Anda di halaman 1dari 6

Merancang naskah adaptasi

1. PENGERTIAN NASKAH ADAPTASI Adaptasi adalah penyaduran/pengolahan kembali


suatu karya sastra(asing) yang disertai penyesuaian dengan latar budaya sasaran misalnya
diadaptasi ke dalam bentuk drama. Contoh naskah drama adalah Mentang-Mentang dari New
York karya Marcelino Acana Jr, Filipina yang kemudian diadaptasi oleh Noorca Marendra

HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM MENENTUKAN NASKAH


ADAPTASI

a. NASKAH YANG DIADAPTASI MEMILIKI PREMIS Premis merupakan intisari cerita


sebagai landasan dalam menentukan arah tujuan cerita. Misalnya, cerita dengan premis
tragedi percintaan yang dilarang dari kedua pihak, contohnya romeo-juliet dll.
b. PLOT/ALURNYA MEMILIKI NILAI DRAMATIS Plot yaitu alur atau rangkaian
peristiwa. Dalam plot klasik drama, hasil pemikiran dari Aristoteles, susunan plot drama
terdiri dari Perkenalan (eksposisi) - Komplikasi (awal bentrokan/gesekan/konflik) -
Klimaks (puncak) - konklusi (penyelesaian) - Katastrop/denoument (penutup).

c. TOKOH-TOKOHNYA MERUPAKAN TOKOH-TOKOH YANG HIDUP Tokoh- tokoh


yang hidup adalah tokoh yang memiliki 3 dimensi, meliputi : Dimensi fisiologi yakni
ciri-ciri fisik yang bersifat badani atau ragawi, seperti usia, jenis kelamin, keadaan tubuh,
ciri wajah, dan ciri-ciri fisik lainnya. Dimensi psikologi yakni ciri-ciri jiwani atau
rohani, seperti mentalitas, temperamen, keahlian, kecakapan , kecerdasan, sikap pribadi,
dan tingkah laku. Dimensi sosiologis yakni ciri-ciri kehidupan sosial, seperti status
sosial, pekerjaan, jabatan, jenjang pendidikan, kehidupan pribadi, pandangan pribadi,
sikap hidup, perilaku masyarakat, agama, ideologi, sistem kepercayaan, aktifitas sosial,
aksi sosial, hobby pribadi, organisasi sosial, suku bangsa, garis keturunan, dan asal usul
sosial.
d. SETTING PERISTIWANYA MEMILIKI KEMIRIPAN DENGAN BUDAYA
NUSANTARA Setting peristiwa yang akan diadaptasi itu memiliki kemiripan dengan
adat dan budaya di nusantara. Dengan adanya kemiripan adat dan budaya, akan
memudahkan kita untuk memindahkan setting peristiwa dari lakon yang akan diadaptasi.

KEGIATAN YANG PERLU DISIAPKAN DALAM MEMBUAT NASKAH


ADAPTASI

1. MEMBENTUK STAF PRODUKSI Langkah pertama guru pembimbing mengarahkan


peserta didik untuk menyusun staf artistik dan staf produksi. STAF ARTISTIK Staf
artistik adalah staf yang meliputi: Pemain, penata musik, penata gerak, penata dekor,
penata penata busana, penata rias, dan penata cahaya. STAF PRODUKSI Staf
managemen adalah staf yang meliputi: pimpinan produksi, dana dan usaha, keuangan,
dokumentasi, konsumsi dan bagian umum.

2. MEMILIH DAN MENENTUKAN PEMAIN Setelah membaca dan memahami isi


naskah, pelatih menjelaskan alur cerita dan melukiskan dan menentukan pemain yang
akan memerankan tokoh-tokoh yang ada di dalam naskah. Caranya bisa dimulai
dengan membaca naskah secara bergiliran kemudian ditentukan pemerannya. Atau
dengan cara lain, pemain memilih peran yang mereka sukai, kemudian diberi waktu
untuk mempresentasikan peran yang telah dipilihnya itu.
3. MENENTUKAN KARAKTERISASI Dalam menentukan karakter tokoh yang ada
dalam naskah dapat dilakukan dari keterangan(diluar ucapan tokoh), yang ada
didalam naskah, dialog dan tanggapan tokoh.
4. MENENTUKAN BLOCKING Blocking adalah kedudukan tubuh pada saat diatas
pentas. Dalam permainan drama, blocking yang baik sangat diperlukan, oleh karena
itu pada waktu bermain kita harus selalu mengontrol tubuh kita agar tidak merusak
blocking. Yang dimaksud dengan blocking yang baik adalah blocking tersebut harus
seimbang, utuh, bervariasi dan memiliki titik pusat perhatian serta wajar. – Seimbang
Seimbang berarti kedudukan pemain, termasuk juga benda-benda yang ada diatas
panggung (setting) tidak mengelompok di satu tempat, sehingga mengakibatkan
adanya kesan berat sebelah. Jadi semua bagian panggung harus terwakili oleh
pemain atau benda-benda yang ada di panggung – Utuh Utuh berarti blocking yang
ditampilkan hendaknya merupakan suatu kesatuan. Semua penempatan dan gerak
yang harus dilakukan harus saling menunjang dan tidak saling menutupi.

