Peran Antagonis
Peran antagonis adalah kebalikan dari peran protagonis. Peran ini adalah peran yang
harus mewakili hal-hal negatif dalam kebutuhan cerita. Peran ini biasanya cenderung
menjadi tokoh yang menyakiti tokoh protagonis. Dia adalah tokoh yang jahat sehingga
akan menimbulkan rasa benci bagi penonton.
Peran Tritagonis
Peran tritagonis adalah peran pendamping, baik untuk peran protagonis maupun
antagonis. Peran ini bisa menjadi pendukung atau penentang tokoh sentral, tetapi
juga bisa menjadi penengah atau perantara tokoh sentral. Posisinya menjadi pembela
tokoh yang didampinginya.
Tahap Prapementasan
Persiapan materi non artistik pementasan adalah persiapan akhir panitia non materi
seni berupa serangkaian kegiatan persiapan pementasan berupa pengecekan dan
pengadaan masukana pendukung pementasan teater.
Pementasan
Pada pelaksanaan pementasan teater, perlu engkau ketahui baha bidang acara
memiliki peran penting sebagai pengatur dan pengendali jalannya acara pementasan di
luar kegiatan artistik atau materi seni teater.
Pascapementasan
Hal lain yang harus dibina adalah kerjasama dalam bentuk dokumentasi fisik
kemitraan sebagai bukti kerjasama yang baik dan saling menguntungkan yakni adanya
data dokumentasi promosi dan publikasi keitraan berupa; poster, spanduk, pamlet, t-
shirt, booklet atau leaflet yang dipilih sesuai perjanjian agar kerjasama yang dibangun
dapat terjalin dan terbina dengan baik dan saling menguntungkan kedua belah pihak.
Kegiatan laporan yang dilakukan Pimpinan Produksi harus bersifat tercatat, tertulis
dan terbuka kepada penanggungjawaban kegiatan dan tiruana pendukung acara,
terutama menyangkut: laporan keuangan yang diperoleh dari sumber-sumber yang
sudah direncanakan dengan jumlah pengeluaran yang dipakai kegiatan pementasan.
Sekaligus sebagai ajang penghargaan kepada seluruh pendukung acara berupa
kesejahteraan atau honorarium dan produk sponsor, itu pun kalau ada dan
memungkinkan. Jika tidak ada, tetap laporan harus dibuat tertulis dan disampaikan
kepada tiruana pendukung pementasan dan pembimbing.
Pada prinsipnya bahwa kreativitas dalam pementasan teater adalah berupa prosedur
atau tahapan dalam proses implementasi seni peran dengan beberapa unsur penting
pementasan teater yang engkau ketahui dan pahami! Untuk memperoleh hasil
pementasan teater yang optimal bersumber teater tradisional, engkau harus
melakukan langkah-langkah pembelajaran sebagai diberikut.
4. Latihan konsentrasi
Latihan konsentrasi merupakan latihan memusatkan pikiran pada hal-hal tertentu.
Konsentrasi yang baik sangat diperlukan di dalam teater. Ada berbagai cara untuk
melakukan latihan konsentrasi.
Tata rias dalam teater dibagi dalam beberapa jenis. Jenis tata rias tersebut antara lain:
a). Rias Jenis
Rias jenis bertujuan mengubah jenis kelamin laki-laki menjadi perempuan atau
sebaliknya.
Rias dilakukan menggunakan bahan-bahan kosmetika yang sangat beragam bentuk dan
kualitasnya di pasaran. Nah, seorang juru rias harus mampu memilih bahan yang sesuai
dan tidak membahayakan para pemain. Beberapa bahan dasar make up adalah :
a). Base (sebagai dasar riasan)
b). Foundation (untuk menutup ketidakrataan pada kulit)
c). Lines (untuk memberi batas anatomi muka), jenis lines antara lain :
eyebrow pencil (membentuk alis mata dan mata).
eyelash (membentuk bulu mata) lipstik (membentuk bibir)
highlight (memberikan efek tiga dimensi)
eyeshadow (membentuk dimensi pada mata)
Rouge (menghidupkan bagian pipi di dekat mata, tulang pipi, dagu dan kelopak mata).
Leansing (membersihkan bekas riasan)
Bagaimanakah melakukan tata rias yang benar? Tata rias dilakukan dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
mempersiapkan wajah,
membersihkannya sebelum diberi riasan,
memberi warna dasar/foundation menggunakan rouge untuk memberi efek tiga
dimensi,
pemberian garis-garis/ lining sesuai dengan watak yang dibawakan.
Teater Transisi (Modern) Teater transisi adalah penamaan atas kelompok teater pada
periode saat teater tradisional mulai mengalami perubahan karena pengaruh budaya
lain. Kelompok teater yang masih tergolong kelompok teater tradisional dengan model
garapan memasukkan unsur-unsur teknik teater Barat, dinamakan teater bangsawan.
