Anda di halaman 1dari 11

ENY LESTARI, S.Pd.

SMKN 3 JOMBANG

CERITA DRAMA

· Drama berasal dari kata Yunani, yaitu draomai yang berarti berbuat, bertindak, bereaksi,
dan sebagainya. Jadi, kata drama dapat diartikan sebagai perbuatan atau tindakan.
· Secara umum, pengertian drama adalah karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog dengan
maksud dipertunjukkan oleh aktor. Pementasan naskah drama dikenal dengan istilah teater.
Dapat dikatakan bahwa drama berupa cerita yang diperagakan para pemain di panggung.

Berdasarkan penyajian lakon, drama dapat dibedakan menjadi 7


jenis, yaitu:
1. Tragedi: drama yang penuh dengan kesedihan
2. Komedi: drama penggeli hati yang penuh dengan kelucuan.
3. Tragekomedi: perpaduan antara drama tragedi dan komedi.
4. Opera: drama yang dialognya dinyanyikan dengan diiringi musik.
5. Melodrama: drama yang dialognya diucapkan dengan diiringi melodi/musik.
6. Farce: drama yang menyerupai dagelan, tetapi tidak sepenuhnya dagelan.Tablo: jenis
drama yang mengutamakan gerak, para pemainnya tidak mengucapkan dialog, tetapi
hanya melakukan gerakan-gerakan.
7. Sendratari: gabungan antara seni drama dan seni tari.

Berdasarkan sarana pementasannya, pembagian jenis drama dibagi


antara lain:
1. Drama Panggung: drama yang dimainkan oleh para aktor dipanggung.
2. Drama Radio: drama radio tidak bisa dilihat dan diraba, tetapi hanya bisa didengarkan
oleh penikmat.
3. Drama Televisi: hampir sama dengan drama panggung, hanya bedanya drama televisi tak
dapat diraba.
4. Drama Film: drama film menggunakan layar lebar dan biasanya dipertunjukkan di
bioskop.
5. Drama Wayang: drama yang diiringi pegelaran wayang.
6. Drama Boneka: para tokoh drama digambarkan dengan boneka yang dimainkan oleh
beberapa orang.

B.JAWA’ 2020
ENY LESTARI, S.Pd.
SMKN 3 JOMBANG

Jenis drama selanjutnya adalah, berdasarkan ada atau tidaknya


naskah drama. Pembagian jenis drama berdasarkan ini, antara
lain:
1. Drama Tradisional: tontonan drama yang tidak menggunakan naskah.
2. Drama Modern: tontonan drama menggunakan naskah.

 Unsur-unsur ing drama

 Unsur Intrinsik Drama:

a. Tema (nada dasar cerita): ide sawijining crita (punjering cerita) merupakan gagasan
pokok yang terkandung dalam drama.

b. Plot atau kerangka cerita, merupakan jalinan cerita atau kerangka dari
awal hingga akhir yang merupakan jalinan konflik antara dua tokoh yang berlawanan.
Unsur-unsur plot dijelaskan di bawah ini.
1) Pelukisan awal cerita.
2) Komplikasi atau pertikaian awal.
3) Klimaks atau titik puncak cerita.
4) Resolusi atau penyelesaian.
5) Keputusan.
Plot atau kerangka cerita drama ada tiga jenis, yaitu sebagai berikut.
1) Sirkuler, artinya cerita berkisar pada satu peristiwa saja.
2) Linier, artinya cerita bergerak secara berurutan dari A-Z.
3) Episodik, yaitu jalinan cerita itu terpisah, kemudian bertemu pada akhir cerita.

c. Paraga (Penokohan atau perwatakan), yaitu orang yang berperan dalam drama.
Perwatakan penokohan dapat dibedakan menjadi berikut ini.
1) Protagonis, yaitu tokoh yang mendukung cerita.
2) Antagonis, yaitu tokoh yang menentang cerita.

