Anda di halaman 1dari 9

ASPEK SOSIAL DALAM NOVEL SANG PEMIMPI

KARYA ANDREA HIRATA KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA

ANALISIS STRUKTURALISME GENETIK

dellavebriani12@gmail.com

Della Vebriani

Sastra Indonesia

Universitas Negeri Jakarta

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aspek sosial dan pandangan pengarang terhadap
novel sang pemimpi dengan menggunakan pisau analisis Struktural Genetik.

Pendekatan yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini adalah pendekatan sosiologi sastra
dengan pisau analisis Strukturalisme Genetik dengan objek Novel Sang Pemimpi Karya Andrea
Hirata. Penelitian ini menggunakan instrumen peneliti itu sendiri yaitu dengan dibekali konsep
teori aspek sosial dan Strukturalisme Genetik. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu
dengan membaca keseluruhan novel dan menulis hal-hal yang dirasa penting oleh penulis.
Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yang mana penelitian ini
memfokuskan aspek sosial yang berkaitan dengan permasalahan sosial dan pandangan
pengarang terhadap Novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata. Adapun Hasil penelitian yang
diperoleh adalah sebagai berikut. (1) Aspek sosial yang terdapat dalam novel Sang pemimpi ini
meliputi masalah kemiskinan, dan kesenjangan sosial (2) pandangan pengarang terhadap novel
Sang Pemimpi.

Kata kunci : Strukturalisme Genetik, aspek sosial, metode deskriftif kualitatif


ABSTRACT

This have a take a look at aims to explain the social components and views of the author
of the dreamer's novel by way of using a Genetic Structural analysis knife. The approach taken by
using method of the author in this look at is the technique of literary sociology with the evaluation
of Genetic Structuralism with the object of The Dreamer Novel via Andrea Hirata. This
studies makes use of the studies instrument itself, which is prepared with theoretical principles of
social components and genetic structuralism. Data collection strategies used are
through analyzing the complete novel and writing things which might be considered crucial
through the author. The facts evaluation approach used is descriptive qualitative wherein this
research focuses on social elements associated with social problems and the author's view of the
radical Sang Pemimpi via way of Andrea Hirata. The studies results received are as follows. (1)
The social factors contained in the novel The dreamer consist of environmental troubles, poverty,
and social inequality (2) the writer's view of the unconventional The Dreamer.
Keywords: Genetic Structuralism, social additives, qualitative descriptive strategies

PENDAHULUAN beberapa platform internet dan juga jurnal.


Penelitian sebelumnya memberikam informasi
A. Latar Belakang
tentang masalah yang berada dalam novel
Penelitian ini akan mengangkat sebuah tersebut seperti gaya bahasa, nilai-nilai
objek novel berjudul Sang Pemimpi karya Pendidikan, agama, moral dan sebagainya.
Andrea Hirata karena novel ini mengandung Berdasarkan argumentasi diatas maka
unsur-unsur aspek sosial yang sering terjadi penelitian ini menjadi sangat penting dalam
dikalangan masyarakat. Novel Sang Pemimpi hubungannya dengan aspek sosial yang berada
ini merupakan salah satu karya dari Andrea di dalam masyarakat.
Hirata yang diterbitkan pada bulan juli tahun
2006, kisah ini diangkat dari sebuah kisah B. Permasalahan
nyata yang membuat penulis semakin tertarik Aspek sosial apa saja yang terdapat pada
mengambil objek kajian ini. Sebelumnya, novel Sang Pemimpi dan juga bagaimana
pandangan pengarang terhadap novel tersebut?
objek tersebut sudah pernah diulas dalam
C. Tujuan Menurutnya Strukturalisme Genetik
1. Penulis mengharapkan penelitian ini merupakan teori yang mengkaji hubungan
mampu menambah wawasan mengenai suatu karya sastra dengan pandangan sosial
analisis strukturalisme genetik dalam pengarang.
karya sastra novel Sang pemimpi
Sedangkan menurut Menurut Ratna
2. Dapat dijadikan sebagai referensi untuk
(2004:123), secara definitif
penelitian serupa
strukturalisme genetik adalah analisis
3. Dapat dijaikan sebagai bentuk karya
struktural yang tidak hanya memfokuskan
ilmiah sebagai sarana pengapresiasian
diri pada struktur intrinsik tetapi juga unsur
terhadap karya sastra.
ektrinsik.

