PERATURAN
KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
NOMOR : 181/KA/IX/2011
TENTANG
MEMUTUSKAN:
Pasal 1
Pasal 2
Pasal 3
Pada saat Peraturan ini mulai berlaku, maka Keputusan Kepala Badan
Tenaga Nuklir Nasional Nomor 194/KA/IV/2004 tentang Pedoman
Pengusulan dan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Teknisi
Litkayasa di Lingkungan BATAN dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.
Pasal 4
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 28 September 2011
KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,
-ttd-
HUDI HASTOWO
Ferhat Aziz
BATAN
LAMPIRAN PERATURAN
KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
NOMOR : 181/KA/IX/2011
TANGGAL : 28 September 2011
BAB I
PENDAHULUAN
A. Umum
Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa merupakan jabatan karier bagi Pegawai
Negeri Sipil (PNS), yang memiliki ijazah paling rendah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas
(SLTA), yang memungkinkan PNS pemangku jabatan Teknisi Litkayasa meniti karier hingga
mencapai Pangkat/Golongan Ruang sampai dengan Penata Tingkat I III/d, sesuai dengan
jabatan yang dipangkunya berdasarkan Angka Kredit yang dimiliki.
Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa diberlakukan pertama kali sejak keluarnya
Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 33 Tahun 1990, serta
Surat Edaran Bersama antara Menteri Riset dan Teknologi/Kepala BPPT dengan Kepala
Badan Administrasi Kepegawaian Negara Nomor 256/M/VI/1991, Nomor 12/SE/1991, yang
berlaku efektif mulai April 1992.
Dengan keluarnya Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun
Jabatan Fungsional bagi PNS ditetapkan bahwa hanya ada 4 (empat) jenjang jabatan, baik
bagi jenjang jabatan fungsional keahlian maupun jenjang jabatan fungsional keterampilan.
Oleh karena itu semua Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara tentang
Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa harus disesuaikan, yaitu dari 9 (sembilan) jenjang
menjadi 4 (empat) jenjang serta perubahan dalam pengaturan butir kegiatan dan penetapan
angka kreditnya, dengan terbitnya Keputusan Menpan Nomor 23/KEP/M.PAN/2/2003.
Untuk melaksanakan keputusan tersebut, maka diterbitkan Keputusan Bersama Menteri
Riset dan Teknologi/Kepala BPPT dan Kepala BKN Nomor 01/SKB/MRTN/2003 Nomor
45/KEP/2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa dan
Angka Kreditnya, yang berlaku efektif mulai 5 Mei 2003.
BATAN
-2-
Pada tahun 2004 Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara melalui Keputusan
Nomor KEP/193/M.PAN/11/2004, menetapkan perubahan atas Keputusan Menpan Nomor
23/KEP/M.PAN/2/2003 dan Keputusan Nomor 24/KEP/M.PAN/2/2003 perihal Pelimpahan
Wewenang Instansi Pembina Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa dan Perekayasa dari
Kementerian Riset dan Teknologi kepada Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.
Berdasarkan Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Teknisi Penelitian dan
Perekayasaan dan Angka Kreditnya yang tertuang dalam Peraturan Bersama Antara
Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi dan Kepala Badan Kepegawaian
Negara Nomor 160/KA/BPPT/X/2005 dan Nomor 19 A Tahun 2005, BPPT menerbitkan
Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa dan Angka Kreditnya melalui
Keputusan Kepala BPPT Nomor 147/Kp/BPPT/V/2007.
Seiring dengan diberlakukannya Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Teknisi
Litkayasa dan Angka Kreditnya melalui Keputusan Kepala BPPT Nomor
147/Kp/BPPT/V/2007 maka perlu diberi penjelasan lebih lanjut dalam implementasinya di
lingkungan Batan melalui buku Pedoman Pengusulan dan Penilaian Angka Kredit.
Pedoman terbut merupakan sarana menyamakan persepsi para Pembina, Penilai dan
Teknisi Litkayasa.
GOL ANGKA
No. JENJANG JABATAN PANGKAT
RUANG KREDIT
1 Teknisi Litkayasa Pelaksana Pemula Pengatur Muda II/a 25
2 Teknisi Litkayasa Pelaksana Pengatur Muda TK. I II/b 40
Pengatur II/c 60
Pengatur Tk. I II/d 80
3 Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan Penata Muda III/a 100
Penata Muda Tk.I III/b 150
4 Teknisi Litkayasa Penyelia Penata III/c 200
Penata TK. I III/d 300
C. Tugas Pokok
Teknisi Litkayasa sesuai dengan ketentuan Pasal 4 Keputusan Menpan Nomor
23/KEP/M.PAN/2/2003, mempunyai tugas pokok melakukan kegiatan pelayanan penelitian
dan perekayasaan.
Tugas pokok tersebut dibagi sesuai dengan jenjang Jabatan Teknisi Litkayasa, yaitu :
1. Jenjang Teknisi Litkayasa Penyelia
2. Jenjang Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan
3. Jenjang Teknisi Litkayasa Pelaksana
4. Jenjang Teknisi Ltkayasa Pelaksana Pemula
Bagian Kegiatan-1
Butir Kegiatan1
Contoh :
Seorang Teknisi Litkayasa Pemula melakukan kegiatan yang termasuk dalam unsur:
Pelayanan Kegiatan Penelitian dan Perekayasaan, Sub Unsur pelaksanaan Kegiatan survei
dengan Butir Kegiatan: mengumpulkan data. Kegiatan merupakan unsur yang dinilai,
Kegiatan lain seperti menyusun kebutuhan survei, bagi Teknisi Litkayasa Pemula tersebut
bukan merupakan unsur yang dinilai karena dia tidak melaksanakannya, kecuali bila
ditugaskan melaksanakan salah satu atau seluruh kegiatan tersebut, dan untuk
mendapatkan penilaian atas apa yang telah dilakukannya yang bersangkutan diharuskan
melampirkan surat penugasan tersebut.
Tabel Contoh Rincian Kegiatan dan Unsur yang Dinilai
BATAN
- 12 -
Kegiatan Teknisi Litkayasa dapat diusulkan untuk mendapatkan angka kredit sesuai
persyaratan yang diuraikan dalam bab ini. Copy dokumen otentik sebagai kelengkapan
persyaratan (Ijazah, STTPP, laporan, naskah, makalah, buku, tanda jasa, tanda keanggotaan),
harus mendapatkan legalisasi dari pejabat setingkat eselon II. Setiap usulan penilaian harus
mengandung unsur pelayanan kegiatan penelitian dan perekayasaan.
A. Pendidikan
Unsur pendidikan terbagi atas dua sub unsur, yaitu pendidikan sekolah dengan
memperoleh gelar/ijazah, dan pendidikan dan pelatihan (diklat) di bidang fungsional Teknisi
Litkayasa dengan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP).
Di lingkungan BATAN ijazah yang dinilai hanyalah ijazah yang berasal dari
pendidikan keilmuan eksakta, keteknikan dan keterampilan tertentu yang sesuai dengan
bidang litkayasa di BATAN.
Angka kredit untuk pendidikan sekolah tertinggi adalah Diploma III (angka kredit =
60,00). Bila Teknisi Litkayasa mempunyai ijazah S1, maka yang bersangkutan
memperoleh angka kredit 5 (lima) dari unsur penunjang (IV.F.1).
Dokumen yang wajib disertakan dalam pengusulan penilaian angka kredit adalah:
BATAN
- 14 -
a. Bagi PNS yang pertama kali akan diangkat sebagai Teknisi Litkayasa: Copy
ijazah/sertifikat kelulusan yang diperoleh dengan catatan bahwa ijazah yang berasal
dari pendidikan luar negeri harus telah mendapatkan pengesahan dari lembaga
berwenang di bawah Kemdiknas dan bagi ijazah yang berasal dari lembaga
pendidikan swasta harus dapat menunjukkan bukti bahwa ijazah tersebut disahkan
oleh lembaga pendidikan yang telah terakreditasi minimal B.
b. Bagi PNS yang sudah diangkat sebagai Teknisi Litkayasa:
1) Copy Keputusan Tugas Belajar dari Kepala BATAN/Pusdiklat BATAN dan
ijazah/sertifikat kelulusan yang diperoleh dengan catatan bahwa ijazah yang
berasal dari pendidikan luar negeri harus telah mendapatkan pengesahan dari
lembaga berwenang di bawah Kemdiknas; dan bagi ijazah yang berasal dari
lembaga pendidikan swasta harus dapat menunjukkan bukti bahwa ijazah
tersebut dari lembaga pendidikan yang terakreditasi minimal B.
2) Copy surat persetujuan pengesahan oleh Tim Penilai Penyesuaian Pangkat
dengan Ijazah bagi yang melakukan studi tanpa ada Surat Keputusan Tugas
Belajar dari Kepala BATAN.
Catatan :
Ijazah pendidikan keilmuan lain yang berada di luar ketentuan tersebut di atas
dinilai sebagai butir kegiatan memperoleh gelar kesarjanaan yang tidak sesuai
dengan bidang tugas dengan angka kredit yang digolongkan sebagai unsur
penunjang.
2. Pendidikan dan Pelatihan Fungsional Teknisi Litkayasa dan Memperoleh Tanda Tamat
Pendidikan dan Pelatihan
Pendidikan dan pelatihan (diklat teknis) adalah diklat keahlian yang
diselenggarakan oleh badan-badan nonformal dalam bidang pendidikan seperti pusat-
pusat pelatihan kedinasan, kursus-kursus dalam bidang-bidang keahlian tertentu dan
sebagainya yang diakui oleh BATAN, termasuk diklat Penjenjangan Jabatan Fungsional
Teknisi Litkayasa. Dokumen untuk penilaian berupa Surat Tanda Tamat Pendidikan dan
Pelatihan (STTPP) atau sertifikat yang setara.
Diklat terbagi ke dalam enam tingkat penilaian berdasarkan durasi/lamanya
seseorang menjalani pendidikan dan pelatihan. Untuk lingkungan BATAN pembagian
tingkat yang dimaksud adalah sebagai berikut :
BATAN
- 15 -
No. Kode Durasi (lamanya) Diklat Angka Kredit
I.B.1. > 960 jam 15,00
I.B.2. 641 jam - 960 jam 9,00
I.B.3. 481 jam - 640 jam 6,00
I.B.4. 161 jam - 480 jam 3,00
I.B.5. 81 jam - 160 jam 2,00
I.B.6. 30 jam - 80 jam 1,00
STTPP dari diklat teknis ini dapat dinilaikan dan angka kreditnya termasuk dalam
Unsur Utama, bila lama diklatnya 30 jam atau lebih (bila lama diklat tidak dituliskan
dalam jumlah jam pada STTPP, maka jumlah jam dihitung berdasar jumlah hari kerja,
yaitu 5 hari kerja per minggu dan 8 jam kerja per hari), bila jumlah jam diklat kurang dari
30 jam, maka STTPP nya dinilai 1 Angka Kredit sebagai peserta seminar (IV.B.3) unsur
penunjang.
