Anda di halaman 1dari 9

1

BUKU KERJA
MAPEL SENI BUDAYA
PEMBELAJARAN TEATER KELAS XII

A. LEMBAR BACA

PEMENTASAN TEATER KREASI

Bagaimana pemahaman Anda dalam mengevaluasi konsep, teknik, dan prosedur


pergelaran? Apabila Anda sudah memahaminya dengan baik, langkah selanjutnya adalah
mencoba untuk mempergelarkan teater kreasi Anda sendiri. Tentunya hal tersebut
berdasarkan hal-hal yang telah dipahami sebelumnya mengenai konsep, teknik, dan
prosedur pergelaran.
Untuk mempergelarkan teater, tentunya ada beberapa aspek yang harus
diperhatikan, seperti naskah, sutradara, tim produksi, aktor, dan tim artistik. Selain hal
tersebut, tentunya kehadiran pimpinan produksi juga sangat penting demi lancarnya
sebuah pergelaran. Seorang pimpinan produksi bertugas mengarahkan jalannya produksi
dan membiayai produksi.
Apa saja yang harus Anda persiapkan dalam membuat pergelaran teater kreasi?
Berikut ini beberapa hal yang harus Anda lakukan dalam mempergelarkan teater kreasi.
1. Naskah
Naskah drama, seperti juga naskah sastra pada umumnya mengandung fakta
cerita seperti tokoh, jalan cerita, latar (tempat kejadian, waktu, suasana, sosial,
budaya), tema, dan sarana cerita seperti judul, suasana dan tekanan yang akan
disampaikan. Namun, ketika naskah drama itu sudah dipentaskan oleh pekerja teater
yakni sutradara dan awak produksinya, dan ditonton oleh sejumlah orang, karya
tersebut sudah menjadi karya yang lain yaitu teater.
Ada dua hal dalam elemen naskah drama yaitu dialog dan petunjuk lakuan
(stage direction). Dialog biasanya ditulis dengan huruf tegak dan petunjuk lakuan
ditulis dengan huruf cetak (caplock) atau huruf miring.

2. Sutradara
Tentunya Anda sudah mengetahui bahwa seorang sutradara harus mampu
merencanakan, mengoordinasi, melatih berbagai unsur pemeranan dan artisitik, serta
2

memiliki imajinasi dan kreativitas tinggi dalam menghasilkan pergelaran. Untuk dapat
mengetahui lebih lanjut tugas sutradara, berikut penjelasannya secara rinci.
a. Memilih naskah, disesuaikan dengan durasi pergelaran, kondisi pemain (tingkat
intelektual, jumlah, proporsi, dan kemungkinan tim artistik yang membantunya).
b. Menentukan pemeran (casting), yang didasarkan pada tingkat intelektual aktor
dalam menghafal naskah, improvisasi, kreativitas, dan imajinasi atas peran yang
dimainkan. Pemain utama adalah aktor yang cerdas, mampu menghafal dialog
panjang, dan memiliki imajinasi serta kreativitas yang tinggi.
c. Melatih pemain/aktor untuk membaca naskah, menentukan blocking dan adegan,
merencanakan geladi kotor, geladi bersih, dan pentas. Pelatihan aktor dilakukan
dengan melatih tubuh, suara, gerak, improvisasi, kreativitas, dan imajinasi. Aktor
juga dilatih kemampuan intelektualnya dan dikembangkan motor imajinasinya
dengan mengoptimalkan suara, pendengaran, gerak, dan imajinasinya. Latihan-
latihan olah tubuh mulai dari kepala sampai ujung kaki untuk menguatkan dan
melenturkan otot. Latihan-latihan retorika dengan melatih volume, nada, ritme, dan
vibrasi suara. Melatih imajinasi dengan melakukan monolog, dialog, dan
spontanitas. Melatih kreativitas baik dalam hal suara dan gerak estetis baik secara
pribadi atau berkelompok. Sutradara dapat menghadirkan setiap latihan yang kreatif
dan tidak monoton agar setiap latihan menghasilkan sesuatu yang baru untuk para
aktor.
b. Sutradara dapat mencari asisten atau supervisor jika jumlah aktor yang dilatih
melebihi kapasitas dan memerlukan kolaborasi serta koreografi yang melibatkan
banyak aktor.
e. Menentukan tim artistik dan tim teknis, seperti tim artistik panggung, lighting,
musik, tata rias wajah, kostum, dan lain-lain.
f. Bekerja sama dengan pihak lain (stakeholders) untuk membicarakan faktor teknis
yang berhubungan dengan masalah artistik. Misalnya, berapa watt yang diperlukan
untuk menghasilkan panata cahayaan panggung dengan luas sekian meter, berapa
kekuatan sound system-nya.
3. Tim Produksi
Tim produksi adalah kru pementasan yang mengurus permasalahan dalam
produksi pergelaran drama. Tim produksi akan berbeda-beda antara pergelaran yang
dilakukan sutradara yang satu dengan sutradara yang lain, ukuran atau besar-kecilnya
3

