Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MAKALAH SENI BUDAYA

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
Bintang Alea Rayhan
KELAS: X Mia 2
SENI TEATER DAN KRITIK TARI
*SENI TEATER

A. Pengertian Seni Teater Secara Umum


Seni teater adalah salah satu jenis kesenian berupa pertunjukan drama
yang dipentaskan di atas panggung. Secara spesifik, seni teater adalah
sebuah seni drama yang menampilkan perilaku manusia dengan
gerak,tari,dan nyanyian yang disajikan lengkap dengan dialog dan akting para
pemainnya.Kata teater diambil dari bahasa Yunani,theatron,yang artinya
tempat atau gedung pertunjukan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, teater adalah:
 gedung atau ruangan tempat pertunjukan film, sandiwara, dan
sebagainya.
 ruangan besar dengan deretan kursi-kursi ke samping dan ke belakang
untuk mengikuti kuliah atau untuk peragaan ilmiah.
Berikut merupakan pengertian seni teater atau drama menurut para ahli:
 Moulton : kisah hidup yang dilukiskan dalam bentuk gerakan.
 Balthazar Vallhagen : kesenian yang melukiskan sifat dan watak
manusia dengan gerakan.

B. Sejarah Singkat Teater

Sejarah Singkat Teater


Kata teater dalam bahasa Indonesia diadopsi dari bahasa Inggris, yaitu
‘theater‘ atau ‘theatre‘ dan juga dari bahasa Perancis ‘théâtre‘. Sedangkan
asal-usul kata teater adalah dari bahasa Yunani, yaitu theatron (θέατρον) yang
artinya tempat menonton.
Sebenarnya tidak ada yang mengetahui kapan dan dimana pertunjukan teater
pertama kali dilakukan. Namun, ada teori yang menyebutkan bahwa asal
muasal teater adalah:
1. Dari Upacara Agama Primitif; upacara dalam agama primitif
mengandung unsur cerita yang kemudian berkembang menjadi sebuah
pertunjukan teater.
2. Dari Nyanyian Menghormati Pahlawan; setiap upacara
penghormatan terhadap seorang pahlawan biasanya disertai dengan
kisah riwayat hidup sang pahlawan. Hal tersebut kemudian diperagakan
menjadi dalam bentuk teater.
3. Dari Kegemaran Manusia Mendengar Cerita; pada umumnya
manusia menyukai kisah-kisah hidup orang lain yang inspiratif dan
menegangkan. Misalnya kisah kepahlawanan, kisah perburuan, kisah
percintaan, dan lain-lain.

Salah satu naskah teater tertua di dunia yang ditemukan berasal dari Mesir.
Naskah tersebut berasal dari jaman peradaban Mesir Kuno sekitar 2000
tahun sebelum Masehi yang ditulis oleh seorang pendeta bernama I Kher-
nefert.
Menurut para peneliti, naskah yang ditulis oleh I Kher-nefert tersebut dibuat
untuk sebuah pertunjukan teater ritual di kota Abydos. Naskah tersebut
dinamakan dengan “Naskah Abydos” dimana di dalamnya menceritakan
tentang pertarungan antara dewa baik dengan dewa jahat.
Para peneliti juga menemukan bahwa pertunjukan teater Abydos terdapat
beberapa unsur teater, seperti; pemain, naskah, jalan cerita, dialog, musik,
tata busana, tarian, nyanyian, serta berbagai properti para pemainnya
(topeng, tombak, tameng, kapak, dan lainnya)

C. Unsur-Unsur Seni Teater


Seni teater terbentuk dari unsur-unsur di dalamnya. Mengacu pada
pengertian teater, adapun beberapa unsur teater adalah sebagai berikut:

