Anda di halaman 1dari 4

LAMPIRAN MATERI BAHASA INDONESIA (PEMINATAN) KD 3.

Mengevaluasi Pementasan Drama

Pertemuan Kesatu

A. Mengevaluasi naskah drama

1. Pengertian naskah drama


Menuru KBBI naskah adalah karanagn yang masih ditulis dengan tangan yang belum diterbitkan

Menurut Baltazhar Vallhagen drama adalah kesenian melukiskan sifat dan sikap manusia dengan
gerak.

Menurut Sendarasik naskah drama merupakan bahan dasar sebuah pementasan dan belum sempurna
betuknya apabila belum dipentaskan. Naskah drama juga sebagai ungkapan pernyataan penulis (play
wright) yang berisi nilai-nilai pengalaman umum juga merupakan ide dasar bagi actor.

Berdasarkan pengertian diata Naskah Drama dapat diartikan suatu karangan atau cerita yang berupa
tindakan atau perbuatan yang masih berbentuk teks atau tulisan yang belum duterbitkan (pentaskan).

2. Kaidah penulisan naskah drama


a) Seluruh cerita berbentuk percakapan, baik tokoh maupun naratornya.
Cerita dalam drama berbentuk dialog, monolog, maupun epilog. Semua ucapan mereka harus
ditulis, yang disebut dengan wawancang.
b) Naskah drama dilengkapi petunjuk tertentu misalnya gerakan, ekspresi, sikap pemain, latar, tata
lampu, suasana, keadaan, dan sebagainya yang disebut dengan kramagung.
c) Petunjuk teknis tersebut ditulis di dalam tanda kurung (. . .) atau dengan huruf yang berbeda
dengan huruf pada dialog, misalnya dengan dicetak miring, garis bawah, atau diberi warna.
d) Nama tokoh terletak di atas atau di samping kiri dialog para tokoh.

3. Bentuk dan susunan naskah drama


Sebelum menulis naskah drama ada beberapa hal yang sebaiknya dipahami terlebih dahulu yaitu
struktur yang membangun naskah drama. Menurut Herman J. wALUYO, struktur drama tersebut
meliputi:
1. Plot/alur. Plot atau kerangka cerita, yaitu jalinan cerita atau kerangka cerita awal hingga akhir
yang merupakan jalinan konflik antara dua tokoh atau lebih yang saling berlawanan.
2. Penokohan dan perwatakan. Penokohan erat hubungannya dengan perwatakan. Penokohan
merupakan susunan tokoh-tokoh yang berperan dalam drama. Tokoh-tokoh itu selanjutnya akan
dijelaskan keadaan fisik dan psikisnya sehingga akan memiliki watak atau karakter yang
berbeda-beda.
3. Dialog(percakapan). Ciri khas naskah drama adalah naskahnya berbentuk percakapan atau
dialog. Dialog dalam naskah drama berupa ragam bahasa yang komunikatif sebagai tiruan
bahasa sehari-hari bukan ragam bahasa tulis.
4. Setting (tempat, waktu dan sarana). Setting disebut juga latar cerita yaitu penggambaran
waktu, tempat, dan suasana terjadinya sebuah cerita.
5. Tema (dasar cerita). Tema merupakan gagasan pokok yang mendasari sebuah cerita dalam
drama. Tema dikembangkan melalui alur dramatik dalam plot melalui tokoh-tokoh antagonis
dan protogonis dengan perwatakan yang berlawanan sehingga memungkinkan munculnya
konflik diantara keduanya.
6. Amanat atau pesan pengarang. Pesan dalam sebuah drama dapat tersirat dan tersurat.
Pembaca yang jeli akan mampu mencari pesan yang terkandung dalam naskah drama. Pesan
dapat disampaikan melalui percakapan antartokoh atau perilaku setiap tokoh.
7. Petunjuk teknis/teks samping. Dalam naskah drama diperlukan petunjuk teknis atau teks
samping yang sangat diperlukan apabila naskah drama itu dipentaskan. Petunjuk itu berguna
untuk petunjuk teknis tokoh, waktu, suasana, pentas, suara, musik, keluar masuk tokoh, keras
lemahnya dialog, warna suara, dan sebagainya.

