Anda di halaman 1dari 118

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/350955773

BUKU SENI DRAMA

Book · April 2021

CITATIONS READS

0 5,002

2 authors:

Rohana Syamsuddin Nur Indah Sari


Universitas Negeri Makassar Universitas Negeri Makassar
134 PUBLICATIONS   56 CITATIONS    1 PUBLICATION   0 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

HUMAN RESOURCE MANAGEMENT - FROM INNOVATIVE SOLUTIONS TO SUSTAINABLE ORGANISATIONAL DEVELOPMENT View project

Development English instructional Material for Teacher Training Education Program. View project

All content following this page was uploaded by Rohana Syamsuddin on 18 April 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kepada kehadirat Allah SWT yang senantiasa


memberikan nikmat dan anugerah-Nya kepada kita semua. Serta Shalawat kepada
Rasulullah SAW, karena Beliaulah yang membimbing kita hingga berada di jalan
kebenaran.

Atas selesainya penyusunan buku yang berjudul “Pembelajaran Seni Drama”


Edisi ke 2” , penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak Tak kalah
pentingnya rasa sayang dan terima kasih kepada semua pihak yang senantiasa
membantu dalam bentuk moril ,mendoakan, maupun dalam bentuk materi dalam
penyelesaian buku ini.

Akhirnya, dengan penuh kerendahan hati penulis menyampaikan permohonan


maaf kepada pembaca jika terdapat kekurangan dan kelemahan dalam pembahasan
ini. Kami sangat mengharap saran dan kritik dari para pembaca demi perbaikan yang
akan datang. Semoga Allah S.W.T, selalu membimbing kita kejalan yang diridhoi-
Nya. Aamiin.

Makassar, 1 Maret 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Sampul ............................................. i
Kata Pengantar ................................................ ii
Daftar Isi ......................................................... iii
Bab I Pendahuluan ..................................... 1
A. Hakikat Drama ..................................... 1
B. Jenis Drama ........................................ 2
C. Bentuk Bentuk Drama ........................ 13
D. Bentuk Drama lainya ............................ 15
E. Jenis Drama berdasarkan sarana ........... 16
F. Jenis Drama berdasarkan Naskah ......... 18
G. Jenis Drama berdasarkan bentuknya .... 20
H. Pembagian Tugas Pementasan Drama 22
I. Struktur Drama .................................... 27
J. Contoh Naskah Drama ......................... 32

Pertanyaan ................................................. 44

Bab II Ruang Lingkup Drama .................... 50


A. Ciri – Ciri Drama ................................. 51
B. Ciri-Ciri Tek Drama ............................. 51
C. Unsur – Unsur Drama .......................... 53

Pertanyaan ................................................. 86

Bab III Bagian Penting Dalam Drama ......... 87


A. Tata Panggung ..................................... 87
B. Jenis-jenis Panggung………………… 89
C. Pameran ............................................... 89
D. Kostum ................................................ 98
E. Suara .................................................... 99

Pertanyaan ................................................. 102

Bab IV Kunci Jawaban Soal Tiap Bab ... 103


A. Bab I .............................................. 103
B. Bab II ............................................. 107
C. Bab III ........................................... 110

Daftar Pustaka ...................................... 114


1

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Hakikat Drama.
Drama sendiri berasal dari bahasa Yunani,
yaitu draomai yang berarti berbuat, bertindak,
dan sebagainya. Kata drama dapat diartikan
sebagai suatu perbuatan atau tindakan. Secara
umum, pengertian drama merupakan suatu
karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog
dan dengan maksud dipertunjukkan oleh aktor.
Pementasan naskah drama dapat dikenal dengan
istilah teater. Drama juga dapat dikatakan
sebagai cerita yang diperagakan di panggung
dan berdasarkan sebuah naskah.
Pada umumnya, drama memiliki 2 arti,
yaitu drama dalam arti luas serta drama dalam
arti sempit. Pengertian drama dalam arti luas
adalah semua bentuk tontonan atau
Seni Drama
2

pertunjukkan yang mengandung cerita yang 2


ditontonkan atau dipertunjukkan di depan
khalayak umum. Sedangkan pengertian drama
dalam arti sempit ialah sebuah kisah hidup
manusia dalam masyarakat yang diproyeksikan
di atas panggung.
Drama adalah satu bentuk karya sastra
yang memiliki bagian untuk diperankan oleh
aktor. Drama berasal dari Bahasa Yunani yang
berarti "aksi", "perbuatan". Drama bisa
diwujudkan dengan berbagai media: di atas
panggung, film, dan atau televisi. Drama juga
terkadang dikombinasikan dengan musik dan
tarian, sebagaimana sebuah opera. Drama
adalah genre (jenis) sastra yang
menggambarkan gerak kehidupan manusia.
Drama menggambarkan realitas kehidupan,
karakter dan perilaku manusia melalui
partisipasi dan dialog yang dipentaskan. Cerita
Seni Drama
3

dan kisah-kisah dalam drama konflik dan beban 3


emosional yang secara khusus ditujukan untuk
teater. Memainkan dibuat dengan cara yang
akan dipentaskan untuk dinikmati oleh
penonton. Drama membutuhkan kualitas
komunikasi, situasi dan tindakan. Kualitas dapat
dilihat dari bagaimana konflik atau masalah
dapat disajikan secara keseluruhan dan dalam
drama pementasan.
Drama adalah genre (jenis) sastra yang
menggambarkan gerak kehidupan manusia.
Istilah untuk drama di masa penjajahan Belanda
di Indonesia disebut tonil itu. Tonil kemudian
diganti dengan istilah-play yang dikembangkan
oleh PKG Mangku VII. Drama berasal dari
kode dalam bahasa Jawa dan wara. Sandi berarti
rahasia, sementara wara (warah) berarti
mengajar. Maka istilah menyiratkan ajaran
teater yang dilakukan oleh simbol.
Seni Drama
4

Pengertian Drama Menurut Para Ahli 4

Moulton, Drama adalah kisah hidup di


gambarkan dalam bentuk gerak (disajikan
langsung dalam tindakan).
Balthazar Vallhagen, Drama adalah seni
yang menggambarkan alam dan sifat manusia
dalam gerakan.
Ferdinand Brunetierre, Menurut drama
harus melahirkan keinginan oleh aksi atau
gerakan.
Budianta dkk (2002), Drama adalah genre
sastra yang menunjukkan penampilan fisik
secara lisan setiap percakapan atau dialog antara
pemimpin di sana.
Tim Matrix Media Literata, Drama adalah
bentuk narasi yang menggambarkan kehidupan
dan alam manusia melalui perilaku (akting)
yang dipentaskan.

Seni Drama
5

Seni Handayani, Drama adalah bentuk 5


komposisi berdasarkan dua cabang seni, seni sastra
dan seni pertunjukan sehingga drama dibagi
menjadi dua, yaitu drama dalam bentuk teks
tertulis dan drama dipentaskan.
Wildan, Drama adalah komposisi ber dasarkan
beberapa cabang seni, sehingga drama dibagi
menjadi dua, yaitu drama dalam bentuk teks tertulis
dan drama dipentaskan.
Anne Civardi, Drama adalah sebuah kisah
yang diceritakan melalui kata-kata dan gerakan.
Menurut KBBI: drama memiliki beberapa
pengertian. Pertama, drama diartikan sebagai
komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat
menggambarkan kehidupan dan watak melalui
tingkah laku (akting) atau dialog yang dipentaskan.
Kedua, cerita atau kisah terutama yang melibatkan
konflik atau emosi, yang khusus disusun untuk

Seni Drama
6

pertunjukan teater. Ketiga, kejadian yan 6


menyedihkan.
Di Indonesia, pertunjukan sejenis drama
mempunyai istilah yang bermacam-macam. Seperti:
Wayang orang, ketoprak, ludruk (di Jawa Tengah
dan Jawa Timur), lenong (Betawi), randai (minang),
reog (Jawa Barat), rangda (Bali) dan sebagainya
Unsur-unsur drama, terdiri dari 4 unsur yaitu
Naskah drama/ Drama Sciprt, Pemain (aktris atau
Aktor), Tempat pertunjukan (teater), dan Penonton.
Drama adalah bentuk sastra yang dapat
merangsang gairah dan mengasyikkan para pemain
dan penonton sehingga sangat digemari masyarakat.
Tujuan utama dalam mempelajari drama adalah untuk
memahami bagaimana suatu tokoh harus diperankan
sebaik-baiknya dalam suatu pementas-an. Untuk
mempelajari pementasan tidak mudah, terutama bagi
siswa yang sama sekali belum mengenal keadaan
suatu pementasan drama. Untuk itu, seorang guru

Seni Drama
7

(pelatih) drama bertanggung jawab untuk


7
memperkenalkan siswa-siswanya pada kondisi
pementasan drama tersebut.
Drama/Sandiwara dalam siaran Radio, televisi,
film, dapat dimanfaatkan untuk membantu siswa
sebagai media yang dapat menyampaikan pengalaman
pementasan yang nyata.
Pembelajaran drama di sekolah dapat dibagi
menjadi dua, yaitu pengajaran teks drama sebagai
sastra dan pementasan drama sebagai teater.
Umumnya sebagai teks drama, siswa belum
dibimbing untuk mementaskannya, .hanya melakukan
simulasi pendek dialog-dialog naskah yang
diperankan oleh siswa, belum sampai pada tahap
pementasan.
Melalui membaca naskah drama, siswa dapat
memahami masalah yang ada di dalamnya, yaitu
dialog-dialog pelaku Hal ini sekaligus belajar tentang
isi drama tersebut dan meningkatkan pemahamannya
tentang bahasa lisan. Selain itu, membaca naskah

Seni Drama
8

drama dapat memperkaya kemampuan pembaca


8
dengan memahami jalan cerita, tema, problema dalam
drama tersebut.
Drama juga dapat membantu siswa dalam
pemahaman dan penggunaan bahasa yang sedang
dipelajarinya sebagai penunjang berbahasa sebagai
sarana untuk berkomunikasi.
Pembelajaran drama sebagai penunjang
pemahaman bahasa berarti untuk melatih
keterampilan membaca (teks drama), menyimak atau
mendengarkan (dialog pertunjukan drama), menulis
(teks drama sederhana, resensi drama, resensi
pementasan), dan berbicara (melakukan pentas
drama).
Drama adalah bentuk sastra yang dapat
meningkatkan minat, gairah dan mengasyikkan para
pemain dan penonton. Pemain memahami peran tokoh
yang harus diperankan sebaik – baiknya dalam suatu
pementasan. Untuk pementasan ini tidak terlalu
mudah karena harus mengenal lingkungan keadaan

Seni Drama
9

suatu pentas drama. Untuk itu, guru bertanggung


9
jawab untuk memperkenalkan kepada siswa –
siswanya keadaan atau kondisi pementasan drama
seperti lingkungan siswa sehari – hari Drama dapat
saksikan baik secara langsung maupun melalui
televisi. Namun, akan lebih baik bila menyaksikan
drama secara langsung ketika ada pementasan drama,
karena secara langsung dapat menikmati dan
merasakan suasananya.
Drama sebagai bahagian dari sastra pada dasarnya
merupakan ciptaan, sebuah kreasi bukan semata – mata
sebuah imitasi. Karya sastra sebagai bentuk dan hasil
sebuah pekerjaan kreatif, pada hakikatnya adalah suatu
media yang mendaya-gunakan bahasa untuk
mengungkapkan tentang kehidupan manusia. Oleh
sebab itu, sebuah karya sastra, pada umumnya,
berkaitan dengan permasalahan kehidupan manusia.
Kemunculan sastra dilatar belakangi adanya dorongan
dasar manusia untuk mengungkapkan eksistensi
dirinya.

Seni Drama
10

Kesusastraan dibagi menurut daerah geografis


10
atau bahasa., yang termasuk dalam kategori Sastra
adalah: Novel cerita/cerpen (tertulis/lisan), syair,
pantun, sandiwara/drama, lukisan/kaligrafi.
Drama / teater adalah salah satu sastra yang amat
popular hingga sekarang. Istilah untuk drama pada
masa penjajahan Belanda di Indonesia disebut dengan
istilah tonil.[5] Tonil kemudian berkembang diganti
dengan istilah sandiwara oleh P.K.G Mangkunegara
VII. Sandiwara berasal dari kata dalam bahasa Jawa
sandi dan wara. Sandi artinya rahasia, sedangkan wara
(warah) artinya pengajaran. Maka istilah sandiwara
mengandung makna pengajaran yang dilakukan
dengan perlambang.

