Anda di halaman 1dari 104

BATAN

PERATURAN
KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
NOMOR : 181/KA/IX/2011

TENTANG

PEDOMAN PENILAIAN JABATAN FUNGSIONAL TEKNISI PENELITIAN DAN


PEREKAYASAAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

Menimbang : a. Bahwa untuk menyamakan persepsi dalam menjabarkan dan


menerapkan tata cara pengusulan dan penilaian angka kredit
terhadap unsur-unsur kegiatan penelitian dan perekayasaan, dan
kriteria penilaiannya telah ditetapkan Keputusan Kepala BATAN
Nomor 194/KA/IV/2004 tentang Pedoman Pengusulan dan Penilaian
Angka Kredit Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa di Lingkungan
Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN);
b. bahwa dengan adanya perubahan terhadap ketentuan peraturan
perundang-undangan terkait dengan jabatan fungsioanal teknisi
penelitian dan perekayasaan, maka Keputusan Kepala BATAN
sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu disesuaikan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a dan huruf b perlu menetapkan Peraturan Kepala BATAN
tentang Pedoman Penilaian Jabatan Fungsional Teknisi Penelitian
Dan Perekayasaan Badan Tenaga Nuklir Nasional;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974
Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3890);
BATAN
-2-

2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 23,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3676);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan
Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3547) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 51, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5121);
4. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun
Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil;
5. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan,
Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64
Tahun 2005;
6. Keputusan Presiden Nomor 16/M Tahun 2007;
7. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor 23/KEP/M.PAN/2/2003 tanggal 4 Februari 2003 tentang
Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa dan Angka Kreditnya;
8. Peraturan Bersama Kepala BPPT dan Kepala BKN Nomor
160/KA/BPPT/X/2005 dan Nomor 19 A Tahun 2005 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa dan
Angka Kreditnya;
9. Keputusan Kepala BPPT Nomor 147/Kp/BPPT/V/2007 tentang
Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa dan Angka
Kreditnya;
10. Keputusan Kepala BATAN Nomor 360/KA/VII/2001 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir;
11. Peraturan Kepala BATAN Nomor 392/KA/XI/2005 tentang
Organisasi dan Tata Kerja BATAN;
12. Peraturan Kepala BATAN Nomor 393/KA/XI/2005 sampai dengan
BATAN
-3-

396/KA/XI/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai di


Lingkungan BATAN;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL TENTANG


PEDOMAN PENILAIAN JABATAN FUNGSIONAL TEKNISI PENELITIAN
DAN PEREKAYASAAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL.

Pasal 1

(1) Pedoman Penilaian Jabatan Fungsional Teknisi Penelitian dan


Perekayasaan (Litkayasa) BATAN selanjutnya disebut Pedoman,
sebagaimana tersebut dalam Lampiran merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan ini.
(2) Pedoman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk
memberikan arahan dan sebagai acuan bagi teknisi litkayasa, tim
penilai teknisi litkayasa, pejabat pengelola jabatan fungsional teknisi
litkayasa dan pejabat struktural yang terkait dalam pengajuan usulan,
penilaian dan penetapan angka kredit Jabatan Fungsional Teknisi
Litkayasa di BATAN.

Pasal 2

Pedoman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 memuat ketentuan-


ketentuan mengenai pengusulan dan penilaian angka kredit jabatan
fungsional teknisi litkayasa untuk memperoleh kesamaan pemahaman dan
persepsi, sehingga mempermudah dan memperlancar pelaksanaan
penilaian angka kredit.
BATAN
-4-

Pasal 3

Pada saat Peraturan ini mulai berlaku, maka Keputusan Kepala Badan
Tenaga Nuklir Nasional Nomor 194/KA/IV/2004 tentang Pedoman
Pengusulan dan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Teknisi
Litkayasa di Lingkungan BATAN dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 4

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 28 September 2011
KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

-ttd-

HUDI HASTOWO

Salinan sesuai dengan aslinya,


Kepala Biro Kerja Sama, Hukum,
dan Hubungan Masyarakat

Ferhat Aziz
BATAN

LAMPIRAN PERATURAN
KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
NOMOR : 181/KA/IX/2011
TANGGAL : 28 September 2011

PEDOMAN PENILAIAN JABATAN FUNGSIONAL TEKNSI PENELITIAN DAN


PEREKAYASAAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

BAB I
PENDAHULUAN

A. Umum
Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa merupakan jabatan karier bagi Pegawai
Negeri Sipil (PNS), yang memiliki ijazah paling rendah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas
(SLTA), yang memungkinkan PNS pemangku jabatan Teknisi Litkayasa meniti karier hingga
mencapai Pangkat/Golongan Ruang sampai dengan Penata Tingkat I III/d, sesuai dengan
jabatan yang dipangkunya berdasarkan Angka Kredit yang dimiliki.
Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa diberlakukan pertama kali sejak keluarnya
Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 33 Tahun 1990, serta
Surat Edaran Bersama antara Menteri Riset dan Teknologi/Kepala BPPT dengan Kepala
Badan Administrasi Kepegawaian Negara Nomor 256/M/VI/1991, Nomor 12/SE/1991, yang
berlaku efektif mulai April 1992.
Dengan keluarnya Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun
Jabatan Fungsional bagi PNS ditetapkan bahwa hanya ada 4 (empat) jenjang jabatan, baik
bagi jenjang jabatan fungsional keahlian maupun jenjang jabatan fungsional keterampilan.
Oleh karena itu semua Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara tentang
Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa harus disesuaikan, yaitu dari 9 (sembilan) jenjang
menjadi 4 (empat) jenjang serta perubahan dalam pengaturan butir kegiatan dan penetapan
angka kreditnya, dengan terbitnya Keputusan Menpan Nomor 23/KEP/M.PAN/2/2003.
Untuk melaksanakan keputusan tersebut, maka diterbitkan Keputusan Bersama Menteri
Riset dan Teknologi/Kepala BPPT dan Kepala BKN Nomor 01/SKB/MRTN/2003 Nomor
45/KEP/2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa dan
Angka Kreditnya, yang berlaku efektif mulai 5 Mei 2003.
BATAN
-2-
Pada tahun 2004 Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara melalui Keputusan
Nomor KEP/193/M.PAN/11/2004, menetapkan perubahan atas Keputusan Menpan Nomor
23/KEP/M.PAN/2/2003 dan Keputusan Nomor 24/KEP/M.PAN/2/2003 perihal Pelimpahan
Wewenang Instansi Pembina Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa dan Perekayasa dari
Kementerian Riset dan Teknologi kepada Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.
Berdasarkan Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Teknisi Penelitian dan
Perekayasaan dan Angka Kreditnya yang tertuang dalam Peraturan Bersama Antara
Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi dan Kepala Badan Kepegawaian
Negara Nomor 160/KA/BPPT/X/2005 dan Nomor 19 A Tahun 2005, BPPT menerbitkan
Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa dan Angka Kreditnya melalui
Keputusan Kepala BPPT Nomor 147/Kp/BPPT/V/2007.
Seiring dengan diberlakukannya Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Teknisi
Litkayasa dan Angka Kreditnya melalui Keputusan Kepala BPPT Nomor
147/Kp/BPPT/V/2007 maka perlu diberi penjelasan lebih lanjut dalam implementasinya di
lingkungan Batan melalui buku Pedoman Pengusulan dan Penilaian Angka Kredit.
Pedoman terbut merupakan sarana menyamakan persepsi para Pembina, Penilai dan
Teknisi Litkayasa.

B. Maksud dan Tujuan


Pedoman Penilaian Jabatan Fungsional Teknsi Penelitian dan Perekayasaan Badan
Tenaga Nuklir Nasional dibuat dengan maksud agar para Teknisi Litkayasa, Tim Penilai
Teknisi Litkayasa, Pejabat Pengelola Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa dan Para
Pejabat Struktural yang terkait, mempunyai pedoman baku dalam pelaksanaan kegiatan
dan pengelolaan Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa.
Dengan demikian tujuan dibuatnya Pedoman ini adalah tercapainya keseragaman
pengertian dalam melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan penelitian dan
perekayasaan, tata kerja dan tata cara penilaian bagi Tim Penilai Teknisi Litkayasa.
Pedoman ini diharapkan benar-benar dapat melengkapi Petunjuk Pelaksanaan
dalam Peraturan Bersama Kepala BPPT dan Kepala BKN serta Petunjuk Teknis Jabatan
Fungsional Teknisi Litkayasa dan Angka Kreditnya, sehingga kompetensi Teknisi Litkayasa
terbina seragam dengan standar yang sama di semua unit kerja, baik pembinaan oleh
pejabat fungsional senior maupun oleh pejabat strukturalnya.
BATAN
-3-
C. Pengertian dan Batasan Ilmiah
1. Teknisi Litkayasa adalah PNS pada instansi pemerintah yang diberi tugas, tanggung
jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk
melakukan kegiatan pelayanan penelitian dan perekayasaan pada instansi pemerintah.
2. Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara
sistematis untuk memperoleh informasi, data dan keterangan yang berkaitan dengan
pemahaman dan pembuktian kebenaran atau ketidakbenaran suatu asumsi dan/atau
hipotesis di bidang iptek serta menarik kesimpulan ilmiah bagi keperluan kemajuan
iptek.
3. Perekayasaan adalah kegiatan penerapan iptek dalam bentuk desain dan rancang-
bangun untuk menghasilkan nilai, produk dan/atau proses produksi dengan
mempertimbangkan keterpaduan sudut pandang dan/atau konteks teknikal, fungsional,
bisnis, sosial budaya dan estetika.
4. Angka Kredit adalah suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas prestasi
yang telah dicapai oleh Teknisi Litkayasa dalam mengerjakan butir kegiatan yang
digunakan sebagai salah satu syarat untuk pengangkatan dan kenaikan jabatan dan
pangkat dalam jabatan Litkayasa.
5. Pendidikan formal yang dinilai termasuk unsur utama adalah pendidikan Sekolah
Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) dan pendidikan Diploma dengan mendapatkan ijazah
sesuai dengan tingkat pendidikannya DI/DII/DIII, yang telah mendapat pengesahan
atau akreditasi dari Instansi yang berwenang.
6. Pendidikan dan/atau pelatihan (diklat) fugsional yang dinilai termasuk unsur utama
adalah diklat fungsional Teknisi Litkayasa dan diklat teknis, sedangkan diklat
fungsional non-teknis seperti diklat penjenjangan struktural tidak dinilai sebagai unsur
utama.
7. Percobaan adalah kegiatan yang dilakukan pada kondisi terkendali untuk memperoleh
gambaran mengenai pengaruh atau gejala tertentu.
8. Pengamatan/Pengukuran adalah kegiatan memperhatikan suatu obyek untuk
memperoleh data/informasi dari suatu penelitian/perekayasaan.
9. Pengolahan data adalah kegiatan memproses data yang didapat dari pengamatan/
pengukuran menjadi data yang siap dianalisis.
10. Analisis data adalah kegiatan mengurai/menelaah data untuk menghasilkan informasi
bagi kegiatan penelitian/perekayasaan.
BATAN
-4-
11. Survei adalah kegiatan mengumpulkan serta mengolah data dan informasi
berdasarkan metode yang baku untuk mendukung kegiatan di bidang
penelitian/perekayasaan.
12. Proses adalah suatu rangkaian kegiatan yang berkesinambungan dari awal hingga
selesai.
13. Sistem adalah beberapa komponen/kesatuan yang satu sama lain saling terkait dalam
suatu kegiatan yang teratur untuk mencapai tujuan tertentu.
14. Model adalah perwujudan rancangan atau sistem dalam rangka kegiatan penelitian
perekayasaan.
15. Prototipe adalah contoh hasil rangka-bangun/perekayasaan dalam ukuran sebenarnya
dan siap untuk diproduksi masal.
16. Penyetelan dan Pengujian adalah kegiatan merangkai komponen menjadi suatu alat
dan menjalankan alat tersebut untuk memeriksa kesesuaian unjuk kerja alat terhadap
spesifikasinya.
17. Kalibrasi adalah kegiatan penyesuaian unjuk kerja alat terhadap standar.
18. Bahan Audio Visual adalah bahan yang digunakan untuk menyampaikan hasil
penelitian dan perekayasaan baik untuk dapat didengar dan dilihat seperti VCD, sound
slide dan film.
19. Leaflet adalah materi penyuluhan berupa cetakan dalam bentuk lembaran lipatan
kertas yang berisi tulisan dengan kalimat-kalimat yang singkat, padat, mudah
dimengerti dengan atau tanpa gambar.
20. Brosur/Booklet adalah materi penyuluhan berupa cetakan dalam bentuk buku kecil
dengan jumlah 5-15 halaman, berisi tulisan dengan kalimat yang singkat, padat,
mudah dimengerti dan gambar-gambar yang sederhana.
21. Supervisi adalah kegiatan mengawasi dan membimbing pelaksanaan penelitian dan
perekayasaan.
22. Karya tulis ilmiah adalah karya tulis ilmiah perorangan atau kelompok yang membahas
suatu pokok bahasan dengan menuangkan gagasan tersebut secara sistematis melalui
identifikasi, deskripsi dan analisis permasalahan, kesimpulan dan saran-saran
pemecahannya.
23. Karya ilmiah hasil survei percobaan/pengkajian adalah karya tulis ilmiah yang
membahas hasil suatu survei/percobaan/pengkajian yang terkait dengan kegiatan
penelitian/rancang-bangun/perekayasaan.
BATAN
-5-
24. Karya tulis berupa tinjauan atau ulasan ilmiah adalah karya tulis yang membahas suatu
pokok bahasan berdasarkan penelusuran pustaka.
25. Karya tulis/karya ilmiah popular adalah karya tulis ilmiah yang disajikan dengan bahasa
yang mudah dimengerti oleh masyarakat.
26. Petunjuk teknis adalah naskah yang memuat panduan pelaksanaan pengelolaan
kegiatan penelitian dan perekayasaan secara rinci.
27. Penerjemahan/penyaduran adalah kegiatan mengalih-bahasakan buku/bahan lain dari
satu bahasa ke bahasa lain di bidang penelitian/rancang-bangun perekayasaan.
28. Teknologi tepat guna adalah kumpulan pengetahuan di bidang penelitian dan
perekayasaan yang memberi pemahaman dan informasi tentang bagaimana
pengetahuan tersebut dipergunakan untuk tujuan praktis.
29. Bimbingan adalah kegiatan yang bersifat memberi contoh, dorongan, petunjuk dan
pengawasan kepada Teknisi Litkayasa di bawahnya.
30. Tim Penilai Jabatan Teknisi Litkayasa adalah tim penilai yang dibentuk dan ditetapkan
oleh pejabat yang berwenang dan bertugas menilai prestasi kerja Teknisi Litkayasa.
31. Penulis Utama adalah pemrakarsa penulisan, pemilik gagasan serta pembuat konsep
tentang masalah yang dituangkan dalam karya tulis ilmiah.
32. Penulis Pembantu adalah penulis yang membantu penulis utama dalam pengumpulan,
pengolahan dan analisis.
33. Organisasi Profesi adalah wadah masyarakat ilmiah dalam suatu cabang atau lintas
disiplin iptek, atau suatu bidang kegiatan profesi, yang dijamin oleh Negara untuk
menyumbangkan profesionalisme dan etika profesi dalam masyarakat, sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
34. Piagam Kehormatan adalah tanda kehormatan yang diberikan oleh Pemerintah RI,
pemerintah Negara asing atau organisasi ilmiah nasional/internasional atas prestasi
yang menonjol di bidang penelitian/rancang bangun/perekayasaan.
BATAN
-6-
BAB II
PEMAHAMAN JABATAN FUNGSIONALTEKNISI LITKAYASA

A. Kode Etik Teknisi Litkayasa


Pada hakekatnya manusia mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah
untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan umat manusia dan kelestarian lingkungan
hidup. Oleh karena itu janganlah melakukan pengembangan iptek dengan tujuan yang
bertentangan dengan tujuan di atas.
Teknisi Litkayasa adalah PNS yang telah diberi posisi pada jabatan fungsional yang
sangat terhormat dan dipercaya dalam konstelasi kepegawaian di Indonesia. Didasari
bahwa Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa adalah kedudukan terhormat dalam martabat
manusia dan merupakan jabatan mulia karena selalu bertujuan meningkatkan nilai tambah
produk dengan memanfaatkan kebenaran serta hakekat ilmu pengetahuan dan teknologi.
Perkembangan iptek telah demikian pesat dalam segala cabang, dan telah memberi
manfaat bagi hidup dan kehidupan manusia, namun pemanfaatan iptek dapat pula berjalan
ke arah yang salah sehingga dapat menghancurkan harkat hidup dan kehidupan manusia
serta lingkungannya.
Mengingat keterbatasan pada diri manusia dan untuk menghindari penyalahgunaan
kepercayaan yang telah diberikan oleh masyarakat dan pemerintah Indonesia, serta untuk
selalu menjaga dan meningkatkan moral dan kualitas keprofesionalan Teknisi Litkayasa,
maka diperlukan adanya Kode Etik Teknisi Litkayasa yang menjadi etika profesi Teknisi
Litkayasa.
Kode Etik Teknisi Litkayasa:
1. Teknisi Litkayasa berkewajiban menjadi mitra peneliti dan perekayasa dalam
mengembangkan iptek, meningkatkan keterampilannya sesuai dengan bidang ilmu yang
diminati, serta menjunjung tinggi profesi terhormatnya sebagai seorang terpelajar
dengan menjaga kebenaran dan kejujuran baik kepada diri sendiri maupun kepada
umum sehingga tidak menutupi kelemahan dan atau kekurangannya.
2. Teknisi Litkayasa wajib bekerja secara terencana, sistematis mengikuti prosedur yang
telah ditetapkan dan melaksanakannya dengan standar ilmiah, serta bekerja dengan
jujur, tekun, teliti, berdisiplin, bersemangat untuk menghasilkan karya yang berkualitas
tinggi sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan umat manusia.
3. Teknisi Litkayasa wajib menjunjung tinggi hak, pendapat atau invensi orang lain,
sehingga selalu menjauhi perbuatan tercela seperti mengambil gagasan orang lain yang
BATAN
-7-
belum diumumkan/ dipublikasikan dan senantiasa beritikad tidak akan melakukan
tindakan plagiat baik secara sengaja maupun tidak sengaja dalam rangka menghormati
dan melindungi Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan atau masyarakat.
4. Teknisi Likayasa wajib bersikap terbuka terhadap tanggapan, pendapat dan kritik yang
diberikan oleh Teknisi Litkayasa lain dan atau masyarakat atas hasil yang dicapainya,
menjalin hubungan kerjasama yang harmonis dengan ilmuwan/peneliti/perekayasa/
teknisi litkayasa lain/pejabat fungsional lainnya, sehingga terjalin budaya kerjasama
dalam tim, serta tidak menghalangi atau menghambat upaya pengembangan iptek yang
dilakukan oleh Teknisi Litkayasa lain.
5. Teknisi Litkayasa wajib berusaha untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman
terbaiknya kepada masyarakat dan generasi yang lebih muda guna meningkatkan
kualitas sumber daya manusia Indonesia.
6. Teknisi Litkayasa harus berjiwa pioneer, berorientasi pada peningkatan nilai tambah,
mengutamakan keamanan dan keselamatan, serta selalu memikirkan dampak
penerapan hasil karyanya terhadap manusia dan lingkungan hidup.
7. Teknisi Litkayasa wajib selalu menjaga dan memanfaatkan semua sumber daya secara
berdayaguna dan berhasilguna. Serta menjaga nama baik profesi keahliannya dan
lembaga tempat kerjanya sehingga menghindari sikap arogansi intelektual.
8. Teknisi Litkayasa wajib mengikuti dan mentaati Kode Etik Teknisi Litkayasa ini sebagai
etika profesinya.

B. Jenjang Jabatan, Pangkat, Golongan Ruang dan Angka Kredit


Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa memiliki kaitan antara jenjang jabatan
dengan pangkat, golongan ruang, dan angka kredit minimal sebagaimana tertera dalam
tabel berikut:
BATAN
-8-
Tabel Jabatan, Pangkat/Golongan Ruang dan Angka Kredit

GOL ANGKA
No. JENJANG JABATAN PANGKAT
RUANG KREDIT
1 Teknisi Litkayasa Pelaksana Pemula Pengatur Muda II/a 25
2 Teknisi Litkayasa Pelaksana Pengatur Muda TK. I II/b 40
Pengatur II/c 60
Pengatur Tk. I II/d 80
3 Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan Penata Muda III/a 100
Penata Muda Tk.I III/b 150
4 Teknisi Litkayasa Penyelia Penata III/c 200
Penata TK. I III/d 300

Jenjang jabatan untuk masing-masing jabatan adalah berdasarkan jumlah angka


kredit yang dimiliki untuk masing-masing jenjang jabatan.
Penetapan jenjang jabatan Teknisi Litkayasa untuk pengangkatan dalam jabatan
ditetapkan sesuai dengan jumlah Angka Kredit yang dimiliki berdasarkan penetapan pejabat
yang berwenang menetapkan Angka Kredit, sehingga dimungkinkan pangkat dan jabatan
tidak sesuai.

C. Tugas Pokok
Teknisi Litkayasa sesuai dengan ketentuan Pasal 4 Keputusan Menpan Nomor
23/KEP/M.PAN/2/2003, mempunyai tugas pokok melakukan kegiatan pelayanan penelitian
dan perekayasaan.
Tugas pokok tersebut dibagi sesuai dengan jenjang Jabatan Teknisi Litkayasa, yaitu :
1. Jenjang Teknisi Litkayasa Penyelia
2. Jenjang Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan
3. Jenjang Teknisi Litkayasa Pelaksana
4. Jenjang Teknisi Ltkayasa Pelaksana Pemula

Jenjang Teknisi Litkayasa Penyelia adalah jenjang Jabatan Fungsional


Keterampilan yang tugas dan fungsi utamanya sebagai pembimbing, pengawas dan penilai
pelaksanaan pekerjaan pejabat Fungsional tingkat di bawahnya yang mensyaratkan
pengetahuan dan pengalaman teknis operasional penunjang beberapa cabang ilmu
BATAN
-9-
pengetahuan tertentu dengan kepangkatan mulai Penata, Golongan Ruang III/c sampai
dengan Penata Tingkat I Golongan Ruang III/d, dengan rincian tugas pokok sebagai berikut:
1. Menyusun kebutuhan percobaan Butir II,A.1
2. Menganalisis hasil percobaan Butir II.A.6
3. Menganalisis hasil Survei Butir II.B.4
4. Merencanakan kebutuhan pembuatan proses/sistem/ Butir II.C.1
Model/prototipe
5. Melakukan pengawasan kegiatan pelayanan Perekayasaan Butir II.C.6
6. Melakukan layanan informasi teknis ilmiah Butir II.D.4
7. Melakukan peningkatan fungsi alat dan fasilitas Butir II.E.4
8. Melakukan penjaminan mutu laboratorium/fasilitas Butir II.E.5
9. Melakukan penyuluhan penerapan hasil penelitian dan perekayasaan Butir II.F.4
10. Menganalisis hasil pengujian unjuk kerja produk Perekayasaan Butir II.G.5
11. Melakukan supervisi pemrosesan hasil penelitian/perekayasaan Butir II.G.6

Jenjang Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan adalah jenjang jabatan Fungsional


Keterampilan yang tugas dan fungsi utamanya sebagai pelaksana tingkat lanjutan dan
mensyaratkan pengetahuan dan pengalaman teknis, operasional penunjang yang didasari
oleh suatu cabang ilmu pengetahuan tertentu dengan kepangkatan mulai dari Penata Muda
Golongan Ruang III/a sampai dengan Penata Muda Tk. I Golongan Ruang III/b, dengan
rincian tugas pokok sebagai berikut :
1. Menyusun kebutuhan percobaan Butir II,A.2
2. Menyusun kebutuhan survei Butir II.B.1
3. Melakukan penyetelan dan pengujian rangkaian pembuatan proses Butir II.C.4
/sistem/model/prototipe
4. Melakukan pembuatan bagian-bagian prototipe Butir II.C.5
5. Menguji bahan/unjuk kerja alat Butir II.D.3
6. Melakukan penyetelan dan kalibrasi alat Butir II.E.3
7. Membuat bahan audio visual Butir II.F.1
8. Melakukan pemrosesan + laporan Butir II.G.4

Jenjang Teknisi Litkayasa Pelaksana adalah jenjang Jabatan Fungsional


Keterampilan yang tugas dan fungsi utamanya sebagai pelaksana dan mensyaratkan
pengetahuan dan pengalaman teknis operasional penunjang yang didasari oleh suatu
BATAN
- 10 -
cabang ilmu pengetahuan tertentu dengan kepangkatan mulai dari Pengatur Muda Tingkat I
Golongan Ruang II/b sampai dengan Pengatur Tingkat I Golongan Rang II/d, dengan rincian
tugas pokok sebagai berikut :
1. Melakukan pengamatan/pengukuran obyek percobaan Butir II,A.4
2. Mengolah data percobaan Butir II.A.5
3. Mengelompokkan data survei obyek percobaan data survei Butir II.B.3
4. Menyusun rangkaian pembuatan proses/sistem/model/ prototipe Butir II.C.3
5. Melakukan pengukuran analisis Butir II.D.3
6. Memperbaiki alat dan fasilitas Butir II.E.2
7. Membuat alat peraga dan maket Butir II.F.2
8. Memadu kegiatan promosi Iptek Butir II.F.5
9. Membuat gambar, diagram dan peta Butir II.G.3

Jenjang Teknisi Litkayasa Pelaksana Pemula adalah jenjang Jabatan Fungsional


Keterampilan yang tugas dan fungsi utamanya sebagai pembantu pelaksana dan
mensyaratkan pengetahuan dan pengalaman teknis operasional penunjang yang didasari
oleh suatu cabang ilmu pengetahuan tertentu dengan kepangkatan Pengatur Muda/
Golongan Ruang II/a, dengan rincian tugas pokok sebagai berikut :
1. Menyiapkan kebutuhan percobaan Butir II,A.3
2. Mengumpulkan data Butir II.B.2
3. Menyiapkan kebutuhan pembuatan proses /sistem/model/prototipe Butir II.C.2
4. Mengambil dan memproses contoh Butir II.C.2
5. Memelihara alat dan fasilitas Butir II.D.1
6. Menyiapkan bahan penyusunan brosur, leaflet, booklet Butir II.F.3
7. Melakukan Pelayanan pemrosesan hasil penelitian Butir II.G.1
8. Melakukan Pelayanan pemrosesan hasil perekayasaan Butir II.G.2

Meskipun sudah terbagi dan masing-masing jenjang jabatan bertanggung jawab


terhadap kegiatan yang menjadi tugas pokoknya, namun dalam hal tertentu Teknisi
Litkayasa dapat saja melaksanakan kegiatan yang bukan menjadi tugas pokoknya.
Teknisi Litkayasa dengan jenjang jabatan yang lebih tinggi bila diperlukan dapat
mengerjakan kegiatan pelayanan penelitian dan perekayasaan yang menjadi tugas dan
tanggung jawab Teknisi Litkayasa di bawahnya. Begitu juga sebaliknya Teknisi Litkayasa
BATAN
- 11 -
dengan jenjang jabatan lebih rendah dapat melaksanakan kegiatan yang menjadi tugas dan
tanggung jawab Teknisi Litkayasa dengan jenjang jabatan yang lebih tinggi.
Untuk menghindari penyalahgunaan dalam pelaksanaan kegiatan yang bukan
menjadi tanggung jawabnya, maka dibuat ketentuan sebagai berikut :
Bagi Teknisi Litkayasa yang melaksanakan tugas di bawah jenjang jabatannya, angka
kredit yang diperoleh dari kegiatan itu ditetapkan sama dengan angka kredit dari setiap
butir kegiatan
Bagi Teknisi Litkayasa yang melaksanakan tugas satu jenjang di atas jenjang
jabatannya angka kredit yang diperoleh dari kegiatan itu ditetapkan sebesar 80% dari
angka kredit setiap butir kegiatan.

