Anda di halaman 1dari 13

Paradigma

Pengembangan Iptek
By Mutia Pratiwi
&
Siti Nurul Santia
Pengertian Paradigma
• Cara pandang seseorang terhadap diri dan lingkungannya yang akan
mempengaruhinya dalam berpikir (kognitif), bersikap (afektif), dan
bertingkah laku .
• Paradigma juga dapat berarti seperangkat asumsi, konsep, nilai, dan praktik
yang diterapkan dalam memandang realitas dalam sebuah komunitas yang
sama .
• Namun, secara etimologi paradigm berarti model teori ilmu ilmu
pengetahuan atau kerangka berpikir.
Pengertian Iptek (Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi )
• Ilmu dalam Bahasa arab berarti “memahami” , dalam Bahasa yaitu “kejelasan

• Teknologi adalah pengetahuan dan keterampilan yang merupakan penerapan
ilmu pengetahuan dalam kehidupan manusia sehari-hari
• Iptek : suatu cara menerapkan kemampuan teknik yang berlandaskan ilmu
pengetahuan dan berdasarka proses teknis tertentu untuk memanfaatkan
alam bagi kesejahterahan dan terpenuhinya suatu tujuan .
IPTEK silahkan di kembangkan , namun ada rambu-rambu
yang tidak boleh dilanggar , yaitu :

• 1. pengembangan IPTEK harus berujung pada bertambah kuatnya keyakinan


akan keberadaan Allah swt, keesaan dan kekuasaanya yang pada gilirannya
akan meningkatkan ketakwaannya kepada Allah swt.
• 2. pengembangan IPTEK harus mengarah pada kemaslahatan umum
manusia sebagai makhluk social , makhluk individual dan sebagai makhluk
beragama .
(sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam)

‫ أو ليصرف به وجوه الناس‬،‫ أو ليجاري به السفهاء‬،‫من تعلم العلم ليباهي به العلماء‬


‫ فهو في النار‬،‫إليه‬

Barangsiapa yang menuntut ilmu dengan maksud untuk membanggakan diri
di hadapan ulama atau untuk mendebat orang-orang bodoh, atau agar dengan
ilmunya tersebut semua manusia memberikan perhatian kepadanya, maka dia
di neraka.’ [HR. Ibnu Majah dalam Al Muqoddimah (253)]
Perintah Mempelajari IPTEK
• - Manusia diperintahkan untuk menggunakan akal dan pikiran dengan
membaca, belajar dan meneliti alam semesta
• -Manusia dijadikan khalifah dimuka bumi, dibuktikan dengan Allah swt
memilih nabi adam sebagai pemimpin disbandingkan makhluk yang lain
• -Manusia memiliki ilmu pengetahuan yang dapat memperkuat iman untuk
menjadikan dirinya memiliki derajat tinggi dunia maupun akhirat
• -Manusia diperintahkan menjadi profesioanl terhadap bidang ilmu yang
dimiliki
IPTEK Dalam Al-Quran

Dalam Al-Qur’an surat Al ‘Alaq ayat 1-5, Tuhan telah mengisyaratkan agar
manusia mau belajar mengusai ilmu pengetahuan. Perintah Tuhan ini dalam
firman-Nya berbunyi :

“bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang telah mencipatakan. Dia


menciptakan manusia dari segumpal darah, bacalah dan Tuhamnulah Yang Maha
Pemurah. Yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajari
manusia apa yang belum diketahuinya.”
Apa yang harus dibaca? Yang harus dibaca adalah alam semesta yang diciptakan
Tuhan ini yang banyak mengandung ilmu pengetahuan. Tuhan sengaja menciptakan
alam semesta ini agar dipelajari oleh manusia sebagai suatu ilmu pengetahuan. Tuhan
juga memberikan ilmu pengetahuan kepada manusia sejak awal penciptaan manusia
sebagai pembeda dengan makhluk lainnya. Hal ini dapat dilihat pada surat Al Baqarah
ayat 31-33.

Dalam ayat-ayat tersebut dijelaskan bahwa Tuhan mengajari (memberi) suatu ilmu
kepada manusia yang tidak diberikannya kepada malaikat. Tuhan mengetahui segala
yang terlahir maupun yang tersembunyi (di dalam hati) dan ilmu Tuhan sangat luas,
meliputi segala rahasia yang ada dilangit dan di bumi.
Peranan Islam Dalam Perkembangan Iptek

Berkaitan dengan peran agama Islam yang pertama, aqidah Islam sebagai dasar ilmu
pengetahuan dan teknologi. Inilah peran pertama yang dimainkan Islam dalam ilmu pengetahuan
dan teknologi, yaitu aqidah Islam harus dijadikan basis segala konsep dan aplikasi ilmu pengetahuan
dan teknologi. Inilah paradigma Islam sebagaimana yang telah dibawa oleh Rasulullah SAW.
Namun di sini perlu dipahami dengan seksama, bahwa ketika aqidah Islam dijadikan landasan iptek,
bukan berarti konsep-konsep iptek harus bersumber dari Al-Qur`an dan Al-Hadits, tapi maksudnya
adalah konsep iptek harus distandardisasi benar salahnya dengan tolok ukur Al-Qur`an dan Al-
Hadits dan tidak boleh bertentangan dengan keduanya.
.
Maksud dari menjadikan aqidah Islam sebagai landasan ilmu pengetahuan dan teknologi
bukanlah bahwa konsep ilmu pengetahuan dan teknologi wajib bersumber kepada Al-Qur`an dan
Al-Hadits, tapi yang dimaksud, bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi wajib berstandar pada Al-
Qur`an dan Al-Hadits. Ringkasnya, Al-Qur`an dan Al-Hadits adalah standar (miqyas) ilmu
pengetahuan dan teknologi, dan bukannya sumber (mashdar) ilmu pengetahuan dan teknologi.
Artinya, apa pun konsep yang dikembangkan, harus sesuai dengan Al-Qur`an dan Al-Hadits.
Peran kedua agama islam dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah bahwa
syariah islam harus dijadikan standar pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ketentuan halal-
haram (hukum-hukum syariah islam) wajib dijadikan tolok ukur dalam pemanfaatan ilmu pengetahuan
dan teknologi, bagaimana pun juga bentuknya. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang boleh
dimanfaatkan, adalah yang telah dihalalkan oleh syariah islam. Sedangkan iptek yang tidak boleh
dimanfaatkan, adalah yang telah diharamkan syariah islam. Keharusan tolok ukur syariah ini
didasarkan pada banyak ayat dan juga hadits yang mewajibkan umat islam menyesuaikan perbuatannya
(termasuk menggunakan iptek) dengan ketentuan hukum allah dan rasul-nya.
Melihat pembahasan di atas, dapat diperoleh informasi bahwa agama,
terutama dalam hal ini agama Islam memiliki pandangan sendiri dalam menyikapi
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pandangan tersebut
terimplementasikan melalui peran yamg dimiliki oleh agama islam dalam
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Uraian Ahmad Abdul Hadi
Syahin tersebut, dapat dikutip untuk menunjukan bahwa islam begitu berperan
dalam upaya mengontrol dan menstabilkan perkembangan teknologi dan ilmu
pengetahuan sebagai upaya mewujudkan keselarasan hidup guna menciptakan
kerukunan dan perdamaian umat beragama di seluruh dunia.
ANY QUESTIONS ?

Anda mungkin juga menyukai