Drama dalam masyarakat kita mempunyai dua


arti, yaitu drama dalam arti luas dan drama dalam arti
sempit. Dalam arti luas, drama adalah semua bentuk
tontonan yang mengandung cerita yang dipertunjukkan
di depan orang banyak. Dalam arti sempit, drama
adalah kisah hidup manusia dalam masyarakat yang
Seni Drama
11

diproyeksikan ke atas panggung, disajikan dalam


11
bentuk dialog dan gerak berdasarkan naskah, didukung
tata panggung, tata lampu, tata musik, tata rias, dan tata
busana. Dengan kata lain, drama dalam arti luas
mencakup teater tradisional dan teater modern,
sedangkan drama dalam arti sempit mengacu pada
drama modern saja.

B. JENIS – JENIS DRAMA


Jenis drama sesuai penggunaannya, ada tiga
yang sering digunakan di negara kita. Adapun
pembagian jenis -jenis drama dijelaskan sebagai
berikut :
1. Drama dibedakan berdasarkan penyajian
lakon
a. Tragedi yaitu sebuah drama yang penuh
dengan kepedihan.
b. Komedi yaitu sebuah drama yang menghibur
dan penuh dengan kelucuan

Seni Drama
12

c. Tragekomedi yaitu sebuah drama yang di


12
dalamnya terdapat perpaduan antara komedi
dan tragedi
d. Opera yaitu sebuah drama yang percakapan
atau dialognya dinyanyikan dengan iringan
musik
e. Melodrama yaitu sebuah drama yang
dialognya diucapkan dengan diiringi musik
atau melodi
f. Farce yaitu sebuah drama yang nyaris
serupa dengan dagelan, namun tidak
sepenuhnya dagelan.
g. Tablo yaitu sebuah drama yang lebih
mengutamakan gerak dimana para pelakon
drama tidak mengucapkan dialognya tetapi
cukup dengan melakukan gerakan-gerakan.
h. Sendratari yaitu jenis drama yang
menggabungkan antara seni tari dan seni
drama

Seni Drama
13

C. Bentuk-Bentuk Drama
13

1.Berdasarkan bentuk sastra cakapannya, drama


dibedakan menjadi dua

a. Drama puisi, yaitu drama yang sebagian besar


cakapannya disusun dalam bentuk puisi atau
menggunakan unsur-unsur puisi.

b. Drama prosa, yaitu drama yang cakapannya


disusun dalam bentuk prosa.

2.Berdasarkan sajian isinya

a.Tragedi (drama duka), yaitu drama yang


menampilkan tokoh yang sedih atau muram, yang
terlibat dalam situasi gawat karena sesuatu yang
tidak menguntungkan. Keadaan tersebut
mengantarkan tokoh pada keputusasaan dan
kehancuran. Dapat juga berarti drama serius yang
melukiskan tikaian di antara tokoh utama dan

Seni Drama
14

kekuatan yang luar biasa, yang berakhir dengan


14
malapetaka atau kesedihan.

b.Komedi (drama ria), yaitu drama ringan yang


bersifat menghibur, walaupun selorohan di
dalamnya dapat bersifat menyindir, dan yang
berakhir dengan bahagia.

c..Tragikomedi (drama dukaria), yaitu drama yang


sebenarnya menggunakan alur dukacita tetapi
berakhir dengan kebahagiaan.
3.Berdasarkan kuantitas cakapannya
a.Pantomim, yaitu drama tanpa kata-kata
b.Minikata, yaitu drama yang menggunakan
sedikit sekali kata-kata.
c.Dialogmonolog, yaitu drama yang mengguna-
kan banyak kata-kata.

4.Berdasarkan besarnya pengaruh unsur seni lainnya

a..Opera/operet, yaitu drama yang menonjolkan


seni suara atau musik.
Seni Drama
15

b. Sendratari, yaitu drama yang menonjolkan seni


15
eksposisi.

c. Tablo, yaitu drama yang menonjolkan seni


eksposisi.

D. Bentuk-bentuk Drama lain

1. Drama absurd, yaitu drama yang sengaja


mengabaikan atau melanggar konversi alur,
penokohan, tematik.

2. Drama baca, naska drama yang hanya cocok


untuk dibaca, bukan dipentaskan.

3. Drama borjuis, drama yang bertema tentang


kehidupan kam bangsawan (muncul abad ke-18).

4. Drama domestik, drama yang menceritakan


kehidupan rakyat biasa.

Seni Drama
16

5. Drama duka, yaitu drama yang khusus


16
menggambarkan kejathan atau keruntuhan tokoh
utama

6. Drama liturgis, yaitu drama yang pementasannya


digabungkan dengan upacara kebaktian gereja (di
Abad Pertengahan).

7. Drama satu babak, yaitu lakon yang terdiri dari


satu babak, berpusat pada satu tema dengan
sejumlah kecil pemeran gaya, latar, serta
pengaluran yang ringkas.

8. Drama rakyat, yaitu drama yang timbul dan


berkembang sesuai dengan festival rakyat yang ada
(terutama di pedesaan).

E.Pembagian jenis drama berdasarkan sarana


pementasannya

Drama terdiri dari kategori berdasarkan sarana


pemetasan yaitu Drama Panggung, Drama

Seni Drama
17

Radio, Drama Televisi, Drama flim, Drama


17
Wayang Drama Boneka.

Gambar 1. Pementasan Drama Panggung

Penjelsannya sebagai berikut:

1. Drama panggung yakni jenis drama yang


dimainkan di atas panggung
2. Drama radio yakni sebuah drama yang tidak
bisa diraba dan dilihat, namun bisa didengarkan
oleh para penikmat drama

Seni Drama
18

3. Drama televisi yakni jenis drama yang nyaris


18
sama dengan drama panggung.Namun
,perbedaannya hanya tidak bisa diraba.
4. Drama film yakni jenis drama yang
menggunakan layar lebar yang biasanya
dipertunjukkan di bioskop-bioskop
5. Drama wayang yakni jenis drama yang diiringi
dengan pagelaran wayang
6. Drama boneka yakni sebuah jenis drama
dimana para tokohnya diilustrasikan dengan
boneka dan dimainkan oleh beberapa orang.

F. Pembagian jenis drama berdasarkan naskah


drama

a. Drama modern yaitu sebuah jenis drama yang


menggunakan naskah drama dari hasil sastra
yang tersusun untuk pementasan
b. Drama tradisional atau klasik yaitu jenis drama
yang tidak menggunakan naskah drama dan
drama ini bersumber dari tradisi suatu
Seni Drama
19

masyarakat yang sifatnya improvisatoris dan


19
spontan.

Adapun jenis drama berdasarkan ada dan tidaknya


naskah drama dapat dibagi ke dalam beberapa
kelompok, yaitu :

a. Drama Modern
1) Konvensional atau sandiwara ialah sebuah
drama yang berasal dari para pelaku atau tokoh
drama yang disajikan secara konvensional
2) Kontemporer atau teater mutakhir ialah
sebuah drama yang mendobrak kovensi lama &
penuh dengan pembaharuan, penyajian baru,
gagasan baru, ide-ide yang baru, juga
penggabungan konsep barat & timur.
b. Drama Tradisional
1) Drama wayang seperti wayang golek,
wayang kulit, wayang orang dll.

2) Drama rakyat seperti ketoprak dan randai

Seni Drama
20

3) Drama tutur yang diucapkan dan belum


20
diperankan seperti dalang jemblung dan
kentrung
4) Drama bangsawan yang dipengaruhi oleh
konsep teater Barat dan ditunjang juga dengan
pengaruh tradisi melayu & timur tengah seperti
contoh: komedi stambul dan bangsawan.

G.Drama Berdasarkan bentuknya

a. Sandiwara
Sandiwara berasal dari dua kata bahasa jawa,
yaitu sandi yang berarti rahasia dan warah yang
berarti ajaran. Sandiwara berarti suatu
pengajaran yang diberikan secara rahasia
dalam bentuk tontonan.
b. Teater rakyat Teater rakyat adalah segala jenis
tontonan yang dipertunjukan di depan orang
banyak dan bersifat kerakyatan. Seperti
ketoprak dari jawa, lundruk dari jawa timur,

Seni Drama
21

arja dari bali, lenong dari Jakarta, dan


21
sebagainya.
c. Opera
Opera adalah drama yang berisikan nyanyian
dan musik pada saat pementasanya. Nyanyian
digunakan sebagai dialog. Opera sering disebut
drama musical.
d. Sendratari
Sendratari adalah seni drama tari atau drama
tanpa dialog dari pemainanya. Suasana dan
adegan dinyatakan dengan gerak yang berunsur
tari. Sendratari sebagian besar diangkat dari
cerita-cerita klasik, seperti Ramayana dan
mahabarata.
e. Pantomim
Pantomim adalah pertunjukan drama tanpa
kata-kata yang hanya dimainkan dengan gerak
dan ekspresi wajah biasanya diiringi music.
f. Operet atau Operette. Operet adalah opera yang
ceritanya lebih pendek.

Seni Drama
22

g. Tableau
22
Tableau adalah drama yang mirip pantomim
yang dibarengi oleh gerak-gerik anggota tubuh
dan mimik wajah pelakunya. Atau drama tanpa
kata-kata, dan pelaku hanya mengandalkan
gerak patah-patah.
h. Passie
Passie adalah drama yang mengandung unsur
agama atau religius.
i. Wayang
Wayang adalah drama yang pemain dramanya
adalah boneka wayang.
j. Minikata
Drama dengan cakapan singkat yang
mengandalkan gerak treatikal.

G. Struktur Drama

Struktur Drama

Seni Drama
23

1.Tema, tema merupakan gagasan sentral yang


23
menjadi dasar disusunya atau dibuatnya drama;

2.Plot atau alur, merupakan jalinan cerita dari


awal sampai akhir cerita. Jalinan cerita ini berupa
jalannya cerita dalam drama yang berupa permasalahan,
konflik, klimaks cerita atau permasalahan, dan akhir
atau penyelesaian permasalahan;

3.Penokohan dan perwatakan, penokohan atau


perwatakan merupakan jati diri seorang tokoh. Apakan
seoarang tokoh itu baik, jahat, buruk, pendengki atau
memiliki watak lainya. Perwatakan atau penokohan
dalam pementasan drama dapat dilihat secara langsung
oleh penonton pementasan tersebut dari sikap, ucapan,
tingkah laku, suara serta tingkah laku lainya.

Namun secara teori, drama sendiri mengungkap-


kan penokohan atau perwatakan yang dimiliki seorang
tokoh yang dilakukan secara eksplisit dan implisit.

Seni Drama
24

Eksplisit dari pendapat atau komentar tokoh lain dalam


24
cerita, dan implisit dari tingkah polah tokoh itu sendiri;

4. Dialog, dialog atau percakapan merupakan


unsure utama yang membedakan drama dengan cerita
lain. Dialog dalam drama merupakan dialog yang
digunaknan dalam kehidupan sehari-hari sesuai hakikat
drama yang merupkan tiruan kehidupan masyarakat.

Dialog merupakan hal yang sangat vital bagi


sukses tidaknya sebuah drama yang dipentaskan,
apabila pemeran tokoh dapat menyampaikan dialog
dengan penuh penghayatan niscaya keindahan dan
tujuan pementasan dapat tercapai;

5.Setting, setting merupakan latar terjadinya


cerita. Setting meliputi setting waktu, setting waktu
tempat, dan setting ruang;

6.Amanat, merupakan pesan yang hendak


disampaikan pengarang lewar drama yang diciptakan.

Seni Drama
25

Amanat sebuah drama dapat kita ketahui setelah kita


25
mengapresiasi drama tersebut;

7.Petunjuk teknis, petunjuk teknis merupakan


petunjuk mementaskan atau mengaudiovisualkan
naskah drama. Petunjuk teknis juga biasa disebut teks
samping;

8.Drama sebagai interpretasi kehidupan, unsur ini


bukan merupakan unsure fisik melainkan lebih pada
unsure idea atau pandangan dasar dalam menyusun
drama yang merupakan tiruan kehidupan manusia atau
miniature kehidupan manusia yang dipentaskan

Drama merupakan sebuah karya yang memuat


nilai artistik yang tinggi.[4] Sebuah drama mengikuti
struktur alur yang tertata.[4] Struktur yang tertata akan
membantu penonton menikmati sebuah drama yang
dipentaskan. Struktur drama memuat babak, adegan,
dialog, prolog dan epilog. Babak merupakan istilah lain
dari episode. Setiap babak memuat satu keutuhan kisah

Seni Drama
26

kecil yang menjadi keseluruhan drama. Dengan kata


26
lain, babak merupakan bagian naskah drama. yang
merangkum sebuah peristiwa yang terjadi di suatu
tempat dengan urutan waktu tertentu

Adegan merupakan bagian dari drama yang


menunjukkan perubahan peristiwa Perubahan peristiwa
ini ditandai dengan pergantian tokoh atau setting tempat
dan waktu Misalnya, dalam adegan pertama terdapat
tokoh A sedang berbicara dengan tokoh B. Kemudian
mereka berjalan ke tempat lain lalu bertemu dengan
tokoh C, maka terdapat perubahan adegan di dalamnya

Dialog merupakan bagian dari naskah drama yang


berupa percakapan antara satu tokoh dengan tokoh yang
lainya. Dialog adalah bagian yang paling dominan
dalam drama. Dialog adalah hal yang membedakan
antara drama dengan jenis karya sastra yang lain.