D. Rincian Kegiatan dan Unsur yang dinilai


Kegiatan Teknisi Litkayasa terinci dalam kelompok-kelompok yang menunjukkan
tingkat rinciannya. Kelompok utama disebut Unsur yang terbagi ke dalam Sub Unsur. Setiap
Sub Unsur diuraikan menjadi Butir Kegiatan. Pada dasarnya butir kegiatan adalah kegiatan
yang menjadi tugas pokok Teknisi Litkayasa sesuai dengan jenjang jabatannya. Butir
kegiatan yang dilaksanakan oleh Teknisi Litkayasa merupakan unsur yang dinilai dan diberi
angka kredit bila Teknisi Litkayasa melaksanakan sesuai dengan tugas pokok dari jenjang
jabatannya.

Bagian Kegiatan-1
Butir Kegiatan1

Sub Unsur-1 Bagian Kegiatan-n


Butir Kegiatann
Unsur
Sub Unsur-n

Contoh :
Seorang Teknisi Litkayasa Pemula melakukan kegiatan yang termasuk dalam unsur:
Pelayanan Kegiatan Penelitian dan Perekayasaan, Sub Unsur pelaksanaan Kegiatan survei
dengan Butir Kegiatan: mengumpulkan data. Kegiatan merupakan unsur yang dinilai,
Kegiatan lain seperti menyusun kebutuhan survei, bagi Teknisi Litkayasa Pemula tersebut
bukan merupakan unsur yang dinilai karena dia tidak melaksanakannya, kecuali bila
ditugaskan melaksanakan salah satu atau seluruh kegiatan tersebut, dan untuk
mendapatkan penilaian atas apa yang telah dilakukannya yang bersangkutan diharuskan
melampirkan surat penugasan tersebut.
Tabel Contoh Rincian Kegiatan dan Unsur yang Dinilai
BATAN
- 12 -

NO. UNSUR SUB UNSUR BUTIR SATUAN ANGKA PELAK-


KEGIATAN HASIL KREDIT SANA
II Pelayanan B. Pelaksanaan 1.Menyusun Laporan 0.11 Teknisi
Kegiatan kegiatan kebutuhan Litkayasa
Penelitian survei survei Pelaksana
dan Pereka- Lanjutan
yasaan
2. Mengumpulkan Laporan 0,04 Teknisi
data Litkayasa
Pelaksana
pemula
3. Mengelompok- Laporan 0.08 Teknisi
kan data survei Litkayasa
obyek Pelaksana
percobaan
survei
4. Menganalisis Laporan 0.33 Teknisi
hasil survei Litkayasa
Penyelia
BATAN
- 13 -
BAB III
RINCIAN KEGIATAN TEKNISI LITKAYASA
DAN SATUAN HASIL KEGIATAN

Kegiatan Teknisi Litkayasa dapat diusulkan untuk mendapatkan angka kredit sesuai
persyaratan yang diuraikan dalam bab ini. Copy dokumen otentik sebagai kelengkapan
persyaratan (Ijazah, STTPP, laporan, naskah, makalah, buku, tanda jasa, tanda keanggotaan),
harus mendapatkan legalisasi dari pejabat setingkat eselon II. Setiap usulan penilaian harus
mengandung unsur pelayanan kegiatan penelitian dan perekayasaan.

A. Pendidikan
Unsur pendidikan terbagi atas dua sub unsur, yaitu pendidikan sekolah dengan
memperoleh gelar/ijazah, dan pendidikan dan pelatihan (diklat) di bidang fungsional Teknisi
Litkayasa dengan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP).

1. Pendidikan Sekolah dan Memperoleh Gelar/Ijazah


Pendidikan sekolah adalah pendidikan yang diselenggarakan oleh sebuah
lembaga pendidikan formal, seperti : sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA), Diploma II
dan Diploma III yang menerbitkan ijazah kelulusan setelah pesertanya menyelesaikan
pendidikan tersebut.
Pendidikan formal dibagi dalam tiga tingkat dengan angka kredit sebagai berikut:
No./Kode Strata Pendidikan Formal Angka Kredit
I.A.1. Diploma III 60,00
I.A.2. Diploma II 40,00
I.A.3. SLTA / Diploma I 25,00

Di lingkungan BATAN ijazah yang dinilai hanyalah ijazah yang berasal dari
pendidikan keilmuan eksakta, keteknikan dan keterampilan tertentu yang sesuai dengan
bidang litkayasa di BATAN.
Angka kredit untuk pendidikan sekolah tertinggi adalah Diploma III (angka kredit =
60,00). Bila Teknisi Litkayasa mempunyai ijazah S1, maka yang bersangkutan
memperoleh angka kredit 5 (lima) dari unsur penunjang (IV.F.1).
Dokumen yang wajib disertakan dalam pengusulan penilaian angka kredit adalah:
BATAN
- 14 -
a. Bagi PNS yang pertama kali akan diangkat sebagai Teknisi Litkayasa: Copy
ijazah/sertifikat kelulusan yang diperoleh dengan catatan bahwa ijazah yang berasal
dari pendidikan luar negeri harus telah mendapatkan pengesahan dari lembaga
berwenang di bawah Kemdiknas dan bagi ijazah yang berasal dari lembaga
pendidikan swasta harus dapat menunjukkan bukti bahwa ijazah tersebut disahkan
oleh lembaga pendidikan yang telah terakreditasi minimal B.
b. Bagi PNS yang sudah diangkat sebagai Teknisi Litkayasa:
1) Copy Keputusan Tugas Belajar dari Kepala BATAN/Pusdiklat BATAN dan
ijazah/sertifikat kelulusan yang diperoleh dengan catatan bahwa ijazah yang
berasal dari pendidikan luar negeri harus telah mendapatkan pengesahan dari
lembaga berwenang di bawah Kemdiknas; dan bagi ijazah yang berasal dari
lembaga pendidikan swasta harus dapat menunjukkan bukti bahwa ijazah
tersebut dari lembaga pendidikan yang terakreditasi minimal B.
2) Copy surat persetujuan pengesahan oleh Tim Penilai Penyesuaian Pangkat
dengan Ijazah bagi yang melakukan studi tanpa ada Surat Keputusan Tugas
Belajar dari Kepala BATAN.
Catatan :
Ijazah pendidikan keilmuan lain yang berada di luar ketentuan tersebut di atas
dinilai sebagai butir kegiatan memperoleh gelar kesarjanaan yang tidak sesuai
dengan bidang tugas dengan angka kredit yang digolongkan sebagai unsur
penunjang.

2. Pendidikan dan Pelatihan Fungsional Teknisi Litkayasa dan Memperoleh Tanda Tamat
Pendidikan dan Pelatihan
Pendidikan dan pelatihan (diklat teknis) adalah diklat keahlian yang
diselenggarakan oleh badan-badan nonformal dalam bidang pendidikan seperti pusat-
pusat pelatihan kedinasan, kursus-kursus dalam bidang-bidang keahlian tertentu dan
sebagainya yang diakui oleh BATAN, termasuk diklat Penjenjangan Jabatan Fungsional
Teknisi Litkayasa. Dokumen untuk penilaian berupa Surat Tanda Tamat Pendidikan dan
Pelatihan (STTPP) atau sertifikat yang setara.
Diklat terbagi ke dalam enam tingkat penilaian berdasarkan durasi/lamanya
seseorang menjalani pendidikan dan pelatihan. Untuk lingkungan BATAN pembagian
tingkat yang dimaksud adalah sebagai berikut :
BATAN
- 15 -
No. Kode Durasi (lamanya) Diklat Angka Kredit
I.B.1. > 960 jam 15,00
I.B.2. 641 jam - 960 jam 9,00
I.B.3. 481 jam - 640 jam 6,00
I.B.4. 161 jam - 480 jam 3,00
I.B.5. 81 jam - 160 jam 2,00
I.B.6. 30 jam - 80 jam 1,00

STTPP dari diklat teknis ini dapat dinilaikan dan angka kreditnya termasuk dalam
Unsur Utama, bila lama diklatnya 30 jam atau lebih (bila lama diklat tidak dituliskan
dalam jumlah jam pada STTPP, maka jumlah jam dihitung berdasar jumlah hari kerja,
yaitu 5 hari kerja per minggu dan 8 jam kerja per hari), bila jumlah jam diklat kurang dari
30 jam, maka STTPP nya dinilai 1 Angka Kredit sebagai peserta seminar (IV.B.3) unsur
penunjang.
STTPP diklat non teknis seperti diklat penjenjangan struktural dan diklat lain
yang tidak sesuai dengan tugas dan fungsi, dinilai sebagai sertifikat peserta seminar
dengan angka kredit 1,00.
Dokumen yang harus disertakan dalam pengusulan penilaian angka kredit adalah copy
STTPP instansi penyelenggara diklat.

B. Pelayanan Penelitian dan Perekayasaan

Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara
sistematis untuk memperoleh informasi, data dan keterangan yang berkaitan dengan
pemahaman dan pembuktian kebenaran atau ketidakbenaran suatu asumsi dan/atau
hipotesis di bidang iptek serta menarik kesimpulan ilmiah bagi keperluan kemajuan iptek.
Perekayasaan adalah kegiatan penerapan iptek dalam bentuk desain dan rancang
bangun untuk menghasilkan nilai, produk dan/atau proses produksi dengan
mempertimbangkan keterpaduan sudut pandang dan/atau konteks teknis, fungsi, bisnis,
sosial budaya, dan estetika.
Unsur kegiatan pelayanan penelitian dan perekayasaan terbagi menjadi 7 sub unsur,
yaitu:
a. Pelaksanaan kegiatan percobaan
b. Pelaksanaan kegiatan survei
BATAN
- 16 -
c. Pelaksanaan kegiatan rancang bangun / perekayasaan
d. Pelaksanaan jasa teknis
e. Pemeliharaan alat dan fasilitas
f. Pemasyarakatan hasil penelitian dan perekayasaan
g. Pemrosesan hasil penelitian dan perekayasaan
Kegiatan setiap sub unsur terbagi ke dalam Butir Kegiatan yang merupakan tugas
pokok dari setiap jenjang jabatan Teknisi Litkayasa.
Pembagian sub unsur ke dalam Butir Kegiatan tersebut sebenarnya merupakan satu
alur kegiatan, sehingga setiap Butir Kegiatannya satu dengan yang lain terkait. Seorang
Teknisi Litkayasa mungkin saja hanya melaksanakan satu Butir Kegiatan yang menjadi
tugas pokoknya, tetapi mungkin juga ia harus melaksanakan Butir Kegiatan yang lain yang
bukan menjadi tugas pokoknya dalam kelompok Butir Kegiatan dari sub unsur yang sama.
Untuk mendapatkan penilaian yang benar, maka dalam membuat laporan sebagai bukti
pelaksanaan kegiatan perlu dijelaskan keterkaitan kegiatan yang dilakukan dengan Butir
Kegiatan yang lain dalam sub unsur yang sama.

1. Pelaksanaan Kegiatan Percobaan


Percobaan adalah suatu bagian dari kegiatan penelitian dan pengembangan
yang dilakukan pada kondisi terkendali untuk memperoleh hasil atau informasi
mengenai suatu pengaruh atau gejala tertentu.
Sub unsur kegiatan percobaan merupakan suatu paket pekerjaan yang
berurutan, terdiri dari butir-butir kegiatan :
a. Menyusun rencana percobaan
b. Menyusun kebutuhan percobaan
c. Menyiapkan kebutuhan percobaan
d. Melakukan pengamatan/pengukuran obyek percobaan
e. Mengolah data percobaan
f. Menganalisis hasil percobaan
BATAN
- 17 -
Rincian Pelaksana, Waktu Maksimum tiap butir kegiatan dan Angka Kredit adalah sbb :
Pelaksana/Angka Kredit* Maks.
Waktu
No. paket
Butir Kegiatan Maksimum
Kode 1 AK 2 AK 3 AK 4 AK pekerjaan
(jam)
pertahun
II.A.1. Menyusun rencana x 0.14 x 0.18 0.22 0.28
percobaan
II.A.2. Menyusun kebutuhan x 0.09 0.11 0.14 0.14
percobaan
II.A.3. Menyiapkan kebutuhan 0.05 0.05 0.05 0.05
percobaan 217 8 buah
II.A.4. Melakukan pengamatan/ 0.06 0.08 0.08 0.08
pengukuran obyek
percobaan
II.A.5. Mengolah data percobaan 0.12 0.15 0.15 0.15
II.A.6. Menganalisis hasil x 0.25 x 0.31 0.39 0.46
percobaan

* Keterangan pelaksana :
1. Teknisi Litkayasa Pemula
2. Teknisi Litkayasa Pelaksana
3. Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan
4. Teknisi Litkayasa Penyelia
menerangkan Teknisi Litkayasa sesuai tugas pokoknya
x Perhatikan Uraian Tugas Pokok Teknisi Litkayasa Bab II.C

Bukti usulan penilaian berupa:


1) Copy Surat Penugasan Pelaksanaan Kegiatan Percobaan yang memuat jenis
pekerjaan yang harus dilakukan oleh Teknisi Litkayasa ditandatangani atasan
langsung serendah-rendahnya pejabat eselon III, sebagaimana dalam contoh Anak
Lampiran huruf A, atau copy Uspen/Uskeg atau dokumen setara untuk kegiatan
percobaan yang merupakan bagian dari suatu program litbang unit. Bagi Teknisi
Litkayasa sebagai Pelaksana dengan tanda x dalam tabel di atas, Surat Penugasan
Pelaksanaan Kegiatan yang dimaksud adalah Surat Penugasan Khusus
sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf B.
2) Copy dokumen otentik Laporan Paket sub unsur Percobaan yang telah
mendapatkan nomor/kode registrasi resmi dari Sub Bagian Persuratan Kepegawaian
dan Dokumentasi Ilmiah Unit Kerja atau yang setara. Format laporan mengikuti
BATAN
- 18 -
Panduan Jaminan Mutu Unit setempat, sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran
huruf C.

2. Pelaksanaan Kegiatan Survei


Survei adalah suatu kegiatan mengumpulkan serta mengolah data dan informasi
berdasarkan metode yang baku untuk mendukung kegiatan di bidang
penelitian/perekayasaan. Kegiatan pemetaan, pemboran geologi, pembuatan
terowongan dan paritan/kupasan dikategorikan sebagai kegiatan survei.
Dalam hal ini, sub unsur kegiatan survei merupakan suatu paket pekerjaan yang
berurutan, terdiri dari butir-butir kegiatan :
a. Menyusun kebutuhan survei
b. Mengumpulkan data
c. Mengelompokkan data survei obyek percobaan
d. Menganalisis hasil survey

Rincian Pelaksana, Waktu Maksimum tiap butir kegiatan dan Angka Kredit adalah sbb:

Pelaksana/Angka Kredit*) Maks.


Waktu
No. paket
Butir Kegiatan Maksmum
Kode 1 AK 2 AK 3 AK 4 AK pekerjaan
(jam)
pertahun
II.B.1. Menyusun kebutuhan x 0.07 0.09 0.11 0.11
survei
II.B.2. Mengumpulkan data 0.04 0.04 0.04 0.04
II.B.3. Mengelompokan data 0.06 0.08 0.08 0.08
101 18 buah
survei obyek
percobaan
II.B.4. Menganalisis hasil x 0.17 x 0.21 0.26 0.33
survei

* Keterangan pelaksana :
1. Teknisi Litkayasa Pemula
2. Teknisi Litkayasa Pelaksana
3. Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan
4. Teknisi Litkayasa Penyelia
BATAN
- 19 -
menerangkan Teknisi Litkayasa sesuai tugas pokoknya
x Perhatikan Uraian Tugas Pokok Teknisi Litkayasa Bab II.C

Bukti usulan penilaian berupa:


1) Copy Surat Penugasan Pelaksanaan Kegiatan Survei yang memuat jenis pekerjaan
yang harus dilakukan oleh Teknisi Litkayasa ditandatangani atasan langsung
serendah-rendahnya pejabat eselon III, sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran
huruf A, atau copy Uspen/Uskeg atau dokumen setara untuk kegiatan survei yang
merupakan bagian dari suatu program litbang unit. Bagi Teknisi Litkayasa sebagai
Pelaksana dengan tanda x dalam tabel di atas, Surat Penugasan Pelaksanaan
Kegiatan yang dimaksud adalah Surat Penugasan Khusus, sebagaimana dalam
contoh Anak Lampiran huruf B.
2) Copy dokumen otentik Laporan Paket sub unsur Survei yang telah mendapatkan
nomor/kode registrasi resmi dari Sub Bagian PKDI Unit atau yang setara. Format
laporan Panduan Jaminan Mutu Unit setempat, sebagaimana dalam contoh Anak
Lampiran huruf C.

3. Pelaksanaan Kegiatan Rancang Bangun/Perekayasaan


Rancang bangun/perekayasaan adalah kegiatan penerapan ilmu pengetahuan
dan teknologi dalam bentuk disain dan rancang bangun untuk menghasilkan sistem,
model, produk, dan atau proses produksi dengan mempertimbangkan keterpaduan
sudut pandang dan atau konteks teknikal, bisnis dan estetika.
Dalam hal ini, sub unsur kegiatan Rancang Bangun/Perekayasaan merupakan
suatu paket pekerjaan yang berurutan, terdiri dari butir-butir kegiatan :
a. Merencanakan kebutuhan pembuatan proses/sistem/model/prototipe
b. Menyiapkan kebutuhan pembuatan proses/sistem/model/prototipe
c. Menyusun rangkaian pembuatan proses/sistem/model/prototipe
d. Melakukan penyetelan dan pengujian rangkaian pembuatan proses/sistem/
model/prototipe
e. Melakukan pembuatan bagian-bagian dari prototipe
f. Melakukan pengawasan kegiatan pelayanan perekayasaan
BATAN
- 20 -
Rincian Pelaksana, Waktu Maksimum tiap butir kegiatan dan Angka Kredit adalah sbb:
Pelaksana/Angka Kredit* Maks.
Waktu
No. paket
Butir Kegiatan Maksimum
Kode 1 AK 2 AK 3 AK 4 AK pekerjaan
(jam)
pertahun
II.C.1. Merencanakan kebutuhan x 0.23 x 0.28 0.35 0.44
pembuatan proses/sistem/
model/ prototipe
II.C.2. Menyiapkan kebutuhan 0.05 0.05 0.05 0.05
pembuatan proses/sistem/
model/prototipe
II.C.3. Menyusun rangkaian 0.06 0.07 0.07 0.07
pembuatan proses/sistem/
model/prototype
II.C.4. Melakukan penyetelan dan x 0.13 0.16 0.20 0.20 176 10 buah
pengujian rangkaian
pembuatan proses/sistem/
model/prototype
II.C.5. Melakukan pembuatan x 0.07 0.08 0.11 0.11
bagian-bagian dari
prototipe
II.C.6. Melakukan pengawasan x 0.12 x 0.15 0.18 0.23
kegiatan pelayanan
perekayasaan

* Keterangan pelaksana :
1. Teknisi Litkayasa Pemula
2. Teknisi Litkayasa Pelaksana
3. Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan
4. Teknisi Litkayasa Penyelia
menerangkan Teknisi Litkayasa sesuai tugas pokoknya
x Perhatikan Uraian Tugas Pokok Teknisi Litkayasa Bab II.C

Bukti usulan penilaian berupa:


1) Copy Surat Penugasan Pelaksanaan Kegiatan Rancang Bangun/Perekayasaan
yang memuat jenis pekerjaan yang harus dilakukan oleh Teknisi Litkayasa
ditandatangani atasan langsung serendah-rendahnya pejabat eselon III,
sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf A, atau copy Uspen/Uskeg atau
dokumen setara untuk kegiatan Rancang Bangun/ Perekayasaan yang merupakan
bagian dari suatu program litbang unit. Bagi Teknisi Litkayasa sebagai Pelaksana
dengan tanda x dalam tabel di atas Surat Penugasan Pelaksanaan Kegiatan yang
BATAN
- 21 -
dimaksud adalah Surat Penugasan Khusus, sebagaimana dalam contoh Anak
Lampiran huruf B.
2) Copy dokumen otentik Laporan Paket sub unsur Rancang Bangun/Perekayasaan
yang dilengkapi dengan copy/salinan cetak biru dari hasil atau foto dari
sistem/proses/ model/prototip yang dibuat dan telah mendapatkan nomor/kode
registrasi resmi dari Sub Bagian PKDI Unit atau yang setara. Format laporan
mengikuti Panduan Jaminan Mutu Unit setempat, sebagaimana dalam contoh Anak
Lampiran huruf C.

4. Pelaksanaan Jasa Teknis


Pelaksanaan jasa teknis adalah suatu kegiatan yang bersifat teknis dalam
pelaksanaan perekayasaan/penelitian meliputi pemrosesan/pengukuran/pengujian dan
pemberian informasi teknis ilmiah.
Sub unsur pelaksanaan jasa teknis pada umumnya merupakan kegiatan layanan
jasa atau pesanan pihak lain terdiri atas 4 butir kegiatan yang dapat merupakan satu
paket kegiatan atau kegiatan yang merupakan butir kegiatan berdiri sendiri. Adapun
butir-butir kegiatan tersebut adalah:
a. Mengambil dan memproses sampel,
b. Melakukan pengukuran/analisis,
c. Melakukan pengujian bahan/unjuk kerja alat,
d. Melakukan layanan informasi teknik ilmiah.

