Anda di halaman 1dari 6

Nama : I Gede Widnyana

No. :4
Kelas. : XI MIPA 3
Tugas Seni budaya (Seni Teater)~Junat, 13 November 2020

1. Jelaskan perbedaan antara seni teater dengan seni drama!


Jawab :
Perbedaan antara seni teater dengan seni drama adalah
1. Perbedaan Secara Istilah
✓Teater
Secara etimologis teater adalah gedung pertunjukan atau auditorium. Istilah
teater di definisikan dalam arti luas adalah sebagai kisah hidup dan kehidupan
manusia yang diceritakan di atas pentas dengan media yaitu percakapan, gerak
dan laku didasarkan pada naskah yang tertulis ditunjang oleh dekor, musik,
nyanyian, tarian dan sebagainya. Sedangkan secara bahasa atau dalam artian yang
lebih sempit, teater berarti segala tontonan yang dipertunjukkan di depan banyak
orang.
✓Drama
Menurut Tim Matrix Media Literata, drama adalah bentuk narasi yang
menggambarkan kehidupan dan alam manusia melalui perilaku (akting) yang
dipentaskan. DramaDrama berasal dari bahasa Yunani yaitu “draomai” yang
berarti berbuat, berlaku atau bertindak. Dapat disimpulkan bahwa drama adalah
sebuah kisah yang dinarasikan dan diceritakan melalui sebuah pertunjukkan
gerak dan seni peran di atas panggung.

2. Perbedaan dari Segi Cerita

Ditinjau dari segi cerita, teater dan drama dapat dikatakan sangat berbeda karena
cerita yang diangkat keduanya berbeda.
✓Cerita yang ditampilkan pada teater diambil berdasarkan pemilihan naskah dan
penggarapan yang terstruktur. Teater juga menampilkan narasi atau cerita yang
merupakan proses dari pemahaman publik.
✓Sedangkan cerita drama menampilkan cerita berdasarkan kehidupan sehari-
hari (seperti yang biasa kita lihat pada cerita sinetron atau film).

3. Tempat Pertunjukkan
Perbedaan yang paling mencolok lainnya adalah tempat yang digunakan untuk
menampilkan masing-masing ceritanya.
✓Teater hanya dilaksanakan pada pementasan saja. Di atas panggung, dengan
dekorasi tertentu yang disesuaikan dengan naskah.
✓Sedangkan drama dapat dilakukan atau ditampilkan dimana saja, umumnya
tempat yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari seperti Rumah Sakit, Sekolah,
Stasiun Kereta Api, dll.

4. Perbedaan dari Segi Ciri – Cirinya


Baik teater maupun drama memiliki ciri-cirinya sendiri yang dapat membedakan
keduanya. Ciri-ciri yang dapat membedakan keduanya meliputi :
a. Pengucapan vocal
– Teater memerlukan pengucapan vocal yang sangat kuat, sebab
penampilan dilakukan di atas panggung dan vocal harus
terdengar hingga penonton di barisan yang paling belakang.
– Drama tidak memerlukan pengucapan vocal yang kuat karena
didukung oleh teknologi lain seperi microphone dan speaker.
b. Emosi
– Pada teater, emosi yang dikeluarkan oleh lakon atau pemeran
haruslah dengan perasaan yang ekstrem. Karena penampilan
dilakukan di atas panggung dan perasaan harus terlihat hingga
penonton di barisan yang paling belakang.
– Pada drama, emosi yang dikeluarkan oleh lakon tidak lah
harus terlalu kuat, sebab diperkuat oleh alat-alat seperti
kamera dengan berbagai teknik pengambilan gambar.
c. Make up
– Pada teater, make up atau tata rias wajah para pemeran
haruslah sangat mencolok karena sekali lagi, teater
ditampilkan di atas panggung dengan lighting. Ekspresi yang
ditonjolkan make up ini haruslah terlihat kuat dan jelas
sampai ke ujung panggung.
– Pada drama, make up para pemeran tidak harus terlalu
mencolok.
d. Dalam segi pengambilan adegan
– Pada teater, cerita atau penampilan harus ditampilkan terus-
menerus tanpa jeda sampai ceritanya selesai dan harus
dilakukan tanpa kesalahan. Karena cerita yang disuguhkan
ditampilkan secara langsung.
– Pada drama dapat melakukan adegan berkali-kali, karena
drama dapat direkam oleh kamera.