Prolog dan epilog merupakan bingkai dari sebuah


drama Prolog merupakn pengantar untuk masuk ke

Seni Drama
27

dalam sebuah drama yang Isinya adalah gambaran


27
umum mengenai drama yang akan dimainkan.
Sementara epilog adalah bagian terakhir dari
pementasan drama .Isinya merupakan kesimpulan dari
drama yang dimainkan. Epilog biasanya memuat makna
dan pesan dari drama yang dimainkan

Adegan drama bertemakan tentang pendidikan


adalah salah satu tema drama yang paling banyak
dipertotonkan dalam lingkup dunia pendidikan. Naskah
drama tentang pendidikan memang dapat memberikan
banyak hal positif kepada para pemeran dan juga
penonton.

H.Contoh naskah drama tentang pendidikan

Contoh naskah drama tentang pendidikan bisa


dilihat seperti di bawah ini. Dengan latar belakang
perekonomian yang berbeda-beda, ternyata tak
menyurutkan semangat para pelajar ini untuk

Seni Drama
28

melanjutkan pendidikan yang berkualitas. Berikut


28
adalah alur dari scenario drama tersebut:

Skenario drama

1. Tema Drama : Pendidikan

2. Ritma Cerita Drama:

I) Exposisi

Andi

Susi

Yanto

Rini

Agus

II) Permasalahan

Agus ingin berhenti sekolah karena orang tuanya


tidak punya biaya .

Seni Drama
29

III) Komplikasi
29

Andi merayu Agus agar tetap bersekolah


bersama mereka.

IV) Catatan I

Rini yang tidak begitu suka dengan Agus merasa


ia tidak peduli dengan apa yang akan Agus
lakukan.

V) Catatan II

Andi mengajak Rini untuk bersama-sama


membantu Agus agar ia bisa terus bersekolah

VI) Kesimpulan

Agus akhirnya mencari tambahan uang dengan


bekerja dan mengusulkan keringanan biaya pada
sekolah.

3. Karakter

Seni Drama
30

a. Protagonis (baik) : Andi


30

b. Antagonis (jahat) : Rini

c. Tritagonis : Yanto

d. Figuran : Susi

4. Latar

a. Tempat

Di dalam ruang kelas XI IPA 1

b. Waktu/kejadian : siang hari

c. Sosial

Agus ingin sekali mengenyam pendidikan di


sekolah, namun ia tidak ingin merepotkan orang
tua yang sudah kesulitan biaya.

Naskah Drama

Seni Drama
31

Di jam istirahat siang ini, Agus terlihat berbeda dari


31
biasanya. Jika lonceng berbunyi tanda istirahat telah
dimulai, biasanya Agus langsung mengajak Andi dan
Yanto untuk keluar kelas. Tapi tidak dengan hari ini,
sehingga hal ini membuat Andi dan Yanto heran dan
menghampiri Agus yang sedang tertunduk lesu.

Andi : hei Gus. Apa kamu ngga laper? Ayo ke kantin.

Agus : nggak usah deh, aku di kelas aja

Andi : Kamu kenapa? Biasanya kamu paling senang


kalo diajak ke kantin.

Agus : Aku sedang memikirkan sesuatu ndi.

Yanto : \Mikir apa sih? Serius amat. Sini cerita sama

Kita

Agus : Nggak ah ndi, aku malu sama kalian.

Seni Drama
32

Andi : Ya ampun, ngapain sih pake malu segala. Kita


32
kan udah berteman lama, sekelas juga udah
sejak SMP. Masa masih malu juga.

Agus : hhhhhmmm. Sepertinya aku mau berhenti


sekolah aja deh.

Yanto : Kamu ini ngomong apa Guuus. Kenapa harus


berhenti sekolah begitu?

Agus : Aku kasihan melihat orang tuaku, tiap hari


bekerja dari pagi hingga malam untuk
mendapatkan sesuap nasi untukku dan adikku.

Andi : Bukannya kamu juga sudah membantu


denganberjualan koran tiap pagi?

Agus : Iya. Tapi masih belum cukup lah ndi. Kamu kan
tahu sendiri adikku ada lima, perempuan
semua. Otomatis uangku hanya cukup untuk
sedikit menambah uang jajan kami.

Seni Drama
33

Yanto : Iya ya. Mana mulai bulan ini uang sekolah kita
33
naik kan.

Agus : Nah, makanya itu aku jadi tambah bingung


sekarang ini.

Andi : Gimana kalo kamu cari tambahan kerja Ndi?


Setahuku di toko Susi lagi butuh karyawan buat
jaga siang.

Agus : Yang benar? Coba kamu tanyakan ndi. Kamu


kan lumayan dekat dengan Susi.

Yanto : Sini aku saja yang tanyakan.

Agus : Boleh deh

Yanto : Hei Sus, denger-denger tokomu butuh


karyawan ya? (Yanto menghampiri bangku
Susi)

Susi : Iya nih. Ibu aku kecapekan kalo harus jaga toko
dari pagi sampe malam.

Seni Drama
34

Yanto : Naaah. Kebetulan banget nih Sus, gimana kalo


34
Agus bantu-bantu di toko kamu aja?

Rini : iiiih jangan mau Sus, Agus kan anak orang


susah, nanti barang kamu abis diambilin sama
dia.

Susi : Gitu ya Rin?

Yanto : Jangan percaya Rini, Agus itu orangnya baik


banget Sus. Agamanya juga kuat, jadi kalo
kamu tuduh dia seperti itu, aku sebagai
temannya jelas tidak terima.

Rini : Aku bener kok. Orang susah itu pasti melakukan


segala cara untuk mendapatkan uang. Jadi ya
jangan kaget kalo nanti Agus malah bikin toko
kamu bangkrut.

Mendengar hal itu, Andi juga ikut menghampiri meja


Susi dan Rini.

Seni Drama
35

Andi : Hei Rini, kamu tidak boleh berprasangka buruk


35
seperti itu. Kamu sudah kenal lama dengan
Agus kan. Kalo dia emang punya niat seperti
itu, pasti sudah dia lakukan dari dulu. Apa
selama ini barang yang kamu bawa pernah
hilang? Enggak kan.

Rini : Ya emang ngga pernah sih

Yanto : Naaah. Makanya jangan asal ngomong doong.

Rini : Iya iya, maaf. Tadi Cuma bercanda aja kok.

Andi : Bercandaan kamu bisa bikin orang sakit hati


lho Rin. Kamu harusnya minta maaf sama
Agus.

Rini : Haduuh. Iya iyaa. Aku minta maaf ya Gus.

Agus : Iya santai aja Rin. Udah banyak kok yang


ngomonga kayak gitu. Aku udah terbiasa. Tapi
kalian tahu kan aku bukan orang yang seperti
itu.
Seni Drama
36

Susi : Udah Gus, gini aja. Nanti aku tanyakan ibuku


36
dulu, apa masih butuh karyawan baru. Kalo
emang masih butuh, nanti aku kabari kamu

Agus : Iya makasih banyak ya Sus.

Rini : Emang kamu ngapain sih Gus, kok pake jadi


karyawan segala?

Agus : hehe uang orang tuaku ngga cukup buat bayar


sekolah Rin. Jadi aku harus cari tambahan
sendiri biar bisa lanjut.

Susi : Iya Rin, ibu kamu kan guru di sini, gimana


kalo kamu nanya ke ibu kamu. Apa ada
bantuan untuk murid yang kurang mampu
gitu.

Rini : Ah males banget nanya-nanya begituan. Buat


Agus pula.

Seni Drama
37

Andi : Ya ampun Rinii. Kenapa masih segitunya sama


37
Agus sih. Agus kan Ngga salah apa-apa sama
kamu.

Rini : Aku ngga suka bergaul sama orang susah


macam Agus ini ya. Apalagi sampe ikut
campur urusannya.

Andi : Seharusnya kamu ngga perlu malu punya teman


seperti Agus. Dan harusnya kamu ikut bangga.
Di tengah keterbatasan yang Agus punya, dia
masih punya tekad yang kuat untuk belajar.

Rini : …..

Yanto : Jadi gimana Rin?

Rini : Gini ya, kemaren aku dengar ibu aku bilang


emang ada bantuan buat murid yang kurang
mampu. Kalo ngga salah sih ada potongan gitu,
besarnya tergantung pada kondisi murid.

Seni Drama
38

Agus : Aku boleh minta tolong ngga Rin? Kasih tau


38
gimana caranya dapetin itu.

Rini : ya udah, nanti aku anter ke ibu aku deh. Biar


ibuku yang bantu kamu.

Agus : Makasih Riiin. Makasih banyak.

Akhirnya Agus diajak ke kantor guru bersama Rini saat


itu juga dan akhirnya berhasil mendapatkan keringanan
biaya sekolah dengan mudah.

Demikian contoh naskah drama tentang


pendidikan, semoga bermanfaat dan bisa menginspirasi
kita semua. Dan tentunya agar kita dapat selalu
bersyukur karena bisa sekolah dengan mudah. Masih
banyak orang yang ingin sekolah tapi mereka kurang
mampu, bukan hanya segi keuangan tetapi dari segi
kemamouan otak untuk mengikuti pendidikan di
sekolah.

Seni Drama
39

Sekilas tentang naskah drama singkat, merupakan


39
sebuah teks skenario drama yang pada umumnya
sebaiknya berdurasi pendek. Kemudian, untuk temanya,
tema dari naskah drama singkat ini bisa beragam. Bisa
bertemakan pendidikan, motivasi, persahabatan, atau
juga tema tentang suatu cita-cita ataupun tema yang
lainya.

Berikut ini contoh naskah drama singkat yang


untuk dimainkan oleh 4 orang pemain.

Contoh Dialog Drama Singkat Untuk 4 Pemeran

Amri :

Untuk menjadi orang sukses, dibutuhkan banyak


persiapan. Bahkan, kita tidak boleh hanya
mengandalkan kecerdasan kita. Lalu apa yang sudah
kita persiapkan agar kelak kita bisa menjadi orang yang
sukses?
Ahmad:
Ya, kamu memang benar, Ri. Sukses itu ditentukan oleh
Seni Drama
40

banyak faktor. Punya IQ bagus pun sama sekali tidak


40
menjamin bahwa kita akan meraih kesuksesan. Kita
harus banyak berusaha dan terus melakukan hal-hal
positif yang bisa mengarahkan kita pada track yang
benar.

Jihan:
Hal-hal positif seperti apa yang kamu maksud, Ahmad?
coba kamu berikan salah satu contoh nyata yang
barangkali bisa membantu kita dalam berpikir!

Ahmad:
Contohnya tentunya banyak sekali. Misalkan kita
banyak membaca, karena dengan membekali diri
dengan banyak wawasan, maka secara otomatis kita
akan mengerti akan banyak hal, nah dari situ mindset
kita akan terbangun.

Yuni :

Benar-benar! Apa yang dikatakan Ahmad memang


benar. Setiap orang membutuhkan bekal wawasan yang
Seni Drama
41

cukup untuk bisa tumbuh menjadi orang yang kaya


41
akan ide, dan untuk itu bisa ditempah dengan banyak
membaca.

Amri :

Apakah hanya dengan membaca saja kita bisa tumbuh


menjadi orang yang kaya akan wawasan dan kemudian
bisa menemukan ide tertentu yang bisa mendekatkan
kita pada sebuah kebehasilan ?

Yuni :

Tentu saja tidakhanya dengan membaca, kan Ahmad


sudah bilang tadi membaca adalah salah satu dari
kesekian banyak hal positif yang dapat kita lakukan
dalam keseharian kita, pola pikir bisa terus
berkembang.

Jihan :

Ya, aku bisa menangkap apa yang Yani terangkan,


selain membaca, sejatinya masih banyak sekali hal-hal
Seni Drama
42

berguna lainnya yang dapat kita tekuni sebagai upaya


42
untuk membangun kepribadian yang matang agar ke
depannya kita semakin lebih dekat dengan keberhasilan.

Amripun kemudian menanyakan sesuatu kepada Jihan


tentang bentuk usaha yang akan dilakukan dalam upaya
mempersiapkan diri menjadi orang yang sukses di
kemudian hari.

Amri :

OK Jihan, apa sih yang akan kamu lakukan agar ke


depannya kamu bisa semakin dekat ke arah masa depan
kamu? Kira – kira apa yang akan kamu tekankan?

