PENYUSUN :
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Illahi Robbi, atas berkah rahmat,
karunia, dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun
tujuan disusunnya makalah ini ialah sebagai salah satu agenda kegiatan akademis
yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa/mahasiswi dalam menyelesaikan
studi ditingkat perkuliahan semester 2 (dua) adapun judul dalam makalah ini
adalah “Karya Tulis Ilmiah Drama“
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Drama bukan sekedar pementasan saja, melainkan drama merupakan suatu karya
sastra. Kali ini, penulis ingin mengajak pembaca untuk belajar dan mempelajari
sebuah drama agar dapat mengerti bagamana pembuatan sebuah drama dan
bagaimana penulisan naskah drama sampai bagaimana cara pementasannya serta
pembaca dapat mengapresiasi drama bahwa drama merupakan karya sastra yang
petut untuk dilestarikan.
Seiring dengan pesatnya perkembangan Era Globalisasi ini, kita disediakan banyak
fasilitas-fasilitas yang canggih sehingga kita menggunakannya tanpa batasan waktu.
Maka dengan adanya makalah ini, penulis berharap dapat mengenalkan kembali
apa itu drama dan bagaimana cara pembuatannya. Sehingga kita tidak lupa akan
karya sastra Indonesia dan berusaha ikut berpartisipasi untuk menyelenggarakan
pementasan drama atau ikut dalam pelaku dalam drama agar timbul rasa apresiasi
empatik,estetis dan kritis pada pemnetasan drama tersebut.
1
Berdasarkan tujuan umum diatas dapat dirumuskan tjuan khusus pada judul
“Mengapresiasi Drama Sebagai Karya Sastra” adalah sebagai berikut :
Manfaat penulisan :
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kata drama berasal dari kata Yunani draomai (Haryamawan, 1988, 1) yang
(segala apa yang terlihat dalam pentas) yang menimbulkan perhatian, kehebatan,
kesenian yang melukiskan sifat dan sikap manusia dan harus melahirkan kehendak
Moulton adalah hidup yang dilukiskan dengan gerak, drama adalah menyaksikan
imajinatif dalam bentuk naskah drama, selain itu drama bukanlah sekedar teks
3
a. Ragam Drama
Secara pokok ada lima jenis drama, yaitu: tragedi, komedi, tragikomedi,
melodrama, dan farce. Drama tragedi adalah lakuan yang menampilkan sang
Drama komedi adalah lakon ringan yang menghibur, menyindir, penuh seloroh,
dan komedi. Melodrama adalah lakuan tragedi yang berlebih- lebihan. Dan farce
adalah berbagai unsur yang secara langsung terdapat dalam karya sastra yang
berujud teks drama, seperti: alur, tokoh, karakter, latar, tema dan amanat, serta
tokoh dalam suatu pementasan drama (Budiyati, 2009: 26). Penokohan harus
mampu menciptakan citra tokoh. Tokoh dalam seni sastra termasuk drama
4
tokoh. Proses penokohan dapat juga disebut perwatakan atau karakterisasi.
b. Latar
Latar (setting) dalam arti yang lengkap meliputi aspek ruang dan waktu
terjadinya peristiwa serta aspek suasana (Budiyati, 2009: 31). Aspek ruang
waktu yang terjadi dalam seluruh cerita. Aspek suasana berkaitan dengan
c. Bahasa
Analisis unsur bahasa adalah analisis dialog dalam teks drama. Dialog
adalah percakapan dua orang tokoh atau lebih (Budiyati, 2009: 32). Melalui
pemikiran, karakter dan konflik lakuan. Dalam analisis bahasa ini difokuskan
pada dua persoalan yang erat kaitannya dengan dialog, yaitu: pemilihan kata
antagonisnya.
5
d. Alur
e. Tema
Tema adalah gagasan, ide dan pikiran utama di dalam karya sastra, baik
terungkap secara tersurat maupun tersirat (Budiyati, 2009: 25). Dapat diartikan
tema adalah penggarapan gagasan pokok yang didukung oleh jalinan unsur
tokoh, alur, dan latar cerita serta diformulasikan lewat dialog. Kita perlu
memahami seluruh sepak terjang tokoh utamanya, sebab tokoh utama biasanya
f. Amanat
Amanat adalah gagasan, ide dan pikiran utama di dalam karya sastra, baik
6
pesan yang disampaikan oleh pengarang melalui lakon dramanya, dan
subjektif.
Unsur ekstrinsik adalah segala macam unsur yang berada di luar teks
drama, tetapi ikut berperan dalam keberadaan teks drama tersebut. Unsur-
unsur itu antara lain biografi atau riwayat hidup pengarang, falsafah hidup
Drama merupakan salah satu dari bentuk karya sastra yang menggambarkan
atau mengilustrasikan kehidupan dengan menyampaikan konflik dengan melalui
dialog. Didalam sebuah drama terdapat unsur intrinsik, yakni unsur yang
membangun sebuah karya sastra terdapat di dalamnya.
d. Jenis Drama
Dengan beerdasarkan penyajian lakon, drama tersebut dapat dibedakan menjadi
delapan (8) jenis, diantaranya sebagai berikut:
7
5. Melodrama merupakan sebuah drama yang dialognya diucapkan dengan
diiringi melodi/musik.
