Anda di halaman 1dari 2

Langkah-Langkah Merancang Pementasan Teater

Teater berasal dari kata Yunani yaitu theatron yang artinya tempat pertunjukan.
Sementara, arti luas teater adalah sebuah pertunjukan di depan orang banyak.
Sedangkan arti sempit teater adalah kisah kehidupan manusia yang diekspresikan di
atas pentas, disaksikan banyak orang. Yang digunakan pada teater yaitu percakapan,
gerak, dan akting dengan atau tanpa dekor, terkonsep, naskah diiringi musik, nyanyian
dan tarian.
Dilansir dari jurnal IAIN Kudus, inilah beberapa fungsi dari pertunjukkan seni
teater: Mendapatkan keterampilan. Mengembangkan kepribadian yang baik dan
mantap. Belajar bekerjasama dengan orang lain. Menemukan kebenaran.
Mengembangkan kemampuan pengutaraan pemikiran. Mengembangkan apresiasi
estetik serta konsep budaya.
Sedangkan tujuan seni teater di antaranya adalah sebagai berikut:
a. Tujuan kurikuler Yaitu agar memiliki pengetahuan, pengalaman, dan
kemampuan dasar untuk berkarya dan berolah seni, serta kepekaan artistik sebagai
dasar apresiasi pada budaya bangsa.
b. Tujuan instruksional umum Yaitu agar dapat memahami, menguasai serta
memiliki kemampuan dan keterampilan terhadap unsur-unsur teater yang disarankan.
Langkah-Langkah Merancang Pementasan Teater Adapun kesuksesan sebuah
pertunjukkan teater sendiri yaitu bagaimana cara dalam merancang pementasan,
karena pentas perlu dirancang sesuai tema masing-masing kelompok yang merupakan
representasi dari lakon. Latihan bagi kelompok teater juga penting karena semakin
banyak latihan akan semakin baik saat pementasan dilakukan. Serta diperlukannya
sarana dan prasarana seperti tata panggung, tata iringan, tata busana dan tata rias.
Tata panggung disesuaikan dengan tema teater yang dipentaskan. Sementara, berikut
ini adalah langkah-langkah dalam merancang pementasan, seperti dikutip dari buku
Seni Budaya Kelas VII (2014):
1. Membentuk Panitia Setelah panitia terbentuk, maka langkah selanjutnya adalah
membagi tugas masing-masing anggota. Merancang dan mempromosikan
pementasan teater merupakan salah satu tanggung jawab dilakukan oleh panitia.
2. Membuat Rancangan Pentas. Pembuatan rancangan pentas harus
menyesuaikan dari naskah yang dibuat. Misal naskah yang bercerita tentang
lingkungan di hutan, maka setting-nya atau latar belakang panggung berupa
gambar hutan dengan pohon-pohon dibuat tiga dimensi. Perlengkapan properti
atau peralatan yang mendukung suasana perlu dibuat seperti batu-batu, ranting,
rumah kayu, dan sebagainya. Pengenalan istilah tempat pementasan untuk
teater dan beberapa jenis arena pentas bisa memberikan gambaran untuk lebih
kreatif dalam merancang pementasan. Panggung yang dimaksud bukan hanya
panggung teater dalam gedung pertunjukan. Juga bisa menggunakan ruang
kelas, aula sekolah,dan lapangan sekolah. Kreativitas dan pemahamanmu
tentang tata pentas bisa terwujud.
3. Melakukan Latihan Latihan yang mengarah pementasan biasanya dilakukan
langsung oleh sutradara. Latihan yang baik diawali berupa pemanasan, olah
tubuh untuk mempersiapkan kebugaran pemain, dan olah suara yang untuk
kesiapan peralatan suara pemain. Waktu latihan teratur dan mencukupi setiap
minggunya, maka pementasan yang baik bisa terwujud. Sebelum latihan
mengarah pada naskah, untuk mengasah kemampuan spontanitas, improvisasi
berupa permainan peran atau roleplay. Pementasan dapat berhasil jika ada
kerjasama, saling menghormati, saling menghargai, bertenggang rasa, jujur serta
santun dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan.

Anda mungkin juga menyukai