STTPP diklat non teknis seperti diklat penjenjangan struktural dan diklat lain
yang tidak sesuai dengan tugas dan fungsi, dinilai sebagai sertifikat peserta seminar
dengan angka kredit 1,00.
Dokumen yang harus disertakan dalam pengusulan penilaian angka kredit adalah copy
STTPP instansi penyelenggara diklat.
Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara
sistematis untuk memperoleh informasi, data dan keterangan yang berkaitan dengan
pemahaman dan pembuktian kebenaran atau ketidakbenaran suatu asumsi dan/atau
hipotesis di bidang iptek serta menarik kesimpulan ilmiah bagi keperluan kemajuan iptek.
Perekayasaan adalah kegiatan penerapan iptek dalam bentuk desain dan rancang
bangun untuk menghasilkan nilai, produk dan/atau proses produksi dengan
mempertimbangkan keterpaduan sudut pandang dan/atau konteks teknis, fungsi, bisnis,
sosial budaya, dan estetika.
Unsur kegiatan pelayanan penelitian dan perekayasaan terbagi menjadi 7 sub unsur,
yaitu:
a. Pelaksanaan kegiatan percobaan
b. Pelaksanaan kegiatan survei
BATAN
- 16 -
c. Pelaksanaan kegiatan rancang bangun / perekayasaan
d. Pelaksanaan jasa teknis
e. Pemeliharaan alat dan fasilitas
f. Pemasyarakatan hasil penelitian dan perekayasaan
g. Pemrosesan hasil penelitian dan perekayasaan
Kegiatan setiap sub unsur terbagi ke dalam Butir Kegiatan yang merupakan tugas
pokok dari setiap jenjang jabatan Teknisi Litkayasa.
Pembagian sub unsur ke dalam Butir Kegiatan tersebut sebenarnya merupakan satu
alur kegiatan, sehingga setiap Butir Kegiatannya satu dengan yang lain terkait. Seorang
Teknisi Litkayasa mungkin saja hanya melaksanakan satu Butir Kegiatan yang menjadi
tugas pokoknya, tetapi mungkin juga ia harus melaksanakan Butir Kegiatan yang lain yang
bukan menjadi tugas pokoknya dalam kelompok Butir Kegiatan dari sub unsur yang sama.
Untuk mendapatkan penilaian yang benar, maka dalam membuat laporan sebagai bukti
pelaksanaan kegiatan perlu dijelaskan keterkaitan kegiatan yang dilakukan dengan Butir
Kegiatan yang lain dalam sub unsur yang sama.
* Keterangan pelaksana :
1. Teknisi Litkayasa Pemula
2. Teknisi Litkayasa Pelaksana
3. Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan
4. Teknisi Litkayasa Penyelia
menerangkan Teknisi Litkayasa sesuai tugas pokoknya
x Perhatikan Uraian Tugas Pokok Teknisi Litkayasa Bab II.C
Rincian Pelaksana, Waktu Maksimum tiap butir kegiatan dan Angka Kredit adalah sbb:
* Keterangan pelaksana :
1. Teknisi Litkayasa Pemula
2. Teknisi Litkayasa Pelaksana
3. Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan
4. Teknisi Litkayasa Penyelia
BATAN
- 19 -
menerangkan Teknisi Litkayasa sesuai tugas pokoknya
x Perhatikan Uraian Tugas Pokok Teknisi Litkayasa Bab II.C
* Keterangan pelaksana :
1. Teknisi Litkayasa Pemula
2. Teknisi Litkayasa Pelaksana
3. Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan
4. Teknisi Litkayasa Penyelia
menerangkan Teknisi Litkayasa sesuai tugas pokoknya
x Perhatikan Uraian Tugas Pokok Teknisi Litkayasa Bab II.C
Rincian Pelaksana, Waktu Maksimum tiap butir kegiatan dan Angka Kredit adalah sbb.
Pelaksana/Angka Kredit*) Maks.
Waktu
No. paket
Maksimum
Kode Butir Kegiatan 1 AK 2 AK 3 AK 4 AK pekerjaan
(jam)
pertahun
II.D.1. Mengambil dan memproses 0.04 0.04 0.04 0.04 13 138
Sampel
II.D.2. Melakukan 0.05 0.06 0.06 0.06 20 90
pengukuran/analisis
II.D.3. Menguji bahan/unjuk kerja x 0.09 0.11 0.14 0.14 20 90
alat
II.D.4. Melakukan layanan x 0.13 x 0.16 0.20 0.25 35 51
informasi teknis ilmiah
BATAN
- 22 -
* Keterangan pelaksana :
1. Teknisi Litkayasa Pemula
2. Teknisi Litkayasa Pelaksana
3. Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan
4. Teknisi Litkayasa Penyelia
menerangkan Teknisi Litkayasa sesuai tugas pokoknya
x Perhatikan Uraian Tugas Pokok Teknisi Litkayasa Bab II.C
Rincian Pelaksana, Waktu Maksimum tiap butir kegiatan dan Angka Kredit adalah sbb:
Pelaksana/Angka Kredit* Maks.
Waktu
No. paket
Butir Kegiatan Maksimum
Kode 1 AK 2 AK 3 AK 4 AK pekerjaan
(jam)
per tahun
II.E.1. Memelihara alat dan 0.06 0.06 0.06 0.06 20 90 buah
fasilitas
* Keterangan pelaksana :
1. Teknisi Litkayasa Pemula
2. Teknisi Litkayasa Pelaksana
3. Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan
4. Teknisi Litkayasa Penyelia
menerangkan Teknisi Litkayasa sesuai tugas pokoknya
x Perhatikan Uraian Tugas Pokok Teknisi Litkayasa Bab II.C
Rincian Pelaksana, Waktu Maksimum tiap butir kegiatan dan Angka Kredit adalah sbb:
Pelaksana/Angka Kredit* Maks.
Waktu
No. paket
Butir Kegiatan Maksimum
Kode 1 AK 2 AK 3 AK 4 AK pekerjaan
(jam)
pertahun
II.F.1. Membuat bahan audio x 0.10 0.12 0.15 0.15 21 85 buah
visual
II.F.2. Membuat alat peraga dan 0.05 0.06 0.06 0.06 20 90 buah
maket
II.F.3. Menyiapkan bahan 0.13 0.13 0.13 0.13 43 42 buah
penyusunan brosur,
leaflet dan booklet
II.F.4. Melakukan penyuluhan x 0.14 x 0.18 0.24 0.30 42 43 buah
penerapan hasil
penelitian dan
perekayasaan
II.F.5. Memandu kegiatan 0.05 0.06 0.06 0.06 20 90 buah
promosi iptek
* Keterangan pelaksana :
1. Teknisi Litkayasa Pemula
2. Teknisi Litkayasa Pelaksana
3. Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan
4. Teknisi Litkayasa Penyelia
menerangkan Teknisi Litkayasa sesuai tugas pokoknya
x Perhatikan Uraian Tugas Pokok Teknisi Litkayasa Bab II.C
BATAN
- 25 -
* Keterangan pelaksana :
1. Teknisi Litkayasa Pemula
2. Teknisi Litkayasa Pelaksana
3. Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan
4. Teknisi Litkayasa Penyelia
menerangkan Teknisi Litkayasa sesuai tugas pokoknya
x Perhatikan Uraian Tugas Pokok Teknisi Litkayasa Bab II.C
C. Pengembangan Profesi
Kegiatan pengembangan profesi untuk Jabatan Fungsional Teknisi Penelitian dan
Perekayasaan meliputi 4 macam:
1. Membuat karya tulis/karya ilmiah di bidang penelitian dan perekayasaan
Karya tulis diklasifikasikan berdasarkan:
a. Bentuk penyajian (buku, makalah): Buku adalah karya tulis/karya ilmiah yang
menyampaikan kupasan ilmiah secara tuntas dan menyeluruh dari sebuah obyek
bahasan dan dipersyaratkan memiliki jumlah kata tidak kurang dari 18.000 kata
(setara dengan 60 halaman kertas A4 diketik huruf arial font 12, satu spasi).
Makalah adalah karya tulis/karya ilmiah yang menyampaikan kupasan ilmiah
sebuah obyek bahasan secara terbatas sesuai pilihan sudut pandang atau
parameter pengupasan.
b. Status publikasi (terbit, tidak terbit): Karya tulis/karya ilmiah disebut sebagai terbit
bila telah memiliki kode penerbitan, ISBN, ISSN atau lainnya yang umum diakui.
Apabila belum memiliki kode seperti tersebut di depan, karya dianggap sebagai
belum terbit dan dinilai sebagai karya tulis tidak terbit. Khusus untuk karya tulis
ilmiah yang belum terbit, penilaian hanya dapat diberikan apabila karya itu telah
terlebih dulu diperiksa dan disetujui oleh Komisi Pembina Tenaga Fungsional Unit
Kerja tempat penulis utama bekerja sehingga mendapatkan nomor registrasi.
c. Substansi/isi (layanan bidang penelitian: hasil percobaan, hasil survei, evaluasi,
kajian metode penelitian adapun layanan bidang perekayasaan: teknik pengelasan,
teknis produksi dan lain lain).
d. Media pemuatan: karya ilmiah dapat terbit di dalam berbagai media, seperti dalam
majalah, prosiding, buku, koran, atau dalam bentuk rilis tunggal dan manuskrip
pidato/prasaran, termasuk di dalamnya adalah bentuk file elektronik dari media di
atas: e-book, CD-Rom dan lain lain.
e. Derajat keilmiahan : karya tulis ilmiah, karya tulis popular, karya yang inspiratif dan
karya tulis inovatif.
f. Jumlah penulis (penulis tunggal atau bersama).
