Anda di halaman 1dari 7

MODUL 9

KONTEKSTUAL TEATER DEMOKRASI


( 9-10 Oktober 2023 )

Materi : Teater Demokrasi


Kelas : XI / Fase F
Alokasi Waktu : 4 JP
Bahan : Proyektor, laptop, Speaker, Modul, Power Point & Video
Peran Guru : Fasilitator dan pendamping

Langkah-Langkah Kegiatan :
1. Persiapan :
- Guru menyiapkan proyektor, pertanyaan pemantik, video dan PPT mengenai teater
demokrasi.
2. Pelaksanaan :
JP 1
- Guru memberikan pertanyaan pemantik :
1. Pernahkah kalian menonton pertunjukan teater ?
2. Jika pernah, pertunjukan teater tersebut mengisahkan tentang apa ?
- Guru menayangkan video teater demokrasi melalui link youtube berikut :
1. https://youtu.be/7nkm-mxgbxc?si=zgsg6qEiX-YAQ_YV
2. https://youtu.be/IpS7bz7__E8?si=P6VxxFSueRGqcGCf
3. https://youtu.be/TNMuoXcO5do?si=cL2rJM-ZsWD2prm5
( untuk link youtube yang ketiga, jika masih ada waktu di jam projek pertama
silahkan diputar)

JP 2-4
- Guru menayangkan PPT materi teater demokrasi.
- Guru menjelaskan materi yaitu pengertian, ciri-ciri, fungsi, unsur-unsur dan jenis-
jenis seni teater.
- Guru menugaskan murid untuk mencari referensi naskah teater yang akan mereka buat
secara berkelompok.
- Guru menyampaikan materi projek minggu depan adalah perumusan ide, tema, konsep
cerita serta menentukan judul teater yang akan mereka buat secara berkelompok.
MATERI AJAR

1. Pengertian Seni Teater


Kata 'teater' berasal dari bahasa Inggris theater atau theatre, bahasa
Perancis théâtre dan dari bahasa Yunani theatron. Secara etimologis, kata teater dapat
diartikan sebagai tempat atau gedung pertunjukan. Sedangkan secara istilah, kata teater
diartikan sebagai segala hal yang dipertunjukkan di atas panggung untuk konsumsi
penikmatnya. Dari dua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa seni teater adalah seni
drama yang menceritakan mengenai sebuah kisah melalui gerakan, tarian, nyanyian,
dialog, dan akting yang dipertunjukkan di atas panggung untuk dinikmati oleh para
penonton.

2. Ciri-ciri Seni Teater


Berikut ini beberapa ciri-ciri seni teater, antara lain:
 Pada seluruh cerita berbentuk dialog, baik pada tokoh maupun narator. Semua ucapan
ditulis dalam sebuah teks.
 Semua dialog tidak menggunakan sebuah tanda petik ("…"). Dialog drama bukan
sebuah kalimat langsung. Oleh sebab itu, naskah drama tidak memakai sebuah tanda
petik.
 Naskah teater dilengkapi sebuah petunjuk tertentu yang harus dilakukan tokoh
pemerannya. Petunjuk ditulis dalam tanda kurung (…) atau dengan memberikan suatu
jenis huruf yang berbeda dengan huruf dialog.
 Naskah drama terletak di atas dialog atau di samping kiri dialog.

