Anda di halaman 1dari 11

MODUL

BAB VII
KD. 3.7. Memahami Apresiasi Seni Budaya Mancanegara
(Apresiasi Teater Mancanegara)

3.7.1 Menjelaskan pengertian apresiasi seni budaya mancanegara


(Pengertian Seni Teater).
3.7.2 Menjelaskan apresiasi seni budaya mancanegara (Apresiasi
Seni Teater Indonesia).
INDIKATOR PENCAPAIAN 3.7.3 Menjelaskan apresiasi seni budaya mancanegara (Sejarah
KOMPETENSI Perkembangan Teater Mancanegara)

3.7.4 Menjelaskan apresiasi seni budaya mancanegara (Jenis Jenis


Teater Eropa)
3.7.5 Menjelaskan apresiasi seni budaya mancanegara Jenis Jenis
Teater Asia)

A. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik melalui penggalian informasi di Internet maupun pada modul dapat
memahami pengertian Seni Teater.
2. Peserta didik melalui diskusi kelompok secara daring dapat menjelaskan Apresiasi Seni
Teater Indonesia
3. Peserta didik melalui penggalian informasi di Internet maupun pada modul dapat
mengidentifikasi Sejarah Perkembangan Teater Mancanegara
4. Peserta didik melalui pengamatan video di youtube dapat memahami Jenis Jenis Teater
Eropa dan Jenis Jenis Teater Asia.
5. Peserta didik melalui pencarian dan pengumpulan data tentang seni budaya mancanegara
(Seni Teater) dapat menjawab pertanyaan pertanyaan yang diajukan oleh guru

B. Penjabaran Materi
1. Pengertian Seni Teater
Seni teater adalah salah satu jenis kesenian berupa pertunjukan drama yang dipentaskan di
atas panggung. Secara spesifik, seni teater adalah sebuah seni drama yang menampilkan
perilaku manusia dengan gerak, tari, dan nyanyian yang disajikan lengkap dengan dialog
dan akting para pemainnya. Kata teater diambil dari bahasa Yunani, theatron, yang artinya
tempat atau gedung pertunjukan.

M o d u l S e n i B u d a y a S M K K e l a s S K A D U T A P a g e 1 | 11
Istilah „teater‟ dapat diartikan secara luas dan sempit. Secara luas, pengertian seni teater
adalah seluruh adegan akting dan peran yang dipertunjukan di atas panggung di depan
banyak penonton. Contohnya ketopak, wayang, sintren, dagelan, akrobat.
Sedangkan secara sempit, pengertian seni teater adalah adegan tentang perjalanan hidup
seseorang yang dibuat sedemikian rupa sehingga patut untuk dipertontonkan kepada
khalayak umum di atas panggung pertunjukan dan didramakan sesuai dengan naskah yang
telah dibuat.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, teater adalah:
 gedung atau ruangan tempat pertunjukan film, sandiwara, dan sebagainya
 ruangan besar dengan deretan kursi-kursi ke samping dan ke belakang untuk
mengikuti kuliah atau untuk peragaan ilmiah
 pementasan drama sebagai suatu seni atau profesi; seni drama; sandiwara; drama
Sedangkan teater sering disebut juga dengan drama dan menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, drama adalah:
 komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan
watak melalui tingkah laku (peran) atau dialog yang dipentaskan
 cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus disusun
untuk pertunjukan teater
 kejadian yang menyedihkan.
Berikut merupakan pengertian seni teater atau drama menurut para ahli:
 Moulton : kisah hidup yang dilukiskan dalam bentuk gerakan.
 Balthazar Vallhagen : kesenian yang melukiskan sifat dan watak manusia dengan
gerakan.
 Ferdinand Brunetierre : sebuah kehendak yang dilakukan dengan aksi atau gerak.
 Anne Civardi : kisah yang diceritakan lewat kata-kata dan gerakan.
 Budianta : genre sastra dimana penampilan fisiknya memperlihatkan secara verbal
adanya percakapan atau dialog diantara para tokoh yang ada.
 Seni Handayani dan Wildan : bentuk karangan yang berpijak pada dua cabang
kesenian, yakni seni sastra dan seni pentas sehingga drama dibagi dia, yaitu drama
dalam bentuk naskah tertulis dan drama yang dipentaskan.