Penilaian angka kredit terhadap karya tulis ilmiah diberikan mengikuti aturan sebagai
berikut.
a. Angka kredit karya tulis/karya ilmiah dipengaruhi oleh kualitas isi dan kesesuaian
format penulisan yang berlaku (SK Kepala BATAN No.177/KA/XII/2008 Tanggal 24
BATAN
- 28 -
Desember 2008 tentang Panduan Penelitian dan Pengembangan BATAN). Angka
kredit yang tercantum dalam tabel-tabel dalam petunjuk ini adalah angka kredit
maksimum.
b. Angka kredit karya tulis/karya ilmiah didistribusikan kepada maksimal 4 (empat)
penulis pertama dengan rincian 60% angka kredit diberikan kepada penulis utama
dan sisa 40% dibagi rata kepada penulis pembantu lainnya. Penulis tunggal
mendapatkan seluruh (100%) angka kredit karya tersebut.
c. Karya tulis Teknisi Litkayasa yang dapat dinilaikan adalah karya tulis yang dihasilkan
oleh Teknisi Litkayasa serendah-rendahnya Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan
(golongan III/a ke atas ). Apabila dipandang sangat perlu, kepala unit kerja setingkat
eselon II dapat menugaskan secara khusus seorang Teknisi Litkayasa dengan
pangkat di bawah III/a menyusun dan menyajikan makalah di bidang litkayasa
dengan catatan tidak ada perkecualian dalam standar kualitas penulisan.
Penugasan yang dimaksud dinyatakan dalam sebuah surat tugas khusus yang
memuat pertimbanganpertimbangan yang disesuaikan dengan kondisi dan
kebutuhan mendesak.
d. Khusus untuk Teknisi Litkayasa yang dalam status maintenance, karya tulis/makalah
yang dapat dinilaikan adalah yang diterbitkan paling lama 2 (dua) tahun dari tmt.
PAK terakhir.
e. Dalam rangka menggiatkan penyebaran karya tulis ilmiah dari Teknisi Litkayasa,
maka karya tulis ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal atau penerbitan internasional
akan diberi tambahan Angka kredit sebesar 50 % dari Angka kredit bila diterbitkan di
dalam negeri.
f. Karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survei dan evaluasi di bidang penelitian
dan perekayasaan yang tidak dipublikasikan, harus telah disetujui atasan langsung
dan telah didiskusikan dalam forum ilmiah tingkat bidang atau yang diselenggarakan
oleh KPTF.
Angka kredit
No Kode Bentuk/Status Keterbitan Karya Tulis Ilmiah
Maks.
1. Karya tulis ilmiah berbentuk buku, terbit dan
diedarkan secara nasional
III.A.1.a a. hasil penelitian, pengkajian, survei, evaluasi 12,50
III.A.3.a b. hasil tinjauan atau ulasan ilmiah gagasan sendiri 8,00
BATAN
- 29 -
2. Karya tulis ilmiah berbentuk buku, belum terbit
III.A.2.a. a. hasil penelitian, pengkajian, survei, evaluasi 8,00
III.A.4.a b. hasil tinjauan atau ulasan ilmiah gagasan sendiri 7,00
3. Karya tulis ilmiah berbentuk makalah, terbit (diakui
LIPI)
III.A.1.b a. hasil penelitian, pengkajian, survei, evaluasi 6,00
III.A.3.b b. hasil tinjauan atau ulasan ilmiah gagasan sendiri 4,00
4. Karya tulis ilmiah berbentuk makalah, belum terbit
III.A.2.b a. hasil penelitian, pengkajian, survei, evaluasi 4,00
III.A.4.b b. hasil tinjauan atau ulasan ilmiah gagasan sendiri 3,50
5. III.A.5. Karya tulis popular di bidang penelitian dan
perekayasaan yang disebarluaskan melalui media 2,50
massa (berstatus terbit)
6. III.A.6. Naskah prasaran berupa tinjauan atau ulasan ilmiah
hasil gagasan sendiri di bidang penelitian dan 2,50
perekayasaan pertemuan ilmiah
Angka kredit
No Kode Bentuk Karya Tulis
Maksimum
Petunjuk teknis pelaksanaan pengelolaan kegiatan
1. III.B. 3,00
penelitian dan perekayasaan
Angka
No Kode Bentuk/Status Karya Terjemah/Saduran kredit
Maks.
1. III.C.1.a Karya terjemah/saduran berbentuk buku, terbit 7,00
2. III.C.2.a Karya terjemah/saduran berbentuk buku, belum terbit 3,50
3. III.C.1.b Karya terjemah/saduran berbentuk makalah, terbit 3,50
4. III.C.2.b Karya terjemah/saduran berbentuk makalah, belum terbit 1,50
Angka kredit
No Kode Karya
Maksimum
1. III.D. Teknologi Tepat Guna, diakui bermanfaat 5,00
Dalam hal teknologi tepat guna ditemukan atau dikembangkan oleh tim, maka Ketua
Tim berhak menerima 60% dari angka kredit, sisanya dibagi rata untuk segenap
penemu bantu, maksimal 3 orang.
BATAN
- 33 -
D. Kegiatan Penunjang
1. Mengajar/Melatih di bidang Penelitian dan Perekayasaan:
a. Mengajar/Melatih Diklat
Kegiatan melakukan pengajaran/pelatihan teori atau praktek yang bersifat
ilmiah dalam pendidikan formal di BATAN dan diklat baik yang diselenggarakan oleh
BATAN maupun instansi pemerintah di luar BATAN. Penugasan mengajar/melatih
dikeluarkan oleh serendah-rendahnya Eselon II.
Jumlah jam mengajar/melatih maksimal yang dapat dinilaikan dalam satu
tahun adalah 32 jam. Satu SKS ekivalen dengan 16 jam dalam satu semester
No.Kode Satuan Kegiatan Angka Kredit
IV.A.1. Mengajar atau melatih diklat setiap 2 jam 0,04
b. Membimbing Siswa
Bimbingan siswa adalah kegiatan yang bersifat memberi contoh, dorongan,
petunjuk dan pengawasan kepada siswa praktek latihan kerja.
Kegiatan membimbing siswa harus dibuktikan dengan penugasan/persetujuan
untuk melakukan bimbingan siswa dari pejabat serendah-rendahnya eselon II.
Angka kredit kegiatan membimbing siswa diberikan berdasarkan jumlah copy
dokumen penugasan.
No.Kode Satuan Kegiatan Angka Kredit
IV.A.2. Membimbing siswa, setiap kali 0,04
2. Mengikuti Seminar/Lokakarya
Angka kredit kegiatan mengikuti suatu seminar/lokakarya diberikan berdasarkan
sertifikat yang diperoleh dan peran dengan angka kredit tertinggi di dalam seminar
tersebut.
Untuk seminar/lokakarya yang dilaksanakan lebih dari satu hari, seorang Teknisi
Litkayasa dimungkinkan mendapat lebih dari 1 (satu) sertifikat atas peran serta aktifnya
BATAN
- 34 -
di dalam seminar/lokakarya tersebut, seperti menjadi pemrasaran dan atau menjadi
narasumber.
Penilaian angka kredit mengikuti seminar untuk Teknisi Litkayasa dengan
jabatan Teknisi Litkayasa Pelaksanan Pemula s/d Teknisi Litkayasa Pelaksana hanya
diberikan terhadap satu sertifikat kesertaan seminar per tahun dari tahun
penyelenggaraan yang berbeda.
Seminar tersebut diselenggarakan oleh Panitia Pertemuan Ilmiah setingkat unit
eselon II atau Organisasi Profesi bertaraf nasional.
Mengikuti diklat dengan durasi kurang dari 30 jam dikategorikan mengikuti
seminar sebagai peserta.
No. Angka
Nama Kegiatan
Kode Kredit
IV.B. Mengikuti seminar/lokakarya/pertemuan teknis dengan peran
sebagai:
IV.B.1. Pemrasaran (setara penyaji, presenter dan penyampai makalah) 3,00
IV.B.2. Moderator/pembahas (setara dengan peneliti/narasumber) 2,00
IV.B.3. Peserta (setara dengan peninjau,pendengar dan pemantau) 1,00
Dokumen usulan penilaian berupa: copy sertifikat keikutsertaan dalam suatu seminar,
disahkan pejabat Eselon II.
No. Angka
Nama Kegiatan
Kode Kredit
IV.C. Menjadi anggota Tim Penilai Jabatan Teknisi Penelitian dan
0,50
Perekayasaan, Penilaian setiap tahun
Dokumen usulan penilaian berupa: copy dokumen otentik Keputusan Kepala BATAN.
BATAN
- 35 -
4. Menjadi Anggota Organisasi Profesi
Organisasi profesi yang dimaksud adalah organisasi yang bersifat ilmiah teknis,
sesuai dengan profesinya di BATAN, atau sesuai dengan disiplin keilmuan. Seorang
Teknisi Litkayasa dapat berfungsi di organisasi sebagai pengurus atau sebagai anggota.
Organisasi profesi dapat bertingkat internasional/nasional atau propinsi.
No. Angka
Kegiatan
Kode Kredit
IV.D.1. Menjadi anggota organisasi profesi tingkat internasional/
nasional
IV.D.1.a. Sebagai pengurus aktif, per tahun 1,00
IV.D.1.b. Sebagai anggota aktif, per tahun 0,75
IV.D.2. Menjadi anggota organisasi profesi tingkat provinsi/
kabupaten/kota
IV.D.2.a. Sebagai pengurus aktif, per tahun 0,50
IV.D.2.b. Sebagai anggota aktif, per tahun 0,35
Dokumen usulan penilaian berupa: copy tanda keanggotaan yang masih berlaku dalam
organisasi profesi.
Dokumen usulan penilaian berupa: copy piagam penghargaan disahkan pejabat Eselon II.
Dokumen usulan penilaian berupa: copy ijazah/sertifikat kelulusan yang disahkan oleh
lembaga pendidikan yang berwenang.