Rincian Pelaksana, Waktu Maksimum tiap butir kegiatan dan Angka Kredit adalah sbb.
Pelaksana/Angka Kredit*) Maks.
Waktu
No. paket
Maksimum
Kode Butir Kegiatan 1 AK 2 AK 3 AK 4 AK pekerjaan
(jam)
pertahun
II.D.1. Mengambil dan memproses 0.04 0.04 0.04 0.04 13 138
Sampel
II.D.2. Melakukan 0.05 0.06 0.06 0.06 20 90
pengukuran/analisis
II.D.3. Menguji bahan/unjuk kerja x 0.09 0.11 0.14 0.14 20 90
alat
II.D.4. Melakukan layanan x 0.13 x 0.16 0.20 0.25 35 51
informasi teknis ilmiah
BATAN
- 22 -
* Keterangan pelaksana :
1. Teknisi Litkayasa Pemula
2. Teknisi Litkayasa Pelaksana
3. Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan
4. Teknisi Litkayasa Penyelia
menerangkan Teknisi Litkayasa sesuai tugas pokoknya
x Perhatikan Uraian Tugas Pokok Teknisi Litkayasa Bab II.C

Bukti usulan penilaian berupa:


1) Copy surat Penugasan Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan jasa teknis yang
memuat jenis pekerjaan yang harus dilakukan oleh Teknisi Litkayasa ditandatangani
atasan langsung serendah-rendahnya pejabat eselon III, sebagaimana dalam contoh
Anak Lampiran huruf A, atau copy Uspen/Uskeg atau dokumen setara untuk
kegiatan pelaksanaan jasa teknis yang merupakan bagian dari suatu program
litbang unit. Bagi Teknisi Litkayasa sebagai Pelaksana dengan tanda x dalam tabel
di atas Surat Penugasan Pelaksanaan Kegiatan yang dimaksud adalah Surat
Penugasan Khusus, sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf B.
2) Copy dokumen otentik laporan paket sub unsur atau laporan butir kegiatan dari sub
unsur pelaksanaan jasa teknis yang telah mendapatkan nomor/kode registrasi resmi
dari Sub Bagian Persuratan Kepegawaian dan Dokumentasi Ilmiah Unit Kerja atau
yang setara. Format laporan mengikuti Panduan Jaminan Mutu Unit Kerja setempat,
sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf C.

5. Pemeliharaan Alat dan Fasilitas


Termasuk dalam kegiatan ini adalah mempertahankan dan meningkatkan fungsi
sistem/peralatan dan fasilitas di bidang penelitian dan perekayasaan agar dapat terus
berada dalam kondisi operasi yang optimum.
Sub unsur pemeliharaan alat dan fasilitas adalah kegiatan yang merupakan butir
kegiatan berdiri sendiri.
Butir kegiatan dalam sub unsur ini ada 5, yaitu :
a. Memelihara alat dan fasilitas
b. Memperbaiki alat dan fasilitas
c. Melakukan penyetelan dan kalibrasi alat
d. Melakukan peningkatan fungsi alat dan fasilitas
BATAN
- 23 -
e. Melakukan penjaminan mutu lab. Fasilitas

Rincian Pelaksana, Waktu Maksimum tiap butir kegiatan dan Angka Kredit adalah sbb:
Pelaksana/Angka Kredit* Maks.
Waktu
No. paket
Butir Kegiatan Maksimum
Kode 1 AK 2 AK 3 AK 4 AK pekerjaan
(jam)
per tahun
II.E.1. Memelihara alat dan 0.06 0.06 0.06 0.06 20 90 buah
fasilitas

II.E.2. Memperbaiki alat dan 0.06 0.07 0.07 0.07 23 78 buah


fasilitas
II.E.3. Melakukan penyetelan x 0.07 0.09 0.11 0.11 15 120 buah
dan kalibrasi alat
II.E.4. Melakukan peningkatan x 0.11 x 0.13 0.17 0.21 30 60 buah
fungsi alat dan fasilitas
II.E.5. Melakukan penjaminan x 0.09 x 0.11 0.14 0.17 24 75 buah
mutu laboratorium/
Fasilitas

* Keterangan pelaksana :
1. Teknisi Litkayasa Pemula
2. Teknisi Litkayasa Pelaksana
3. Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan
4. Teknisi Litkayasa Penyelia
menerangkan Teknisi Litkayasa sesuai tugas pokoknya
x Perhatikan Uraian Tugas Pokok Teknisi Litkayasa Bab II.C

Bukti usulan penilaian berupa:


1) Copy surat penugasan dari pejabat serendah-rendahnya eselon III, sebagaimana
dalam contoh Anak Lampiran huruf A yang memuat jenis pekerjaan (kecuali untuk
pemeliharaan). Bagi Teknisi Litkayasa sebagai Pelaksana dengan tanda x dalam
tabel di atas Surat Penugasan Pelaksanaan Kegiatan yang dimaksud adalah Surat
Penugasan Khusus, sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf B.
2) Copy dokumen otentik laporan yang memuat berita acara hasil kegiatan. Untuk
pemeliharaan tanpa berita acara, sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf
C.
BATAN
- 24 -
6. Pemasyarakatan Hasil Penelitian dan Perekayasaan
Pemasyarakatan hasil penelitian dan perekayasaan adalah suatu kegiatan
penyampaian informasi hasil penelitian dan perekayasaan dengan menggunakan bahan
audiovisual, alat peraga dan maket, brosur, leaflet, booklet dll.
Sub unsur pemasyarakatan hasil penelitian dan perekayasaan dapat merupakan
kegiatan satu paket kegiatan atau merupakan kegiatan berdiri sendiri. Butir Kegiatan
dalam sub unsur ini ada 5, yaitu :
a. Membuat bahan audiovisual
b. Membuat alat peraga dan maket
c. Menyiapkan bahan penyusunan brosur, leaflet, booklet
d. Melakukan penyuluhan penerapan hasil penelitian dan perekayasaan
e. Memandu kegiatan promosi iptek.

Rincian Pelaksana, Waktu Maksimum tiap butir kegiatan dan Angka Kredit adalah sbb:
Pelaksana/Angka Kredit* Maks.
Waktu
No. paket
Butir Kegiatan Maksimum
Kode 1 AK 2 AK 3 AK 4 AK pekerjaan
(jam)
pertahun
II.F.1. Membuat bahan audio x 0.10 0.12 0.15 0.15 21 85 buah
visual
II.F.2. Membuat alat peraga dan 0.05 0.06 0.06 0.06 20 90 buah
maket
II.F.3. Menyiapkan bahan 0.13 0.13 0.13 0.13 43 42 buah
penyusunan brosur,
leaflet dan booklet
II.F.4. Melakukan penyuluhan x 0.14 x 0.18 0.24 0.30 42 43 buah
penerapan hasil
penelitian dan
perekayasaan
II.F.5. Memandu kegiatan 0.05 0.06 0.06 0.06 20 90 buah
promosi iptek

* Keterangan pelaksana :
1. Teknisi Litkayasa Pemula
2. Teknisi Litkayasa Pelaksana
3. Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan
4. Teknisi Litkayasa Penyelia
menerangkan Teknisi Litkayasa sesuai tugas pokoknya
x Perhatikan Uraian Tugas Pokok Teknisi Litkayasa Bab II.C
BATAN
- 25 -

Bukti usulan penilaian berupa:


1) Copy surat penugasan pemasyarakatan hasil penelitian dan perekayasaan dari
atasan langsung serendah-rendahnya eselon III, sebagaimana dalam contoh Anak
Lampiran huruf A. Bagi Teknisi Litkayasa sebagai Pelaksana dengan tanda x dalam
tabel di atas Surat Penugasan Pelaksanaan Kegiatan yang dimaksud adalah Surat
Penugasan Khusus, sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf B.
2) Copy dokumen otentik laporan pemasyarakatan hasil penelitian dan perekayasaan
dengan dilengkapi foto/contoh hard copy dan lain-lain, sebagaimana dalam contoh
Anak Lampiran huruf C.

7. Pemrosesan Hasil Penelitian dan Perekayasaan


Adalah kegiatan pasca penelitian dan perekayasaan dalam upaya mentransfor-
masikan hasil penelitian dan perekayasaan untuk kepentingan perolehan paten,
sertifikasi, komersialisasi atau lainnya.
Sub unsur Pemrosesan hasil penelitian dan perekayasaan dapat merupakan
kegiatan satu paket kegiatan atau merupakan kegiatan berdiri sendiri.
Butir Kegiatan dalam sub unsur ini ada 6, yaitu :
a. Melakukan pelayanan pemrosesan hasil penelitian
b. Melakukan pelayanan pemrosesan hasil perekayasaan
c. Membuat gambar, diagram dan peta
d. Melakukan pemrosesan laporan
e. Menganalisis hasil pengujian unjuk kerja produk perekayasaan
f. Melakukan supervisi pemrosesan hasil penelitian / perekayasaan
BATAN
- 26 -
Rincian Pelaksanan, Waktu Maksimum tiap butir kegiatan dan Angka Kredit adalah sbb:

Pelaksana/Angka Kredit* Maks.


Waktu
No. paket
Butir Kegiatan Maksimum
Kode 1 AK 2 AK 3 AK 4 AK pekerjaan
(jam)
pertahun
II.G.1. Melakukan pelayanan 0.05 0.05 0.05 0.05
pemrosesan hasil
penelitian
II.G.2. Melakukan pelayanan 0.06 0.06 0.06 0.06
pemrosesan hasil
perekayasaan
II.G.3. Membuat gambar, 0.06 0.08 0.08 0.08
diagram dan peta
188 10 buah
II.G.4. Melakukan pemrosesan x 0.17 0.22 0.27 0.27
laporan
II.G.5. Menganalisis hasil x 0.16 x 0.20 0.25 0.31
pengujian unjuk kerja
produk perekayasaan
II.G.6. Melakukan supervisi x 0.16 x 0.20 0.25 0.31
pemrosesan hasil
penelitian/perekayasaan

* Keterangan pelaksana :
1. Teknisi Litkayasa Pemula
2. Teknisi Litkayasa Pelaksana
3. Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan
4. Teknisi Litkayasa Penyelia
menerangkan Teknisi Litkayasa sesuai tugas pokoknya
x Perhatikan Uraian Tugas Pokok Teknisi Litkayasa Bab II.C

Bukti usulan penilaian berupa:


1) Copy surat penugasan pemrosesan hasil penelitian dan perekayasaan dari atasan
langsung serendah-rendahnya eselon III, sebagaimana dalam contoh Anak
Lampiran huruf A. Bagi Teknisi Litkayasa sebagai Pelaksana dengan tanda x dalam
tabel di atas Surat Penugasan Pelaksanaan Kegiatan yang dimaksud adalah Surat
Penugasan Khusus, sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf B.
2) Copy dokumen otentik laporan pemrosesan hasil penelitian dan perekayasaan dan
copy dokumen pengusulan/pengajuan paten, sertifikasi, komersialisasi atau lainnya,
sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf C.
BATAN
- 27 -

C. Pengembangan Profesi
Kegiatan pengembangan profesi untuk Jabatan Fungsional Teknisi Penelitian dan
Perekayasaan meliputi 4 macam:
1. Membuat karya tulis/karya ilmiah di bidang penelitian dan perekayasaan
Karya tulis diklasifikasikan berdasarkan:
a. Bentuk penyajian (buku, makalah): Buku adalah karya tulis/karya ilmiah yang
menyampaikan kupasan ilmiah secara tuntas dan menyeluruh dari sebuah obyek
bahasan dan dipersyaratkan memiliki jumlah kata tidak kurang dari 18.000 kata
(setara dengan 60 halaman kertas A4 diketik huruf arial font 12, satu spasi).
Makalah adalah karya tulis/karya ilmiah yang menyampaikan kupasan ilmiah
sebuah obyek bahasan secara terbatas sesuai pilihan sudut pandang atau
parameter pengupasan.
b. Status publikasi (terbit, tidak terbit): Karya tulis/karya ilmiah disebut sebagai terbit
bila telah memiliki kode penerbitan, ISBN, ISSN atau lainnya yang umum diakui.
Apabila belum memiliki kode seperti tersebut di depan, karya dianggap sebagai
belum terbit dan dinilai sebagai karya tulis tidak terbit. Khusus untuk karya tulis
ilmiah yang belum terbit, penilaian hanya dapat diberikan apabila karya itu telah
terlebih dulu diperiksa dan disetujui oleh Komisi Pembina Tenaga Fungsional Unit
Kerja tempat penulis utama bekerja sehingga mendapatkan nomor registrasi.
c. Substansi/isi (layanan bidang penelitian: hasil percobaan, hasil survei, evaluasi,
kajian metode penelitian adapun layanan bidang perekayasaan: teknik pengelasan,
teknis produksi dan lain lain).
d. Media pemuatan: karya ilmiah dapat terbit di dalam berbagai media, seperti dalam
majalah, prosiding, buku, koran, atau dalam bentuk rilis tunggal dan manuskrip
pidato/prasaran, termasuk di dalamnya adalah bentuk file elektronik dari media di
atas: e-book, CD-Rom dan lain lain.
e. Derajat keilmiahan : karya tulis ilmiah, karya tulis popular, karya yang inspiratif dan
karya tulis inovatif.
f. Jumlah penulis (penulis tunggal atau bersama).
Penilaian angka kredit terhadap karya tulis ilmiah diberikan mengikuti aturan sebagai
berikut.
a. Angka kredit karya tulis/karya ilmiah dipengaruhi oleh kualitas isi dan kesesuaian
format penulisan yang berlaku (SK Kepala BATAN No.177/KA/XII/2008 Tanggal 24
BATAN
- 28 -
Desember 2008 tentang Panduan Penelitian dan Pengembangan BATAN). Angka
kredit yang tercantum dalam tabel-tabel dalam petunjuk ini adalah angka kredit
maksimum.
b. Angka kredit karya tulis/karya ilmiah didistribusikan kepada maksimal 4 (empat)
penulis pertama dengan rincian 60% angka kredit diberikan kepada penulis utama
dan sisa 40% dibagi rata kepada penulis pembantu lainnya. Penulis tunggal
mendapatkan seluruh (100%) angka kredit karya tersebut.
c. Karya tulis Teknisi Litkayasa yang dapat dinilaikan adalah karya tulis yang dihasilkan
oleh Teknisi Litkayasa serendah-rendahnya Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan
(golongan III/a ke atas ). Apabila dipandang sangat perlu, kepala unit kerja setingkat
eselon II dapat menugaskan secara khusus seorang Teknisi Litkayasa dengan
pangkat di bawah III/a menyusun dan menyajikan makalah di bidang litkayasa
dengan catatan tidak ada perkecualian dalam standar kualitas penulisan.
Penugasan yang dimaksud dinyatakan dalam sebuah surat tugas khusus yang
memuat pertimbanganpertimbangan yang disesuaikan dengan kondisi dan
kebutuhan mendesak.
d. Khusus untuk Teknisi Litkayasa yang dalam status maintenance, karya tulis/makalah
yang dapat dinilaikan adalah yang diterbitkan paling lama 2 (dua) tahun dari tmt.
PAK terakhir.
e. Dalam rangka menggiatkan penyebaran karya tulis ilmiah dari Teknisi Litkayasa,
maka karya tulis ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal atau penerbitan internasional
akan diberi tambahan Angka kredit sebesar 50 % dari Angka kredit bila diterbitkan di
dalam negeri.
f. Karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survei dan evaluasi di bidang penelitian
dan perekayasaan yang tidak dipublikasikan, harus telah disetujui atasan langsung
dan telah didiskusikan dalam forum ilmiah tingkat bidang atau yang diselenggarakan
oleh KPTF.

Angka kredit
No Kode Bentuk/Status Keterbitan Karya Tulis Ilmiah
Maks.
1. Karya tulis ilmiah berbentuk buku, terbit dan
diedarkan secara nasional
III.A.1.a a. hasil penelitian, pengkajian, survei, evaluasi 12,50
III.A.3.a b. hasil tinjauan atau ulasan ilmiah gagasan sendiri 8,00
BATAN
- 29 -
2. Karya tulis ilmiah berbentuk buku, belum terbit
III.A.2.a. a. hasil penelitian, pengkajian, survei, evaluasi 8,00
III.A.4.a b. hasil tinjauan atau ulasan ilmiah gagasan sendiri 7,00
3. Karya tulis ilmiah berbentuk makalah, terbit (diakui
LIPI)
III.A.1.b a. hasil penelitian, pengkajian, survei, evaluasi 6,00
III.A.3.b b. hasil tinjauan atau ulasan ilmiah gagasan sendiri 4,00
4. Karya tulis ilmiah berbentuk makalah, belum terbit
III.A.2.b a. hasil penelitian, pengkajian, survei, evaluasi 4,00
III.A.4.b b. hasil tinjauan atau ulasan ilmiah gagasan sendiri 3,50
5. III.A.5. Karya tulis popular di bidang penelitian dan
perekayasaan yang disebarluaskan melalui media 2,50
massa (berstatus terbit)
6. III.A.6. Naskah prasaran berupa tinjauan atau ulasan ilmiah
hasil gagasan sendiri di bidang penelitian dan 2,50
perekayasaan pertemuan ilmiah

Dokumen usulan penilaian berupa:


1) Copy naskah karya tulis yang telah disahkan oleh pejabat eselon II unit pengusul.
Apabila naskah karya tulis merupakan hasil karya beberapa penulis dan diantaranya
adalah Teknisi Litkayasa Pemula dan atau Teknisi Litkayasa Lanjutan, dalam
menilaikan makalah ini harus menyertakan Surat Penugasan Khusus Penulisan
Makalah, sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf D.
2) Dokumen yang dimaksud harus dapat menunjukkan identitas jelas:
a. Halaman muka majalah/prosiding/buku
b. Halaman yang memuat daftar editor penerbit
c. Halaman daftar isi seluruhnya (untuk buku) atau halaman daftar isi yang memuat
judul karya tulis yang dinilaikan
d. Seluruh naskah makalah utuh

2. Menyusun Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengelolaan Kegiatan Penelitian dan


Perekayasaan
Petunjuk teknis pelaksanaan pengelolaan kegiatan litkayasa disusun mengikuti
pola atau format yang ditetapkan di dalam manual jaminan mutu unit kerja setempat.
BATAN
- 30 -
Angka kredit untuk petunjuk teknis diberikan apabila petunjuk teknis dimaksud
telah teregistrasi dan digunakan secara resmi di tempat penyusun bekerja, sesuai
manual jaminan mutu yang berlaku di unit setempat.
Besarnya angka kredit ditentukan antara lain dengan mempertimbangkan ruang
lingkup berlaku dan tingkat kesulitan pembuatannya.
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengelolaan Kegiatan Penelitian dan
Perekayasaan yang dapat dinilai adalah petunjuk teknis yang isinya merupakan karya
asli penyusun, bukan merupakan terjemahan atau saduran. Bila isinya merupakan
terjemahan atau saduran maka akan dinilai sebagai tulisan saduran/terjemahan
Distribusi angka kredit dilakukan seperti yang berlaku untuk karya tulis/karya ilmiah.

Angka kredit
No Kode Bentuk Karya Tulis
Maksimum
Petunjuk teknis pelaksanaan pengelolaan kegiatan
1. III.B. 3,00
penelitian dan perekayasaan

Dokumen usulan penilaian berupa:


Copy naskah petunjuk teknis pelaksanaan pengelolaan kegiatan litkayasa yang telah
disahkan oleh eselon II unit pengusul. Untuk dokumen bersifat rahasia cukup
keterangan dari eselon II unit pengusul.
BATAN
- 31 -
PEDOMAN PENILAIAN JUKNIS DAN KARYA TULIS
a. PEDOMAN PENILAIAN JUKNIS
NILAI TOTAL
BOBOT
NO UNSUR YANG DINILAI NILAI (Nilai Bobot
(%)
nilai maksimal)
1 2 3 4 5
1 Keaslian Karya
a. Asli gagasan penulis 1
b. Hasil rangkuman pustaka +
0,75
gagasan/pengalaman Nilai minimum =
30
c. Rangkuman banyak pustaka (> Pustaka) 0,5 0 30% 3 = 0
d. Rangkuman dari beberapa pustaka 0,25
e. Sesuatu yang umum dilakukan
0
kebanyakan orang
2 Tingkat Kedapatgunaan
a. Sangat Tinggi 1 Nilai minimum =
b. Tinggi 0,7 50 0,1 50% 3 =
c. Sedang 0,4 0,15
d. Rendah 0,1
3 Penggunaan Juknis
a. BATAN 1 Nilai minimum =
b. Unit Kerja 0,7 10 0,1 10% 3 =
c. Bidang atau yang lebih rendah 0,4 0,03
d. Digunakan sendiri 0,1
4 Jumlah Halaman Isi
a. > 16 Halaman 1
Nilai minimum =
b. 13 - 16 Halaman 0,8
10 0,2 10% 3 =
c. 9 - 12 Halaman 0,6
0,06
d. 5 - 8 Halaman 0,4
e. < 4 Halaman 0,2

b. PEDOMAN PENILAIAN KARYA TULIS


NO MATERI PENILAIAN BOBOT (%) NILAI
1 Ketaatan mengikuti norma penulisan 15
2 Eksistensi/volume pekerjaan, diukur dari jumlah kata 10
3 Kualitas tulisan, terdiri dari
a. Abstrak 20
b. Pendahuluan 10
c. Hipotesis/Metodologi 10
d. Hasil dan Pembahasan 25
e. Kesimpulan 20
BATAN
- 32 -
3. Menterjemahkan/Menyadur Buku atau Bahan-bahan Lain di Bidang Penelitian dan
Perekayasaan
Terjemahan atau saduran buku atau bahan-bahan lain di bidang litkayasa
disusun mengikuti pola atau format tulisan sumber aslinya.
Angka kredit bagi karya terjemahan atau saduran hanya dapat diberikan apabila
karya dimaksud telah teregistrasi sebagai karya terjemahan di unit kerja setempat.
Besarnya angka kredit ditentukan antara lain dengan mempertimbangkan
kualitas terjemahan atau saduran.

Angka
No Kode Bentuk/Status Karya Terjemah/Saduran kredit
Maks.
1. III.C.1.a Karya terjemah/saduran berbentuk buku, terbit 7,00
2. III.C.2.a Karya terjemah/saduran berbentuk buku, belum terbit 3,50
3. III.C.1.b Karya terjemah/saduran berbentuk makalah, terbit 3,50
4. III.C.2.b Karya terjemah/saduran berbentuk makalah, belum terbit 1,50

Dokumen usulan penilaian berupa:


Copy naskah terjemahan atau saduran yang telah disahkan oleh eselon II unit pengusul.

4. Mengembangkan Teknologi Tepat Guna


Teknologi tepat guna adalah teknologi sederhana dan mudah diterapkan untuk
tujuan praktis. Pengembang bisa perorangan atau tim/kelompok pengembang.
Dokumen pengembangan teknologi tepat guna yang dinilai adalah yang telah
mendapatkan pernyataan tertulis dari pejabat struktural sekurang-kurangnya Eselon
III bahwa teknologi tersebut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

Angka kredit
No Kode Karya
Maksimum
1. III.D. Teknologi Tepat Guna, diakui bermanfaat 5,00

Dalam hal teknologi tepat guna ditemukan atau dikembangkan oleh tim, maka Ketua
Tim berhak menerima 60% dari angka kredit, sisanya dibagi rata untuk segenap
penemu bantu, maksimal 3 orang.
BATAN
- 33 -

D. Kegiatan Penunjang
1. Mengajar/Melatih di bidang Penelitian dan Perekayasaan:
a. Mengajar/Melatih Diklat
Kegiatan melakukan pengajaran/pelatihan teori atau praktek yang bersifat
ilmiah dalam pendidikan formal di BATAN dan diklat baik yang diselenggarakan oleh
BATAN maupun instansi pemerintah di luar BATAN. Penugasan mengajar/melatih
dikeluarkan oleh serendah-rendahnya Eselon II.
Jumlah jam mengajar/melatih maksimal yang dapat dinilaikan dalam satu
tahun adalah 32 jam. Satu SKS ekivalen dengan 16 jam dalam satu semester
No.Kode Satuan Kegiatan Angka Kredit
IV.A.1. Mengajar atau melatih diklat setiap 2 jam 0,04

Dokumen usulan penilaian berupa:


Copy surat penugasan mengajar/melatih yang dikeluarkan oleh serendah-rendahnya
Eselon II.

b. Membimbing Siswa
Bimbingan siswa adalah kegiatan yang bersifat memberi contoh, dorongan,
petunjuk dan pengawasan kepada siswa praktek latihan kerja.
Kegiatan membimbing siswa harus dibuktikan dengan penugasan/persetujuan
untuk melakukan bimbingan siswa dari pejabat serendah-rendahnya eselon II.
Angka kredit kegiatan membimbing siswa diberikan berdasarkan jumlah copy
dokumen penugasan.
No.Kode Satuan Kegiatan Angka Kredit
IV.A.2. Membimbing siswa, setiap kali 0,04

2. Mengikuti Seminar/Lokakarya
Angka kredit kegiatan mengikuti suatu seminar/lokakarya diberikan berdasarkan
sertifikat yang diperoleh dan peran dengan angka kredit tertinggi di dalam seminar
tersebut.
Untuk seminar/lokakarya yang dilaksanakan lebih dari satu hari, seorang Teknisi
Litkayasa dimungkinkan mendapat lebih dari 1 (satu) sertifikat atas peran serta aktifnya
BATAN
- 34 -
di dalam seminar/lokakarya tersebut, seperti menjadi pemrasaran dan atau menjadi
narasumber.
Penilaian angka kredit mengikuti seminar untuk Teknisi Litkayasa dengan
jabatan Teknisi Litkayasa Pelaksanan Pemula s/d Teknisi Litkayasa Pelaksana hanya
diberikan terhadap satu sertifikat kesertaan seminar per tahun dari tahun
penyelenggaraan yang berbeda.
Seminar tersebut diselenggarakan oleh Panitia Pertemuan Ilmiah setingkat unit
eselon II atau Organisasi Profesi bertaraf nasional.
Mengikuti diklat dengan durasi kurang dari 30 jam dikategorikan mengikuti
seminar sebagai peserta.