3. Fungsi Seni Teater


a. Teater sebagai sarana upacara.
Di dalam fungsi ritualnya, suatu peristiwa teater menjadi ajang penjelasan,
penghayatan dan pengukuhan nilai-nilai kepercayaan atau agama yang dianut oleh
masyarakat yang melaksanakannya. Sampai sekarang pada berbagai teater etnik unsur-
unsur upacara tetap menonjol dengan dibicarakannya mantra-mantra,
disediakannya sajen serta tindak upacara yang dilakukan baik oleh dalang maupun
oleh pihak lain yang tidak terlibat langsung dalam pertunjukan.
b. Teater sebagai media ekspresi
Teater ini ialah salah satu bentuk seni dengan fokus utama pada laku serta dialog.
Berbeda dengan seni musik yang menitikberatkan pada aspek suara serta juga seni tari
yang menitikberatkan pada keselarasan gerak serta juga irama. Di dalam praktiknya,
Seniman teater tersebut kemudian akan mengekspresikan seninya di dalam bentuk
gerakan tubuh serta juga ucapan-ucapan.
c. Teater sebagai media hiburan
Dalam hubungan ini seni teater memenuhi keperluan masyarakat akan pengalaman
yang berbeda dengan pengalaman mereka sehari-hari. Bahkan kadang-kadang
memenuhi keperluan bagi masyarakat yang ingin melepaskan diri atau melarikan diri
dari persoalan kehidupan mereka sehari-hari.
d. Teater sebagai media pendidikan
Teater ialah seni kolektif, di dalam artian teater ini tidak dikerjakan dengan secara
individual. Melainkan untuk mewujudkannya itu kemudian diperlukan kerja tim yang
harmonis. Apabila suatu teater ini dipentaskan, diharapkan pesan-pesan yang ingin
disampaikan oleh penulis serta juga pemain itu tersampaikan kepada banyak penonton.
Dengan melalui pertunjukan tersebut biasanya manusia kemudian akan lebih mudah
mengerti nilai baik buruk kehidupan apabila dibandingkan itu hanya membaca lewat
sebuah cerita.

4. Unsur-unsur Seni Teater


Unsur-unsur yang terdapat dalam seni teater dibedakan menjadi dua, yaitu unsur internal
teater dan unsur eksternal teater.
a. Unsur Internal Teater
Unsur internal merupakan unsur yang menyangkut tentang bagaimana
keberlangsungan pementasan suatu teater. Tanpa unsur internal tidak akan ada suatu
pementasan teater.
Unsur internal yang terdapat dalam seni teater ialah:
 Naskah/skenario
Naskah atau skenario berisi kisah itu dengan nama tokoh serta dialog nantinya
akan dipentaskan. Naskah ini menjadi salah satu penunjang yang menyatukan
segala macam unsur yang ada diantaranya pentas, pemain, kostum dan
sutradara.
 Pemain/pemeran/tokoh
Pemain adalah salah satu unsur yang paling penting di dalam sebuah
pertunjukan teater. Pemain memiliki peran di dalam menghasilkan beberapa
unsur lain, ialah seperti unsur suara serta gerak. Terdapat tiga jenis pemain, di
antaranya peran utama (protagonis/antagonis), peran pembantu serta juga peran
tambahan atau figuran. Di dalam film atau juga sinetron, pemain ini biasanya
disebut juga dengan Aktris untuk perempuan, serta Aktor untuk laki-laki.
 Sutradara
Sutradara ini adalah salah satu unsur yang paling sentral. Sutradara ialah orang
yang memimpin serta juga mengatur sebuah teknik pembuatan atau juga
pementasan teater. Ia akan mempelajari lakon untuk kemudian membuat
konsep pementasan dan mengarahkan para pemain sesuai konsep yang telah
ditentukan berdasarkan naskah. Adapun tugas sutradara sebagai berikut:
 Pembawa sekaligus pengarah jalannya naskah;
 Koordinator semua pelaksanaan yang menyangkut pementasan;
 Mencari dan menyiapkan actor
 Menyiapkan makeup dan juga men-setting segala sesuatu yang
dipegang oleh bagian desainer beserta kru.
 Pentas
Pentas ini merupakan salah satu unsur yang mampu untuk bisa atau dapat
menghadirkan nilai estetika dari sebuah pertunjukan. Selain dari itu, pentas
tersebut menjadi unsur penunjang pertunjukkan yang di dalamnya itu terdapat
tata lampu, properti, serta juga beberapa dekorasi lain yang berkenaan dengan
suatu pentas.
 Properti
Properti merupakan perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan dalam
permentasan teater, seperti kursi, meja, robot, hiasan ruang, dekorasi, serta lain
sebagainya.
 Penataan
Penataan merupakan semua hal yang berhubungan dengan pementasan teater,
antara lain sebagai berikut :
 Tata rias merupakan cara mendandani/merias pemain di dalam
memerankan tokoh teater supaya lebih sesuai itu dengan karakter yang
akan diperankan;
 Tata busana ini ialah pengaturan pakaian pemain supaya mendukung
keadaan yang menghendaki. Contohnya pakaian yang dikenakan anak
sekolahan itu tentu akan berbeda dengan pakaian harian yang dikenakan
pembantu rumah tangga;
 Tata lampu ini ialah pencahayaan di panggung;
 Tata suara ini ialah pengaturan pengeras suara.
b. Unsur Eksternal Teater
Unsur eksternal adalah unsur yang mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan
hal-hal yang dibutuhkan dalam sebuah pementasan.
Unsur eksternal di antaranya, yaitu:
a. Staf produksi
Staf produksi adalah sekelompok tim atau individual yang berkenaan dengan
pimpinan produksi sampai semua bagian yang ada di bawahnya. Adapun tugasnya
sebagai berikut:
 Produser/pimpinan produksi
 Mengurus semua hal tentang produksi
 Menetapkan personal (petugas), anggaran biaya, fasilitas, program kerja, dan
lain sebagainya.
b. Stage manager
Adapun tugas stage manager sebagai berikut:
 Pemimpin dan penanggung jawab panggung;
 Membantu sutradara.
c. Desainer
Menyiapkan semua aspek visual yang menyangkut setting tempat atau suasana,
properti atau perlengkapan pementasan, kostum, tata lampu dan pencahayaan,
serta perlengkapan lain (seperti audio).
d. Crew
Crew merupakan pemegang divisi dari setiap sub yang dipegang bagian desainer,
di antaranya bagian pentas/tempat, bagian tata lampu (lighting), bagian
perlengkapan, dan tata musik.