Seni drama/teater merupakan seni yang unik, karena melibatkan bidang seni yang lain.
Mereka berkumpul, bekerja, dan bersama-sama berekspresi melalui pertunjukan drama.
Seni drama adalah seni yang paling dekat dengan kehidupan kita. Drama adalah potret
kehidupan manusia; suka duka, pahit manis, dan hitam putih kehidupan.

2. Drama / Teater di Indonesia


Teater di Indonesia secara umum terbagi menjadi dua bagian, teater tradisional dan teater
modern. Teater tradisional tidak mengenal naskah tertulis, ceritanya hanya disampaikan
oleh sutradara sesaat menjelang pementasan. Teater modern merupakan teater Indonesia
yang sudah mendapat pengaruh dari teater barat. Naskah tersebut bias berupa naskah
terjemahan dari barat atau naskah ciptaan sendiri. Drama/teater modern baik di Indonesia
maupun di Mancanegara merupakan ekspresi seni yang semarak yang mendapat dukungan
kuat dari pada pendukungnya baik berupa sanggar-sanggar di luar sekolah maupun teater
sekolah yang berupa ekstrakurikuler. Teater modern sangat memperhitungkan area tempat
main, dekor, tata cahaya, tata busana, tata rias dan tata suara.
Contoh-contoh kelompok teater modern di Indonesia adalah
 Bengkel Teater (W.S Rendra)
 Teater Popular (Teguh Karya)
 Teater Sar (Budi Sotong)
M o d u l S e n i B u d a y a S M K K e l a s S K A D U T A P a g e 2 | 11
 Teater Kubur (Dindon W.S.)
 Teater Koma (N. Rian Tiarno)
 Teater Mandiri (Putu Wijaya) dan lain-lain.

3. Drama/Teater Mancanegara
a. Sejarah Perkembangan Teater Mancanegara
Sejarah Teater Mancanegara melalui proses yang panjang. Teater modern Barat yang saat
ini berkembang sejarahnya tidak terlepas dari kemunculan teater klasik. Teater klasik
berkembang jauh sebelum kemunculan teater modern. Berbagai bentuk teater berkembang
di berbagai wilayah dan menjadi cikal bakal teater modern. Sejarah kejayaan teater klasik
di Eropa terutama pada zaman Yunani Klasik (sekitar 500-100 SM) dengan
tokohtokohnya seperti Aeschylus, Sophocles, dan Euripides. Kemudian dilanjutkan zaman
Romawi (sekitar 240 SM) saat bangsa Romawi mengalahkan Yunani. Sesudah Roma
jatuh, mulailah abad pertengahan (abad kegelapan). Pada masa ini seni teater pun
mengalami kemunduran.
Seni teater bangkit lagi setelah zaman Renaisans (sekitar tahun 1500M-1700M). Mimpi
ditengah malam musim panas dan sebagainya. Pada masa ini naskah-naskah drama
berbentuk puitis dengan dialog panjang-panjang. Pada era modern, perkembangan teater
terjadi seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Tokoh teater Jerman adalah :
Bertorld Brecht (three penny opera, mother courage, the good womanofsetzuan).

b. Jenis Jenis Teater Mancanegara (Eropa)


 Teater Yunani Klasik
Teater pertama mulai muncul dari zaman Yunani Klasik, saat itu tempat pertunjukan teater
Yunani pertama yang permanen dibangun sekitar 2.300 tahun yang lalu. Teater ini
dibangun tanpa atap dalam bentuk setengah lingkaran dengan tempat duduk penonton
melengkung dan berundak undak yang disebut Amphitheater. Teater yang berasal dari
Yunani ini banyak mengambil cerita mengenai cerita Yunani Kuno, yang mana cerita
tersebut mengulas atau menceritakan kembali tentang penyembahan atau pemujaan pada
dewa.Selain itu, teater Yunani kini berkembang luas menuju perkembangan kehidupan
kultural (percampuran dua budaya) dan hal ini juga merupakan titik tolok serta penunjang
munculnya sejarah teater Barat seperti yang sudah berkembang pesat hingga saat
ini.Tempat pementasan untuk menampilkan teater Yunani ini berbentuk melingkar juga
tidak ada batasan antara pemain dan penonton.

