REPUBLIK INDONESIA
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL
INSTRUKTUR DAN ANGKA KREDITNYA
Page 1 of 49
sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 45 Tahun
2002;
16. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas,
Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga
Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah,
terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 46 Tahun 2002;
17. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor KEP.
219/MEN/2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Tenaga Kerja
dan Transmigrasi;
18. Keputusan
eputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
36/KEP/M.PAN/3/2003 tentang Jabatan Fungsional Instruktur dan Angka
Kreditnya;
19. Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Kepala
Badan Kepegawaian Negara Nomor KEP. 188/MEN/2003 dan Nomor 25A
Tahun 2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Instruktur
dan Angka Kreditnya.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERTAMA : Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Instruktur dan Angka Kreditnya
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini dan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan
apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal :
MENTERI
TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA
Page 2 of 49
LAMPIRAN : Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja
dan Transmigrasi RI
Nomor : KEP- /MEN/2003
Tanggal : …….... 2003
Tentang : Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional
Instruktur dan Angka Kreditnya
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : 36/KEP/M.PAN/3/2003
tentang Jabatan Fungsional Instruktur dan Angka Kreditnya dan Keputusan Bersama Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor : KEP.
188/MEN/2003 dan Nomor : 25A Tahun 2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Instruktur dan Angka Kreditnya belum mengatur secara terperinci penjelasan teknis,
baik berupa penjelasan butir-butir kegiatan yang dapat dinilai dalam angka kredit maupun
mekanisme dan teknis penilaiannya.
Mengingat jabatan fungsional Instruktur dapat dijabat oleh setiap Pegawai Negeri Sipil di
semua Instansi Pemerintah, baik Pusat maupun Daerah, maka untuk terciptanya kesamaan
persepsi dalam memahami setiap butir kegiatan dan teknis penilaian serta memperlancar
pelaksanaan penilaian, dipandang perlu disusun suatu pedoman teknis dalam bentuk Petunjuk
Teknis.
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi selaku Instansi Pembina Jabatan Fungsional
Instruktur perlu menetapkan Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Instruktur dan Angka Kreditnya
sebagai pedoman bagi pejabat fungsional Instruktur maupun bagi Tim Penilai Jabatan Fungsional
Instruktur baik di Tim Penilai Instansi Pusat, Tim Penilai Unit Kerja, Tim Penilai Provinsi maupun
Tim Penilai Kabupaten/Kota.
Dengan Petunjuk ini, diharapkan penilaian jabatan fungsional Instruktur dapat
dilaksanakan secara benar, lancar, dan obyektif sehingga mendukung terciptanya iklim yang
kondusif untuk meningkatkan profesionalisme pejabat fungsional Instruktur.
B. Tujuan
Petunjuk Teknis Penilaian jabatan fungsional Instruktur dimaksudkan untuk memberikan
pedoman kepada Instruktur dan Tim Penilai Jabatan Fungsional Instruktur dalam penilaian angka
kredit yang diperoleh selama melaksanakan tugas.
Petunjuk Teknis ini merupakan pedoman dalam memberikan nilai dari setiap butir
kegiatan yang dapat dikumpulkan selama periode tertentu dengan penjelasan secara terperinci
mengenai kriteria, bukti fisik yang diperlukan, pemberian angka kredit, pelaksana kegiatan serta
teknik dan prosedur pengajuan angka kredit.
Bagi Tim Penilai Jabatan Fungsional Instruktur, Petunjuk Teknis ini dapat memberikan
pedoman dalam melaksanakan penilaian dari setiap butir kegiatan dan mekanisme kerja Tim
Penilai.
C. Pengertian
Dalam Petunjuk Teknis ini yang dimaksud dengan :
1. Pejabat Fungsional Instruktur yang selanjutnya disebut Instruktur adalah Pegawai Negeri
Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang
berwenang untuk melaksanakan kegiatan pelatihan dan pembelajaran kepada peserta
pelatihan di bidang atau kejuruan tertentu.
2. Instruktur tingkat terampil adalah Instruktur yang mempunyai kualifikasi teknis yang
pelaksanaan tugas dan fungsinya mensyaratkan penguasaan teknis dan prosedur kerja di
bidang pelatihan dan pembelajaran kejuruan tertentu.
3. Instruktur tingkat ahli adalah Instruktur yang mempunyai kualifikasi profesional yang
pelaksanaan tugas dan fungsinya mensyaratkan penguasaan ilmu pengetahuan, metodologi,
dan teknik analisis di bidang pelatihan dan pembelajaran kejuruan tertentu.
4. Melatih adalah keseluruhan kegiatan untuk memberikan, memperoleh, meningkatkan, serta
mengembangkan keterampilan, produktivitas, disiplin, sikap kerja, dan etos kerja pada
tingkat keterampilan tertentu berdasarkan persyaratan jabatan dengan metoda pelatihan
tertentu yang pelaksanaannya lebih mengutamakan praktek daripada teori.
Page 3 of 49
5. Mengajar adalah suatu proses interaksi edukatif antara peserta, instruktur, dan lingkungan
dengan metoda pengajaran tertentu yang pelaksanaannya lebih mengutamakan teori
daripada praktek serta diarahkan pada upaya pencapaian tujuan pembelajaran yang telah
ditentukan sebelumnya .
6. Peserta pelatihan adalah masyarakat, pencari kerja, calon pekerja, pekerja / Pegawai Negeri
Sipil atau swasta, maupun pekerja yang lepas dari pekerjaannya.
7. Tim Penilai Jabatan Fungsional Instruktur adalah tim penilai yang dibentuk dan ditetapkan
oleh pejabat yang berwenang, dengan tugas menilai prestasi kerja Instruktur.
8. Tim Penilai Instansi Pusat adalah Tim penilai jabatan fungsional Instruktur yang dibentuk dan
ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat atau pejabat eselon I yang ditunjuk,
yang bertugas membantu pejabat yang berwenang dalam menilai prestasi kerja Instruktur
Madya di lingkungan masing-masing.
9. Tim Penilai Unit Kerja adalah Tim penilai jabatan fungsional Instruktur yang dibentuk dan
ditetapkan oleh Pejabat Eselon II yang membidangi pelatihan dan pembelajaran pada
Instansi Pusat, yang bertugas membantu pejabat yang berwenang dalam menilai prestasi
kerja Instruktur Pelaksana sampai dengan Instruktur Penyelia dan Instruktur Pertama sampai
dengan Instruktur Muda di lingkungan masing-masing.
10. Tim Penilai Daerah Provinsi adalah Tim penilai jabatan fungsional Instruktur yang dibentuk
dan ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian Provinsi atau pejabat lain yang ditunjuk
(serendah-rendahnya eselon II), yang bertugas membantu pejabat yang berwenang dalam
menilai prestasi kerja Instruktur Pelaksana sampai dengan Instruktur Penyelia dan Instruktur
Pertama sampai dengan Instruktur Madya di lingkungan Pemerintah Provinsi.
11. Tim Penilai Daerah Kabupaten/Kota adalah Tim penilai jabatan fungsional Instruktur yang
dibentuk dan ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian Kabupaten/Kota atau pejabat
lain yang ditunjuk (serendah-rendahnya eselon II), yang bertugas membantu pejabat yang
berwenang, dalam menilai prestasi kerja Instruktur Pelaksana sampai dengan Instruktur
Penyelia dan Instruktur Pertama sampai dengan Instruktur Madya di lingkungan Pemerintah
Kabupaten/Kota.
12. Angka kredit adalah nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan
yang harus dicapai oleh Instruktur dan digunakan sebagai salah satu syarat untuk
pengangkatan dan kenaikan jabatan/pangkat.
13. Unit Pelatihan/pembelajaran adalah unit kerja yang memiliki sumber daya manusia,
program, fasilitas dan pendanaan dengan tugas pokok dan fungsi melakukan pelatihan dan
pembelajaran kepada peserta pelatihan untuk mencapai tingkat kualitas keterampilan dan
keahlian tertentu dan dikelola menurut sistem tertentu.
14. Instansi pembina jabatan fungsional Instruktur adalah Departemen Tenaga Kerja dan
Transmigrasi.
15. Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit sebagaimana ditentukan dalam
pasal 15 ayat (1) Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
36/KEP/M.PAN/3/2003 adalah :
a. Menteri / Jaksa Agung / Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Tertinggi/
Tinggi Negara/Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Departemen atau Pejabat lain
satu tingkat lebih rendah yang ditunjuk olehnya, bagi Instruktur Madya
di lingkungan instansi masing-masing.
b. Direktur, Kepala Pusat, Kepala Biro kepegawaian atau pejabat lain yang membidangi
pelatihan dan pembelajaran, yang setara dengan eselon II pada Instansi Pusat bagi
Instruktur Pelaksana sampai dengan Instruktur Penyelia dan Instruktur Pertama sampai
dengan Instruktur Muda di lingkungan Instansi masing-masing.
c. Gubernur atau Pejabat lain satu tingkat lebih rendah yang ditunjuk olehnya
(serendah-rendahnya Eselon II) bagi Instruktur Pelaksana sampai dengan Instruktur
Penyelia dan Instruktur Pertama sampai dengan Instruktur Madya di lingkungan
Pemerintah Provinsi.
d. Bupati/Walikota atau pejabat lain satu tingkat lebih rendah yang ditunjuk olehnya
(serendah-rendahnya eselon II), bagi Instruktur Pelaksana sampai dengan Instruktur
Penyelia dan Instruktur Pertama sampai dengan Instruktur Madya di lingkungan
Pemerintah Kabupaten/Kota.
16. Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat adalah Menteri, Jaksa Agung, Sekretaris Negara,
Sekretaris Kabinet, Sekretaris Militer, Sekretaris Presiden, Sekretaris Wakil Presiden, Kepala
Kepolisian Negara, Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Departemen, Pimpinan
Kesekretariatan Lembaga Tertinggi/Tinggi Negara.
17. Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Provinsi, adalah Gubernur.
18. Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Kabupaten/Kota, adalah Bupati/Walikota.
Page 4 of 49
19. Kompetensi, adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seseorang berupa
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas
jabatannya, sehingga seseorang tersebut dapat melaksanakan tugasnya secara profesional,
efektif dan efisien.
20. Pejabat yang berwenang menetapkan Tim Penilai dan Sekretariat Tim Penilai adalah
Pejabat yang berwenang sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 ayat (2) Keputusan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 36/KEP/M.PAN/3/2003 yaitu :
a. Menteri / Jaksa Agung / Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Tertinggi/Tinggi Negara dan
Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Departemen untuk Tim Penilai Instansi Pusat
dan Tim Penilai Unit Kerja di lingkungan masing-masing.
b. Gubernur untuk Tim Penilai Daerah Provinsi.
c. Bupati/Walikota untuk Tim Penilai Daerah Kabupaten/Kota.
21. Pejabat yang berwenang mengangkat, membebaskan sementara dan memberhentikan
dalam dan dari Jabatan Instruktur adalah pejabat pembina kepegawaian yang bersangkutan
atau Pejabat lain yang ditunjuk sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 20
Tahun 1975 tentang wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian
Pegawai Negeri Sipil jo. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 beserta peraturan
pelaksanaannya.
22. Pembebasan sementara adalah pembebasan sementara dari jabatan fungsional Instruktur.
23. Pemberhentian dari jabatan fungsional, adalah pemberhentian dari jabatan fungsional
Instruktur dan bukan pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil.
24. Pimpinan unit kerja adalah Pejabat yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan
hak oleh Pejabat yang berwenang untuk memimpin suatu unit kerja sebagai bagian dari
organisasi yang ada.