4. Langkah-langkah menulis naskah drama


Beberapa langkah menulis naskah drama berdasarkan peristiwa nyata antara lain sebagai berikut.
1. Menentukan peristiwa yang menarik, yaitu peristiwa yang memberikan kesan yang mendalam.
2. Memilih dan menentukan tema.
3. Memilih judul dan membuat kata pembuka. Judul sebaiknya tidak terlalu panjang dan menarik.
Kata pembuka lebih bagus jika bersifat bombastis (berlebihan) agar pembaca tertarik mengikuti
cerita selanjutnya.
4. Membuat kerangka dengan memasukkan konflik.
5. Menentukan pelaku.
6. Menyusun jalinan cerita yang mengandung perkenalan tokoh dengan konflik dan
penyelesaiannya.
7. Menyusun kramagung dan wawancang. Kramagung merupakan perintah kepada pelaku untuk
melakukan sesuatu yang ditulis sebagai petunjuk dalam bermain drama. Wawancang ditulis
lepas dan mengandung semua perasaan pelakunya.

Pertemuan Kedua

B. Mengevaluasi pemain drama

Mengevaluasi pemain drama, diantaranya dengan cara sebagai berikut :


a) Ekpresi dan gerak tubuh
b) Suara, volume, artikulasi dan intonasi
c) Ketepatan karakter yang diperankan
d) penghayatan terhadap isi naskah

Pertemuan Ketiga

C. Mengevaluasi sutradara dalam pementasan drama

1. Langkah kerja sutradara


a) Menentukan Nada Dasar
b) Menentukan Casting
c) Tata dan Teknik Pentas
d) Menyusun Miss en Scene
e) Menguatkan atau Melunakkan Scene
f) Menciptakan Aspek-aspek Laku
g) Memengaruhi Jiwa Pemain

2. Tugas-tugas sutradara dalam proses pementasan

Tugas Utama  : Bertanggung jawab atas pementasan drama

Tugas lainnya
-Mengarahkan jalannya drama
-Mengarahkan adegan yang akan dilakukan
-Menentukan segala hal yang berhubungan dengan pementasan

3. Kedudukan sutradara

Sutradara: bertanggung jawab terhadap kelangsungan proses terciptanya pementasan dan harus


bertanggung jawab terhadap masyarakat atau penonton

Pertemuan Keempat

D. Mengevaluasi tata panggung dalam pementasan drama

Mengevaluasi tata panggung dalam pementasan drama, diantaranya dengan cara sebagai berikut:
1. Kesesuaian penataan panggung dengan naskah
2. Kesesuaian panggung dengan latar cerita
3. Pokok-pokok persyaratan tata panggung
4. Property yang digunakan

E. Mengevaluasi tata rias dalam pementasan drama

Mengevaluasi tata rias dalam pementasan drama, diantaranya sebagai berikut :


1. Aspek dekorasi tata rias
2. Kesesuaian riasan dengan peranan pemain
3. Pemahaman tentang pengetahuan anatomi

F. Mengevaluasi tata busana dalam pementasan drama

Mengevaluasi tata busana dalam pementasan drama, diantaranya sebagai berikut :


1. Kesesuaiam fungsi dalam menghidupkan karakter aktor
2. Pembeda setting
3. Kenyamana aktor saat memakai kostum
4. Efek visual kostum

G. Mengevaluasi tata suara dalam pementasan drama

Mengevaluasi tata suara dalam pementasan drama, diantaranya sebagai berikut :


1. Fungsi daya imaginasi (hidup tidaknya lakon dan pengembangan ilusi)
2. Efek bunyi
3. Kesesuaian dengan konsep lakon
H. Mengevaluasi tata lampu dalam pementasan drama

Mengevaluasi tata lampu dalam pementasan drama, diantaranya sebagai berikut :


1. Unsur-unsur dalam tata lampu
2. Asas-asas penataan cahaya
3. Tata letak dan titik focus cahaya

I. Mengevaluasi penonton dalam pementasan drama

Mengevaluasi penonton dalam pementasan drama, diantaranya sebagai berikut :


1. Penonton peminat
2. Penonton iseng
3. Penonton penasaran

Pertemuan Kelima

J. Mementaskan naskah drama


 Peserta didik diminta mengevaluasi naskah drama yang akan, sedang dan sesudah dipraktikan
(tata suara, expresi pemeran, tata letak/bloking dan moving/gerakan)
 Peserta didik diminta mengerjakan soal-soal yang terdapat pada buku teks

Anda mungkin juga menyukai