Beauty and the beast merupakan salah satu film animasi yang di produksi oleh waada
Beauty and the Beast ("Cantik dan Buruk Rupa") adalah sebuah film animasi tahun Amerika
Serikat diproduksi oleh Walt Disney Feature Animation dan dirilis ke bioskop oleh Buena Vista
Pictures pada 22 November 1991. Film ini disutradarai oleh Gary Trousdale dan Kirk Wise. Film ini
merupakan film ke-30 dalam rangkaian film animasi klasik Walt Disney. Film ini merupakan adaptasi
dari cerita Beauty and the Beast, yang berkisah tentang cinta seorang gadis cantik bernama Belle
dapat mengubah Beast menjadi manusia.
lah salah satu jenis karya sastra berbentuk prosa dengan kisahan yang pendek dengan
kesan tunggal dan terpusat pada satu tokoh dalam suatu situasi. Cerpen terbangun dari dua
unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik cerpen meliputi, tema, amanat, latar
(setting). Sudut pandang (point of view), tokoh dan penokohan, diksi / pilihan kata / gaya
bahasa, dsb. Sedangkan unsur ekstrinsik cerpen meliputi nilai sosial, politik, biografi
pengarang dsb.
Banyak hal yang terkandung dalam cerpen, di dalam cerpen terdapat watak tokoh
cerpen, amanat, serta sejumlah permasalahan yang dihadapi tokoh cerpen merupakan potret
kehidupan nyata disajikan oleh pengarang melalui cerita. Itu berarti, dengan mengapresiasi
cerpen, kita akan mendapat banyak pengalaman hidup, termasuk nilai positif watak di
dalamnya.
Mengapresiasikan cerpern ada banyak sekali macamnya, salah satunya yaitu dengan
cara menganalisis unsur pembangunnya, baik itu unsur intrinsik maupun unsur ekstrinsik.
Berdasarkan uraian diatas, kami akan menyusun makalah yang berjudul “ Analisis Unsur
Intrinsik Cerpen Peristiwa Pagi Hari “.
Tidak dapat di pungkiri, diera post-modern saat ini, karya sastra tidak terlepas dari
kehidupan umat manusia. Sadar atau tidak, setiap orang pasti sering menikmati karya sastra.
Beberapa contoh karya sastra yang sering kita nikmati yaitu cerpen, puisi, novel, film, drama,
dan lain-lain. Menurut Dirgantara (2012, hal. 122) karya sastra adalah karya imajinatif
pengarang yang menggambarkan kehidupan masyarakat pada waktu karya sastra itu
diciptakan sedangkan menurut Rosyana dan Dewi (2012, hal. 1) karya sastra merupakan
sebuah bentuk seni yang dituangkan melalui bahasa. Lebih lanjut lagi Rosyana dan Dewi
menyatakan bahwa sebuah karya sastra juga dianggap sebagai bentuk ekspresi dari sang
pengarang, dapat berupa kisah rekaan melalui pengalaman batin (pemikiran dan
imaginasinya), maupun pengalaman empirik (sebuah potret kehidupan nyata baik dari sang
penulis ataupun realita yang terjadi disekitarnya) dari sang pengarang. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa karya sastra merupakan karya seni yang imajinatif yang merupakan
cerminan, gambaran atau refleksi kehidupan masyarakat. Melalui karya sastra, pengarang
berusaha mengungkapkan suka duka kehidupan masyarakat yang mereka rasakan atau
mereka alami yang dituangkan dalam bentuk bahasa. Karya sastra terbagi menjadi beberapa
Pada makalah kali ini penulis akan membahas film animasi. Dalam film animasi,
pengarang
Pada awalnya, film dan sastra merupakan media yang memiliki unsur-unsur tertentu
untuk mencapai maksud dan tujuan si pencipta karya dalam berekspresi dan berapresiasi.