25. Pendidikan dan pelatihan fungsional Instruktur adalah upaya peningkatan kemampuan dan
pemantapan wawasan, pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap yang sesuai dengan
profesi Instruktur yang diselenggarakan oleh Instansi Pembina Jabatan Fungsional Instruktur
dan/atau Pejabat Pembina Kepegawaian dan bermanfaat dalam pelaksanaan tugas
Instruktur.
26. Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) adalah Sertifikat/Surat Keterangan
yang diperoleh Instruktur setelah mengikuti, menyelesaikan, dan/atau dinyatakan lulus suatu
program pendidikan dan pelatihan yang bermanfaat dalam pelaksanaan Instruktur yang
diterbitkan oleh Instansi Pembina Jabatan Fungsional Instruktur dan/atau Seorang Pejabat
Pembina Kepegawaian atau pejabat lain yang ditunjuk.
27. Pengembangan profesi adalah kegiatan Instruktur dalam rangka pengamalan ilmu,
pengetahuan, dan teknologi serta keterampilan yang bermanfaat bagi pengembangan
keinstrukturan.
28. Karya tulis ilmiah adalah karya tulis yang disusun baik secara berkelompok maupun
perorangan yang membahas suatu pokok bahasan dengan menuangkan gagasan-gagasan
tertentu melalui identifikasi dan deskripsi permasalahan, analisis permasalahan dan saran
pemecahannya.
29. Karya Tulis Ilmiah yang dipublikasikan adalah informasi ilmu yang diterbitkan oleh suatu
penerbit yang memiliki dewan redaksi atau suatu lembaga pemerintah (catatan khusus) dan
disebarkan kepada masyarakat.
30. Penulis Utama adalah seseorang yang memprakarsai penulisan, pemilik ide tentang hal yang
akan ditulis, pembuat outline, penyusun konsep tulisan sehingga nama yang bersangkutan
tertera pada urutan pertama atau dinyatakan secara jelas sebagai penulis utama.
31. Penulis Pembantu adalah seseorang yang memberikan bantuan kepada penulis utama,
misalnya dalam pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, penyempurnaan konsep
dan penambahan bahan materi dan penyunting.
32. Ilmu Pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan hasil penelitian dengan menggunakan
metoda ilmiah, penelitian dan pengembangan yang memberikan pemahaman dan informasi
tentang gejala-gejala alam dan/atau sosial.
33. Seminar adalah ......
34. Lokakarya adalah salah satu bentuk pertemuan untuk membahas masalah tertentu dalam
bidang pelatihan dan/atau pembelajaran untuk memperoleh hasil tertentu yang perlu
ditindaklanjuti.
35. Mengikuti Seminar/lokakarya adalah mengikuti pertemuan kerja bidang pelatihan dan/atau
pembelajaran dalam rangka memperoleh dan meningkatkan pengetahuan, kemampuan,
keterampilan, dan memberikan saran yang dapat menunjang dalam memecahkan masalah
yang dibahas, serta untuk menjalin kerjasama sesama peserta atau profesi. (Diperhatikan
dalam penugasan oleh kepala kepada Instruktur yang terkait).
Page 5 of 49
36. Keanggotaan dalam organisasi profesi adalah kedudukan seorang Instruktur dalam
berorganisasi yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan profesionalismenya, yang
dibuktikan dengan kartu anggota atau keputusan dari pejabat yang berwenang.
37. Pengembangan pelatihan adalah serangkaian upaya untuk menciptakan dan
menyempurnakan sistem, metoda dan teknik pelatihan dan/atau pembelajaran agar dapat
memenuhi tuntutan perkembangan serta perubahan situasi dan kondisi pelatihan dan/atau
pembelajaran baik dalam lingkup sektoral, regional, nasional, maupun Internasional.
38. Pendidikan formal adalah setiap program pendidikan yang berupa bimbingan pengajaran
dan/atau pelatihan yang diselenggarakan di dalam satuan pendidikan di dalam jalur
pendidikan sekolah.
39. Rencana pelatihan adalah himpunan berbagai kegiatan pelatihan dalam satu kejuruan
tertentu yang akan dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan pelatihan tertentu.
40. Mengevaluasi peserta pelatihan adalah kegiatan untuk menilai tingkat kemajuan penguasaan
materi pelatihan pada suatu paket pelatihan menurut satuan waktu tertentu.
41. Satuan pokok bahasan adalah bagian dari mata pelajaran yang disusun menurut satuan
waktu tertentu, yang digunakan sebagai pedoman instruktur dalam proses pelatihan.
42. Mengevaluasi program pelatihan adalah kegiatan untuk mengukur pelaksanaan kemajuan
pelatihan dibandingkan dengan rencana pelatihan yang telah ditentukan dan untuk
memperoleh umpan balik bagi penyempurnaan program pelatihan.
43. Pelaporan pelaksanaan pelatihan, adalah kegiatan penyusunan laporan pelaksanaan
pelatihan untuk selesainya suatu mata pelatihan.
44. Pemeliharaan/perbaikan peralatan pelatihan, adalah kegiatan pemeliharaan atau perbaikan
peralatan pelatihan atas dasar penugasan pimpinan unit.
45. Fasilitas pelatihan adalah sarana dan prasarana yang diperlukan dalam mendukung kegiatan
pelatihan.
46. Diktat adalah materi pelatihan yang disusun secara sistematis dan logis dalam bentuk tulisan.
47. Modul adalah satu kesatuan materi pelatihan yang mencakup lembar informasi, lembar kerja,
lembar penilaian, dan kunci jawaban sebagai media bagi peserta untuk belajar secara
mandiri.
48. Media/Alat peraga pelatihan adalah alat bantu untuk mengajar dan melatih baik teori maupun
praktek dalam bentuk transparansi, slide, chart, miniatur atau model dan lain-lain yang
sejenis.
49. Produktivitas adalah perbandingan antara hasil yang dicapai dan masukan yang digunakan
untuk mencapai suatu tujuan baik individu maupun organisasi.
50. Job sheet atau Lembar kerja adalah lembar-lembar yang berisi petunjuk bagi peserta dalam
pelaksanaan latihan/praktek.
51. Uji kompetensi adalah proses untuk mengetahui atau mengukur tingkat pencapaian
kompetensi dalam jenjang jabatan tertentu dalam rangka pemberian sertifikat kompetensi.
52. Penyusunan materi penyuluhan adalah kegiatan berupa penyusunan materi penyuluhan
manajemen dan produktivitas.
53. Penyuluhan manajemen dan produktivitas adalah kegiatan dalam rangka meningkatkan
kesadaran di bidang manajemen dan/atau produktivitas baik di kalangan dunia usaha
maupun masyarakat.
54. Peningkatan produktivitas adalah pengembangan budaya masyarakat atau dunia usaha,
sehingga sikap mental dan cara kerja tumbuh dan berkembang untuk mencapai kualitas
kehidupan yang lebih baik.
55. Pelayanan teknis pelatihan adalah jasa yang diberikan oleh seseorang atau beberapa orang
Instruktur yang ahli di bidang pelatihan dalam hal menerapkan prinsip-prinsip
penyelenggaraan dan pengelolaan pelatihan.
56. Pelayanan konsultansi adalah jasa yang diberikan oleh seseorang atau beberapa orang
Instruktur yang ahli di bidang manajemen dan produktivitas kepada pihak-pihak tertentu.
(utamanya dalam menggali dan menetapkan persoalan yang berhubungan dengan
produktivitas, melakukan analisis persoalan, membuat rekomendasi tindakan
penanggulangan serta membantu pelaksanaan rekomendasi tersebut)
57. Pengukuran produktivitas adalah kegiatan untuk mengukur tingkat produktivitas suatu obyek
pengukuran dengan cara mengumpulkan dan mengolah data serta menganalisisnya
dengan metoda tertentu, untuk dasar pengajuan rekomendasi yang dilaksanakan atas dasar
permintaan.
58. Produktivitas nasional adalah perbandingan antara produk domestik bruto (PDB) nasional dan
jumlah kesempatan kerja secara nasional dan periode tertentu.
59. Produktivitas sektoral adalah perbandingan antara produk domestik bruto (PDB) sektoral
dengan jumlah tenaga kerja pada sektor tersebut dan periode tertentu.
Page 6 of 49
60. Produktivitas regional adalah perbandingan antara produk domestik bruto (PDB) dalam satu
atau beberapa provinsi dengan jumlah tenaga kerja pada wilayah dan periode tertentu.
61. Produktivitas perusahaan adalah perbandingan antara produk yang dihasilkan suatu
perusahaan (output) dengan jumlah tenaga kerja (input) pada perusahaan tersebut dan
periode tertentu.
62. Melakukan kegiatan pembaharuan/inovasi, dan penyempurnaan yang diaplikasikan pada
skala Internasional, nasional, provinsi, kabupaten/kota atau di lingkungan lembaga sendiri
harus mendapatkan approval dari suatu Tim teknis/khusus yang kompeten dan bersifat
independen sesuai dengan tingkatannya.
63. Perusahaan skala kecil adalah unit usaha yang memiliki tenaga kerja berjumlah kurang dari
25 orang (< 25).
64. Perusahaan skala menengah adalah unit usaha yang memiliki tenaga kerja berjumlah 25 s/d
99 orang. ( 25 X 99 )
65. Perusahaan skala besar adalah unit usaha yang memiliki tenaga kerja berjumlah 100 orang
ke atas ( 100 )
66. Pencari kerja adalah setiap orang yang tidak mempunyai pekerjaan namun bersedia untuk
bekerja dan aktif mencari pekerjaan (dibayar/berusaha sendiri).
67. Pekerja adalah setiap orang memiliki pekerjaan baik karena di bayar dalam hubungan kerja
untuk mendapatkan upah maupun berusaha sendiri untuk mendapatkan keuntungan.
68. Karya tulis berupa tinjauan atau ulasan ilmiah adalah suatu tulisan yang disusun oleh
seseorang, yang membahas suatu pokok persoalan yang merupakan tinjauan/ ulasan
ilmiah.
69. Saduran adalah karya tulis atau terjemahan secara bebas dengan meringkas dan/atau
menyederhanakan atau mengembangkan tulisan tanpa mengubah pokok pikiran tulisan asal.
70. Terjemahan adalah pengalihbahasaan suatu tulisan dari satu bahasa ke dalam bahasa lain
secara utuh, termasuk pengalihan huruf.
71. Pembaharuan sistem/metoda pelatihan adalah kegiatan penyusunan suatu sistem/metoda
pelatihan baru dengan cara melakukan identifikasi tentang kebutuhan pelatihan untuk
menciptakan sistem/metoda pelatihan yang baru dengan mempertimbangkan kondisi yang
ada.
72. Penyempurnaan sistem/metoda pelatihan adalah kegiatan mengembangkan atau
menyempurnakan sistem/metoda pelatihan yang telah ada dengan melakukan analisis
sesuai dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan, sehingga pelaksanaan pelatihan
dapat dilakukan secara efektif dan efisien.
73. Standar kompetensi kerja adalah uraian kompetensi baku berdasarkan analisis suatu jabatan
tertentu yang harus dikuasai oleh seorang tenaga kerja untuk mampu melaksanakan seluruh
peran kerja dalam jabatan tertentu secara efektif dan efisien.
74. Materi uji kompetensi adalah suatu perangkat uji dalam bentuk bank soal atau bentuk lain
untuk mengukur pencapaian kompetensi seorang tenaga kerja yang disusun sesuai standar
kompetensi kerja.