Menurut Goldman, Strukturalisme


METODE PENELITIAN
genetik ini memiliki pandangan yang khas
Metode penelitian yang digunakan atau tersendiri mengenai pengarang. Yang
dalam penelitian ini yaitu metode deskriftif mana dalam hal ini pengarang dianggap
kualitatif dengan tinjauan strukturalisme sebagai subjek transindividual dan subjek ini
genetik. Yang mana metode ini bertujuan dianggap mampu untuk mengatasi batas-
untuk memberikan gambaran yang lebih jelas batas individu yang didalamnya terdapat
tentang objek yang dianalisisnya. Metode individu itu sendiri namun hanya sebagai
pengumpulan data yang digunakan yaitu bagian saja. (Lucien Goldmann, 1981).
dengan membaca isi keseluruhan novel dan
Kemudian kelompok sosial menurut
menulis hal-hal yang dirasa penting oleh
Goldman yaitu dimana sebuah kumpulan
penulis. Penelitian ini menggunakan
atau sekumpulan orang yang berasal dari
instrument peneliti itu sendiri yaitu dengan
masyarakat atau lebih sering di sebut dengan
dibekali konsep teori aspek sosial dan
komunitas yang memiliki persamaan
Strukturalisme Genetik.
pandangan baik dalam hal ide, gagasan
maupun aspirasi yang menandakan bahwa
TINJAUAN TEORI kumpulan tersebut berbeda dengan yang
lainnya. Hal itu lah yang menurut Goldman
Strukturalisme Genetik merupakan
dianggap sebagai pandangan Dunia. Yang
teori sastra yang dikembangkan oleh Lucien
mana Menurut Goldmann sendiri yang
Goldman yang berasal dari Prancis.
dikutip oleh Yasa (2012:30), menurutnya ke mushola, meskipun berbeda agama
pandangan dunia ini merupakan pemahaman pendeta tersebut sangat mendukung Jimbron.
keseluruhan dunia dengan berbagai macam Lalu mereka pun berteman hingga
permaslahan yang terdapat di dalam nya. menduduki bangku SMA. Mereka memiliki
Yang mana artinya, analisis ini lebih yang tinggi berkat sorang guru yang bernama
berfokus pada struktur cerita bukan pada isi pak Balia. Yang mana mimpi Ikal dan Arai
cerita. ingin melanjutkan study ke sarbonne Prancis.
Setelah ketiganya lulus SMA Ikal dan Arai
Pandangan dunia pengarang juga
merantu ke Jakarta namun mereka tertidur
dapat didefinisikan sebagai wujud mediasi
ketika diperjalanan sehingga sampailah
yang terdapat dalam struktur masyarakat
mereka di Bogor. Sedangkan Jimbron sendiri
dengan unsur yang berada di dalam karya
memilih untuk tetap tinggal di tana
sastra. Goldmann juga menjabarkan bahwa
kelahirannya Belitung, dan dia memiliki
pandangan dunia pengarang akan mencapai
mimpi ingin menjadi peternak kuda. Jimbron
wujudnya yang nyata dalam karya sastra
juga memberikan celengan kuda kepada Ikal
yang berkaitan dengan kelompok-kelompok
dan Arai karena ia beranggapan jika mereka
sosial dan pandangan kelas sosial
sampai ke paris jiwanya akan selalu
RINGKASAN CERITA bersamanya. Setelah berbulan bulan bertahan

Novel ini menceritakan tentang tiga orang hidup dengan mencari pekerjaan di Bogor,

remaja yang bernama Ikal, Arai dan juga kemudian Ikal mendapatkan pekerjaan

Jimbron. Mereka lahir dari keluarga yang sebagai tukang pos sedangkan Arai diam

miskin namun masing masing mereka diam karena tidak mau merepotkan Ikal ia

mempunyai mimpi yang tinggi. Arai memilih diam diam pergi dan merantau ke

merupakan saudara jauh Ikal yang tinggal Kalimantan. Lalu setelah sekian lama Ikal

bersamanya semenjak ayahnya meninggal memutuskan untuk berkuliah di Juruan

dunia dan ia hanya tinggal sebatang kara. Ekonomi Universitas Indonesia. Setelah ia