Ketika film diproduksi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam bidang hiburan, sastra
pun mengalami perkembangan yang sama. Dengan demikian, ada keterkaitan antara sastra
dan film dalam industri yang sama, yakni industri hiburan. Awalnya, film dan sastra berdiri
sendiri-sendiri karena dianggap memiliki kapasitas yang berbeda dalam proses produksinya.
Pada perkembangan selanjutnya, keduanya mengadakan kerja sama untuk memenuhi tuntutan
Kemunculan sastra dalam dunia film merupakan salah satu perkembangan di bidang
sastra yang pada awalnya tidak disangka-sangka. Sastra bisa berubah menjadi film, begitu
juga dengan film yang bisa berubah menjadi karya sastra. Dalam kehidupan media massa,
penggabungan antara dua kreativitas yang berbeda bahkan dianggap sebagai nuansa baru
dalam bidang hiburan. Hal ini bisa dilihat dengan munculnya film-film yang dibuat
Drama atau film merupakan karya yang terdiri atas aspek sastra dan aspek
pementasan. Aspek sastra drama berupa naskah drama, sedangkan aspek sastra film berupa
skenario. Rosari (2009) berpendapat bahwa, film merupakan media komunikasi sosial yang
terbentuk dari penggabungan dua indra, penglihatan dan pendengaran, yang memiliki inti
atau tema sebuah cerita yang banyak mengungkapkan realita sosial yang terjadi di sekitar
Sebagai ide, sastra menjadi pijakan dasar dalam penulisan cerita film. Naskah puisi,
novel, dan drama telah lama dipakai untuk merangsang imajinasi para penulis skenario dalam
memuat film baru. Dalam konteks ini, sastra dapat diperlakukan sebagai radar yang bisa
menunjukkan adanya inspirasi dan perkembangan baru dalam keperluan pembuatan film
yang saat ini dikenal dengan sebutan Ekranisasi. Istilah Ekranisasi dimunculkan pertama kali
oleh Bluestone (1957:5) yang berarti proses pemindahan atau perubahan bentuk dari sebuah
novel ke dalam bentuk film. Berdasarkan asal katanya, Eneste (1991:60) mengartikan
ekranisasi sebagai pelayarputihan (ecran dalam bahasa Prancis berarti layar). Lebih jauh,
Eneste menyatakan bahwa ekranisasi merupakan proses perubahan pada alat yang dipakai,
Cerita yang dituturkan dalam film bisa berasal dari banyak sumber, namun pada
hakikatnya dibagi menjadi dua, yakni cerita asli dan cerita adaptasi. Cerita asli maksudnya
film tersebut lahir dari buah pikiran penulisnya, sedangkan cerita adaptasi yakni sebuah film
bersumber dari media lain yang kemudian dibuat menjadi sebuah film (Ade, 2009:42), salah
“Children of Heaven”. Disebut cerita asli karena cerita dalam film ini tidak diadaptasi dari
media manapun dan cerita ini lahir dari buah pikiran penulisnya. Children of Heaven adalah
sebuah film dari Iran pada tahun 1997 menggunakan Bahasa Persia yang ditulis dan
disutradarai oleh Majid Majidi. Film ini dinominasikan dalam Academy Award untuk
Di dalam film ini, ada 2 tokoh utama yang menonjol dalam cerita, yaitu tokoh utama
pria yaitu Ali (Amir Farrokh Hashemian) dan tokoh utama wanita yaitu Zahra (Bahare
Seddiqi). Ali dan Zahra adalah sepasang adik kakak yang berasal dari keluarga yang sangat
sederhana atau keluarga miskin. Ketika sepatu sekolah satu-satunya milik Zahra hilang,
Film-film seperti ini memang tidak pernah lepas dari konflik-konflik yang terjadi
pada alur ceritanya. Ada 3 macam konflik yang melibatkan manusia dalam kehidupan sehari-
hari, yaitu konflik melawan alam, konflik antar manusia, dan konflik batin. Dalam hal ini,
penulis tertarik untuk menulis proposal penelitian yang berjudul “Konflik-Konflik yang
Dialami Oleh Tokoh-Tokoh Utama dalam film Children of Heaven Karya Majid Majidi”.