BATAN
- 37 -
E. Rincian Kegiatan, Satuan Hasil (Bukti Kegiatan) dan Besarnya Angka Kredit bagi
Teknisi Litkayasa yang Melaksanakan
Rincian Kegiatan, Satuan Hasil (bukti kegiatan) dan besarnya Angka Kredit bagi Teknisi
Litkayasa yang melaksanakan
TEKNISI
SATUAN TEKNISI TEKNISI TEKNISI
LITKAYASA
NO BUTIR KEGIATAN LITKAYASA LITKAYASA LITKAYASA
HASIL PELAKSANA
PEMULA PELAKSANA PENYELIA
LANJUTAN
I PENDIDIKAN
A. Pendidikan sekolah dan
memperoleh Gelar/Ijazah
1. Diploma III Ijazah 60 60 60 60
2. Diploma II Ijazah 40 40 40 40
3. Sekolah Menengah Tingkat
Ijazah 25 25 25 25
Atas/Diploma I
B. Pendidikan dan Pelatihan di bidang
Fungsional Teknisi Litkayasa dan
memperoleh Surat Tanda Tamat
Pendidikan dan Pelatihan (STTPP)
1. Lamanya lebih dari 960 jam STTPP 15 15 15 15
2. Lamanya antara 641-960 jam STTPP 9 9 9 9
3. Lamanya antara 481-640 jam STTPP 6 6 6 6
4. Lamanya antara 161-480 jam STTPP 3 3 3 3
5. Lamanya antara 81 -160 jam STTPP 2 2 2 2
6. Lamanya antara 30 - 80 jam STTPP 1 1 1 1
II PELAYANAN KEGIATAN
PENELITIAN DAN PEREKAYASAAN
A. Pelaksanaan Kegiatan Percobaan 0,71 0,88 1,03 1,17
1. Menyusun rencana percobaan Laporan 0,14 0,18 0,22 0,28
2. Menyusun kebutuhan percobaan Laporan 0,09 0,11 0,14 0,14
3. Menyiapkan kebutuhan
Laporan 0,05 0,05 0,05 0,05
percobaan
4. Melakukan pengamatan/
Laporan 0,06 0,08 0,08 0,08
pengukuran obyek percobaan
5. Mengolah data percobaan Laporan 0,12 0,15 0,15 0,15
6. Menganalisis hasil percobaan Laporan 0,25 0,31 0,39 0,48
B. Pelaksanaan Kegiatan Survei 0,34 0,42 0,49 0,56
1. Menyusun kebutuhan survei Laporan 0,07 0,08 0,11 0,11
2. Mengumpulkan data Laporan 0,04 0,04 0,04 0,04
3. Mengelompokan data survei
Laporan 0,06 0,08 0,08 0,08
obyek percobaan data survei
4. Menganalisis hasil survei Laporan 0,17 0,21 0,26 0,33
BATAN
- 38 -
TEKNISI
SATUAN TEKNISI TEKNISI TEKNISI
LITKAYASA
NO BUTIR KEGIATAN LITKAYASA LITKAYASA LITKAYASA
HASIL PELAKSANA
PEMULA PELAKSANA PENYELIA
LANJUTAN
C. Pelaksanaan Kegiatan Rancang
0,66 0,79 0,96 1,43
Bangun/Perekayasaan
1. Merancang kebutuhan
pembuatan proses/sistem/ Laporan 0,23 0,28 0,35 0,44
model/prototip
2. Menyiapkan kebutuhan
pembuatan proses/sistem/ Laporan 0,05 0,05 0,05 0,05
model/prototip
3. Menyusun rangkaian pembuatan
Laporan 0,06 0,07 0,07 0,07
proses/sistem/model/prototip
4. Melakukan penyetelan dan
pengujian rangkaian pembuatan Laporan 0,13 0,16 0,20 0,20
proses/sistem/model/prototip
5. Melakukan pembuatan bagian-
Laporan 0,07 0,08 0,11 0,11
bagian dari prototip
6. Melakukan pengawasan kegiatan
Laporan 0,12 0,15 0,18 0,23
pelayanan perekayasaan
D. Pelaksanaan Jasa Teknis 0,31 0,37 0,44 0,49
1. Mengambil dan memproses
Laporan 0,04 0,04 0,04 0,04
sampel
2. Melakukan pengukuran/analisis Laporan 0,05 0,06 0,06 0,06
3. Menguji bahan unjuk kerja alat Laporan 0,09 0,11 0,14 0,14
4. Melakukan layanan informasi
Laporan 0,13 0,16 0,20 0,25
teknis ilmiah
E. Pemeliharan Alat dan Fasilitas 0,39 0,46 0,55 0,62
1. Memelihara alat dan fasilitas Laporan 0,06 0,06 0,06 0,06
2. Memperbaiki alat dan fasilitas Laporan 0,06 0,07 0,07 0,07
3. Melakukan penyetelan dan
Laporan 0,07 0,09 0,11 0,11
kalibrasi alat
4. Melakukan peningkatan fungsi
Laporan 0,11 0,13 0,17 0,21
alat dan fasilitas
5. Melakukan penjaminan mutu
Laporan 0,09 0,11 0,14 0,17
laboratorium fasilitas
F. Pemasyarakatan Hasil Penelitian
0,47 0,55 0,64 0,70
dan Perekayasaan
1. Membuat bahan audio visual Laporan 0,10 0,12 0,15 0,15
2. Membuat alat peraga dan maket Laporan 0,05 0,06 0,06 0,06
3. Menyiapkan bahan penyuluhan
Laporan 0,13 0,13 0,13 0,13
brosur, leaflet, booklet
4. Melakukan penyuluhan Laporan 0,14 0,18 0,24 0,30
BATAN
- 39 -
TEKNISI
SATUAN TEKNISI TEKNISI TEKNISI
LITKAYASA
NO BUTIR KEGIATAN LITKAYASA LITKAYASA LITKAYASA
HASIL PELAKSANA
PEMULA PELAKSANA PENYELIA
LANJUTAN
penerapan hasil penelitian dan
Perekayasaan
5. Memandu kegiatan promosi Iptek Laporan 0,05 0,06 0,06 0,06
G. Pemrosesan Hasil Penelitian dan
0,66 0,81 0,96 1,08
Perekayasaan
1. Melakukan pelayanan
Laporan 0,05 0,05 0,05 0,05
pemrosesan hasil penelitian
2. Melakukan pelayanan
Laporan 0,06 0,06 0,06 0,06
pemrosesan hasil perekayasaan
3. Membuat gambar, diagram dan
Laporan 0,06 0,08 0,08 0,08
peta
4. Melakukan pemrosesan laporan Laporan 0,17 0,22 0,27 0,27
5. Menganalisis hasil pengujian
unjuk kerja produk Laporan 0,16 0,20 0,25 0,31
perekayasaan
6. Melakukan supervisi proses hasil
Laporan 0,16 0,20 0,25 0,31
penelitian perekayasaan
III PENGEMBANGAN PROFESI
A. Membuat Karya Tulis / Karya
ilmiah di Bidang Penelitian dan
Perekayasaan
1. Karya ilmiah hasil penelitian,
pengkajian, survei dan evaluasi
di bidang penelitian dan
perekaya-saan yang
dipublikasikan
a. Dalam bentuk buku yang
Tiap
diterbitkan dan diedarkan 12,5 12,5 12,5 12,5
buku
secara nasional
b.Dalam majalah ilmiah yang Tiap
6,0 6,0 6,0 6,0
diakui oleh LIPI Makalah
2. Karya ilmiah hasil penelitian,
pengkajian, survei dan evaluasi
di bidang penelitian dan pereka-
yasaan yang tidak dipublikasikan
a. Dalam bentuk buku Tiap
8,0 8,0 8,0 8,0
buku
b. Dalam bentuk makalah Tiap
4,0 4,0 4,0 4,0
makalah
3. Karya tulis berupa tinjauan atau
ulasan ilmiah di bidang rancang
BATAN
- 40 -
TEKNISI
SATUAN TEKNISI TEKNISI TEKNISI
LITKAYASA
NO BUTIR KEGIATAN LITKAYASA LITKAYASA LITKAYASA
HASIL PELAKSANA
PEMULA PELAKSANA PENYELIA
LANJUTAN
bangun bidang penelitian dan
perekayasaan hasil gagasan
sendiri yang dipublikasikan
a. Dalam bentuk buku yang
Tiap
diterbitkan dan diedarkan 8,0 8,0 8,0 8,0
buku
secara nasional
b. Dalam majalah ilmiah yang Tiap
4,0 4,0 4,0 4,0
diakui oleh LIPI naskah
4. Karya tulis berupa tinjauan atau
ulasan ilmiah di bidang rancang
bangun bidang penelitian dan
perekayasaan hasil gagasan
sendiri yang tidak dipublikasikan
a. Dalam bentuk buku Tiap
7,0 7,0 7,0 7,0
buku
b. Dalam bentuk makalah Tiap
3,5 3,5 3,5 3,5
makalah
5. Karya ilmiah populer di bidang
penelitian dan perekayasaan Tiap
2,5 2,5 2,5 2,5
yang disebarluaskan melalui naskah
media massa
6. Menyampaikan prasaran berupa
tinjauan atau ulasan ilmiah hasil
Tiap
gagasan sendiri di bidang 2,5 2,5 2,5 2,5
naskah
penelitian dan perekayasaan
dalam pertemuan ilmiah
B. Menyusun Petunjuk Teknis Tiap 3,0 3,0 3,0 3,0
Pelaksanaan Pengelolaan Kegiatan naskah
Penelitian dan Perekayasaan
C. Menerjemahkan/Menyadur Buku
dan Bahan-bahan Lain di Bidang
Penelitian dan Perekayasaan
1. Terjemahan/Saduran di bidang
penelitian dan perekayasaan
yang dipublikasikan
a. Dalam bentuk buku yang Tiap 7 7 7 7
diterbitkan dan diedarkan buku
secara nasional
b. Dalam majalah ilmiah yang Tiap 3,5 3,5 3,5 3,5
diakui oleh LIPI naskah
2. Terjemahan/saduran di bidang
penelitian dan perekayasaan
BATAN
- 41 -
TEKNISI
SATUAN TEKNISI TEKNISI TEKNISI
LITKAYASA
NO BUTIR KEGIATAN LITKAYASA LITKAYASA LITKAYASA
HASIL PELAKSANA
PEMULA PELAKSANA PENYELIA
LANJUTAN
yang tidak dipublikasikan
a. Dalam bentuk buku Tiap 3,5 3,5 3,5 3,5
buku
b. Dalam bentuk makalah Tiap 1,5 1,5 1,5 1,5
makalah
D. Mengembangkan Teknologi Tepat Tiap 5,0 5,0 5,0 5,0
Guna di Bidang Pelayanan Karya
Kegiatan Penelitian dan
Perekayasaan
IV KEGIATAN PENUNJANG
A. Mengajar/Melatih di Bidang
Penelitian dan Perekayasaan
1. Mengajar/melatih diklat Setiap 2 0,04 0,04 0,04 0,04
jam
2. Membimbing siswa Setiap 0,04 0,04 0,04 0,04
kali
B. Mengikuti Seminar/Lokakarya
1. Pemrasaran Setiap 3,0 3,0 3,0 3,0
kali
2. Moderator/pembahas/narasumber Setiap 2,0 2,0 2,0 2,0
kali
3. Peserta Setiap 1,0 1,0 1,0 1,0
kali
C. Menjadi Tim Penilai Jabatan
Fungsional Teknisi Litkayasa
Menjadi anggota Tim Penilai Setiap 0,5 0,5 0,5 0,5
Jabatan Fungsional Teknisi tahun
Litkayasa
D. Menjadi Anggota Organisasi
Profesi
1. Tingkat Nasional/Internasional
sebagai
a. Pengurus aktif Per 1,0 1,0 1,0 1,0
tahun
b. Anggota aktif Per 0,75 0,75 0,75 0,75
tahun
2. Tingkat Provinsi / Kabupaten /
Kota sebagai:
a. Pengurus aktif Per 0,5 0,5 0,5 0,5
tahun
b. Anggota aktif Per 0,3 0,3 0,3 0,3
BATAN
- 42 -
TEKNISI
SATUAN TEKNISI TEKNISI TEKNISI
LITKAYASA
NO BUTIR KEGIATAN LITKAYASA LITKAYASA LITKAYASA
HASIL PELAKSANA
PEMULA PELAKSANA PENYELIA
LANJUTAN
tahun
E. Memperoleh Penghargaan / Tanda
Jasa
1. Satya Lencana Karya Satya 30 Tanda jasa 3,0 3,0 3,0 3,0
(tigapuluh) tahun
2. Satya Lencana Karya Satya 20 Tanda jasa 2,0 2,0 2,0 2,0
(duapuluh) tahun
3. Satya Lencana Karya Satya 10 Tanda jasa 1,0 1,0 1,0 1,0
(sepuluh) tahun
4. Penghargaan Pemerintah atas Tanda jasa 15,0 15,0 15,0 15,0
prestasi bidangnya *)
F. Memperoleh Gelar Kesarjanaan
Lain
1. Sarjana (S1) Ijazah 5,0 5,0 5,0 5,0
2. Diploma III Ijazah 3,0 3,0 3,0 3,0
3. Diploma II Ijazah 2,0 2,0 2,0 2,0
Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa (JFTL) adalah salah satu jabatan dari jabatan
fungsional tertentu yang saat ini ada dan dikelola secara nasional. Jabatan ini merupakan
jabatan karier bagi PNS dengan ijazah serendah rendahnya SLTA/Diploma 1, yang
memungkinkan PNS pemangku jabatan Teknisi Litkayasa meniti karier hingga pangkat/gol
ruang Penata Tk I-III/d, sesuai dengan jabatan yang dipangkunya berdasarkan angka kredit
yang dimiliki.