6. Farce merupakan sebuah drama yang menyerupai dagelan, tetapi tidak
sepenuhnya dagelan.
7. Tablo merupakan sebuah jenis drama yang mengutamakan gerak, para
pemainnya tidak mengucapkan dialog, tetapi hanya melakukan gerakan-
gerakan.
8. Sendratari merupakan sebuah gabungan antara seni drama dan seni tari.
1. Drama Panggung merupakan sebuah drama yang dimainkan oleh para aktor
dipanggung.
2. Drama Radio merupakan sebuah drama radio tidak bisa dilihat dan diraba,
tetapi hanya bisa didengarkan oleh penikmat.
3. Drama Televisi merupakan sebuah hampir sama dengan drama panggung,
hanya bedanya drama televisi tak dapat diraba.
4. Drama Film merupakan sebuah drama film menggunakan layar lebar dan
biasanya dipertunjukkan di bioskop.
5. Drama Wayang merupakan sebuah drama yang diiringi pegelaran wayang.
6. Drama Boneka merupakan sebuah para tokoh drama digambarkan dengan
boneka yang dimainkan oleh beberapa orang.
Jenis drama selanjutnya adalah dengan berdasarkan ada atau tidaknya naskah
drama. Pembagian jenis drama berdasarkan naskah drama ini, antara lain:
8
e. Struktur Drama
f. Ciri-Ciri Drama
Ciri-ciri drama adalah seperti yang berikut:
g. Unsur-Unsur Drama
Unsur- unsur tersebut, diantaranya sebagai berikut:
1. Tokoh
Berdasarkan sifatnya
Berdasarkan perannya
9
Tokoh uty diklasifikasikan menjadi tiga (3), yakni sebagai berikut:
2. Perwatakan/Penokohan
Setting ataupun tempat kejadian cerita sering disebut juga sebagai latar
cerita Setting melingkupi tiga dimensi, antara lain sebagai berikut :
10
2. Setting waktu merupakan waktu/zaman/periode sejarah terjadinya cerita
didalam sebuah drama.
3. Setting suasana merupakan suasana yang mendukung terjadinya cerita.
Setting cerita tersebut dapat didukung dengan tata suara atau juga tata lampu
saat pementasan drama,
4. Tema
Tema adalah gagasan pokok atau juga ide yang mendasari pembuatan dari
sebuah drama. Tema yang biasa diangkat dalam drama tersebut, melingkupi:
masalah percintaan, kritik sosial, kemiskinan, kesenjangan sosial, penindasan,
keluarga yang retak, patriotisme, perikemanusiaan,ketuhanan, dan renungan hidup
6. Dialog (Percakapan)
Ciri khas naskah drama tersebut berbentuk cakapan atau dialog, Dibawah
ini merupakan beberapa hal yang berkaitan dengan dialog dalam naskah drama.
11
5. Dialog juga harus dapat mewakili tokoh yang dibawakan, baik ituwatak
secara psikologis, sosiologis, ataupun juga fisiologis.
7. Konflik
Konflik eksternal merupakan sebuah konflik yang terjadi antara tokoh dengan
sesuatu yang berada di luar dirinya.
Konflik internal merupakan konflik yang terjadi antara tokoh dengan dirinya
sendiri.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Drama adalah satu bentuk lakon seni yang bercerita lewat percakapan dan action
tokoh-tokohnya. Akan tetapi, percakapan atau dialog itu sendiri bisa juga
dipandang sebagai pengertian action, dalam sebuah cerita drama tentu memiliki
unsure yang akan mendukung sebuah cerita drama ursur tersebut adalah tema,
alur, tokoh, latar/setting, dan amanat. Terciptanya sebuah drama yang menarik
tentu harus ada pondasi yang di susun dengan teratur yaitu mulai dari eksposisi,
rising action, complication, klimaks, resolu. Untuk mengarang sebuah cerita
drama, langkah langkahnya yaitu; menentukan tema, menentukan persoalan
(konflik), membuat sinopsis (ringkasan cerita), menentukan kerangka cerita,
menentukan protagonist, menentukan cara penyelesaian, setelah itu menulis.
3. 2 Saran
Dalam penulisan makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan dan kesalahan,
baik dari segi penulisan maupun dari segi penyusunan kalimatnya dan dari segi isi
juga masih perlu ditambahkan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
kepada para pembaca makalah ini agar dapat memberikan kritikan dan masukan
yang bersifat membangun. Selain itu demi terciptanya sebuah masyarakat yang
memiliki aroma seni yang pekat di mata internasional, disini Penulis
mengharapkan agar seni drama mendapatkan perhatian yang tinggi, baik di
kalangan biasa, pendidikan, pebisnis maupun pemerintah.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://byono44.wordpress.com/2014/02/08/shere-tenteng-karya-ilmiah-drama-tugas-
bahasa-akhir-bahasa-indonesia-bu-ririn/
https://pendidikan.co.id/drama/
14