Pada pembahasan selanjutnya, penulis hanya akan membahas tentang konflik antar manusia
dan konflik batin yang dialami oleh tokoh utama, karena memang di dalam cerita tidak
sekali konflik-konflik yang harus dialami oleh kedua tokoh utama Ali dan Zahra.
Perumusan masalah dalam penulisan proposal ini dapat dibagi menjadi 3 buah pertanyaan,
· Konflik yang dialami tokoh utama dengan orang lain termasuk ke dalam konflik antar
manusia. Dan konflik seperti apakah yang terjadi antara Ali dengan Zahra, Ali dengan
ayahnya, Ali dengan gurunya, Ali dengan teman sekolahnya, dan Zahra dengan teman
sekolahnya?
· Konflik batin seperti apakah yang dialami oleh Ali dan Zahra kepada dirinya sendiri?
· Dengan cara seperti apakah Ali dan Zahra mengatasi konflik-konflik yang terjadi tersebut?
Tujuan dari penelitian proposal ini adalah untuk mengetahui konflik seperti apakah
yang terjadi antara Ali dengan Zahra, Ali dengan Ayahnya, Ali dengan Gurunya, Ali dengan
teman sekolahnya, dan Zahra dengan teman sekolahnya. Serta untuk mengetahui konflik
batin seperti apakah yang dialami oleh Ali dan Zahra kepada dirinya sendiri dan dengan cara
1. Penelitian dari film Children of Heaven karya Majid Majidi ini dapat menambah referensi
penelitian karya sastra dan membuka wawasan baru bagi para pecinta film anak-anak yang
bernafaskan Islam.
2. Penelitian ini diharapkan dapat membantu pembaca dalam mengungkapkan masalah atau
2. Hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk memperkaya penggunaan teori-teori sastra
BAB 2
ISI
sebelumnya yang telah dilakukan. Kajian terhadap hasil penelitian sebelumnya ini hanya
akan dipaparkan beberapa penelitian sejenis yang berkaitan dengan permasalahan konflik-
Dalam skripsinya yang berjudul “Analisis Konflik Batin Tokoh Utama dalam Kayoi No
struktural, pendapat yang dikemukakan Thomas dan Kilmann (1974) digunakan untuk
mengatasi konflik yang ada di dalam cerita, seperti competing (bersaing), collaboration
(mengalah). Pengatasan konflik seperti ini sangat tepat digunakan dalam skripsi ini karena
setting di dalam cerita terjadi di kantor dan di medan perang, cerita ini juga memiliki unsur
kekerasan, dimana yang pada akhir cerita tokoh utama dimatikan perannya atau meninggal di
medan perang.
Dalam skripsinya yang berjudul “Marriage Conflicts of Maggie Walsh in Marian Keye’s
“ANGELS” ”. Skripsi ini menjelaskan tentang masalah-masalah atau konflik yang terjadi di
dalam kehidupan berumah tangga. Dimana konflik-konflik tersebut bermunculan tidak jauh
karena masalah ego antara setiap pasangan, perbedaan pendapat, dan sebagainya.
Konflik adalah suatu unsur sebagai hasil dari interaksi antarkarakter atau tokoh-tokoh
yang dikisahkan. Interaksi antarkarakter memang tidak perlu menghasilkan konflik, tetapi
penggawatan dan komplikasi tidak mungkin tercapai tanpa adanya konflik antartokoh. Justru
unsur konfliklah yang menciptakan ketegangan, dan konfliklah yang memberikan peranan
terbesar dalam menimbulkan keingintahuan pembaca atau penonton. Karena terdapat konflik
antartokoh dalam narasi, maka usaha untuk menyelesaikan konflik itu memperoleh makna
yang sesungguhnya. Peleraian terjadi bila semua konflik yang timbul sejak situasi awal
Telah dikemukakan bahwa sebuah narasi disusun dari rangkaian tindak-tanduk yang
bertalian dengan sebuah makna. Makna ini hampir selalu muncul dari suatu pertikaian atau
konflik kekuatan-kekuatan yang merangsang perhatian kita untuk melihat bagaimana situasi
itu akan diselesaikan. Motivasi kemanusiaan kita dalam semua tipe pertikaian atau konflik
merupakan dasar narasi yang sangat kuat, dengan demikian juga mengandung tenaga yang
kuat untuk menarik perhatian pembaca. Semua hal menarik karena mengandung konflik,
mengandung pertikaian yang mewarnai dan menjadi dasar pokok permasalahan itu.
