Pertemuan 5
Asalamulaikum Ww…… selamat sejahtera….
Kita bertemu kembali dalam pertemuan ke-5 tuton ini dalam kajian modul 7 tentang
dramatisasi cerita drama dan modul 8 tentang bermain pantomim. Agar Anda lebih cepat
memahami materi tersebut maka Anda perlu mengetahui kompetensi khusus dalam
bahasan modul ini, yaitu : (1) Anda dapat melakukan pementasan drama dan dramatisasi
cerita drama, (2) Anda dapat memahami konsep pantomim dan melakukan teknik bermain
pantomim.
Baca dan kajilah dengan cermat materi inisiasi 5 dari modul 7 dan 8 di bawah ini.
Kemudian laksanakan diskusi antarteman Anda secara interaktif pada Forum Diskusi.
Tutor baru akan menanggapi dan menyimpulkan hasil diskusi dari Anda dan teman-
teman Anda. Selamat Belajar!
1
Adegan Drama “Edan” karya Putu Wijaya
2
2) Komponen Pementasan Drama
a) Naskah drama, mempunyai ciri-ciri, yaitu (1) dialog-dialog tokoh, (2) aturan-aturan
pentas dan penuntun akting pemain (disebut teks samping). Dialog biasanya ditulis dengan
huruf tegak, sedang teks samping ditulis dengan huruf miring. Selain itu, naskah drama
secara struktur memiliki unsur: tokoh dan penokohan, latar, alur, tema dan amanat.
Rudolf Puspa
c) Pengurus produksi, terdiri dari seorang pemimpin yang membawahi, (1)sekretaris; (2)
bendahara; (3)seksi publikasi, karcis, dan booklet; (4) program pementasan; (5) pencarian
gedung.
d) Pemain, merupakan tulang punggung pementasan. Mereka yang menghadirkan para tokoh
dalam naskah drama yang dipentaskan. Mereka harus menjiwai karakter tokoh yang dia
perankan, sekaligus menjiwai keseluruhan naskah drama.
3
(1) Panggung/pentas, berjenis pentas konvensional, pentas arena dapat berformasi huruf L
atau U, dan pentas terbuka;
Tim Artistik Putu Wijaya: tata panggung, dekorasi dan tata lampu
(2) Dekorasi; a) dilihat dari mekanik: i) draperies (bahan tidak dilukis), ii) dekorasi
terlukis (dalam drama tradisional); b) dilihat dari konstruksi dekorasi: i) flats (dekorasi
berbingkai), ii) drop (dekorasi tidak berbingkai), iii) plastic pieces (dekorasi tiga dimensi); c)
dilihat dari struktur setting: i) drop (dekorasi digantung di pentas belakang) dan wings, ii)
box (kiri-kanan terbuka untuk masuk keluar aktor); d) Ditinjau menurut lokasi visualisasi:
i) interior (dekorasi menggambarkan di ruang tertutup), ii) exterior (menggambarkan
keadaan di luar ruangan); e) Ditinjau dari watak desain: i) naturalisme (sebagai imitasi
alam), ii) impresionisme (melukiskan sebagian untuk keseluruhan – pars pro toto), iii)
simbolisme (dengan berbagai simbol)
(3) Tatalampu/sinar, meliputi masalah mekanis dan artistik. Jenis lampu : i) strip light:
lampu berderet diberi sekat (compartement system), tidak diberi sekat (open system), ii)
spotlight; lampu dengan sinar yang kuat; iii) floodlight: lampu dengan sinar kuat tetapi tidak
menggunakan lensa (4) tatasuara, meliputi: akustik ruangan, microphone, dialog, efek
bunyi, dan musik; (5) kostum, segala pakaian dan perlengkapanyang dikenakan di dalam
pentas. Fungsi kostum: i) membantu menghidupkan aktor, ii) individualisasi peranan, iii)
memberi fasilitas dan membantu gerak aktor; dan (6) make up, seni menggunakan bahan
kosmetika untuk menciptakan wajah aktor sesuai dengan tuntutan naskah. Fungsi make up
adalah i) merias tubuh aktor, ii) mengatasi efek tatalampu yang kuat, iii) membuat wajah dan
kepala (tubuh) sesuai dengan peran yang dikehendaki.
4
3. Persiapan dan Pengaturan Pementasan Drama
3) Pengurus produksi
4) Pemilihan Pemain
5) Tim Artistik: seksi panggung, dekorasi, tatalampu, tatasuara, tatakostum, dan tatarias.
5
Adegan Pantomim