75. Pelatihan tingkat dasar adalah pelatihan yang ditujukan untuk membekali tenaga kerja dengan
pengetahuan dan keterampilan tingkat dasar guna mencapai setinggi-tingginya setara
kualifikasi tenaga operator pada bidang tertentu.
76. Pelatihan tingkat menengah adalah pelatihan yang ditujukan untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki peserta guna mencapai kualifikasi
supervisor/teknisi/asisten manajer atau yang sederajat pada bidang tertentu.
77. Pelatihan tingkat atas/lanjutan adalah pelatihan yang ditujukan untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki peserta guna mencapai kualifikasi manajer ke
atas.
E. Kegiatan Instruktur
Page 7 of 49
1. Kegiatan Instruktur yang dapat dipertimbangkan angka kreditnya adalah kegiatan dinas di
bidang pelatihan dan/atau pembelajaran atas perintah kedinasan oleh pejabat yang
berwenang.
2. Instruktur yang melaksanakan tugas Instruktur di atas jenjang jabatannya dalam satu
kategori (tingkat ahli atau tingkat terampil), angka kredit yang diperoleh ditetapkan sebesar
80 % (delapan puluh perseratus) dari setiap kegiatan yang dilakukan sebagaimana
tercantum dalam lampiran I dan II Kepmenpan No. 36/KEPM.PAN/2003.
3. Instruktur yang melaksanakan tugas Instruktur di bawah jenjang jabatannya dalam satu
kategori (tingkat ahli atau tingkat terampil), angka kredit yang diperoleh ditetapkan sama
dengan angka kredit dari setiap butir kegiatan yang dilakukan sebagaimana tercantum dalam
lampiran I dan II Kempenpan No. 36/KEP/M.PAN/2003.
4. Dalam hal Instruktur untuk melaksanakan tugas sesuai jenjang jabatannya tidak ada dan
satu tingkat di atas jenjang jabatannya juga tidak ada, maka pimpinan unit kerja dapat
menugaskan Instruktur dengan jenjang jabatan dua tingkat di atasnya dalam kategori yang
sama untuk melaksakanan tugas dimaksud.
Contoh :
Di suatu lembaga pelatihan untuk melaksanakan tugas mengajar pada pelatihan tingkat
dasar dengan peserta pekerja pada level pelaksana/produksi, dibutuhkan Instruktur
Pelaksana. Namun di lembaga pelatihan tersebut yang tersedia hanya Instruktur penyelia
dan tidak tersedia Instruktur pelaksana Lanjutan, maka pimpinan unit kerja, dapat
menugaskan Instruktur Penyelia untuk melaksanakan tugas tersebut dengan angka kredit
100 % dari butir kegiatan dimaksud.
5. Dalam hal Instruktur untuk melaksanakan tugas sesuai jenjang jabatannya tidak ada dan
satu tingkat di bawah jenjang jabatannya juga tidak ada, maka pimpinan unit kerja dapat
meminta bantuan Instruktur dari lembaga lain untuk melaksakanan tugas dimaksud.
Contoh :
Di suatu lembaga pelatihan untuk melaksanakan tugas mengajar pada pelatihan tingkat
menengah dengan peserta pekerja pada level teknisi/penyelia, dibutuhkan Instruktur
penyelia. Namun di lembaga pelatihan tersebut yang tersedia hanya Instruktur Pelaksana
dan tidak tersedia Instruktur Penyelia maupun Instruktur Pelaksana Lanjutan, maka pimpinan
unit kerja, dapat meminta bantuan Instruktur Penyelia dari lembaga pelatihan lainnya.
Page 8 of 49
BAB II
PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT
A. Waktu Penilaian
1. Penilaian terhadap prestasi kerja Instruktur oleh tim penilai dilakukan setelah menurut
perhitungan sementara Instruktur yang bersangkutan memenuhi angka kredit kumulatif
minimal yang ditentukan untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi.
2. Instruktur wajib mengajukan Daftar Usul Penetapan Angka Kredit sekurang-kurangnya 1
(satu) kali dalam satu tahun.
3. Penilaian dan penetapan angka kredit Instruktur dilakukan sekurang-kurangnya 2 (dua) kali
dalam 1 (satu) tahun, yaitu setiap 3 (tiga) bulan sebelum periode kenaikan pangkat Pegawai
Negeri Sipil.
4. Untuk kenaikan jabatan/pangkat bulan April, maka penilaian dilaksanakan untuk masa
penilaian dari 01 Juli sampai dengan 31 Desember pada tahun sebelumnya dan sudah
harus ditetapkan selambat-lambatnya pada tanggal 30 Januari tahun yang bersangkutan.
5. Untuk kenaikan jabatan/pangkat bulan Oktober, maka penilaian dilaksanakan untuk masa
penilaian dari 01 Januari sampai dengan 30 Juni pada tahun yang bersangkutan dan
sudah harus ditetapkan selambat-lambatnya pada tanggal 31 Juli tahun yang
bersangkutan.
C. Tim Penilai
Tim Penilai Jabatan Fungsional Instruktur adalah Tim Penilai yang dibentuk dan ditetapkan oleh
Pejabat yang berwenang untuk menilai prestasi kerja Instruktur.
Pejabat yang berwenang untuk membentuk dan menetapkan Tim Penilai Jabatan Fungsional
Instruktur adalah :
1. Menteri / Jaksa
Jaksa Agung / Pimpinan
Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Tertinggi/
Tinggi
Tinggi Negara/Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Non Departemen
Departemen untuk Tim Penilai Instansi
pusat.
2. Direktur/Kepala pusat/Kepala biro Kepegawaian atau pejabat lain setara eselon II yang
membidangi pelatihan dan pembelajaran pada Instansi Pusat untuk Tim Penilai Unit Kerja.
3. Gubernur untuk Tim Penilai Daerah Provinsi.
Provinsi.
4. Bupati/Walikota untuk Tim Penilai Daerah Kabupaten/Kota.
Kabupaten/Kota.
D. Jumlah, Susunan dan Keanggotaan Tim Penilai dan/atau Sekretariat Tim Penilai
1. Jumlah dan susunan keanggotaan Tim penilai disesuaikan berdasarkan pada tingkat
kewenangannya dan dengan memperhatikan jenjang jabatan dan kepangkatan Instruktur
yang akan dinilai.
a. Tim Penilai Instansi Pusat, jumlah dan susunan keanggotaannya adalah sebagai
berikut :
1) Jumlah keanggotaan Tim Penilai Instansi Pusat sebanyak-banyaknya berjumlah 9
(sembilan) orang.
2) Susunan keanggotaan Tim Penilai Instansi Pusat adalah :
a) 1 (satu) orang Ketua merangkap anggota, yaitu pejabat dari unsur eselon I
yang membidangi pembinaan pelatihan dan pembelajaran dan/atau Instruktur.
Page 9 of 49
b) 1 (satu) orang Wakil Ketua merangkap anggota, yaitu pejabat dari unsur
eselon II yang menyelenggarakan fungsi dan tugas pembinaan Instruktur.
c) 1 (satu) orang Sekretaris merangkap anggota, yaitu pejabat dari unsur
pembina kepegawaian di Instansi Pusat .
d) Maksimal 6 (enam) orang anggota yang mewakili unsur Instruktur (4 orang),
Pejabat dari Instansi Pembina Jabatan Fungsional Instruktur (1 orang),
Pejabat Eselon III atau IV pada Direktorat yang membidangi pembinaan
Instruktur (1 orang).
e) Tim Penilai Instansi Pusat dibantu Sekretariat yang dipimpin oleh Sekretaris,
dengan susunan anggotanya yaitu antara lain pejabat eselon IV dan staff di
lingkungan Direktorat atau pejabat lain yang menyelenggarakan fungsi dan
tugas pembinaan Instruktur, sebanyak 5 (lima) orang.
b. Tim Penilai Unit Kerja, jumlah dan susunan keanggotaannya adalah sebagai berikut :
1) Jumlah keanggotaan Tim Penilai Unit Kerja sebanyak-banyaknya berjumlah 9
(sembilan) orang.
2) Susunan keanggotaan Tim Penilai Unit Kerja adalah :
a) 1 (satu) orang Ketua merangkap anggota, yaitu pejabat dari unsur eselon II
yang membidangi pembinaan pelatihan dan pembelajaran dan/atau Instruktur
di Instansi Pusat.
b) 1 (satu) orang Wakil Ketua merangkap anggota, yaitu pejabat dari unsur
Sekretariat Ditjen/Sekretriat Badan yang membidangi pembinaan pelatihan
dan pembelajaran/Instruktur atau Biro yang membidangi Kepegawaian di
Instansi Pusat.
c) 1 (satu) orang Sekretaris merangkap anggota, yaitu pejabat eselon III yang
membidangi kepegawaian dari unit kerja Instansi Pusat.
d) Maksimal 6 (enam) orang anggota yang mewakili unsur Instruktur (4 orang),
Pejabat dari Instansi Pembina Jabatan Fungsional Instruktur (1 orang),
Pejabat Eselon III atau IV pada Direktorat/Pusat yang membidangi pembinaan
Instruktur (1 orang).
e) Tim Penilai Unit Kerja dibantu Sekretariat yang dipimpin oleh Sekretaris,
dengan susunan anggotanya yaitu antara lain pejabat eselon IV dan staff di
lingkungan Direktorat/Pusat atau pejabat lain yang menyelenggarakan fungsi
dan tugas pembinaan Instruktur, sebanyak 5 (lima) orang.
c. Tim Penilai Daerah Provinsi, jumlah dan susunan keanggotaannya adalah sebagai
berikut :
1) Jumlah keanggotaan Tim Penilai Daerah Provinsi sebanyak-banyaknya berjumlah
9 (sembilan) orang.
2) Susunan keanggotaan Tim Penilai Daerah Provinsi adalah :
a) 1 (satu) orang Ketua merangkap anggota, yaitu pejabat dari unsur dinas teknis
Provinsi yang menyelenggarakan fungsi dan tugas pembinaan pelatihan atau
pembelajaran dan/atau Instruktur.
b) 1 (satu) orang Wakil Ketua merangkap anggota, yaitu pejabat dari unsur
Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi atau Sekretariat Wilayah Daerah
Provinsi.
c) 1 (satu) orang Sekretaris merangkap anggota, yaitu pejabat yang membidangi
kepegawaian pada Dinas teknis Provinsi yang menyelenggarakan fungsi dan
tugas pembinaan pelatihan atau pembelajaran dan/atau Instruktur.
d) Maksimal 6 (enam) orang anggota yang mewakili unsur Instruktur (4 orang),
Pejabat Eselon III atau IV pada Kantor Dinas Teknis Provinsi yang
menyelenggarakan fungsi dan tugas pembinaan pelatihan atau pembelajaran
dan/atau Instruktur (1 orang), Pejabat dari Instansi Teknis Pusat (1 orang).
e) Tim Penilai Daerah Provinsi dibantu Sekretariat yang dipimpin oleh
Sekretaris, dengan susunan anggotanya yaitu antara lain pejabat eselon IV
dan staff di lingkungan Kantor Dinas Teknis Provinsi yang menyelenggarakan
fungsi dan tugas pembinaan pelatihan atau pembelajaran dan/atau Instruktur,
sebanyak 5 (lima) orang.
d. Tim Penilai Daerah Kabupaten/Kota, jumlah dan susunan keanggotaannya adalah
sebagai berikut :
1) Jumlah keanggotaan Tim Penilai Daerah Kabupaten/Kota sebanyak-banyaknya
berjumlah 9 (sembilan) orang.