 Teater Romawi Klasik


Pertunjukan zaman Romawi Klasik, dimana setelah tahun 200 sebelum Masehi kegiatan
seni teater menyebar dari Yunani ke wilayah Romawi. Hasil apresiasi terhadap karya seni
teater masa Romawi Klasik, sebagai berikut.
1) Tema berkisar pada masalah hidup kesenjangan golongan menengah.
2) Karakteristik tokoh tergantung kelas, yaitu orang tua yang bermasalah dengan anak
anaknya atau kekayaan, anak muda yang melawan kekuasaan orang tua dan lain
sebagainya.
3) Seluruh adegan terjadi dirumah, dijalan, dan di halaman.
Mendengar jenis teaternya saja pasti kita langsung dapat mengetahui bahwa teater
Romawi berasal dari Romawi. Namun lain halnya dengan teater Yunani, teater Romawi
ini memiliki ciri khas yang jika dibandingkan dengan teater Yunani. Teater Romawi ini

M o d u l S e n i B u d a y a S M K K e l a s S K A D U T A P a g e 3 | 11
bukan merupakan peristiwa religi melainkan lebih mengedepankan menghibur para
penonton, di teater Romawi juga disediakan berbagai pesulap serta badut-badut yang
mengadakan pertunjukkan ini ke seluruh daerah sehingga pertunjukkan ini kadang
membutuhkan tempat khusus untuk melakukan aksinya. Bangunan gedung untuk
pertunjukkannya lebih besar dan mewah dibandingkan teater Yunani.Dan sebagian besar
dari Orchestra (tempat bermain) digunakan untuk ruang penonton, sedangkan lakon
dimainkan di tempat yang merupakan kesatuan dengan latar belakang.

 Teater Abad Pertengahan


Teater Abad Pertengahan itu berlangsung pada tahun 1.400-an dan 1500-an, banyak kota
di Eropa mementaskan drama untuk merayakan hari hari umat Kristen. Untuk teater Abad
Pertengahan ini, penonton diharuskan berdiri pada tiga per-empat lingkaran sekitar pentas
yang biasanya ditempatkan di atas kereta. Para pemain pun bermain di depan tirai dan
berganti pakaian di belakangnya. Selain itu, teater ini memiliki keunikan yaitu dapat
dibongkar pasang, berbeda dengan teater Yunani maupun teater Romawi yang
menggunakan gedung untuk pertunjukkannya.Karena dapat dibongkar pasang maka teater
ini juga bisa dibawa mengembara dari satu kota ke kota yang lain serta bisa disesuaikan
dengan lakon yang akan dimainkan. Konstruksi sangat primitif (teater kereta) dan dapat
dijadikan lebih besar serta mewah apabila dilakukan secara bersaman(teater simultan).

 Renaisans
Renaisans itu masa pencerahan manusia sudah berpikir menurut ilmu pengetahuan dan
logika sebagai pemberontakan ajaran gereja yang salah. Hasil terhadap seni teater masa
Renaisans, sbg berikut:
1) Naskah lakon yang di pertunjukan meniru teater zaman Yunani Klasik.
2) Cerita bertema Mittologi atau kehidupan sehari-hari.
3) Tata busana dan setting yang dipergunakan sangat inovatif.
4) Pelaksanaan bentuk teater diatur oleh kerajaan maupun universitas sehingga moral
pengetahuan perspektif dan Fagade Roma.
5) Menggunakan panggung prosenium, yaitu bentuk panggung yang memisahkan area
panggung dengan penonton.