Jihan

Aku akan belajar dengan lebih giat. Terus seperti apa


yang dikatakan oleh Ahmad, aku juga akan banyak
membaca dan membaca. Selain itu bukan hanya
membaca, tapi aku juga akan berusaha untuk
mengaplikasikannya jika memungkinkan.

Seni Drama
43

Yani :
43

Wah ...! bagus sekali tuh...aku ngedukung sekali dengan


progran kamu itu. Teman – teman, jika kita bisa seperti
Jihan, sepertinya kita akan semakin matang dan pantas
untuk mendapatkan kesempatan menjadi orang sukses
kelak.

Obrolan merekapun terus berlanjut dengan nuansa yang


sangat nyaman dan penuh keseriusan. Mereka saling
bertukar ide dan pemikiran.

Dalam pementasan suatu drama, yang agak sulit


menemukan ide atau temanya, jika ide tema sudah
diperoleh maka penyususnan, dialognya akan menjadi
mudah.

Seni Drama
44

Pertanyaan :
44

2. Jelaskan pengertian drama !


3. Kemukakan bagian – bagian drama berdasarkan
cara penyajian lakonnya !
4. Kemukakan perbedaan antara sandiwara dengan
opera !
5. Apa yang dimaksud dengan ” Tableau” ?
6. Tuliskan dan jelaskan struktur drama !

Seni Drama
45

BAB II 45

RUANG LINGKUP DRAMA

Drama mempunyai Ciri ciri khusus yang harus


diketahui

A. Ciri ciri Drama

1. Drama merupakan prosa modern yang dihasilkan

sebagai naskah untuk dibaca dan di pentaskan.

2. Naskah drama boleh berbentuk prosa atau puisi.

3. Drama terdiri dari pada diaolog yang disusun oleh


pengarang dengan watak yang diwujudkan.

4. Pemikiran dan gagasan pengarang disampaikan


melalui dialog-dialog watak-wataknya.

5. Konflik ialah unsur-unsur penting dalam drama.


Konflik digerakan oleh watak-watak dalam plot,elemen
penting dalam skrip drama.

Seni Drama
46

6. Sebuah skrip yang tidak didasari oleh konflik tidak


46
dianggap sebagai drama yang baik.

7. Gaya Bahasa dalam sebuah drama juga penting


karena menunjukkan latar masa dan masyarakat yang di
wakilinya,sekaligus drama ini mencerminkan
sosiobudaya masyarakat yang digambarkan oleh
pengarang. Ciri – Ciri Drama.

8. Tempoh masa kurang daripada 3 jam

9. Tiada ulangan dalam satu masa

10.Mesti ada konfliks, mesti ada aksi, harus dilakonkan

B. Ciri – Ciri Dari Teks Drama,

Ciri ciri teks drama yaitu :

1. Seluruh cerita berbentuk dialog, baik tokoh maupun


narator. Inilah ciri utama naskah dialog, semua
ucapan ditulis dalam teks.
Contoh :

Seni Drama
47

Suatu hari di sebuah desa terpencil, ada seorang


47
pemuda berpenampilan sederhana. Ia bernama
Paijo.
2. Semua dialog tidak menggunakan tanda petik ("...").
Dialog drama bukan kalimat langsung. Oleh karena
itu, naskah drama tidak memakai tanda petik.

Contoh :

Fiqi : Kita bisa selesaikan masalah ini.


Paijo : Sudahlah! Kamu tidak perlu memikirkan ini.
Ini bukan masalah yang besar. Jadi kita tidak
perlu membincangkan terlalu serius.
3. Naskah drama dilengkapi petunjuk tertentu yang
harus dilakukan tokoh pemerannya. Petunjuk itu
ditulis dalam tanda kurung (...) atau dengan
memberikan jenis huruf yang berbeda dengan huruf
dialog.

Contoh :

Seni Drama
48

Fiqi : Sudah! Jangan dilanjutkan lagi perkelahian ini.


48
Sebaiknya kita selesaikan secara dewasa (sambil
berwajah serius)
4. Naskah drama terletak diatas dialog atau disamping
kiri dialog.
Contoh :
Stark : Saat ini Loki sudah berhasil membuka portal-
nya.

Thor : Saatnya kita beraksi.

Fiqi: Jangan gegabah, sebaiknya kita membangun


strategi dulu Stark.

C. Unsur – Unsur Drama


Unsur dalam drama dapat diklasifikasikan
menjadi dua unsur yaitu unsur intrinsik (unsur
dalam) dan unsur ektrinsik (unsur luar). Unsur
intrinsik atau disebut juga unsur dalam adalah unsur
yang tidak tampak.
Unsur intrinsik (unsur dalam) diklasifikasikan
sebagai berikut:
Seni Drama
49

1. Tokoh
49
Tokoh dalam drama diklasifikasikan menjadi:
a) Berdasarkan sifatnya, tokoh diklasifikasikan
sebagai berikut:
1) Tokoh protagonist yaitu tokoh utama
yang mendukung cerita.
2) Tokoh antagonis yaitu tokoh penentang
cerita. Biasanya ada seorang tokoh utama
yang menetang cerita.
3) Tokoh tritagonis yaitu tokoh pembantu,
baik untuk tokoh protagonist maupun
tokoh antagonis
b) Berdasarkan Peranannya, tokoh
diklasifikasikan sebagai berikut :
1) Tokoh sentral yaitu tokoh yang paling
menentukan dalam drama. Tokoh sentral
merupakan penyebab terjadinya konflik.
Tokoh sentral meliputi tokoh protagonis
dan tokoh antagonis.
2) Tokoh utama yaitu tokoh pendukung atau

Seni Drama
50

penentang tokoh sentral. Dapat juga sebagai


50
perantara tokoh sentral atau dalam hal ini adalah
tokoh tritagonis.
Tokoh pembantu tokoh-tokoh yang memegang
peran pelengkap atau tambahan dalam mata rangkai
cerita. Kehadiran tokoh pembantu ini menurut
kebutuhan cerita saja. Jadi tidak semua drama
menampilkan kehadiran tokoh pembantu.

Contoh:
Dalam cerita Romeo dan Juliet tokoh protagonist
yang sekaligus juga tokoh sentral adalah Romeo
dan Juliet. Tokoh utama sekaligus juga tokoh
tritagonis adalah pendeta Lorenso dan wakil
keluarga Capulet. Tokoh-tokoh lain, seperti
tentara pangeran, inang, wakil-wakil Montage,
dan wakil-wakil Capulet yang lain adalah tokoh-
tokoh pembantu.

Seni Drama
51

2. Perwatakan atau Penokohan


51
Penokohan atau karakterisasi sering disamakan
dengan karakter dan perwatakan yang mengacu
pada penempatan tokoh-tokoh tertentu dengan
watak- watak tertentu dalam sebuah cerita.
Penokohan adalah pelukisan penggambaran
yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan
dalam sebuah cerita. Tokoh-tokoh yang ada
dalam cerita berperan untuk menyampaikan ide ,
motif , plot, dan tema
Dalam cerita kita temukan beberapa tokoh yang
kehadiranya memiliki peran yang berbeda. Ada
tohoh yang kehadiranya dan ditampilkan secara
terus menerus sehinggga terasa mendominasi
sebahagian besar cerita. Ia tokoh yang paling
banyak diceritakan, baik sebagai pelaku,
kejadian maupun yang dikenai kejadian. Tokoh
tersebut disebut tokoh utama (central character) ,
di sisi lain ada tokoh yang jarang muncul tokoh

Seni Drama
52

ini dalam porsi kemunculanya relatif pendek


52
disebut tokoh tambahan ( peripheral character).
Tokoh utama sangat menentukan perkembangan
plot secara keseluruhan. Ia selalu hadir sebagai
pelaku. Dan tokoh tambahan dalam cerita tidak
terlalu dipentingkan, kehadiranya berkaitan
dengan tokoh utama. Tokoh utama sering
dibuatkan sinopsisnya , sedangkan tokoh
tambahan sering diabaikan.
Fungsi penampilan tokoh dapat dibedakan
kedalam tokoh protagonis dan antagonis, ketika
sedang membaca drama pembaca sering
mengidentifikasikan diri dengan tokoh-tokoh
tertentu, memberikan simpati dan empati,
melibatkan diri secara emosional terhadap tokoh
tersebut. Tokoh yang disikapi oleh pembaca
tersebut disebut tokoh protagonis. Tokoh
protagonis adalah tokoh yang kita kagumi, tokoh
penjewantahan nilai- nilai norma , nilai ideal
bagi kita, tokoh protagonis adalah tokoh yang

Seni Drama
53

kehadirannya sesuai dengan harapan kita atau


53
sipembaca
Tokoh yang menyebabkan terjadinya konflik
adalah tokoh antagonis yang beroposisi dengan
tokoh protagonis, baik secara langsung maupun
secara tidak langsung bersifat fisik maupun
batin, konflik yang dialami protagonis tidak
hanya disebabkan oleh tokoh anatagonis,
misalnya terjadinya disebabkan oleh bencana
alam, kecalakaan, lingkungan alam dan sosial,
norma-norma sosial, kekuasaan, kekuatan yang
lebih tinggi.
Bacon membedakan tokoh cerita yaitu
tokoh sederhana( fat charakter) dan tokoh
kompleks ( round characters) . tokoh sederhana
adalah tokoh yang memiliki hanya satu kualitas
pribadi tertentu, satu sifat, dan satu tingkah laku
tertentu, satu watak tertentu saja.ia tidak
memberikan efek kejutan bagi para pembaca.
Sifat dan tingkah laku seorang tokoh sederhana

Seni Drama
54

bersifat datar, monoton, dan hanya


54
mencerminkan satu watak tertentu saja.
Tokoh kompleks atau tokoh bulat adalah tokoh
yang memiliki pengungkapan berbagai
kemungkinan sisi kehidupan , sisi kepribadian
dan jati dirinya. Ia dapat memilki watak tertentu
yang dapat diformulasikan dan dapat pula
menampilkan watak dan tingkah laku bermacam-
macam, bahkan bisa bertentangan,bila dibanding
tokoh sederhana tokoh bulat lebih menyerupai
manusia yang sesungguhnya karena memiliki
berbagai kemungkinan sikap, tindakan, dan
sering memberikan kejutan.
Secara garis besar teknik pelukisan tokoh
dalam suatu karya pelikisan sifat, sikap , watak ,
tingkah laku dan berbagai hal lainya yang
berkaitan dengan jati diri sang tokoh dapat
dibedadakan dengan dua cara atau teknik , yaitu
teknik uraian, (telling)kenyataan dan teknik
ragaan(showing).teknik uraian adalah merupakan

Seni Drama
55

pelukisan secara langsung, sedangkan teknik


55
ragaan merupakan pelukisan secara tidak
langsung. Kedua teknik ini memilki kelebihan
dan kekurangan. Penggunaannya dalam karya
sastra tergantung pada selera pengarang dan
kebutuhan penceritaan.
Perwatakan disebut juga penokohan.
Perwatakan atau Penokohan adalah penggambar-
an efek batin seseorang tokoh yang disajikan
dalam cerita. Watak pada tokoh digambarkan
dalam tiga dimensi (watak dimensional).
Penggambaran itu berdasarkan keadaan fisik
biasanya dilukiskan paling awal, baru kemudian
sosialnya. Pelukisan watak tokoh dapat langsung
pada dialog yang mewujudkan watak dan
perkembangan lakon.
1) Keadaan Pisik
Yang termasuk dalam keadaan fisik tokoh
adalah umur, jenis kelamin, cirri-ciri tubuh,
cacat jasmani, cirri khas yang menonjol,,

Seni Drama
56

suku, bangsa, raut muka, kesukaan,


56
tinggi/pendek, kurus/gemuk. Misalnya
seseorang yang berleher pendek
mempunyai watak mudah tersinggung,
seseorang yang berleher panjang
mempunyai watak sabar.
2) Keadaan Psikis
Keadaan psikis tokoh meliputi: watak,
kegemaran, mental, standar moral,
temperanmen, ambisi, psikologis yang
dialami, dan keadaan emosi.
3) Keadaan Sosiologi
Keadaan sosiologis tokoh meliputi: jabatan,
pekerjaan, kelas social, ras, agama, dan
ideology. Contoh penampilan pegawai bank
akan berbeda dengan penampilan makelar,
kendatipun keadaan social ekonominya
sama. Penampilan istri bupati, akan berbeda
dengan penampilan istri gubernur atau istri
lurah. Perwatakan tokoh-tokoh dalam