2) Susunan keanggotaan Tim Penilai Daerah Kabupaten/Kota adalah :
Page 10 of 49
a) 1 (satu) orang Ketua merangkap anggota, yaitu pejabat dari unsur dinas teknis
Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan fungsi dan tugas pembinaan
pelatihan atau pembelajaran dan/atau Instruktur.
b) 1 (satu) orang Wakil Ketua merangkap anggota, yaitu pejabat dari unsur
Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten/Kota atau Sekretariat Wilayah
Daerah Kabupaten/Kota.
c) 1 (satu) orang Sekretaris merangkap anggota, yaitu pejabat yang membidangi
kepegawaian pada Dinas teknis Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan
fungsi dan tugas pembinaan pelatihan atau pembelajaran dan/atau Instruktur.
d) Maksimal 6 (enam) orang anggota yang mewakili unsur Instruktur (4 orang),
Pejabat Eselon III atau IV pada Kantor Dinas Teknis Kabupaten/Kota yang
menyelenggarakan fungsi dan tugas pembinaan pelatihan atau pembelajaran
dan/atau Instruktur (1 orang), Pejabat dari Instansi Teknis Provinsi (1 orang).
Page 11 of 49
f) Pengajuan permohonan untuk mendapatkan rekomendasi/pertimbangan teknis tentang
pembentukan/susunan keanggotaan Tim Penilai oleh masing-masing Pejabat yang
berwenang membentuk Tim Penilai kepada Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
dilakukan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum dimulainya masa kerja Tim
Penilai.
g) Masa jabatan Tim Penilai adalah 3 (tiga) tahun, dan setiap tahun anggaran dilakukan
peninjauan kembali terhitung mulai bulan Januari.
h) Biaya yang diperlukan untuk operasional kegiatan Tim Penilai dan Sekretariat Tim
Penilai dibebankan pada anggaran pada Unit Kerja masing-masing.
i) Untuk memberikan penilaian atas kegiatan Instruktur yang bersifat khusus atau
penilaian kegiatan yang memerlukan keahlian tertentu, Pejabat yang berwenang
menetapkan angka kredit dapat membentuk Tim Penilai Teknis, yang anggotanya
terdiri dari para ahli, baik yang berkedudukan sebagai Pegawai Negeri Sipil atau bukan
Pegawai Negeri Sipil yang mempunyai kemampuan teknis/khusus yang diperlukan.
j) Tugas pokok Tim Penilai Teknis adalah memberikan saran dan pendapat
kepada Ketua Tim Penilai dalam memberikan penilaian kegiatan yang bersifat khusus
atau memerlukan keahlian tertentu.
k) Tim Penilai Teknis menerima tugas dari Ketua Tim penilai dan bertanggung jawab
kepada Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit.
Villa Mas 17 Oktober 2003 Pukul 11.00 WIB.
2. Pemberhentian
Anggota tim Penilai dan/atau Sekretariat Tim Penilai diberhentikan apabila :
b. habis masa jabatan dan/atau ;
c. pindah tempat bekerja
d. mengundurkan diri dan/atau ;
e. tidak memenuhi persyaratan lagi sebagai anggota tim penilai dan/atau ;
f. dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat menurut Peraturan Pemerintah
Nomor 30 tahun 1980, dan/atau ;
g. berhenti atau diberhentikan dari Pegawai Negeri Sipil.
Page 12 of 49
2. Tugas pokok Tim Penilai Unit Kerja adalah :
a. Membantu Direktur, Kepala Pusat, Kepala Biro Kepegawaian atau pejabat lain yang
membidangi pelatihan dan pembelajaran, yang setara dengan eselon II pada
Instansi Pusat, dalam menetapkan angka kredit bagi Instruktur yang bertugas di
lingkungan Instansi Pusat masing-masing, yaitu Instruktur :
1) Pelaksana (II/b s/d II/d)
2) Pelaksana Lanjutan (III/a s/d III/b)
3) Penyelia (III/c s/d III/d)
4) Pertama (III/a s/d III/b)
5) Muda (III/c s/d III/d)
b. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur, Kepala Pusat, Kepala
Biro Kepegawaian atau pejabat lain yang membidangi pelatihan dan pembelajaran,
yang setara dengan eselon II pada Instansi Pusat, yang berhubungan dengan
penetapan angka kredit sebagaimana dimaksud dalam huruf a, seperti meminta
saran dan pendapat kepada tim penilai teknis untuk memberikan penilaian kegiatan
khusus yang dilakukan oleh Instruktur Pelaksana sampai dengan penyelia dan
Instruktur Pertama s/d Instruktur Muda yang bertugas di lingkungan Instansi masing-
masing.
Page 13 of 49
Tim Penilai Teknis menerima tugas dari dan bertanggung jawab kepada Ketua Tim Tim
Penilai.
Tugas pokok Tim Penilai Teknis adalah memberikan saran dan pendapat kepada Tim
Penilai dalam memberikan penilaian terhadap kegiatan atau prestasi Instruktur yang
bersifat khusus dan memerlukan keahlian tertentu untuk menilainya.
Page 14 of 49
BAB III
MEKANISME PENGAJUAN USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT
Page 15 of 49
d. Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit (DUPAK) periode penilaian Januari s/d Juni
disampaikan dan telah diterima oleh Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit
cq. Ketua Tim Penilai selambat-lambatnya bulan September tahun kalender berjalan.
e. Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit (DUPAK) periode penilaian Juli s/d Desember
disampaikan dan telah diterima oleh Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit
cq. Ketua Tim Penilai selambat-lambatnya bulan Maret tahun kalender berikutnya.
f. Dalam hal hasil Penetapan Angka Kredit akan dipergunakan untuk pengusulan kenaikan
pangkat/jabatan, maka pengajuan DUPAK diatur sebagai berikut :
1) Untuk kenaikan pangkat periode April, maka pengajuan DUPAK sampai dengan
periode Juli s/d Desember tahun sebelumnya sudah harus diterima oleh Pejabat
yang berwenang menetapkan angka kredit cq. Ketua Tim Penilai selambat-
lambatnya tanggal 15 Januari tahun yang bersangkutan ;
2) Untuk kenaikan pangkat periode Oktober, maka pengajuan DUPAK sampai dengan
periode Januari s/d Juni tahun berjalan sudah harus diterima oleh Pejabat yang
berwenang menetapkan angka kredit cq. Ketua Tim Penilai selambat-lambatnya
tanggal 15 Juli tahun yang bersangkutan.
2. Pejabat Pengusul
a. Pimpinan unit kerja mengusulkan penetapan angka kredit tersebut secara herarkis
kepada :
1) Pejabat Eselon I yang membidangi kegiatan pelatihan dan pembelajaran pada
Instansi Pusat untuk selanjutnya diteruskan kepada Pejabat Pembina Kepegawaian
Pusat atau Pejabat Eselon I yang ditunjuk untuk angka kredit Instruktur Madya di
lingkungan masing-masing.
2) Pejabat yang membidangi kepegawaian (eselon III) pada Instansi Pusat untuk
selanjutnya diteruskan kepada pejabat eselon II yang membidangi pelatihan dan
pembelajaran pada Instansi Pusat untuk angka kredit Instruktur Pelaksana sampai
dengan Instruktur Penyelia dan Instruktur Pertama dan Instruktur Muda di lingkungan
masing-masing.
3) Pejabat yang membidangi kepegawaian (serendah-rendahnya eselon III) untuk
selanjutnya diteruskan kepada Pejabat Pembina Kepegawaian Propinsi / Kabupaten /
Kota atau pejabat eselon II yang ditunjuk olehnya untuk angka kredit Instruktur
Pelaksana sampai dengan Instruktur Penyelia dan Instruktur Pertama sampai dengan
Instruktur Madya di lingkungan masing-masing.
b. Prestasi kerja yang dicerminkan dengan angka kredit yang diusulkan, dituangkan dalam
unsur, sub unsur, butir dan kolom/lajur yang sesuai dengan blanko Daftar Usul Penetapan
Angka Kredit seperti Lampiran Ia, Ib, atau Ic untuk tingkat Terampil, dan IIa, IIb, atau IIc
untuk tingkat Ahli Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan
Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor KEP. 188/MEN/2003 dan Nomor 25A Tahun
2003 tanggal 10 Juli 2003 sesuai dengan jenjang jabatan Instruktur yang bersangkutan.
c. Penyampaian Daftar Usul Penetapan Angka Kredit dilakukan secara kolektif dan herarkis
dengan menggunakan formulir sebagaimana Lampiran III keputusan ini.
Page 16 of 49
7. Dalam hal terdapat usulan angka kredit dari butir kegiatan Instruktur yang bersifat khusus dan
memerlukan keahlian khusus dalam melakukan penilaian, Ketua Tim Penilai dapat meminta
saran dan pendapat dari Tim Penilai Teknis.
8. Setelah masing-masing anggota Tim Penilai melakukan penilaian, hasilnya disampaikan
kepada Ketua Tim Penilai melalui Sekretaris untuk dibahas guna mendapatkan pengesahan.
9. Dalam hal angka kredit yang diberikan oleh 2 orang anggota Tim Penilai tidak sama, maka
penilaian angka kredit dilaksanakan dalam sidang pleno Tim Penilai dengan mengkaji dan
menelaah ulang bukti-bukti fisik pendukung yang dilampirkan.
10. Penetapan angka kredit dalam sidang pleno Tim Penilai dilakukan secara aklamasi atau
setidak-tidaknya melalui suara terbanyak.
11. Sekretaris Tim Penilai menuangkan nilai angka kredit hasil keputusan/penetapan sidang pleno
dalam formulir penetapan angka kredit seperti contoh pada Lampiran VIII Surat Keputusan
Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Kepala Badan Kepegawaian Negara
Nomor KEP. 188/MEN/2003 dan Nomor 25A Tahun 2003 tanggal 10 Juli 2003.
12. Keputusan pemberian angka kredit oleh Tim Penilai dilaksanakan atas dasar kesepakatan
persidangan Tim Penilai.
13. Menyampaikan secara tertulis hasil penilaian kepada pejabat yang berwenang menetapkan
angka kredit Instruktur sesuai dengan posisi dan kewenangan dari Tim Penilai maupun
Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit.
14. Menyusun penetapan angka kredit yang akan ditandatangani oleh Pejabat yang berwenang
menetapkan angka kredit.
15. Memproses lebih lanjut hasil penetapan angka kredit oleh pejabat yang berwenang untuk
disampaikan kepada Instruktur yang bersangkutan dan pihak-pihak lain yang terkait.
16. Mendokumentasikan secara tertib berkas-berkas yang berkaitan dengan DUPAK dan hasil
penetapan angka kredit oleh pejabat yang berwenang.
Page 17 of 49
BAB IV
PENGANGKATAN, KENAIKAN JABATAN DAN PANGKAT, PEMBEBASAN SEMENTARA
DAN PEMBERHENTIAN DALAM DAN DARI JABATAN FUNGSIONAL INSTRUKTUR
Page 18 of 49
tahun dalam pangkat terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit untuk kenaikan
pangkat/jabatan setingkat lebih tinggi.
b. masa berlakunya hukuman disiplin yang dijatuhkan berdasarkan PP No. 30 tahun
1980, telah selesai ;
c. berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap
berdasarkan PP Nomor 4 tahun 1966, dinyatakan tidak bersalah atau dijatuhi hukuman
percobaan ;
d. telah selesai melaksanakan tugas di luar jabatan Instruktur ;
e. telah selesai menjalani cuti di luar tanggungan negara dan telah diangkat kembali pada
Instansi semula ;
f. telah selesai menjalani tugas belajar/diklat lebih dari 6 (enam) bulan ;
g. penentuan jenjang jabatan dalam pengangkatan kembali, mempergunakan dasar dari
hasil penetapan angka kredit terakhir yang pernah dimiliki dan dapat ditambahkan dari
prestasi di bidang pelatihan yang diperoleh selama tidak menduduki jabatan fungsional
Instruktur.