Sedangkan Jimbron merupakan anak yatim lulus dari sebagai seorang sarjana Ikal

piatu yang diurus oleh teman orang tuanya mendengar bahwa ada lowongan untuk

yang merupakan seorang pendeta. Mereka memperoleh beasiswa S2 ke Eropa. Setelah

bertemu pada saat pendeta tersebut melewati ribuat peserta akhirnya Ikal lolos

mengantarkan Jimbron untuk pergi mengaji untuk mendapatkan beasiswa tersebut. Tak
disangka-sangka setelah sekian tahun tanpa atau gejala-gejala kemasyarakatan. Namun
kabar akhirnya Ikal dan Arai bertemu di suatu disini sosiologi sangat diperlukan untuk
forum yang sama yang mana ternyata selama mempelajari masalah sosial yang ada, hal
ini Arai menempuh Pendidikan di ini karena masalah sosial ini termasuk
Universtias Mulawarman dan mengambil kedalam aspek-aspek dari tata kelakuan
jurusan biologi. Setelah keduanya sosial. Jadi, perwujudan dari aspek sosial
mendapatkan surat ternyata mereka di ini dapat berupa masalah agama, moral,
terima di Universitas yang sama yaitu di politik, sosial dan juga ekonomi. (Soekanto,
Sarbonne , Prancis. Dan disinilah 2012:311). Masalah sosial yang timbut
perjuangan dan mimpi-mimpi mereka dapat dijabarkan sebagai konflik,
dimulai. kemiskinan, masalah lingkungan sosial dan
lainnya.
HASIL ANALISIS (PEMBAHASAN)
a. Kemiskinan
ASPEK SOSIAL DAN PANDANGAN
Soerjono Soekanto mengatakan bahwa
PENGARANG
kemiskinan dapat diartikan sebagai keadaan
Menurut Herimanto ia mengatakan dimana sesorang sudah tidak mampu untuk
bahwa aspek merupakan bagaimana cara mengurus disinya sendiri sesuai dengan
memandang struktur temporal intern pada taraf kehidupan khalayak yang mana ia juga
suatu situasi. Situasi ini juga dapat berupa tidak bisa memanfaatkan tenaganya baik
seperti keadaan, peristiwa, maupun proses. mental maupun fisik didalam kehidupan
selanjutnya menurut Solaeman (1998:11) ia suatu kelompok. Pada novel Sang Pemimpi
mengungkapkan bahwa makna sosial ini ini unsur kemiskinan dapet terlihat ppada
dimaknai sebagaimana kita memandang kutipan :
aksi, interaksi dan juga fenomena sosial. “Anak kecil itu mengapit diketiaknya
Pada point ini interaksi sosial dianggap karung kecampang berisi beberapa potong
merupakan faktor utama dalam kehidupan pakaian, sajadah, gayung tempurung
sosial. kelapa, mainan buatannya sendiri, dan
Menurut Soekanto ia menyampaikan bingkai plastik murahan berisi foto hitam
bahwa pada dasarnya sosiologi merupakan putih ayah dan ibunya ketika pengantin
ilmu yang dipakai untuk meneliti gejala- baru. Sebatang potlot yang kumal ia
gejala yang berada di dalam masyarakat selipkan di daun telinganya, penggaris kayu
yang sudah patah disisipkan di Pada kutipan tersebut pun di sebutkan bahwa
pinggangnya. Tangan kirinya anak-anak Melayu miskin rata-rata beranjak
menggenggam beberapa lembar buku tak remaja mulai bekerja mencari uang, dimana
bersampul. Celana dan bajunya dari kain kata anak-anak menunjukkan bahwa
belacu lusuh dengan kancing tak lengkap. kemiskinan ini tidak hanya melanda satu
Itulah seluruh harta bendanya. Sudah anak tetapi lebih. Selanjutnya pada kutipan
berjam-jam ia menunggu kami.” (sang berikut, dilihat dari latar belakan Andrea
pemimpi hal. 18-19) Hirata yang menghabiskan masa kecilnya
saat itu dibelitung, ia berusaha
Pada kutipan tersebut terdapat unsur
mengungkapkan keadaan anak-anak melayu
kemiskinan yang dapat kita lihat dimana
pada saat itu yang mana harusnya anak-anak
anak tersebut hanya memiliki beberapa
ramaja saat itu mendapatkan pendidikan
potong pakaian, sajadah, gayung tempurung
selayaknya orang-orang yangberada di luar
kelapa, mainan buatannya sendiri, dan
pulau mereka. Namun karena keadaan yang
bingkai plastik murahan berisi foto hitam
tidak memungkinkan menjadikan anak-anak
putih ayah dan ibunya yang merupakan
tersebut harus mencari uang sendiri untuk
seluruh harta bendanya. Jika dipandang dari
membantu orang tuanya.
latar belakang sudut pandang pengarang,
Andrea Hirata membuat cerita ini Lalu ada pula kutipan “sudah tiga minggu
berdasarkan kisah nyata yang mana pada ini, Mak Cik dating meminjam beras.
kutipan diatas ia menggambarkan kehidupan Keluarga kami memang miskin, tapi Mak
sepupu jauhnya yang disamarkan didalam Cik lebih tak beruntung. Menurut cerita
novel dengan sebutan nama Arai. Mereka orang-orang, Mak Cik Maryamah berasal
berduapun hidup dari kalangan yang dari sebuah kampung nelayan miskn dekat
termasuk miskin. dengan Tanjong Kelumpang. Dia tak
Lalu ada juga pada kutipan “Dan seperti berdaya karena tak lagi di pedulikan
kebanyakan anak‐anak Melayu miskin di suainya. Antara lain karena dia hanya bisa
kampung kami yang rata‐rata beranjak melahirkan anak-anak perempuan itu.”
remaja mulai bekerja mencari uang, Arai‐ (dikutip dalam novel sang pemimpi hal. 31-
lah yang mengajariku mencari akar banar 32)
untuk dijual kepada penjual ikan.” (dikutip
dalam novel sang pemimpi hal. 26)
Pada kutipan diatas menunnjukkan seberapa pula. Jik kita lihat lagi dari unsur
kemiskinan, karena untuk membeli beras pun latar belakang penulis yaitu Andrea Hirata ia
makcik tidak bisa seingga terpaksa merupakan seorang anak yang tumbuh dalam
meminjam dan pada kutipan tersebut keluarga miskin yang tidak jauh dari PN
dikatakan ula bahwa ia tak berdaya karena Timah Belitung yang mana ayahnya pun
tidak dipedulikan oleh suaminya seperti bekerja disana .
penuturan Soerjono Soekanto yang
b. Kesenjangan sosial
mengatakan jika sesorang sudah tidak
mampu mengurus bahkan dirinya sendiri Kesenjangan sosial yang terjadi didalam