5. Perbedaan Jenis Teater dan Drama


✓Teater lebih ke jenis tradisional dan modern. Teater tradisional adalah sebuah
seni pertunjukkan yang muncul pada masing-masing daerah dan berhubungan
dengan adat istiadat setempat serta kehidupan sosial masyarakat tersebut.
SedangkanSedangkan teater modern adalah suatu bentuk perkembangan dari
seni teater tradisional yang telah dimodifikasi sedemikian rupa sesuai dengan
ilmu drama bangsa barat.
⇒ Contoh Teater
• Pertunjukan Wayang Orang
• Pertunjukan Sanghyang
• Teater Ludruk
• Pertunjukan Calonang
✓Sedangkan jenis-jenis drama sendiri sangat banyak macamnya, seperti drama
romance, horror, dll.
⇒ Contoh Drama
• Film
• Sinetron
• Drama Sekolah

2. Jelaskan secara singkat sejarah perkembangan teater di Indonesia !


Jawab :
Sejarah teater tradisional di Indonesia dimulai sejak sebelum Zaman Hindu. Pada
zaman itu, ada tanda-tanda bahwa unsur-unsur teater tradisional banyak
digunakan untuk mendukung upacara ritual. Teater tradisional merupakan
bagian dari suatu upacara keagamaan ataupun upacara adat-istiadat dalam tata
cara kehidupan masyarakat kita. Pada saat itu, yang disebut “teater”, sebenarnya
baru merupakan unsur-unsur teater, dan belum merupakan suatu bentuk
kesatuan teater yang utuh. Setelah melepaskan diri dari kaitan upacara, unsur-
unsur teater tersebut membentuk suatu seni pertunjukan yang lahir dari
spontanitas rakyat dalam masyarakat lingkungannya.
Proses terjadinya atau munculnya teater tradisional di Indonesia sangat
bervariasi dari satu daerah dengan daerah lainnya. Hal ini disebabkan oleh unsur-
unsur pembentuk teater tradisional itu berbedabeda, tergantung kondisi dan
sikap budaya masyarakat, sumber dan tata-cara di mana teater tradisional lahir.

✓Jadi, Secara singkat sejarah perkembangan teater di Indonesia adalah Di


Indonesia sudah ada istilah Teater semenjak orang baru pertama kali mengenal
interaksi. Jika yang diartikan adalah interaksi terdidik, maka bisa dikatakan
kemunculan teater dengan istilah yang berbeda muncul pada abad ke IV. Pada
abad ini dimana sudah adanya pergeseran dari zaman pra sejarah (belum ada
tulisan) ke zaman sejarah (sudah ada tulisan).
Hal ini dapat dibuktikan dengan kemunculan Kerajaan Hindu Pertama yaitu
Kerajaan Kutai muncul pada abad ke IV sesuai dengan temuan Yupa. Seni Teater
di Indonesia diduga kuat digunakan sekaligus sebagai metode penghormatan
kepada leluhur atau bisa dikatakan dipertunjukkan pada saat upacara adat
keagamaan atau upacara adat kebudayaan lainnya.
3. Sebutkan unsur-unsur seni teater !
Jawab :
Unsur-unsur yang ada dalam seni teater sebagai berikut:

1. Naskah
Naskah adalah karangan yang berisi cerita atau lakon. Dalam naskah tersebut
termuat nama-nama dan lakon tokoh dalam cerita, dialog yang diucapkan para
tokoh, dan keadaan panggung yang diperlukan. Naskah teater terbentuk dialog
para tokohnya. Jadi jalan cerita yang disampaikan melalui percakapan para
tokohnya.

2. Pemain
Pemain adalah alat memperagakan tokoh. Pemain mempunyai wewenang untuk
membuat refleksi dari naskah melalui dirinya Agar bisa merefleksikan tokoh
secara alami, pemain dituntut menghafal aspek-aspek pemeranan yang dilatih
secara khusus

3. Sutradara
Sutradara adalah pemimpin pertunjukan yang mempunyai ide dan gagasan
tentang bentuk garapan serta perilaku pemain untuk memerankan tokoh cerita
yang dibawakan. Sutradara bertugas memilih naskah dan mengurus akting para
pemain. Selain itu, ia juga mengurus kebutuhan yang berhubungan dengan
masalah artistik dan teknis. Musik, pentas. Lampu, tata rias, kostum, dan
sebagainya diatur dengan persetujuan sutradara. Oleh karena itu, sutradara harus
menguasai hal-hal yang berhubungan dengan segi artistik dan segi teinis
pementasan

4. Penata Rias
Penata rias dalam teater mempunyai arti lebih spesifik, yaitu seni mengubah
wajah untuk menggambarkan karakter tokoh . Tata rias merupakan salah satu
cara menampilkan karakter tokoh yang berbeda-beda tersebut.