Page 19 of 49
36/KEP/M.PAN/3/2003, tanpa memperhatikan kesesuaian/daya dukung jenis
Fakultas/Jurusan/Program Studinya dengan bidang kejuruan Instruktur yang
bersangkutan.
b. Namun, Dalam hal Instruktur Latihan Kerja memperoleh Ijazah dari pendidikan formal
Sarjana Strata I / D. IV dan/atau Pasasarjana setelah yang bersangkutan menduduki
jabatan fungsional Instruktur Latihan Kerja (during employment), maka penyesuaian
nama dan jenjang jabatannya diatur sebagaui berikut :
a. Apabila jenis Fakultas/Jurusan/Program Studinya sesuai dengan bidang kejuruan
atau mendukung kejuruan Instruktur yang bersangkutan, maka nama dan jenjang
jabatan ILK yang bersangkutan disesuaikan ke dalam nama dan jenjang jabatan
Instruktur tingkat Ahli sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 36/KEP/M.PAN/3/2003.
b. Apabila jenis Fakultas/Jurusan/Program Studinya tidak sesuai dengan bidang
kejuruan atau tidak mendukung kejuruan Instruktur yang bersangkutan, maka
nama dan jenjang jabatan ILK yang bersangkutan disesuaikan ke dalam nama
dan jenjang jabatan Instruktur tingkat Terampil sebagaimana dimaksud dalam
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
36/KEP/M.PAN/3/2003.
641605675.doc
Page 20 of 49
BAB V
TEKNIS PENILAIAN ANGKA KREDIT
INSTRUKTUR TERAMPIL
Unsur, Sub Unsur, Butir Kegiatan, Bukti Fisik, Penilaian dan Pelaksana Kegiatan Instruktur
Tingkat Terampil
Unsur Kegiatan Utama
I. PENDIDIKAN
A. Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah/gelar
1. Sarjana muda/Akademi/Diploma III
Kriteria :
(1) Sarjana Muda/Akademi/Diploma III dari
jurusan/program studi yang sesuai dengan bidang kejuruan Instruktur yang
bersangkutan.
(2) Ijazah/gelar yang belum dicantumkan dalam keputusan kepangkatan/jabatan dan
belum diperhitungkan dalam penilaian angka kredit.
i. Bukti Fisik :
Bukti fisik yang dijadikan dasar penilaian adalah fotocopy Ijazah/gelar yang dilegalisir
oleh pejabat yang berwenang, yaitu :
Rektor/ Dekan /Direktur atau pejabat lain yang ditunjuk, bagi lulusan
perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta yang program studinya telah
diakreditasi.
Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) atau pejabat yang ditunjuk
bagi lulusan perguruan tinggi swasta yang program studinya belum diakreditasi.
Pemberian Angka Kredit :
Pemberian angka kredit dapat diberikan sesuai dengan jenjang pendidikannya :
Memperoleh Ijazah/gelar yang lebih tinggi dan sesuai dengan
kualifikasi bidang tugas/teknis kejuruan yang bersangkutan, maka angka kredit
yang diberikan adalah sebesar selisih antara angka kredit ijazah/ gelar yang lebih
tinggi dikurangi angka kredit dari ijazah/ gelar yang telah dimiliki dan menjadi
Instruktur tingkat ahli.
Memperoleh gelar kesarjanaan lain setingkat lebih tinggi atau setara
tetapi tidak sesuai dengan bidang tugas/teknis kejuruan maka angka kreditnya
adalah termasuk dalam unsur penunjang, yaitu :
a. Sarjana/Diploma IV dengan angka kredit 5
b. Sarjana Muda/Akademi/Diploma III dengan angka kredit 3
Pelaksana : Semua Instruktur tingkat Terampil.
2. Diploma II
Kriteria :
(3) Diploma II dari jurusan/program studi yang
sesuai dengan bidang teknis kejuruan yang bersangkutan.
(4) Ijazah/gelar yang belum dicantumkan dalam keputusan kepangkatan/jabatan dan
belum diperhitungkan dalam penilaian angka kredit.
i. Bukti Fisik :
Bukti fisik yang dijadikan dasar penilaian adalah fotocopy Ijazah/gelar yang dilegalisir
oleh pejabat yang berwenang, yaitu :
Rektor/ Dekan /Direktur atau pejabat lain yang ditunjuk, bagi lulusan
perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta yang program studinya telah
diakreditasi.
Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) atau pejabat yang ditunjuk
bagi lulusan perguruan tinggi swasta yang program studinya belum diakreditasi.
Pemberian Angka Kredit :
Pemberian angka kredit dapat diberikan sesuai dengan jenjang pendidikannya :
Memperoleh Ijazah/gelar yang lebih tinggi dan sesuai dengan
kualifikasi bidang tugas/teknis kejuruan yang bersangkutan, maka angka kredit
yang diberikan adalah sebesar selisih antara angka kredit gelar ijazah yang lebih
tinggi dikurangi angka kredit dari ijazah/ gelar yang telah dimiliki dan disesuaikan
menjadi Instruktur tingkat ahli untuk ijasah/gelar tingkat sarjana.
Memperoleh ijasah/gelar lain yang lebih tinggi atau setara tetapi tidak
sesuai dengan bidang tugas/kejuruan keinstrukturan maka angka kreditnya adalah
termasuk dalam unsur Penunjang, yaitu :
Page 21 of 49
a. Sarjana/Diploma IV dengan angka kredit 5
b. Diploma III dengan angka kredit 3
c. Diploma II dengan angka kredit 1
Pelaksana : Semua Instruktur tingkat Terampil.
B. Pendidikan dan Pelatihan Fungsional Instruktur serta memperoleh Surat Tanda
Tamat Pendidikan dan Pelatihan
Kriteria :
Setiap pendidikan dan pelatihan (Diklat) kedinasan yang diikuti pejabat fungsional
yang mendukung kegiatan pelatihan dan pembelajaran yang disertai Surat Tanda
Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) dan diberi angka kredit, apabila :
STTPP diperoleh setelah diangkat sebagai Instruktur dan/atau belum
diperhitungkan sebelumnya.
STTPP memuat jam pelajaran Diklat yang diikuti dan/atau dilampiri surat
keterangan yang menunjukkan jam pelajaran Diklat yang bersangkutan.
a. Bukti Fisik
Bukti fisik yang dijadikan dasar penilaian adalah fotocopy sertifikat Diklat (STTPP)
yang memuat jam pelajaran yang dilegasisir oleh pejabat yang berwenang di bidang
kepegawaian.
Pemberian Angka Kredit
Bukti fisik dipenuhi, diberikan angka kredit sebagai berikut :
a. lebih dari 960 jam : 15
b. 841 jam s/d 960 jam : 9
c. 481 jam s/d 840 jam : 6
d. 161 jam s/d 480 jam : 3
e. 81 jam s/d 160 jam : 2
f. 30 jam s/d 80 jam : 1
b. Pelaksana Lanjutan
Kriteria :
Satuan pokok bahasan disusun dalam satu paket pelatihan kejuruan.
Page 22 of 49
Berisi materi untuk 1 (satu) mata pelatihan sesuai dengan
kewenangannya (tingkat dasar/menengah).
Bukti Fisik :
Satuan pelatihan yang telah disusun dan telah dilaksanakan serta
disahkan oleh atasan langsung/Kepala Unit pada setiap periode
penilaian.
Pemberian angka kredit :
Bukti fisik yang telah dipenuhi diberikan angka kredit sebesar 0,055
per satuan pelatihan.
Pelaksana : Instruktur Pelaksana Lanjutan
c. Pelaksana
Kriteria :
Satuan pokok bahasan disusun dalam satu paket kejuruan pelatihan.
Berisi materi untuk 1 (satu) mata pelatihan sesuai dengan
kewenangannya (tingkat dasar).
Bukti Fisik :
Satuan pelatihan yang telah disusun dan telah dilaksanakan serta
disahkan oleh atasan langsung/ Kepala Unit pada setiap periode
penilaian.
Pemberian angka kredit. :
Bukti fisik yang telah dipenuhi diberikan angka kredit sebesar 0,022 per
satuan pelatihan.
Pelaksana : Instruktur Pelaksana.
3. Menyusun daftar kebutuhan fasilitas pelatihan dalam satu paket untuk tingkat:
a Atas/Lanjutan
Kriteria :
Daftar kebutuhan fasilitas pelatihan disusun dalam satu paket
pelatihan kejuruan.
Berisi berbagai fasilitas yang dibutuhkan untuk pelaksanaan 1 (satu)
mata pelatihan tingkat atas/lanjutan
Bukti Fisik :
Daftar kebutuhan fasilitas pelatihan yang telah disusun dan dilaksanakan
serta disahkan oleh atasan langsung/ kepala unit pada setiap periode
penilaian.
b. Menengah
Kriteria:
Daftar kebutuhan fasilitas pelatihan disusun dalam 1(satu) paket
pelatihan kejuruan.
Berisi seluruh kebutuhan fasilitas untuk pelaksanaan 1 (satu) mata
pelatihan tingkat menengah.
Bukti Fisik :
Daftar kebutuhan fasilitas pelatihan yang telah disusun dan dilaksanakan
serta disahkan oleh atasan langsung/ kepala unit pada setiap periode
penilaian.
Pemberian angka kredit :
Bukti fisik yang telah dipenuhi, diberikan angka kredit sebesar 0,048 per
daftar fasilitas.
Pelaksana: Instruktur Pelaksana Lanjutan
c.Dasar
Page 23 of 49
Kriteria:
Daftar kebutuhan fasilitas pelatihan disusun dalam 1 (satu) paket
pelatihan kejuruan.
Berisi seluruh kebutuhan fasilitas untuk pelaksanaan 1 (satu) mata
pelatihan tingkat dasar.
Bukti Fisik :
Daftar kebutuhan fasilitas pelatihan yang telah disusun dan dilaksanakan
serta disahkan oleh atasan langsung/ kepala unit pada setiap periode
penilaian.
Pemberian angka kredit :
Bukti fisik yang telah dipenuhi, diberikan angka kredit sebesar 0,017 per
daftar fasilitas.
Pelaksana : Instruktur Pelaksana.
4. Menyusun daftar kebutuhan bahan pelatihan dalam satu paket untuk tingkat:
a. Atas/Lanjutan
Kriteria :
Daftar kebutuhan bahan pelatihan disusun dalam 1(satu) paket kejuruan
pelatihan.
Berisi berbagai jenis bahan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan 1(satu)
mata pelatihan tingkat atas/lanjutan.
Bukti Fisik :
Daftar kebutuhan bahan pelatihan yang telah disusun dan dilaksanakan
serta disahkan oleh atasan langsung/ kepala unit pada setiap periode
penilaian.
b. Menengah
Kriteria
Daftar kebutuhan bahan pelatihan disusun dalam 1 (satu) paket kejuruan
pelatihan.
Berisi seluruh kebutuhan bahan untuk pelaksanaan 1(satu) mata
pelatihan tingkat menengah.