Seni Drama
57

drama digambarkan melalui dialog,


57
ekspresi, atau tingkah laku sang tokoh.
3. Setting
Setting diciptakan penulis/pengarang untuk
memperjelas satuan peristiwa dalam cerita agar
menjadi logis atau konkretisasi sebuah tempat agar
penonton, pembaca mempunyai pembayangan yang
tepat terhadap berlangsungnya suatu peristiwa.
Selain itu, setting juga diciptakan untuk
menggerakan emosi atau kejiwaan pembaca atau
penonton. Secara emottif penonton atau pembaca
diharapkan mempunyai daya khayal yang lebih
dalam sesuai dengan kedalaman-kedalaman
pengalaman berfikirnya. Misalnya pelaku yang
berada diantara deretan pedagang-pedagang kaki
lima, bukan di sebuah plasa atau supermarket,
pembaca atau penonton akan menagkap kesan
kesedihan, bahkan kemiskinan. Setting atau tempat
kejadian cerita sering disebut juga latar cerita.
Setting meliputi tiga dimensi:

Seni Drama
58

58

a. Setting Tempat
Setting tempat adalah tempat terjadinya cerita
dalam drama. Setting tempat tidak dapat berdiri
sendiri. Setting tempat berhubungan dengan
setting ruang dan waktu.
b. Setting Waktu
Setting waktu adalah waktu atau zaman atau
periode sejarah terjadinya cerita dalam drama.
Setting waktu juga terjadi di waktu pagi, siang,
sore, atau malam.
c. Setting Ruang
Setting ruang juga dapat berarti ruang dalam
rumah atau latar rumah, hiasan, warna, dan
peralatan dalam ruang akan memberi corak
tersendiri dalam drama yang dipentaskan.
Misalnya di ruang tamu keluarga modern yang
kaya akan berbeda dengan ruang tamu keluarga
tradisional yang miskin

Seni Drama
59

59
4. T e m a
Tema merupakan gagasan pokok atau ide
yang mendasari pembuatan sebuah drama. Tema
dalam drama dikembangkan melalui alur, tokoh-
tokoh dan perwatakan yang memungkinkan adanya
konflik, dan ditulis dalam bentuk dialog. Tema
yang bisa diangkat dalam drama adalah masalah
percintaan, kritik social, kemiskinan, kesenjangan
social, penindasan, ketuhanan, keluarga yang retak,
patriotism, dan renungan hidup.
Tema adalah ide, gagasan, pandangan hidup
pengarang yang melatar belakangi penciptaan
karya sastra, karena karya sastra merupakan refleksi
kehidupan masyarakat, tema bisa berupa persoalan
moral ,etika, agama, soasial budaya, teknologi,
tradisi, yang terkait erat dengan masalah kehidupan
, namun, tema juga berupa pandangan pengarang,
ide, atau keinginan pengarang dalam menyiasiati
persoalan yang muncul.

Seni Drama
60

Tema menjadi dasar untuk mengembangkan


60
seluruh cerita dan menjiwai seluruh bagian cerita
tersebut.Tema mempunyai generalisasi yang umum,
luas dan abstrak. Tema dapat diungkapkan melalui
berabagai cara, seperti melalui Dialog tokoh-tokoh,
konflik-konflik yang terbangun, atau melalui
komentar secara tidak langsung. Tema yang baik
adalah tema yang tidak terungkap dengan secara
langsung dan jelas. Tema dapat disamarkan
sehingga kesimpulan tentang tema diungkapkan
oleh pengarang harus dirumuskan sendiri olrh
pengarang. Dalam hal ini pengarang dapat
mengungkap kan tema pada bagian-bagaian tertentu
seperti akhir cerita , ataupun menyerahkan
keputusan kepada para pembaca.
Dalam Teater Adalah - Tema ada yang
menyebutnya sebagai premis, root idea, thought,
aim, central idea, goal, driving force dan
sebagainya. Seorang penulis terkadang
mengemukakan tema dengan jelas tetapi ada juga

Seni Drama
61

yang secara tersirat. Akan tetapi, tema harus


61
dirumuskan dengan jelas, karena tema merupakan
sasaran yang hendak dicapai oleh seorang penulis
lakon. Ketika tema tidak terumuskan dengan jelas
maka lakon tersebut akan kabur dan tidak jelas apa
yang hendak disampaikan.
Pengarang atau penulis lakon menciptakan
sebuah lakon menyampaikan suatu pesan tentang
persoalan kehidupan manusia. Pesan itu bisa
mengenai kehidupan lahiriah maupun batiniah.
Keunggulan dari seorang pengarang ialah, dia
mempunyai kepekaan terhadap lingkungan
sekelilingnya, dan dari lingkungan tersebut penulis
menyerap segala persoalan yang menjadi ide-ide
dalam penulisan lakonnya. Pengarang adalah
seorang warga masyarakat yang tentunya
mempunyai pendapat tentang masalah-masalah
politik dan sosial yang penting serta mengikuti isu-
isu zamannya (Rene Wellek dan Austin Warren,
1989). Ide-ide, pesan atau pandangan terhadap

Seni Drama
62

persoalan yang ada dijadikan ide sentral atau tema


62
dalam menulis naskah lakonnya.
Tema adalah suatu amanat utama yang
disampaikan oleh pengarang atau penulis melalui
karangannya (Gorys Keraf, 1994). Tema bisa juga
disebut muatan intelektual dalam sebuah
permainan, ini mungkin bisa diuraikan sebagai
keseluruhan pernyataan dalam sebuah permainan:
topik, ide utama atau pesan, mungkin juga sebuah
keadaan (Robert Cohen, 1983). Adhy Asmara
(1983) menyebut tema sebagai premis yaitu
rumusan intisari cerita sebagai landasan ideal dalam
menentukan arah tujuan cerita. Dengan demikian
bisa ditarik kesimpulan bahwa tema adalah ide
dasar, gagasan atau pesan yang ada dalam naskah
lakon dan ini menentukan arah jalannya cerita.
Tema dalam naskah lakon ada yang secara
jelas dikemukakan dan ada yang samar-samar atau
tersirat. Tema sebuah lakon bisa tunggal dan bisa

Seni Drama
63

juga lebih dari satu. Tema dapat diketahui dengan


63
dua cara :
a. Apa yang diucapkan tokoh-tokohnya melalui
dialog-dialog yang disampaikan.
b. Apa yang dilakukan tokoh-tokohnya.

Dengan berpedoman dua hal tersebut analisis


tema lakon dapat dikerjakan. Misalnya, lakon Raja
Lear karya William Shakespeare terjemahan Trisno
Sumardjo.

Dialog yang disampaikan tokoh dapat dijadikan


acuan untuk menganalisis tema lakon. Masing-
masing tokoh mengucapkan kalimat dialognya. Dari
dialog tersebut dapat diketahui perihal atau soalan
yang dibahas. Dengan merangkai setiap persoalan
melalui dialog para tokohnya maka gambaran tema
akan didapatkan.

Detil tema selalu dapat ditemukan dari baris-


baris kalimat dialog tokoh cerita. Semua analisis

Seni Drama
64

lakon dikerjakan dengan mencermati kalimat dialog


64
tersebut serta hubungan antara kalimat satu dengan
yang lain. Jika hanya membaca cerita secara
keseluruhan tanpa meninjau kalimat dialog dengan
teliti maka hasil akhir dari analisis yang dilakukan
belum tentu benar.

Kadang-kadang, dialog kecil memiliki arti yang


luas dan sanggup mempengaruhi tema cerita.
Misalnya, dalam kalimat dialog Raja Lear dapat
ditarik satu simpulan bahwa meskipun sebagai raja
ia disegani oleh anak-anaknya, tetapi karena
sikapnya yang keras maka ia juga dibenci.
Perhatikan kutipan dialog sebagai berikut:

LEAR : ………….. kendalikan lidahmu sedikit; nanti


kuhambat untungmu….

LEAR : ………………. Sekarang kulempar tiap


kewajiban orang tua, tiap pertalian keluarga dan

Seni Drama
65

darah; mulai kini sampai selamanya kaulah asing


65
bagiku dan bagi hatiku………………….

KENT : Silakan. Bunuhlah tabib tuan, supaya hama


jahat berupah. Batalkan anugerah tuan; kalau tidak,
rangkung saya berteriak meyerukan tuanlah
lalim………

RAJA PERANCIS : Cordelia jelita, ternyata paling


kaya meski miskin; terpillih meski, meski dibuang;
tercinta meski dihina................

CORDELIA : Andaikan bukan seorang ayah, namun


uban ini sudah menuntut belas-kasih. Ah wajah
benginikah dipaksa menempuh pergolakan badai? Dan
melawan guntur bercakra garang, petir dahsyat yang
pesat,, cepat menyambar-nyabar? Bagai prajurit yang
terbuang, berjaga dengan topi tipis ini? Anjing
musuhku pun, walau menggigit aku, di malam begitu
takkan kuusir untuk dari tempat berdiang……………….

Seni Drama
66

Melalui laku atau aksi tokoh dalam lakon yang biasanya


66
diterangkan (dituliskan) dalam arahan lakon gambaran
tema semakin jelas. Laku aksi memberikan penegasan
kalimat dialog. Dalam lakon Raja Lear, laku tokoh Raja
Lear membagi kerajaan pada ketiga anaknya sesuai
dengan pujian yang disampaikan anaknya.. Drama
dapat memberikan penjelasan sebagai berikut :

a. Raja Lear murka pada Cordelia karena tidak


memujinya.
b. Raja Lear marah-marah ketika tidak dilayani
hidupnya pada anak yang semula disayangi.
c. Raja Lear marah-marah dan mengusir
bawahannya ketika ada yang menentang.
d. Anak-anak Raja Lear yang disayangi berubah
memusuhi orang tuanya sehingga Raja Lear
sakit.

Dari kutipan dialog dan laku serta perbuatan tokoh


dalam lakon Raja Lear di atas bisa ditarik sebuah
kejelasan bahwa Raja Lear adalah orang yang gila
Seni Drama
67

hormat, tidak bijaksana, Dalim, dan harus dipuji. Atas


67
sikapnya itu Raja Lear menuai hasil, yaitu kehancuran
diri dan keluarganya.

5. Alur ( Plot )
Alur atau plot adalah jalan cerita. Dalam alur
sebuah naskah drama bukan permasalahan maju-
mundurnya sebuah cerita seperti yang dimaksudkan
dalam karangan prosa, tetapi alur yang
membimbing cerita dari awal hingga tuntas.
Dimulai dengan pemaparan (perkenalan awal tokoh
dan penokohan), adanya masalah (konflik),
konflikasi (masalah baru), krisis (pertentangan
mencapai titik puncak-klimak s.d. antiklimaks),
resolusi (pemecahan masalah), dan ditutup dengan
ending (keputusan). Ada pula yang
menggambarkan alur dalam sebuah naskah drama
itu pemaparan-masalah-pemecahan masalah atau
resolusi-keputusan.
Tahapan alur atau plot terbagi menjadi lima
bagian, yaitu :
Seni Drama
68

1. Tahap penyituasian (situation)


68
2. Tahap pemunculan konflik (Generating
Circumstances)
3. Tahap Peningkatan Konflik (rising action)
4. Tahap Klimaks
5. Tahap Penyelesaian (denoument).

Selain itu, perbedaan plot bisa dikategorikan ke


dalam beberapa jenis yang berbeda berdasarkan
sudut-sudut tinjauan atau kriteria yang berbeda,
yaitu :

1. Perbedaan Plot berdasarkan kriteria urutan


waktu.
Urutan waktu yang dimaksud adalah waktu
terjadinya peristiwa – peristiwa yang diceritakan
dalam karya fiksi yang bersangkutan.
Berdasarkan urutan waktu, plot dapat dibedakan
dalam dua kategori, yaitu kronologis dan tak
kronologis.

Seni Drama
69

Kategori kronologis sebagai plot lurus, maju


69
atau dapat dikatakan progresif, sedangkan
kategori tak kronologis adalah sorot balik ,
mundur flasback, atau juga disebut sebagai
regresi. Plot pada cerpen dikatakanprogresif jika
peristiwa-peristiwa yang dikisahkan bersifat
kronologis, peristiwa yang pertama diikuti oleh
peristiwa-peristiwa yang kemudian. Selanjutnya
Selanjutnya sebuah novel dikatakan regresi
jika urutan kejadian tidak bersifat kronologis.
Cerita tidak dimulai dari tahap awal, melainkan
mungkin dari tahap tengah atau bahkan tahap
akhir, baru kemudian tahap awal cerita
dikisahkan.

2. Perbedaan Plot berdasarkan kriteria jumlah


plot sub-subplot.
Karya fiksi yaitu cerpen yang berplot tunggal
biasanya hanya mengembangkan sebuah cerita
dengan menampilkan seorang tokoh utama

Seni Drama
70

protogonis sebagai hero, sedangkan plot sub –


70
subplot adalah sebuah karya seni yang dapat
saja memiliki lebih dari satu alur cerita yang
dikisahkan atau terdapat lebih dari seorang
tokoh yang dikisahkan perjalanan hidup,
permasalahan, dan konflik yang dihadapinya.
Subplot sesuai dengan namanya, hanya
merupakan bagian dari plot utama.