Konflik yang berkaitan dengan manusia menjadi faktor utama pertimbangan untuk
mengangkat permasalahan itu dalam sebuah narasi yang dapat dibagi menjadi 3 macam :
manusia secara sendiri-sendiri atau bersama-sama melawan kekuatan alam yang mengancam
Konflik antar manusia adalah pertarungan seseorang melawan seorang manusia yang lain,
seseorang melawan kelompok yang lain yang berkuasa, dan suatu kelompok melawan
3. Konflik Batin
Konflik batin adalah konflik yang disebabkan oleh adanya dua gagasan atau lebih atau
keinginan yang saling bertentangan untuk menguasai diri sehingga mempengaruhi tingkah
laku. Permasalahan hidup manusia biasanya timbul karena adanya pertentangan, baik yang
timbul dari dalam diri pribadi manusia itu sendiri atau yang berasal dari luar dirinya.
Pertentangan yang terjadi di dalam dirinya disebut juga dengan konflik batin. Konflik batin
yang berlangsung lama bisa berdampak kepada perubahan sifat dan sikap manusia yang
mengalaminya.
Unsur Ekstrinsik adalah unsur yang membentuk karya sastra dari luar sastra itu sendiri.
Salah satu unsur ekstrinsik dalam film Children of Heaven ini adalah masalah ekonomi.
Dimana dalam film ini, tokoh utama berasal dari keluarga miskin yang hidupnya pas-pasan
dan hanya mengandalkan upah dari penghasilan ayahnya yang hanya bekerja sebagai buruh
serabutan. Jika tokoh utama tidak berasal dari keluarga miskin, mungkin tidak akan pernah
ada konflik di dalam cerita, karena konflik di dalam cerita yang sebenarnya adalah dimulai
dari hilangnya sepatu Zahra di pasar ketika Ali sedang memilih-milih kentang pesanan
ibunya. Orang tua mereka tidak punya cukup uang untuk membelikan sepatu baru untuk
Zahra, jadi mereka terpaksa harus bergantian memakai sepatu untuk pergi ke sekolah.
Selain itu masalah sosial juga terdapat di dalam film ini, dimana lingkungan sekitar
tidak terlalu memperhatikan soal pendidikan bagi anak-anak yang berasal dari keluarga tidak
mampu. Ali yang merupakan murid cerdas dan pintar di sekolahnya tidak mendapatkan
perhatian khusus dari pihak sekolah dan juga tidak mendapatkan bantuan peralatan sekolah.
Kalau untuk biaya sekolahnya, mendapat beasiswa atau tidak, penulis tidak dapat
ketika Ali sering terlambat datang kesekolah karena harus bergantian sepatu dengan Zahra,
pihak sekolah tidak mau mempedulikannya dan pernah hampir mengusirnya dari sekolah
karena alasan sering terlambat. Alasan tentang Ali harus bergantian sepatu dengan Zahra
memang tidak diketahui oleh siapapun kecuali Ali dan Zahra. Oleh karena itu, pihak sekolah
Unsur intrinsik adalah unsur yang menyusun sebuah karya sastra dari dalam yang
mewujudkan struktur sebuah karya sastra. Unsur-unsur intrinsik dibagi dalam enam
komponen, yaitu tema, alur cerita, latar cerita, tokoh, sudut pandang, serta amanat.