No. Angka
Nama Kegiatan
Kode Kredit
IV.B. Mengikuti seminar/lokakarya/pertemuan teknis dengan peran
sebagai:
IV.B.1. Pemrasaran (setara penyaji, presenter dan penyampai makalah) 3,00
IV.B.2. Moderator/pembahas (setara dengan peneliti/narasumber) 2,00
IV.B.3. Peserta (setara dengan peninjau,pendengar dan pemantau) 1,00

Dokumen usulan penilaian berupa: copy sertifikat keikutsertaan dalam suatu seminar,
disahkan pejabat Eselon II.

3. Menjadi Anggota Tim Penilai Jabatan Teknisi Penelitian dan Perekayasaan


Tim Penilai Jabatan Teknisi Litkayasa adalah Tim Penilai di tingkat BATAN
diangkat berdasarkan Keputusan Kepala BATAN.

No. Angka
Nama Kegiatan
Kode Kredit
IV.C. Menjadi anggota Tim Penilai Jabatan Teknisi Penelitian dan
0,50
Perekayasaan, Penilaian setiap tahun
Dokumen usulan penilaian berupa: copy dokumen otentik Keputusan Kepala BATAN.
BATAN
- 35 -
4. Menjadi Anggota Organisasi Profesi
Organisasi profesi yang dimaksud adalah organisasi yang bersifat ilmiah teknis,
sesuai dengan profesinya di BATAN, atau sesuai dengan disiplin keilmuan. Seorang
Teknisi Litkayasa dapat berfungsi di organisasi sebagai pengurus atau sebagai anggota.
Organisasi profesi dapat bertingkat internasional/nasional atau propinsi.
No. Angka
Kegiatan
Kode Kredit
IV.D.1. Menjadi anggota organisasi profesi tingkat internasional/
nasional
IV.D.1.a. Sebagai pengurus aktif, per tahun 1,00
IV.D.1.b. Sebagai anggota aktif, per tahun 0,75
IV.D.2. Menjadi anggota organisasi profesi tingkat provinsi/
kabupaten/kota
IV.D.2.a. Sebagai pengurus aktif, per tahun 0,50
IV.D.2.b. Sebagai anggota aktif, per tahun 0,35

Dokumen usulan penilaian berupa: copy tanda keanggotaan yang masih berlaku dalam
organisasi profesi.

5. Memperoleh penghargaan/tanda jasa


Piagam kehormatan/tanda-kehormatan/tanda-jasa yang dapat dinilai antara lain
adalah tanda kehormatan/tanda-jasa dari pemerintah RI, termasuk tanda kehormatan
Satya Lancana Karya Satya, Wira Karya, Nararya dan lain-lain. Tanda
kehormatan/tanda jasa dari pemerintah negara lain khusus yang berkaitan dengan
kegiatan ilmiah, tanda kehormatan/tanda jasa dari organisasi ilmiah dan gelar akademis
(doktor honoris kausa) dapat juga dinilaikan.

No. Nama Kegiatan Angka


Kode Kredit
IV.E. Mendapatkan Tanda Kehormatan Satya Lencana
IV.E.a. 30 (tiga puluh) tahun 3,00
IV.E.b. 20 (dua puluh) tahun 2,00
IV.E.c. 10 (sepuluh) tahun 1,00
IV.E.d. Penghargaan pemerintah atas prestasi di bidangnya
BATAN
- 36 -
1. Doktor honoris kausa 15,00
2. Tanda penghargaan/jasa dari Pemerintah Pusat di 3,00
luar Satya Lancana Karya Satya yang sudah diatur,
tanda penghargaan dari Pemerintah Negara lain
3. Tanda penghargaan/jasa dari Pemerintah Tingkat 2,00
Propinsi atau serendahnya tingkat Kota/Kabupaten
dan tanda penghargaan dari instansi akademik di
luar negeri
4. Tanda penghargaan/jasa dari instansi Pemerintah 1,00
setingkat Eselon-1 seperti Perguruan Tinggi Negeri,
Lembaga Riset Negeri

Dokumen usulan penilaian berupa: copy piagam penghargaan disahkan pejabat Eselon II.

6. Memperoleh gelar kesarjanaan lainnya.


Setiap Teknisi Litkayasa dapat melanjutkan pendidikan tingkat Diploma II, Diploma
III dan Sarjana selain di bidang penelitian dan perekayasaan.
Angka
No.Kode Nama Kegiatan
Kredit
IV.F. Memperoleh gelar kesarjanaan lainnya
IV.F.1. Sarjana 5,00
IV.F.2. Diploma III 3,00
IV.F.3. Diploma II 2,00

Dokumen usulan penilaian berupa: copy ijazah/sertifikat kelulusan yang disahkan oleh
lembaga pendidikan yang berwenang.
BATAN
- 37 -
E. Rincian Kegiatan, Satuan Hasil (Bukti Kegiatan) dan Besarnya Angka Kredit bagi
Teknisi Litkayasa yang Melaksanakan
Rincian Kegiatan, Satuan Hasil (bukti kegiatan) dan besarnya Angka Kredit bagi Teknisi
Litkayasa yang melaksanakan
TEKNISI
SATUAN TEKNISI TEKNISI TEKNISI
LITKAYASA
NO BUTIR KEGIATAN LITKAYASA LITKAYASA LITKAYASA
HASIL PELAKSANA
PEMULA PELAKSANA PENYELIA
LANJUTAN

I PENDIDIKAN
A. Pendidikan sekolah dan
memperoleh Gelar/Ijazah
1. Diploma III Ijazah 60 60 60 60
2. Diploma II Ijazah 40 40 40 40
3. Sekolah Menengah Tingkat
Ijazah 25 25 25 25
Atas/Diploma I
B. Pendidikan dan Pelatihan di bidang
Fungsional Teknisi Litkayasa dan
memperoleh Surat Tanda Tamat
Pendidikan dan Pelatihan (STTPP)
1. Lamanya lebih dari 960 jam STTPP 15 15 15 15
2. Lamanya antara 641-960 jam STTPP 9 9 9 9
3. Lamanya antara 481-640 jam STTPP 6 6 6 6
4. Lamanya antara 161-480 jam STTPP 3 3 3 3
5. Lamanya antara 81 -160 jam STTPP 2 2 2 2
6. Lamanya antara 30 - 80 jam STTPP 1 1 1 1
II PELAYANAN KEGIATAN
PENELITIAN DAN PEREKAYASAAN
A. Pelaksanaan Kegiatan Percobaan 0,71 0,88 1,03 1,17
1. Menyusun rencana percobaan Laporan 0,14 0,18 0,22 0,28
2. Menyusun kebutuhan percobaan Laporan 0,09 0,11 0,14 0,14
3. Menyiapkan kebutuhan
Laporan 0,05 0,05 0,05 0,05
percobaan
4. Melakukan pengamatan/
Laporan 0,06 0,08 0,08 0,08
pengukuran obyek percobaan
5. Mengolah data percobaan Laporan 0,12 0,15 0,15 0,15
6. Menganalisis hasil percobaan Laporan 0,25 0,31 0,39 0,48
B. Pelaksanaan Kegiatan Survei 0,34 0,42 0,49 0,56
1. Menyusun kebutuhan survei Laporan 0,07 0,08 0,11 0,11
2. Mengumpulkan data Laporan 0,04 0,04 0,04 0,04
3. Mengelompokan data survei
Laporan 0,06 0,08 0,08 0,08
obyek percobaan data survei
4. Menganalisis hasil survei Laporan 0,17 0,21 0,26 0,33
BATAN
- 38 -
TEKNISI
SATUAN TEKNISI TEKNISI TEKNISI
LITKAYASA
NO BUTIR KEGIATAN LITKAYASA LITKAYASA LITKAYASA
HASIL PELAKSANA
PEMULA PELAKSANA PENYELIA
LANJUTAN
C. Pelaksanaan Kegiatan Rancang
0,66 0,79 0,96 1,43
Bangun/Perekayasaan
1. Merancang kebutuhan
pembuatan proses/sistem/ Laporan 0,23 0,28 0,35 0,44
model/prototip
2. Menyiapkan kebutuhan
pembuatan proses/sistem/ Laporan 0,05 0,05 0,05 0,05
model/prototip
3. Menyusun rangkaian pembuatan
Laporan 0,06 0,07 0,07 0,07
proses/sistem/model/prototip
4. Melakukan penyetelan dan
pengujian rangkaian pembuatan Laporan 0,13 0,16 0,20 0,20
proses/sistem/model/prototip
5. Melakukan pembuatan bagian-
Laporan 0,07 0,08 0,11 0,11
bagian dari prototip
6. Melakukan pengawasan kegiatan
Laporan 0,12 0,15 0,18 0,23
pelayanan perekayasaan
D. Pelaksanaan Jasa Teknis 0,31 0,37 0,44 0,49
1. Mengambil dan memproses
Laporan 0,04 0,04 0,04 0,04
sampel
2. Melakukan pengukuran/analisis Laporan 0,05 0,06 0,06 0,06
3. Menguji bahan unjuk kerja alat Laporan 0,09 0,11 0,14 0,14
4. Melakukan layanan informasi
Laporan 0,13 0,16 0,20 0,25
teknis ilmiah
E. Pemeliharan Alat dan Fasilitas 0,39 0,46 0,55 0,62
1. Memelihara alat dan fasilitas Laporan 0,06 0,06 0,06 0,06
2. Memperbaiki alat dan fasilitas Laporan 0,06 0,07 0,07 0,07
3. Melakukan penyetelan dan
Laporan 0,07 0,09 0,11 0,11
kalibrasi alat
4. Melakukan peningkatan fungsi
Laporan 0,11 0,13 0,17 0,21
alat dan fasilitas
5. Melakukan penjaminan mutu
Laporan 0,09 0,11 0,14 0,17
laboratorium fasilitas
F. Pemasyarakatan Hasil Penelitian
0,47 0,55 0,64 0,70
dan Perekayasaan
1. Membuat bahan audio visual Laporan 0,10 0,12 0,15 0,15
2. Membuat alat peraga dan maket Laporan 0,05 0,06 0,06 0,06
3. Menyiapkan bahan penyuluhan
Laporan 0,13 0,13 0,13 0,13
brosur, leaflet, booklet
4. Melakukan penyuluhan Laporan 0,14 0,18 0,24 0,30
BATAN
- 39 -
TEKNISI
SATUAN TEKNISI TEKNISI TEKNISI
LITKAYASA
NO BUTIR KEGIATAN LITKAYASA LITKAYASA LITKAYASA
HASIL PELAKSANA
PEMULA PELAKSANA PENYELIA
LANJUTAN
penerapan hasil penelitian dan
Perekayasaan
5. Memandu kegiatan promosi Iptek Laporan 0,05 0,06 0,06 0,06
G. Pemrosesan Hasil Penelitian dan
0,66 0,81 0,96 1,08
Perekayasaan
1. Melakukan pelayanan
Laporan 0,05 0,05 0,05 0,05
pemrosesan hasil penelitian
2. Melakukan pelayanan
Laporan 0,06 0,06 0,06 0,06
pemrosesan hasil perekayasaan
3. Membuat gambar, diagram dan
Laporan 0,06 0,08 0,08 0,08
peta
4. Melakukan pemrosesan laporan Laporan 0,17 0,22 0,27 0,27
5. Menganalisis hasil pengujian
unjuk kerja produk Laporan 0,16 0,20 0,25 0,31
perekayasaan
6. Melakukan supervisi proses hasil
Laporan 0,16 0,20 0,25 0,31
penelitian perekayasaan
III PENGEMBANGAN PROFESI
A. Membuat Karya Tulis / Karya
ilmiah di Bidang Penelitian dan
Perekayasaan
1. Karya ilmiah hasil penelitian,
pengkajian, survei dan evaluasi
di bidang penelitian dan
perekaya-saan yang
dipublikasikan
a. Dalam bentuk buku yang
Tiap
diterbitkan dan diedarkan 12,5 12,5 12,5 12,5
buku
secara nasional
b.Dalam majalah ilmiah yang Tiap
6,0 6,0 6,0 6,0
diakui oleh LIPI Makalah
2. Karya ilmiah hasil penelitian,
pengkajian, survei dan evaluasi
di bidang penelitian dan pereka-
yasaan yang tidak dipublikasikan
a. Dalam bentuk buku Tiap
8,0 8,0 8,0 8,0
buku
b. Dalam bentuk makalah Tiap
4,0 4,0 4,0 4,0
makalah
3. Karya tulis berupa tinjauan atau
ulasan ilmiah di bidang rancang
BATAN
- 40 -
TEKNISI
SATUAN TEKNISI TEKNISI TEKNISI
LITKAYASA
NO BUTIR KEGIATAN LITKAYASA LITKAYASA LITKAYASA
HASIL PELAKSANA
PEMULA PELAKSANA PENYELIA
LANJUTAN
bangun bidang penelitian dan
perekayasaan hasil gagasan
sendiri yang dipublikasikan
a. Dalam bentuk buku yang
Tiap
diterbitkan dan diedarkan 8,0 8,0 8,0 8,0
buku
secara nasional
b. Dalam majalah ilmiah yang Tiap
4,0 4,0 4,0 4,0
diakui oleh LIPI naskah
4. Karya tulis berupa tinjauan atau
ulasan ilmiah di bidang rancang
bangun bidang penelitian dan
perekayasaan hasil gagasan
sendiri yang tidak dipublikasikan
a. Dalam bentuk buku Tiap
7,0 7,0 7,0 7,0
buku
b. Dalam bentuk makalah Tiap
3,5 3,5 3,5 3,5
makalah
5. Karya ilmiah populer di bidang
penelitian dan perekayasaan Tiap
2,5 2,5 2,5 2,5
yang disebarluaskan melalui naskah
media massa
6. Menyampaikan prasaran berupa
tinjauan atau ulasan ilmiah hasil
Tiap
gagasan sendiri di bidang 2,5 2,5 2,5 2,5
naskah
penelitian dan perekayasaan
dalam pertemuan ilmiah
B. Menyusun Petunjuk Teknis Tiap 3,0 3,0 3,0 3,0
Pelaksanaan Pengelolaan Kegiatan naskah
Penelitian dan Perekayasaan
C. Menerjemahkan/Menyadur Buku
dan Bahan-bahan Lain di Bidang
Penelitian dan Perekayasaan
1. Terjemahan/Saduran di bidang
penelitian dan perekayasaan
yang dipublikasikan
a. Dalam bentuk buku yang Tiap 7 7 7 7
diterbitkan dan diedarkan buku
secara nasional
b. Dalam majalah ilmiah yang Tiap 3,5 3,5 3,5 3,5
diakui oleh LIPI naskah
2. Terjemahan/saduran di bidang
penelitian dan perekayasaan
BATAN
- 41 -
TEKNISI
SATUAN TEKNISI TEKNISI TEKNISI
LITKAYASA
NO BUTIR KEGIATAN LITKAYASA LITKAYASA LITKAYASA
HASIL PELAKSANA
PEMULA PELAKSANA PENYELIA
LANJUTAN
yang tidak dipublikasikan
a. Dalam bentuk buku Tiap 3,5 3,5 3,5 3,5
buku
b. Dalam bentuk makalah Tiap 1,5 1,5 1,5 1,5
makalah
D. Mengembangkan Teknologi Tepat Tiap 5,0 5,0 5,0 5,0
Guna di Bidang Pelayanan Karya
Kegiatan Penelitian dan
Perekayasaan
IV KEGIATAN PENUNJANG
A. Mengajar/Melatih di Bidang
Penelitian dan Perekayasaan
1. Mengajar/melatih diklat Setiap 2 0,04 0,04 0,04 0,04
jam
2. Membimbing siswa Setiap 0,04 0,04 0,04 0,04
kali
B. Mengikuti Seminar/Lokakarya
1. Pemrasaran Setiap 3,0 3,0 3,0 3,0
kali
2. Moderator/pembahas/narasumber Setiap 2,0 2,0 2,0 2,0
kali
3. Peserta Setiap 1,0 1,0 1,0 1,0
kali
C. Menjadi Tim Penilai Jabatan
Fungsional Teknisi Litkayasa
Menjadi anggota Tim Penilai Setiap 0,5 0,5 0,5 0,5
Jabatan Fungsional Teknisi tahun
Litkayasa
D. Menjadi Anggota Organisasi
Profesi
1. Tingkat Nasional/Internasional
sebagai
a. Pengurus aktif Per 1,0 1,0 1,0 1,0
tahun
b. Anggota aktif Per 0,75 0,75 0,75 0,75
tahun
2. Tingkat Provinsi / Kabupaten /
Kota sebagai:
a. Pengurus aktif Per 0,5 0,5 0,5 0,5
tahun
b. Anggota aktif Per 0,3 0,3 0,3 0,3
BATAN
- 42 -
TEKNISI
SATUAN TEKNISI TEKNISI TEKNISI
LITKAYASA
NO BUTIR KEGIATAN LITKAYASA LITKAYASA LITKAYASA
HASIL PELAKSANA
PEMULA PELAKSANA PENYELIA
LANJUTAN
tahun
E. Memperoleh Penghargaan / Tanda
Jasa
1. Satya Lencana Karya Satya 30 Tanda jasa 3,0 3,0 3,0 3,0
(tigapuluh) tahun
2. Satya Lencana Karya Satya 20 Tanda jasa 2,0 2,0 2,0 2,0
(duapuluh) tahun
3. Satya Lencana Karya Satya 10 Tanda jasa 1,0 1,0 1,0 1,0
(sepuluh) tahun
4. Penghargaan Pemerintah atas Tanda jasa 15,0 15,0 15,0 15,0
prestasi bidangnya *)
F. Memperoleh Gelar Kesarjanaan
Lain
1. Sarjana (S1) Ijazah 5,0 5,0 5,0 5,0
2. Diploma III Ijazah 3,0 3,0 3,0 3,0
3. Diploma II Ijazah 2,0 2,0 2,0 2,0

Keterangan : *) Lihat unsur-unsur penilaian penunjang butir 5.


BATAN
- 43 -
BAB IV
PEMBINAAN KARIER JABATAN FUNGSIONAL TEKNISI LITKAYASA

Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa (JFTL) adalah salah satu jabatan dari jabatan
fungsional tertentu yang saat ini ada dan dikelola secara nasional. Jabatan ini merupakan
jabatan karier bagi PNS dengan ijazah serendah rendahnya SLTA/Diploma 1, yang
memungkinkan PNS pemangku jabatan Teknisi Litkayasa meniti karier hingga pangkat/gol
ruang Penata Tk I-III/d, sesuai dengan jabatan yang dipangkunya berdasarkan angka kredit
yang dimiliki.
Oleh karenanya pembinaan dan pengembangan karier bagi jabatan Fungsional
Teknisi Litkayasa perlu mendapat perhatian yang khusus dan seksama tidak saja dari BPPT
sebagai instansi pembina jabatan akan tetapi juga dari seluruh pihak yang terkait : pejabat
pengelola yang menangani Administrasi Jabatan Teknisi Litkayasa pada instansi pengguna
jabatan; penilai Jabatan; Atasan langsung/pimpinan unit dimana Pemangku jabatan itu berada
dan Pemangku itu sendiri.

Pembinaan karier jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa meliputi:


Pengangkatan pertama dalam jabatan Teknisi Litkayasa.
Penempatan Teknisi Litkayasa.
Kenaikan jabatan dan pangkat Teknisi Litkayasa
Pembebasan sementara dari jabatan Teknisi Litkayasa.
Pengangkatan kembali dalam jabatan Teknisi Litkayasa
Pemberhentian dari jabatan Teknisi Litkayasa
Perpindahan jabatan dari Teknisi Litkayasa ke fungsional lain
Pedoman pembinaan karier jabatan Teknisi Litkayasa.

A. Pengangkatan Pertama
1. Pengangkatan pertama dalam jabatan Teknisi Litkayasa harus memenuhi syarat
berikut:
a. Ada formasi untuk jabatan tersebut pada unit kerja yang bersangkutan.
b. Beijazah minimal sekolah Menengah Tingkat Atas termasuk Diploma 1 (D1) sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi unit kerja yangbersangkutan. Jika tidak sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi unit kerja harus dilampiri surat penugasan dari kepala
unit kerja yangbersangkutan, sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf E.
BATAN
- 44 -
c. Pangkat serendah rendahnya Pengatur Muda, golongan II/a.
d. Telah bekerja dalam bidang pelayanan penelitian atau perekayasaan sekurang-
kurangnya 2 (dua) tahun dengan melampirkan surat keterangan yang menerangkan
sejak kapan yang bersangkutan bekerja dalam bidang penelitian dan perekayasaan,
sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf F.
e. Sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun sebelum mencapai batas usia pensiun
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
f. Penentuan jabatan Teknisi Litkayasa digunakan jumlah angka kredit yang berasal
dari unsur utama
g. Semua unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP3 pada 1 (Satu) Tahun
terakhir sekurang kurangnya bernilai baik.
h. Telah mengikuti dan pelatihan fungsional Teknisi Litkayasa dan mendapat STTPP.
i. Mengajukan surat permohonan untuk diangkat sebagai Teknisi Litkayasa,
sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf G.
j. Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK).
k. Surat Pernyataan melakukan kegiatan pelayanan penelitian dan perekayasaan.
l. Surat pengusulan pengangkatan dalam jabatan fungsional Teknisi Litkayasa dari Unit
kerja kepada Ketua TPJ-Teknisi Litkayasa up. Kepala BSDM, sebagaimana dalam
contoh Anak Lampiran huruf H.

2. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari jabatan lain ke dalam jabatan fungsional
Teknisi Litkayasa dianggap sebagai pengangkatan pertama jabatan fungsional Teknisi
Litkayasa, serta dilengkapi Surat Pemberhentian dari jabatan struktural/ fungsional lain
sebelumnya.

3. Calon Teknisi Litkayasa yang diangkat ke dalam jabatan fungsional Teknisi Litkayasa,
pangkat/golongan ruang ditetapkan sama dengan pangkat/golongan ruang yang dimiliki,
sedangkan jenjang jabatan Teknisi Litkayasa ditetapkan berdasarkan angka kredit hasil
penilaian yang tertuang dalam Surat Keputusan Penetapan Angka Kredit yang
bersangkutan.
BATAN
- 45 -
Contoh :
Penentuan angka kredit untuk pengangkatan pertama
1) Saudara Zaenal pendidikan terakhir adalah Diploma III, bekerja di salah satu unit kerja
yang tupoksinya adalah di bidang penelitian dan perekayasaan terhitung mulai 1 April
2003 sebagai calon PNS . Pada 1April 2004 yang bersangkutan diangkat sebagai PNS
dengan pangkat Pengatur golongan ruang II/c. Untuk dapat diangkat pertama kali
sebagai Teknisi Likayasa yang bersangkutan harus memenuhi masa kerja 2 tahun
(paling cepat pada 1 April 2005), mempunyai angka kredit dari unsur utama minimal 60.
DP3 untuk semua unsur minimal baik. (karena yang bersangkutan berijazah DIII, maka
angka kredit yang bersangkutan cukup dari ijazah saja yaitu 60.

2) Saudara Pande pendidikan terakhir SLTA, adalah calon PNS terhitung mulai tanggal
1April 1998. Pada 6 (enam) tahun pertama (1 April 1998 Sampai dengan 1 April 2004)
ditempatkan pada bidang administrasi, dan sejak 1 April 2004 dipindahkan ke unit
dengan tupoksi di bidang penelitian dan perekayasaan. Pangkat terakhir saudara Pande
adalah Pengatur Muda Tingkat I, golongan ruang II/b, umur 32 tahun. Untuk dapat
diangkat pertama kali kedalam jabatan Teknisi Litkayasa, maka ia harus menunggu 2
tahun lagi meskipun angka kreditnya dihitung sejak 1 April 2004 dari unsur utama.
Sebelum dilaksanakan diklat fungsional, yang bersangkutan harus mendapatkan surat
pernyataan dari pemimpin unit kerjanya bahwa yang bersangkutan mempunyai
kompetensi untuk melaksanakan kegiatan pelayanan penelitian dan perekayasaan
sesuai dengan tupoksi unit kerja tersebut, yang bersangkutan baru dapat diangkat
paling cepat pada tanggal 1 April 2006 dengan golongan tetap II/b dan jabatan
tergantung pada jumlah angka kredit yang diperoleh.

B. Penempatan Teknisi Litkayasa


Teknisi Litkayasa ditempatkan di unit kerja bidang penelitian, pengembangan dan
perekayasaan berdasarkan analisis jabatan yang tersedia.