pergelaran, tuntutan naskah, dan besar-kecilnya pendukung pergelaran seperti


sponsorship, dan sarana yang tersedia. Pada umumnya, tim produksi terdiri atas
pimpinan produk sekretaris, bendahara, tim sponsorship, seksi publikasi, humas,
dan dokumentasi, serta pembantu umum.
4. Pemain atau Aktor/aktris
Anda sudah mengetahui bahwa seorang pemain akan tampil di panggung dan
berhadapan langsung dengan penonton. Apabila pemain ini bermain bagus, ia akan
mendapat pujian dan penghargaan. Biasanya apabila penonton merasa betah atau
antusias untuk mengikuti pergelaran sampai akhir pertunjukan, inilah tanda
kesuksesan seorang pemain dalam memerankan tokohnya. Sebaliknya, jika aktor
bermain tidak maksimal dan tidak menyajikan kreativitas, imajinasi, serta inovasi
dalam pergelaran, ia akan ditinggalkan penonton.
Menurut Richard Boleslasvsky, setidaknya para pemain harus melaksanakan
enam hal berikut.
a. Konsentrasi atau pemusatan pikiran, Ia menghilangkan dirinya untuk menjadi
orang lain sesuai perai yang dimainkan. Agar aktor sempurna dalam memainkan
peran, ia memerlukan pendidikan tubuh (senam, tari, olahraga, menyanyi, dll),
pendidikan intelek, dan kebudayaan (membaca karya-karya besar tokoh drama),
serta memiliki pendidikan dan latihan sukma yaitu sukma yang dikehendaki tokoh
sesuai dengan kemampuan pengarang. Aktor harus mampu memanfaatkan
pancaindra, menumbuhkan Ingatan, perasaan, dan ingatan visual untuk
menghadirkan emosi.
b. Ingatan emosi. Aktor harus mampu berlatih mengingat-ingat segala emosi yang
terpendam dalam halaman-halaman sejarah hidup masa silam. Kadang ia
bersedih seperti Romeo yang ditinggal mati oleh Juliet, atau bersedih seperti King
Lear yang terlupakan dan dikhianati.
c. Laku dramatis, yaitu perbuatan yang bersifat ekspresif dan emosi. Aktor harus
mampu mewujudkan apa yang disampaikan pengarang lewat dialog-dialognya.
Dalam hal ini, seorang aktor dituntut produktif dan kreatif.
d. Pembangunan watak. Hal ini berkaitan dengan penelaahan struktur psikis peran,
intelegensinya, dan watak tokohnya. Terkadang, aktor harus bisa berperan
menjadi orang yang kasar, tetapi memiliki sifat adil dan penyayang ataupun
menjadi pendiam, tetapi memiliki sifat pendendam dan punya sifat kejam.
4

e. Observasi atau pengamatan. Seorang aktor harus mampu memerhatikan .cara


orang mencangkul, mengajar di kelas, memimpin rapat perusahaan, cara
meminum kopi, dan aktivitas lainnya. Dengan sering mengamati hal tersebut,
seorang aktor akan lebih mantap dalam hal gestur, mimik, dan ekspresi tokoh
yang diperankan.
f. Irama. Irama dalam pertunjuKan teater berkaitan dengan variasi pertunjukan
teater. Bagaimana cara agar pertunjukan tidak terlihat monoton. Terkadang,
dalam pertunjukan ada tegang, ada j uga suara ya lembut dan mesra. Ada
saatnya adegan anarkis dan kekerasan, ada juga saatnya adegan yang
mengundang gelak tawa, simpati, bahkan empati hingga mampu mengucurkan air
mata penonton.
5. Tim Artistik
Tim artisitik adalah orang-orang yang membantu sutradara dalam mengurus panggung
atau pentas (stage), setting atau dekorasi, tata lampu, tata suara, kostum, dan tata rias
wajah. Agar dapat lebih memahami tentang: hal itu, perhatikan uraian berikut dengan
saksama.
a. Panggung/pentas
Panggung adalah tempat pergelaran drama berlangsung. Pada umumnya,
panggung dalam pentas drama terdiri atas panggung proscenium, panggung teater,
dan panggung terbuka.
1) Panggung proscenium atau panggung konvensional, yaitu bentuk panggung yang
menggunakan batas depan. Panggung lebih tinggi dari tempat penonton dan jarak
antara pemain dan penonton dibatasi. Contoh pada bangunan gedung teater
terdapat panggung dan tempat penonton.
2) Panggung teater arena, tidak berbentuk panggung, tetapi sejajar dan dekat dengan
penonton. Pentas arena dapat berbentuk U, L, O, segitiga, segi empat, atau
disesuaikan dengan keinginan sutradara. Bentuk panggung ini menuntut aktor
bermain kuat, bahkanmam* berimprovisasi jika salah dalam dialog dan lakuan.
Jarak antara pemain dan penonton sangat dek= bahkan bisa berkomunikasi.
3) Panggung terbuka, yaitu pentas di udara terbuka atau di luar gedung. Pentas ini
menarikkare .memiliki latar alami seperti candi, di bawah pohon, di bagian pelataran
monumen, dan lain-lai Risiko dalam menggunakan bentuk panggung ini adalah
cuaca.
5