 Teater Zaman Elizabeth


Ratu Elizabeth I waktu itu saat memerintah memajukan seni teater, gedung teater besar
dari kayu dibangun di London, Inggris. Gedung ini dibangun seperti lingkaran sehingga
penonton bis duduk dihampir seluruh sisi panggung. Gedung teater ini sangat sukses
sehingga banyak gedung sejenis dibangun disekitarnya. Salah satunya disebut Goble,
gedung teater ini bisa menampung 3000 penonton. Hasil apresiasi terhadap pada teater
zaman Elizabeth, sbg berikut.
1) Menggunakan naskah lakon.
2) Corak pertunjukkannya merupakan perpaduan antara tater keliling dengan teater
sekolah dengan akademi yang keklasik-klasikkan.
3) Pertunjukkan dilaksanakan siang hari dan tidak mengenal waktu istirahat
4) Tempat adegan ditandai dengan ucapan dengan disampaikan dalam dialog para
tokoh
5) Tokoh wanita dimainkan oleh pemain anak-anak laki-laki. Bukan pemain wanita
6) Penontonnya berbagi lapisan masyarakat dan diramaikan oleh penjual makanan dan
minuman.

M o d u l S e n i B u d a y a S M K K e l a s S K A D U T A P a g e 4 | 11
 Teater Abad ke -17 di Spanyol dan Prancis
Pada abad ke-17teater sangat berkembang di kerajaan Spanyol dan Prancis. Hasil apresiasi
terhadap tater abadke-17 di Spanyol dan Prancis, sbg berikut.
1. Tokoh-tokoh dalam cerita adalah tokoh simbolik, misalnya si Dosa, si Bijaksana
dipertemukan dengan tokoh supranatural dan manusia biasa dengan cerita berdasarkan
kehidupan sekuler maupun ajaran-ajaran gereja.
2. Dipertunjukkan diatas kereta kuda (dua tingkat) yang dinamai Caros. Kereta-kereta
kuda tadi juga membawa setting.
3. Pertunjukan dilakukan rombongan profesional yang selalu berhubungan dengan gereja.
4. Pertunjukannya selalu diselingi tarian dan interlude farce pendek.

 Teater Restorasi di Inggris


Zaman Restorasi merupakan zaman kebangkitan kembali kegiatan teater di Inggris setelah
tahun Puritan yang berkuasa menutup kegiatan teater. Hasil apresiasi seni teater pada
Zaman Restorasi, sbg berikut.
1. Pertunjukkan diselenggarakan di gedung Prosenium diperluas dengan menambah area
yang disebut apron. Sehingga terjadi komunikasi yang intim antara pemain dan
penonton.
2. Setting panggung bergambar perspektif dan lebih bercorak umum, misalnya taman /
istana.
3. Tema cerita bersifat umum dan penonton sudah mengenalnya.
4. Penontonnya tidak lagi semua lapisan masyarakat, tetapi hanya kaum menengah dan
kaum atasan.
5. Gedung teater mencontoh gaya Italia.

 Teater Abad ke -18


Teater Abad ke-18, dimana pada abad ke-18 teater di Prancis dimonopoli oleh pemerintah
dengan Comedie Franchise-nya. Secara tetap mereka mementaskan komedi dan tragedi,
sedangkan bentuk Opera, drama pendek dan Burlesque dipentaskan oleh rombongan teater
Italia, yaitu Comedie Italiene yang biasanya mementaskan di pasar pasar malam. Sampai
akhir abad XVII Prancis menjadi pusat kebudayaan Eropa. Drama Prancis yang neoklasik
menjadi model di seluruh Eropa.

 Teater awal abad ke-19


Drama romantik berkembang pada awal abad ke-19, yaitu antara tahun 1800-1850 karena
memudarnya gagasan neoklasik dan terjadinya peristiwa revolusi Prancis. Hasil apresiasi
terhadap Pertunjukkan teater romantik, diantaranya sbg berikut.
1. Inti cerita adalah masalah kebebasan
2. Membawakan cerita kesejarahan yang memuat adegan perang, pemberontakan,
pembakaran istana, perang tanding dan sebagainya.
3. Panggung dihiasi dengan gambar gambar yang sangat indah
4. Setting perspektif diganti dengan lukisan untuk layar sayap panggung dan sayap
belakang.
5. Menggunakan naskah dengan struktur yang bersifat longgar dengan karakter tokoh
yang berubah-ubah di setiap episode.
6. Plot cerita memiliki episodenya sendiri (plot episodik)