B.JAWA’ 2020
ENY LESTARI, S.Pd.
SMKN 3 JOMBANG

3) Tirtagonis, yaitu tokoh pembantu, baik untuk tokoh protagonis maupun


antagonis.

d. Dialog, yaitu percakapan dalam drama. Dalam drama, dialog harus


memenuhi dua tuntutan berikut ini.
1) Dialog harus menunjang gerak dan laku tokohnya.
2) Dialog dalam pentas harus lebih tajam daripada dialog sehari-hari.

e. Setting/landasan/tempat kejadian cerita biasanya disebut juga latar cerita.


Setting biasanya mencakup hal-hal berikut.
1) Setting tempat berhubungan dengan ruang waktu, misalnya di Jawa dan tahun berapa.
2) Setting waktu berarti apakah lakon terjadi di waktu siang, sore, atau malam hari.

f. Amanat atau pesan pengarang yang hendak disampaikan pengarang melalui


dramanya harus dicari oleh pembaca atau penonton. Amanat adalah maksud yang terkandung
dalam suatu drama.

 Unsur Ekstrinsik Drama: Sing kalebu unsur ekstrinsik, yaiku:

a. Busana/ kostum lan rias


b. Panggung/ papan pentas
c. Gamelan

 Struktur teks atau naskah drama


Sebelum kamu menulis naskah drama perlu dipahami terlebih dahulu struktur yang
membangun naskah drama. Menurut Herman J. Waluyo, struktur naskah drama itu meliputi:
a. Plot/alur
Plot atau kerangka cerita, yaitu jalinan cerita atau kerangka cerita dari awal hingga akhir yang
merupakan jalinan konflik antara dua tokoh atau lebih yang saling berlawanan.

B.JAWA’ 2020
ENY LESTARI, S.Pd.
SMKN 3 JOMBANG

b. Penokohan dan perwatakan


Penokohan erat hubungannya dengan perwatakan. Penokohan merupakan susunan tokoh-tokoh
yang berperan dalam drama.
Tokoh-tokoh itu selanjutnya akan dijelaskan keadaan fisik dan psikisnya sehingga akan memiliki
watak atau karakter yang berbeda-beda.

c. Dialog (percakapan)
Ciri khas naskah drama adalah naskah iru berbentuk percapan atau dialog. Dialog dalam naskah
drama berupa ragam bahasa yang komunikatif sebagai tiruan bahasa sehari-hari bukan ragam
bahasa tulis.

d. Setting (tempat, waktu dan suasana)


Setting disebut juga latar cerita yaitu penggambaran waktu, tempat, dan suasana terjadinya
sebuah cerita.

e. Tema (dasar cerita)


Tema merupakan gagasan pokok yang mendasari sebuah cerita dalam drama. Tema
dikembangkan melalui alur dramatik dalam plot melalui tokoh-tokoh antagonis dan protagonis
dengan perwatakan yang berlawanan sehingga memungkinkan munculnya konflik di anatara
keduanya.

 ISTILAH DRAMA

B.JAWA’ 2020
ENY LESTARI, S.Pd.
SMKN 3 JOMBANG

 PANGERTENE DRAMA

B.JAWA’ 2020
ENY LESTARI, S.Pd.
SMKN 3 JOMBANG

 TETEMBUNGAN ING CRITA DRAMA:

B.JAWA’ 2020
ENY LESTARI, S.Pd.
SMKN 3 JOMBANG

 MACEME CRITA DRAMA

B.JAWA’ 2020
ENY LESTARI, S.Pd.
SMKN 3 JOMBANG

 STRUKTUR TEKS DRAMA

Keterangan:

B.JAWA’ 2020
ENY LESTARI, S.Pd.
SMKN 3 JOMBANG

 DRAMA TRADISIONAL

B.JAWA’ 2020
ENY LESTARI, S.Pd.
SMKN 3 JOMBANG

B.JAWA’ 2020
ENY LESTARI, S.Pd.
SMKN 3 JOMBANG

B.JAWA’ 2020

Anda mungkin juga menyukai