C. Kenaikan Jabatan dan Pangkat


1. Kenaikan jenjang jabatan bagi pejabat fungsional Teknisi litkayasa harus memenuhi
syarat sebagai berikut:
a. Setiap unsur penilaian DP3 dalam 1 (satu) tahun terakhir sekurang-kurangnya
bernilai baik.
BATAN
- 46 -
b. Memenuhi jumlah tambahan angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan jabatan.
c. Sekurang-kurangnya telah 1(satu) tahun dalam jabatan terakhir.
2. Kenaikan pangkat Teknisi Litkayasa harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a. Setiap unsur penilaian DP3 dalam 2 tahun terakhir sekurang kurangnya bernilai
baik.
b. Memenuhi jumlah tambahan angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan pangkat.
c. Sekurang-kurangnya telah 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir.
3. Angka kredit sebagaimana disebut dalam butir 1 dan 2 diatas sekurangkurangnya 80
persen berasal dari unsur utama dan sebanyak-banyaknya 20 persen dari unsur
penunjang.
4. PNS yang diangkat dalam jabatan Teknisi Litkayasa, dan telah memperoleh angka
kredit untuk kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi pada tahun pertama dalam masa
jabatan yang diduduki, pada tahun berikutnya, yang bersangkutan tetap diharuskan
mengumpulkan angka kredit sekurang kurangnya 20 % dari jumlah selisih angka kredit
yang disyaratkan untuk kenaikan pangkat berikutnya. Angka kredit ini berasal dari unsur
utama yaitu kegiatan pelayanan penelitian dan perekayasaan atau ditambah
pengembangan profesi.

Contoh :
Seorang Teknisi Litkayasa Pelaksana dengan pangkat Pengatur Muda Tingkat 1,
golongan ruang II/b dengan angka kredit 40 pada tahun 2001.
Setelah tiga tahun per 1 April 2004 berhasil mengumpulkan angka kredit sampai 85
yang memenuhi syarat sebagai Teknisi Litkayasa Pelaksana dengan pangkat Pengatur
Tk 1, golongan II/d.
Untuk itu TMT 1 April 2004 pangkatnya dinaikkan menjadi Pengatur golongan ruang II/c,
sedangkan untuk kenaikan berikutnya menjadi Pengatur Tk I golongan ruang II/d TMT 1
April 2006 baru akan diproses, apabila Teknisi Litkayasa Tersebut dapat mengumpulkan
angka kredit sekurang kurangnya 20% dari 20. Angka kredit 20 berasal dari selisih
angka kredit yang disyaratkan pada Teknisi Litkayasa Pelaksana Tingkat 1, golongan
ruang II/d (80) dengan angka kredit yang disyaratkan pada Teknisi Litkayasa Pelaksana,
Pengatur, golongan ruang II/c (60).

5. Teknisi Litkayasa Penyelia golongan ruang III/d diwajibkan setiap tahun sejak
menduduki jabatan/pangkat, mengumpulkan angka kredit sekurang kurangnya 10
BATAN
- 47 -
(sepuluh) dari unsur utama yaitu kegiatan pelayanan penelitian dan perekayasaan atau
ditambah pengembangan profesi.

D. Pembebasan Sementara

Pembebasan sementara adalah pembebasan PNS dari jabatan fungsional Teknisi


Litkayasa selama jangka waktu tertentu. Pembebasan sementara berarti yang bersangkutan
kehilangan hak atas tunjangan namun angka kredit terakhir yang dimiliki tetap berlaku.
1. Teknisi Litkayasa dapat dibebaskan dari jabatan Teknisi Litkayasa apabila:
a. Dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak diangkat dalam pangkat terakhir tidak
dapat mengumpulkan angka yang ditentukan untuk kenaikan pangkat bagi Teknisi
Litkayasa Pemula golongan ruang II/a sampai Teknisi Litkayasa Penyelia golongan
ruang III/c.
b. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak diangkat dalam pangkat terakhir sekurang
kurangnya 10 (sepuluh) angka kredit, bagi teknisi litkayasa Penyelia golongan ruang
III/d dari pelayanan kegiatan penelitian dan perekayasaan atau ditambah
Pengembangan Profesi.
2. Teknisi Litkayasa juga dapat dibebaskan sementara dari jabatan Fungsional Teknisi
Litkayasa oleh sebab lainnya yaitu apabila:
a. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat berupa penurunan
pangkat, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010.
b. Diberhentikan sementara sebagai PNS berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 4
Tahun 1966.
c. Ditugaskan secara penuh di luar jabatan Teknisi Litkayasa sehingga tidak dapat lagi
melaksanakan Tugas Pokoknya, karena pejabat fungsional Teknisi Litkayasa tidak
diperbolehkan merangkap jabatan.
d. Cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya.
e. Tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan. Selama pembebasan sementara tugas
belajar lebih dari 6 (enam) bulan dapat dipertimbangkan kenaikan pangkat
regulernya, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1980 Pasal 7
sebagai berikut:
- Pangkat belum mencapai pangkat tertinggi /puncak.
- Telah 4 (empat) tahun dalam pangkat yang dimiliki.
- Setiap unsur dalam DP3 sekurang kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun
BATAN
- 48 -
terakhir.
3. Pejabat yang berwewenang menetapkan pembebasan sementara adalah pejabat yang
mengangkat dalam jabatan Teknisi Litkayasa (Kepala BATAN).
4. SK Pembebasan sementara dari Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa berlaku terhitung
mulai:
a. Tanggal berlakunya hukuman disiplin
b. Tanggal berlakunya SK Pemberhentian Sementara sebagai PNS (sesuai Peraturan
Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966).
c. Tanggal pelantikan dalam jabatan lain
d. Tanggal berlakunya cuti di luar tanggungan negara.
e. Bulan ke tujuh sejak tanggal penugasan belajar untuk penugasan belajar lebih dari
6 bulan.
5. Biro Sumber Daya Manusia memberitahukan secara tertulis kepada Teknisi Litkayasa
Pelaksana Pemula (golongan II/a sampai Teknisi Litkayasa Penyelia (golongan III/d)
yang diperkirakan tidak akan memperoleh jumlah angka kredit yang diperkirakan
selambat lambatnya :
a. Satu tahun sebelum batas waktu yang ditetapkan berakhir bagi teknisi Litkayasa
Pelaksana Pemula (golongan II/a sampai Teknisi Litkayasa Penyelia (golongan
III/c)
b. Enam bulan sebelum batas waktu yang ditetapkan berakhir bagi Teknisi Litkayasa
Penyelia (golongan III/d)
6. Teknisi Litkayasa yang dibebaskan sementara kecuali: yang dijatuhi hukuman disiplin,
diberhentikan sementara dari PNS,dan cuti di luar tanggungan negara dapat tetap
melaksanakan kegiatan bidang penelitian dan perekayasaan, dan kegiatan tersebut
dinilai untuk diberi angka kredit, walaupun tunjangan fungsionalnya tidak dibayarkan.

E. Pengangkatan Kembali Jabatan Teknisi Litkayasa


1. Pengangkatan kembali ke dalam jabatan fungsional Teknisi Litkayasa setelah menjalani
pembebasan sementara dapat dipertimbangkan apabila:
a. Telah memperoleh angka kredit yang dipersyaratkan dalam jangka waktu 1(satu)
tahun sejak dibebaskan sementara.
b. Telah menjalankan hukuman disiplin tingkat sedang dan berat berupa penurunan
pangkat.
BATAN
- 49 -
c. Dinyatakan tidak bersalah atau dijatuhi pidana percobaan oleh pengadilan yang
memiliki kekuatan hukum tetap.
d. Telah selesai menjalani tugas diluar jabatan Teknisi Litkayasa.
e. Telah diangkat kembali pada unit kerja semula setelah cuti di luar tanggungan
negara.
f. Telah selesai tugas belajar lebih dari 6 bulan.
2. Jenjang jabatan bagi PNS yang diangkat kembali ditetapkan berdasarkan jumlah angka
kredit yang pernah dimiliki dan angka kredit baru yang diperoleh selama Teknisi
Litkayasa yang bersangkutan dibebaskan sementara.
3. Bagi Teknisi Litkayasa yang dijatuhi hukuman disiplin sedang dan berat berupa
penurunan pangkat, angka kredit baru yang diperoleh selama yang bersangkutan
dibebaskan sementara, tidak dapat diikut sertakan dalam perhitungan penetapan angka
kredit.
Contoh :
Saudara Yudhi pendidikan terakhir Diploma III, pangkat Penata, golongan ruang III/c
dan menjabat sebagai Teknisi Litkayasa Penyelia terhitung mulai 1 Oktober 2001
dengan angka kredit 210, yang bersangkutan sejak 1 Desember 2001 dibebaskan
sementara dari jabatan fungsional Teknisi Litkayasa karena diangkat sebagai pejabat
struktural yaitu sebagai Kepala Sub Bidang. Tanggal 1 Oktober 2005 yang bersangkutan
naik pangkat menjadi Penata tingkat 1 golongan ruang III/d. Pada tanggal 1 Desember
2005 yang bersangkutan tidak lagi memangku jabatan struktural dan kembali menekuni
profesi pejabat fungsional Teknisi Litkayasa. Untuk penentuan jenjang jabatan yang
bersangkutan, setelah kembali sebagai pejabat fungsional Teknisi Litkayasa yang
bersangkutan mengajukan Daftar Usul Penilaian Angka Kredit (DUPAK) dengan masa
penilaian 1 Oktober 2001 sampai dengan 30 September 2005. Angka Kredit yang
diusulkan sebesar 100 yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan utama 80 dan
kegiatan penunjang sebesar 20. Angka kredit tersebut sebagian diperoleh selama yang
bersangkutan menduduki jabatan struktural. Penetapan Angka Kredit (PAK) yang
bersangkutan disetujui sebesar 310 ( 210 lama + 100 baru). Saudara Yudi diangkat
kembali dalam jabatan fungsional Teknisi Litkayasa Penyelia, golongan ruang III/d, bila
yang bersangkutan belum mencapai batas usia pensiun (56 tahun)
BATAN
- 50 -
F. Pemberhentian dari jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa
Pemberhentian dari jabatan fungsional Teknisi Litkayasa tidak berarti
pemberhentian sebagai PNS, kecuali yang bersangkutan memang berhenti atau
diberhentikan sebagai PNS.
1. Teknisi Litkayasa akan diberhentikan dari jabatan fungsionalnya apabila yang
bersangkutan :
a. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun setelah pembebasan sementara bagi teknisi
Litkayasa Pemula, golongan ruang II/a sampai dengan Teknisi Litkayasa Penyelia
golongan ruang III/d, tidak dapat memenuhi angka kredit yang disyaratkan.
b. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat kecuali penurunan pangkat dan telah
mempunyai kekuatan hukum tetap berupa pemberhentian sebagai PNS,
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010.
c. Dijatuhi hukuman penjara atau kurungan berdasarkan keputusan pengadilan yang
telah mempunyai kekuatan yang tetap.
d. Berhenti dari PNS atas permintaan sendiri atau pensiun.
e. Mengajukan permohonan berhenti sebagai Teknisi Litkayasa.
2. Teknisi Litkyasa yang diberhentikan dari Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa tidak
dapat diangkat kembali pada jabatan fungsional Teknisi Litkayasa.
3. Teknisi Litkayasa yang telah diberhentikan dari jabatan fungsional Teknisi Litkayasa
dapat dinaikkan pangkatnya secara reguler, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
BATAN
- 51 -
BAB V
USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT

A. Pengertian Angka Kredit


Dalam surat Keputusan Menpan Nomor 23/KEP/M.PAN/2/2003 tentang Jabatan
Fungsional Teknisi Litkayasa dan Angka Kreditnya, dinyatakan bahwa Angka Kredit adalah
suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas prestasi yang telah dicapai oleh
Teknisi Litkayasa dalam mengerjakan butir rincian kegiatan dan digunakan sebagai salah
satu syarat untuk pengangkatan dan kenaikan jabatan/pangkat Teknisi Litkayasa.
Angka Kredit diperlukan untuk :
1. Menentukan jenjang jabatan PNS yang diangkat pertama kali dalam jabatan fungsional
Teknisi Litkayasa.
2. Teknisi Litkayasa Pemula sampai Teknisi Litkayasa Penyelia yang akan naik
jabatan/pangkat atau mempertahankan (maintenance) jabatan.
Setiap Teknisi Litkayasa perlu memahami benar Lampiran I Keputusan Menpan
Nomor 23/KEP/M.PAN/2/2003 dan semua peraturan pelaksanaannya sehingga setiap
prestasi yang dicapai atas pelaksanaan tugas dapat memperoleh nilai/angka kredit.

B. Perhitungan Angka Kredit


Teknisi Litkayasa setiap semester mengisi formulir Dafar Usul Penetapan Angka
Kredit (DUPAK), sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf I, beserta surat-surat
pernyataan. Pedoman Pengusulan dan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Teknisi
Litkayasa BATAN disertai dengan bukti-buktinya. Pengisian DUPAK setiap semester akan
bermanfaat bagi Teknisi Litkayasa antara lain: mengetahui saat kenaikan jabatan/pangkat,
dan saat harus mengumpulkan angka kredit agar tidak terkena pembebasan sementara dari
jabatannya.
Pengisian DUPAK dilakukan apabila menurut perhitungan Teknisi Litkayasa telah
memenuhi syarat minimal untuk kenaikan jabatan.
Usul penetapan angka kredit periode April dilakukan pada bulan Nopember
tahun sebelumnya dan untuk periode Oktober dilakukan pada bulan Mei tahun
berjalan.
Bukti pelaksanaan kegiatan sebelum/di luar masa penilaian, karena satu dan lain hal
tidak diajukan pada masa penilaian sebelumnya, kegiatan tersebut tidak dapat dinilai.
BATAN
- 52 -
C. Masa Penilaian Angka Kredit
1. Masa penilaian angka kredit adalah batas kurun waktu yang digunakan untuk
mengumpulkan angka kredit yang diusulkan untuk penetapan angka kredit.
2. Masa penilaian angka kredit sebagai CPNS dapat dihitung tetapi untuk pengangkatan
dalam jabatan Teknisi Litkayasa setelah menjadi PNS.
3. PNS pindahan dari unit di luar penelitian dan perekayasaan, baru dapat diangkat dalam
jabatan fungsional Teknisi Litkayasa setelah dua tahun bekerja di unit kerja bidang
penelitian/perekayasaan dan memenuhi ketentuan-ketentuan lain yang disyaratkan.
Masa penilaian angka kredit dihitung sejak yang bersangkutan bekerja di bidang
penelitian/perekayasaan.
4. Batas masa penilaian angka kredit yang diusulkan untuk kenaikan pangkat/jabatan
Teknisi Litkayasa didasarkan pada masa penilaian angka kredit PAK terakhir (tidak
terputus).
5. Batas masa penilaian periode April adalah akhir Oktober tahun sebelumnya dan
untuk masa penilaian periode Oktober adalah akhir April tahun berjalan.

D. Dafar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK)


1. Pengertian DUPAK
DUPAK berisi gambaran prestasi pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh
Teknisi Litkayasa.
DUPAK sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf I harus diisi oleh Teknisi
Litkayasa dan dinilai awal oleh Komisi Pembina Tenaga Fungsional (KPTF) Unit Kerja.
2. Lampiran DUPAK terdiri dari :
a. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan, sebagaimana
dalam contoh Anak Lampiran huruf J.
b. Surat Pernyataan Melakukan Pelayanan Kegiatan Penelitian dan Perekayasaan,
sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf K.
c. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pengembangan Profesi Teknisi Litkayasa,
sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf L.
d. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan yang Menunjang Pelaksanaan Tugas Teknisi
Litkayasa, sebagaimana dalam contoh Anak Lampiran huruf M.
e. Dokumen bukti dan kelengkapan persyaratan berupa:
- Copy surat penugasan pelaksanaan kegiatan.
- Copy Bukti fisik hasil kegiatan.
BATAN
- 53 -
- Copy DP3 satu tahun terakhir.
- Copy surat keputusan pengangkatan menjadi PNS (khusus untuk pengangkatan
pertama).
- Copy surat keputusan pengangkatan pertama kali dalam jabatan Teknisi
Litkayasa (khusus untuk kenaikan pangkat pertama kali dalam jabatan Teknisi
Litkayasa).
- Copy surat keputusan kenaikan pangkat terakhir.
- Copy surat keputusan kenaikan jabatan terakhir.
- Copy PAK terakhir.
3. Cara Pengisian DUPAK
a. Nomor diisi sesuai kode penomoran unit yang bersangkutan .
b. Masa penilaian diisi mulai tanggal setelah masa penilaian PAK sebelumnya (tidak
terputus).
c. Keterangan perorangan diisi data jati diri Teknisi Litkayasa yang terbaru secara
benar.
d. Usulan Angka Kredit Unit Pengusul diisi angka kredit dari unsur kegiatan yang
diusulkan dari hasil penilaian awal KPTF Unit, kolom lama diisi angka kredit yang
sebelumnya dan kolom baru diisi angka kredit yang diusulkan. Pengisian angka
kredit pada masing-masing butir kegiatan tersebut dengan pembulatan menjadi 2
(dua) digit dibelakang koma (untuk angka terakhir > 0,5 dibulatkan ke atas dan < 0,5
ke bawah).
e. Romawi V DUPAK diisi data lampiran bukti kegiatan yang diusulkan dari unsur
pendidikan, surat pernyataan dan bukti lainnya.
f. Romawi VI DUPAK ditandatangani oleh Kepala Pusat setingkat eselon II sebagai
pejabat pengusul.
g. Romawi VII dan VIII DUPAK diisi oleh Ketua dan anggota TPJTL-BATAN (usul unit
dikosongkan).
4. Cara pengisian Lampiran DUPAK.
a. Surat Pernyataan Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan diisi sesuai dengan pendidikan
yang telah diikuti:
Data jati diri atasan langsung setingkat eselon III dan jati diri Teknisi Litkayasa diisi
secara benar menggunakan data terbaru.
Pengisian kolom uraian kegiatan :
- Kolom 1 diisi nomor sesuai urutan waktu pelaksanaan.
BATAN
- 54 -
- Kolom 2 diisi uraian kegiatan pendidikan dan pelatihan.
- Kolom 3 diisi tanggal pelaksanaan kegiatan/periode kegiatan.
- Kolom 4 diisi sesuai satuan hasil berupa: copy ijazah/sertifikat .
- Kolom 5 diisi dengan jumlah kegiatan dari butir kegiatan yang sama.
- Kolom 6 diisi dengan jumlah angka kredit dari kegiatan yang bersangkutan dalam 2
(dua) digit dibelakang koma.
- Kolom 7 diisi dengan keterangan/bukti fisik sesuai kegiatan yang diusulkan
b. Surat Pernyataan Melakukan Pelayanan Kegiatan Penelitian dan Perekayasaan
wajib diisi dari unsur utama yang berkatagori sebagai kegiatan pelayanan penelitian
dan perekayasaan.
Data jati diri atasan langsung setingkat eselon III dan jati diri Teknisi Litkayasa diisi
secara benar menggunakan data terbaru.
Pengisian kolom uraian kegiatan :
- Kolom 1 diisi nomor sesuai urutan waktu pelaksanaan.
- Kolom 2 diisi uraian kegiatan pelayanan litkayasa.
- Kolom 3 diisi tanggal pelaksanaan kegiatan/periode kegiatan.
- Kolom 4 diisi sesuai satuan hasil berupa : Laporan.
- Kolom 5 diisi dengan jumlah kegiatan dari butir kegiatan yang sama.
- Kolom 6 diisi dengan jumlah angka kredit dari kegiatan yang bersangkutan dalam 2
(dua) digit dibelakang koma.
- Kolom 7 diisi dengan keterangan/bukti fisik sesuai kegiatan yang diusulkan.
c. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pengembangan Profesi Teknisi Litkayasa diisi
apabila ada kegiatan dari unsur utama yang berkatagori sebagai kegiatan
pengembangan profesi. Apabila tidak ada kegiatan dari unsur utama tersebut tidak
perlu diisi.
Data jati diri atasan langsung setingkat eselon III dan jati diri Teknisi Litkayasa
pengusul diisi secara benar menggunakan data terbaru.
Pengisian kolom uraian kegiatan :
- Kolom 1 diisi nomor sesuai urutan waktu pelaksanaan.
- Kolom 2 diisi uraian kegiatan pengembangan profesi.
- Kolom 3 diisi tanggal pelaksanaan kegiatan/periode kegiatan.
- Kolom 4 diisi sesuai satuan hasil berupa: Naskah/makalah/buku.
- Kolom 5 diisi dengan jumlah kegiatan dari butir kegiatan yang sama.
BATAN
- 55 -
- Kolom 6 diisi dengan jumlah angka kredit dari kegiatan yang bersangkutan dalam 2
(dua) digit dibelakang koma.
- Kolom 7 diisi dengan keterangan/bukti fisik sesuai kegiatan yang diusulkan.
d. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan yang Menunjang Pelaksanaan Tugas Teknisi
Litkayasa diisi apabila ada kegiatan dari unsur penunjang dan apabila tidak ada
tidak perlu diisi.
Data jati diri atasan langsung setingkat eselon III dan jati diri Teknisi Litkayasa
pengusul diisi secara benar menggunakan data terbaru.
Pengisian kolom uraian kegiatan :
- Kolom 1 diisi nomor sesuai urutan waktu pelaksanaan.
- Kolom 2 diisi uraian kegiatan yang menunjang pelaksanaan tugas pelayanan
penelitian dan perekayasaan.
- Kolom 3 diisi tanggal pelaksanaan kegiatan/periode kegiatan.
- Kolom 4 diisi sesuai satuan hasil berupa : Tanda jasa/gelar/kali/setiap tahun.
- Kolom 5 diisi dengan jumlah kegiatan dari butir kegiatan yang sama.
- Kolom 6 diisi dengan jumlah angka kredit dari kegiatan yang bersangkutan dalam
2 (dua) digit dibelakang koma.
- Kolom 7 diisi dengan keterangan/bukti fisik sesuai kegiatan yang diusulkan.

E. Cara Pengajuan DUPAK


1. Teknisi Litkayasa menyusun konsep DUPAK dilengkapi surat pernyataan (Anak
Lampiran huruf J, K, L, dan M) dan bukti-buktinya, kemudian mengajukannya kepada
atasan langsung minimal pejabat setingkat eselon III.
2. Atasan langsung setingkat eselon III menyeleksi dan mengesahkan semua surat
pernyataan berikut lampiran bukti-bukti yang disertakan.
3. Konsep DUPAK diajukan kepada Kepala Pusat setingkat eselon II. Kepala Pusat
menyerahkan kepada KPTF unit kerja untuk dinilai dalam rapat penilaian awal KPTF unit
kerja. Angka kredit hasil penilaian diisikan pada DUPAK.
4. DUPAK ditandatangani oleh Kepala Pusat setingkat eselon II dan dilengkapi surat
pengantar untuk dikirimkan kepada Sekretaris Utama. Tembusan Kepada BSDM
dengan lampiran berkas.
BATAN
- 56 -
F. Penetapan Angka Kredit, Pengangkatan, Pembebasan Sementara dan Pemberhentian
dalam dan dari Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa
1. Sekretaris Utama adalah pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit jabatan
fungsional Teknisi Litkayasa di lingkungan BATAN.
2. Kepala BATAN adalah pejabat yang berwenang menetapkan keputusan pengangkatan,
pembebasan sementara dan pemberhentian dalam dan dari jabatan fungsional Teknisi
Litkayasa di lingkungan BATAN.
3. Penetapan Angka Kredit (PAK) dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan
pengangkatan/kenaikan pangkat/jabatan dan maintenance jabatan.
4. Terhadap PAK yang telah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang tidak dapat diajukan
keberatan.

