Anda di halaman 1dari 18

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini,


siswa diharapkan mampu:
• mendeskripsikan langkah-
langkah memunculkan ide,
• mengidentifikasi cara-cara
menuangkan ide, dan
• mengeksplorasi cara-cara
BAB 16 mengembangkan cerita.

MENAMPILKAN TEATER
KONTEMPORER
Amatilah gambar berikut:

Sumber: shutterstock.com

Apa yang dimaksud dengan memunculkan ide?


Ⓐ Memunculkan Ide

Untuk memunculkan ide, dapat


melakukan beberapa cara,
misalnya dengan merenung,
mendengarkan audio, melihat
film, dan diskusi.

Sumber: freepik.com
Ⓐ Memunculkan Ide

Konflik dalam konteks teater tidak


hanya dartikan untuk konflik antara
manusia, tetapi juga dapat
dimaknai sebagai konflik antara
manusia dan alam, konflik manusia
dengan hewan, konflik dengan
tumbuhan, konflik sosial, dan
Sumber: pixabay.com
sebagainya.
Ⓐ Memunculkan Ide

Bencana alam
seperti banjir dapat
menggambarkan
konflik manusia
dengan alam.

Sumber: pixabay.com
Ⓐ Memunculkan Ide

Kebakaran hutan
karena kelalaian
manusia dapat
menggambarkan
konflik manusia
dengan tumbuhan.

Sumber: pixabay.com
Ⓐ Memunculkan Ide

Berdiskusi bersama
kelompok dapat
membantu
memunculkan ide
untuk cerita teater
kontemporer.

Sumber: pixabay.com
B Menuangkan Ide

Setelah mendapatkan bank data


ide dari para peserta
kelompok, hal selanjutnya yang
dilakukan adalah menyusun
cerita berdasarkan bank data ide
yang sudah dibuat.

Sumber: freepik.com
B Menuangkan Ide
1. Adegan pertama
1. Membayangkan berada di sebuah pedesaan
yang damai.
2. Membayangkan suasana yang menyenangkan.

3. Membayangkan suasana yang sejuk di pagi hari.

4. Membayangkan berada di sebuah keluarga.


Membayangkan bebearapa orang sedang
5.
bernyanyi sambil menari.
B Menuangkan Ide

Penonton memadati
ruangan dan
menyaksikan sebuah
pementasan teater,
penyampaian adegan
yang baik sangat
penting agar
penonton ikut terbawa
ke dalam cerita.
Sumber: shutterstock.com
B Menuangkan Ide
2. Adegan kedua

1. Membayangkan suasana yang galau.

2. Membayangkan suasana desa yang kacau balau.

3. Membayangkan terjadi bencana banjir.


B Menuangkan Ide
3. Adegan ketiga
1. Membayangkan seseorang yang sangat sedih.

2. Membayangkan seseorang yang kusyuk berdoa.

3. Membayangkan orang yang sedang berdoa.

4. Membayangkan orang-orang yang sedang berduka.

5. Membayangkan orang-orang yang sedang


pasrah karena keadaan hidupnya.
B Menuangkan Ide

Contoh ekspresi
berduka yang dapat
dilakukan untuk
adegan dari ide cerita
teater kontemporer.

Sumber: pixabay.com
B Menuangkan Ide
Kilas Tokoh
Seorang aktor, penulis, sutradara,
dan wartawan. Dua tahun
kemudian, N. Riantiarno
melanjutkan pendidikannya di
Akademi Teater Nasional Indonesia
(ATNI) di Jakarta. Ia bergabung
bersama Teguh Karya, dan ikut
mendirikan Teater populer pada
Sumber: flickr.com
tahun 1968.
C Mengembangkan Cerita

Cerita dikembangkan menjadi


sajian yang utuh, menarik, dan
diarahkan dengan gaya teater
kontemporer. Cerita pokok yang
sudah dipilih, kemudian dapat
dikembangkan dengan cara
menentukan aksesoris, adegan
tokoh, topik dialog, dan sebagainya.

Sumber: pixabay.com
C Mengembangkan Cerita

Karakter binatang bisa


ditambahkan cerita ini,
misalnya tikus yang juga
menjadi korban banjir,
dapat diperankan oleh
manusia seperti pada
gambar.
Sumber: shutterstock.com
C Mengembangkan Cerita

Ketika adegan
membaca, seperti
membaca puisi lighting
sebaiknya fokus pada
orang tersebut agar
menambah efek
dramatis pada cerita.

Sumber: shutterstock.com
C Mengembangkan Cerita

Umumnya, pada akhir


sebuah pertunjukan,
para pemain memberi
hormat pada penonton
dan dilakukan dengan
membungkuk.

Sumber: shutterstock.com

Anda mungkin juga menyukai