5. Tata Panggung

Tata panggung disebut juga dengan istilah scenery (tata dekorasi). Tidak hanya
sekadar dekorasi (hiasan) semata, tetapi segala tata letak perabot atau peranti
yang akan digunakan oleh aktor disediakan oleh penata panggung. Ada dua jenis
panggung yang biasa digunakan untuk pementasan teater, yaitu panggung arena
dan panggung proscenium. Panggung arena adalah panggung yang penontonnya
melingkar atau duduk mengelilingi panggung. Panggung proscenium bisa juga
disebut sebagai panggung bingkai, Hal tersebut karena penonton menyaksikan
aksi aktor dalam lakon melalui sebuah bingkai atau lengkung proscenium
(proscenium arch). Bingkai yang dipasangi layar atau gorden inilah yang
memisahkan wilayah acting pemain dengan penonton yang menyaksikannya.
6. Tata Cahaya
Tata lampu adalah pengaturan cahaya di panggung. FungsiFungsi tata lampu
dalam pementasan sebagai berikut.
a) Menerangi pentas dan aktor agar jelas terlihat
b) Memberi efek alamiah dari waktu, musim, cuaca, dan suasana
c) Membantu melukis dekorasi dalam menambah nilai warna sehingga
didapatkan efek Sinar dan bayangan
d) Membantu permainan dalam melambangkan maksud dengan memperkuat
kejiwaan
e) Mengekspresikan mood dan atmosfer naskah guna mengungkapkan gaya dan
tema naskah.
f) MemberikanMemberikan variasi sehingga adegan tidak statis

7. Tata Busana
Tata busana adalah seni pakaian dan segala perlengkapan yang menyertai untuk
menggambarkan tokoh. Fungsi penting busana dapat ditampilkan melalu model,
bentuk, warna, motif, dan garis yang diciptakan. Melalui busana, penonton
terbantu dalam menangkap karakter yang berbeda dari setiap tokoh

8. Tata Suara
Tata suara adalah pengaturan keluaran suara yang dihasilkan dari berbagai
sumber bunyi, seperti suara aktor, efek suara, dan musik. Pengaturan musik yang
mengiringi pementasan teater berguna untuk memberi penekanan pada suasana
pemain dan pengiring pergantian Babak adegan.

9. Penonton
Penonton adalah orang yang menyaksikan atau melihat pertunjukan teater.
Kesuksesan sebuah teater biasanya dapat diukur dari banyak sedikitnya penonton
Penonton teater terdiri atas berbagai macam latar belakang baik pendidikan,
ekonomi kemampuan mengapresiasi, maupun motivasi.

4. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis tokoh yang ada dalam sebuah seni teater
pada umumnya !
Jawab Jawab :
Jenis-jenis tokoh yang ada dalam sebuah seni teater antara lain :
1. Jenis tokoh berdasarkan peran
• Tokoh protagonis adalah tokoh utama, dia pemilik kehendak tentang kebaikan,
cita-cita, kebijakan dan sisi positif. Itulah kenapa tokoh protagonis sering juga
disebut tokoh yang baik.
• Tokoh antagonis adalah tokoh yang menentang kehendak dari tokoh utama
(protagonis). Karena tokoh utama pemilik kehendak yang baik, dan tokoh
antagonis ini menentangnya, maka tokoh ini sering juga disebut tokoh yang jahat.
• Tokoh tritagonis adalah tokoh yang menjadi penengah atau berdiri di antara
tokoh protagonis dengan tokoh penentangnya (antagonis).
• Tokoh deutragonis adalah tokoh yang mendukung, memihak dan membantu
tokoh protagonis.
• Tokoh foil adalah tokoh yang (biasanya) berpihak pada tokoh antagonis. Tokoh
foil terlibat dalam konflik (baik secara langsung maupun tidak langsung) dan ia
juga berperan besar untuk menyelesaikan cerita.
• Tokoh utility adalah tokoh pelengkap, ialah tokoh yang “menyampaikan suara
asli penulis” dalam berbagai naskah.

2. Jenis tokoh berdasarkan pada keterlibatan dalam cerita


• Tokoh sentral adalah tokoh yang paling berpotensi untuk menggerakkan alur, ia
menjadi pusat cerita dan bahkan menjadi penyebab konflik tersebut terjadi.
• Tokoh bawahan adalah istilah untuk tokoh yang ikut menggerakkan dan
mengembangkan alur, tapi tidak begitu besar pengaruhnya.
• Sedangkan tokoh latar adalah istilah untuk tokoh yang “melengkapi” cerita,
untuk menghidupkan suasana dan latar. Tokoh latar sering pula disebut dengan
istilah tokoh tambahan.

3. Jenis tokoh berdasarkan karakter dan perwatakan


• Tokoh sederhana (flat) ialah tokoh yang punya sifat yang monoton, dari awal
drama sampai akhir.
• Tokoh bulat (round) ialah tokoh sederhana (flat) yang apabila menunjukkan
perkembangan, perubahan dan perbedaan.
• Tokoh yang tidak berkembang, atau tidak berubah (secara esensi) sering pula
disebut tokoh statis.
• Sedangkan yang mengalami perubahan, terutama perubahannya signifikan,
disebut tokoh berkembang.
• Ada juga karakter tokoh yang gerak-geriknya tidak wajar, kadang bersifat
simbolis saja, kadang unik, maka tokoh ini disebut tokoh teatrikal.
• Terakhir, adalah tokoh karikatural. Tokoh ini satir, geraknya kadang di-stilir,
kata-katanya menyindir dan berlebihan. Ia kadang hadir sebagai kelucuan di
tengah konflik atau kesedihan, dan di kesempatan lain muncul sebagai keriangan
di tengah ketegangan.

Anda mungkin juga menyukai