termasuk kedalam kemiskinan. Pengarang lingkup masyarakat sangatlah mencolok dan

disini berusaha mengungkapkan kini makin memprihatinkan, yang mana hal

keresahannya terhadap kemiskinan yang ini harusnya memiliki perhatian penuh dari

berada di Belitung ini dengan menghadirkan pemerintah. Kesenjangan sosial ini pula yang

sosok Mak Cik Maryamah yang apabila kita ketika muncul di kalangan masyarakat

lihat dengan jaman sekarang banyak sekali diperlukan keberanian dalam

Mak Cik- Mak Cik diluar sana yang pengungkapannya. Pada novel ini

mengalami hal serupa dengan gambaran pada kesenjangan sosial terdapat pada kutipan :

kutipan ini. “Sebelum menjadi kuli ngambat kami

Berikutnya terdapat kutipan “Setelah pernah memiliki pekerjaan lain yang juga

bertahun-tahun menjadi tenaga langkong, memungkinkan untuk tetap sekolah, yaitu

semacam calon pegawai rendahan PN sebagai penyelam di padang golf. Tentu

Timah, akhirnya Ayah diangkat menjadi susah dipahami kalau kampung kami yang

kuli tetap. Bonus pengangkatan itu berupa miskin sempat punya beberapa padang golf

kain putih kasar bergaris-garis hitam bahkan sampai 24 hole. Dan tentu aneh di

seperti jeruji penjara” (dikutip dalam novel padang golf ada pekerjaan menyelam.