G. Proses Usul Penetapan Angka Kredit dan Kenaikan Jabatan


1. Berkas usul PAK dari unit diterima di BSDM paling lambat tanggal 30 Nopember tahun
sebelumnya untuk periode April dan tanggal 31 Mei untuk periode Oktober.
2. BSDM menerima, mencatat, dan menyeleksi kelengkapan dan keabsahan berkas usul
PAK.
3. Penilaian dilaksanakan dalam rapat TPJTL-BATAN pada bulan Desember tahun
sebelumnya untuk periode April dan bulan Juni untuk periode Oktober.
4. BSDM menyusun draft PAK untuk disampaikan ke Sekretaris Utama pada bulan
Desember tahun sebelumnya untuk periode April dan bulan Juni untuk periode
Oktober.
5. Sekretaris Utama menetapkan PAK tmt Januari untuk periode April dan tmt Juli untuk
periode Oktober.
6. Kepala BATAN menetapkan SK Jabatan berdasarkan PAK
7. BSDM menyampaikan SK jabatan dan PAK atau copy hasil penilaian TPJTL-BATAN
bagi yang tidak memenuhi syarat minimal PAK kepada Teknisi Litkayasa melalui unit
kerja yang bersangkutan.
8. BSDM memproses kenaikan pangkat Teknisi Litkayasa berdasarkan usul unit.
9. PAK dan SK jabatan dijadikan dasar pertimbangan untuk kenaikan pangkat.
10. Proses kenaikan pangkat melalui persetujuan BKN.
11. Mekanisme penilaian berkas usul penetapan angka kredit bagi Jabatan Teknisi
Litkayasa di BATAN dan proses pengusulan kenaikan pangkat dan jabatannya,
sebagaimana dalam Anak Lampiran huruf N.
BATAN
- 57 -
BAB VI
TATA KERJA DAN TATA CARA PENILAIAN
TIM PENILAI JABATAN TEKNISI LITKAYASA

A. Tim Penilai Jabatan Teknisi Litkayasa BATAN (TPJTL-BATAN)


1. Kedudukan
TPJTL - BATAN dibentuk dan ditetapkan oleh Kepala BATAN.
2. Tugas pokok
a. Membantu Sekretaris Utama BATAN dalam menetapkan angka kredit bagi Teknisi
Litkayasa yang menjadi wewenangnya.
b. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Utama BATAN yang
berhubungan dengan penetapan angka kredit jabatan Teknisi Litkayasa.
3. Fungsi
a. Pemeriksa dan penilai butir-butir kegiatan dalam DUPAK
b. Pemeriksa kebenaran dokumen-dokumen DUPAK
c. Penyusun konsep PAK untuk disampaikan kepada Pejabat yang berwenang
menetapkan PAK Teknisi Litkayasa Pemula sampai dengan Teknisi Litkayasa
Penyelia
d. Pembinaan Teknisi Litkayasa dalam hal pengembangan karir fungsional
e. Pengelola data base Teknisi Litkayasa.
4. Susunan keanggotaan adalah sebagai berikut:
a. Seorang Ketua merangkap anggota.
b. Seorang Wakil Ketua merangkap anggota.
c. Seorang Sekretaris merangkap anggota.
d. Sekurang-kurangnya 4 (empat) orang anggota.
5. Syarat keanggotaan adalah sebagai berikut :
a. Jabatan serendah-rendahnya sama dengan jabatan/pangkat Teknisi Litkayasa yang
dinilai.
b. Serendah-rendahnya telah menduduki jabatan setingkat Teknisi Litkayasa Pelaksana
Lanjutan, pangkat Penata Muda Tk. I, golongan ruang III/b.
c. Mempunyai kemampuan menilai prestasi kerja Teknisi Litkayasa.
d. Dapat aktif melakukan penilaian
e. Menyatakan kesediaan secara tertulis untuk menjadi anggota Tim Penilai, dengan
sepengetahuan atasan langsung
BATAN
- 58 -
f. Apabila keanggotaan Tim Penilai tidak dapat dipenuhi dari Teknisi Litkayasa, maka
anggota Tim Penilai dapat diangkat dari PNS lain yang memiliki kompetensi untuk
menilai prestasi kerja Teknisi Litkayasa.
g. Sekretaris Tim Penilai dapat merangkap sebagai Anggota Tim apabila yang
bersangkutan seorang Teknisi Litkayasa atau dinyatakan mempunyai kompetensi
untuk menilai oleh pejabat yang mengangkat.
6. Masa kerja TPJTL - BATAN
a. Masa kerja Tim Penilai adalah 1 (satu) tahun.
b. Apabila masa jabatan pertama dari Tim berakhir, masa jabatan dapat diperpanjang
kembali.
c. Apabila karena sesuatu hal keanggotaan tim dapat diganti sebelum masa tugasnya
berakhir.
7. Tata cara penilaian TPJTL-BATAN
a. Usul penetapan angka kredit dinilai dengan seksama oleh TPJTL BATAN sesuai
kewenangannya.
b. Penilaian berkas usul penetapan angka kredit berpedoman pada dokumen Pedoman
Pengusulan dan Penilaian Angka Kredit Jabatan Teknisi Litkayasa.
c. Setiap berkas usul penetapan angka kredit dinilai 2 (dua) kali oleh 2 (dua) penilai
anggota TPJTL yang netral, yaitu bukan berasal dari unit kerja pengusul.
d. Bila selisih hasil penilaian angka kredit tambahan kurang dari 20% maka hasil
penilaian perlu ditinjau ulang antara dua penilai.
e. Bila selisih angka kredit hasil penilaian dari dua anggota Tim Penilai lebih dari 20%,
maka nilai akhir ditetapkan berdasar hasil penilaian penilai ketiga dengan
memperhatikan hasil penilaian ke dua penilai sebelumnya.
f. Penilaian dilaksanakan melalui rapat Tim pada bulan Desember tahun sebelumnya
untuk periode April dan bulan Juni untuk periode Oktober.
g. Angka kredit hasil penilaian yang memenuhi syarat PAK ditetapkan oleh Sekretaris
Utama untuk semua jenjang jabatan.

B. Sekretariat Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa BATAN


1. Kedudukan
Sekretariat jabatan Teknisi Litkayasa dibentuk dan ditetapkan oleh Kepala BATAN
2. Tugas pokok
BATAN
- 59 -
a. Melakukan kegiatan pelayanan administrasi untuk membantu pelaksanaan tugas
TPJTL-BATAN.
b. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh TPJTL-BATAN yang
berhubungan dengan administrasi penilaian jabatan Teknisi Litkayasa.
3. Tata kerja Sekretariat Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa
a. Menerima dan mencatat berkas usul PAK.
b. Seleksi kelengkapan dan keabsahan administrasi berkas usul PAK.
c. Melakukan koordinasi dengan unit pengusul jabatan Teknisi Litkayasa.
d. Menyiapkan bahan rapat TPJTL-BATAN.
e. Membuat dan menyampaikan PAK dan penolakan angka kredit yang tidak
memenuhi syarat untuk kenaikan pangkat/jabatan ke unit pengusul.
f. Memelihara data jabatan fungsional Teknisi Litkayasa.
g. Melaksanakan sistem pelaporan jabatan fungsional Teknisi Litkayasa.
BATAN
- 60 -
BAB VII
PENUTUP

Dengan ditetapkannya Pedoman Penilaian Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa


BATAN ini, maka segenap pengajuan Daftar Usul Penetapan Angka Kredit beserta dokumen
pendukungnya yang disampaikan setelah tanggal efektif berlakunya Pedoman ini, harus
mengikuti Pedoman Penilaian Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa BATAN. Demikian pula,
segala upaya pembinaan Teknisi Litkayasa di setiap unit kerja di BATAN dan seluruh tata kerja
penilaian terhadap pengajuan DUPAK dilakukan mengikuti Pedoman Penilaian Jabatan
Fungsional Teknisi Litkayasa BATAN ini.

KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

-ttd-

HUDI HASTOWO

Salinan sesuai dengan aslinya,


Kepala Biro Kerja Sama, Hukum,
dan Hubungan Masyarakat

Ferhat Aziz
BATAN
- 61 -
ANAK LAMPIRAN PERATURAN
KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
NOMOR : 181/KA/IX/2011
TANGGAL : 28 September 2011

A. SURAT TUGAS (untuk strata tugas sesuai/1 tingkat dibawah/1 tingkat diatas jenjang
jabatan)

Unit : Nomor dokumen : ..........................


Tanggal : ..........................

SURAT TUGAS
Nomor :

Kepala .......................................................................... dengan ini menugaskan kepada :

Nama : ................................................................................................
NIP : ................................................................................................
Jabatan : ................................................................................................
Strata tugas : Sesuai/1 (satu) tingkat di bawah/1 (satu) tingkat di atas tugas jenjang jabatan*
Tolok ukur : Penelitian/perekayasaan/pengembangan/pemasyarakatan/ *
................................................................................................
Paket kegiatan : ................................................................................................
Sesuai program .........................(diisi sesuai program satker) dan usulan kegiatan/penelitian
............. (tingkat bidang/kelompok).
Catatan: Sesuaikan dengan istilah dari Biro Perencanaan

Pelaksana :
KEDUDUKAN DALAM
NO. NAMA JABATAN FUNGSIONAL
TUGAS
1.
2.
3.
4. dst.

Waktu kegiatan :

Demikian surat tugas ini untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

. , ...
Atasan langsung (Eselon III),

(...)
NIP. ..
Coret yang tidak sesuai
BATAN
- 62 -
B. SURAT TUGAS KHUSUS (khusus untuk starata tugas 2 tingkat diatas dan 2 atau 3 tingkat
dibawah jenjang jabatan)

Unit : Nomor dokumen : ..........................


Tanggal : ..........................

SURAT TUGAS KHUSUS


Nomor :

Sehubungan dengan pelaksanaan Tugas dan Fungsi (diisi nama Unit


Eselon II) untuk melaksanakan pekerjaan : (diisi dengan subkegiatan dan butir
kegiatan yang termaktup dalam buku Juknis TekLitkayasa) dalam kegiatan: (diisi
dengan judul kegiatan, misalkan percobaan x) dan pada saat ini di .(diisi nama Unit Eselon II)
belum ada TL yang mempunyai Tugas Pokok sesuai dengan pekerjaan yang
dimaksud, maka untuk melancarkan pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi, selaku Kepala
(diisi nama Unit Eselon II) menugaskan :

Nama : ................................................................................................
NIP : ................................................................................................
Jabatan : ................................................................................................
Strata tugas : 2 (dua) Tingkat di atas tugas jenjang jabatan *
2 (dua)/3 (tiga) Tingkat di bawah tugas jenjang jabatan *

Yang bersangkutan diwajibkan untuk membuat laporan kepada atasan langsung dan kepada
Kepala ( diisi nama Unit Eselon II ) selambat- lambatnya tgl..

Demikian surat tugas ini untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya

. , tgl. .

Kepala Unit Kerja (Eselon II),

(...)
NIP. ..

* Coret yang tidak sesuai


BATAN
- 63 -
C. LAPORAN TERTULIS PELAKSANAAN KEGIATAN LITKAYASA

LAPORAN PELAKSANAAN PELAYANAN KEGIATAN


PENELITIAN/PEREKAYASAAN

Butir (Kode) Kegiatan / AK : ............................................................


Judul : ............................................................

Penulis/Pelaksana
NO NAMA NIP JABATAN
1
2
3
4
5
6

No SPK/Surat Tugas : ..............................................

Tanggal Pelaksanaan : ..............................................

Pendahuluan : ..............................................

Rencana Kegiatan : ..............................................

Hasil kegiatan : ..............................................

Hambatan/Kendala : ..............................................

Saran/Rekomendasi : ..............................................

., ..

Mengetahui: Pelaksana :
Atasan Langsung/Pemberi tugas/ 1. (nama) : .. (tanda tangan)
Ketua Kelompok. 2. (nama) : .. (tanda tangan)
3. (nama) : .. (tanda tangan)
4. (nama) : .. (tanda tangan)
5. (nama) : .......(tanda tangan)
() 6. (nama) :........(tanda tangan)
NIP.:
BATAN
- 64 -
D. SURAT TUGAS KHUSUS UNTUK PENYUSUNAN MAKALAH

Unit : Nomor dokumen : ..........................


Tanggal : ..........................

SURAT TUGAS KHUSUS


Nomor :

Berdasarkan hasil pengamatan yang terus menerus dan seksama terhadap


kemampuan/ prestasi Teknisi Litkayasa a.n :

Nama : ................................................................................................
NIP : ................................................................................................
Jabatan : TL Pemula / TL Pelaksana *).

maka dengan ini Kepala . (diisi nama Unit Eselon II) menugaskan yang
besangkutan untuk menyusun makalah dengan judul :(diisi judul makalah) sebagai
pelaksanaan kegiatan litkayasa. Dalam rangka memenuhi aspek kualitas makalah seperti yang
termaktup dalam Buku Panduan Penelitian BATAN, maka dengan ini pula Kepala
. (diisi nama Unit Eselon II) menugaskan :

Nama : ................................................................................................
NIP : ................................................................................................
Jabatan : ................................................................................................

Untuk membimbing dalam penyusunan makalah yang dimaksud di depan.

Demikian surat tugas ini untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya

........................., ..

Kepala Unit Kerja ( Eselon II).

(..)
NIP. .

* Coret yang tidak sesuai


BATAN
- 65 -
E. SURAT KETERANGAN (Keterangan bagi calon Teknisi Litkayasa yang ijazahnya tidak
sesuai dengan Tupoksi Unit Kerja)

SURAT KETERANGAN
Nomor :

Yang bertandatangan di bawah ini :


Nama :
NIP. :
Jabatan :
Unit kerja :

Menerangkan bahwa Pegawai Negeri Sipil di bawah ini :


Nama :
NIP :
Jabatan :
Unit Kerja :
Pendidikan Terakhir :

Memiliki kompetensi untuk bekerja/ditempatkan di bidang pelayanan kegiatan penelitian dan


perekayasaan, sehingga yang bersangkutan dapat diusulkan dan diangkat sebagai Pejabat
Fungsional Teknisi Litkayasa.

Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenarnya dan untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.

................., .............................
Kepala Unit Kerja

Nama Pejabat
NIP.
BATAN
- 66 -
F. SURAT KETERANGAN TELAH BEKERJA DALAM BIDANG LITKAYASA

SURAT KETERANGAN
Nomor :...........................

Yang bertanda tangan di bawah ini


Nama :
NIP :
Pangkat/gol ruang :
Jabatan :
Unit Kerja :

Menerangkan bahwa Pegawai Negeri Sipil dibawah ini


Nama :
Pangkat,gol ruang/TMT :
Jabatan :
Unit Kerja. :

telah mempunyai pengalaman kerja di bidang pelayanan penelitian dan perekayasaan selama
...... tahun sejak tahun .............. sampai ............. dan yang bersangkutan saat ini bertugas di
bidang pelayanan penelitian dan perekayasaan.

Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenarnya dan untuk dipergunakan sebagai
manamestinya.

..................................................
Kepala Unit Kerja

Nama Pejabat
NIP.
BATAN
- 67 -
G. SURAT PERMOHONAN (untuk Menjadi Teknisi Litkayasa Ke Kepala Unit Kerja)

Kepada yth.
(Kepala Unit Kerja PNS yang besangkutan)

Perihal : Permohonan menjadi


Pejabat Fungsional Teknisi Litkayasa

Saya yang bertanda tangan di bawah ini


Nama :
NIP :
Pangkat/gol ruang :
Jabatan :
Unit Kerja :

Mimohon dengan hormat untuk menjadi pejabat Fungsional Teknisi Litkayasa.


Sebagai pertimbangan terlampir saya sampaikan :

1. Ijazah SLTA/Diploma I/II/III *)


2 Surat Pengangkatan menjadi PNS
3. DP3 untuk 1 tahun terakhir.
4. Surat Keputusan Kepangkatan Terakhir
5. Surat pernyataan telah menjalani Diklat Fungsional Teknisi Litkayasa.
6. Surat pernyataan Melakukan Kegiatan Pelayanan Penelitian dan Perekayasaan.
7 Daftar Usul Penetapan Angka Kredit.

Atas perhatian dan perkenannya disampaikan terimakasih

...............,..................

Pemohon

Nama
NIP.

Tembusan Yth.
Sekretaris Utama BATAN *)

*) Coret yang tidak perlu


BATAN
- 68 -
H. SURAT USULAN (pengangkatan pertama kali menjadi Teknisi Litkayasa)

Kepada Yth
Ketua TPJ-Teknisi Litkayasa
Up. Kepala BSDM
di....................

Perihal: Pengusulan pengangkatan dalam


Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : (Kepala Unit kerja/atasan langsung pejabat Teknisi Litkayasa)
NIP :
Pangkat/gol ruang :
Jabatan :
Unit Kerja :

Mengusulkan PNS dibawah ini :


Nama : (nama calon Teknisi Litkayasa)
Pangkat,gol ruang/TMT :
Jabatan :
Unit Kerja. :

Untuk diangkat dalam jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa.


Sebagai bahan pertimbangan bersama ini dilampirkan:
1. Surat permohonana menjadi pejabat fungsional Teknisi Litkayasa dari Ybs.
2. Ijazah SLTA/Diploma I/II/III *)
3 Surat Keputusan Pengangkatan menjadi PNS
4. DP3 untuk 1 tahun terakhir.
5. Surat Keputusan Kepangkatan Terakhir
6. Surat pernyataan telah menjalani Diklat Fungsional.
7. Surat pernyataan Melakukan Kegiatan Pelayanan Penelitian dan Perekayasaan.
8. Penetapan angka Kredit (PAK) ybs.

Atas perhatian dan perkenannya disampaikan terima kasih.

.............................................
Kepala Unit Kerja,

Nama Pejabat :.....................................


NIP..........................................................
BATAN
- 69 -
I. DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT

DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT


TEKNISI LITKAYASA
Nomor :
INSTANSI : BATAN MASA PENILAIAN : s/d
KETERANGAN PERORANGAN
1 Nama
2 NIP
3 Nomor Seri KARPEG
4 Tempat, tanggal lahir
5 Jenis kelamin
6 Pendidikan yang telah duperhitungkan
7 Pangkat/Golongan Ruang/TMT
8 Jabatan Fungsional/TMT
9 Masa kerja golongan
10 Unit kerja
ANGKA KREDIT MENURUT
NO UNSUR DAN SUB UNSUR YANG DINILAI UNIT PENGUSUL TIM PENILAI
LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8
I UNSUR UTAMA
I. PENDIDIKAN
A. Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah
1. Diploma III
a. 2. Diploma II
3. Sekolah Menengah Tingkat Atas/Diploma I
B Pendidikan dan Pelatihan di bidang Fungsional
Teknisi
. Litkayasa dan memperoleh Surat Tanda
Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP)
1. Lebih dari 960 jam
2. Antara 641 960 jam
3. Antara 481 640 jam
4. Antara 161 480 jam
5. Antara 81 160 jam
6. Antara 30 80 jam
JUMLAH
II. PELAYANAN KEGIATAN PENELITIAN DAN
PEREKAYASAAN
TEKNISI LITKAYASA PELAKSANA PEMULA *
A Pelaksanaan kegiatan percobaan
- Menyiapkan kebutuhan percobaan
B Pelaksanaan kegiatan Survei
- Mengumpulkan data
C Pelaksanaan kegiatan rancang
bangun/perekayasaan
- Menyiapkan kebutuhan pembuatan proses/sistem/
model/prototip
D Pelaksanaan jasa teknis
- Mengambil dan memproses sampel
E Pemeliharaan alat dan fasilitas
- Meliharaan alat dan fasilitas
F Pemasyarakatan hasil penelitian dan perekayasaan
- Menyiapkan bahan penyusunan brosur, leaflet
G Pemrosesan hasil penelitian dan perekayasaan
1. Melakukan pelayanan pemrosesan penelitian
2. Melakukan pelayanan pemrosesan hasil
perekayasaan
JUMLAH
BATAN
- 70 -
TEKNISI LITKAYASA PELAKSANA *
A Pelaksanaan kegiatan percobaan
1. Melakukan pengamatan/pengukuran obyek
percobaan
2. Mengolah data percobaan
B Pelaksanaan kegiatan Survei
- Mengelompokkan data survei obyek percobaan
data survei
C Pelaksanaan kegiatan rancang
bangun/perekayasaan
- Menyusun rangkaian pembuatan proses/system/
model/prototipe
D Pelaksanaan jasa teknis
- Melakukan pengukuran/analisis
E Pemeliharaan alat dan fasilitas
- Memperbaiki alat dan fasilitas
F Pemasyarakatan hasil penelitian dan perekayasaan
1. Membuat alat peraga dan maket
2. Memandu kegiatan promosi iptek
G Pemrosesan hasil penelitian dan perekayasaan
- Membuat gambar, diagram dan peta
JUMLAH
TEKNISI LITKAYASA PELAKSANA LANJUTAN *
A Pelaksanaan kegiatan percobaan
- Menyusun kebutuhan percobaan
B Pelaksanaan kegiatan survei
- Menyusun kebutuhan survei
C Pelaksanaan kegiatan rancang
bangun/perekayasaan
1. Melakukan penyetelan dan pengujian rangkaian
pembuatan proses/sistem/model/prototipe
2. Melakukan pembuatan bagian-bagian dari
prototipe
D Pelaksanaan jasa teknis
- Menguji bahan unjuk kerja alat
E Pemeliharaan alat dan fasilitas
- Melakukan penyetelan dan kalibrasi alat
F Pemasyarakatan hasil penelitian dan perekayasaan
- Membuat bahan audiovisual
G Pemrosesan hasil penelitian dan perekayasaan
- Melakukan pemrosesan laporan
JUMLAH
TEKNISI LITKAYASA PENYELIA *
A Pelaksanaan kegiatan percobaan
1. Menyusun rencana percobaan
2. Menganalisis hasil percobaan
B Pelaksanaan kegiatan survei
- Menganalisis hasil survei
C Pelaksanaan kegiatan rancang
bangun/perekayasaan
1. Merencanakan kebutuhan pembuatan proses/
sistem/model/prototipe
2. Melakukan pengawasan kegiatan pelayanan
perekayasan
D Pelaksanaan jasa teknis
- Melakukan layanan informasi teknis ilmiah
E Pemeliharaan alat dan fasilitas
1. Melakukan peningkatan fungsi alat dan fasilitas
2. Melakukan penjaminan mutu laboratorium fasilitas
F Pemasyarakatan hasil penelitian dan perekayasaan
- Melakukan penyuluhan penerapan hasil litkayasa
G Pemrosesan hasil penelitian dan perekayasaan
1. Menganalisis hasil pengujian unjuk kerja produk
rekayasa
2. Melakukan supervisi pemrosesan hasil litkayasa
JUMLAH
BATAN
- 71 -

III. PENGEMBANGAN PROFESI


A Membuat karya tulis/karya ilmiah di bidang
penelitian dan perekayasaan
1. Karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survei
dan avaluasi di bidang penelitian dan
perekayasaan yang dipublikasikan :
a. dalam bentuk buku yang diterbitkan dan
diedarkan secara nasional
b. dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI
Karya ilmiah hasil penelitian,
2. pengkajian, survei, dan evaluasi di bidang
penelitian dan perekayasaan yang tidak
dipublikasikan:
a. dalam bentuk buku
b. dalam bentuk makalah
3. Karya tulis berupa tinjauan atau ulasan ilmiah
di bidang penelitian dan perekayasaan hasil
gagasan sendiri yang dipublikasikan:
a. dalam bentuk buku yang diterbitkan dan
diedarkan secara nasional
b. dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI
4. Karya tulis berupa tinjauan atau ulasan ilmiah
di bidang penelitian dan perekayasaan hasil
gagasan sendiri yang tidak dipublikasikan:
a. dalam bentuk buku
b. dalam bentuk makalah
5. Karya tulis/karya ilmiah populer di bidang
penelitian dan perekayasaan yang
disebarluaskan melalui media massa
6. Menyampaikan prasaran berupa tinjauan atau
ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang
penelitian dan perekayasaan dalam pertemuan
ilmiah
B Menyusun petunjuk teknis pelaksanaan pengelolaan
kegiatan penelitian dan perekayasaan
- Menyusun petunjuk teknis pelaksanaan
pengelolaan kegiatan penelitian dan perekayasaan
C Menterjemahan/menyadur buku atau bahan-bahan
lain di bidang penelitian dan perekayasaan
1. Terjemahan/saduran di bidang penelitian dan
perekayasaan yang dipublikasikan:
a. dalam bentuk buku yang diterbitkan dan
diedarkan secara nasional
b. dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI
2. Terjemahan/saduran di bidang penelitian dan
perekayasaan yang tidak dipublikasikan:
a. dalam bentuk buku
b. dalam bentuk makalah
D Mengembangkan teknologi tepat guna
- Mengembangkan teknologi tepat guna di bidang
penelitian dan perekayasaan
JUMLAH
JUMLAH UNSUR UTAMA
IV. KEGIATAN PENUNJANG
A Mengajar/melatih di bidang penelitian dan
perekayasaan
1. Mengajar/melatih diklat
2. Mebimbing siswa
B Mengikuti seminar/lokakarya
1. Pemrasaran
2. Moderator/pembahas/nara sumber
3. Peserta
BATAN
- 72 -
C Menjadi Tim Penilai Jabatan Teknisi Litkayasa
- Menjadi anggota Tim Penilai Jabatan Teknisi
Litkayasa

D Menjadi anggota organisasi profesi


1. Tingkat nasional/internasional sebagai :
a. Pengurus aktif
b. Anggota aktif
2. Tingkat provinsi/kabupaten/kota sebagai :
a. Pengurus aktif
b. Anggota aktif
E Memperoleh penghargaan/tanda jasa
- Mendapat tanda kehomatan Satya Lencana Karya
Satya :
1. Satya Lencana Karya Satya 30 (tiga puluh) thn
2. Satya Lencana Karya Satya 20 (dua puluh) thn
3. Satya Lencana Karya Satya 10 (sepuluh) tahun
4. Penghargaan Pemerintah atas prestasi di
bidangnya
F Memperoleh gelar kesarjanaan lainnya:
1. Sarjana
2. Diploma III
3. Diploma II
JUMLAH UNSUR PENUNJANG
JUMLAH UNSUR UTAMA DAN PENUNJANG

V. LAMPIRAN USULAN/BAHAN YANG DINILAI :

1.
2.
3.
4.
5.
6. dst.

CATATAN :
*) pilih dan isi sesuai dengan jenjang jabatan
BATAN
- 73 -

VI. CATATAN TAMBAHAN

, tgl .

KEPALA PUSAT

(----------------------------------------)
NIP.

VII. CATATAN/PENDAPAT TIM PENILAI JABATAN


TEKNISI LITKAYASA

, tgl .

KETUA TPJ TEKNISI LITKAYASA

(----------------------------------------)
NIP.

VIII. CATATAN PEJABAT PENILAI JABATAN


TEKNISI LITKAYASA
Penilai I
., tgl .