 Teater Abad ke -19 dan Realisme


Banyak perubahan terjadi di Eropa pada abad ke-19 karena Revolusi Industri. Orang orang
berkelas pindah ke kota dan teater pun mulsai berubah. Bentuk bentuk baru teater
M o d u l S e n i B u d a y a S M K K e l a s S K A D U T A P a g e 5 | 11
diciptakan untuk pekerja industri. Diiringi dengan perkembangan teknologi yang dapat
digunakan untuk mendukung artistik pentas, muncul aliran realisme yang menjadi
primadona di dunia barat. Seni teater yang menghadirkan cerita teater secara singkat atau
pendek dari kenyataan hidup diatas pentas begitu menghibur penggemarnya. Para
penonton dibuat terhanyut dan larut dalam cerita cerita yang dimainkan. Pesona semacam
ini membuat realisme begitu berpengaruh dalam waktu yang cukup lama.

 Teater Abad ke-20


Gedung gedung pertunjukan modern memiliki efek efek khusus dan teknologi baru. Orang
datang ke gedung pertunjukan tidak hanya untuk menyaksikan teater melainkan untuk
menikmati musik, hiburan, pendidikan, dan mempelajari hal hal baru. Rancangan
rancangan panggung termasuk pengatur panggung arena, atau yang disebut teater ditengah
tengah gedung. Cara mengekspresikan karakter dalam pertunjukan dapat melalui musik,
dekorasi, tata cahaya, dan efek elektronik. Gaya gaya Pertunjukkan realistis dan
eksperimental ditemukan dalam teater Amerika.

Selain bentuk drama kuno dari Yunani, pertunjukan drama yang terkenal di Eropa adalah
Epora. Epora merupakan jenis drama klasik yang merupakan pertunjukan teater yang
diiringi musik.
Penyanyi Epora diiringi oleh orchestra. Biasanya musik pertama yang dimainkan adalah
overture (musik penghantar) yang terdiri dari beberapa dari potongan lagu yang ada dalam
pertunjukan. Penyanyi solo memainkan peran utama pada saat klimaks. Para penyanyi
akan mengekspresikan perasaannya dalam lagu-lagu sendu.

c. Jenis Jenis Teater Mancanegara ( Asia )

 Cina
Salah satu bentuk drama yang terkenal dari Cina adalah Opera Peking. Drama baru ini
menggabungkan beberapa gaya pertunjukan, seperti lagu-lagu rakyat sekitar, dialek lokal,
opera tepuk (pemusiknya membuat ritme dengan memukul 2 batang kayu) dan sejenis
musik yagn disebut Pihuang. Naskah opera peking biasanya merupakan revisi dari drama
zaju atau kungu. Aktor opera peking paling terkenal pada abad-20 adalah Mei Lanfang.
Seorang spesialis peran wanita yang memperkenalkan opera peking pada dunia barat di
tahun 1930-an. Panggung opera ini sederhana, para ksatria menggunakan jubah satin
dengan bordiran dan 4 bendera segitiga dipunggungnya. Pemain jing mengecet wajah
mereka dengan aneka warna atau pola abstrak hitam putih yang menggambarkan karakter
tertentu.

 Jepang
Noh dan Kabuki adalah dua jenis drama tradisional Jepang yang paling terkenal. Konsep
estetika utama Noh terdiri dari Yugen (gelap, misterius, kesedihan yang indah). Drama
noh yang tersisa ada sekitar 250, sebagian besar merupakan drama yang ditulis setelah
Zoemi meninggal. Panggung noh merupakan panggung kayu persegi yang beratap dengan
sebuah jembatan masuk. Para aktor melakukan pantonim, tarian dan puisi. Beberapa di
antara mereka menggunakan topeng kecil yang elegan. Kabuki lahir pada zaman ketika
Jepang menutup dirinya terhadap dunia luar (awal abad-17). Ia membawakan tarian dan
satir sensual yang disebut kabuki (kesejajaran yang berbahaya).
Pertunjukan kabuki bisa berlangsung sehari karena terdiri dari episode yang sangat
banyak, menampilkan adegan tari dan perkelahian yang spektakuler, pegantian kostum
yang cepat. Para pemain wanita dilarang naik panggung sejak 1629 karena alasan
M o d u l S e n i B u d a y a S M K K e l a s S K A D U T A P a g e 6 | 11
penampilan mereka mengundang pikiran kotor, menggantikannya juga dilarang pada
1652.