b. Setting atau dekorasi


Setting atau dekorasi adalah pemandangan latar belakang tempat pergelaran.
Latarbelakang untuk pertunjukan dapat berupa sebuah gerbong kereta api, jembatan,
rumah, jalan raya, kamar periksa rumah sakit, kantor polisi, dan sebagainya. Semua
perabot rumah, kantor, atau perabotan lainnyasep« lukisan dan segala anasir benda
serta suasana yang memberikan makna latar cerita dinamakan dengan dekorasi.
Setting tidak harus berwujud perabotan. Setting dapat juga berupa level (kayu
berundak) ya disusun secara estetis, siluet, dinding gedung, pepohonan, bahkan
monumen.
c. Tata lampu (lighting)
Lampu dalam sebuah pertunjukan memiliki fungsi khusus. Selaimsebagai
penerang atau pencahaya panggung, lampu memiliki fungsi berikut.
1) Memperjelas karakter fisik, psikis, dan sosial tokoh.
2) Memberikan efek alami seperti waktu, musim, cuaca dan suasana. Misalnya, untuk
menandakan pagi menggunakan lampu berwarna hijau, untuk suasana sore lampu
berwarna kemerahan.
3) Memberikan efek dekorasi agar terlihat lebih hidup dan semakin berwarna.
Misalnya, un menandakan suasana kafe, Anda bisa memberikan efek warna-warni
dengan lampu yang berger gerak disertai dengan suara hingar bingar.
d. Tata suara
Tata suara meliputi banyak hal, seperti akustik ruangan, mikrofon, dialog/efek
bunyi, dan musik. Adapun fungsi musik dalam pementasan teater di antaranya
sebagai berikut.
1) Menegaskan dialog tokoh, misalnya dialog cinta memerlukan ilustrasi musik
romantis.
2) Membantu adegan yang sedang berlangsung, misalnya suasana tegang perlu
musik yang bisa menunjang unsur mendebarkan.
3) Memberikan efek keterkejutan (shock) menegaskan adanya peristiwa penting.
Misalnya, sebuah kematian atau perpisahan dapat menghadirkan puisi yang
dilantunkan.
e. Kostum
Dalam tubuh aktor tentunya melekat pakaian dan perlengkapan. Itulah yang
berkaitan dengan kostum dalam pertunjukan. Kostum dapat membantu menghidupkan
6

karakter tokoh, memperkuat karakter dalam menumbuhkan suasana sedih, gembira,


cemburu, resah, gelisah, takut. Selain itu, kostum dapat juga membantu gerak aktor
untuk melakukan stage business (gerak-gerak kecil) di panggung.
Pada dasarnya, kostum dapat dibedakan dalam kostum sehari-hari dan kostum
budaya. Kostum sehari-hari, seperti halnya kostum pekerja kantor, guru, petani, polisi,
dan dokter. Sementara itu, kostum budaya digunakan oleh etnis dan budaya tertentu,
seperti kostum Tionghoa, Arab, dan Jepang.
f. Tata rias wajah
Agar dapat menciptakan wajah aktor sesuai dengan tuntutan naskah, pertunjukan
teater sering menggunakan tata rias wajah.- Tata rias wajah harus memerhatikan
lighting dan jarak antara pentas dengan penonton.Tata rias wajah berfungsi untuk
mengubah yang alamiah menjadi berbudaya dengan prinsip mendapatkan daya guna
yang tepat, mengatasi efek lampu yang kuat, dan membuat wajah, kepala, dan tubuh
sesuai pesan yang dikehendaki. Dandanan seorang wanita petani tentu berbeda
dengan dandanan wanita karier pekerja kantoran.
Berikut ini tahapan tata rias yang harus Anda ketahui sebagai dasar pengetahuan tata
rias :
1) Make up dasar atau base.Tujuan make up ini untuk menutupi noda di kulit dan
memudahkan pelaksanaan make up dan menghapusnya. Bersihkan dulu wajah
dengan milk cleanser, kemudian segarkan dan berilah bedak fondasi yang
disesuaikan dengan warna kulit.
2) Langkah selanjutnya adalah menggunakan garis-garis untuk anatomi wajah seperti
oyeliner, eyeshadows, atau rouge. Tujuannya agar wajah lebih cerah dan
menonjol lebih jnd.ih. Misalnya hidung yang kurang mancung menjadi lebih
mancung, wajah yang bulat akan lebih oval.
3) Harmonisasi antara sinar dan bayangan. Harmonisasi keduanya melahirkan aspek
keindahan.
7

B. DAFTAR NAMA TIM PENDUKUNG PRODUKSI


NO NAMA PERAN 1 PERAN 2 KETERANGAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
8

C. CATATAN PROSES KERJA PRODUKSI

NO HARI/TGL KEGIATAN KETERANGAN


9

Anda mungkin juga menyukai