Oleh karenanya pembinaan dan pengembangan karier bagi jabatan Fungsional
Teknisi Litkayasa perlu mendapat perhatian yang khusus dan seksama tidak saja dari BPPT
sebagai instansi pembina jabatan akan tetapi juga dari seluruh pihak yang terkait : pejabat
pengelola yang menangani Administrasi Jabatan Teknisi Litkayasa pada instansi pengguna
jabatan; penilai Jabatan; Atasan langsung/pimpinan unit dimana Pemangku jabatan itu berada
dan Pemangku itu sendiri.
A. Pengangkatan Pertama
1. Pengangkatan pertama dalam jabatan Teknisi Litkayasa harus memenuhi syarat
berikut:
a. Ada formasi untuk jabatan tersebut pada unit kerja yang bersangkutan.
b. Beijazah minimal sekolah Menengah Tingkat Atas termasuk Diploma 1 (D1) sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi unit kerja yangbersangkutan. Jika tidak sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi unit kerja harus dilampiri surat penugasan dari kepala
unit kerja yangbersangkutan, sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf E.
BATAN
- 44 -
c. Pangkat serendah rendahnya Pengatur Muda, golongan II/a.
d. Telah bekerja dalam bidang pelayanan penelitian atau perekayasaan sekurang-
kurangnya 2 (dua) tahun dengan melampirkan surat keterangan yang menerangkan
sejak kapan yang bersangkutan bekerja dalam bidang penelitian dan perekayasaan,
sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf F.
e. Sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun sebelum mencapai batas usia pensiun
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
f. Penentuan jabatan Teknisi Litkayasa digunakan jumlah angka kredit yang berasal
dari unsur utama
g. Semua unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP3 pada 1 (Satu) Tahun
terakhir sekurang kurangnya bernilai baik.
h. Telah mengikuti dan pelatihan fungsional Teknisi Litkayasa dan mendapat STTPP.
i. Mengajukan surat permohonan untuk diangkat sebagai Teknisi Litkayasa,
sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf G.
j. Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK).
k. Surat Pernyataan melakukan kegiatan pelayanan penelitian dan perekayasaan.
l. Surat pengusulan pengangkatan dalam jabatan fungsional Teknisi Litkayasa dari Unit
kerja kepada Ketua TPJ-Teknisi Litkayasa up. Kepala BSDM, sebagaimana dalam
contoh Anak Lampiran huruf H.
2. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari jabatan lain ke dalam jabatan fungsional
Teknisi Litkayasa dianggap sebagai pengangkatan pertama jabatan fungsional Teknisi
Litkayasa, serta dilengkapi Surat Pemberhentian dari jabatan struktural/ fungsional lain
sebelumnya.
3. Calon Teknisi Litkayasa yang diangkat ke dalam jabatan fungsional Teknisi Litkayasa,
pangkat/golongan ruang ditetapkan sama dengan pangkat/golongan ruang yang dimiliki,
sedangkan jenjang jabatan Teknisi Litkayasa ditetapkan berdasarkan angka kredit hasil
penilaian yang tertuang dalam Surat Keputusan Penetapan Angka Kredit yang
bersangkutan.
BATAN
- 45 -
Contoh :
Penentuan angka kredit untuk pengangkatan pertama
1) Saudara Zaenal pendidikan terakhir adalah Diploma III, bekerja di salah satu unit kerja
yang tupoksinya adalah di bidang penelitian dan perekayasaan terhitung mulai 1 April
2003 sebagai calon PNS . Pada 1April 2004 yang bersangkutan diangkat sebagai PNS
dengan pangkat Pengatur golongan ruang II/c. Untuk dapat diangkat pertama kali
sebagai Teknisi Likayasa yang bersangkutan harus memenuhi masa kerja 2 tahun
(paling cepat pada 1 April 2005), mempunyai angka kredit dari unsur utama minimal 60.
DP3 untuk semua unsur minimal baik. (karena yang bersangkutan berijazah DIII, maka
angka kredit yang bersangkutan cukup dari ijazah saja yaitu 60.
2) Saudara Pande pendidikan terakhir SLTA, adalah calon PNS terhitung mulai tanggal
1April 1998. Pada 6 (enam) tahun pertama (1 April 1998 Sampai dengan 1 April 2004)
ditempatkan pada bidang administrasi, dan sejak 1 April 2004 dipindahkan ke unit
dengan tupoksi di bidang penelitian dan perekayasaan. Pangkat terakhir saudara Pande
adalah Pengatur Muda Tingkat I, golongan ruang II/b, umur 32 tahun. Untuk dapat
diangkat pertama kali kedalam jabatan Teknisi Litkayasa, maka ia harus menunggu 2
tahun lagi meskipun angka kreditnya dihitung sejak 1 April 2004 dari unsur utama.
Sebelum dilaksanakan diklat fungsional, yang bersangkutan harus mendapatkan surat
pernyataan dari pemimpin unit kerjanya bahwa yang bersangkutan mempunyai
kompetensi untuk melaksanakan kegiatan pelayanan penelitian dan perekayasaan
sesuai dengan tupoksi unit kerja tersebut, yang bersangkutan baru dapat diangkat
paling cepat pada tanggal 1 April 2006 dengan golongan tetap II/b dan jabatan
tergantung pada jumlah angka kredit yang diperoleh.
Contoh :
Seorang Teknisi Litkayasa Pelaksana dengan pangkat Pengatur Muda Tingkat 1,
golongan ruang II/b dengan angka kredit 40 pada tahun 2001.
Setelah tiga tahun per 1 April 2004 berhasil mengumpulkan angka kredit sampai 85
yang memenuhi syarat sebagai Teknisi Litkayasa Pelaksana dengan pangkat Pengatur
Tk 1, golongan II/d.
Untuk itu TMT 1 April 2004 pangkatnya dinaikkan menjadi Pengatur golongan ruang II/c,
sedangkan untuk kenaikan berikutnya menjadi Pengatur Tk I golongan ruang II/d TMT 1
April 2006 baru akan diproses, apabila Teknisi Litkayasa Tersebut dapat mengumpulkan
angka kredit sekurang kurangnya 20% dari 20. Angka kredit 20 berasal dari selisih
angka kredit yang disyaratkan pada Teknisi Litkayasa Pelaksana Tingkat 1, golongan
ruang II/d (80) dengan angka kredit yang disyaratkan pada Teknisi Litkayasa Pelaksana,
Pengatur, golongan ruang II/c (60).
5. Teknisi Litkayasa Penyelia golongan ruang III/d diwajibkan setiap tahun sejak
menduduki jabatan/pangkat, mengumpulkan angka kredit sekurang kurangnya 10
BATAN
- 47 -
(sepuluh) dari unsur utama yaitu kegiatan pelayanan penelitian dan perekayasaan atau
ditambah pengembangan profesi.
D. Pembebasan Sementara
-ttd-
HUDI HASTOWO
Ferhat Aziz
BATAN
- 61 -
ANAK LAMPIRAN PERATURAN
KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
NOMOR : 181/KA/IX/2011
TANGGAL : 28 September 2011
A. SURAT TUGAS (untuk strata tugas sesuai/1 tingkat dibawah/1 tingkat diatas jenjang
jabatan)
SURAT TUGAS
Nomor :
Nama : ................................................................................................
NIP : ................................................................................................
Jabatan : ................................................................................................
Strata tugas : Sesuai/1 (satu) tingkat di bawah/1 (satu) tingkat di atas tugas jenjang jabatan*
Tolok ukur : Penelitian/perekayasaan/pengembangan/pemasyarakatan/ *
................................................................................................
Paket kegiatan : ................................................................................................
Sesuai program .........................(diisi sesuai program satker) dan usulan kegiatan/penelitian
............. (tingkat bidang/kelompok).
Catatan: Sesuaikan dengan istilah dari Biro Perencanaan
Pelaksana :
KEDUDUKAN DALAM
NO. NAMA JABATAN FUNGSIONAL
TUGAS
1.
2.
3.
4. dst.
Waktu kegiatan :
. , ...
Atasan langsung (Eselon III),
(...)
NIP. ..
Coret yang tidak sesuai
BATAN
- 62 -
B. SURAT TUGAS KHUSUS (khusus untuk starata tugas 2 tingkat diatas dan 2 atau 3 tingkat
dibawah jenjang jabatan)
Nama : ................................................................................................
NIP : ................................................................................................
Jabatan : ................................................................................................
Strata tugas : 2 (dua) Tingkat di atas tugas jenjang jabatan *
2 (dua)/3 (tiga) Tingkat di bawah tugas jenjang jabatan *
Yang bersangkutan diwajibkan untuk membuat laporan kepada atasan langsung dan kepada
Kepala ( diisi nama Unit Eselon II ) selambat- lambatnya tgl..