Bervariasi Bervariasi artinya bahwa kedudukan pemain tidak disuatu tempat saja,
melainkan membentuk komposisi-komposisi baru sehingga penonton tidak jenuh.
Keadaan seorang pemain jangan sama dengan kedudukan pemain lainnya. Misalnya
sama- sama berdiri, sama-sama jongkok, menghadap ke arah yang sama, dsb.
Kecuali kalau memang dikehendaki oleh naskah. – Memiliki titik pusat Memiliki
titik pusat artinya setiap penampilan harus memiliki titik pusat perhatian. Hal ini
penting artinya untuk memperkuat peranan lakon dan mempermudah penonton untuk
melihat dimana sebenarnya titik pusat dari adegan yang sedang berlangsung. Antara
pemain juga jangan saling mengacau sehingga akan mengaburkan dimana
sebenarnya letak titik perhatian. – Wajar Wajar artinya setiap penempatan pemain
ataupun benda-benda haruslah tampak wajar, tidak dibuat-buat. Disamping itu setiap
penempatan juga harus memiliki motivasi dan harus beralasan.

5. Tata rias Cara mendadandani pemain dalam memerankan tokoh teater agar lebih
meyakinkan atau lebih menonjolkan karakter tokoh teater tersebut
6. Tata busana Tata busana yang dimaksud adalah tata busana untuk penokohan. Tata
busana adalah pengaturan pakaian pemain agar mendukung keadaan yang
menghendaki. Contohnya pakaian sekolah berbeda dengan pakaian harian.
7. Tata pentas dan dekorasi Tata pentas yang dimaksud adalah segala sesuatu yang
diatur berdasarkan kebutuhan pengadeganan
8. Tata cahaya Tata cahaya adalah kualitas penyinaran berdasarkan suasana adegan
9. Unsur tata usaha Merupakan unsur organisasi yang menangani masalah yang tidak
ada hubungannya dengan unsur kesenian, seperti pimpinan produksi, pimpinan
panggung, stag manager, sekretaris, keuangan, dana dan usaha, pengurus karcis,
pengurus publikasi dan pengurus gedung.

Prolog adalah kata pendahuluan dalam suatu lakon drama sebagai pengantar secara
umum tentang lakon yang akan disajikannya. fungsi mempersiapkan penonton untuk
dapat mengikuti pada suasana lakon yang segera akan disajikannya.

Epilog merupakan kata penutup yang dipergunakan untuk mengakhiri suatu pementasan
lakon drama serta berguna untuk menyimpulkan dan menarik pelajaran dari apa yang
telah terjadi pada pertunjukkan di atas pentas tadi.

Dialog Merupakan percakapan antara pemain, biasa pula disebut “wawankata”. Dialog
adalah satu-satunya cara pengarang untuk mengungkapkan ide atau gagasan yang
dirasakannya.
Monolog adalah suatu percakapan seorang pelaku dengan dirinya sendiri. Dengan
melakukan monolog, penonton dapat mengetahui, gejolak perasaan yang sedang
dirasakannya oleh pemain pada waktu itu.

Bloking Adalah aturan berpindah tampat dari tempat yang satu ke tempat yang lain agar
penampilan pemain tidak menjemukan.

Akting adalah segala kegiatan, gerak, atau perbuatan yang dilakukan oleh para pelaku.
Mimik Mimik adalah ekspresi gerak-gerik wajah (air muka) untuk menunjukkan emosi
yang dialami pemain. Ekspresi wajah pemain ayng sedang sedih tentu saja berbeda
dengan ketika sedang marah.