(----------------------------------------)
NIP.

Penilai II
., tgl .

(----------------------------------------)
NIP.
BATAN
- 74 -
J. SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

SURAT PERNYATAAN
MELAKUKAN KEGIATAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : (atasan langsung setingkat eselon III)
NIP : .
Pangkat/golongan ruang : .
Jabatan : .
Unit Kerja : .
menyatakan bahwa :
Nama : Sumardiyanto, A.Md.
NIP : 197005211990041001
Pangkat/Gol. Ruang/TMT : Penata Muda / IIIa / 01-04-2008
Jabatan/TMT : Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan / 01-01-2008
Unit Kerja : Pusat .........................
telah melakukan kegiatan pendidikan dan pelatihan sebagai berikut :

URAIAN KEGIATAN JUMLAH


SATUAN KETERANGAN/
NO PENDIDIKAN DAN TANGGAL JUMLAH ANGKA
HASIL BUKTI FISIK
PELATIHAN KREDIT
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. I.B.5 5-3-2008 Copy STTPP
Diklat proteksi sd. STTPP 1 2 Lampiran I
radiasi 21-3-2008 No.1
2. dst.
3.
dst.

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

, ....
Atasan Langsung Setingkat Eselon III,

(.)
NIP. .

Cara Pengisian Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pelayanan Penelitian dan


Perekayasaan:
1. Kolom 2 diisi dengan butir kegiatan yang dilakukan/judul dalam laporan kegiatan
2. Kolom 3 diisi tanggal mulai sampai dengan selesai pelaksanaan kegiatan
3. Kolom 4 diisi sesuai syarat satuan hasil sebagaimana dalam lampiran I Kep. Menpan
Nomor 23/KEP/M.PAN/2/2003. (Contoh: laporan)
4. Kolom 5 diisi dengan banyaknya kegiatan untuk butir kegiatan yang sama
5. Kolom 6 diisi dengan jumlah angka kredit untuk kegiatan yang bersangkutan
6. Kolom 7 diisi dengan nomor bukti pelaksanaan kegiatan.
BATAN
- 75 -
K. SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN PELAYANAN LITKAYASA

SURAT PERNYATAAN
MELAKUKAN KEGIATAN PELAYANAN PENELITIAN DAN PEREKAYASAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : (atasan langsung setingkat eselon III)
NIP : .
Pangkat/golongan ruang : .
Jabatan : .
Unit Kerja : .
Menyatakan bahwa :
Nama : Sumardiyanto, A.Md.
NIP : 197005211990041001
Pangkat/Gol. Ruang/TMT : Penata Muda / IIIa / 01-04-2008
Jabatan/TMT : Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan / 01-01-2008
Unit Kerja : Pusat .........................
telah melakukan kegiatan Pelayanan Penelitian dan Perekayasaan sebagai berikut :

URAIAN KEGIATAN
PELAYANAN SATUAN JUMLAH ANGKA KETERANGAN/
NO TANGGAL JUMLAH
PENELITIAN DAN HASIL KREDIT BUKTI FISIK
PEREKAYASAAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. II.A Nilai dipilih sesuai butir
Melaksanakan kegiatan kegiatan yg dilakukan
percobaan 0,28
7-4-2008 sd. Copy laporan
0,14
30-5-2008 Laporan 1 Lampiran II
0,05
No.1
0,08
0,15
0,46
2. II.C Nilai dipilih sesuai butir
Melaksanakan kegiatan kegiatan yg dilakukan
rancang bangun .......... 0,44
2-6-2008 sd.
0,05 Lampiran II.
4-7-2008 Laporan 1
0,07 No.2
0,20
0,11
0,23
3. II.D.4
7-7-2008 sd. Lampiran II.
Melakukan layanan Laporan 1 0,20
11-7-2008 No.3
informasi teknis ilmiah..
dst.

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.


, ....
Atasan Langsung Setingkat Eselon III,

(.)
NIP. .
BATAN
- 76 -
Cara Pengisian Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pelayanan Penelitian dan
Perekayasaan:
1. Kolom 2 diisi dengan butir kegiatan yang dilakukan/judul dalam laporan kegiatan
2. Kolom 3 diisi tanggal mulai sampai dengan selesai pelaksanaan kegiatan
3. Kolom 4 diisi sesuai syarat satuan hasil sebagaimana dalam lampiran I Kep. Menpan
Nomor 23/KEP/M.PAN/2/2003. (Contoh: laporan)
4. Kolom 5 diisi dengan banyaknya kegiatan untuk butir kegiatan yang sama
5. Kolom 6 diisi dengan jumlah angka kredit untuk kegiatan yang bersangkutan
6. Kolom 7 diisi dengan nomor bukti pelaksanaan kegiatan.
BATAN
- 77 -
L. SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI TEKNISI
LITKAYASA

SURAT PERNYATAAN
MELAKUKAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI TEKNISI LITKAYASA

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : (atasan langsung setingkat eselon III)
NIP : .
Pangkat/golongan ruang : .
Jabatan : .
Unit Kerja : .
menyatakan bahwa :
Nama : Sumardiyanto, A.Md.
NIP : 197005211990041001
Pangkat/Gol. Ruang/TMT : Penata Muda / IIIa / 01-04-2008
Jabatan/TMT : Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan / 01-01-2008
Unit Kerja : Pusat .........................

telah melakukan kegiatan pengembangan profesi Teknisi Litkayasa sebagai berikut :

URAIAN KEGIATAN
JUMLAH
PENGEMBANGAN SATUAN KETERANG AN/
NO TANGGAL JUMLAH ANGKA
PROFESI HASIL BUKTI FISIK
KREDIT
TEKNISI LITKAYASA
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. III.A.1.b
Pembuatan Catu Daya Copy Prosiding P3N
Tegangan Tinggi 1000Vdc Juni 2008 Makalah 1 3,60 ISSN 1223-2635
Sumardiyanto dan Andini Lampiran III No.1
Penulis Pertama
2. III.A.2.b
Rancangbangun Single Makalah
Makalah No. ..
Channel Analyzer Sept. 2008 tidak 1 4,00
Lampiran III No.2
Sumardiyanto dipublikasi
Penulis Tunggal
3. dst.
dst.

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

, ......
Atasan Langsung Setingkat Eselon III,

(.)
NIP. .
BATAN
- 78 -
Cara Pengisian Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pengembangan Profesi:
1. Kolom 2 diisi dengan butir kegiatan yang dilakukan
2. Kolom 3 diisi tanggal pelaksanaan kegiatan/periode kegiatan
3. Kolom 4 diisi sesuai satuan hasil dalam lampiran I Kep. Menpan Nomor
23/KEP/M.PAN/2/2003. (Contoh: naskah, makalah, buku)
4. Kolom 5 diisi dengan banyaknya kegiatan untuk butir kegiatan yang sama
5. Kolom 6 diisi dengan jumlah angka kredit untuk kegiatan yangbersangkutan
6. Kolom 7 diisi dengan nomor bukti pelaksanaan kegiatan
BATAN
- 79 -
M. SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN YANG MENUNJANG
PELAKSANAAN TUGAS PELAYANAN LITKAYASA

SURAT PERNYATAAN
MELAKUKAN KEGIATAN YANG MENUNJANG PELAKSANAAN TUGAS
PELAYANAN PENELITIAN DAN PEREKAYASAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : (atasan langsung setingkat eselon III)
NIP :
Pangkat/golongan ruang :
Jabatan :
Unit Kerja :
menyatakan bahwa :
Nama : Sumardiyanto, A.Md.
NIP : 197005211990041001
Pangkat/Gol. Ruang/TMT : Penata Muda / IIIa / 01-04-2008
Jabatan/TMT : Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan / 01-01-2008
Unit Kerja : Pusat .........................

telah melakukan kegiatan yang menunjang pelaksanaan tugas pelayanan penelitian dan
perekayasaan sebagai berikut :
URAIAN KEGIATAN
YANG MENUNJANG
JUMLAH
PELAKSANAAN TUGAS SATUAN KETERANGAN/
NO TANGGAL JUMLAH ANGKA
PELAYANAN HASIL BUKTI FISIK
KREDIT
PENELITIAN DAN
PEREKAYASAAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. IV.B.3
Mengikuti Seminar P3N Copy sertifikat
14-07-2008 kali 1 1,00
PTAPB-BATAN Yogyakarta Lampiran IV No.1
2008 sebagai peserta
2. dst
dst.

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

, ....
Atasan Langsung Setingkat Eselon III,

(.)
NIP. .
BATAN
- 80 -
Cara Pengisian Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Yang Menunjang Tugas
Pelayanan Penelitian dan Perekayasaan :
1. Kolom 2 diisi dengan butir kegiatan yang dilakukan
2. Kolom 3 diisi tanggal pelaksanaan kegiatan/periode kegiatan
3. Kolom 4 diisi sesuai syarat satuan hasil sebagaimana dalam lampiran I Kep. Menpan
Nomor 23/KEP/M.PAN/2/2003. (Contoh: Tanda jasa, gelar, sertifikat)
4. Kolom 5 diisi dengan banyaknya kegiatan untuk butir kegiatan yang sama
5. Kolom 6 diisi dengan jumlah angka kredit untuk kegiatan yangbersangkutan
6. Kolom 7 diisi dengan nomor bukti pelaksanaan kegiatan
BATAN
- 81 -
N. MEKANISME

MEKANISME USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT, PENILAIAN,


KENAIKAN PANGKAT DAN PENGANGKATAN
DALAM JABATAN TEKNISI LITKAYASA

UNIT BSDM/ Kepala


NO URAIAN TPJTL Sestama BKN Keterangan
KERJA Sekret. BATAN
Paling lambat
1 Berkas Usulan PAK 1 1 1 30-11 atau
31-5 diterima
di BSDM.
2 Pemeriksaan
kelengkapan 2 Proses peni-
laian,
PAK/SKJ s/d
3 Penilaian I, II atau III persiapan
dalam rapat 3 usul KP :
31 Maret
4 Persiapan PAK/SKJ
4 Periode April
1-12 s/d 31-3

5 5
5 Penetapan PAK/SKJ Periode Okt.
1-6 s/d 30-9
6 Penyampaian/Penolakan
PAK/SKJ 6 6

7 Persiapan usul KP
7

8 Persetujuan KP 8

9 Persiapan SK KP Sebelum
9 periode KP
berikutnya
10 Penetapan
Keputusan KP 10
11 Penyampaian 11 11
Keputusan KP

Keterangan :
BSDM /Sekret. : Biro Sumber Daya Manusia /Sekretariat PAK : Penetapan Angka Kredit
TPJTL : Tim Penilai Jabatan Teknisi Litkayasa Keputusan KP : Keputusan Kenaikan Pangkat
Sestama : Sekretaris Utama BATAN Keputusan KJ : Keputusan Kenaikan Jabatan
BKN : Badan Kepegawaian Negara
BATAN
- 82 -
O. PENJELASAN PEMBUATAN LAPORAN DAN PERHITUNGAN ANGKA KREDIT

PENJELASAN DALAM PEMBUATAN LAPORAN DAN CONTOH PERHITUNGAN ANGKA


KREDIT

Contoh perhitungan angka kredit


Contoh 1 :
Seorang TL Pelaksana melakukan pengujian bahan unjuk kerja alat (No. Kode II.D.3) yang
merupakan tugas pokok TL Pelaksana Lanjutan. Bila kegiatan tersebut dilakukan oleh PTL
Pelaksana Lanjutan angka kreditnya adalah 0,14 tetapi bila yang melakukan TL Pelaksana,
maka angka kreditnya 80% x 0,14 = 0,11, sedangkan untuk TL Pemula adalah 80% x 80% x
0,14 = 0,09.

Contoh 2 :
Seorang TL Penyelia melaksanakan penyusunan kebutuhan survei (No. Kode II.B.1.) yang
merupakan tugas pokok TL Pelaksana Lanjutan, maka laporan hasil kegiatannya mendapatkan
angka kredit 0,11 sama bila hasil kegiatan tersebut dilakukan oleh TL Pelaksana Lanjutan.

Pelaksana/Angka Kredit* Maks.


Waktu paket
No. Maksi pekerja
Nama Kegiatan
Kode 1 AK 2 AK 3 AK 4 AK -mum -
(jam) an per
tahun
II.A.1 Menyusun rencana x - x 0.18 0.22 0.28
. percobaan
II.A.2 Menyusun
kebutuhan x 0.09 0.11 0.14 0.14
percobaan
II.A.3 Menyiapkan
kebutuhan 0.05 0.05 0.05 0.05
percobaan
217 8 buah
II.A.4 Melakukan
pengamatan/ 0.05 0.08 0.08 0.08
pengukuran obyek
percobaan
II.A.5 Mengolah data 0.12 0.15 0.15 0.15
percobaan
II.A.6 Menganalisa hasil x - x 0.31 0.39 0.46
percobaan
JUMLAH 0.31 0.88 1.03 1.16
BATAN
- 83 -

Contoh 3 a :
Pelaksanaan kegiatan percobaan oleh 3 PTL Pemula, maka masing-masing PTL Pemula
mendapatkan angka kredit = 0,1 (0,31 : 3).
Bila pelaksanaannya terdiri atas lebih dari 1 PTL dengan jenjang jabatan yang berbeda, maka
pembagian angka kreditnya adalah sebagai berikut: Masing-masing pejabat mendapatkan
angka kredit sesuai tugas pokoknya (100%), sedang angka kredit dari kegiatan pejabat yang
tidak ada dibagi jumlah Teknisi Litkayasa yang melaksanakan sesuai ketentuan pemberian
angka kredit (lihat tabel di atas), dan ditambahkan ke angka kredit masing-masing.

Contoh 3 b :
Pelaksananya adalah 1 PTL Penyelia dan 2 PTL Pemula, maka angka kredit yang diperoleh
PTL Penyelia = 0.28 + 0.46 (butir kegiatan II.A.1 dan II.A.6.) + 0.14 (butir kegiatan II.A.2.),
sedang masing-masing PTL Pemula mendapatkan angka kredit = {0.05 (butir kegiatan II.A.3.)
+ 0.06 (butir kegiatan II.A.4.) + 0.12 (butir kegiatan II.A.5.)} : 2 = 0.23 : 2 = 0.12.

Contoh 4 :
Batas waktu maksimum untuk menyusun rencana percobaan (No. Kode II.A.1.) adalah 40 jam
atau 5 hari kerja (satu minggu) (lihat lampiran 4) Perencanaan yang memakan waktu 2 minggu,
dapat dibagi dalam 2 tahap. Jadi dalam perencanaan percobaan tersebut ada dua laporan
sebagai bukti pelaksanaan kegiatan, maka angka kredit butir kegiatan penyusunan rencana
percobaan 2 x 0,28 = 0,56. Begitu seterusnya dengan perlaksanaan butir kegiatan lainnya.
BATAN
- 84 -
P. TABEL DAFTAR ANGKA KREDIT TEKNISI LITKAYASA

JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL


UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN PANGKAT/JABATAN TEKNISI LITKAYASA

JENJANG JABATAN, GOLONGAN RUANG, DAN


JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF
Teknisi Teknisi
UNSUR PROSEN Teknisi
NO Litkayasa Teknisi Litkayasa Litkayasa
KEGIATAN TASE (%) Litkayasa
Pelaksan Pelaksana Pelaksana
Penyelia
a Pemula Lanjutan
II/a II/b II/c II/d III/a III/b III/c III/d
I. UNSUR UTAMA
A Pendidikan
B Pelayanan
kegiatan > 80% 20 32 48 64 80 120 160 240
penelitian dan
C perekayasaan
Pengembangan
Profesi
II. UNSUR
PENUNJANG
D Pendukung
kegiatan < 20% 5 8 12 16 20 30 40 60
pelayanan
penelitian dan
perekayasaan

100% 25 40 60 80 100 150 200 300


BATAN
- 85 -
Q. PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

KARYA TULIS ILMIAH *)

PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

A. Maksud Dan Tujuan


Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan format karya tulis ilmiah yang akan
diterbitkan di BATAN. Sebuah karya tulis ilmiah dapat berupa karya tulis yang memuat hasil
eksperimen, survei, kajian/review, simulasi/pemodelan/rancang-bangun (disain/konstruksi)
beserta analisisnya, dan bahasan teoritis.
Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ialah menyampaikan materi karya tulis kepada
masyarakat ilmiah secara lengkap dan jelas. Naskah karya tulis harus disusun dalam
bahasa Indonesia atau bahasa Inggris atau bahasa resmi dunia lainnya dengan kalimat
sederhana, lugas, jelas, sistematik, logis dan dalam bentuk kalimat pasif. Di samping itu,
penggunaan istilah harus dilakukan secara konsisten dan menggunakan ejaan baku.

B. Jenis Karya Tulis Ilmiah


1. Karya tulis hasil eksperimen
Karya tulis hasil eksperimen didasarkan atas hasil kegiatan percobaan dan pengujian
dengan perlakuan tertentu untuk mendapatkan fakta, pengertian dan atau prinsip baru.
2. Karya tulis hasil survei
Karya tulis hasil survei didasarkan atas hasil pengamatan, pengumpulan, pemeriksaan,
dan pengkajian data/informasi yang diperoleh dari penyelidikan atas berbagai gejala fisis
dan sosial dengan tujuan menentukan kondisi, situasi, bentuk, nilai, luas, posisi atau
keterangan lain mengenai suatu masalah.
3. Karya tulis kajian/review
Karya tulis kajian didasarkan atas analisis berbagai data pustaka yang berkaitan dengan
suatu masalah dan bertujuan menetapkan status hasil penelitian yang telah ada
mengenai masalah tersebut dan memberikan arahan ke depan mengenai penelitian
tersebut. Penalaran di sini didukung oleh perbendaharaan pustaka yang relevan dan
lugas serta diutamakan pustaka terkini.
4. Karya tulis simulasi/pemodelan/rancang-bangun (disain/konstruksi) beserta analisisnya
Karya tulis hasil simulasi/pemodelan/rancang-bangun (disain/konstruksi) beserta
analisisnya didasarkan atas kegiatan simulasi/pemodelan/rancang-bangun
(disain/konstruksi) beserta analisisnya mengikuti metoda ilmiah dan nalar berdasarkan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai dalam rangka inovasi dan modifikasi
peralatan, perangkat instrumen, sistem proses, sarana dan prasarana dan lain
sebagainya.
5. Karya tulis bahasan teoritis
Karya tulis hasil bahasan teoritis didasarkan atas suatu pembahasan secara ilmiah
mengenai suatu masalah dengan tujuan mengupas masalah tersebut dalam ruang
lingkup ilmu pengetahuan. Cara pembahasan di sini lebih ditekankan pada peninjauan
secara teoritis atau perhitungan tanpa melakukan eksperimen sendiri.
BATAN
- 86 -
C. Bentuk Karya Tulis Ilmiah
1. Karya tulis ilmiah lengkap (KTIL)
Karya tulis ilmiah lengkap mendeskripsikan hasil penelitian teknis atau ilmiah dengan
mengemukakan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, sasaran, metode
penyelesaian masalah, pembahasan secara mendetail dengan penekanan pada
jawaban atas permasalahan, serta mengemukakan kesimpulan Dan atau rekomendasi.
Tujuan KTIL menyebarluaskan hasil temuan, hasil inovasi atau kajian.
2. Karya tulis ilmiah ringkas (KTIE, short coummunication)
Karya tulis ilmiah ringkas mendeskripsikan hasil penelitian teknis atau ilmiah secara
ringkat dengan mengemukakan latar belakang dan permasalahannya dengan
pembahasan cukup rinci serta memberikan kesimpulan dan atau rekomendasi untuk
solusi masalah tersebut. Tujuan KTIR untuk mengklaim hasil temuan, atau hasil inovasi
yang merupakan ide orisinil yang pertama dipublikasi.
3. Karya tulis laporan teknis (KTLT)
Karya tulis laporan teknis mendeskripsikan proses, profres hasil penelitian teknis atau
ilmiah dengan mengemukakan keadaan permasalahannya Dan atau hasil kegiatan yang
berprosesur baku. Penyampaian data Dan informasi tersebut secara lugas tanpa
bahasan ilmiah secara rinci tetapi cukup kuantitatif. Tujuan KTLT melaporkan hasil
kegiatan penelitian atau rutin untuk keperluan pertanggungjawaban penggunaan dana
penelitian atau rutin kepada stake holder.

D. Susunan Karya Tulis Ilmiah


1. Sistematika
Penyusunan karya tulis ilmiah umumnya mengikuti empat pola, yaitu:
a. Pola penyusunan karya tulis hasil eksperimen atau survei.
Pola ini memuat: judul, penulis dan alamat, abstrak (bahasa Indonesia dan Inggris),
pendahuluan, teori (apabila diperlukan), tata kerja (bahan dan metode, atau
metodologi), hasil dan pembahasan, kesimpulan, ucapan terima kasih (kalau ada)
dan daftar pustaka
b. Pola penyusunan karya tulis kajian/review, simulasi/pemodelan/rancangbangun
beserta analisisnya, dan bahasan teoritis
Pola ini tidak sepenuhnya dapat dibakukan seperti halnya pola butir a. Walaupun
demikian masih perlu dicantumkan judul, nama dan alamat penulis, abstrak (bahasa
Indonesia dan Inggris), pendahuluan, bahasan, kesimpulan dan daftar pustaka,
ucapan terima kasih (kalau ada). Penekanan karya tulis pada bab bahasan. Jika
karya tulis merupakan simulasi/pemodelan/ rancangbangun maka bab ini memuat
dasar disain dan model serta hasil perhitungan/gambar teknis. Jika sampai pada
tahap konstruksi peralatan maka bab bahasan juga harus memuat spesifikasi teknis,
persyaratan, dan pelaksanaan uji fungsi. Untuk karya tulis kajian maka bab bahasan
memuat status hasil penelitian yang telah ada (terbaru/mutakhir) mengenai masalah
tersebut dan memberikan arahan ke depan mengenai penelitian tersebut.
c. Pola penyusun karya tulis ilmiah ringkas
Pola ini memuat judul, penulis dan alamat, pendahuluan, metodologi, hasil dan
pembahasan, kesimpulan (tanpa sub judul) dan daftar pustaka.
d. Pola penyusunan laporan teknis
Tidak ada format penulisan baku dari KTLT ini, tergantung dari masing-masing
institusi. Pola ini memuat judul, penulis dan alamat, abstraks (opsional),
pendahuluan, tata kerja, hasil dan pembahasan, kesimpulan dan saran serta daftar
BATAN
- 87 -
pustaka. BATAN menggunakan format yang telah ditentukan dalam Pedoman
Penulisan Laporan Teknis Batan, tahun 2000 (Lampiran I).

2. Penjelasan

a. Judul

Judul hendaknya ringkas, jelas, dan mencerminkan isi tulisan. Judul seyogyanya
terdiri atas paling banyak sepuluh kata yang ditulis simetris dengan
menggunakan huruf kapital. Bila mungkin, judul yang terlalu panjang diusahakan
diperpendek. Namun bila hal itu tidak mungkin, judul tersebut dapat ditulis
menjadi dua bagian : judul dan subjudul. Untuk memudahkan pembuatan
indeks, judul hendaklah mengandung satu atau lebih kata kunci.

