Anda di halaman 1dari 2

.

ೃ SENI TEATER
1. Definisi 4. Unsur
2. Ciri – Ciri 5. Jenis – Jenis Teater
3. Fungsi

༊ DEFINISI

• Umum : Seni teater adalah jenis kesenian pertunjukan drama yang dipentaskan di atas panggung.

• Spesifik : Seni teater merupakan sebuah seni drama yang menampilkan perilaku manusia dengan
gerak, tari, dan nyanyian yang disajikan lengkap dengan dialog dan akting.

• Menurut KBBI : Seni teater mempunyai tiga arti, yakni gedung atau ruangan tempat pertunjukan
film, sandiwara, dan sebagainya.

• Menurut Para Ahli :

Anne Civardi: “Seni teater merupakan suatu seni drama yang menceritakan mengenai sebuah kisah
dengan melalui kata-kata serta gerakan.”

RMA. Harymawan: “Seni teater merupakan aktivitas melakukan kegiatan atau aktivitas di dalam seni
pertunjukan (to act) sehingga kemudian tindak tanduk pemain di atas pentas disebut dengan sebutan
acting.”

Handayani dan Wildan: “Seni teater merupakan suatu bentuk karangan yang berpijak di dua cabang
kesenian, yaitu seni sastra serta seni pentas.”

Balthazar Vallhagen: “Seni teater merupakan seni drama yang melukiskan mengenai sifat serta
watak manusia dengan melalui gerakan.”

Moulton: “Seni teater merupakan suatu kisah hidup yang digambarkan atau diilustrasikan di dalam
bentuk gerakan atau disebut dengan life presented in action.”

༊ CIRI - CIRI

Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri seni teater, antara lain:

1. Pada seluruh cerita berbentuk dialog, baik pada tokoh maupun narator. semua ucapan ditulis
dalam sebuah teks.
2. Semua dialog tidak menggunakan sebuah tanda petik (“…”). Dialog drama bukan sebuah
kalimat langsung. Oleh sebab itu, naskah drama tidak memakai sebuah tanda petik.
3. Naskah drama dilengkapi sebuah petunjuk tertentu yang harus dilakukan tokoh pemerannya.
Petunjuk ditulis dalam tanda kurung (…) atau dengan memberikan suatu jenis huruf yang
berbeda dengan huruf dialog.
4. Naskah drama terletak diatas dialog atau disamping kiri dialog.
༊ FUNGSI

Fungsi seni teater, yaitu:

1. Sebagai Media Hiburan


2. Sebagai Media Pendidikan
3. Sebagai Sarana Upacara
4. Sebagai Media Ekspresi
༊ UNSUR

1. Unsur Internal Seni Teater

Unsur internal merupakan unsur yang menyangkut tentang bagaimana keberlangsungan


pementasan suatu teater. Tanpa unsur internal tidak akan ada suatu pementasan teater. Unsur
internal yang terdapat dalam seni teater ialah:

a. Naskah atau skenario.

b. Pemain atau pemeran atau tokoh.

c. Sutradara.

d. Properti.

e. Penataan.

f.  Seluruh pekerja yang terkait dengan pendukung pementasan teater, antara lain: tata rias, tata
busana, tata lampu dan tata suara.

2. Unsur Eksternal Seni Teater

Unsur eksternal teater adalah unsur yang mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan hal-hal
yang dibutuhkan dalam sebuah pementasan. Unsur eksternal di antaranya, yaitu:

a. Staf produksi : Staf produksi adalah sekelompok tim atau individual yang berkenaan dengan
pimpinan produksi sampai semua bagian yang ada di bawahnya.
b. Sutradara (derektor) : Koordinator semua pelaksanaan yang menyangkut pementasan
c. Stage manager : Pemimpin dan penanggung jawab panggung.
d. Desainer : Menyiapkan semua aspek visual yang menyangkut setting tempat atau suasana,
properti atau perlengkapan pementasan, kostum, tata lampu dan pencahayaan, serta
perlengkapan lain (seperti audio).
e. Crew : Merupakan pemegang divisi dari setiap sub yang dipegang bagian desainer, di
antaranya bagian pentas/tempat, bagian tata lampu (lighting), bagian perlengkapan, dan tata
musik.

༊ JENIS – JENIS TEATER

Berdasarkan jenisnya, seni teater terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

1.Seni Teater Modern

Seni teater modern adalah teater yang penyampaian ceritanya berdasarkan pada naskah dan sumber
ilmunya dari dunia barat, dan bahannya dari kejadian-kejadian sehari-hari atau karya sastra. Contoh
seni teater modern ialah drama, teater, sinetron, film.

2.Seni Teater Tradisional

Teater yang lahir dan berkembang di daerah tertentu, dan perkembangannya sesuai dengan kebudayaan daerah
tersebut disebut dengan teater tradisional.

Contoh teater tradisional ialah wayang kulit, banjet, longser, ogel, reog, wayang orang, topeng
Cirebon, angklung badut, wayang golek dari Jawa Barat, reog Ponorogo, ludruk dari Jawa Timur,
ketoprak, wayang suket, kethek ogleg, dagelan, scandul dari Jawa Tengah, Lenong dan topeng
blantik dari Betawi.

Anda mungkin juga menyukai