 Thailand
Pada masa lalu di Kerajaan Thailand para raja, anggota kerajaan, dan bangsawan memiliki
kelompok penghibur tersendiri. Sebagian pemain teater ini menggunakan topeng.
Sendratari Thailand ini dikenal dengan nama Khan. Karakter yang paling terkenal adalah
tutsakan (rahwana). Setiap langkah memiliki arti dan diiringi oleh musik, narasi, dan lagu
yang sesuai. Gerakannya dilatih berulang-ulang hingga benar-benar mendarah daging.

 India
Drama tradisi India juga dibedakan menjadi dua jenis. Drama atau teater Sansekerta
merupakan jenis drama klasik yang besar dilingkungan bangsawan. Teater modern pun
bermunculan sebagai perkembangan bentuk-bentuk drama berikut ini :

1. Svang adalah bentuk teater India Utara yang menitikberatkan pada nyanyian.
Khayal merupakan kombinasi dari lagu, tari dan drama. Diperkirakan mulai
dipentaskan pada awal abad ke-18.
2. Bhaval adalah teater rakyat Gujarat yang berasal dari abad ke-19. Bhavai merupakan
drama keliling yang terdiri dari serangkaian drama dengan panjang dan tema yang
bervariasi, yang ditampilkan melalui akting, tarian dan nyanyian.
3. Jatra berasal dari Bengal yang juga ditampilkan dalam bihai dan orrisa. Jatra
merupakan pertunjukan ditempat terbuka dengan alat musik utama khol, drum bersuara
rendah yang dikhususkan bagi pertunjukan ditempat terbuka. Jatra digambarkan
sebagai “operasi suci”. Secara tradisional semua perannya dimainkan oleh laki-laki
namun kini wanita mulai dilibatkan.
4. Tamasha adalah bentuk utama dari teater maharadhtra yang dimulai sejak abad ke-16.
Goyangan ini masih dipertahankan hingga kini namun telah dimotivasikan.
5. Burrabatha berasal dari anthrax Pradesh. “katha” berarti cerita dan “burra” berarti
instrumen gesek yang berleher panjang dan berkepala labu yang dipakai oleh pemimpin
teater untuk mengiringi nyanyian dan tariannya
6. Veethi Nakata yang berarti “drama jalanan” sangat popular di Andra Pradesh, ini
adalah pertunjukan ditempat terbuka yang bermula pada abad ke-12 dan seiring waktu
dipengaruhi oleh Vira Savite. Cerita dari legenda Dewa Siwa dan cerita Puranik
dikembangkan.

 Teater Modern di Malaysia


Teater Malaysia berjudul "angin kering" karya datuk Johan Jaaffar yang menggabungkan
persatuan kreativ budaya anak seni ( KUBAS) dan persatuan penggerak warisan budaya
(AKRAB)
Selain angin kering ada teater lainnya antara lain
1. Kerusi ( Dr. Hatta Azan Khan) yang dipentaskan olehkelompok Seni Teaterer dan
persembahan anak Kolej PTPL
2. Terdampar (Slawomir Mrozek) yang dipersembahkan oleh Sanggar Creative
Production (Serawak)

M o d u l S e n i B u d a y a S M K K e l a s S K A D U T A P a g e 7 | 11
C. Soal-soal Latihan dan Tugas
Lembar kerja 1 :Mengerjakan soal menjodohkan
1. Sebuah potret kehidupan manusia; suka duka, pahit manis, dan hitam putih
kehidupan.
2. Teater Indonesia yang sudah mendapat pengaruh dari teater barat.
3. Teater yang lebih mengedepankan menghibur para penonton, dan disediakan berbagai
pesulap serta badut-badut yang mengadakan pertunjukkan sehingga kadang
membutuhkan tempat khusus untuk melakukan aksinya
4. Teater yang sudah menggunakan panggung prosenium, yaitu bentuk panggung yang
memisahkan area panggung dengan penonton.