. , tgl. .
(...)
NIP. ..
Penulis/Pelaksana
NO NAMA NIP JABATAN
1
2
3
4
5
6
Pendahuluan : ..............................................
Hambatan/Kendala : ..............................................
Saran/Rekomendasi : ..............................................
., ..
Mengetahui: Pelaksana :
Atasan Langsung/Pemberi tugas/ 1. (nama) : .. (tanda tangan)
Ketua Kelompok. 2. (nama) : .. (tanda tangan)
3. (nama) : .. (tanda tangan)
4. (nama) : .. (tanda tangan)
5. (nama) : .......(tanda tangan)
() 6. (nama) :........(tanda tangan)
NIP.:
BATAN
- 64 -
D. SURAT TUGAS KHUSUS UNTUK PENYUSUNAN MAKALAH
Nama : ................................................................................................
NIP : ................................................................................................
Jabatan : TL Pemula / TL Pelaksana *).
maka dengan ini Kepala . (diisi nama Unit Eselon II) menugaskan yang
besangkutan untuk menyusun makalah dengan judul :(diisi judul makalah) sebagai
pelaksanaan kegiatan litkayasa. Dalam rangka memenuhi aspek kualitas makalah seperti yang
termaktup dalam Buku Panduan Penelitian BATAN, maka dengan ini pula Kepala
. (diisi nama Unit Eselon II) menugaskan :
Nama : ................................................................................................
NIP : ................................................................................................
Jabatan : ................................................................................................
........................., ..
(..)
NIP. .
SURAT KETERANGAN
Nomor :
Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenarnya dan untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.
................., .............................
Kepala Unit Kerja
Nama Pejabat
NIP.
BATAN
- 66 -
F. SURAT KETERANGAN TELAH BEKERJA DALAM BIDANG LITKAYASA
SURAT KETERANGAN
Nomor :...........................
telah mempunyai pengalaman kerja di bidang pelayanan penelitian dan perekayasaan selama
...... tahun sejak tahun .............. sampai ............. dan yang bersangkutan saat ini bertugas di
bidang pelayanan penelitian dan perekayasaan.
Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenarnya dan untuk dipergunakan sebagai
manamestinya.
..................................................
Kepala Unit Kerja
Nama Pejabat
NIP.
BATAN
- 67 -
G. SURAT PERMOHONAN (untuk Menjadi Teknisi Litkayasa Ke Kepala Unit Kerja)
Kepada yth.
(Kepala Unit Kerja PNS yang besangkutan)
...............,..................
Pemohon
Nama
NIP.
Tembusan Yth.
Sekretaris Utama BATAN *)
Kepada Yth
Ketua TPJ-Teknisi Litkayasa
Up. Kepala BSDM
di....................
.............................................
Kepala Unit Kerja,
1.
2.
3.
4.
5.
6. dst.
CATATAN :
*) pilih dan isi sesuai dengan jenjang jabatan
BATAN
- 73 -
, tgl .
KEPALA PUSAT
(----------------------------------------)
NIP.
, tgl .
(----------------------------------------)
NIP.
(----------------------------------------)
NIP.
Penilai II
., tgl .
(----------------------------------------)
NIP.
BATAN
- 74 -
J. SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURAT PERNYATAAN
MELAKUKAN KEGIATAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
, ....
Atasan Langsung Setingkat Eselon III,
(.)
NIP. .
SURAT PERNYATAAN
MELAKUKAN KEGIATAN PELAYANAN PENELITIAN DAN PEREKAYASAAN
URAIAN KEGIATAN
PELAYANAN SATUAN JUMLAH ANGKA KETERANGAN/
NO TANGGAL JUMLAH
PENELITIAN DAN HASIL KREDIT BUKTI FISIK
PEREKAYASAAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. II.A Nilai dipilih sesuai butir
Melaksanakan kegiatan kegiatan yg dilakukan
percobaan 0,28
7-4-2008 sd. Copy laporan
0,14
30-5-2008 Laporan 1 Lampiran II
0,05
No.1
0,08
0,15
0,46
2. II.C Nilai dipilih sesuai butir
Melaksanakan kegiatan kegiatan yg dilakukan
rancang bangun .......... 0,44
2-6-2008 sd.
0,05 Lampiran II.
4-7-2008 Laporan 1
0,07 No.2
0,20
0,11
0,23
3. II.D.4
7-7-2008 sd. Lampiran II.
Melakukan layanan Laporan 1 0,20
11-7-2008 No.3
informasi teknis ilmiah..
dst.
(.)
NIP. .
BATAN
- 76 -
Cara Pengisian Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pelayanan Penelitian dan
Perekayasaan:
1. Kolom 2 diisi dengan butir kegiatan yang dilakukan/judul dalam laporan kegiatan
2. Kolom 3 diisi tanggal mulai sampai dengan selesai pelaksanaan kegiatan
3. Kolom 4 diisi sesuai syarat satuan hasil sebagaimana dalam lampiran I Kep. Menpan
Nomor 23/KEP/M.PAN/2/2003. (Contoh: laporan)
4. Kolom 5 diisi dengan banyaknya kegiatan untuk butir kegiatan yang sama
5. Kolom 6 diisi dengan jumlah angka kredit untuk kegiatan yang bersangkutan
6. Kolom 7 diisi dengan nomor bukti pelaksanaan kegiatan.
BATAN
- 77 -
L. SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI TEKNISI
LITKAYASA
SURAT PERNYATAAN
MELAKUKAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI TEKNISI LITKAYASA
URAIAN KEGIATAN
JUMLAH
PENGEMBANGAN SATUAN KETERANG AN/
NO TANGGAL JUMLAH ANGKA
PROFESI HASIL BUKTI FISIK
KREDIT
TEKNISI LITKAYASA
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. III.A.1.b
Pembuatan Catu Daya Copy Prosiding P3N
Tegangan Tinggi 1000Vdc Juni 2008 Makalah 1 3,60 ISSN 1223-2635
Sumardiyanto dan Andini Lampiran III No.1
Penulis Pertama
2. III.A.2.b
Rancangbangun Single Makalah
Makalah No. ..
Channel Analyzer Sept. 2008 tidak 1 4,00
Lampiran III No.2
Sumardiyanto dipublikasi
Penulis Tunggal
3. dst.
dst.
, ......
Atasan Langsung Setingkat Eselon III,
(.)
NIP. .
BATAN
- 78 -
Cara Pengisian Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pengembangan Profesi:
1. Kolom 2 diisi dengan butir kegiatan yang dilakukan
2. Kolom 3 diisi tanggal pelaksanaan kegiatan/periode kegiatan
3. Kolom 4 diisi sesuai satuan hasil dalam lampiran I Kep. Menpan Nomor
23/KEP/M.PAN/2/2003. (Contoh: naskah, makalah, buku)
4. Kolom 5 diisi dengan banyaknya kegiatan untuk butir kegiatan yang sama
5. Kolom 6 diisi dengan jumlah angka kredit untuk kegiatan yangbersangkutan
6. Kolom 7 diisi dengan nomor bukti pelaksanaan kegiatan
BATAN
- 79 -
M. SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN YANG MENUNJANG
PELAKSANAAN TUGAS PELAYANAN LITKAYASA
SURAT PERNYATAAN
MELAKUKAN KEGIATAN YANG MENUNJANG PELAKSANAAN TUGAS
PELAYANAN PENELITIAN DAN PEREKAYASAAN
telah melakukan kegiatan yang menunjang pelaksanaan tugas pelayanan penelitian dan
perekayasaan sebagai berikut :
URAIAN KEGIATAN
YANG MENUNJANG
JUMLAH
PELAKSANAAN TUGAS SATUAN KETERANGAN/
NO TANGGAL JUMLAH ANGKA
PELAYANAN HASIL BUKTI FISIK
KREDIT
PENELITIAN DAN
PEREKAYASAAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. IV.B.3
Mengikuti Seminar P3N Copy sertifikat
14-07-2008 kali 1 1,00
PTAPB-BATAN Yogyakarta Lampiran IV No.1
2008 sebagai peserta
2. dst
dst.
, ....
Atasan Langsung Setingkat Eselon III,
(.)
NIP. .
BATAN
- 80 -
Cara Pengisian Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Yang Menunjang Tugas
Pelayanan Penelitian dan Perekayasaan :
1. Kolom 2 diisi dengan butir kegiatan yang dilakukan
2. Kolom 3 diisi tanggal pelaksanaan kegiatan/periode kegiatan
3. Kolom 4 diisi sesuai syarat satuan hasil sebagaimana dalam lampiran I Kep. Menpan
Nomor 23/KEP/M.PAN/2/2003. (Contoh: Tanda jasa, gelar, sertifikat)
4. Kolom 5 diisi dengan banyaknya kegiatan untuk butir kegiatan yang sama
5. Kolom 6 diisi dengan jumlah angka kredit untuk kegiatan yangbersangkutan
6. Kolom 7 diisi dengan nomor bukti pelaksanaan kegiatan
BATAN
- 81 -
N. MEKANISME
5 5
5 Penetapan PAK/SKJ Periode Okt.
1-6 s/d 30-9
6 Penyampaian/Penolakan
PAK/SKJ 6 6
7 Persiapan usul KP
7
8 Persetujuan KP 8
9 Persiapan SK KP Sebelum
9 periode KP
berikutnya
10 Penetapan
Keputusan KP 10
11 Penyampaian 11 11
Keputusan KP
Keterangan :
BSDM /Sekret. : Biro Sumber Daya Manusia /Sekretariat PAK : Penetapan Angka Kredit
TPJTL : Tim Penilai Jabatan Teknisi Litkayasa Keputusan KP : Keputusan Kenaikan Pangkat
Sestama : Sekretaris Utama BATAN Keputusan KJ : Keputusan Kenaikan Jabatan
BKN : Badan Kepegawaian Negara
BATAN
- 82 -
O. PENJELASAN PEMBUATAN LAPORAN DAN PERHITUNGAN ANGKA KREDIT
Contoh 2 :
Seorang TL Penyelia melaksanakan penyusunan kebutuhan survei (No. Kode II.B.1.) yang
merupakan tugas pokok TL Pelaksana Lanjutan, maka laporan hasil kegiatannya mendapatkan
angka kredit 0,11 sama bila hasil kegiatan tersebut dilakukan oleh TL Pelaksana Lanjutan.
Contoh 3 a :
Pelaksanaan kegiatan percobaan oleh 3 PTL Pemula, maka masing-masing PTL Pemula
mendapatkan angka kredit = 0,1 (0,31 : 3).