sang pemimpi hal.77) Orang‐orang kaya baru dari PN Timah


yang tak berbakat dan datang hanya untuk
Pada kutipan diatas dapat kita lihat penggalan
menegaskan statusnya tak pernah mampu
diatas menunjukkan bahwa kemiskinan yang
melewatkan bola golf melampaui sebuah
terjadi pada keluarga ikal yang mana ayahnya
danau bekas galian kapal keruk di tengah
hanya menjadi kuli tetap dengan gaji tidak
padang golf itu.”
Dapat kita simpulkan pada kutipan tersebut Jika kita lihat kutipan tersebut
kesenjangan sosial telah terjadi, dimana menggambarkan kesenjangan sosial yang
mereka dalam tanda kutip Ikal, Arai dan meinpa orang orang Belitung yang bekerja
Jimbron disini meluangkan waktunya untuk keras untuk memenuhi perut cukong dan
bekerja yang memungkinkan sambil tetap pejabat yang kongkalikong. Pada kutipan ini
bersekolah, yaitu sebagai penyelam di pun penulis rasanya menuliskan kutipan
padang golf atau dalam arti kata lain mereka tersebut kedalam sarkasme yang mana orang-
lah yang mengambil bola-bola itu ketika orang asli Belitung sendiri yang menganggap
sudah terlempar melampaui sebuah danau pasir, kuarsa, topas hingga galena adalah
sedangkan orang kaya baru dari PN Timah milik ulayatnya dan harkat dirinya sebagai
meluangkan waktunya bermain golf. Cerita sebagai orang melayu namun nyatanya
ini merupakan gambaran masa kecil penulis mereka hanya susah payah yang kemudian
yang mana ia menuangkannya dalam kutipan hasil itu dimuat untuk mengendutkan cukong
tersebut seperti sarkasme yang mana orang dan pejabat yang kongkalikong dengan kata
orang kaya baru itu hanya datang untuk lain orang-orang asli sana menderita
menegaskan statusnya bukan untuk bekerja kemiskinan sedangkan pejabat dan cukong
kotor layaknya pekerja-pekerja disana. tersebut semakin kaya.

Lalu ada juga pada kutipan “Anak-anak KESIMPULAN


Melayu ini paling miris nasibnya. Karena
Aspek sosial dimaknai sebagaimana
sesungguhnya setiap butir pasir itu adalah
kita memandang aksi, interaksi dan juga
milik ulayatnya, setiap bongkahan kuarsa,
fenomena sosial. Pada point ini interaksi
topas, dan galena itu adalah harkat
sosial dianggap merupakan faktor utama
dirinya sebagai orang Melayu. Tapi
dalam kehidupan sosial. Pada penelitian ini
semuanya mereka muat sendiri ke atas
structural genetic dibutuhkan sebagai
tongkang untuk menggendutkan perut
pelengkap pandangan pengarang terhadap
para cukong di Jakarta dan penjabat yang
novel yang diangkat.
kongkalikong. Menjadi pendulang,
Pada novel Sang pemimpi karya Andrea
nelayan jernal, dan kuli pasir berarti
hirata ini aspek sosial yang terdapat dalam
mengucapkan selamat tinggal pada Tut
novel tersebut diantaranya kemiskinan dan
Wuri Handayani” (Dikutip dalam novel
kesenjangan sosial yang mana jika kita lihat
sang pemimpi hal. 56)
dengan kehidupan sekarang dua aspek oleh Desi Setianingsih PROGRAM
tersebut rasanya tidak pernah terselesikan STUDI PENDIDIKAN BAHASA
di negeri ini. INDONESIA UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SURAKARTA
pdf

DAFTAR PUSTAKA
 Wiyatmi, SOSIOLOGI SASTRAV pdf
 Novel Sang Pemimpi karya Andrea
Hirata
 Jurnal ilmiah Kearifan pada
Lingkungan Hidup dalam Novel-Novel
Karya Andrea Hirata (Tinjauan
Strukturalisme Genetik) oleh Andri
Wicaksono pdf
 Strukturalisme Genetik Lucien
Goldmann dalam Pengkajian Karya
Sastra oleh Helaluddin UIN Sultan
Maulana Hasanuddin Banten pdf
 https://www.dosenpendidikan.co.id/penger
tian-kemiskinan-menurut-para-ahli/
 https://m.merdeka.com/andrea-
hirata/profil/
 https://www.gurupendidikan.co.id/kesenja
ngan-sosial/
 ASPEK SOSIAL DALAM NOVEL
ORANG-ORANG PULAU KARYA
GIYAN: TINJAUAN SOSIOLOGI
SASTRA DAN RELEVANSINYA
DALAM PEMBELAJARAN SASTRA
DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

Anda mungkin juga menyukai