1. Unsur Internal
Unsur internal teater adalah semua hal yang berhubungan langsung dengan
keberlangsungan pementasan teater. Adapun unsur internal teater tersebut
antara lain:
 Naskah atau Skenario; yaitu isi dan alur cerita yang akan dipentaskan.
 Pemain; yaitu para pemeran yang memainkan peran tokoh tertentu,
baik itu tokoh utama, protagonis, antagonis, dan pemain figuran.
 Sutradara; yaitu pihak yang bertanggungjawab mengatur jalannya
pementasan dan teknik pembuatan teater.
 Pentas; yaitu semua hal yang mendukung pementasan teater, seperti;
panggung, dekorasi, properti, dan perlengkapan lainnya.
 Properti; yaitu semua perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan
dalam pementasan teater, seperti; meja, kursi, dan peralatan para
pemain.
 Penataan; yaitu semua hal yang berhubungan dengan penataan
panggung, tata rias, busana, tata suara, pencahayaan, dan lainnya.
2. Unsur Eksternal
Unsur eksternal teater yaitu semua pihak yang mengatur hal-hal yang
berhubungan dengan pementasan teater. Adapun unsur eksternal teater
tersebut antara lain:
 Sutradara/ Direktor; yaitu pihak yang bertanggungjawab untuk
mencari, mengarahkan, dan mempersiapkan para pemain sesuai
dengan isi cerita, serta mempersiapkan para kru.
 Stage Manager; yaitu pihak yang bertanggungjawab untuk membantu
sutradara dalam memimpin pementasan.
 Staf Produksi; yaitu pihak yang bertanggungjawab atas produksi,
penetapan personel, anggaran biaya, fasilitas, dan lain sebagainya.
 Desainer; yaitu pihak yang bertanggungjawab atas kebutuhan desain
pementasan. Mulai dari panggung, penataan cahaya, kostum, dan
perlengkapan lainnya.
 Crew; yaitu pihak yang bertanggungjawab atas berbagai pekerjaan,
mulai dari perlengkapan, tata ruangan, pencahayaan, tata musik, dan
lainnya.

D. Macam-Macam Seni Teater


1. Teater Boneka
Teater boneka ini sering digunakan untuk mencerikan legenda atau
kisah yang bersifat religious. Teater boneka mempunyai beberapa jenis
maupun cara dalam memainkannya berbeda.

2. Teater Dramatik

Dalam teater dramatik, perubahan karakter secara psikologis sangat


diperhatikan. Situasi cerita maupun latar belakang dalam pementasan
ini dibuat dengan sedetail mungkin dan mengikuti alu plot.Teater
dramatik harus dibuat semenarik mungkin agar penonton minat pada
situasi sebuah cerita yang diberikan.

3. Teater Gerak

Teater gerak adalah pertunjukan teater dengan unsur utamanya adalah gerak
dan ekspresi wajah pemainnya. Dalam pementasannya, penggunaan dialog
yang sangat minim atau bahkan tidak ada dialog sama sekali, seperti dalam
pertunjukan pantomim klasik.

4. Teaterikalisasi Puisi
Teatrikalisasi puisi adalah pertunjukan teater yang dibuat berdasarkan karya
sastra puisi. Karya puisi yang biasanya hanya dibacakan didalam teatrikal,
puisi dicoba untuk diperankan di atas pentas.

5. Drama Musikal

Drama musikal adalah pertunjukan teater yang menggabungkan seni tari,


musik, dan seni peran. Drama musikal lebih mementingkan tiga unsur
tersebut dibandingkan dialog para pemainnya.
*KRITIK TARI

A. Pengertian Kritik Tari


Kritik tari adalah kegiatan memberikan apresiasi terhadap karya tari
dengan cara menuliskan kembali peristiwa pertunjukan seni tari yang sudah
dilakukaan atau memberikan komentar terhadap perkembangan peristiwa
seni tari pada saat itu. Isi dalam kritik tari dapat berupa deksripsi kejadian
pertunjukan, komentar, dan penilaian dari subjek yang melakukan kritik. Istilah
subjek yang melakukan kritik tari adalah kritikus tari.