Bila pelaksanaannya terdiri atas lebih dari 1 PTL dengan jenjang jabatan yang berbeda, maka
pembagian angka kreditnya adalah sebagai berikut: Masing-masing pejabat mendapatkan
angka kredit sesuai tugas pokoknya (100%), sedang angka kredit dari kegiatan pejabat yang
tidak ada dibagi jumlah Teknisi Litkayasa yang melaksanakan sesuai ketentuan pemberian
angka kredit (lihat tabel di atas), dan ditambahkan ke angka kredit masing-masing.
Contoh 3 b :
Pelaksananya adalah 1 PTL Penyelia dan 2 PTL Pemula, maka angka kredit yang diperoleh
PTL Penyelia = 0.28 + 0.46 (butir kegiatan II.A.1 dan II.A.6.) + 0.14 (butir kegiatan II.A.2.),
sedang masing-masing PTL Pemula mendapatkan angka kredit = {0.05 (butir kegiatan II.A.3.)
+ 0.06 (butir kegiatan II.A.4.) + 0.12 (butir kegiatan II.A.5.)} : 2 = 0.23 : 2 = 0.12.
Contoh 4 :
Batas waktu maksimum untuk menyusun rencana percobaan (No. Kode II.A.1.) adalah 40 jam
atau 5 hari kerja (satu minggu) (lihat lampiran 4) Perencanaan yang memakan waktu 2 minggu,
dapat dibagi dalam 2 tahap. Jadi dalam perencanaan percobaan tersebut ada dua laporan
sebagai bukti pelaksanaan kegiatan, maka angka kredit butir kegiatan penyusunan rencana
percobaan 2 x 0,28 = 0,56. Begitu seterusnya dengan perlaksanaan butir kegiatan lainnya.
BATAN
- 84 -
P. TABEL DAFTAR ANGKA KREDIT TEKNISI LITKAYASA
2. Penjelasan
a. Judul
Judul hendaknya ringkas, jelas, dan mencerminkan isi tulisan. Judul seyogyanya
terdiri atas paling banyak sepuluh kata yang ditulis simetris dengan
menggunakan huruf kapital. Bila mungkin, judul yang terlalu panjang diusahakan
diperpendek. Namun bila hal itu tidak mungkin, judul tersebut dapat ditulis
menjadi dua bagian : judul dan subjudul. Untuk memudahkan pembuatan
indeks, judul hendaklah mengandung satu atau lebih kata kunci.
Contoh :
Kemudian di bagian terbawah dari halaman termuatnya judul diberi garis dan
catatan kaki sesuai penggunaan tanda pada judul:
--------------------------------------------------------------------------------------------------
* Hasil kerjasama PTLR BATAN dengan PUSARPEDAL Serpong
atau
--------------------------------------------------------------------------------------------------
1)
Hasil kerjasama PTLR BATAN dengan PUSARPEDAL Serpong
Darsono
Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan, BATAN
Jl.Babarsari Kotak Pos 6101 Ykbb, Yogykarta
e-mail: b_darsono@batan.go.id
Adianto
Pusat Pengkajian Energi, BPPT
Jl.Thamrin No.8, Jakarta Pusat
e-mail: adianto@bppt.go.id
atau
Darsono* dan Adianto**
*) Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan, BATAN
Jl.Babarsari Kotak Pos 6101 Ykbb, Yogykarta
**) Pusat Pengkajian Energi, BPPT
Jl.Thamrin No.8, Jakarta Pusat
c Abstrak
Abstrak memuat judul dan ringkasan isi karya tulis yang bersifat informatif (tentang
latar belakang, tujuan, metodologi, hasil pokok yang diperoleh, kesimpulan pokok),
bukan sekedar indikatif, ditulis secara ringkas sekitar 250 kata dalam bahasa
Indonesia dan Inggris. Abstrak terdiri dari satu alinea, memuat apa yang dilakukan dan
hasilnya secara ringkas tanpa rumus, tabel, maupun acuan pustaka. Abstrak dimulai
dengan judul karya tulis yang ditulis dengan huruf kapital. Karya tulis yang
menggunakan bahasa Indonesia, abstrak disajikan berbahasa Indonesia diikuti oleh
abstrak berbahasa Inggris. Untuk karya tulis berbahasa Inggris atau bahasa dunia
resmi lainnya abstrak pertama menggunakan bahasa Inggris atau bahasa dunia resmi
lainnya diikuti oleh abstrak bahasa Indonesia. Di bawah abstrak dituliskan 3 s/d 5 kata
kunci.
d. Pendahuluan
Pendahuluan berisikan latar belakang masalah yang akan diteliti atau dibahas,
rumusan masalah, tujuan, sasaran serta pendekatan cara pemecahannya
(metodologi) seperti yang dibahas dalam makalah (what/who, why, when, where,
how). Latar belakang masalah dapat bersumberkan hasil penelitian terdahulu,
penemuan, fakta sehari-hari, teori atau hipotesis, status ilmiah terkini (state of the art).
Dengan menguraikan rumusan masalah dan tujuan penelitian, penulis hendaknya
dapat mengemukakan hipotesisnya dalam pendahuluan ini
e. Teori
Apabila persoalan yang dibahas didasarkan atas teori atau penulis hendak
mengetengahkan teori yang bersifat spesifik atau relatif baru, teori tersebut perlu
diuraikan secara rinci. Untuk karya tulis hasil eksperimen dan hasil survai, penguraian
BATAN
- 90 -
teori terkait (relevan) secara rinci akan memperjelas latar belakang penelitian yang
diungkapkan pada pendahuluan. Untuk karya tulis hasil kajian/review dan bahasan
teoritis, pengungkapan teori terkait akan dapat mempermudah uraian yang akan
disampaikan pada pembahasan. Untuk karya tulis simulasi/pemodelan/
rancangbangun penyampaian teori akan memperjelas penalaran yang mengarah
kepada penyuntingan metode analisis yang relevan dalam pekerjaan
simulasi/pemodelan/rancangbangun.
i. Pernyataan terimakasih
Ucapan terimakasih disampaikan kepada semua pihak yang dianggap telah
memberikan bantuan baik berupa dana, pemikiran, ataupun teknis.
j. Daftar pustaka
Cara penulisan daftar pustaka tergantung sistem acuan yang dianut. Masing-masing
publikasi ilmiah mempunyai aturan sistem acuan sendiri. Untuk lebih jelasnya lihat bab
Pengacuan dan Penulisan Pustaka.
BATAN
- 91 -
Contoh:
1. Darsono (2008, hal.11) mengatakan bahwa bahwa sistem pendinginan oli trafo dari
HV berbasis GCT sangat mempengaruhi tegangan keluaran HV. Apabila diacu
dengan mengubah kalimat teks dari acuan dengan substansi sama (paraphrase) maka
tidak perlu diletakkan di dalam tanda petik.
2. Berdasarkan hasil uji fungsi HV berbasis GCT memperlihatkan tegangan keluaran HV
dipengaruhi oleh temperatur oli trafo (Darsono, 2008).
Cara pengacuan di atas di samping sebagai contoh pengacuan direct quote dan
paraphrase juga memberikan informasi lain yaitu contoh 1 menekankan pentingnya nama
penulis artikel sedangkan contoh 2 menekankan bahwa informasi artikel lebih penting.
Pada sistem Harvard penulisan daftar pustaka diurutkan berdasarkan abjad nama
keluarga penulis dari pustaka yang diacu.
Pada sistem Vancouver pustaka yang diacu diberi nomor urut angka Arab di dalam
kurung dengan penomorannya sesuai urutan pengacuan. Pustaka yang sudah diacu
apabila diacu lagi pada bagian lain tinggal menyebut nomor pengacuan. Pustaka pertama
yang diacu diberi nomor [1] (sejajar teks) atau ditulis dalam superscript [1] dan seterusnya
secara konsisten, sesuai urutan pengacuannya dalam karya tulis.
Contoh:
1. ......berdasarkan hasil uji fungsi HV berbasis GCT bahwa sistem pendinginan oli trafo
sangat mempengaruhi tegangan keluaran HV.[1]
2. Darsono [1] memprediksi temperatur dan jenis oli trafo akan sangat mempengaruhi
keluaran HV.
1. Pengacuan Pustaka
BATAN menyarankan pengacuan pustaka menggunakan sistem Vancouver
(angka dalam kurung siku). Pada sistem ini jika banyak pustaka yang diacu maka
gunakan koma untuk memisahkan nomor pustaka yang diacu misal pengacuan yang
tidak berurutan [1,2,5,7]. Untuk pengacuan yang berurutan misal 1,2 maka ditulis [1,2]
sedang [1,2,3,4,5] ditulis [1-5] atau [1,2,3,4,8, 12] ditulis [1-4,8,12]. Acuan dapat ditulis
sejajar teks atau superscript, sebelum atau setelah koma atau titik, asal dilakukan
secara konsisten dalam suatu artikel atau sesuai aturan setempat yangberlaku.
Acuan hendaknya hanya memuat isi tulisan yang diacu tanpa disertai pendapat
BATAN
- 92 -
penulis. Acuan yang berasal dari buku perlu disertai nomor halaman yang
bersangkutan dengan menuliskannya dalam tanda kurung. Contoh: ......... menurut
Snedecor [1, hal.46] atau Snedecor [1, p.46]. Nomor halaman acuan yang berasal dari
sumber lain (bukan buku) cukup dicantumkan dalam daftar pustaka.
Kalau sumber pustaka yang diacu ditulis oleh dua orang, kedua nama penulis
bersama-sama dicantumkan. Contoh: Darsono dan Djasiman [2] mengklaim bahwa
MBE yang dikonstruksi.....dst. Kalau sumber pustaka yang diacu ditulis oleh lebih dari
dua orang, untuk mengacunya cukup dengan mencamtumkan nama keluarga penulis
pertama diikuti oleh singkatan dkk. yang mengartikan dan kawan-kawan (untuk
karya tulis dalam bahasa Indonesia) atau menggunakan et al. (untuk karya tulis dalam
bahasa Inggris). Contoh: Mc Arthur dkk.[3] atau Mc Arthur et al. [3].
Apabila dalam penulisan dilakukan pengutipan karya orang lain, nama penulis
yang mengutip ditulis setelah nama penulis aslinya, misalnya: Menurut Braunsberg
dan Guyver yang dikutip oleh Cambermont dkk., [3] radiasi sinar X energy tinggidst.
Pernyataan yang diperoleh dari orang lain melalui komunikasi pribadi dapat
disebutkan pula sebagai acuan. Contoh: Menurut Darsono [5] untuk membuat trafo
diperlukan besi lunak yang mempunyai permeabilitas tinggi.