Contoh :

1) Judul terlalu panjang

SUATU CARA MENGINGKATKAN KUALITAS PELET SINTER BAHAN


BAKAR NUKLIR YAITU DENSITAS, MIKROSTRUKTUR, KEKERASAN
DENGAN JALAN MEMANASKAN SERBUK TERLEBIH DAHULU
SEBELUM DIPELET

Judul ini dapat diperpendek menjadi:

PENINGKATAN KUALITAS PELET SINTER DENGAN CARA


PENGKONDISIAN SERBUK

2) Judul terlalu panjang:

PENINGKATAN DAYA TAHAN PADUAN ZIRKONIUM SEBAGAI BAHAN


KELONGSONG TERHADAP EFEK KOROSI MENGGUNAKAN METODE
TEKNIK NUKLIR PLASMA SPUTTERING DAN INHIBITOR

Judul ini dapat dipecah menjadi judul dan subjudul:

STUDI KETAHANAN KOROSI PADUAN ZIRKONIUM: APLIKASI METODE


PLASMA SPUTTERING DAN PENGARUH INHIBITOR

3) Judul mengandung judul utama dan sub judul:

STUDY ON SEPARATION OF CESIUM-137 FROM URANIUM-235 FISSION


PROCESS WASTE: UTILIZATION OF SILICA GEL-SUPPORTED
FERROCYANIDE COMPLEX SALT FOR CESIUM-137 PICKING

4) Judul terlalu umum:

PENELITIAN METODE ANALISIS TIMBAL


BATAN
- 88 -
dapat diubah menjadi:

PENGEMBANGAN METODE ANALISIS TIMBAL KONSENTRASI RENDAH


MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM

5) Bila judul memerlukan keterangan, maka keterangan tersebut ditulis sebagai


catatan pada halaman judul dengan menggunakan tanda bintang atau angka
Arab:

PENGELOLAAN LIMBAH B3 DARI INDUSTRI DI SEKITAR PUSPIPTEK*


atau
PENGELOLAAN LIMBAH B3 DARI INDUSTRI DI SEKITAR PUSPIPTEK1)

Kemudian di bagian terbawah dari halaman termuatnya judul diberi garis dan
catatan kaki sesuai penggunaan tanda pada judul:
--------------------------------------------------------------------------------------------------
* Hasil kerjasama PTLR BATAN dengan PUSARPEDAL Serpong

atau
--------------------------------------------------------------------------------------------------
1)
Hasil kerjasama PTLR BATAN dengan PUSARPEDAL Serpong

b. Penulis dan alamat


Penulisan nama penulis sepenuhnya diserahkan kepada penulis sendiri, yang
sebaiknya dilakukan secara konsisten. Apabila terdapat dua penulis atau lebih, urutan
nama penulis diserahkan kepada kesepakatan para penulis yang bersangkutan atau
sesuai aturan yang dianut oleh penerbit, dan umumnya gelar penulis tidak
dicantumkan. Alamat penulis adalah alamat instansi tempat bekerja. Apabila penulis
mempunyai alamat instansi berbeda dituliskan sebagai catatan kaki atau dituliskan
langsung di bawah nama penulis. Alamat e-mail ditulis untuk penulis pertama atau
yang paling berwenang untuk komunikasi. Untuk menghubungkan nama dan
alamatnya pada catatan kaki digunakan tanda bintang atau angka Arab (lihat contoh).
Contoh:

1) Penulis mempunyai alamat yang sama:

Sunarhadijoso dan M. Tholib


Pusat Pengembangan Radioisotop dan Radiofarmaka, Batan
Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang 15314
e-mail: s_iyoso@batan.go.id

2) Penulis mempunyai alamat yang berbeda:

Darsono* dan Adianto**


---------------------------------------------------------------------------------------------------
*) Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan, BATAN, Jl. Babarsari Kotak
Pos 6101 Ykbb, Yogykarta
**) Pusat Pengkajian Energi, BPPT, Jl.Thamrin No.8, Jakarta Pusat
BATAN
- 89 -
atau

Darsono
Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan, BATAN
Jl.Babarsari Kotak Pos 6101 Ykbb, Yogykarta
e-mail: b_darsono@batan.go.id

Adianto
Pusat Pengkajian Energi, BPPT
Jl.Thamrin No.8, Jakarta Pusat
e-mail: adianto@bppt.go.id

atau
Darsono* dan Adianto**
*) Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan, BATAN
Jl.Babarsari Kotak Pos 6101 Ykbb, Yogykarta
**) Pusat Pengkajian Energi, BPPT
Jl.Thamrin No.8, Jakarta Pusat

c Abstrak
Abstrak memuat judul dan ringkasan isi karya tulis yang bersifat informatif (tentang
latar belakang, tujuan, metodologi, hasil pokok yang diperoleh, kesimpulan pokok),
bukan sekedar indikatif, ditulis secara ringkas sekitar 250 kata dalam bahasa
Indonesia dan Inggris. Abstrak terdiri dari satu alinea, memuat apa yang dilakukan dan
hasilnya secara ringkas tanpa rumus, tabel, maupun acuan pustaka. Abstrak dimulai
dengan judul karya tulis yang ditulis dengan huruf kapital. Karya tulis yang
menggunakan bahasa Indonesia, abstrak disajikan berbahasa Indonesia diikuti oleh
abstrak berbahasa Inggris. Untuk karya tulis berbahasa Inggris atau bahasa dunia
resmi lainnya abstrak pertama menggunakan bahasa Inggris atau bahasa dunia resmi
lainnya diikuti oleh abstrak bahasa Indonesia. Di bawah abstrak dituliskan 3 s/d 5 kata
kunci.

d. Pendahuluan
Pendahuluan berisikan latar belakang masalah yang akan diteliti atau dibahas,
rumusan masalah, tujuan, sasaran serta pendekatan cara pemecahannya
(metodologi) seperti yang dibahas dalam makalah (what/who, why, when, where,
how). Latar belakang masalah dapat bersumberkan hasil penelitian terdahulu,
penemuan, fakta sehari-hari, teori atau hipotesis, status ilmiah terkini (state of the art).
Dengan menguraikan rumusan masalah dan tujuan penelitian, penulis hendaknya
dapat mengemukakan hipotesisnya dalam pendahuluan ini

e. Teori
Apabila persoalan yang dibahas didasarkan atas teori atau penulis hendak
mengetengahkan teori yang bersifat spesifik atau relatif baru, teori tersebut perlu
diuraikan secara rinci. Untuk karya tulis hasil eksperimen dan hasil survai, penguraian
BATAN
- 90 -
teori terkait (relevan) secara rinci akan memperjelas latar belakang penelitian yang
diungkapkan pada pendahuluan. Untuk karya tulis hasil kajian/review dan bahasan
teoritis, pengungkapan teori terkait akan dapat mempermudah uraian yang akan
disampaikan pada pembahasan. Untuk karya tulis simulasi/pemodelan/
rancangbangun penyampaian teori akan memperjelas penalaran yang mengarah
kepada penyuntingan metode analisis yang relevan dalam pekerjaan
simulasi/pemodelan/rancangbangun.

f. Tata Kerja/Metode Perhitungan


Tata kerja berisikan rancangan penelitian yang mencakup dua hal pokok yaitu car
pengambilan dan pengolahan data yang diuraikan secara ringkas dan jelas. Tata kerja
juga menguraikan tentang bahan dan/atau peralatan utama serta metode penelitian
yang digunakan. Bila metode yang digunakan sudah umum dipakai atau sudah pernah
diuraikan oleh penulis yang sama atau yang lain, maka metode tersebut cukup diacu
saja.

g. Hasil dan pembahasan


Hasil eksperimen, survai atau simulasi/pemodelan/rancangbangun beserta analisis
dan pembahasannya disajikan secara sistematis, bersama-sama atau secara terpisah
berupa uraian, Tabel, atau Gambar. Data yang dilaporkan sudah harus berupa data
yang telah diolah, bukan data mentah. Pembahasan diberikan berdasarkan hasil, teori,
dan hipotesis, disampaikan secara jelas, padat, dan rasional. Tabel dan Gambar harus
dilengkapi nomor urut menggunakan angka Arab, dan bila diperlukan disertai
keterangan tambahan, seperti acuan dan arti singkatan. Untuk karya tulis hasil
kajian/review dan hasil bahasan teoritis, informasi pustaka yang akan
dipermasalahkan dan pembahasannya dapat diuraikan secara bersama-sama atau
secara terpisah yang disajikan secara sistematis, rasional, dan lugas. Nisbah narasi
terhadap Tabel dan Gambar 3:1.
.
h. Kesimpulan
Kesimpulan berisi esensi hasil eksperimen, survai, simulasi/pemodelan/rancang-
bangun, kajian/review, dan bahasan teoritis yang ditulis secara ringkas dan jelas
meliputi semua hal yang dibahas dalam karya tulis. Kesimpulan tidak hanya
mengemukakan fakta, tetapi juga harus menjawab hipotesis yang disebutkan pada
bab pendahuluan serta menjelaskan pencapaian tujuan penelitian yang telah
dilakukan, termasuk saran-saran tindak lanjut. Kesimpulan ditulis secara ringkas dan
padat isi.

i. Pernyataan terimakasih
Ucapan terimakasih disampaikan kepada semua pihak yang dianggap telah
memberikan bantuan baik berupa dana, pemikiran, ataupun teknis.

j. Daftar pustaka
Cara penulisan daftar pustaka tergantung sistem acuan yang dianut. Masing-masing
publikasi ilmiah mempunyai aturan sistem acuan sendiri. Untuk lebih jelasnya lihat bab
Pengacuan dan Penulisan Pustaka.
BATAN
- 91 -

E. Pengacuan dan Penulisan Pustaka


Pengacuan dan penulisan pustaka tergantung sistem yang dianut dari penerbit
publikasi ilmiah. Untuk publikasi di luar BATAN maka penulis harus mengikuti aturan
setempat. Biasanya yang banyak dipakai adalah sistem acuan Vancouver dan Harvard.
Beberapa institusi memodifikasi sistem tersebut khususnya dalam penulisan pustaka untuk
keperluan kekhasan dari institusi agar mudah diingat. Dalam pengacuan dan penulisan
pustaka yang penting konsistensi. Pada sistem Harvard pustaka yang diacu diletakkan di
dalam kurung dengan menyebut nama penulis dan tahun publikasi setelah atau sebelum
teks yang diacu. Apabila pengacuan teks dari suatu pustaka secara lasung (direct quote)
maka teks yang diacu dari pustaka tersebut diletakkan di dalam tanda petik.

Contoh:
1. Darsono (2008, hal.11) mengatakan bahwa bahwa sistem pendinginan oli trafo dari
HV berbasis GCT sangat mempengaruhi tegangan keluaran HV. Apabila diacu
dengan mengubah kalimat teks dari acuan dengan substansi sama (paraphrase) maka
tidak perlu diletakkan di dalam tanda petik.
2. Berdasarkan hasil uji fungsi HV berbasis GCT memperlihatkan tegangan keluaran HV
dipengaruhi oleh temperatur oli trafo (Darsono, 2008).
Cara pengacuan di atas di samping sebagai contoh pengacuan direct quote dan
paraphrase juga memberikan informasi lain yaitu contoh 1 menekankan pentingnya nama
penulis artikel sedangkan contoh 2 menekankan bahwa informasi artikel lebih penting.
Pada sistem Harvard penulisan daftar pustaka diurutkan berdasarkan abjad nama
keluarga penulis dari pustaka yang diacu.
Pada sistem Vancouver pustaka yang diacu diberi nomor urut angka Arab di dalam
kurung dengan penomorannya sesuai urutan pengacuan. Pustaka yang sudah diacu
apabila diacu lagi pada bagian lain tinggal menyebut nomor pengacuan. Pustaka pertama
yang diacu diberi nomor [1] (sejajar teks) atau ditulis dalam superscript [1] dan seterusnya
secara konsisten, sesuai urutan pengacuannya dalam karya tulis.

Contoh:
1. ......berdasarkan hasil uji fungsi HV berbasis GCT bahwa sistem pendinginan oli trafo
sangat mempengaruhi tegangan keluaran HV.[1]
2. Darsono [1] memprediksi temperatur dan jenis oli trafo akan sangat mempengaruhi
keluaran HV.

Penulisan daftar pustaka diurutkan berdasarkan nomor urut pengacuan.

1. Pengacuan Pustaka
BATAN menyarankan pengacuan pustaka menggunakan sistem Vancouver
(angka dalam kurung siku). Pada sistem ini jika banyak pustaka yang diacu maka
gunakan koma untuk memisahkan nomor pustaka yang diacu misal pengacuan yang
tidak berurutan [1,2,5,7]. Untuk pengacuan yang berurutan misal 1,2 maka ditulis [1,2]
sedang [1,2,3,4,5] ditulis [1-5] atau [1,2,3,4,8, 12] ditulis [1-4,8,12]. Acuan dapat ditulis
sejajar teks atau superscript, sebelum atau setelah koma atau titik, asal dilakukan
secara konsisten dalam suatu artikel atau sesuai aturan setempat yangberlaku.
Acuan hendaknya hanya memuat isi tulisan yang diacu tanpa disertai pendapat
BATAN
- 92 -
penulis. Acuan yang berasal dari buku perlu disertai nomor halaman yang
bersangkutan dengan menuliskannya dalam tanda kurung. Contoh: ......... menurut
Snedecor [1, hal.46] atau Snedecor [1, p.46]. Nomor halaman acuan yang berasal dari
sumber lain (bukan buku) cukup dicantumkan dalam daftar pustaka.
Kalau sumber pustaka yang diacu ditulis oleh dua orang, kedua nama penulis
bersama-sama dicantumkan. Contoh: Darsono dan Djasiman [2] mengklaim bahwa
MBE yang dikonstruksi.....dst. Kalau sumber pustaka yang diacu ditulis oleh lebih dari
dua orang, untuk mengacunya cukup dengan mencamtumkan nama keluarga penulis
pertama diikuti oleh singkatan dkk. yang mengartikan dan kawan-kawan (untuk
karya tulis dalam bahasa Indonesia) atau menggunakan et al. (untuk karya tulis dalam
bahasa Inggris). Contoh: Mc Arthur dkk.[3] atau Mc Arthur et al. [3].
Apabila dalam penulisan dilakukan pengutipan karya orang lain, nama penulis
yang mengutip ditulis setelah nama penulis aslinya, misalnya: Menurut Braunsberg
dan Guyver yang dikutip oleh Cambermont dkk., [3] radiasi sinar X energy tinggidst.
Pernyataan yang diperoleh dari orang lain melalui komunikasi pribadi dapat
disebutkan pula sebagai acuan. Contoh: Menurut Darsono [5] untuk membuat trafo
diperlukan besi lunak yang mempunyai permeabilitas tinggi.

2. Penulisan Pustaka

Penulisan pustaka harus mengikuti sistem yang dianut pada pengacuan pustaka
apakah menggunakan sistem Vancouver, Harvard, atau sistem Vancouver atau
Harvard yang dimodifikasi. Pada Lampiran II diberikan beberapa contoh penulisan
daftar pustaka. Penulisan pustaka sistem Vancouver dan Harvard dijelaskan lebih rinci
karena sistem ini banyak diacu dan dimodifikasi oleh banyak penerbit. Untuk BATAN
penulisan daftar pustaka disarankan menggunakan cara yang dianut oleh IAEA, yaitu
nama penulis ditulis dalam huruf kapital dengan nama keluarga di depan.

Contoh:
Jurnal : KATHREEN, R.L., Applied Radiation and Isotopes, 49, 149-168 (1998).
Buku : LYON, W.S., Guide to Activation Analysis, D. Van Nostrand Co. Inc.
N.Y. - London, 33-54 (1960).
Paten : HEGNER, M.B. and WENDT, K.L., Methode of sorting seeds, UK
Patent 1470133 (1977).
Situs : http://www.world-nuclear.org/info/ inf01.html (2007).
Prosiding : DJASIMAN, DARSONO, dan SUPRAPTO, Rancangan dan Simulasi
Sumber Tegangan Tinggi Jenis Transformator, Prosiding PPI Teknologi
Akselerator dan Aplikasinya, vol. 7, November 2005, P3TM-BATAN, hal.
59-69.

Judul makalah pada jurnal dapat ditambahkan jika diinginkan dan tempat
memungkinkan. Untuk acuan situs internet agar dicantumkan tahun (jika mungkin juga
tanggal dan bulan) kapan informasi diakses oleh penulis, serta informasi update
terakhir situs (jika ada).
BATAN
- 93 -
F. Format Karya Tulis Ilmiah

Karya tulis ilmiah yang akan diterbitkan oleh BATAN harus disusun mengikuti format
sebagai berikut:
1. Naskah diketik pada kertas HVS berukuran A4 (21 cm 29,7 cm).
2. Ketikan naskah harus memiliki margin kiri 4 cm, margin atas, kanan, dan bawah masing-
masing 3 cm.
3. Judul naskah ditulis dengan huruf kapital demikian pula dengan judul bagian naskah.
4. Nama penulis dicantumkan dua spasi ketik di bawah judul dan terletak simetris terhadap
margin kanan dan kiri judul naskah. Huruf kapital hanya digunakan pada awal nama dan
atau bagiannya dan atau singkatan bagian nama tersebut.
5. Nomor halaman dituliskan dengan angka arab terletak simetris dari margin kanan kiri
naskah pada jarak 1 cm dari tepi atas kertas. Nomor halaman pertama yaitu halaman
judul tidak dicantumkan.
6. Pengetikan naskah harus menggunakan jarak ketik 1 spasi, huruf jenis New Times
Roman ukuran 12, italics untuk kata asing dan variabel dalam teks maupun persamaan,
simbol matematik yang sesuai (misalnya tanda bukan huruf x).
7. Penulisan alinea baru dimulai 2 spasi di bawah judul atau 1 spasi di bawah sub judul
atau 1 spasi di bawah baris terakhir penulisan alinea sebelumnya. Huruf pertama
diketik 5 ketukan dari margin kiri.
8. Suatu alinea diizinkan ditulis pada 2 halaman berturutan dengan suatu ketentuan bahwa
tidak satupun bagian alinea tersebut di salah satu halaman hanya berisikan 1 baris saja.
Suatu alinea diusahakan berisi lebih dari 1 kalimat yang saling berkaitan.
9. Tabel, Gambar, dan pengacuan diurutkan dengan diberi nomor sesuai urutan penyajian
masing-masing dengan angka Arab. Nama tabel yang berada sejajar dengan nomor
tabel dicantumkan di atas tabel pada jarak dua spasi dan ketikan mulai dari margin kiri.
Nama Gambar juga berada sejajar dengan nomor gambar pada jarak dua spasi di
bawah batas bawah Gambar dan ketikan dimulai dari margin kiri. Apabila keterangan
Tabel atau Gambar diperlukan penulisan keterangan tersebut menggunakan 1 spasi.
Tabel dan Gambar ditempatkan berdekatan dengan pembahasannya. Persamaan
matematik atau kimia ditulis pada baris tersendiri, dapat tersambung atau di dalam
kalimat sebelum atau sesudahnya, dan diberi nomor urut Arab dalam kurung di margin
kanan, tanpa tanda titik-titik.
10. Daftar pustaka disusun sesuai dengan urutan pengacuan di dalam isi naskah.
Pengurutan itu dibantu penomoran dengan angka Arab. Tata cara pencantuman
pustaka kecuali dikehendaki secara khusus sesuai disiplin ilmu tertentu harus mengikuti
aturan yang tercantum pada butir 5 (Pengacuan dan Penulisan Pustaka) di atas.

Apabila karya tulis ilmiah akan diterbitkan dalam majalah atau disajikan pada pertemuan
ilmiah di luar BATAN agar penulisan disesuaikan dengan format yang disyaratkan.
BATAN
- 94 -
R. PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS LAPORAN TEKNIS

PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS


LAPORAN TEKNIS

PANITIA PENILAI JABATAN PENELITI INSTANSI


BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

JAKARTA, 2 FEBRUARI 2000


BATAN
- 95 -
PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS LAPORAN TEKNIS

Pendahuluan
Pedoman ini dibuat untuk menyeragamkan format penulisan karya tulis berbentuk
laporan teknis pada jenjang fungsional peneliti, dan diberlakukan di Badan Tenaga Nuklir
Nasional.
Penulisan laporan teknis ditujukan antara lain:
Sebagai sarana bagi pelaku kegiatan penelitian dan pengembangan khususnya bagi para
pejabat fungsional peneliti agar dapat mendokumentasikan hasil kegiatannya secara formal
institusional sebelum diseminarkan dan atau diterbitkan
Untuk mendorong pelaku kegiatan penelitian dan pengembangan khususnya bagi para
peneliti yunior agar dapat membiasakan diri dalam menyusun dan atau membuat karya tulis
Untuk membantu meningkatkan meningkatkan karier para pejabat fungsional peneliti
melalui perolehan angka kredit berbentuk laporan teknis yang memenuhi persyaratan
kriteria penilaian

Batasan
Karya tulis laporan teknis adalah salah satu cara penyampaian data dan informasi
teknis dalam bentuk tulisan berkenaan dengan suatu kegiatan penelitian dan pengembangan,
atau suatu kegiatan rutin berprosedur dengan fenomena yang telah diketahui.
Penyampaian data dan informasi teknis tersebut harus disampaikan dengan format
tertentu secara lugas. Bila belum memungkinkan, bahasan ilmiah tidak perlu diuraikan secara
mendalam, tetapi tetap harus informatif dan dapat dipertanggungjawabkan sebagaimana
layaknya karya tulis hasil penelitian dan pengembangan lainnya.

Format
Pada dasarnya format penulisan laporan teknis tidak berbeda dengan format karya tulis
ilmiah biasa, namun demikian untuk tujuan penyeragaman sebagai salah satu persyaratan
penilaian untuk perolehan angka kredit, maka format dan cara penulisan harus mengikuti
ketentuan sebagai berikut:
Cover/halaman muka, memuat judul laporan teknis dan nama penulis. Di sebelah kanan
atas judul dicantumkan singkatan (abreviasi) nama pusat dan diikuti dengan nomor yang
menunjukan bidang di pusat tersebut, nomor urut laporan (diminata daru Subbagian Ilmiah)
dan tahun penerbitan.
Penomoran laporan teknis ditetapkan seperti contoh berikut:
P3TKN-BNNUUU/TTTT
P3TKN : singkatan nama pusat
B : nomor bidang struktural di pusat yang bersangkutan, sesuai dengan SK Kepala
Batan Nomor: 73/KA/IV/1999, misalnya
2 = bidang bahan dasar
3 = bidang senyawa bertanda
NN : nomor urut laporan teknis di bidang
BATAN
- 96 -
UUU : nomor urut laporan teknis di pusat
TTTT : Tahun pengesahan laporan
Laporan teknis harus disusun dalam bahasa Indonesia dengan kalimat pasif yang mudah
dipahami, lugas dan jelas, diketik dengan komputer menggunakan huruf Times New Roman
ukuran 12 (Program MS Word) jarak baris 1,5 spasi, abstrak diketik dengan jarak 1 spasi.
Ukuran kertas A4 dengan batas/margin kiri dan atas 3 cm serta margin kanan dan bawah
2,5 cm.
Penggunaan peristilahan dan penulisan rumus-rumus harus konsisten dengan
menggunakan bahasa Indonesia yang baku.
Sistematika penulisan laporan teknis disampaikan seperti urutan berikut

ABSTRAK
berupa sari keseluruhan laporan
disampaikan secara informatif, sebanyak lebih kurang 200 kata yang mencakup latar
belakang masalah, tujuan, cara penyelesaian dan hasil kesimpulan
dirangkum dalam satu alinea
tidak berisi rumus, gambar dan acuan

PENDAHULUAN
berisi informasi latar belakang dan penalaran mengapa perlu diteliti
lingkup penelitian (hipotesis, asumsi, pendekatan)
hasil yang diharapkan

METODOLOGI atau TEORI atau TATA KERJA


berisi teori baru atau teori lama yang dimodifikasi
bagaimana penelitian dilakukan
bahan dan peralatan utama
rancangan penelitian/rancangan percobaan
prosedur bila ada (prosedur umum tidak perlu dijelaskan)

HASIL dan PEMBAHASAN


berisi data dan informasi yang telah diolah, dapat disajikan dalam bentuk gambar dan atau
tabel
pembahasan harus berdasarkan penalaran yang baik dan logis serta menunjukan
keterkaitan antara hasil dengan konsep dasar atau dengan hipotesis yang telah
dikemukakan
BATAN
- 97 -
KESIMPULAN/PENUTUP
menjelaskan arti hasil-hasil yang telah diperoleh atau berupa rangkuman dari pembahasan
berupa jawaban atas harapan yang dinyatakan dalam pendahuluan

UCAPAN TERIMA KASIH


ditujukan kepada perorangan atau instansi yang membantu terlaksananya penelitian

DAFTAR PUSTAKA
ditandai dengan nomor yang disusun sesuai urutan acuannya
nama ditulis tanpa gelar
daftar pustaka yang diacu diupayakan dengan rentang waktu yang wajar, semakin baru
semakin baik
Contoh penulisan pustaka:
1. OSTER, H., Non-mendelian Genetics in Human. Oxford University Press, New York (1998)
135.
2. OLIFF, A., GIBBS, J.B., Mc CORMICK, F., New molecular targets for cancer therapy.
Scientifif American 275 (3) (1996) 110.
BATAN
- 98 -
TATA CARA PENGAJUAN (Flow chart) LAPORAN TEKNIS

Eselon IV
(2) Penulis Laporan
atau
(1)
Kepala Kelompok
(6)

(5)
Eselon III Ya
(3)

KPTP/KPTF (4) Perbaikan (?)

Tidak
(7)

Bag. T. U./Subbag Ilmiah Kepala Pusat

(8)

Keterangan
(1) pengajuan persetujuan atasan langsung
(2) pengajuan persetujuan eselon III
(3) Penyerahan laporan/disket
(4) pemeriksaan oleh KPTP/KPTF
(5) perbaikan atas koreksi
(6) laporan yang telah diperbaiki
(7) pengajuan persetujuan kepala pusat melalui Bag. T. U./Subbag Ilmiah
(8) registrasi dan distribusi
BATAN
- 99 -

LAPORAN TEKNIS

P3TkN-301010/1999

JUDUL LAPORAN (MAKS 3 BARIS, 18 pt, SATU


SPASI)
Spasi 18 pt
Spasi 18 pt
Nama Teknisi Litkayasasa (14 pt, maks. 2 baris)

PUSLITBANG TELNIK NUKLIR


BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
BATAN
- 100 -

LAPORAN TEKNIS

P3TkN-301010/1999

JUDUL LAPORAN (MAKS 3 BARIS, 18 pt, SATU


SPASI)
Spasi 18 pt
Spasi 18 pt
Nama Teknisi Litkayasasa (14 pt, maks. 2 baris)

Mengetahui/Menyetujui
Kepala Bidang/Balai/Bagian Kepala Pusat

Tanda tangan dan tanggal Tanda tangan dan tanggal

Anda mungkin juga menyukai