FILM
Indra Fitra Ade, M.Kom
FKIP TI UMRI
Istilah film awalnya dimaksudkan untuk
menyebut media penyimpan gambar atau
biasa disebut celluloid, yaitu lembaran
plastik yang dilapisi oleh emulsi (lapisan
kimiawi peka cahaya).
scene terbentuk apabila beberapa shot disusun secara berarti dan menimbulkan suatu pengertian yang lebih luas tapi utuh.
Banyaknya shot, panjang pendeknya shot dalam sebuah adegan akan menentukan ritme dari adegan itu. Selain shot dan
scene, adapula sequence atau babak; babak terbentuk apabila beberapa adegan disusun secara berarti dan logis.
Babak memiliki ritme permulaan, pengembangan dan akhir. Struktur batiniah ditentukan oleh
sejumlah unsur :
1. Eksposisi (keterangan tentang temoat, waktu, suasana, watak)
2. Point of attack (konfrontasi awal dari kekuatan-kekuatan yang saling bertentangan)
3. Komplikasi (menuturkan keterlibatan-keterlibatan antar unsur pendukung cerita)
4. Discovery / penemuan (informasi-informasi baru dalam pertengahan cerita)
5. Reversal / pembalikan (terjadinya komplikasi baru antar pendukung cerita)
6. Konflik (perbenturan antara kekuatan-kekuatan yang bertentangan)
7. Rising Action (pengungkapan pengembangan plot utam)
8. Krisis (timbul apabila komplikasi-komplikasi menuntut keputusan penting dari tokoh)
9. Klimaks (puncak paling tinggi dari semua ketegangan dan intensitas. Biasanya timbul
bersamaan dengan krisis)
10. Falling action (klimaks menurun dan menuju kesimpulan)
11. Kesimpulan (tahap semua pertanyaan dijawab, masalah utama dipecahkan dan diatasi.
Dalam cerita tragedi disebut katarsis, dan happy end dalam suatu komedi.)
Sebagaimana bangunan, sebuah film terdiri atas berbagai komponen atau bagian.
Komponen-komponen itu dirancang dan dibangun sedemikian rupa sehingga enak
2. Struktur Film dipandang mata, kuat, nyaman dan aman
1. Shot
Shot adalah hasil sebuah bidikan/rekaman secara visual dan audio yang dimulai dari kamera
diaktifkan sampai dihentikan aktifitasnya. Berapa pun lamanya kamera dioperasikan jika tidak di
interupsi maka hasil rekamannya adalah sebuah shot. Sekalipun kamera digerakkan untuk
mengcover subjek dari angle yang berbeda namun tidak disertai dengan penghentian operasional
maka itu berupa satu shot.
2. Scene
Scene (adegan) adalah kejadian yang berlangsung di satu tempat dalam satu waktu. Scene bisa
terdiri dari beberapa shot, namun bisa saja hanya satu shot berapa pun panjangnya shot itu.
Skenario/screenplay/script telah mengelompokan scene sesuai dengan urutan kejadian/cerita,
secara jelas dicantumkan scene melalui pergantian tempat dan waktu dari scene pertama hingga
berikutnya.
3. sequence
Pada umumnya mengacu pada urutan dan pengelompokan scene, sebuah sequence terdiri atas
beberapa scene yang mengelompokkan kejadian yang berurutan. Misalnya seorang pemeran
berangkat menuju rumah, sampai pemeran tersebut berada dalam rumah. Jika 2 atau lebih scene
tersebut berlangsung secara berurutan maka scene-scene tersebut dikelompokkan dalam sebuah
sequence.
STRUKTUR FILM Analoginya seperti ini:
Film adalah pertunjukan yang ditayangkan melalui media media layar lebar ataupun layar kaca. Adapun unsur-unsur pokok film
antara lain:
1. Penulis skenario adalah orang yang membuat skrip naskah film, secara mendetail sehingga semua unsur yang terlibat dalam
pembuatan film bisa menerjemahkan tugas-tugasnya dengan optimal. Karena dalam skenario harus rinci dan jelas segala
bentuk lakuan-lakuan yang harus dilakukan oleh aktor/aktris.
2. Sutradara berperan sebagai pemegang pimpinan dalam pembutan film dari awal hingga akhir. Sutradara bertanggung jawab
atas pengarahan selruh proses pembuatan film.
3. Aktor/aktris merupakan pemain dalam sebuah film beserta selruh lakuan/aktingnya.
4. Juru kamera Tugas dari juru kamera adalah mengambil gambar dalam proses pembuatan film. Gambar diambil tentunya atas
dasar skenario dan arahan dari stradara yang merupakan pemimpin dalam dalam proses pembuatan film.
5. Penyuntingan (editing) Editing adalah proses penyusunan gambar-gambar film yang dilakukan oleh seorang editor. proses
editing dilakukan setelah selruh proses pengambilan gambar/film selesai dari awal hingga akhir.
6. Penata artistik terdiri atas penata suara, busana, rias dan setting. Tentu saja penata artistik juga harus dapat
mengaktualisasikan apa yang diinginkan oleh tuntutan skenario.
7. Produser merupakan orang yang membiayai selruh pembuatan film sampai dengan promosi dan pemasarannya.