Anda di halaman 1dari 6

BAB 2

SENI TEATER

2.1 Landasan Teori

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, teater adalah:

 Gedung atau ruangan tempat pertunjukan film, sandiwara,


dan sebagainya.
 Ruangan besar dengan deretan kursi-kursi ke samping dan
ke belakang untuk mengikuti kuliah atau untuk peragaan
ilmiah.
 Pementasan drama sebagai suatu seni atau profesi; seni
drama; sandiwara;.

2.2 Fungsi Seni Teater

Seiring dengan perkembangan teknologi, peranan seni teater


tidak hanya dijadikan sebagai sarana upacara maupun
hiburan, namun juga sebagai sarana pendidikan. Sebagai
bagian dari seni, teater juga berperan dalam nilai afektif di
masyarakat. Berikut ini beberapa fungsi seni teater adalah :

1. Teater sebagai Sarana Upacara : Pada awal munculnya,


teater juga hadir sebagai sarana upacara persembahan
kepada dewa Dyonesos dan upacara pesta untuk dewa
Apolla. Teater sebagai sarana upacara tidak membutuhkan
penonton, karena penontonnya adalah bagian dari peserta
upacara itu sendiri.

2. Teater sebagai Media Ekspresi : Teater mempunyai


fokus utama pada laku dan dialog. Dalam praktiknya,
seniman teater akan menunjukan seninya dalam bentuk
gerakan tubuh dan ucapan.
3. Teater sebagai Media Hiburan : Dalam fungsinya
sebagai media hiburan, teater sudah dipersiapkan dengan
maksimal sebelum pementasan dengan harapan agar
penonton dapat terhibur.

4. Teater sebagai Media Pendidikan : Teater juga seni


kolektif, dalam artian teater tidak dikerjakan secara sendiri
melainkan diperlukan kerja tim. Melalui sebuah
pertunjukan, manusia lebih mudah mengambil nilai baik
buruk kehidupan dibandingkan hanya membaca cerita.

2.3 Jenis Seni Teater

1. Teater Boneka

Teater boneka ini sering digunakan untuk mencerikan legenda


atau kisah yang bersifat religious. Teater boneka mempunyai
beberapa jenis maupun cara dalam memainkannya berbeda. Ada
boneka yang cara memainkannya dengan memasukan tangan
kedalam boneka tersebut. Kedua yaitu boneka tongkat, cara
memainkannya dengan menggerakkan tongkat pada boneka dan
di pegang dari bawah. Yang terakhir yaitu boneka tali, boneka tali
tentu saja memainkannya dengan menggerakkan kayu silang dan
tempat tali boneka yang diikatkan.

2. Teater Dramatik

Dalam pementasan teater dramatik, aksi dari aktor harus


sangat ditonjolkan dan berkaitan dengan kejadian lain agar
membentuk keseluruhan cerita. Teater dramatik, karakter
disajikan dengan tanpa improvisator dan mementaskan
sesuai realitasnya.

3. Teater Gerak
Teater gerak adalah pertunjukan teater dengan unsur
utamanya adalah gerak dan ekspresi wajah pemainnya.
Dalam pementasannya, penggunaan dialog yang sangat
minim atau bahkan tidak ada dialog sama sekali, seperti
dalam pertunjukan pantomim klasik.

4. Teaterkalisasi Puisi

Teatrikalisasi puisi adalah pertunjukan teater yang dibuat


berdasarkan karya sastra puisi. Karya puisi yang biasanya
hanya dibacakan didalam teatrikal, puisi dicoba untuk
diperankan di atas pentas.

5. Drama Musikal

Drama musikal adalah pertunjukan teater yang


menggabungkan seni tari, musik, dan seni peran. Drama
musikal lebih mementingkan tiga unsur tersebut
dibandingkan dialog para pemainnya.

2.4 Unsur-Unsur Seni Teater

Unsur-unsur teater dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Unsur Internal

A.Lakon/Naskah
Lakon adalah peristiwa yang disampaikan dengan tindak
tanduk melalui benda perantara hidup (manusia) atau suatu
(boneka, wayang) sebagai pemain. Lakon atau cerita yang
ditampilkan, bisa berwujud sebuah naskah atau skenario
tertulis dan skenario tak tertulis

B. Pemeran/Aktor
Pemeran sering disebut sebagai aktor (pria) atau aktris
(wanita) adalah orang yang memainkan peran tertentu dalam
suatu aksi panggung. Pemeran adalah orang yang secara
khusus melakukan sandiwara , atau berpura-pura
memerankan suatu tokoh sehingga tampak seperti tokoh
sungguhan.

C. Sutradara

Orang yang memberi pengarahan dan bertanggung jawab


atas masalah artistik dan teknis dalam pementasan drama,
pembuatan film, dan sebagainya. Sutradara bertanggung
jawab atas aspek-aspek kreatif pembuatan, baik interpretatif
maupun teknis. Ia menduduki posisi tertinggi dari segi
artistik dan memimpin tentang bagaimana yang harus
tampak oleh penonton.

D. Pentas/Podium

Podium yang agak tinggi Untuk pertunjukan, tempat


memainkan sandiwara, teater dan sebagainya.

E. Kostum

Kostum adalah pakaian para pemain drama yang dikenakan


pada saat memerankan tokoh cerita di panggung. Kostum
merupakan gaya pakaian yang dikenakan untuk
menampilkan si pengguna sebagai suatu karakter. Kostum
membuat seorang aktor bisa kelihatan membawan
wataknya.
2. Unsur Eksternal

Unsur Eksternal Teater adalah segala yang berkenaan


dengan di luar pementasan.

F. Staf Produksi

Staf produksi meliputi manager tingkat produser atau


pimpinan produksi sampai segala bagian
dibawahnya. Adapun tugas masing-masing Produser/
pimpinan produksi adalah mengurus produksi secara
keseluruhan dan menetapkan personal (petugas), anggaran
biaya, program kerja fasilitas dan sebagainya.

G. Direktor/Sutradara

Pembawa naskah, koordinator pelaksanaan pementasan,


menyiapkan aktor.

H. Stage Manager

Stage manager adalah orang yang bertugas sebagai


Pemimpin panggung dan membantu sutradara.
I. Desainer

Orang yang bertugas menyiapkan aspek-aspek


visual seperti Setting (tempat, suasana), Property
(perlengkapan pentas), lighting (tata lampu),
Costume (tata busana), Sound (pengeras suara)

J. Crew

Orang yang bertugas mengurusi bagian pentas,


bagian tata lampu, bagian perlengkapan, bagian tata
suara music.

2.5 Jenis Penokohan Seni Teater

Macam-macam tokoh dalam seni teater adalah


sebagai berikut :

1. Tokoh protagonis, yaitu tokoh inti, peran


utama yang menjadikan pusat perhatian
dalam sebuah kisah.

2. Tokoh antagonis, yaitu tokoh utama yang


menjadi lawan atau penentang sehingga
muncullah suatu konflik atau permasalahan.

3. Tokoh tritagonis, yaitu peran penengah


atau pendamai dari konflik yang timbul.

4. Tokoh Pembantu, yaitu tokoh pelengkap,


figuran yang menjadi penguat gambar
suasana atau jalannya cerita.

Anda mungkin juga menyukai