Bukti Fisik :
Daftar kebutuhan bahan pelatihan yang telah disusun dan dilaksanakan
serta disahkan oleh atasan langsung/ kepala unit pada setiap periode
penilaian.
Pemberian angka kredit :
Bukti fisik yang telah dipenuhi, diberikan angka kredit sebesar 0,054 per
daftar bahan.
Pelaksana : Instruktur Pelaksana Lanjutan
c. Dasar
Kriteria :
Daftar kebutuhan bahan pelatihan disusun dalam rangka pelaksanaan
1 (satu) paket kejuruan pelatihan.
Berisi seluruh bahan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan 1 (satu) mata
pelatihan tingkat dasar.
Bukti Fisik :
Daftar kebutuhan bahan pelatihan yang telah disusun dan dilaksanakan
serta disahkan oleh atasan langsung/ kepala unit pada setiap periode
penilaian.
Pemberian angka kredit :
Bukti fisik yang telah dipenuhi, diberikan angka kredit sebesar 0,016 per
daftar bahan.
Pelaksana : Instruktur Pelaksana.
Page 24 of 49
B. Pembuatan Perangkat Pelatihan
1 Membuat job sheet (lembaran kerja) mata pelatihan sesuai dengan
kewenangannya:
a. Penyelia
Kriteria :
Berisi tahapan pelaksanaan kegiatan pelatihan untuk 1 (satu) mata
pelatihan untuk tingkat dasar dan/atau menengah dan/atau
atas/lanjutan.
Bukti Fisik :
Job sheet (lembaran kerja) pelatihan yang telah disusun dan
disahkan oleh atasan langsung/ kepala unit pada setiap periode
penilaian .
Pemberian angka kredit :
Bukti fisik yang telah dipenuhi, diberikan angka kredit sebesar 0,28 per
set job sheet.
Pelaksana : Instruktur Penyelia
b. Pelaksana lanjutan.
Kriteria :
Berisi tahapan pelaksanaan kegiatan pelatihan untuk 1 (satu) mata
pelatihan untuk tingkat dasar dan/atau menengah.
Bukti Fisik :
Job sheet (lembaran kerja) pelatihan yang telah disusun dan
disahkan oleh atasan langsung/ kepala unit pada setiap periode
penilaian
Pemberian angka kredit :
Bukti fisik yang telah dipenuhi, diberikan angka kredit sebesar 0,14 per
set job sheet.
Pelaksana : Instruktur Pelaksana lanjutan
c. Pelaksana
Kriteria :
Berisi tahapan pelaksanaan kegiatan pelatihan untuk 1 (satu) mata
pelatihan untuk tingkat dasar
Bukti Fisik :
Job sheet (lembaran kerja) pelatihan yang telah disusun dan
disahkan oleh atasan langsung/ kepala unit pada setiap periode
penilaian
Pemberian angka kredit :
Bukti fisik yang telah dipenuhi, diberikan angka kredit sebesar 0,056
per set job sheet
Pelaksana : Pelaksana
Bukti Fisik :
Modul pelatihan yang disusun dan disahkan oleh atasan
langsung/kepala unit pada setiap periode penilaian.
Pemberian angka kredit :
Bukti fisik yang telah dipenuhi, diberikan angka kredit sebesar 0,44 per
modul.
Pelaksana : Instruktur Penyelia
Page 25 of 49
Bukti Fisik :
Multi media yang berisi materi pelatihan yang dibuat dan disahkan
oleh atasan langsung/kepala unit pada periode penilaian.
b. Tiga Dimensi.
Kriteria:
Materi pelatihan dalam bentuk 1 (satu) unit alat peraga tiga dimensi.
Bukti Fisik :
Alat peraga tiga dimensi yang dibuat dan disahkan oleh atasan
langsung/kepala unit pada setiap periode penilaian .
Pemberian angka kredit:
Bukti fisik yang telah dipenuhi, diberikan angka kredit sebesar 0,18
per unit.
c. Dua Dimensi.
Kriteria :
Materi pelatihan dalam bentuk 1 (satu) unit alat peraga dua demensi.
Bukti Fisik :
Alat peraga dua dimensi yang dibuat dan disahkan oleh atasan
langsung/kepala unit pada setiap periode penilaian .
Pemberian angka kredit :
Bukti fisik yang telah dipenuhi, diberikan angka angka kredit sebesar
0,032 per unit.
Pelaksana : Instruktur Pelaksana
Page 26 of 49
o Bukti fisik :
Surat Tugas Mengajar yang dikeluarkan oleh atasan langsung/kepala
unit/penanggung jawab kegiatan;
Surat Pernyataan Pelaksanaan Pengajaran oleh atasan
langsung/kepala unit/ penanggung jawab kegiatan.
2) Teknisi/Penyelia :
Kriteria :
Diutamakan peserta pelatihan yang pernah menduduki jabatan sebagai
teknisi/penyelia;
Belum mempunyai pengetahuan dan keterampilan di bidang teknis
kejuruan yang akan diikuti.
Bukti fisik :
Surat Tugas Mengajar yang dikeluarkan oleh atasan langsung/kepala
unit/penanggung jawab kegiatan;
Surat Pernyataan Pelaksanaan Pengajaran oleh atasan
langsung/kepala unit/ penanggung jawab kegiatan.
o Pemberian angka kredit :
Bukti fisik yang telah dipenuhi, diberikan angka kreditnya sebesar 0,008
per jam latihan.
Pelaksana : Instruktur Pelaksana Lanjutan.
3) Pelaksana/Produksi :
Kriteria :
Diutamakan peserta pelatihan dari pelaksana/ produksi
Belum mempunyai pengetahuan dan keterampilan di bidang teknis
kejuruan yang akan diikuti.
o Bukti fisik :
Surat Tugas Mengajar yang dikeluarkan oleh atasan langsung/kepala
unit/penanggung jawab kegiatan;
Surat Pernyataan Pelaksanaan Pengajaran oleh atasan
langsung/kepala unit/ penanggung jawab kegiatan.
Pemberian angka kredit :
Bukti fisik yang telah dipenuhi, diberikan angka kredit sebesar 0,003 per
jam latihan.
Pelaksana : Instruktur Pelaksana
Page 27 of 49
Diutamakan peserta pelatihan yang berijazah SLTA ke bawah;
Mempunyai pengetahuan dan keterampilan di bidang pelatihan tingkat
dasar
o Bukti fisik :
Surat Tugas Mengajar yang dikeluarkan oleh atasan langsung/kepala
unit/penanggung jawab kegiatan;
Surat Pernyataan Pelaksanaan Pengajaran oleh atasan
langsung/kepala unit/ penanggung jawab kegiatan.
o Pemberian angka kredit :
Bukti fisik yang telah dipenuhi, diberikan angka kredit sebesar 0,008 per jam
latihan.
Pelaksana : Instruktur Pelaksana Lanjutan.
2) Pelaksana/Produksi :
Kriteria :
Diutamakan peserta pelatihan yang pernah menduduki jabatan sebagai
pelaksana/produksi
Mempunyai pengetahuan dan keterampilan di bidang pelatihan tingkat
dasar
o Bukti fisik :
Surat Tugas Mengajar yang dikeluarkan oleh atasan langsung/kepala
unit/penanggung jawab kegiatan;
Surat Pernyataan Pelaksanaan Pengajaran oleh atasan
langsung/kepala unit/ penanggung jawab kegiatan.
o Pemberian angka kredit :
Bukti fisik yang telah dipenuhi, diberikan angka kredit sebesar 0,008 per
jam latihan.
Pelaksana : Instruktur Pelaksana Lanjutan.
o Bukti fisik :
Surat Tugas Mengajar yang dikeluarkan oleh atasan langsung/kepala
unit/penanggung jawab kegiatan;
Surat Pernyataan Pelaksanaan Pengajaran oleh atasan
langsung/kepala unit/ penanggung jawab kegiatan.
2) SLTA ke bawah :
Kriteria :
Diutamakan peserta pelatihan yang berijazah SLTA ke bawah.
Belum mempunyai pengetahuan dan keterampilan di bidang pelatihan
tingkat dasar.
o Bukti fisik :
Surat Tugas Melatih yang dikeluarkan oleh atasan langsung/kepala
unit/penanggung jawab kegiatan;
Surat Pernyataan Pelaksanaan Pelatihan oleh atasan langsung/kepala
unit/ penanggung jawab kegiatan.
Page 29 of 49
Diutamakan peserta pelatihan yang pernah menduduki jabatan
manajemen
Belum mempunyai pengetahuan dan keterampilan di bidang
pelatihan tingkat dasar.
o Bukti fisik :
Surat Tugas Melatih yang dikeluarkan oleh atasan langsung/kepala
unit/penanggung jawab kegiatan;
Surat Pernyataan Pelaksanaan Pelatihan oleh atasan
langsung/kepala unit/ penanggung jawab kegiatan.
Pemberian angka kredit :
Bukti fisik yang telah dipenuhi diberikan angka kredit sebesar 0,015 per
jam latihan.
Pelaksana : Instruktur Penyelia.
2) Teknisi/Penyelia :
Kriteria :
Diutamakan peserta pelatihan yang pernah menduduki jabatan sebagai
teknisi/penyelia.
Belum mempunyai pengetahuan dan keterampilan di bidang pelatihan
tingkat dasar.
o Bukti fisik :
Surat Tugas Melatih yang dikeluarkan oleh atasan langsung/kepala
unit/penanggung jawab kegiatan;
Surat Pernyataan Pelaksanaan Pelatihan oleh atasan langsung/kepala
unit/ penanggung jawab kegiatan.
o Pemberian angka kredit :
Bukti fisik yang telah dipenuhi, diberikan angka kredit, sebesar 0,008 per
jam latihan.
o Pelaksana : Instruktur Pelaksana Lanjutan.
3) Pelaksana/produksi :
o Kriteria :
Diutamakan peserta pelatihan yang pernah menduduki jabatan
sebagai pelaksana/produksi.
Belum mempunyai pengetahuan dan keterampilan di bidang
pelatihan tingkat dasar.
o Bukti fisik :
Surat Tugas Melatih yang dikeluarkan oleh atasan langsung/kepala
unit/penanggung jawab kegiatan;
Surat Pernyataan Pelaksanaan Pelatihan oleh atasan
langsung/kepala unit/ penanggung jawab kegiatan.
o Pemberian angka kredit :
Bukti fisik yang telah dipenuhi, diberikan angka kredit, sebesar 0,003
per jam latihan.
Pelaksana : Instruktur Pelaksana
Page 30 of 49
Pelaksana : Instruktur Pelaksana Lanjutan.
o Bukti fisik :
Surat Tugas Melatih yang dikeluarkan oleh atasan langsung/kepala
unit/penanggung jawab kegiatan;
Surat Pernyataan Pelaksanaan Pelatihan oleh atasan
langsung/kepala unit/ penanggung jawab kegiatan.
Pemberian angka kredit :
Bukti fisik yang telah dipenuhi diberikan angka kredit sebesar 0,008 per
jam latihan.
Pelaksana :Instruktur Pelaksana Lanjutan.
2) Pelaksana/produksi:
Kriteria :
Diutamakan peserta pelatihan yang pernah menduduki jabatan
sebagai pelaksana/produksi.
Sudah menguasai pengetahuan dan keterampilan di bidang
pelatihan tingkat dasar.
o Bukti fisik :
Surat Tugas Melatih yang dikeluarkan oleh atasan langsung/kepala
unit/penanggung jawab kegiatan;
Surat Pernyataan Pelaksanaan Pelatihan oleh atasan
langsung/kepala unit/ penanggung jawab kegiatan.