2. Penulisan Pustaka
Penulisan pustaka harus mengikuti sistem yang dianut pada pengacuan pustaka
apakah menggunakan sistem Vancouver, Harvard, atau sistem Vancouver atau
Harvard yang dimodifikasi. Pada Lampiran II diberikan beberapa contoh penulisan
daftar pustaka. Penulisan pustaka sistem Vancouver dan Harvard dijelaskan lebih rinci
karena sistem ini banyak diacu dan dimodifikasi oleh banyak penerbit. Untuk BATAN
penulisan daftar pustaka disarankan menggunakan cara yang dianut oleh IAEA, yaitu
nama penulis ditulis dalam huruf kapital dengan nama keluarga di depan.
Contoh:
Jurnal : KATHREEN, R.L., Applied Radiation and Isotopes, 49, 149-168 (1998).
Buku : LYON, W.S., Guide to Activation Analysis, D. Van Nostrand Co. Inc.
N.Y. - London, 33-54 (1960).
Paten : HEGNER, M.B. and WENDT, K.L., Methode of sorting seeds, UK
Patent 1470133 (1977).
Situs : http://www.world-nuclear.org/info/ inf01.html (2007).
Prosiding : DJASIMAN, DARSONO, dan SUPRAPTO, Rancangan dan Simulasi
Sumber Tegangan Tinggi Jenis Transformator, Prosiding PPI Teknologi
Akselerator dan Aplikasinya, vol. 7, November 2005, P3TM-BATAN, hal.
59-69.
Judul makalah pada jurnal dapat ditambahkan jika diinginkan dan tempat
memungkinkan. Untuk acuan situs internet agar dicantumkan tahun (jika mungkin juga
tanggal dan bulan) kapan informasi diakses oleh penulis, serta informasi update
terakhir situs (jika ada).
BATAN
- 93 -
F. Format Karya Tulis Ilmiah
Karya tulis ilmiah yang akan diterbitkan oleh BATAN harus disusun mengikuti format
sebagai berikut:
1. Naskah diketik pada kertas HVS berukuran A4 (21 cm 29,7 cm).
2. Ketikan naskah harus memiliki margin kiri 4 cm, margin atas, kanan, dan bawah masing-
masing 3 cm.
3. Judul naskah ditulis dengan huruf kapital demikian pula dengan judul bagian naskah.
4. Nama penulis dicantumkan dua spasi ketik di bawah judul dan terletak simetris terhadap
margin kanan dan kiri judul naskah. Huruf kapital hanya digunakan pada awal nama dan
atau bagiannya dan atau singkatan bagian nama tersebut.
5. Nomor halaman dituliskan dengan angka arab terletak simetris dari margin kanan kiri
naskah pada jarak 1 cm dari tepi atas kertas. Nomor halaman pertama yaitu halaman
judul tidak dicantumkan.
6. Pengetikan naskah harus menggunakan jarak ketik 1 spasi, huruf jenis New Times
Roman ukuran 12, italics untuk kata asing dan variabel dalam teks maupun persamaan,
simbol matematik yang sesuai (misalnya tanda bukan huruf x).
7. Penulisan alinea baru dimulai 2 spasi di bawah judul atau 1 spasi di bawah sub judul
atau 1 spasi di bawah baris terakhir penulisan alinea sebelumnya. Huruf pertama
diketik 5 ketukan dari margin kiri.
8. Suatu alinea diizinkan ditulis pada 2 halaman berturutan dengan suatu ketentuan bahwa
tidak satupun bagian alinea tersebut di salah satu halaman hanya berisikan 1 baris saja.
Suatu alinea diusahakan berisi lebih dari 1 kalimat yang saling berkaitan.
9. Tabel, Gambar, dan pengacuan diurutkan dengan diberi nomor sesuai urutan penyajian
masing-masing dengan angka Arab. Nama tabel yang berada sejajar dengan nomor
tabel dicantumkan di atas tabel pada jarak dua spasi dan ketikan mulai dari margin kiri.
Nama Gambar juga berada sejajar dengan nomor gambar pada jarak dua spasi di
bawah batas bawah Gambar dan ketikan dimulai dari margin kiri. Apabila keterangan
Tabel atau Gambar diperlukan penulisan keterangan tersebut menggunakan 1 spasi.
Tabel dan Gambar ditempatkan berdekatan dengan pembahasannya. Persamaan
matematik atau kimia ditulis pada baris tersendiri, dapat tersambung atau di dalam
kalimat sebelum atau sesudahnya, dan diberi nomor urut Arab dalam kurung di margin
kanan, tanpa tanda titik-titik.
10. Daftar pustaka disusun sesuai dengan urutan pengacuan di dalam isi naskah.
Pengurutan itu dibantu penomoran dengan angka Arab. Tata cara pencantuman
pustaka kecuali dikehendaki secara khusus sesuai disiplin ilmu tertentu harus mengikuti
aturan yang tercantum pada butir 5 (Pengacuan dan Penulisan Pustaka) di atas.
Apabila karya tulis ilmiah akan diterbitkan dalam majalah atau disajikan pada pertemuan
ilmiah di luar BATAN agar penulisan disesuaikan dengan format yang disyaratkan.
BATAN
- 94 -
R. PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS LAPORAN TEKNIS
Pendahuluan
Pedoman ini dibuat untuk menyeragamkan format penulisan karya tulis berbentuk
laporan teknis pada jenjang fungsional peneliti, dan diberlakukan di Badan Tenaga Nuklir
Nasional.
Penulisan laporan teknis ditujukan antara lain:
Sebagai sarana bagi pelaku kegiatan penelitian dan pengembangan khususnya bagi para
pejabat fungsional peneliti agar dapat mendokumentasikan hasil kegiatannya secara formal
institusional sebelum diseminarkan dan atau diterbitkan
Untuk mendorong pelaku kegiatan penelitian dan pengembangan khususnya bagi para
peneliti yunior agar dapat membiasakan diri dalam menyusun dan atau membuat karya tulis
Untuk membantu meningkatkan meningkatkan karier para pejabat fungsional peneliti
melalui perolehan angka kredit berbentuk laporan teknis yang memenuhi persyaratan
kriteria penilaian
Batasan
Karya tulis laporan teknis adalah salah satu cara penyampaian data dan informasi
teknis dalam bentuk tulisan berkenaan dengan suatu kegiatan penelitian dan pengembangan,
atau suatu kegiatan rutin berprosedur dengan fenomena yang telah diketahui.
Penyampaian data dan informasi teknis tersebut harus disampaikan dengan format
tertentu secara lugas. Bila belum memungkinkan, bahasan ilmiah tidak perlu diuraikan secara
mendalam, tetapi tetap harus informatif dan dapat dipertanggungjawabkan sebagaimana
layaknya karya tulis hasil penelitian dan pengembangan lainnya.
Format
Pada dasarnya format penulisan laporan teknis tidak berbeda dengan format karya tulis
ilmiah biasa, namun demikian untuk tujuan penyeragaman sebagai salah satu persyaratan
penilaian untuk perolehan angka kredit, maka format dan cara penulisan harus mengikuti
ketentuan sebagai berikut:
Cover/halaman muka, memuat judul laporan teknis dan nama penulis. Di sebelah kanan
atas judul dicantumkan singkatan (abreviasi) nama pusat dan diikuti dengan nomor yang
menunjukan bidang di pusat tersebut, nomor urut laporan (diminata daru Subbagian Ilmiah)
dan tahun penerbitan.
Penomoran laporan teknis ditetapkan seperti contoh berikut:
P3TKN-BNNUUU/TTTT
P3TKN : singkatan nama pusat
B : nomor bidang struktural di pusat yang bersangkutan, sesuai dengan SK Kepala
Batan Nomor: 73/KA/IV/1999, misalnya
2 = bidang bahan dasar
3 = bidang senyawa bertanda
NN : nomor urut laporan teknis di bidang
BATAN
- 96 -
UUU : nomor urut laporan teknis di pusat
TTTT : Tahun pengesahan laporan
Laporan teknis harus disusun dalam bahasa Indonesia dengan kalimat pasif yang mudah
dipahami, lugas dan jelas, diketik dengan komputer menggunakan huruf Times New Roman
ukuran 12 (Program MS Word) jarak baris 1,5 spasi, abstrak diketik dengan jarak 1 spasi.
Ukuran kertas A4 dengan batas/margin kiri dan atas 3 cm serta margin kanan dan bawah
2,5 cm.
Penggunaan peristilahan dan penulisan rumus-rumus harus konsisten dengan
menggunakan bahasa Indonesia yang baku.
Sistematika penulisan laporan teknis disampaikan seperti urutan berikut
ABSTRAK
berupa sari keseluruhan laporan
disampaikan secara informatif, sebanyak lebih kurang 200 kata yang mencakup latar
belakang masalah, tujuan, cara penyelesaian dan hasil kesimpulan
dirangkum dalam satu alinea
tidak berisi rumus, gambar dan acuan
PENDAHULUAN
berisi informasi latar belakang dan penalaran mengapa perlu diteliti
lingkup penelitian (hipotesis, asumsi, pendekatan)
hasil yang diharapkan
DAFTAR PUSTAKA
ditandai dengan nomor yang disusun sesuai urutan acuannya
nama ditulis tanpa gelar
daftar pustaka yang diacu diupayakan dengan rentang waktu yang wajar, semakin baru
semakin baik
Contoh penulisan pustaka:
1. OSTER, H., Non-mendelian Genetics in Human. Oxford University Press, New York (1998)
135.
2. OLIFF, A., GIBBS, J.B., Mc CORMICK, F., New molecular targets for cancer therapy.
Scientifif American 275 (3) (1996) 110.
BATAN
- 98 -
TATA CARA PENGAJUAN (Flow chart) LAPORAN TEKNIS
Eselon IV
(2) Penulis Laporan
atau
(1)
Kepala Kelompok
(6)
(5)
Eselon III Ya
(3)
Tidak
(7)
(8)
Keterangan
(1) pengajuan persetujuan atasan langsung
(2) pengajuan persetujuan eselon III
(3) Penyerahan laporan/disket
(4) pemeriksaan oleh KPTP/KPTF
(5) perbaikan atas koreksi
(6) laporan yang telah diperbaiki
(7) pengajuan persetujuan kepala pusat melalui Bag. T. U./Subbag Ilmiah
(8) registrasi dan distribusi
BATAN
- 99 -
LAPORAN TEKNIS
P3TkN-301010/1999
LAPORAN TEKNIS
P3TkN-301010/1999
Mengetahui/Menyetujui
Kepala Bidang/Balai/Bagian Kepala Pusat