Oleh :
PGSD Semester 4B
STKIP NU INDRAMAYU
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini, yang berjudul Telaah
Naskah Drama.
Tak lupa juga kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah Pendidikan
Seni Tari dan Drama yaitu ibu Anita Kusumaningrum M. Pd. yang telah memberikan bimbingan
dan semangat kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Seni Tari dan Drama dan
juga untuk menambah wawasan tentang mata kuliah tersebut. Makalah ini dibuat berdasarkan
dari beberapa referensi yang kami temukan.
Kami menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan, maka dari itu kami menerima
dengan senang hati kritik dan saran yang dapat membangun semangat kami agar lebih baik lagi.
i
Daftar Isi
BAB 1 : PENDAHULUAN
BAB 2 : PEMBAHASAN
BAB 3 : PENUTUP
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Drama merupakan salah satu karya sastra yang dipenuhi dengan dialog dan
dipentaskan di atas panggung. Sebagai salah satu karya sastra yang dipentaskan, maka
dalam pementasannya senantiasa mengacu pada naskah drama yang telah disiapkan.
Penulisan naskah drama biasanya diambil melalui kejadian nyata yang bersumber dari
kehidupan manusia maupun kejadian fiktif yakni berdasarkan pada imajinasi penulis.
Naskah drama biasanya ditulis dalam bentuk dialog dan dipentaskan oleh aktor
dengan tujuan menggambarkan kejadian kehidupan melalui pertikaian dan konflik
yang terjadi di atas panggung.
Dasar penulisan sebuah naskah drama adalah konflik yang terdapat dalam
kehidupan manusia. Konflik yang terjadi terbangun oleh pertentangan-pertentangan
para tokohnya. Penuangan kehidupan itu digali dan diolah sedemikian rupa oleh
penulisnya sehingga mampu menampilkan suatu cerita yang menarik. Sisi dominan
dari sebuah naskah drama ditentukan oleh penulisanya tergantung bagaimana
pengarang memandang kehidupan. Kreativitas seorang pengarang terlihat dari
kemahiran pengarang menjalin konflik, menjawab konflik dengan surprise, dan
memberikan kebaruan dalam jawaban itu (Waluyo 2003:7-8).
Naskah drama adalah karya sastra yang sejajar dengan puisi dan prosa. Ketiga
jenis karya sastra tersebut memiliki teknik penulisan yang berbeda. Teknik penulisan
naskah drama memiliki kekhususan jika dibandingkan dengan teknik penulisan puisi
atau prosa. Karena memiliki kemungkinan untuk dipentaskan, naskah drama memiliki
teks samping (nebentext) dan teks utama (hauptext). Teks samping berguna untuk
menyatakan latar, laku tokoh, suasana berlangsungnya kisah, dan petunjuk teknis.
1
Sutradara-sutradara drama biasanya mengacu pada teks samping (nebentext) untuk
mendekorasi pentas drama (Nurhadi, 2009:3).
Telaah Drama adalah sebuah kajian yang menganalisis cerita lewat tiruan
laku, melalui aksi (gerak laku) untuk melukiskan peristiwa dengan dialog atau
monolog.Unsur-unsur drama terdiri atas empat hal, yaitu alur, penokohan, dialog, dan
latar. Alur adalah rangkaian peristiwa dan konflik yang menggerakkan jalan cerita.
Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan karakter tokoh.
Struktur teks drama terdiri atas tiga bagian, yaitu prolog, dialog, dan epilog.
Prolog adalah bagian berupa kata-kata pembuka, pengantar, ataupun latar belakang
yang umumnya disampaikan oleh dalang, narator, atau tokoh tertentu. Dialog adalah
percakapan antartokoh dalam drama. Epilog adalah kata-kata penutup yang berupa
simpulan maupun amanat tentang keseluruhan isi dialog.
1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
pendidikan seni tari dan drama, untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan telaah
drama serta bagaimana langkah-langkah untuk menekaah sebuah naskah drama. Selain
itu juga untuk menambah wawasan bagi kami tentang cara menelaah sebuah naskah
drama
2
BAB 2
PEMBAHASAN
3
2. Struktur Drama
1) Babak
Babak biasanya kalau dalam prosa ada yang di sebut episode, drama
justru mengenalnya dengan nama babak. Setiap babak akan membentuk
keutuhan kisah kecil. Untuk memudahkan pekerjaan para awak pentas,
pengarang memberikan petunjuk kepada mereka, yaitu dengan menyatukan
semua peristiwa yang terjadi di suatu tempat dan pada satu urutan waktu di
dalam satu babak. Dengan kata lain suatu babak dalam naskah drama adalah
bagian dari naskah drama itu yang merangkum semua peristiwa yang terjadi di
satu tempat pada urutan waktu tertentu.
2) Adegan
3) Dialog
Dialog bagian lain yang sangat penting dan secara lahiriah membedakan
sastra drama dari jenis fiksi lain ialah dialog. Dialog ialah bagian dari naskah
drama yang berupa percakapan antara satu tokoh dengan lain. Dalam dialogpun
ada juga yang di sebut monolog, yaitu kata-kata pelaku pada dirinya sendiri.
Bahkan belakangan, monolog ini telah berubah menjadi jenis drama, yang di
sebut drama monolog.
4) Prolog
4
sebabnya, pengetahuan yang memadai mengenai prolog perlu dimiliki oleh
mereka yang berhasrat menghayati dan menikmati karya-karya sastra drama,
baik sebagai sastra maupun sebagai pementasan.
