Materi yang akan dibahas dalam bahan ajar ini adalah teks anekdot. Dengan mempelajari teks
anekdot diharapkan, peserta didik dapat menciptakan suatu kritik social berbentuk cerita lucu yang
berpotensi pada suatu kebaikan.
D. Uraian Materi
1. Definisi Teks Anekdot
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena
lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan
kejadian yang sebenarnya.
3. Jenis Anekdot
a. Berdasarkan Sifat Peristiwa
1) Anekdot nonfiksi
Anekdot nonfiksi adalah anekdot yang menceritakan peristiwa nyata dengan tokoh
dan latar sebenarnya
2) Anekdot fiksi
Anekdot fksi adalah anekdot yang menceritakan kisah fiksi atau khayal.
b. Berdasarkan Tokoh
1) Anekdot Tokoh Terkenal
Anekdot tokoh terkenal adalah anekdot yang menceritakan kisah orang-orang
terkenal
a) Anekdot Tokoh Terkenal Nonfiksi
Anekdot tokoh terkenal fiksi bersumber dari kisah-kisah nyata yang dilakoni
tokoh-tokoh terkenal. Anekdot ini sering diceritakan sendiri oleh tokoh
bersangkutan atau oleh orang lain yang mengetahui kejadian sebenarnya.
b) Anekdot Tokoh Terkenal Fiksi
Anekdot tokoh terkenal fiksi menceritakan kisah tokoh terkenal yang
merupakan hasil rekaan pengarangnya. Tokoh tersebut dapat diambil dari tokoh
film, tokoh nove, atau tokoh dongeng. Contoh anekdot tokoh terkenal berupa
fiksi adalah anekdot Abu Nawas.
2) Anekdot Sufi
Anekdot sufi adalah anekdot yang menceritakan kisah-kisah sufi atau pemuka
agama. Anekdot sufi menceritakan pengalaman sehari-hari seorang sufi. Sufi yang
menjadi tokoh dalam anekdot ini bersifat fiksi ataupun nonfiksi.
3) Anekdot Binatang
Anekdot binatang adalah anekdot yang menggunakan tokoh seekor binatang.
Anekdot ini mengumpamakan binatang seperti manusia.
c. Berdasarkan Tujuan
1) Anekdot Kritik
Anekdot kritik adalah anekdot yang bertujuan untuk mengkritik.
2) Anekdot Nasihat
Anekdot nasihat adalah anekdot yang bertujuan untukmenasihati
3) Anekdot Hiburan
Anekdot hiburan adalah anekdot bertujuan menghibur orang lain. Anekdot hiburan
sering digunakan untuk sekadar berkelakar.
Di kantin sebuah universitas, Udin dan Tono dua orang mahasiswa sedang
berbincang-bincang.
Tono : “Saya heran dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah
mau berdiri.”
Udin : “Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri.”
Tono : “Bukan itu sebabnya, Din. Sebab dia juga seorang pejabat.”
Tono : “Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain.”
Udin : “???”
Contoh Teks Anekdot 2
Cara Keledai Membaca Buku
Alkisah, seorang raja bernama Timur Lenk menghadiahi
Nasrudin seekor keledai. Nasrudin menerimanya dengan senang
hati. Namun, Timur Lenk memberi syarat, agar Nasrudin mengajari
terlebih dahulu keledai itu agar dapat membaca. Timur Lenk
memberi waktu dua minggu sejak sekarang kepada Nasrudin.
Nasrudin menerima syarat itu dan berlalu. Sambil menuntun keledai itu ia memikirkan apa
yang akan diperbuat. Jika ia dapat mengajari keledai itu untuk membaca, tentu ia akan menerima
hadiah, namun jika tidak maka hukuman pasti akan ditimpakan kepadanya.
Dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk menunjuk ke
sebuah buku besar agar Nasrudin segera mempraktikkan apa yang telah ia ajarkan kepada keledai.
Nasrudin lalu menggiring keledainya menghadap ke arah buku tersebut, dan membuka sampulnya.
Si keledai menatap buku itu. Kemudian, sangat ajaib! Tak lama kemudian si Keledai mulai
membuka-buka buku itu dengan lidahnya. Terus menerus, lembar demi lembar hingga halaman
terakhir. Setelah itu, si Keledai menatap Nasrudin seolah berkata ia telah membaca seluruh isi
bukunya.
“Demikianlah, keledaiku sudah membaca semua lembar bukunya,” kata. Timur Lenk merasa
ada yang tidak beres dan ia mulai menginterogasi. Ia kagum dan memberi hadiah kepada Nasrudin.
Namun, ia minta jawaban, “Bagaimana cara mengajari keledai membaca?”
Nasrudin berkisah, “Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaranlembaran besar mirip buku.
Aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai
itu harus belajar membalik-balik halaman untuk bisa makan biji-biji itu. Kalau tidak ditemukan biji
gandumnya, ia harus membalik halaman berikutnya. Itulah yang ia lakukan terus sampai ia terlatih
membalik-balik halaman buku itu.”
“Namun, bukankah ia tidak mengerti apa yang dibacanya?” tukas Timur Lenk. Nasrudin
menjawab, “Memang demikianlah cara keledai membaca, hanya membalik-balik halaman tanpa
mengerti isinya.” Jadi, kalau kita juga membuka-buka buku tanpa mengerti isinya, berarti kita sebodoh
keledai, bukan? Kata Nashrudin dengan mimik serius.
Contoh Teks Anekdot 3
Kumpulan Tikus dan Petani Serang Ular
Pesan : Amanat atau pesan yang ada di dalam teks anekdot tersebut seperti sebuah perumpamaan.
Tikus secara umum diibaratkan sebagai koruptor, sedangkan si ular adalah penangkap para koruptor,
dan si petani adalah rakyat.
Kisah tersebut menggambarkan keadaan di dunia nyata, yakni para koruptor berdasi yang memiliki
jabatan tinggi bisa mempengaruhi rakyat agar tetap mendukungnya tanpa sadar sehingga secara tidak
sadar pula rakyat tersebut juga melemahkan keadaan para pembela anti korupsi yang bertugas
membersihkannya.
E. Referensi Sumber Bahan Ajar
http://seputarpengertian.blogspot.com/2018/05/pengertian-bahan-ajar-serta-bagian.html
Suherli dkk. 2016. Buku Guru Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK X. Jakarata: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.
Suherli dkk. 2016. Buku Siswa Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK X. Jakarata: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.
Darmayanti, Uti dan Artati, Budi. 2018. Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas X Semester
1. Yogyakarta: Intan Pariwara
https://www.mypurohith.com/contoh-teks-anekdot/