B. Fungsi Kritik Tari


Fungsi kritik tari sangat penting dalam dunia pendidikan seni tari. Fungsi
utama kritik adalah untuk menjembatani persepsi dan apresiasi artistik dan
estetik karya tari, antara penari dan penikmat tari. Secara umum fungsi kritik
tari adalah sebagai berikut.
1. Mengenalkan karya tari kepada masyarakat atau media informasi bagi
publik.
2. Media komunikasi antara seniman, kritikus dan pembaca.
3. Untuk evaluasi diri bagi pencipta karya seni.
4. Media peningkatan kualitas produk karya tari.
C. Tujuan Kritik Tari
Seorang kritikus harus mempunyai cita rasa seni yang terbuka, artinya
mempunyai kapasitas menghargai kreativitas artistickyang sangat beragam.
Mengapresiasikan dengan baik karya seni yang eksis di berbagai tempat dan
zaman. Beberapa tujuan dalam kritik tari antara lain sebagai berikut.
1. Memberikan laporan ulasan peristiwa pertunjukan.
2. Memberikan penilaian dan tanggapan terhadap karya yang
dipentaskan.
3. Memberikan bahan evaluasi dan masukan posistif terhadap karya
seniman tari.
4. Dasar evaluasi guna untuk meningkatkan karyanya.
5. Memberikan informasi tentang kelebihan dan kekurangan karya yang
dibuat seniman.
6. Mendorong masyarakat (penikmat) untuk mengapresiasi karya seni
secara lebih baik.

D. Bentuk dan Jenis Kritik Tari


1. Bentuk Kritik
Bentuk kritik tari dapat dibedakan menjadi kritik imprisionisti, kritik
penghakiman, dan kritik teknis.
1. Kritik Impresionistik adalah kritik yang berupa kesan-kesan pribadi
secara subjektif terhadap sebuah karya seni.
2. Kritik Penghakiman adalah kritik yang bekerja secara deduksi dengan
berpegang teguh pada ukuran-ukuran karya seni tertentu, untuk
menentukan karya seni itu baik atau tidak.
3. Kritik Teknis adalah kritik yang bertujuan untuk menunjukkan
kelemahan-kelemahan tertentu dari sebuah karya seni agar seniman
penciptanya dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan di kemudian hari.

2. Jenis Kritik
Jenis kritik tari dapat dikelompokkan menjadi kritik ekstrinsik dan kritik
intrinsik.
1. Kritik Ekstrinsik menghubungkan karya seni dengan seniman pencipta,
penikmat, dan masyarakat. Artinya kritik ini menghubungkan karya seni
dengan hal-hal di luar karya seni tersebut
2. Kritik Ekstrinsik menghubungkan karya seni dengan seniman pencipta,
penikmat, dan masyarakat. Artinya kritik ini menghubungkan karya seni
dengan hal-hal di luar karya seni tersebut.

E. Unsur Kritik  Tari


Kritik secara verbal maupun tulisan biasanya ada unsur-unsur sebagai berikut:
1. Deskripsi dalam kritik tari adalah suatu penggambaran dengan kata-
kata semua yang tersaji dalam karya tari yang ditampilkan. Penjelasan
dasarnya tentang hal-hal yang tampak secara visual yang dapat
membangun bayangan atau image bagi penikmat tari.
2. Analisis formal merupakan tahapan berikutnya setelah deskripsi.
Analisis formal mencoba menjelaskan objek yang dikritik dengan
dukungan beberapa data yang tampak secara visual.
3. Intepretasi adalah menafsirkan hal-hal yang terdapat di balik suatu karya
tari, manfsirkan makna, pesan, atau nilai yang dikandungnya.
4. Penilaian dalam kritik tari berdasarkan atas deskripsi, analisis formal,
dan intepretasi suatu karya tari dengan data-data visual maupun
penjelasan-penjelasan tambahan dari seniman.

F. Tingkatan Kritik Tari


Kritik dapat diperhatikan beradarkan dari wujud pengungkapannya, yaitu
setidaknya ada dua antara lain sebagai berikut.
1. Krtitik pra-predikatif, artinya kritik yang belum menemukan predikat yang
kongkrit. Kritik pra-predikatif tidak dapat dikenali secara jelas, tetapi
dapat dirasakan kehadirannya melalui sikap seseorang atau
sekelompok orang.
2. Kritik predikatif, yaitu kritik yang telah terwujud dalam media ungkap
tertentu, bisa dalam bentuk wujud lisan (kritik verbal) dan kritik non-
vebal, yaitu disampaikan melalui media tulis atau visual lainnya dalam
setruktur tertentu.
3. Kritik Ilmiah yaitu kritik yang menggunakan argumen-argumen yang
terkait dengan objek yang bisa dipertanggung jawabkan.

Anda mungkin juga menyukai