5) Epilog
Seperti halnya karya sastra lainnya, naskah drama tidak terlepas dari
unsur-unsur pembangun di dalamnya. Berikut unsur-unsur naskah drama:
Tokoh dalam naskah drama dikaitan dengan watak. Hal ini tampak pada
ekspresi diri tokoh yang mencerminkan karakter psikisnya, mulai kebiasaan
(sifat), sikap, dan perangai.
Plot atau alur cerita merupakan rangkaian peristiwa yang satu sama lain
dihubungkan dengan hukum sebab-akibat. Dalam hal ini yang dimaksud adalah
peristiwa pertama menyebabkan terjadinya peristiwa kedua, peristiwa kedua
menyebabkan terjadinya peristiwa ketiga dan demikian selanjutnya. Di dalam
plot terdapat tiga unsur utama yakni ketegangan dalam drama, dadakan atau
jalan cerita yang tidak disangka-sangka, dan ironi dramatik.
Latar atau setting cerita dalam naskah drama dibangun oleh keterangan
yang mengacu pada tempat, waktu dan suasana yang berkaitan dengan
peristiwa. Setting bersifat fisik dan psikologis. Setting dalam naskah drama
diwujudkan dalam tiga bentuk, yakni setting tempat, setting waktu, dan setting
suasana.
5
4) Tema
5) Dialog
Ciri khas suatu naskah drama adalah percakapan atau dialog. Dari
dialog inilah akan diketahui bagaimana jalan cerita dam karakter tokoh-
tokohnya. Dialog berisi percakapan antar tokoh yang di dalamnya terdapat
petunjuk lakuan dan menggunakan ragam bahasa lisan yang komunikatif.
Komunikasi yang diungkapkan dalam cerita adalah komunikasi dua arah.
Selain kelima unsur tersebut terdapat unsur pendukung, yakni alur, penokohan,
klimaks, tema, amanat, dan petunjuk teknis
Sudut pandang yang di gunakan dalam naskah drama juga perlu diidentifikasi.
Hal itu bertujuan untuk mengetahui jalannya sebuah cerita.
6
5. Mengindentifikasi nilai yng terkandung dalam drama.
Setiap naskah drama memiliki nilai-nilai atau pesan yang dapat dijadikan
pelajaran hidup.
Tokoh: 3 Orang
Malin Kundang adalah seorang anak yang telah lama merantau meninggalkan tanah
kelahirannya. Ia mengembara mengadu nasib demi mendapatkan kehidupan yang
lebih baik. Ia meninggalkan Mande, ibu kandungnya seorang diri di tanah
kelahirannya. Singkat cerita, akhirnya Malin Kundang berhasil menikah dengan
seorang putri saudagar kaya raya. Ia pun kembali ke tanah kelahirannya bersama sang
putri.
Malin : “Istriku, inilah tanah kelahiranku dulu.” (Sambil menunjuk ke arah daratan
dari atas perahu yang bersandar)
Mande : (Berlari tertatih-tatih) “Malin! Kau kah itu nak?” (Berteriak kegirangan)
Mande : “Malin, ini ibumu nak. Sudah lupakah kau pada ibu yang telah mengandung
dan membesarkan kau ini Malin?”
Malin : “Wahai wanita tua! Jangan sekali-kali kau berani mengaku sebagai ibuku.
Enyahlah kau! Ibuku bukan wanita tua renta sepertimu, dan ibuku sudah lama
meninggal. Pergi kau dari sini! Jangan sampai kau mengotori kapalku ini!” (Berteriak
emosi sambil menunjuk ke ibunya)
7
Mande : (Ia menangis menahan kesedihan) “Ya Tuhan, kenapa pula anakku berubah
menjadi seperti ini? Apa salahku ini Tuhan? Jika memang ia bukan anakku, maka
maafkanlah ia yang telah menghinaku ini. Namun jika ia benar anakku si Malin
Kundang, maka hukumlah dia yang telah durhaka itu.”
Tiba-tiba terdengar suara gemuruh, petir datang menggelegar. Badai besar tiba-tiba
datang dan kapal Malin Kundang terbalik.
Seketika kilat menyambar tubuh Malin dan istrinya. Anehnya, mereka berdua
kemudian berubah menjadi batu.
Itulah kekuatan doa seorang ibu. Jangan sampai kita menjadi anak yang durhaka
kepada kedua orang tua.
8
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Telaah Drama adalah sebuah kajian yang menganalisis cerita lewat tiruan
laku, melalui aksi (gerak laku) untuk melukiskan peristiwa dengan dialog atau
monolog.Unsur-unsur drama terdiri atas empat hal, yaitu alur, penokohan, dialog, dan
latar. Alur adalah rangkaian peristiwa dan konflik yang menggerakkan jalan cerita.
Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan karakter tokoh.
Struktur teks drama terdiri atas tiga bagian, yaitu prolog, dialog, dan epilog.
Prolog adalah bagian berupa kata-kata pembuka, pengantar, ataupun latar belakang
yang umumnya disampaikan oleh dalang, narator, atau tokoh tertentu. Dialog adalah
percakapan antartokoh dalam drama. Epilog adalah kata-kata penutup yang berupa
simpulan maupun amanat tentang keseluruhan isi dialog.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://scholar.unand.ac/21764/2/bab%201.pdf
https://www.detik.com/sumut/berita/d-6611568/10-contoh-naskah-drama-singkat-cocok-untuk-
tugas-sekolah
https://siat.ung.ac.id/files/wisuda/2013-2-88209-341408024-bab1-09012014064326.pdf
http://scholar.unand.ac.id/21764/2/bab%201.pdf
https://roboguru.ruangguru.com/question/jelaskan-cara-menelaah-naskah-atau-buku-drama-
_QU-6H4FXNWM