Anda di halaman 1dari 13

PENGANTAR

FILM
Indra Fitra Ade, M.Kom
FKIP TI UMRI
Istilah film awalnya dimaksudkan untuk
menyebut media penyimpan gambar atau
biasa disebut celluloid, yaitu lembaran
plastik yang dilapisi oleh emulsi (lapisan
kimiawi peka cahaya).

FILM DALAM ARTI tayangan audio-visual


dipahami sebagai potongan-potongan
gambar bergerak. Kecepatan perputaran
potongan-potongan gambar itu dalam
satu detik adalah 24 gambar (24-25 frame
per second/fps)
APA ITU FILM
jenis-jenis film yang biasa diproduksi untuk berbagai
keperluan

1. FILM DOKUMENTER (documentary films)


Dokumenter adalah sebutan yang diberikan untuk film pertama karya Lumiere bersaudara yang berkisah
tentang perjalanan (travelogues) yang dibuat sekitar tahun 1890-an. Tiga puluh enam tahun kemudian, kata
„dokumenter‟ kembali digunakan oleh pembuat film dan kritikus film asal Inggris John Gierson untuk film
Moana (1926) karya Robert Flaherty. Grierson berpendapat bahwa dokumenter merupakan cara kreatif
merepresentasikan realitas.

Film dokumenter tak pernah lepas dari tujuan penyebaran informasi,


pendidikan dan propaganda bagi orang atau kelompok tertentu.
Intinya, film dokumenter tetap berpijak pada hal-hal senyata
mungkin.

film-film dokumenter seperti National Geographic, Discovery Channel


dan Animal Planet.

Selain untuk konsumsi televisi, film dokumenter juga lazim


diikutsertakan dalam berbagai festival film di dalam dan luar negeri,
seperti Eagle Awards di Metro TV
2. FILM CERITA PENDEK (short films)
Kalau dalam karya tulis kita mengenal adanya cerita pendek atau
cerpen, maka dalam dunia perfilman dikenal juga yang namanya film
pendek. Yang dimaksud film pendek di sini artinya sebuah karya film
cerita fiksi yang berdurasi kurang dari 60 menit.

Jenis film ini banyak dihasilkan oleh


para mahasiswa jurusan perfilman
atau mereka yang menyukai dunia
film dan ingin berlatih membuat film
dengan baik.
3. FILM PANJANG (feature-length films)
Film panjang adalah film cerita fiksi yang berdurasi lebih dari 60 menit.
Umumnya berkisar antara 90-100 menit. Film yang diputar di bioskop
umumnya termasuk dalam kelompok ini. Beberapa film, misalnya Dances
With Wolves, bahkan berdurasi lebih dari 120 menit. Film-film produksi
India rata-rata berdurasi hingga 180 menit.
4. FILM-FILM JENIS LAIN

a. Profil Perusahaan (Company/ Corporate Profile)


Film jenis ini diproduksi untuk kepentingan institusi atau lembaga tertentu (sekolah, Perguruan Tinggi,
Perusahaan). Film ini sendiri berfungsi sebagai alat bantu presentasi dan sekaligus media promosi
untuk perekrutan anggota baru.

b. Iklan Televisi (TV Commercial)


Tayangan iklan di televisi ternyata juga dapat dimasukkan
dalam kategori film. Film ini diproduksi untuk kepentingan
penyebaran informasi, baik tentang produk (iklan produk),
maupun Iklan Layanan Masyarakat (ILM) atau Public Sercive
Announcement (PSA).
c. Program Televisi (TV Programme)
Sesuai dengan namanya, program tayangan
ini dibuat khusus untuk dinikmati oleh para
pemirsa televisi. Secara umum program
televisi dapat dibagi menjadi dua jenis:
cerita dan non-cerita.
Jenis cerita terbagi menjadi dua kelompok, yakni
kelompok fiksi dan kelompok non-fiksi. Yang
termasuk dalam kelompok fiksi antara lain: film
serial (TV series), sinema elektronik (sinetron) dan
film pendek.
Sedangkan yang termasuk dalam kelompok non-
fiksi adalah program-program pendidikan, film-film
dokumenter atau profil tokoh, dll. Sementara itu
program non-cerita meliputi variety show, Kuis TV,
talk show, musical show, dance show dan liputan
atau berita.
d. Video Klip (Music Video)
Video klip adalah tayangan audio-
visual yang menampilkan video
musik. Pembuatan video klip
sebenarnya selain menjadi media
hiburan, juga menjadi sarana bagi
para produser musik untuk
mempromosikan karya musik
produksinya melalui televisi.
Struktur yang baik adalah struktur yang sederhana tapi penuh relief.
2. Struktur Film Penyusunan pikiran dan perasaan si seniman film ditentukan oleh
faktor-faktor :
1. keutuhan (semua unsur dalam film mesti bertalian dengan
subyek utamanya.
2. ketergabungan (harus berhubungan antar unsur, dan
menunjukkan kesimpulan).
3. tekanan (tekanan akan menentukan posisi dari unit-unit utama
dan sampingan film) .
4. interes (berhubungan dengan “isi” dari setiap unit). Struktur film
terdiri dari struktur lahiriah dan struktur batiniah.Dalam struktur
lahiriah, terdapat unsur-unsur atau unit-unit yang membangun
yaitu : shot; dapat dirumuskan sebagai peristiwa yang direkam
oleh film tanpa interupsi.
Unsur berikutnya adalah scene atau adegan;

scene terbentuk apabila beberapa shot disusun secara berarti dan menimbulkan suatu pengertian yang lebih luas tapi utuh.
Banyaknya shot, panjang pendeknya shot dalam sebuah adegan akan menentukan ritme dari adegan itu. Selain shot dan
scene, adapula sequence atau babak; babak terbentuk apabila beberapa adegan disusun secara berarti dan logis.