5. Opera tepuk yang biasanya pemusiknya membuat ritme dengan memukul 2 batang
kayu.
6. Teater jepang yang lahir pada zaman ketika Jepang menutup dirinya terhadap dunia
luar (awal abad-17) dan membawakan tarian serta satir sensual.
7. Sendratari Thailand yang sebagian pemain teater menggunakan topeng
8. Jenis drama klasik yang merupakan pertunjukan teater yang diiringi musik.
9. Bentuk teater India Utara yang menitik beratkan pada nyanyian.
10. Kombinasi dari lagu, tari dan drama, diperkirakan mulai dipentaskan pada awal abad
ke-18.

A. Kabuki F. Svang
B. Khan. G. Teater romawi
C. Epora H. Teater modern
D. Drama I. Khayal
E. Pihuang. J. Teater renaisans

M o d u l S e n i B u d a y a S M K K e l a s S K A D U T A P a g e 8 | 11
Jawaban

1. Drama adalah potret kehidupan manusia; suka duka, pahit manis, dan hitam putih
kehidupan.
2. Teater modern merupakan teater Indonesia yang sudah mendapat pengaruh dari teater
barat.
3. Teater Romawi ini bukan merupakan peristiwa religi melainkan lebih mengedepankan
menghibur para penonton, di teater Romawi juga disediakan berbagai pesulap serta badut-
badut yang mengadakan pertunjukkan ini ke seluruh daerah sehingga pertunjukkan ini
kadang membutuhkan tempat khusus untuk melakukan aksinya
4. Teater renaisans adalah teater yang menggunakan panggung prosenium, yaitu bentuk
panggung yang memisahkan area panggung dengan penonton.

5. Pihuang.adalah opera tepuk (pemusiknya membuat ritme dengan memukul 2 batang kayu)
dan sejenis musik
6. Kabuki adalah teater jepang yang lahir pada zaman ketika Jepang menutup dirinya
terhadap dunia luar (awal abad-17) dan membawakan tarian serta satir sensual.
7. Khan adalah Sendratari Thailand yang sebagian pemain teater menggunakan topeng
8. Epora merupakan jenis drama klasik yang merupakan pertunjukan teater yang diiringi
musik.
9. Svang adalah bentuk teater India Utara yang menitikberatkan pada nyanyian.
10. Khayal merupakan kombinasi dari lagu, tari dan drama. Diperkirakan mulai
dipentaskan pada awal abad ke-18.

Lembar kerja 2 :Mengerjakan soal Essay


1. Jelaskan yang dimaksud dengan drama !
2. Teater di Indonesia secara umum terbagi menjadi 2 bagian, dan jelaskan letak
perbedaanya !
3. Sebutkan contoh-contoh kelompok teater modern di Indonesia !
4. Jelaskan perkembangan drama/Teater Mancanegara !
5. Sebutkan ciri ciri drama baru dari cina opera peking !
6. Sebutkan dua jenis drama tradisional Jepang yang paling terkenal !
7. Sebutkan bentuk-bentuk drama dari india !
8. Sebutkan ciri ciri teater pada zaman Elizabeth !
9. Sebutkan ciri ciri teater restorasi di Inggris !
10. Jelaskan teater abad ke-20