Perubahan tersebut terletak pada cerita yang sudah mulai ditulis, meskipun masih
dalam wujud cerita ringkas atau outline story (garis besar cerita per adegan). Cara
penyajian cerita dengan menggunakan panggung dan dekorasi. Mulai memperhitungkan
teknik yang mendukung pertunjukan. Pada periode transisi inilahteater tradisional
berkenalan dengan teater non-tradisi. Selain pengaruh dari teater bangsawan, teater
tradisional berkenalan juga dengan teater Barat yang dipentaskan oleh orang-orang
Belkamu di Indonesia sekitar tahun 1805 yang kemudian berkembang hingga di Betawi
(Batavia) dan mengawali berdirinya gedung Schouwburg pada tahun 1821 (Sekarang
Gedung Kesenian Jakarta).
Hiburan
Cerita
Cerita dalam pertunjukan teater lenong baru dimulai pada pukul sepuluh
malam dan akan mengakhiri pertunjukan beberapa menit sebelum saat Sholat
Subuh tiba. Dan ada juga yang mengakhiri pertunjukan pada pukul 03.00 dini
hari.
Seperti yang telah dibicarakan sbelumnya cerita akan dipentaskan ditentukan
oleh sutradara, yang akan membagi cerita itu ke dalam beberapa babak.
Banyaknya babak tergantung dari panjangnya verita. Babak tervagi dalam 3
bagian pokok, yaitu babak pertama, kedua, dan ketiga
– Babak pertama
Merupakan pendahuluan yang akan mengantarkan cerita. Dalam hal ini
ditampilkan tokoh-tokoh utama yang memegang peranan penting dalam cerita.
– Babak Kedua
Merupakan pertemuan dari paling sedikitnya kelompok yang bermasalah dan
persoalan yang ada dalam cerita juga mulai tampak jelas.
– Babak ketiga
Merupakan pemecahan masalah : Tipe dan Sifat Cerita
Penyajian : Penyajiannya tidak hanya berupa dialog dan laku, namun juga diringi
dengan tarian dan nyanyian. Tidak jarang cara penyajiannya dibungkus dengan
lawakan dan lelucon yang biasanya muncul secara spontan sebagai bentuk
kreativitas para pemainnya sendiri.
Tarian pembukaan lainnya jika ada biasanya berupa tarian oleh anak kecil yang
membawakan adegan lucu yang disebut Bujang Ganong atau Ganongan.
Setelah tarian pembukaan selesai, baru ditampilkan adegan inti yang isinya
bergantung kondisi di mana seni Reog ditampilkan. Jika berhubungan dengan
pernikahan maka yang ditampilkan adalah adegan percintaan. Untuk hajatan
khitanan atau sunatan, biasanya cerita pendekar.
Adegan dalam seni Reog biasanya tidak mengikuti skenario yang tersusun rapi. Di
sini selalu ada interaksi antara pemain dan dalang (biasanya pemimpin rombongan)
dan kadang-kadang dengan penonton. Terkadang seorang pemain yang sedang
pentas dapat digantikan oleh pemain lain bila pemain tersebut kelelahan. Yang lebih
dipentingkan dalam pementasan seni Reog adalah memberikan kepuasan kepada
penontonnya.
Adegan terakhir adalah Singa Barong, di mana pelaku memakai topeng berbentuk
kepala singa dengan mahkota yang terbuat dari bulu burung merak. Berat topeng
ini bisa mencapai 50–60 kg.[7] Topeng yang berat ini dibawa oleh penarinya dengan
gigi. Kemampuan untuk membawakan topeng ini selain diperoleh dengan latihan
yang berat, juga dipercaya diperoleh dengan latihan spiritual seperti puasa dan
tapa.
o Tim produksi ini tugasnya mengatur segala sesuatu yang diperlukan dalam
sebuah produksi pementasan teater. Pekerja-pekerja yang ada dalam tim
produksi meliputi ;
o Pimpinan Produksi (Pimpro), adalah seseorang yang bengatur, mengelola atau
memanage, serta mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam
sebuah produksi pementasan teater.
o Bendahara Produksi, adalah seseorang yang mengatur atau memanage
keuangan selama pra-produksi, produksi, dan pasca produksi.
o Koordinator Latihan, adalah seseorang yang mengatur jadwal latihan dan
meng-koordinir para pendukung (pemain) yang ikut terlibat dalam produksi
pementasan teater. Biasanya koordinator latihan ini ditangani langsung oleh
Pimpro.
o Humas/ Publikasi, adalah sebuah tim yang mempublikasikan atau
mempromosikan sebuah produksi pementasan teater yang akan ditampilkan
dengan tujuan untuk men-datangkan penonton.
o Pada intinya Tim produksi dalam manajemen produksi pada sebuah
pementasan teater terdiri dari lima bidang pekerjaan yang telah dibahas di
atas. Namun ada pula yang menambahkan dengan seksi konsumsi, seksi
dokumentasi, dan seksi transportasi, apabila hal itu dianggap perlu dalam
sebuah produksi pementasan teater tersebut.
o Ø Tim Pementasan.