5. Jenis-jenis Teater
Berdasarkan jenisnya, seni teater terbagi menjadi dua jenis, yaitu teater tradisional dan
teater modern.
1. Teater Tradisional
Di Indonesia, teater tradisional biasa juga disebut teater daerah, yang tersebar di
seluruh wilayah Indonesia. Biasanya cerita dalam teater tradisional mengusung budaya
setempat dan disampaikan secara improvisasi (tanpa naskah).
Contoh teater tradisional ialah wayang kulit, banjet, longser, ogel, reog, wayang orang,
topeng Cirebon, angklung badut, wayang golek dari Jawa Barat, reog Ponorogo,
ludruk dari Jawa Timur, ketoprak, wayang suket, kethek ogleg, dagelan, scandul dari
Jawa Tengah, Lenong dan topeng blantik dari Betawi.
2. Teater Modern
Teater modern adalah teater yang penyampaian ceritanya berdasarkan pada naskah
dan bahannya dari kejadian-kejadian sehari-hari atau karya sastra. Contoh teater
modern ialah drama, teater, sinetron, film.
3. Teater musikal Teater musikal merupakan pementasan seni peran yang
mengkolaborasikan dengan seni musik dan tarian.
4. Teater dramatik.
Teater dramatik merupakan jenis teater yang memperhatikan detail tempat dan latar
belakang isi ceritanya. Biasanya menampilkan kisah senyata mungkin dan tidak ada
unsur improvisasi.
5. Teatrikal puisi.
Teatrikal puisi merupakan pertunjukan yang mengkolaborasikan puisi dengan teater.
Di mana puisi disampaikan dengan penuh ekspresi oleh para tokoh.

Balai Jaya, 8 Oktober 2023.

Mengetahui,
Kepala SMAN 5 Bagan Sinembah Fasilitator P5

Suzan Fadillah, S.Pd., M.Pd. Usna Wiji Rahayu, S.Pd.


NIP. 19780402 200502 2 002

Anda mungkin juga menyukai