3. Perbedaan Plot berdasarkan kriteria


kepadatan.
Plot berdasarkan kriteria kepadatan
dibedakan menjadi dua bagian, yaitu plot padat
atau rapat dan plot longgar atau renggang.
Sebuah cerpen yang berplot padat, ceritanya
padat dan cepat sehingga kurang menampilkan
adegan-adegan penyituasian yang
berkepanjangan, sedangkan plot longgar dalam
sebuah cerpen, pergantian peristiwa demi
peristiwa penting berlangsung lambat di

Seni Drama
71

samping hubungannya antar peristiwa tersebut


71
tidakah erat benar, artinya antara peristiwa
penting satu dengan yang lainnya disertai oleh
berbagai peristiwa tambahan yang kesemuanya
itu dapat memperlambat ketegangan cerita.
4. Perbedaan Plot berdasarkan kriteria isi.
Berdasrkan kriteria isi, dibedakan menjadi
tiga golongan besar, yaitu :
a. Plot peruntungan
Plot peruntungan berhubungan dengan cerita
yang mengungkapkan nasib peruntungan
yang menimpa tokoh yang menjadi fokus
cerita tokoh tersebut. Plot peruntungan
dibedakan menjadi enam bagian, yaitu
a) Plot gerak
b) Plot sedih
c) Plot tragis
d) Plot penghukuman
e) Plot sentimental
f) Plot kekaguman

Seni Drama
72

72
b. Plot Tokohan
Menyarankan pada adanya sifat pementingan
tokoh-tokoh yang menjadi fokus perhatian.
Plot pembentukan, plot pengujuian, dan plot
kemunduran.

c. Plot Pemikiran
Plot pemikiran mengungkapkan sesuatu yang
menjadi bahan pemikiran, keinginan,
perasaan, berbagai macam obsesi, dsb.
Hal yang menjadi masalah hidup dan
kehidupan manusia. Friedmen dalam
Nugriyantono (2007:163) membedakan plot
– plot pemikiran ke dalam empat bagian,
yaitu : plot pendidikan, plot pembukaan
rahasia, plot ajektif, dan plot kekecewaan.
Dalam cerpen biasanya digunakan plot ketat,
artinya bila salah satu kejadian ditiadakan

Seni Drama
73

jalan ceritanya menjadi terganggu dan tak


73
bias dipahami
5. Macam – Macam Plot
a. Alur maju atau progresif .
Pengungkapan cerita lebih dari sudut peristiwa
– peristiwa yang terjadi dari masa kini ke masa
yang akan datang.
c. Sorot balik atau regresif
Pengungkapan cerita dari sudut peristiwa –
peristiwa yang terjadi sebelumnya atau masa
lampau ke masa kini.
d. Alur campuran
Pengungkapan cerita kadang-kadang dijalin atas
peristiwa yang terjadi pada masa kini dan masa
lampau.
e. Alur erat
Hubungan antara peristiwa yang satu dengan
yang lainnya organik sekali, tidak ada satupun
peristiwa yang dapat dihilangkan.
f. Alur longgar

Seni Drama
74

Hubungan antara peristiwa tidak sepadu,


74
sehingga ada kemungkinan untuk
menghilangkan salah satu peristiwa tanpa
merusak keutuhan cerita.
g. Alur tunggal
Hanya menceritakan satu episode kehidupan.
h. Alur ganda
Menceritakan lebih dari satu episode kehidupan.
i. Alur menanjak
Jalan cerita terus menanjak tanpa turun, tanpa
ada peleraian sampai puncak penyelesaian cerita.

6. Amanat atau Pesan Pengarang


Amanat adalah pesan moral yang ingin
disampaikan penulis kepada pembaca berupa nilai-
nilai luhur yang dapat dijadikan contoh atau
teladan. Penyampaian pesan selalu didasarkan tema
dan tujuan yang telah ditetapkan penulis pada saat
menyusun rancangan cerita. Pesan atau amanat
dalam sebuah tulisan tidak selalu tersurat (jelas),

Seni Drama
75

tapi bisa juga tersirat (tersembunyi). Amanat


75
tersurat adalah amanat yang dijelaskan dalam kata-
kata sebuah tulisan. Sedangkan, amanat tersirat
adalah amanat yang tidak dijelaskan secara tertulis,
tetapi dapat diketahui pembaca melalui alur cerita
dalam tulisan.
Seorang pengarang drama baik sadar atau
tidak sadar pasti menyampaikan amanat dalam
karyanya. Amanat adalah pesan yang disampaikan
pengarang kepada pembaca atau penonton melalui
karyanya. Amanat yang hendak disampaikan
pengarang melalui drama harus ditentukan atau
dicari sendiri oleh pembaca atau penonton. Setiap
pembaca atau penonton dapat berbeda-beda dalam
menafsirkan amanat drama.
Amanat bersifat kias subjektif dan umum
sedangkan tema bersifat lugas, objektif, dan khusus.
Amanat sebuah drama akan lebih mudah
ditafsirkan, jika drama itu dipentaaskan. Amanat
biasanya memberikan manfaat dalam kehidupan

Seni Drama
76

sehari-hari. Amanat drama selalu berhubungan


76
dengan tema drama.
Contoh:
Drama Romeo dan Juliet bertema masalah
percintaan yang berakhir dengan kematian,
berdasarkan temanya drama Romeo dan Juliet
memiliki amanat:
Meskipun manusia begitu cermat dan teliti
merencanakan sesuatu, Tuhan jugalah yang menetukan
apa yang terjadi. Manusia tidak kuasa melawan garis
nasib yang ditetapkan oleh Tuhan.
Amanat drama yang dipaparkan diatas adalah
versi penulis. Amanat drama Romeo dan Juliet dapat
ditafsirkan berbeda-beda oleh penonton atau
pembacanya. Sedangkan unsur ekstrinsik (unsur luar)
dalam drama adalah unsur yang tampak, seperti adanya
dialog atau percakapan. Namun, unsur-unsur ini bisa
bertambah ketika naskah sudah dipentaskan. Seperti
panggung, properti, tokoh, sutradara, dan penonton.

Seni Drama
77

Agar lebih memahami apa itu amanat, perhatikan


77
contoh berikut ini:

Pada suatu hari walaupun tidak disetujui oleh Alimah,


Siti Nurbaya membeli kue yang dijajakan oleh pendekar
empat, kaki tangan Datuk Meringgih. Kue yang sengaja
disediakan khusus untuk Siti Nurbaya itu telah diisi
racun. Setelah penjaja kue itu pergi, Siti Nurbaya
makan kue yang baru saja dibelinya. Setelah makan kue
itu kepala Siti Nurbaya pening. Tak lama kemudian ia
meninggal.

Amanat yang terdapat dalam penggalan cerita diatas


adalah “Dalam melakukan sesuatu perbuatan, kita harus
berhati-hati”.

Untuk menemukan amanat pada sebuah karya


sastra, misal puisi, kita harus lebih dulu memahami :
tema, rasa, dan nada puisi itu. Tema berbeda dengan
amanat. Tema berhubungan dengan arti karya sastra,
sedangkan amanat berhubungan dengan makna karya
sastra (meaning dan significance) yang berifat kias,
Seni Drama
78

subjektif, dan umum. Makna karya sastra selalu


78
berhubungan dengan orang per orang, konsep
seseorang, dan situasi penyair mengimajinasikan
karyanya.

Drama memililiki Amanat yang disampaikan


dalam lakon drama , amanat adalah pesan moral dalam
cerita yang ingin disampaikan pengarang kepada
pembaca atau penonton drama berupa nilai-nilai luhur
yang bisa dijadikan teladan atau dijadikan contoh yang
dapat di aplikasikan dalam kehidupan sehari hari.

Pengertian Amanat Menurut Sadikin [2010].


Amanat adalah pemecahan yang diberikan oleh seorang
pengarang untuk persoalan dalam sebuah karya sastra.
Amanat dapat disebut dengan makna. Makna yang
diniatkan seorang pengarang disebut dengan makna
niatan, sedangkan makna muatan yaitu makna yang
termuat dalam sebuah karya sastra.

Penyampaian pesan dalam cerita selalu di


dasarkan pada tema dan tujuan yang sudah ditentukan
Seni Drama
79

oleh pengarang ketika menyusun rancangan cerita.


79
Amanat atau pesan dalam sebuah tulisan cerita tidak
selalu tersurat (jelas), namun dapat juga tersirat
(tersembunyi). Umumnya amanat atau pesan bisa
ditelusuru melalui percakapan para tokoh dalam sebuah
cerita. Apabila tema berkaitan dengan arti, maka sebuah
amanat berkaitan dengan makna. Lalu apabila tema
mempunyai sifat yang sangat lugas, khusus, dan
objektif maka amanat mempunyai sifat kias, umum, dan
subjektif.

Amanat (pesan) sebuah karya sastra, selain yang


dibicarakan, dapat pula ditentukan melalui perndekatan
teori sastra (sejarah sastra, angkatan, atau zaman)
terciptanya karya sastra itu. Jadi, menemukan amanat
pada sebuah karya sastra (puisi) selain memahami tema,
rasa, dan nada, juga dapat ditemukan melalui
pendekatan teori sastra.

7. Ciri- ciri Amanat

Pada drama terdapat beberapa ciri-ciri amanat untuk


Seni Drama
80

mengetahui dan menentukan sebuah pesan amanat


80
dalam cerita. Biasanya ciri-ciri amant terdapt di akhir
cerita, Pengarang akan menyampaikan pesan moral
lewat tingkah laku tokoh yang ada dalam cerita. Selain
itu ciri-ciri amant juga dapat diketahui secara jelas atau
eksplisit, yang biasanya dapat berupa nasehat, seruan,
anjuran, saran, peringatan atau larangan yang
berhubungan dengan ide utama dalam cerita.

Seni Drama
81

Pertanyaan :
81
1. Tuliskan 5 ciri – ciri drama
2. Berdasarkan sifatnya, tokoh dikelompokkan
menjadi 3 bagian. jelaskan ketiga bagian tsb !
3. Apa yang dimaksud dgn perwatakn atau
penokohan. Jelaskan !
4. Jelaskan pengertian tema dalam drama !
5. Jelaskan pengertian amanat atau pesan moral !

Seni Drama
82

BAB III
82
BAGIAN PENTING DALAM DRAMA

Hal – Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Drama


A. Tata panggung.
Sesuaikah tata panggung dengan tema tersebut?
Misalnya tema tentang keadaan perang, tentu saja
tata panggung harus bisa menggambarkan hal itu.
Tata panggung disebut juga dengan istilah scenery
(tata dekorasi). Gambaran tempat kejadian lakon
diwujudkan oleh tata panggung dalam
pementasan. Tidak hanya sekedar dekorasi
(hiasan) semata, tetapi segala tata letak perabot
atau piranti yang akan digunakan oleh aktor
disediakan oleh penata panggung. Penataan
panggung disesuaikan dengan tuntutan cerita,
kehendak artistik sutradara, dan panggung tempat
pementasan dilaksanakan. Oleh karena itu,
sebelum melaksanakan penataan panggung

Seni Drama
83

seorang penata panggung perlu mempelajari


83
panggung pertunjukan.
Dalam sejarah perkembangannya, seni teater
memiliki berbagai macam jenis panggung yang
dijadikan tempat pementasan. Perbedaan jenis
panggung ini dipengaruhi oleh tempat dan zaman
dimana teater itu berada serta gaya pementasan
yang dilakukan. Bentuk panggung yang berbeda
memiliki prinsip artistik yang berbeda. Misalnya,
dalam panggung yang penontonnya melingkar,
membutuhkan tata letak perabot yang dapat enak
dilihat dari setiap sisi. Berbeda dengan panggung
yang penontonnya hanya satu arah dari depan.
Untuk memperoleh hasil terbaik, penata panggung
diharuskan memahami karakter jenis panggung
yang akan digunakan serta bagian-bagian
panggung tersebut.

Seni Drama
84

B..Jenis Jenis Panggung


84
Panggung adalah tempat berlangsungnya sebuah
pertunjukan dimana interaksi antara kerja penulis lakon,
sutradara, dan aktor ditampilkan di hadapan penonton.
Di atas panggung inilah semua laku lakon disajikan
dengan maksud agar penonton menangkap maksud
cerita yang ditampilkan. Untuk menyampaikan maksud
tersebut pekerja teater mengolah dan menata panggung
sedemikian rupa untuk mencapai maksud yang
dinginkan. Seperti telah disebutkan di atas bahwa
banyak sekali jenis panggung tetapi dewasa ini hanya
tiga jenis panggung yang sering digunakan. Ketiganya
adalah :

a. Panggung Proscenium,

Panggung proscenium bisa juga disebut


sebagai panggung bingkai karena penonton
menyaksikan aksi aktor dalam lakon melalui sebuah
bingkai atau lengkung proscenium (proscenium
arch). Bingkai yang dipasangi layar atau gorden
Seni Drama
85

inilah yang memisahkan wilayah akting pemain


85
dengan penonton yang menyaksikan pertunjukan
dari satu arah. Dengan pemisahan ini maka
pergantian tata panggung dapat dilakukan tanpa
sepengetahuan penonton.

