Anda di halaman 1dari 24

PEMENTASAN DRAMA

PEMENTASAN DRAMA
pengertian dasar-dasar
pementasan pementasan
drama drama

teknik
teknik
persiapan
pementasan
pementasan
drama
drama
Pementasan adalah :
suatu kegiatan apresiasi yang bertujuan menampilkan
suatu karya atau seni yang mana bertujuan sebagai
hiburan atau untuk apresiasi suatu karya seni yang di
lakukan oleh manusia/audience sebagai pencipta dan
penikmat karya seni.
Drama adalah :

karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog dengan


maksud di pertunjukkan atau di pentaskan oleh aktor.
Jadi, pementasan drama adalah :
mengapresiasikan naskah drama sebagai
kesenian yang kompleks sehingga dapat di
rasakan nilai seni dan amanat yang tersirat.
Junaedi (1989) dan Ramelan (1982)
mengemukakan beberapa dasar-dasar pementasan
sebagai berikut :
1. Penguasaan Vokal

Seorang calon pemain drama harus menguasai


pelafalan bunyi konsonan dan vokal sesuai
artikulasinya secara tepat dan sempurna. Disertai
suara yang jelas dan keras.
2. Penguasaan Mimik-Intonasi Dasar

Seorang calon pemain harus menguasai mimik dasar


seperti mimik sedih, gembira, marah harus pula
menguasai intonasi dasar sedih (tempo lambat-nada
rendah-tekanan lembut) intonasi marah (tempo
cepat nada tinggi, tekanan keras) dan intonasi
gembira (tempo-nada-tekanan bersifat sedang).
Mimik dan intonasi sangat mendukung peran yang
dimainkan.
3. Penguasan Kelenturan Tubuh

Tubuh seorang pemain drama harus lentur atau


elastis sehingga dalam memainkan peran tertentu
tidak kelihatan kaku.

4. Penguasaan Pemahaman Watak Peran

Suatu peran menjadi hidup bila aktornya memiliki


penguasaan pemahaman dan penghayatan watak
peran yang tepat. Untuk memperoleh.
Teknik Persiapan Pementasan Drama
Persiapan harus dilakukan sebelum pementasan
dilakukan bertujuan agar pementasan drama
berjalan lancar dan berhasil hal yang diperhatikan
adalah :
Pembagian tugas Tim pementasan dan
penyelenggaraan

Tahap persiapan
Pada dasarnya kerja pementasan adalah kerja
kelompok atau tim. Tim terbagi menjadi dua, yaitu :

1. Tim pementasan

Yang dimaksud tim pementasan adalah


sekelompok orang yang bertugas menyajikan karya
seni (drama) untuk ditonton. Tim pementasan
drama yaitu : Sutradara, Penulis Naskah, Penata
Panggung, Penata Cahaya, Penata Rias dan
Busana, Penata Suara, Aktor
2. Tim penyelenggara
Yang dimaksud tim penyelenggara pementasan
adalah orang-orang yang bekerja untuk
melaksanakaan "acara" pementasan. Tim
penyelenggara meliputi: Ketua Panitia, Sekretaris,
Bendahara, Sie Acara, Sie Dana, Sie Dokumentasi,
Sie Perlengkapan, Sie Konsumsi, dan Sie Tempat.
“Sukses tidaknya acara pementasan bergantung
pada tim ini”
Tahap persiapan
1. Menyiapkan naskah
Naskah drama yang dipentaskan harus dipilih
secara cermat berdasarkan hal-hal berikut:
a. Kemampuan pemain dalam memamhami isi
dan menghafalkan naskah drama
b. Kemampuan pemain untuk melakonkan
atau memainkan tokoh tertentu
c. Kemampuan kru drama untuk mempersiapakan
kostum, tata rias, tata lampu, tata music, dan panggung
yang akan mendukung pementasan drama

d. Kejelasann tema yang teerdapat dalam naskah drama


e. Kesesuaian isi cerita dengan latar belakang
masyarakat yang akan menonton pementasan drama
2. Mempelajari naskah drama
Pemahaman terhadap isi drama kan menentukan
baik buruknya permainan dan juga memudahkan
sutrdara untuk memilih pemain yang akan
memerankan tokoh dalam drama.
3. Memilih pemain
Pemain dipilih oleh sutradara. Pemilihan pemain
drama harus berdasarkan pada nisa atau tidaknya
pemain memerankan tokoh yang didapanya.
Menurut herman J. waluyo (2006:36) ada lima
macam teknik casting yang dapat digunakan
untuk memilih pemain, yaitu sebagai berikut:
• Casting by ability
• Casting to type
• Anti type casting