1. Tema
Tema merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran tentang suatu hal, salah
satunya dalam membuat suatu tulisan. Di setiap penulisan pasti memiliki sebuah tema, baik
itu cerpen, novel, puisi, karya tulis, dan sebagainya. Tema juga hal yang paling utama dilihat
oleh para pembaca sebuah tulisan, jika temanya menarik, maka akan memberikan nilai lebih
Film Children of Heaven ini mengangkat tema “Kesabaran dan tanggung jawab anak-
anak”. Film yang memfokuskan pada dunia anak-anak yang bernafaskan islam ini
mengangkat tema yang sederhana namun penuh penyampaian pesan pendidikan dan moral
2. Alur Cerita
Alur cerita atau peristiwa adalah rangkaian peristiwa yang dijalin untuk
· Alur maju adalah alur yang disusun berdasarkan urutan waktu (naratif) dan urutan peristiwa
(kronologis).
· Alur mundur adalah alur atau jalan cerita yang mengembalikan cerita ke masa atau waktu
sebelumnya.
· Alur campuran (flashback) adalah perpaduan alur maju dan alur mundur. Cerita bergerak
Alur yang digunakan dalam film Children of Heaven adalah alur maju yang dikemas dengan
beberapa segmen yang divisualisasikan secara tepat sesuai dengan alur ceritanya.
3. Latar Cerita
Latar (setting) adalah elemen fiksi yang menunjukkan tempat dan waktu
berlangsungnya cerita. Latar cerita dibagi menjadi 3, yaitu latar tempat, latar waktu, dan latar
suasana.
· Latar tempat dalam film ini adalah di rumah keluarga Karim, sekolah Zahra, sekolah Ali,
· Latar waktu yang digunakan adalah pagi hari, siang hari, sore hari, dan malam hari.
· Latar suasana yang mendukung film ini adalah sedih, takut, dan cemas.
4. Tokoh
Tokoh dalam karya sastra adalah sosok yang benar-benar mengambil peran dalam
cerita tersebut.
Tokoh-tokoh yang terlibat di dalam film Children of Heaven adalah sebagai berikut :
· Pemulung buta.
5. Sudut Pandang
Sudut pandang adalah cara pengarang menampilkan para pelaku dalam cerita yang
menggunakan sudut pandang orang ketiga tunggal yaitu “dia dan sebutan nama tokohnya”.
Banyak hal positif yang dapat diperoleh dalam film Children of Heaven, seperti
tingkah laku dan sifat para tokoh-tokoh utamanya dalam menghadapi kehidupan yang tidak
lebih dari cukup, namun mereka tidak pernah berhenti berharap, sabar, tidak mudah
menyerah, tidak mengeluh, bertanggung jawab, mampu mengusir rasa ego masing-masing,
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
Ratna (2004:5), metode ini dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang
kemudian disusul dengan analisis. Metode ini dipilih oleh penulis agar dapat menjelaskan
konflik yang terjadi di antara kedua tokoh utama dengan orang-orang disekelilingnya, yaitu
tokoh Ali dengan Zahra, Ali dengan ayahnya, Ali dengan gurunya, Ali dengan teman
sekolahnya, dan Zahra dengan teman sekolahnya, serta konflik batin yang di alami Ali dan
Setelah menonton filmnya dan membaca sinopsisnya melalui internet, penulis mulai
mengumpulkan dan meneliti bagian-bagian yang mendukung hipotesa. Penulis juga mencari
referensi teori yang dapat dibuktikan melalui adegan-adegan dalam cerita tersebut. Kemudian
data-data yang ada ditelaah lebih jauh untuk kemudian dicocokan dengan teori yang
Kampus H, Universitas Gunadarma. Selain itu beberapa referensi pelengkap juga penulis
yang berisi latar belakang pemilihan judul penelitian oleh penulis, perumusan masalah, tujuan
Bab 2 adalah bagian Isi yang terdiri dari kajian pustaka dari penelitian-penelitian
sebelumnya yang memiliki judul atau tema penelitian yang hampir menyerupai dengan judul
atau tema penelitian penulis. Bab 2 juga berisi landasan teori yang menjelaskan teori-teori
yang berkaitan dengan apa yang akan diteliti oleh penulis. Teori tersebut yang akan
Bab 3 adalah bagian metodologi penelitian, dimana bagian ini berisi metode
penelitian yang menjelaskan tentang metode apa yang akan penulis gunakan untuk meneliti
penelitiannya. Sumber data yang menjelaskan tentang darimana saja referensi yang penulis
dapatkan untuk bahan-bahan penelitiannya. Selain itu, bab tiga juga berisi sistematika
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam pembuatan penelitian ini, yaitu :
1. Menonton film Children of Heaven melalui kaset DVD secara berulang-ulang supaya dapat
memahami keseluruhan dari isi cerita. Hal ini penulis lakukan sebelum memutuskan masalah
1. Menentukan tokoh mana saja yang menonjol atau tokoh utama dalam cerita tersebut. Untuk
membatasi tokoh-tokoh yang akan diteliti secara mendalam sesuai dengan topik penelitian.