o Tim pementasan yaitu suatu tim yang tugasnya melaksanakan dan menjalankan
seluruh kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan pementasan. Pekerja-
pekerja yang ada dalam tim pementasan ;
o Sutradara (derector), adalah seseorang yang memimpin dan bertanggungjawab
penuh selama latihan atau selama persiapan pementasan sampai pementasan
dilaksanakan.
o Penata Artistik, seseorang yang merancang setting panggung dan
mempersiapkan property yang dibutuhkan oleh para pemain.
o Penata Musik, seseorang yang merancang dan mendisain penataan musik dan
efek-efek suara lainnya untuk membawa suasa yang dibutuhkan dalam
pementasan,
o Penata Lampu, seseorang yang merancang dan mendisain penataan efek
cahaya untuk membawa suasa yang dibutuhkan dalam pementasan.
o Penata Rias dan Busana, seseorang yang mempersiapkan tata rias para pemain
untuk menimbulkan karakter yang dibutuhkan dan pemeranan serta
mempersiapkan, mendisain, dan mengkoordinir pakaian yang diperlukan oleh
setiap pemain.
o Pekerja Panggung (stage crew), adalah orang-orang yang mengerjakan hal-hal
teknis di belakang layar dan bekerja sebagai pembantu umum, tugas stage
crew adalah ;
▪ Membantu tugas penata artistik untuk mengadakan, membuat,
mengumpulkan, menyiapkan, dan menjaga serta memelihara segala
perlengkapan dan peralatan panggung.
▪ Membantu tugas penata lampu dalam merangcang dan mendisain
dalam penataan efek cahaya.
o Wayang Beber
Wayang kulit yang pertama adalah wayang Beber. Wayang Beber adalah salah satu
wayang tertua yang ada di Indonesia. Nama Beber tersebut diambil dari cara
memainkannya yaitu dengan cara membeberkan atau dibentangkan.
o Wayang Purwa
Wayang yang selanjutnya adalah wayang Purwa. Wayang Purwa pertama kali dikenal di
Indonesia pada sekitar abad ke-11, yakni pada masa pemerintahan raja Airlangga.
Wayang Purwa mempunyai bentuk yang pipih dan terbuat dari kulit kerbau yang
tebal. Wayang Purwa juga mempunyai lengan dan kaki yang bisa digerakkan sehingga
ketika dimainkan akan terlihat lebih menarik lagi.
o Wayang Golek
Jenis wayang yang selanjutnya adalah Wayang Golek. Wayang jenis ini merupakan salah
satu wayang yang terkenal dan banyak tersebar pada daerah pulau Jawa bagian
Barat. Wayang Golek termasuk ke dalam salah satu wayang yang lebih muda usianya
karena pertama kali dikenal pada sekitar abad ke-17. Dalam pertunjukkan Wayang
Golek sedikit berbeda karena tidak menggunakan bahasa Jawa, melainkan
menggunakan bahasa Sunda.
o Wayang Orang
Wayang yang hingga saat ini cukup populer di Indonesia adalah Wayang Orang.
Keberadaan wayang Orang pertama kali dikenal pada sekitar abad ke-18 dan
menjadikannya salah satu wayang yang memiliki usia muda seperti wayang Golek.
Kehadiran wayang Orang juga terinspirasi dari seni drama yang berasal dari Eropa
dan kemudian diadaptasikan menjadi salah satu seni di Indonesia.
o Wayang Klitik
Wayang Klitik memiliki sedikit perbedaan dengan wayang yang lainnya karena wayang
ini tidak dibuat sepenuhnya dengan kulit, melainkan terbuat dari kayu. Istilah Klitik
dipakai dari suara kayu yang saling bersentuhan ketika wayang sedang digerakkan
atau dimainkan.
Plot/alur. Plot atau kerangka cerita, yaitu jalinan cerita atau kerangka cerita awal
hingga akhir yang merupakan jalinan konflik antara dua tokoh atau lebih yang saling
berlawanan.
Setting (tempat, waktu dan sarana). Setting disebut juga latar cerita yaitu
penggambaran waktu, tempat, suasana terjadinya sebuah cerita.
Tema (dasar cerita). Tema merupakan gagasan pokok yang mendasari sebuah cerita
dalam drama. Tema dikembangkan melalui alur dramatik dalam polt melalu tokoh-
tokoh antagonis dan protagonis dengan perwatakan yang berlawanan sehingga
memungkinkan munculnya konflik diantara keduanya.
Amanat atau pesan pengarang. Pesan dalam sebuah drama dapat tersirat dan
tersurat. Pembaca yang jeli akan mampu mencari pesan yang terkandung dalam
naskah drama. Pesan dapat disampaikan melalui percakapan antar tokoh atau
perilaku setiap tokoh.
Petunjuk teknis/teks samping. Dalam naskah drama diperlukan petunjuk teknis atau
teks samping yang sangat diperlukan apabila naskah drama itu dipentaskan. Petunjuk
itu berguna untuk petunjuk teknis tokoh, waktu, suasana, pentas, suara, musik,
keluar masuk tokoh, keras lemahnya dialog, warna suara, dan sebagainya.