• Casting to emotional tempertmnent


• Therapeutic casting
4. Mengadakan observasi

Observasi terhadap tokoh yang akan diperankn adalah salah satu bentuk

usaha untuk dapat mendalami peran. Dalam observasi, pemain harus

mencermati sifat, tingkah laku, dan kebiasaan tokoh yang akan diperankan.

5. Menghafal dan berlatih memerankan dialog drama

Seseorang pemain drama harus menghafalkan dialog tokoh yang akan

diperankan, hafal urutan dialog pemain yang laim agar tidak tumpang

tindih saat mereka melakukan percakapan dan berlatih memperagakan.

Latihan peragaan tersebut dimaksudkan agar para pemain mengetajui

kapan mereka harus bicara dan kapan harus diam.


6. Melatih ketrampilan acting
Akting adalah seni berperan diatas pentas atau
di film. Untuk memperoleh kemmapuan
acting, pemain drama harus melakukan
berbagai latihan. Latihan-latihan sebagai
berikut:
• Latihan tubuh
• Latihan suara
7. Mempersiapkan kostum dan tata rias
Peran kostum dalam pementasan drama sangat
penting karena kostum dapat menunjang
keberhasilan sebuah pementasan dan kostum
harus diimbangi dengan tata rias yang sesuai.
Tata arias dan tata busana merupakan dua hal
yang saling mendukung.
Untuk kostum yang sesuai, penata busana harus
memperhatikan beberapa hal berikut:
• Mempelajari usia tokoh yang akan diperankan
• Mempelajari tokoh yang akan diperankan
• Mempelajari latar waktu drama yang akan disajikan

• Mempelajari status sosial tokoh yang akan


diperankan status sosial tokoh
8. Mempersiapkan panggung

Panggung harus memuat semua unsur yang mendukung


setting pementasan drama. Diperlukan juga latar
belakang suasana yang mendukung keadaan
(dekor/background/scenery). Untuk menyempurnakan
dekor panggung, tata cahaya/lampu memegang peranan
yang sangat penting dan diperlukan latar belakang
suasana yang mendukung keadaan
(dekor/background/scenery).
9. Manajemen produksi
Manajemen produksi atau sering disebut
perencanaan produksi sangat penting
dilakukan sebelum pementasan. Perencanaan
prodkusi meliputi publikasi, promosi,
pendanaan, urusan karcis, dan bagian
pemasaran.
Teknik Pementasan Drama

Keberhasilan pementasan sangat dipengaruhi oleh


kemampuan para pemain dramanya dan kemampuan para
pemain memerankan lakon di atas pentas. Untuk itu pemain
drma harus memperhatikan hal-hal berikut :

- Bermain dengan penuh konsentrasi

- Mengucapakan dialog sesuai dengan isi naskah drama

- Menghilangkan rasa malu dan takut saat pementasan

- Mementaskan drama dengan penghayatan dan ekspresi yang


sesuai dengan isi drama.
Menurut Rendra (1978) ada beberapa teknik yang perlu
diperhatikan dalam mementaskan drama Teknik tersebut yaitu :

1. Teknik Muncul

2. Teknik memberi Isi

3. Teknik Pengembangan

4. Teknik Timing

5. Teknik Penonjolan

6. Teknik Melakukan Gerakan

7. Teknik Penguasaan Panggung

8. Teknik Pengucapan Dialog dan Bersuara


SIMPULAN

Pementasan drama adalah mengapresiasikan naskah


drama sebagai kesenian yang kompleks sehingga
dapat di rasakan nilai seni dan amanat yang tersirat.
Pada pementasan drama membutuhkan kerjasama tim
penyelenggaraan dan pementasan. Agar pementasan
dikatakan sukses, perhatian teknik persiapan dan
teknik pementasan drama.

Anda mungkin juga menyukai