2. Mencatat dalam adegan mana tokoh utama mengalami berbagai macam konflik. Hal ini
DAFTAR PUSTAKA
Aminuddin, MPd. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. PT Sinar Baru Algensindo : Bandung.
Keraf, Gorys. 1982. Argumentasi dan Narasi. PT Gramedia Pustaka Umum : Jakarta.
Ratna, Nyoman Kutha. 2004. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Pustaka Pelajar :
Yogyakarta.
Sutrisno, Hadi. 1991. Metodologi Research, Jilid 1, Edisi ke 23. Andi Offset : Yogyakarta.
Subiyanto, Ibnu. 1993. Metodologi Penelitian. Gunadarma : Jakarta.
Di sebuah pedesaan pinggiran, hiduplah seorang ilmuwan tua bernama Maurice. Dia
sangat berambisi untuk memenangkan nobel penghargaan penemuan paling bergengsi. Dia
tidak hidup sendiri, melainkan dia hidup berdua bersama putri tunggalnya, Belle. Belle
adalah gadis tercantik di desa itu. Tak ayal, banyak pria berniat meminangnya. Tak
terkecuali, preman desa, Gaston. Gaston mencintai Belle karena kecantikannya semata, bukan
karena hatinya. Belle tidak seperti gadis pada umumnya, meskipun dia cantik, Belle tidak
ada satu buku yang membuatnya tergila-gila, yaitu buku dongeng tentang pangeran yang
dikutuk karena tidak mengenal kasih sayang. Semuanya berawal saat Maurice pergi ke luar
kota untuk mengikuti lomba penemuan terbesar. Ditengah jalan, Maurice tersesat dan
dikepung sekawanan serigala. Kemudian, Philip, kuda yang ditunggangi Maurice ketakutan
dan hampir masuk kedalam jurang. Karena spontan kaget, Philip berbalik sehingga Maurice
pun terjatuh di hutan gelap. Maurice yang ketakutan berlari tak tentu arah. Sampailah ia
didepan gerbang sebuah kastil tua. Diapun segera memasukinya untuk meloloskan diri dari
kejaran serigala lapar.
Tak disangka, kastil tua itu milik seorang pangeran yang dikutuk menjadi monster buruk rupa
lagi manusia. Maurice langsung saja dijebloskan kedalam penjara menara yang
menyeramkan.
Philip kembali ke rumah Belle. Belle sangat khawatir karena Philip pulang tanpa ayahnya.
Diapun menyusul ayahnya dan kembali ke kastil menyeramkan itu. Saat Belle memasukinya,
penghuni yang berupa benda-benda itu senang bukan main. Mereka berharap, dengan
datangnya Belle, maka kutukan itu bisa berakhir. Mereka juga semakin khawatir karena
mawar ajaib akan segera layu dan rontok, jika itu terjadi, maka mereka tidak akan bisa
kembali semula dan tetap terkutuk selamanya. Maka, mereka menuntun Belle menuju penjara
ayahnya. Saat Beast tahu, dia marah bukan main. Namun, dia menawarkan 2 pilihan kepada
Belle. Ayahnya bebas dan dia ditawan selamanya, atau ayahnya yang menjadi tawanan
selamanya. Belle memilih opsi pertama, dia menggantikan ayahnya. Dia menangis dan sedih
karena dia tahu dia tak bisa lagi bertemu ayahnya. Dia membayangkan akan disiksa dan
dipenjara.