Gestur adalah gerak-gerak besar, yaitu gerakan tangan kaki, kepala, dan tubuh pada
umumnya yang dilakukan pemain.

vokal adalah suara di dalam bahasa lisan yang di ciri khaskan dengan pita suara yang
terbuka sehingga tidak ada tekanan udara yang terkumpul diatas glotis

Tokoh protagonis yaitu tokoh yang memiliki karakter baik, ramah, sopan disukai, dan
diidolakan penonton.

Tokoh antagonis yaitu tokoh yang memiliki perwatakan tidak baik, dibenci oleh penonton,
dan pemicu adanya konflik/permasalahan.

Tokoh tritagonis yaitu tokoh pembantu yang bersifat netral, baik bagi tokoh antagonis
maupun protagonis.

Foil Foil adalah peran yang tidak secara langsung terlibat dalam konflik yang terjadi tetapi
ia diperlukan guna menyelesaikan cerita. Biasanya dia berpihak pada tokoh antagonis.

Tugas utama sutradara adalah Bertanggung jawab terhadap pemilihan naskah, menentukan
pemain, serta melatih dan mengoordinasikan pemain

Latihan keseluruhan yang dilakukan secara lengkap, rinci, dan urut sebelum pementasan
disebut Geladi kotor pelatihan umum menjelang pelaksanaan geladi bersih (belum memakai
kostum yg sebenarnya). Gladi bersih adalah suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan pada
waktu latihan terakhir, dari acara pertama sampai acara penutup. Tujuan gladi bersih adalah
untuk membuat apakah persiapan itu benar-benar sudah sempurna atau belum.

Bloking Adalah aturan berpindah tampat dari tempat yang satu ke tempat yang lain agar
penampilan pemain tidak menjemukan.

Gait berbeda dengan bloking karena gait diartikan tanda-tanda khusus pada cara berjalan
dan cara bergerak pemain.

Gestur adalah gerak-gerak besar, yaitu gerakan tangan kaki, kepala, dan tubuh pada
umumnya yang dilakukan pemain.

Adegan adalah bagian dari babak. Sebuah adegan hanya menggambarkan satu suasana yang
merupakan bagian dari rangkaian suasana-suasana dalam babak. Setiap kali terjadi
penggantian adegan tidak selalu diikuti dengan penggantian setting.
16 Tips Membuat Film Pendek Bagi Pemula
advertisement

Keberadaan film kini semakin disukai oleh sebagian besar orang, tak terkecuali kecintaan pada film
pendek yang biasa juga disebut short movie, keberadaanya seakan menjadi angin segar didunia
perfilman terutama untuk orang-orang pemula di industri ini. Berbagai teknik, aplikasi dan alat
untuk membuat film pendek pun semakin simple sehingga menjadi sesuatu yang dapat dikerjakan
dengan budget yang besar.

Dengan adanya kesempatan ini biasanya para sineas muda menjadikan short movies sebagai debute
dari karya orisinilnya, Selain memiliki keahlian, membuat film pendek juga perlu beberapa metode
agar film pendek kita menarik perhatian penonton. Berikut ini beberapa cara dan tips dalam
membuat film pendek.

Artikel terkait:

 Film mandarin terbaik


 film horor terseram
 Film korea terlucu

1. Siapkan Ide yang menyenangkan dan original

Ide yang original memang tidak mudah didapatkan, tapi ini adalah cara yang paling mudah untuk
menghindari plagiat dari karya orang lain. Cobalah untuk mencari referensi fenomena dan trend
dimasyarakat yang tengah berkembang. Jika ide yang kita miliki original, kita akan memiliki sudut,
gaya, serta teknik yang berbeda dari film pendek yang pernah ada. Kita bisa mencoba untuk
menemukan inspirasi dalam pengalaman kita sendiri atau orang-orang yang kita temui, atau bahkan
berdasarkan imajinasi kita sendiri.

Sebelum semuanya dimulai, maka selayaknya kita bertanya pada diri sendiri apakah semua orang
pasti menonton film yang akan kita buat. Tentu sangat mustahil, Artinya tidak semua orang akan
menonton film kita. Sebelum menulis skenarionya, mari tanyakan kepada diri sendiri terlebih
dahulu, mengapa orang harus menonton film yang akan kita buat, lalu buat satu segmentasi
penonton yang akan menjadi target dari penonton film yang kita buat.