M o d u l S e n i B u d a y a S M K K e l a s S K A D U T A P a g e 9 | 11
Jawaban
1. Drama adalah potret kehidupan manusia; suka duka, pahit manis, dan hitam putih
kehidupan.
2. Teater di Indonesia secara umum terbagi menjadi dua bagian yaitu : teater tradisional
dan teater modern
Perbedaanya :
 Teater tradisional : tidak mengenal naskah tertulis, ceritanya hanya
disampaikan oleh sutradara sesaat menjelang pementasan.
 Teater modern : merupakan teater Indonesia yang sudah mendapat pengaruh
dari teater barat.
3. Contoh-contoh kelompok teater modern di Indonesia adalah
 Bengkel Teater (W.S Rendra)
 Teater Popular (Teguh Karya)
 Teater Sar (Budi Sotong)
 Teater Kubur (Dindon W.S.)
 Teater Koma (N. Rian Tiarno)
 Teater Mandiri (Putu Wijaya) dan lain-lain.
4. Perkembangan drama/Teater Mancanegara yaitu
 Di zaman Yunani purba (100 SM-300 SM) teater berkembang dengan bagus
sekali dan banyak melahirkan karya besar.
 Abad pertengahan (abad kegelapan) seni teater mengalami kemunduran
 Zaman Renaisans (sekitar tahun 1500M-1700M) teater bangit lagi, pada masa
ini naskah-naskah drama berbentuk puitis dengan dialog panjang-panjang.
 Pada era modern, perkembangan teater terjadi seiring dengan perkembangan
ilmu pengetahuan.
5. Ciri ciri Opera Peking yaitu :
 Opera Peking menggabungkan beberapa gaya pertunjukan, seperti lagu-lagu
rakyat sekitar, dialek lokal dan opera tepuk
 Naskah opera peking biasanya merupakan revisi dari drama zaju atau kungu.
 Aktor opera peking paling terkenal pada abad-20 adalah Mei Lanfang.
 Panggung opera sederhana
 Kostum para pemain diantaranya para ksatria menggunakan jubah satin
dengan bordiran dan 4 bendera segitiga dipunggungnya.

M o d u l S e n i B u d a y a S M K K e l a s S K A D U T A P a g e 10 | 11
 Pemain jing mengecet wajah mereka dengan aneka warna atau pola abstrak
hitam putih yang menggambarkan karakter tertentu.
6. Dua jenis drama tradisional Jepang yang paling terkenal adalah Noh dan Kabuki.
7. Bentuk-bentuk drama dari india adalah
- Svang
- Khayal
- Bhaval
- Jatra
- Tamasha
- Burrabatha
- Veethi Nakata
8. Ciri ciri teater pada zaman Elizabeth adalah
 Menggunakan naskah lakon.
 Corak pertunjukkannya merupakan perpaduan antara tater keliling dengan teater
sekolah dengan akademi yang keklasik-klasikkan.
 Pertunjukkan dilaksanakan siang hari dan tidak mengenal waktu istirahat
 Tempat adegan ditandai dengan ucapan dengan disampaikan dalam dialog para
tokoh
 Tokoh wanita dimainkan oleh pemain anak-anak laki-laki. Bukan pemain wanita
 Penontonnya berbagi lapisan masyarakat dan diramaikan oleh penjual makanan
dan minuman.

9. Ciri ciri teater restorasi di Inggris adalah


 Pertunjukkan diselenggarakan di gedung Prosenium diperluas dengan menambah
area yang disebut apron. Sehingga terjadi komunikasi yang intim antara pemain
dan penonton.
 Setting panggung bergambar perspektif dan lebih bercorak umum, misalnya taman
/ istana.
 Tema cerita bersifat umum dan penonton sudah mengenalnya.
 Penontonnya tidak lagi semua lapisan masyarakat, tetapi hanya kaum menengah
dan kaum atasan.
 Gedung teater mencontoh gaya Italia.

10. Teater Abad ke-20 mengalami perkembangan yang luar biasa,gedung gedung
pertunjukan modern memiliki efek efek khusus dan teknologi baru. Orang datang ke
gedung pertunjukan tidak hanya untuk menyaksikan teater melainkan untuk
menikmati musik, hiburan, pendidikan, dan mempelajari hal hal baru. Rancangan
rancangan panggung termasuk pengatur panggung arena, atau yang disebut teater
ditengah tengah gedung. Cara mengekspresikan karakter dalam pertunjukan dapat
melalui musik, dekorasi, tata cahaya, dan efek elektronik.

M o d u l S e n i B u d a y a S M K K e l a s S K A D U T A P a g e 11 | 11

Anda mungkin juga menyukai