Bayangan Belle seutuhnya salah. Didalam kastil, dia sangat bahagia. Hari-hari berlalu,
banyak hal baru yang ia lalui bersama Beast. Walau mulanya ia takut kepada Beast yang
tempramen, akhirnya hati Beast luluh oleh kebaikan dan keteguhan hati Belle yang
mengajarinya tentang kasih sayang. Bulan berganti. Hari berlalu. Cinta tumbuh diantara
mereka. Sejak Beast menyelamatkan Belle dari serangan kawanan serigala, Belle semakin
mencintai Beast. Namun, suatu hari Belle melihat ayahnya terpuruk diterpa hujan salju
melalui cermin ajaib Beast. Belle tak sanggup melihat ayahnya menderita. Dengan berat hati,
Beast merelakan Belle pergi, dan tak lagi menjadi tawanannya. Beast terpukul dan hanya bisa
melamun memikirkan Belle sepanjang hari. Belle pulang dengan membawa cermin ajaib
Gaston, yang telah berambisi menikahi Belle, berniat memasukkan Maurice kedalam rumah
sakit jiwa. Maurice yang telah bercerita tentang Beast kepada Gaston dan seluruh warga desa,
dianggap gila karena tidak mungkin ada makhluk seperti Beast. Kemudian, Gaston mendesak
Belle. Jika dia mau menikah dengannya, ayahnya akan bebas. Tetapi, Belle tidak mau
menerima pinangan Gaston yang memaksa. Gaston marah dan menarik ayah Belle kedalam
kereta untuk diangkut. Belle tidak mau semua ini terjadi. Dia kemuadian mengambil cermin
ajaib dan menunjukkan bahwa Beast benar-benar ada dan dia sangat menyayanginya. Gaston
yang cemburu kemudian mengajak warga berbondong-bondong untuk menyerbu kastil Beast
dan memprovokasi bahwa Beast bisa memangsa warga jiga terus dibiarkan. Belle kemudian
membela Beast. Karena Gaston tidak terima, Belle dan Maurice dikurung didalam gudang
bawah tanah. Untung saja, Chips, putra Mrs.Potts diam-diam menyelinap kedalam tas Belle.
Kemudian dia menyelamatkan Belle serta Maurice dan segera menyusul ke kastil.
Kastil sudah berhasil diporak-porandakan oleh warga. Namun, pihak Beast menang dalam
pertarungan spektakuler itu. Anak buah Beast berpesta pora atas kemenangan mereka.
Mereka tidak tahu bahwa Gaston sudah menyelinap ke menara sisi barat, tempat Beast
berada. Pertarungan berlangsung. Beast hanya bisa diam saja karena telah patah hati dan
putus asa ditinggal orang yang dicintainya. Gaston menguasai Beast sepenuhnya. Tepat saat
Gaston akan menghunus Beast, seketika itu Belle bersama Maurice dan Phillip datang.
Kekuatan dan semangat Beast kembali. Beast pun memenangkan pertarungan. Nahas, saat
Beast berusaha meraih tangan Belle, punggung Beast ditusuk oleh Gaston. Karena kesakitan,
memegang tangan Beast. Tepat saat helaian mawar ajaib terakhir rontok, Beast sudah tak
bernapas lagi. Belle pun menangis histeris dan berkata bahwa dia mencintai Beast. Keajaiban
terjadi. Perlahan, kutukan itu sirna. Seluruh istana kembali menjadi istana yang menawan,
anak buah Beast menjadi manusia lagi. Dan... Beast kembali menjadi manusia, pangeran
yang tampan dan gagah, yang mengerti akan arti cinta dan kasih sayang. Akhirnya, Beast dan