Pemberian angka kredit :
Bukti fisik yang telah dipenuhi diberikan angka kredit sebesar 0,008 per jam
latihan.
Pelaksana : Instruktur Pelaksana Lanjutan.
Page 31 of 49
Surat Pernyataan Pelaksanaan Pelatihan oleh atasan langsung/kepala
unit/ penanggung jawab kegiatan.
Pemberian Angka Kredit :
Bukti fisik yang telah dipenuhi diberikan angka kredit sebesar 0,015 per
jam latihan.
Pelaksana :Instruktur Penyelia.
Page 32 of 49
Kriteria :
Kegiatan penyuluhan produktivitas kepada masyarakat (antara lain kelompok
petani, pesantren, nelayan) dan Lembaga Swadaya Masyarakat.
o Bukti fisik :
Surat Tugas Menyuluh yang dikeluarkan oleh atasan langsung/kepala
unit/penanggung jawab kegiatan;
Laporan kegiatan penyuluhan;
Surat Pernyataan Pelaksanaan Penyuluhan oleh atasan langsung/kepala unit/
penanggung jawab kegiatan.
Kriteria :
Melakukan evaluasi kemajuan belajar/berlatih untuk peserta pelatihan
tingkat dasar dengan peserta pekerja pada level manajemen, tingkat
menengah dengan peserta teknisi, atau instruktur tingkat terampil,
pelatihan tingkat atas /lanjutan dengan peserta pekerja level pelaksana, .
Evaluasi dilaksanakan dengan pre test, mid test dan post test.
Evaluasi dilaksanakan per mata pelatihan.
Laporan pelaksanaan evaluasi kemajuan peserta latihan memuat : kisi-
kisi soal, daftar nilai,daftar hadir ,Jadwal, judul pelatihan.
o Bukti fisik :
Laporan kegiatan pelaksanaan evaluasi kemajuan peserta;
Surat Pernyataan Pelaksanaan Pengajaran/Pelatihan oleh atasan
langsung/kepala unit/ penanggung jawab kegiatan.
Pemberian Angka Kredit
Bukti fisik yang telah dipenuhi diberikan angka kredit sebesar 0,09 per laporan.
Pelaksana : Instruktur Penyelia
b. Pelaksana Lanjutan
Kriteria :
Melakukan evaluasi kemajuan belajar/berlatih untuk peserta pelatihan :
tingkat dasar (peserta pekerja pada level teknisi, sarjana/diploma/akademi,
dan instruktur tingkat terampil); tingkat menengah (peserta pencari kerja
SLTA kebawah, peserta pekerja pada level pelaksana).
Evaluasi dilaksanakan dalam bentuk pre test, mid test dan post test.
Evaluasi dilaksanakan per mata pelatihan.
Laporan pelaksanaan evaluasi kemajuan peserta latihan memuat : kisi-
kisi soal, daftar nilai,daftar hadir ,Jadwal, judul pelatihan.
o Bukti fisik :
Laporan kegiatan pelaksanaan evaluasi kemajuan peserta;
Surat Pernyataan Pelaksanaan Pengajaran/Pelatihan oleh atasan
langsung/kepala unit/ penanggung jawab kegiatan.
Pemberian Angka Kredit
Bukti fisik yang telah dipenuhi diberikan angka kredit sebesar 0,045 per
laporan.
Pelaksana : Instruktur Pelaksana
Lanjutan.
c. Pelaksana
Kriteria :
Melakukan evaluasi kemajuan belajar/berlatih untuk peserta pelatihan
tingkat dasar dengan peserta pencari pekerja dengan pendidikan SLTA
kebawah, pekerja pada level pelaksana.
Evaluasi dilaksanakan dengan pre test, mid test dan post test.
Evaluasi dilaksanakan per mata pelatihan.
Page 33 of 49
Laporan pelaksanaan evaluasi kemajuan peserta latihan memuat : kisi-
kisi soal, daftar nilai,daftar hadir ,Jadwal, judul pelatihan.
o Bukti fisik :
Laporan kegiatan pelaksanaan evaluasi kemajuan peserta;
Surat Pernyataan Pelaksanaan Pengajaran/Pelatihan oleh atasan
langsung/kepala unit/ penanggung jawab kegiatan.
Pemberian Angka Kredit
Bukti fisik yang telah dipenuhi diberikan angka kredit sebesar 0,018 per
laporan.
Pelaksana : Instruktur Pelaksana
b. Mempersiapkan bahan dan peralatan uji kompetensi kerja untuk bahan yang
masih memerlukan proses
Kriteria :
Bahan-bahan dan peralatan yang disiapkan masih memerlukan proses
sebelum dipakai untuk uji kompetensi kerja.
Spesifikasi dan volume bahan dan peralatan sesuai dengan kebutuhan
uji kompetensi kerja.
Bukti Fisik :
Surat Tugas Melaksanakan Uji Kompetensi kerja yang dikeluarkan oleh
kepala unit/atasan langsung/ penanggung jawab kegiatan;
Laporan kegiatan persiapan bahan dan peralatan yang masih
memerlukan proses untuk uji kompetensi kerja;
Surat Pernyataan Pelaksanaan Perencanaan Uji Kompetensi Kerja oleh
kepala unit/atasan langsung/ penanggung jawab kegiatan;
o Pemberian Angka Kredit :
Bukti fisik yang telah dipenuhi diberikan angka kredit sebesar 0,045 per
laporan.
o Pelaksana : Instruktur Pelaksana Lanjutan.
Page 34 of 49
o Bukti Fisik :
Surat Tugas Melaksanakan Uji Kompetensi Kerja yang dikeluarkan oleh
kepala unit/atasan langsung/ penanggung jawab kegiatan
Laporan pelaksanaan setiap uji kompetensi untuk kejuruan teknik;
Surat Pernyataan Pelaksanaan Uji Kompetensi Kerja oleh kepala
unit/atasan langsung/ penanggung jawab kegiatan;
o Pemberian Angka Kredit
Bukti fisik yang telah dipenuhi diberikan angka kredit sebesar 0,08 per
laporan.
Pelaksana : Instruktur Penyelia.
b. Pencari kerja
Kriteria :
Pengetahuan teori dan praktek;
Kurikulum dan silabus;
Jangka waktu pelatihan;
Metode dan sarana pelatihan;
Persyaratan peserta dan instruktur,
Evaluasi (teori dan praktek) dan sertifikasi
Penetapan kelulusan peserta pelatihan.
Daftar alat dan bahan.
Bukti Fisik
Surat Tugas Menyusun Program Pelatihan yang dikeluarkan oleh
kepala unit/atasan langsung/ penanggung jawab kegiatan.
Naskah standar latihan kerja (SLK);
Surat Pernyataan Pelaksanaan Penyusunan Program oleh kepala
unit/atasan langsung/ penanggung jawab kegiatan.;
o Pemberian Angka Kredit :
Bukti fisik yang telah dipenuhi diberikan angka kredit sebesar 0,135 per
naskah SLK.
Pelaksana : Instruktur Pelaksana Lanjutan.
Page 36 of 49
IV. PENGEMBANGAN PROFESI
A. Pembuatan karya tulis/ karya ilmiah di bidang pelatihan dan pembelajaran.
1. Membuat karya tulis/karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian,
survai dan atau evaluasi yang dipublikasikan :
Dalam bentuk buku yang
diterbitkan dan diedarkan secara nasional.
Kriteria
Sistematika;
Teknik penulisan;
Konsistensi pembahasan dengan judul;
Tata bahasa;
Ketajaman analisa;
Kelengkapan data pendukung
Metodologi;
Komunikatif;
Keorisinilan;
Kemanfaatan
Dipublikasikan secara nasional;
Berkaitan dengan bidang pelatihan;
Bukti Fisik
Surat Tugas Membuat Karya Tulis yang dikeluarkan oleh kepala unit/
atasan langsung/penanggung jawab kegiatan;
Hasil penelitian, pengkajian, survei yang dipublikasikan dalam bentuk
buku;
Buku / hasil penulisan karya tulis yang diterbitkan oleh Penerbit yang
telah menjadi anggota IKAPI atau diakui oleh LIPI.
Pernyataan dari IKAPI tentang wilayah peredaran Buku yang diterbitkan.
Pemberian Angka
Kredit :
Bukti fisik yang telah dipenuhi diberikan angka kredit sebesar 12,5 per buku.
Untuk pekerjaan yang dilakukan secara bersama-sama, maka pemberian
angka kredit dapat diberikan 60 % ( 7,5 ) kepada penulis utama dan 40 %
( 5,00 )dibagi sejumlah penulis pembantu, sebanyak-banyaknya 3(tiga)orang.
o Pelaksana :
Instruktur semua jenjang.
Bukti Fisik
Surat Tugas Membuat Karya Tulis yang dikeluarkan oleh kepala unit/
atasan langsung/penanggung jawab kegiatan;
Hasil penelitian, pengkajian, survei yang dipublikasikan dalam bentuk
majalah;
Satu eksemplar majalah ilmiah yang memuat karya ilmiah Instruktur yang
bersangkutan.
Page 37 of 49
Pemberian Angka
Kredit :
Bukti fisik yang telah dipenuhi diberikan angka kredit sebesar 6 per majalah.
Untuk pekerjaan yang dilakukan secara bersama-sama, maka pemberian
angka kredit dapat diberikan 60 % ( 3,6) kepada penulis utama dan 40 %
( 2,4 )dibagi rata sejumlah penulis pembantu sebanyak-banyaknya
3(tiga)orang.
Pelaksana : Instruktur semua jenjang
2. Membuat karya tulis/karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survey dan evaluasi
yang tidak dipublikasikan :
a. Dalam bentuk buku.
Kriteria
Sistematika;
Teknik penulisan;
Konsistensi pembahasan dengan judul;
Tata bahasa;
Ketajaman analisa;
Kelengkapan data pendukung
Metodologi;
Komunikatif;
Keorisinilan;
Kemanfaatan
Berkaitan dengan bidang pelatihan;
Bukti Fisik
Surat Tugas Membuat Karya Tulis yang dikeluarkan oleh kepala unit/
atasan langsung/penanggung jawab kegiatan;
Hasil penelitian, pengkajian, survei yang tidak dipublikasikan dalam
bentuk buku;
Pemberian Angka
Kredit :
Bukti fisik yang telah dipenuhi diberikan angka kredit sebesar 8 per
buku.
Untuk pekerjaan yang dilakukan secara bersama-sama, maka pemberian
angka kredit dapat diberikan 60 % ( 4,8 ) kepada penulis utama dan 40
% ( 3,2 )dibagi rata sejumlah penulis pembantu, sebanyak-banyaknya
3(tiga)orang.
1. Pelaksana :Instruktur semua jenjang
3. Membuat karya tulis/karya ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan
sendiri yang dipublikasikan :
a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional.
Kriteria
Sistematika;
Teknik penulisan;
Konsistensi pembahasan dengan judul;
Tata bahasa;
Ketajaman analisa;
Kelengkapan data pendukung
Metodologi;
Komunikatif;
Keorisinilan;
Kemanfaatan
Dipublikasikan secara nasional;
Berkaitan dengan bidang pelatihan;
Bukti Fisik
Surat Tugas Membuat Karya Tulis yang dikeluarkan oleh kepala unit/
atasan langsung/penanggung jawab kegiatan;
Hasil penelitian, pengkajian, survei yang dipublikasikan dalam bentuk
buku;
Buku / hasil penulisan karya tulis yang diterbitkan oleh Penerbit yang
telah menjadi anggota IKAPI atau diakui oleh LIPI.