Babak memiliki ritme permulaan, pengembangan dan akhir. Struktur batiniah ditentukan oleh
sejumlah unsur :
1. Eksposisi (keterangan tentang temoat, waktu, suasana, watak)
2. Point of attack (konfrontasi awal dari kekuatan-kekuatan yang saling bertentangan)
3. Komplikasi (menuturkan keterlibatan-keterlibatan antar unsur pendukung cerita)
4. Discovery / penemuan (informasi-informasi baru dalam pertengahan cerita)
5. Reversal / pembalikan (terjadinya komplikasi baru antar pendukung cerita)
6. Konflik (perbenturan antara kekuatan-kekuatan yang bertentangan)
7. Rising Action (pengungkapan pengembangan plot utam)
8. Krisis (timbul apabila komplikasi-komplikasi menuntut keputusan penting dari tokoh)
9. Klimaks (puncak paling tinggi dari semua ketegangan dan intensitas. Biasanya timbul
bersamaan dengan krisis)
10. Falling action (klimaks menurun dan menuju kesimpulan)
11. Kesimpulan (tahap semua pertanyaan dijawab, masalah utama dipecahkan dan diatasi.
Dalam cerita tragedi disebut katarsis, dan happy end dalam suatu komedi.)
Sebagaimana bangunan, sebuah film terdiri atas berbagai komponen atau bagian.
Komponen-komponen itu dirancang dan dibangun sedemikian rupa sehingga enak
2. Struktur Film dipandang mata, kuat, nyaman dan aman

1. Shot
Shot adalah hasil sebuah bidikan/rekaman secara visual dan audio yang dimulai dari kamera
diaktifkan sampai dihentikan aktifitasnya. Berapa pun lamanya kamera dioperasikan jika tidak di
interupsi maka hasil rekamannya adalah sebuah shot. Sekalipun kamera digerakkan untuk
mengcover subjek dari angle yang berbeda namun tidak disertai dengan penghentian operasional
maka itu berupa satu shot.
2. Scene
Scene (adegan) adalah kejadian yang berlangsung di satu tempat dalam satu waktu. Scene bisa
terdiri dari beberapa shot, namun bisa saja hanya satu shot berapa pun panjangnya shot itu.
Skenario/screenplay/script telah mengelompokan scene sesuai dengan urutan kejadian/cerita,
secara jelas dicantumkan scene melalui pergantian tempat dan waktu dari scene pertama hingga
berikutnya.
3. sequence
Pada umumnya mengacu pada urutan dan pengelompokan scene, sebuah sequence terdiri atas
beberapa scene yang mengelompokkan kejadian yang berurutan. Misalnya seorang pemeran
berangkat menuju rumah, sampai pemeran tersebut berada dalam rumah. Jika 2 atau lebih scene
tersebut berlangsung secara berurutan maka scene-scene tersebut dikelompokkan dalam sebuah
sequence.
STRUKTUR FILM Analoginya seperti ini:

Kata membentuk kalimat,


dan kalimat membentuk paragraf.

kalau kita aplikasikan ke struktur film:

Shot membentuk scene, dan scene


membentuk sequence.
UNSUR-UNSUR POKOK FILM

Film adalah pertunjukan yang ditayangkan melalui media media layar lebar ataupun layar kaca. Adapun unsur-unsur pokok film
antara lain:
1. Penulis skenario adalah orang yang membuat skrip naskah film, secara mendetail sehingga semua unsur yang terlibat dalam
pembuatan film bisa menerjemahkan tugas-tugasnya dengan optimal. Karena dalam skenario harus rinci dan jelas segala
bentuk lakuan-lakuan yang harus dilakukan oleh aktor/aktris.
2. Sutradara berperan sebagai pemegang pimpinan dalam pembutan film dari awal hingga akhir. Sutradara bertanggung jawab
atas pengarahan selruh proses pembuatan film.
3. Aktor/aktris merupakan pemain dalam sebuah film beserta selruh lakuan/aktingnya.
4. Juru kamera Tugas dari juru kamera adalah mengambil gambar dalam proses pembuatan film. Gambar diambil tentunya atas
dasar skenario dan arahan dari stradara yang merupakan pemimpin dalam dalam proses pembuatan film.
5. Penyuntingan (editing) Editing adalah proses penyusunan gambar-gambar film yang dilakukan oleh seorang editor. proses
editing dilakukan setelah selruh proses pengambilan gambar/film selesai dari awal hingga akhir.
6. Penata artistik terdiri atas penata suara, busana, rias dan setting. Tentu saja penata artistik juga harus dapat
mengaktualisasikan apa yang diinginkan oleh tuntutan skenario.
7. Produser merupakan orang yang membiayai selruh pembuatan film sampai dengan promosi dan pemasarannya.

Anda mungkin juga menyukai