Panggung proscenium sudah lama digunakan


dalam dunia teater. Jarak yang sengaja diciptakan
untuk memisahkan pemain dan penonton ini dapat
digunakan untuk menyajikan cerita seperti apa
adanya. Aktor dapat bermain dengan leluasa seolah-
olah tidak ada penonton yang hadir melihatnya.
Pemisahan ini dapat membantu efek artistik yang
dinginkan terutama dalam gaya realisme yang
menghendaki lakon seolah-olah benar-benar terjadi
dalam kehidupan nyata.

Tata panggung pun sangat diuntungkan


dengan adanya jarak dan pandangan satu arah dari
penonton. Perspektif dapat ditampilkan dengan
memanfaatkan kedalaman panggung (luas

Seni Drama
86

panggung ke belakang). Gambar dekorasi dan


86
perabot tidak begitu menuntut kejelasan detil
sampai hal-hal terkecil. Bentangan jarak dapat
menciptakan bayangan arstisitk tersendiri yang
mampu menghadirkan kesan. Kesan inilah yang
diolah penata panggung untuk mewujudkan
kreasinya di atas panggung proscenium. Seperti
sebuah lukisan, bingkai proscenium menjadi batas
tepinya. Penonton disuguhi gambaran melalui
bingkai tersebut.

Hampir semua sekolah teater memiliki jenis


panggung proscenium. Pembelajaran tata panggung
untuk menciptakan ilusi (tipuan) imajinatif sangat
dimungkinkan dalam panggung proscenium. Jarak
antara penonton dan panggung adalah jarak yang
dapat dimanfaatkan untuk menciptakan gambaran
kreatif pemangungan. Semua yang ada di atas
panggung dapat disajikan secara sempurna seolah-
olah gambar nyata. Tata cahaya yang memproduksi
sinar dapat dihadirkan dengan tanpa terlihat oleh
Seni Drama
87

penonton dimana posisi lampu berada. Intinya


87
semua yang di atas panggung dapat diciptakan
untuk mengelabui pandangan penonton dan
mengarahkan mereka pada pemikiran bahwa apa
yang terjadi di atas pentas adalah kenyataan. Pesona
inilah yang membuat penggunaan panggung
proscenium bertahan sampai sekarang.

b. Panggung Terbuka

Panggung terbuka sebetulnya lahir dan


dibuat di daerah atau tempat terbuka. Berbagai
variasi dapat digunakan untuk memproduksi
pertunjukan di tempat terbuka. Pentas dapat dibuat
di beranda rumah, teras sebuah gedung dengan
penonton berada di halaman, atau dapat diadakan
disebuah tempat yang landai dimana penonton
berada di bagian bawah tempat tersebut. Panggung
terbuka permanen (open air stage) yang cukup
popular di Indonesia antara lain adalah panggung
terbuka di Candi Prambanan.

Seni Drama
88

c. Panggung Arena.
88

Panggung arena adalah panggung yang


penontonnya melingkar atau duduk mengelilingi
panggung. Penonton sangat dekat sekali dengan
pemain. Agar semua pemain dapat terlihat dari
setiap sisi maka penggunaan set dekor berupa
bangunan tertutup vertikal tidak diperbolehkan
karena dapat menghalangi pandangan penonton.
Karena bentuknya yang dikelilingi oleh penonton,
maka penata panggung dituntut kreativitasnya
untuk mewujudkan set dekor. Segala perabot yang
digunakan dalam panggung arena harus benar-benar
dipertimbangkan dan dicermati secara hati-hati baik
bentuk, ukuran, dan penempatannya. Semua ditata
agar enak dipandang dari berbagai sisi.

Panggung arena biasanya dibuat secara


terbuka (tanpa atap) dan tertutup. Inti dari pangung
arena baik terbuka atau tertutup adalah
mendekatkan penonton dengan pemain. Kedekatan

Seni Drama
89

jarak ini membawa konsekuensi artistik tersendiri


89
baik bagi pemain dan (terutama) tata panggung.
Karena jaraknya yang dekat, detil perabot yang
diletakkan di atas panggung harus benar-benar
sempurna sebab jika tidak maka cacat sedikit saja
akan nampak. Misalnya, di atas panggung
diletakkan kursi dan meja berukir. Jika bentuk
ukiran yang ditampilkan tidak nampak sempurna -
berbeda satu dengan yang lain - maka penonton
akan dengan mudah melihatnya. Hal ini
mempengaruhi nilai artistik pementasan.

Lepas dari kesulitan yang dihadapi, panggun


arena sering menjadi pilihan utama bagi teater
tradisional. Kedekatan jarak antara pemain dan
penonton dimanfaatkan untuk melakukan
komunikasi langsung di tengah-tengah pementasan
yang menjadi ciri khas teater tersebut. Aspek
kedekatan inilah yang dieksplorasi untuk
menimbulkan daya tarik penonton. Kemungkinan
berkomunikasi secara langsung atau bahkan
Seni Drama
90

bermain di tengah-tengah penonton ini menjadi


90
tantangan kreatif bagi teater modern. Banyak usaha
yang dilakukan untuk mendekatkan pertunjukan
dengan penonton, salah satunya adalah penggunaan
panggung arena. Beberapa pengembangan desain
dari teater arena melingkar dilakukan sehingga
bentuk teater arena menjadi bermacam - macam.

Dengan memahami bentuk dari masing-


masing panggung inilah, penata panggung dapat
merancangkan karyanya berdasar lakon yang akan
disajikan dengan baik.

Seni Drama
91

A. Pemeran
91
Pemeran sering disebut sebagai aktor
(pria) atau aktris (wanita) adalah orang yang
memainkan peran tertentu dalam suatu aksi
panggung, acara televisi, atau film. Biasanya,
pemeran adalah orang yang dididik atau dilatih
secara khusus untuk melakukan sandiwara
melalui suatu kursus atau sekolah, atau berpura-
pura memerankan suatu tokoh sehingga tampak
seperti tokoh sungguhan.

Istilah pemeran sering dirancukan dengan


artis. Kata artis sebenarnya di dalam bahasa Inggris
mengacu kepada seniman. Hal ini disebabkan
kemiripan bunyi dengan actress, pemeran
perempuan.

Salah satu jenis pemeran adalah pemeran


tambahan. Seorang pemeran tambahan, aktor
tambahan atau ekstra adalah seorang pemain
pertunjukan dalam film, acara televisi, pertunjukan

Seni Drama
92

teater, teater musikal, opera atau pertunjukan balet,


92
yang muncul dalam sebuah kapasitas yang tak-
berbicara, tak-menyanyi atau tak-menari, biasanya
di latar belakang (misalnya, dalam sebuah
kerumunan penonton atau adegan jalan yang sibuk).
Film perang dan film epos umumnya sering
menggunakan aktor latar dalam jumlah besar:
beberapa film bahkan telah menampilkan ratusan
atau bahkan ribuan aktor latar yang dibayar sebagai
anggota pemain (maka istilah 'ribuan pemain').
Demikian juga, Opera Agung juga dapat melibatkan
banyak aktor latar yang muncul dalam produksi
yang spektakuler.

Pada sebuah acara film atau TV, aktor latar


biasanya disebut sebagai "pemain latar", "seniman
latar", "anggota pemain latar" atau hanya "latar",
sedangkan istilah "ekstra" jarang digunakan. Dalam
pertunjukan panggung, aktor latar biasanya sering
disebut sebagai "aktor cadangan". Dalam opera dan
balet, mereka disebut "ekstra".
Seni Drama
93

Pemeran sangat memengaruhi berhasil


93
tidaknya suatu pertunjukan drama. Pemeran harus
mampu menampilkan watak dari tokoh yang
diperankannya.

C.Kostum
Kostum adalah pakaian para pemain yang
dikenakannya pada saat memerankan tokoh cerita di
panggung.

Kostum akan mendukung pementasan tersebut.


Pemilihan kostum harus sesuai karakter tokoh
yang diperankannya.

Seni Drama
94

D. Suara
94
Suara sangat memengaruhi kelancaran suatu
pementasan. Suara dapat berupa vokal si pemain
ataupun musik yang mengiri pementasan itu.
Penggunaan pengeras suara sangat diperlukan

Didalam pementasan drama ini ada beberapa istilah-


istilah yang perlu diketahui, yaitu:

1. Prolog yaitu kata –kata pembukaan dalam suatu


pementasan drama.
2. Epilog yaitu kata-kata penutup dalam suatu
pementasan drama yang berisikanpesan,
kesimpulan dan amanat.
3. Monolog yaitu berbicara sendiri dalam suatu
pementasan drama.
4. Dialog yaitu bagian dari naskah drama atau
percakapan para pemain.
Pementasan drama oleh teater sekolah dapat
memilih teks drama karya dramawan dengan durasi
lebih dari satu jam(rata-rata 90 menit sampai 180

Seni Drama
95

menit). Untuk pementasan sekolah hendaknya dipilih


95
naskah-naskah yang kominakatif, yang mudah
dipahami, memiliki konflik batin yang kuat dan
atraktif.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam strategi
pembelajaran pentas drama sebagai berikut:
1). Penjelasan oleh guru tentang tujuan pembelajaran
pentas drama.
2). Pemilihan atau penulisan teks drama kalau teks
telah tersedia tinggal pilih. Jika belum ada teks yang
cocok, guru memberi tugas kepada murid untuk
menulis teks drama dengan tema atau judul yang
ditentukan oleh guru.
3). Diskusi tentang teks yang akan dipentaskan, tema,
penokohan, , dan watak para tokoh.
4). Casting atau penentuan pemeran. Teknik yang
digunakan hendaknya casting to type dan casting by
ability.

Seni Drama
96

5). Latihan ber-acting, mulai dengan reading,


96
reading dengan penjiwaan, blocking, crossing, dan
penguasaan pentas (gesture, movement, dan mimik).
6). Pemaduan dengan unsur-unsur teknis dan artistik
dalam latihan, seperti, microphone, musik, lampu,
dekorasi, dan sebagainya.
7). General Rehearsal (latihan menyeluruh)
selama dua atau tiga kali.
8). Persiapan pentas
9). Pementasan

Seni Drama
97

Pertanyaan : 97

1. Apa yang dimaksud dengan tata panggung?


2. Tata panggung dibedakan atas 3 jenis. Tuliskan
dan jelaskan ketiga jenis panggung tersebut !
3. Apa fungsi dari panggung arena?
4. Apa yang dimaksud dengan pemainlatar ?
5. Tuliskan perbedaan anatara prolog dengan epilog

Seni Drama
98

BAB IV
98
JAWABAN SOAL TIAP BAB

1. BAB I
1. Drama adalah satu bentuk lakon seni yang
bercerita lewat percakapan dan action tokoh-
tokohnya . Akan tetapi, percakapan atau dialog
itu sendiri bisa juga dipandang sebagai
pengertian action.
2. Drama dibedakan berdasarkan penyajian
lakon

i. Tragedi yaitu sebuah drama yang penuh


dengan keedihan.
j. Komedi yaitu sebuah drama yang menghibur
dan penuh dengan kelucuan
k. Tragekomedi yaitu sebuah drama yang
didalamnya terdapat perpaduan antara
komedi dan tragedi

Seni Drama
99

l. Opera yaitu sebuah drama yang percakapan


99
atau dialognya dinyanyikan dengan iringan
musik
m. Melodrama yaitu sebuah drama yang
dialognya diucapkan dengan diiringi musik
atau melodi
n. Farce yaitu sebuah drama yang nyaris
serupa dengan dagelan, namun tidak
sepenuhnya dagelan.
o. Tablo yaitu sebuah drama yang lebih
mengutamakan gerak dimana para pelakon
drama tidak mengucapkan dialignya tetapi
cukup dengan melakukan gerakan-gerakan.
p. Sendratari yaitu jenis drama yang
menggabungkan antara seni tari dan seni
drama

3. Sandiwara
Sandiwara berasal dari dua kata bahasa jawa, yaitu
sandi yang berarti rahasia dan warah yang berarti

Seni Drama
100

ajaran. Sandiwara berarti suatu pengajaran yang


100
diberikan secara rahasia dalam bentuk tontonan.

Opera
Opera adalah drama yang berisikan nyanyian
dan music pada saat pementasanya. Nyanyian
digunakan sebagai dialog. Opera sering disebut
drama musical.