Pernyataan dari IKAPI tentang wilayah peredaran Buku yang diterbitkan.
Pemberian Angka
Kredit :
Bukti fisik yang telah dipenuhi diberikan angka kredit sebesar 8 per buku.
Untuk pekerjaan yang dilakukan secara bersama-sama, maka pemberian
angka kredit dapat diberikan 60 % ( 4,8 ) kepada penulis utama dan 40 %
( 3,2 )dibagi sejumlah penulis pembantu, sebanyak-banyaknya 3(tiga)orang.
o Pelaksana :
Instruktur semua jenjang
Page 39 of 49
Surat Tugas Membuat Karya Tulis yang dikeluarkan oleh kepala unit/
atasan langsung/penanggung jawab kegiatan;
Hasil tinjauan atau ulasan ilmiah yang dipublikasikan dalam bentuk
majalah.
Pemberian Angka
Kredit :
Bukti fisik yang telah dipenuhi diberikan angka kredit sebesar 4 per majalah.
Untuk pekerjaan yang dilakukan secara bersama-sama, maka pemberian
angka kredit dapat diberikan 60 % ( 2,4) kepada penulis utama dan 40 %
( 1,6 )dibagi rata sejumlah penulis pembantu sebanyak-banyaknya
3(tiga)orang.
Pelaksana : Instruktur semua jenjang.
4. Membuat karya tulis/karya ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan
sendiri yang tidak dipublikasikan :
a. Dalam bentuk buku.
Kriteria
Sistematika;
Teknik penulisan;
Konsistensi pembahasan dengan judul;
Tata bahasa;
Ketajaman analisa;
Kelengkapan data pendukung
Metodologi;
Komunikatif;
Keorisinilan;
Kemanfaatan
Berkaitan dengan bidang pelatihan;
Bukti Fisik
Surat Tugas Membuat Karya Tulis yang dikeluarkan oleh kepala unit/
atasan langsung/penanggung jawab kegiatan;
Hasil tinjauan atau ulasan ilmiah dalam bentuk buku yang tidak
dipublikasikan ;
Pemberian Angka
Kredit :
Bukti fisik yang telah dipenuhi diberikan angka kredit sebesar 7 per
buku.
Untuk pekerjaan yang dilakukan secara bersama-sama, maka pemberian
angka kredit dapat diberikan 60 % ( 4,2 ) kepada penulis utama dan 40
% ( 2,8 ) dibagi rata sejumlah penulis pembantu, sebanyak-banyaknya
3(tiga)orang.
3. Pelaksana :Instruktur semua jenjang
Page 40 of 49
Surat Tugas Membuat Karya Tulis yang dikeluarkan oleh kepala unit/
atasan langsung/penanggung jawab kegiatan;
Hasil tinjauan dan ulasan ilmiah dalam bentuk makalah yang tidak
dipublikasikan ;
Surat Pernyataan Pelaksanaan Seminar oleh kepala unit/atasan
langsung/penanggung jawab kegiatan.
Pemberian Angka
Kredit :
Bukti fisik yang telah dipenuhi diberikan angka
kredit sebesar 3,5 per makalah.
Untuk pekerjaan yang dilakukan secara
bersama-sama, maka pemberian angka kredit dapat diberikan 60 %
( 2,1 ) kepada penulis utama dan 40 % ( 1,4 )dibagi rata sejumlah penulis
pembantu, sebanyak-banyaknya 3(tiga)orang.
4. Pelaksana: Instruktur semua jenjang
Bukti Fisik
Surat Tugas Membuat Karya Tulis yang dikeluarkan oleh kepala unit/
atasan langsung/penanggung jawab kegiatan;
Copi karya tulis/karya ilmiah populer disebarluaskan melalui media
masa ;
Surat Pernyataan Pelaksanaan Seminar oleh kepala unit/atasan
langsung/penanggung jawab kegiatan.
Pemberian Angka
Kredit :
Bukti fisik yang telah dipenuhi diberikan angka
kredit sebesar 2,5 per makalah.
Untuk pekerjaan yang dilakukan secara
bersama-sama, maka pemberian angka kredit dapat diberikan 60 %
( 1,5 ) kepada penulis utama dan 40 % ( 1 )dibagi rata sejumlah penulis
pembantu, sebanyak-banyaknya 3(tiga)orang.
5. Pelaks
ana: Instruktur semua jenjang
6. Membuat karya tulis/karya ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan
sendiri yang disampaikan dalam pertemuan ilmiah.
Kriteria :
Sistematika;
Teknik penulisan;
Konsistensi pembahasan dengan judul;
Tata bahasa;
Ketajaman analisa;
Kelengkapan data pendukung
Metodologi;
Page 41 of 49
Komunikatif;
Keorisinilan;
Kemanfaatan
Berkaitan dengan bidang pelatihan;
Bukti Fisik
Surat Tugas Membuat Karya Tulis yang dikeluarkan oleh kepala unit/
atasan langsung/penanggung jawab kegiatan;
Naskah karya tulis/karya ilmiah ;
Surat Pernyataan Pelaksanaan Pertemuan Ilmiah oleh kepala unit/atasan
langsung/penanggung jawab kegiatan.
Pemberian Angka
Kredit :
Bukti fisik yang telah dipenuhi diberikan angka
kredit sebesar 2,5 per karya ilmiah.
Untuk pekerjaan yang dilakukan secara
bersama-sama, maka pemberian angka kredit dapat diberikan 60 %
( 1,5 ) kepada penulis utama dan 40 % ( 1 ) dibagi rata sejumlah penulis
pembantu, sebanyak-banyaknya 3(tiga)orang.
6. Pelaks
ana: Instruktur semua jenjang
b. Penyempurnaan.
9. Kriteri
a
Bersifat penyempurnaan sistem /metode yang sudah ada ;
Diterapkan dan bermanfaat;
Prototipe (berupa alat bantu, metode dan sistem) dan telah
dipresentasikan.
Bukti Fisik
Surat Pernyataan Melakukan Pengembangan Pelatihan oleh kepala
unit/atasan langsung/penanggung jawab kegiatan.
Alat bantu/ metode/ sistem dalam bentuk prototipe.
Page 42 of 49
Pemberian Angka
Kredit :
Bukti fisik yang telah dipenuhi diberikan angka
kredit sebesar 1,5 per prototipe.
Untuk pekerjaan yang dilakukan secara
bersama-sama, maka pemberian angka kredit dapat diberikan 60 %
( 0,9 ) kepada pemrakarsa utama dan 40 % ( 0,6 ) dibagi rata sejumlah
pemrakarsa pembantu, sebanyak-banyaknya 3(tiga)orang.
10. Pelaks
ana: Instruktur semua jenjang
b. Penyempurnaan.
12. Kriteri
a
Bersifat penyempurnaan dari metode yang sudah ada ;
Diterapkan dan bermanfaat;
Prototipe (berupa alat bantu, metode) dan telah dipresentasikan.
Bukti Fisik
Surat Pernyataan Melakukan Pengembangan Pelatihan oleh kepala
unit/atasan langsung/penanggung jawab kegiatan.
Alat bantu/ metode dalam bentuk prototipe.
Pemberian Angka
Kredit :
Bukti fisik yang telah dipenuhi diberikan angka
kredit sebesar 1,5 per prototipe.
Untuk pekerjaan yang dilakukan secara
bersama-sama, maka pemberian angka kredit dapat diberikan 60 %
( 0,9 ) kepada pemrakarsa utama dan 40 % ( 0,6 ) dibagi rata sejumlah
pemrakarsa pembantu, sebanyak-banyaknya 3(tiga)orang.
13. Pelaks
ana: Instruktur semua jenjang
b. Penyempurnaan.
16. Kriteri
a
Bersifat penyempurnaan dari alat bantu yang sudah ada ;
Diterapkan dan bermanfaat;
Prototipe berupa alat bantu dan telah dipresentasikan.
Bukti Fisik
Surat Pernyataan Melakukan Pengembangan Pelatihan oleh kepala
unit/atasan langsung/penanggung jawab kegiatan.
Alat bantu dalam bentuk prototipe.
Pemberian Angka
Kredit :
Bukti fisik yang telah dipenuhi diberikan angka
kredit sebesar 1,5 per prototipe.
Untuk pekerjaan yang dilakukan secara
bersama-sama, maka pemberian angka kredit dapat diberikan 60 %
( 0,9 ) kepada pemrakarsa utama dan 40 % ( 0,6 ) dibagi rata sejumlah
pemrakarsa pembantu, sebanyak-banyaknya 3(tiga)orang.
Pelaksana: Instruktur semua jenjang
b. Penyempurnaan.
19. Kriteri
a
Bersifat penyempurnaan dari sistem /metode yang sudah ada ;
Diterapkan dan bermanfaat;
Page 44 of 49
Prototipe (berupa alat bantu, metode dan sistem) dan telah
dipresentasikan.
Bukti Fisik
Surat Pernyataan Melakukan Pengembangan Pelatihan oleh kepala
unit/atasan langsung/penanggung jawab kegiatan.
Alat bantu/ metode/ sistem dalam bentuk prototipe.
Pemberian Angka
Kredit :
Bukti fisik yang telah dipenuhi diberikan angka
kredit sebesar 1,5 per prototipe.
Untuk pekerjaan yang dilakukan secara
bersama-sama, maka pemberian angka kredit dapat diberikan 60 %
( 0,9 ) kepada pemrakarsa utama dan 40 % ( 0,6 ) dibagi rata sejumlah
pemrakarsa pembantu, sebanyak-banyaknya 3(tiga)orang.
20. Pelaks
ana: Instruktur semua jenjang
b. Penyempurnaan.
23. Kriteri
a
Bersifat penyempurnaan dari alat produksi yang sudah ada ;
Diterapkan dan bermanfaat;
Prototipe berupa alat produksi dan telah dipresentasikan.
Bukti Fisik
Surat Pernyataan Melakukan Pengembangan Pelatihan oleh kepala
unit/atasan langsung/penanggung jawab kegiatan.
Alat produksi dalam bentuk prototipe.
Pemberian Angka
Kredit :
Bukti fisik yang telah dipenuhi diberikan angka
kredit sebesar 1,5 per prototipe.
Untuk pekerjaan yang dilakukan secara
bersama-sama, maka pemberian angka kredit dapat diberikan 60 %
( 0,9 ) kepada pemrakarsa utama dan 40 % ( 0,6 ) dibagi rata sejumlah
pemrakarsa pembantu, sebanyak-banyaknya 3(tiga)orang.
Pelaksana: Instruktur semua jenjang
b) Bukti Fisik
Surat tugas/perintah dari atasan lansung / kepala / pimpinan unit kerja.
Surat pernyataan melakukan kegiatan Penunjang Kegiatan Instruktur.
Rekapitulasi daftar hadir peserta
c) Pemberian Angka Kredit.
Angka Kredit didasarkan atas jumlah jam mengajar/melatih dari masing-
masing Instruktur, dimana setiap jam pelatihan diberikan angka kredit 0,03
d) Pelaksana
Instruktur semua jenjang (Terampil maupun Ahli)
Page 48 of 49
Tanda jasa untuk 10 tahun diberikan angka kredit 3.
Tanda jasa untuk 10 tahun diberikan angka kredit 2.
Tanda jasa untuk 10 tahun diberikan angka kredit 1.
d) Pelaksana
Instruktur semua jenjang (Terampil maupun Ahli)
641605675.doc
Page 49 of 49