2. Script Cerita yang Kuat

Jalan cerita yang baik terlahir dari naskah yang baik pula, naskah atau script yang baik adalah bibit
utama film pendek berbasis narasi yang dapat dikembangkan melalui karakter-karakter yang akan
memainkan film ini. Jalan cerita yang kuat tentu saja akan menjadi nyawa tersendiri dari film yang
akan dibuat. Sebelum melakukan penggarapan berupa perencanaan keuangan, dan syuting
sebaiknya script harus disiapkan secara matang terlebih dahulu agar film yang akan dibuat tidak
akan mengecewakan. Dari hal itu banyak para sineas yang menghabiskan waktu sampai berbulan
lamanya untuk melakukan proses reading untuk menghasilkan karakter yang cocok dengan naskah
yang akan dimainkanya.

3. Buat Alur Cerita Kasar

Tentukan siapa saja yang mau diangkat sebagai tokoh dalam film. Biasanya, dari hasil riset di
lapangan, kita bisa mendapatkan sebuah ide yang lebih spesifik dan menarik untuk diangkat dari ide
awal kita di rumah. Misalnya, “Keseharian penjaga rumah tahanan”. Kemudian, buatlah alur cerita
kasar dari ide tersebut. Misalnya, tugas-tugas dari penjaga rutan dan apa saja hal menarik yang
terjadi dalam kehiduanya sehari-hari berkaitan dengan profesinya.

4. Buatlah Sinopsis

Cerita singkat tentang seperti apa film yang kita buat ini, minimal kita harus mempersiapkan tokoh
utama, setting, konflik dalam film dan twisted dari film yang akan kita buat. Dari sinopsis kita bisa
menentukan siapa saja yang harus kita wawancara, daftar pertanyaan untuk setiap wawancara, dan
daftar gambar-gambar (footage) yang dibutuhkan di luar wawancara untuk para pemeran yang
sesuai dengan karakter dalam film.

5. Riset awal

Sebelum melakukan berbagai kegiatan prosesi syuting terlebih dahulu kita cari tahu dulu tentang
latar belakang film yang ingin kita buat. Kalau serius, riset ini harusnya sangat detail, tetapi kalau
mau sederhana, kita bisa saja browsing dulu di internet atau bertanya kepada teman atau orang yang
sudah mengalaminya. Kita catat data-data yang kita dapat tadi sebagai bahan referensi. lalu
kemudian dari data tersebut menjadi bahan riset yang diramu sedemikian rupa menjadi cikal bakal
film yang akan dibuat.

6. Siapkan Peralatan

Perlengkapan yang diperlukan adalah handycam atau kamera video apa pun beserta baterai dan
charger, jika mempunyai peralatan yang lebih canggih untuk mendukung kulaitas film maka akan
lebih baik. Jangan lupa bawa juga mikrofon tambahan dan kabel ekstensinya, tripod, dan yang
paling penting, kaset-kaset kosong. Film pendek yang baik sebenarnya tidak berdasarkan peralatan
mewah yang digunakan tetapi seberapa serius project ini dibuatr.

7. Riset Lapangan

Waktu sampai di tempat tujuan, kita harus melakukan riset lebih dalam dari riset awal yang sudah
kita lakukan di rumah. Cocokkan data yang didapat saat riset awal dengan keadaan di lapangan.
Apakah riset awal cocok dengan keadaan sebenarnya, hal ini akan sangat penting untuk
merealisasikan film yang akan dibuat. Caranya bisa melalui jalan, ngobrol, dan nongkrong, Santai
dan berusaha akrab dengan lingkungan yang akan kita filmkan.

8. Mencari Aktor dengan kemampuan Akting yang Baik

Besar kemungkinan film pendek dibintangi oleh aktor/aktris yang tidak professional (amatir).
Apalagi mereka (mungkin) tidak dibayar karena ikut project ini berdasarkan sukarela membantu
teman.Tapi untuk memilih karakter-karakter pemain yang sesuai, wajib melakukan pemilihan peran
(casting). Jangan memilih orang sembarangan apalagi casting baru akan lakukan beberapa saat
menjelang shooting

Artikel terkait:

 Unsur-unsur pementasan drama


 Perbedaan seni dan keindahan

Kecuali kalau kita punya teman aktor terkenal atau punya bakat akting yang luar biasa, kita nggak
usah susah mencari talent yang akan membuat kantong bolong. Aktor yang nggak memiliki akting
yang baik dapat membuat penonton cepat bosan ketika menonton film yang kita buat.

Anda mungkin juga menyukai