Anda di halaman 1dari 2

LAMPIRAN MATERI BAHASA INDONESIA (PEMINATAN) KD 3.

Nilai-Nilai (Budaya, Sosial, Moral, Agama, dan Pendidikan) dalam novel

Pertemuan Kesatu

A. Pengertian dan ciri-ciri nilai budaya dalam novel

Nilai Budaya adalah nilai dalam novel yang berhubungan dengan adat istiadat, kebudayaan, serta
kebiasaan suatu masyarakat. Biasanya nilai ini dapat diketahui dengan penggambaran adat istiadat,
bahasa dan gaya bicara tokoh yang mencerminkan bahasa tertentu, dan kebiasaan yang berlaku pada
tempat para tokoh.

“Padi dalam peregasan sebenarnya sudah tak bisa lagi dimakan karena sudah disimpan puluhan
tahun. Saat ini peregasan tak lebih dari surga dunia bagi bermacam-macam kutu dan keluarga tikus
berbulu kelabu yang turun- temurun beranak pinak disitu.” (SP, 36)

Kutipan novel di atas secara jelas mempunyai kandungan nilai budaya melalui penggunakan gaya
bahasa hiperbola. Hal itu terlihat pada kalimat “keluarga tikus berbulu kelabu yang turun-temurun
beranak pinak di situ”. Kalimat tersebut mempunyai arti bahwa hewan tikus yang berkembang biak
sangat banyak.

B. Pengertian dan ciri-ciri nilai sosial dalam novel

Nilai Sosial adalah nilai dalam novel yang berhubungan dengan masalah sosial dan hubungan
manusia dengan masyarakat (interaksi sosial antar-manusia). Biasanya nilai ini dapat diketahui
dengan penggambaran hubungan antar-tokoh.

Berikut contoh kutipan Nilai Sosial:


"Dua penumpang laki-laki, saat melihat Lail dan ibunya masuk, berdiri memberikan tempat duduk,
"Terimakasih". Lail dan ibunya segera duduk"
(Kutipan Novel "Hujan" karya Tere Liye)

Pada kutipan novel diatas, terdapat nilai sosial yang diambil. Nilai sosial tersebut digambarkan oleh
perilaku sopan santun dua penumpang laki-laki yang memberikan tempat duduknya kepada Lail dan
ibunya yang baru masuk. Kemudian Lail dan ibunya mengucapkan terimakasih, yang
menggambarkan bahwa Lail dan ibunya menghargai sopan santun kedua laki-laki itu.

C. Pengertian dan ciri-ciri nilai moral dalam novel

Nilai Moral adalah nilai dalam novel yang berhubungan dengan perangai, budi pekerti, atau tingkah
laku manusia terhadap sesamanya. Biasanya nilai ini dapat diketahui melalui deskripsi tokoh,
hubungan antartokoh, dialog, dan lain-lain.

“Maka sekarang patuhlah padaku, Martha! Pergi menuju ruang olahraga! Hernest menyuruh kita
berkumpul di sana,” perintah Nettie.
Pada kutipan novel diatas, terdapat nilaimoral yang diambil. Dalam dialog ini mencerminkan sifat
Nettie sebagai pengawas kamar yang tegas dan disiplin dalam mengatur teman-temannya. Dialog
tersebut terdapat dalam Novel Hari-hari di Rainnesthood pada halaman 9.

Pertemuan Kedua

D. Pengertian dan ciri-ciri nilai agama dalam novel

Nilai Religius/Agama adalah nilai dalam novel yang berhubungan dengan kepercayaan atau ajaran
agama tertentu. Biasanya nilai ini dapat diketahui dengan simbol agama tertentu, kutipan atau dalil
dari suatu kitab suci, dan penggambaran nilai-nilai kehidupan yang dilandasi ajaran agama yang
bersifat universal.

“Setiap habis maghrib, Arai melantunkan ayat-ayat suci Al Quran di bawah temaram lampu minyak
dan saat itu seisi rumah kami terdiam.”(SP, 33)

Kutipan novel di atas mempunyai kandungan nilai religius karena menggunakan kata tertentu untuk
menerangkan sesuata, namun kata tersebut tidak tepat bagi kata yang diterangkan. Hal tersebut dapat
dilihat pada kalimat “seisi rumah kami terdiam”, yang dimaksud dalam kalimat kalimat tersebut
adalah anggota keluarga Arai. Perilaku Arai dalam kesehariannya mencerminkan seorang muslim.
Orang yang taat pada perintah agama, hal itu terbukti bahwa setiap habis maghrib dia selalu
membacakan ayat-ayat suci Al Quran dengan kesadarannya sendiri, tanpa diperintah siapapun.

E. Pengertian dan ciri-ciri nilai pendidikan dalam novel

Nilai Pendidikan/Edukatif adalah nilai dalam novel yang berhubungan dengan pengubahan tingkah
laku dari baik ke buruk (pengajaran) atau bisa juga berhubungan dengan sesuatu hal yang
mempunyai latar belakang pendidikan/pengajaran

Berikut contoh kutipan Nilai Pendidikan:


"Agaknya selama turun menurun keluarga laki-laki cemara angin itu tak mampu terangkat dari
endemik kemiskinan komunitas Melayu yang menjadi nelayan. Tahun ini beliau menginginkan
perubahan dan ia memutuskan anak lelaki tertuanya Lintang, tak akan menjadi seperti dirinya"
(Kutipan Novel "Laskar Pelangi" karya Andrea Hirata)

Pada kutipan novel diatas terdapat nilai pendidikan, yaitu Ayah Lintang yang memutuskan untuk
mendidik anak lelaki tertuanya Lintang agar tidak menjadi seperti dirinya, agar kelak dapat
mengubah nasib keluarganya.

Pertemuan Ketiga

F. Mengidentifikasi nilai-nilai (budaya, sosial, moral, agama, dan pendidikan) dalam novel
berdasarkan hasil analisis
 Peserta didik diminta menuliskan hasil mengidentifikasi nilai-nilai (budaya, sosial, moral,
agama, dan pendidikan) dalam novelyang telah dibaca, berdasarkan hasil analisis
 Peserta didik diminta membandingkan dan menuliskan membedakan nilai-nilai (budaya, sosial,
moral, agama, dan pendidikan) dua novel berdasarkan hasil analisis
 Peserta didik diminta menyajiakn hasil diskusinya secara lisan dan tulisan
 Peserta didik diminta mengerjakan soal-soal yang terdapat pada buku teks

Anda mungkin juga menyukai