MENAMPILKAN TEATER
KONTEMPORER
Amatilah gambar berikut:
Sumber: shutterstock.com
Sumber: freepik.com
Ⓐ Memunculkan Ide
Bencana alam
seperti banjir dapat
menggambarkan
konflik manusia
dengan alam.
Sumber: pixabay.com
Ⓐ Memunculkan Ide
Kebakaran hutan
karena kelalaian
manusia dapat
menggambarkan
konflik manusia
dengan tumbuhan.
Sumber: pixabay.com
Ⓐ Memunculkan Ide
Berdiskusi bersama
kelompok dapat
membantu
memunculkan ide
untuk cerita teater
kontemporer.
Sumber: pixabay.com
B Menuangkan Ide
Sumber: freepik.com
B Menuangkan Ide
1. Adegan pertama
1. Membayangkan berada di sebuah pedesaan
yang damai.
2. Membayangkan suasana yang menyenangkan.
Penonton memadati
ruangan dan
menyaksikan sebuah
pementasan teater,
penyampaian adegan
yang baik sangat
penting agar
penonton ikut terbawa
ke dalam cerita.
Sumber: shutterstock.com
B Menuangkan Ide
2. Adegan kedua
Contoh ekspresi
berduka yang dapat
dilakukan untuk
adegan dari ide cerita
teater kontemporer.
Sumber: pixabay.com
B Menuangkan Ide
Kilas Tokoh
Seorang aktor, penulis, sutradara,
dan wartawan. Dua tahun
kemudian, N. Riantiarno
melanjutkan pendidikannya di
Akademi Teater Nasional Indonesia
(ATNI) di Jakarta. Ia bergabung
bersama Teguh Karya, dan ikut
mendirikan Teater populer pada
Sumber: flickr.com
tahun 1968.
C Mengembangkan Cerita
Sumber: pixabay.com
C Mengembangkan Cerita
Ketika adegan
membaca, seperti
membaca puisi lighting
sebaiknya fokus pada
orang tersebut agar
menambah efek
dramatis pada cerita.
Sumber: shutterstock.com
C Mengembangkan Cerita
Sumber: shutterstock.com