4. Tableau adalah drama yang mirip pantomim


yang dibarengi oleh gerak-gerik anggota tubuh
dan mimik wajah pelakunya. Atau drama tanpa
kata-kata, dan pelaku hanya mengandalkan
gerak patah-patah.

5. Struktur drama memuat babak, adegan, dialog,


prolog dan epilog

a. Babak merupakan istilah lain dari episode


Setiap babak memuat satu keutuhan kisah kecil
yang menjadi keseluruhan drama. Dengan kata
lain, babak merupakan bagian naskah drama.
Seni Drama
101

yang merangkum sebuah peristiwa yang terjadi


101
di suatu tempat dengan urutan waktu tertentu.

b. Adegan merupakan bagian dari drama yang


menunjukkan perubahan peristiwa. Perubahan
peristiwa ini ditandai dengan pergantian tokoh
atau setting tempat dan waktu. Misalnya, dalam
adegan pertama terdapat tokoh A sedang
berbicara dengan tokoh B. Kemudian mereka
berjalan ke tempat lain lalu bertemu dengan
tokoh C, maka terdapat perubahan adegan di
dalamnya.

c. Dialog merupakan bagian dari naskah drama


yang berupa percakapan antara satu tokoh
dengan tokoh yang lain.] Dialog adalah bagian
yang paling dominan dalam drama. Dialog
adalah hal yang membedakan antara drama
dengan jenis karya sastra yang lain.

d. Prolog dan epilog merupakan bingkai dari sebuah


drama. Prolog merupakan pengantar untuk masuk ke
Seni Drama
102

dalam sebuah drama.] Isinya adalah gambaran umum


102
mengenai drama yang akan dimainkan. Sementara
epilog adalah bagian terakhir dari pementasan drama.
Isinya merupakan kesimpulan dari drama yang
dimainkan. Epilog biasanya memuat makna dan
pesan dari drama yang dimainkan.

2. BAB II
1. Ciri – ciri drama, yaitu :
a. Drama merupakan prosa modern yang
dihasilkan sebagai naskah untuk dibaca dan
dipentaskan.
b. Naskah drama boleh berbentuk prosa atau
puisi.
c. Drama terdiri dari dialog yang disusun oleh
pengarang dengan watak yang diwujudkan.
d. Pemikiran dan gagasan pengarang
disampaikan melalui dialog watak-wataknya.
e. Tempoh masa kurang daripada 3 jam

Seni Drama
103

2. Berdasarkan sifatnya, tokoh diklasifikasikan


103
sebagai berikut:
4) Tokoh protagonist yaitu tokoh utama yang
mendukung cerita.
5) Tokoh antagonis yaitu tokoh penentang
cerita. Biasanya ada seorang tokoh utama
yang menetang cerita.
6) Tokoh tritagonis yaitu tokoh pembantu, baik
untuk tokoh protagonist maupun tokoh
antagonis
3. Perwatakan disebut juga penokohan. Perwatakan
atau Penokohan adalah penggambaran efek batin
seseorang tokoh yang disajikan dalam cerita.
Watak pada tokoh digambarkan dalam tiga
dimensi (watak dimensional). Penggambaran itu
berdasarkan keadaan fisik biasanya dilukiskan
paling awal, baru kemudian sosialnya. Pelukisan
watak tokoh dapat langsung pada dialog yang
mewujudkan watak dan perkembangan lakon.

Seni Drama
104

4. Tema dalam drama muatan intelektual dalam


104
sebuah permainan, yang merupakan suatu
amanat utama yang disampaikan oleh pengarang
atau penulis melalui karangannya.
5. Amanat adalah pesan moral yang ingin
disampaikan penulis kepada pembaca berupa
nilai- nilai luhur yang dapat dijadikan contoh
atau teladan. Penyampaian pesan selalu
didasarkan tema dan tujuan yang telah
ditetapkan penulis pada saat menyusun
rancangan cerita. Pesan atau amanat dalam
sebuah tulisan tidak selalu tersurat (jelas), tapi
bisa juga tersirat (tersembunyi). Amanat tersurat
adalah amanat yang dijelaskan dalam kata-kata
sebuah tulisan. Sedangkan, amanat tersirat
adalah amanat yang tidak dijelaskan secara
tertulis, tetapi dapat diketahui pembaca melalui
alur cerita dalam tulisan.

Seni Drama
105

3. BAB III
105
1. Apa yang dimaksud dengan tata panggung?
Tata panggung disebut juga dengan istilah
scenery (tata dekorasi), merupakan gambaran
tempat kejadian lakon diwujudkan oleh tata
panggung dalam pementasan. Tidak hanya
sekedar dekorasi (hiasan) semata, tetapi segala
tata letak perabot atau piranti yang akan
digunakan oleh aktor disediakan oleh penata
panggung
2. Tata panggung dibedakan atas 3 jenis. Tuliskan
dan jelaskan ketiga jenis panggung tersebut !

a. Panggung Proscenium

Panggung proscenium bisa juga disebut sebagai


panggung bingkai karena penonton menyaksikan
aksi aktor dalam lakon melalui sebuah bingkai
atau lengkung proscenium (proscenium arch).
Bingkai yang dipasangi layar atau gorden inilah
yang memisahkan wilayah akting pemain dengan

Seni Drama
106

penonton yang menyaksikan pertunjukan dari satu


106
arah. Dengan pemisahan ini maka pergantian tata
panggung dapat dilakukan tanpa sepengetahuan
penonton.

b. Panggung Arena.

Panggung arena adalah panggung yang


penontonnya melingkar atau duduk mengelilingi
panggung. Penonton sangat dekat sekali dengan
pemain. Agar semua pemain dapat terlihat dari
setiap sisi maka penggunaan set dekor berupa
bangunan tertutup vertikal tidak diperbolehkan
karena dapat menghalangi pandangan penonton.

c. Panggung Terbuka

Panggung terbuka sebetulnya lahir dan dibuat di


daerah atau tempat terbuka. Berbagai variasi dapat
digunakan untuk memproduksi pertunjukan di
tempat terbuka. Pentas dapat dibuat di beranda
rumah, teras sebuah gedung dengan penonton
Seni Drama
107

berada di halaman, atau dapat diadakan disebuah


107
tempat yang landai dimana penonton berada di
bagian bawah tempat tersebut. Panggung terbuka
permanen (open air stage) yang cukup popular di
Indonesia antara lain adalah panggung terbuka di
Candi Prambanan.

3. Fungsi dari panggung arena adalah Untuk


mendekatkan penonton dengan pemain. Kedekatan
jarak ini membawa konsekuensi artistik tersendiri
baik bagi pemain dan (terutama) tata panggung.
Karena jaraknya yang dekat, detil perabot yang
diletakkan di atas panggung harus benar-benar
sempurna sebab jika tidak maka cacat sedikit saja
akan nampak. Misalnya, di atas panggung
diletakkan kursi dan meja berukir. Jika bentuk
ukiran yang ditampilkan tidak nampak sempurna -
berbeda satu dengan yang lain - maka penonton
akan dengan mudah melihatnya. Hal ini
mempengaruhi nilai artistik pementasan.

Seni Drama
108

4. Pemain latar adalah pemain tambahan atau biasa


108
disebut dengan pemain ekstra seorang pemain
pertunjukan dalam film, acara televisi, pertunjukan
teater, teater musikal, opera atau pertunjukan balet,
yang muncul dalam sebuah kapasitas yang tak-
berbicara, tak-menyanyi atau tak-menari, biasanya
di latar belakang (misalnya, dalam sebuah
kerumunan penonton atau adegan jalan yang
sibuk). Film perang dan film epos umumnya sering
menggunakan aktor latar dalam jumlah besar:
beberapa film bahkan telah menampilkan ratusan
atau bahkan ribuan aktor latar yang dibayar sebagai
anggota pemain (maka istilah 'ribuan pemain').
Demikian juga, Opera Agung juga dapat
melibatkan banyak aktor latar yang muncul dalam
produksi yang spektakuler.

5. Prolog yaitu kata –kata pembukaan dalam suatu


pementasan drama, sedangkan Epilog yaitu kata-
kata penutup dalam suatu pementasan drama yang
berisikanpesan, kesimpulan dan amanat.
Seni Drama
109

DAFTAR PUSTAKA
109

Anonim 2015. Pengertian Amanat dalam Drama.


http://pengertianahli.id/2015/02/pengertian-
amanat-dan-contoh-amanat.html. Diakses 10
januari 2017

Anonim .2015. Pengertian Amanat Bahasa Indonesia.


https://www.temukanpengertian.com/2015/09/
pengertian-amanat.html diakses 21 Maret
2017
Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Gramedia

Harymawan .1988 Dramaturgi. Bandung: Rosda.

Rene Wellek dan Austin Warren. 2013. Teori


Kesusastraan. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama

Suwardi Endraswara. 2011. Metode Pembelajaran


Drama. Yogyakarta: CAPS

Wikipedia:2018. Drama .
https://id.wikipedia.org/wiki/Drama#cite_note-
drama-5. Diakses 1 Maret 2016

Seni Drama
110

110
Nurindah,S.Pd.,M.Pd
dilahirkan di Sungguminasa Gowa,
Sulawesi Selatan, pada tanggal 12
Agustus 1972. Bekerja sebagai guru
Sekolah Dasar (SD) di SDN
Sungguminasa II sejak tahun 1998
sampai sekarang. Pada tahun 1993
menjadi guru SD dan menyelesaikan
S1 tahun 2006 di Universitas
Terbuka Makassar.S2 pada UNM

Pendidikan S1 Jurusan Bahasa


Inggris di IKIP Ujung Pandang
sekarang (UNM) lulus pada
tahun 1993, Diploma Applied
Linguistic pada Latrobe
University Collaborate UNM
selesai 2003, Program
Pendidikan S2 pada Jurusan
Bahasa Pendidikan Bahasa
Inggris diselesaikan pada PPs Universitas Negeri
Makassar (UNM). Tahun 2004. Program Pendidikan S3
Jurusan Pendidikan Bahasa di Universitas Negeri
Jakarta (UNJ) di selesaikan pada tahun 2013. Pada saat
ini sebagai Dosen tetap pada PGSD, FIP Universitas
Negeri Makassar.

Seni Drama
111

111
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kepada kehadirat Allah


SWT yang senantiasa memberikan nikmat dan anugerah-
Nya kepada kita semua. Serta Shalawat kepada Rasulullah
SAW, karena Beliaulah yang membimbing kita hingga
berada di jalan kebenaran.

Atas selesainya penyusunan buku yang berjudul


“Pembelajaran Seni Drama”, penyusun mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak Tak kalah pentingnya rasa
sayang dan terima kasih kepada semua pihak yang
senantiasa membantu dalam bentuk moril ,mendoakan,
maupun dalam bentuk materi dalam penyelesaian buku ini.

Akhirnya, dengan penuh kerendahan hati penulis


menyampaikan permohonan maaf kepada pembaca jika
terdapat kekurangan dan kelemahan dalam pembahasan ini.
Kami sangat mengharap saran dan kritik dari para pembaca
demi perbaikan yang akan datang. Semoga Allah S.W.T,
selalu membimbing kita kejalan yang diridhoi-Nya. Aamiin.

Makassar, 1 Januari 2019

Penyusun

Seni Drama
112

DAFTAR ISI 112

Halaman
Halaman Sampul ........................................... i
Kata Pengantar .............................................. ii
Daftar Isi ....................................................... iii
Bab I Pendahuluan ................................... 1
A. Hakikat Drama ................................... 1
B. Jenis Drama ....................................... 2
C. Bentuk Bentuk Drama ....................... 13
D. Bentuk Drama lainya ........................... 15
E. Jenis Drama berdasarkan sarana .......... 16
F. Jenis Drama berdasarkan Naskah ........ 18
G. Jenis Drama berdasarkan bentuknya .... 20
H. Struktur Drama ................................... 22
I. Contoh Naskh Drama .......................... 27

Pertanyaan ............................................... 44

Bab II Ruang Lingkup Drama ................... 45


A. Ciri – Ciri Drama ............................... 45
B. Unsur – Unsur Drama ......................... 48
Seni Drama
113

Pertanyaan ............................................... 62
113

Bab III Bagian Penting Dalam Drama ........ 82


A. Tata Panggung .................................... 82
B. Jenis-jenis Panggung………………… 84
C. Pameran ............................................. 88
D. Kostum ............................................... 93
E. Suara .................................................. 94

Pertanyaan ............................................... 95

Bab IV Kunci Jawaban Soal Tiap Bab ... 98


A. Bab I ............................................ 99
B. Bab II ........................................... 102
C. Bab III .......................................... 105

Daftar Pustaka ..................................... 109

Seni Drama

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai