan istrinya. Anehnya, mereka berdua
kemudian berubah menjadi batu.

Itulah kekuatan doa seorang ibu. Jangan sampai kita menjadi anak yang durhaka
kepada kedua orang tua.

8
BAB 3

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Telaah Drama adalah sebuah kajian yang menganalisis cerita lewat tiruan
laku, melalui aksi (gerak laku) untuk melukiskan peristiwa dengan dialog atau
monolog.Unsur-unsur drama terdiri atas empat hal, yaitu alur, penokohan, dialog, dan
latar. Alur adalah rangkaian peristiwa dan konflik yang menggerakkan jalan cerita.
Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan karakter tokoh.

Struktur teks drama terdiri atas tiga bagian, yaitu prolog, dialog, dan epilog.
Prolog adalah bagian berupa kata-kata pembuka, pengantar, ataupun latar belakang
yang umumnya disampaikan oleh dalang, narator, atau tokoh tertentu. Dialog adalah
percakapan antartokoh dalam drama. Epilog adalah kata-kata penutup yang berupa
simpulan maupun amanat tentang keseluruhan isi dialog.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://scholar.unand.ac/21764/2/bab%201.pdf

https://www.detik.com/sumut/berita/d-6611568/10-contoh-naskah-drama-singkat-cocok-untuk-
tugas-sekolah

https://siat.ung.ac.id/files/wisuda/2013-2-88209-341408024-bab1-09012014064326.pdf

http://scholar.unand.ac.id/21764/2/bab%201.pdf

https://roboguru.ruangguru.com/question/jelaskan-cara-menelaah-naskah-atau-buku-drama-
_QU-6H4FXNWM

Anda mungkin juga menyukai