Oleh :
IDA AGUS SETYANI
NIM 220551802340
SUNOTO, SPd, M. Pd
NIP.19630502 199003 1 014
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
bimbingan-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Proyek Pengembangan Kegiatan
Program kelas Industri CV FISH BOSTER CENTRE pada Kompetensi Keahlian
Agribisnis Perikanan Air Tawar SMKN 1 KEDEMANGAN ini dengan baik. Penulis
menyadari bahwa penyusunan proposal Proyek Pengembangan di Bidang Pendidikan
Vokasi ini tidak mungkin terwujud tanpa dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak.
Untuk itu penulis dengan rasa tulus mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Dr. WIDIYANTI, MPd selaku Koordinator Program Studi Magister Pendidikan
Kejuruan, Universitas Negeri Malang.
3. Bapak Sunoto, SPd, MPd selaku kepala sekolah SMKN 1 Kademangan yang telah
mengijinkan penulis untuk melaksanakan observasi dan pengambilan data untuk
pembuatan proposal ini
Dalam penyusunan Laporan Proyek Pengembangan di Bidang Pendidikan Vokasi
ini tidak lepas dari segala kekurangan dan keterbatasan. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pengembangan bidang vokasi.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia yang merupakan negara berkembang harus turut aktif dalam
pembangunan dengan cara mengembangkan pola pikir sumber daya manusianya terutama
yang berorientasi pada bidang Agribisnis dan Agroteknologi.
Sekolah Menengah Kejuruan merupakan suatu wadah yang berfungsi
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, baik secara teori maupun secara praktik,
yang sangat dibutuhkan untuk pembangunan baik masa sekarang atau masa yang akan
datang. Peran tersebut dapat ditingkatkan dengan melaksanakan usaha ke arah integrasi
dan konsulidasi kegiatan kesiswaan, sehingga siswa dapat mengembangkan diri dengan
prestasi dan berkreasi secara aktif sesuai dengan ilmu pengetahuan yang ditekuni.
SMKN 1 Kademangan memiliki 7 kompetensi keahlian yaitu Agribisnis Ternak
Unggas, Agribisnis Perikanan Air Tawar, Teknik Kendaraan Ringan Otomatif, Agribisnis
Tanaman pangan dan Hortikultura, Teknik Komputer dan Jaringan, dan Animasi. Memiliki
visi menjadi sekolah yang unggul dalam prestasi terampil, berkarakter, berdaya saing
berlandaskan iman dan taqwa serta berwawasan lingkungan. Sebagai sekolah yang
memiliki tujuan untuk siap memasuki pekerjaan, program-program keahlian yang ada
tersebut harus memiliki relevansi dengan dunia usaha dan dunia industry (DU/DI).
Kompetensi keahlian Agribisnis Perikanan Air Tawar SMKN 1 Kademangan saat
ini belum memiliki kerjasama dengan DU/DI berskala Nasional. Dalam kegiatan budidaya
yang dilakukan pada kegiatan praktek disekolah belum ada SOP yang sesuai dengan
industri. Siswa melakukan kegiatan praktek pembesaran ikan dan penanganan pasca panen
tetapi belum berlangsung secara rutin. Kegiatan hanya dilakukan sebatas kegiatan praktek
saja.
Perkembangan industri dibidang perikanan saat ini sangat pesat. Kondisi ini
menyebabkan sekolah mengalami kesulitan untuk menyesuaikan dengan dunia usaha dan
industry, baik dari teknologi maupun sarana dan prasarananya. Salah satu cara yang dapat
dilakukan pihak sekolah pihak industri adalah membentuk kelas industri.
Dibentuknya kelas industri ini diharapkan akan menghasilkan peserta didik yang
memiliki kompetensi yang sesuai dengan standar yang dibutuhkan oleh industri yang
bekerjasama dengan sekolah. Pada kelas industri proses pendidikan yang ada disekolah
disesuaikan dengan kebutuhan industri. Pendidikan yang diselenggarakan dapat mengikuti
perkembangan zaman dan menghasilkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
Sehingga diharapkan keterserapan tamatan di dunia industri juga meningkat.
Menurut Aji, Yoto dan Widiyati (2017) Kelas industri merupakan program kerja
sama antara industri dengan satuan pendidikan kejuruan dalam menintegrasikan
pembelajaran di sekolah dengan dunia industri. Kelas industri juga merupakan sebagai
salah satu pola penyelenggaraan pendidikan yang dilaksanakan di Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) yang memadukan antara sistem pendidikan sekolah dan sistem yang ada
di Industri secara relevan dan terarah untuk mencapai penguasaan kompetensi siswa sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Salah satu industri perikanan adalah FISH BOSTER CENTRE yang beralamat di
Jl. Raya Cemadi No 54 B (Depan Pasar Kalanganyar), Desa Cemandi Kec. Sedati,
Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
FISH BOSTER CENTRE merupakan farm riset dan sarana farm praktek lapangan
bagi peserta pelatihan budidaya lele sistem boster yang diselenggarakan oleh CV FISH
BOSTER CENTRE, sebagai lembaga pelatihan dalam bidang budidaya air tawar
khususnya ikan lele. Selain budidaya ikan lele, juga ada kegiatan pengolahan pasca panen,
yaitu membuat berbagai macam produk diversifikasi berbahan dasar lele.
FISH BOSTER CENTRE juga menjadikan kolam budidaya lele menjadi sarana
MINA WISATA EDUKASI bagi anak PG/TK/RA hingga perguruan tinggi yang
melakukan study lapangan, upaya ini dilakukan untuk meningkatkan gemar makan ikan
(GEMARIKAN) serta menanamkan jiwa entrepreneur sejak dini. Output dari kegiatan ini
adalah agar animo masyarakat untuk mengkonsumsi lele meningkat sehingga hasil panen
pembudidaya dapat diserap oleh pasar dengan segmen pasar yang luas.
Dengan pemikiran di atas, pada Kompetensi Keahlian Agribisnis Perikanan Air
Tawar di SMKN 1 Kademangan perlu dibentuk Kelas Industri bekerja sama dengan CV
FISH BOSTER CENTRE dengan kegiatan pembesaran ikan lele dan pengolahan pasca
panen, untuk meningkatkan ketrampilan siswa.
A. Analisis Swot
Sebagai dasar perencanaan program kelas industri perlu mengetahui kekuatan dan
kelemahan dari lembaga dan kegiatan terhadap lingkungan sekitar maka dari itu akan di
analisis melalui analisis SWOT sebagai berikut :
1. STRENGTHS (KEKUATAN)
- Siswa sudah melakukan kegiatan pembesaran ikan lele dan tersedia sarana dan
prasarana untuk kegiatan budidaya.
- Adanya produk siswa berupa filet lele, lele butterfly, lele berbumbu.
2. WEAKNESSES (KELEMAHAN)
- Belum ada SOP Industri dalam kegiatan budidaya ikan lele yang dilakukan saat
praktek pembelajaran.
- Belum ada kontinuitas produksi ikan budidaya dan produk pengolahan pasca
panen.
- Belum adanya mitra industry berskala nasional dalam kegiatan perekrutan tenaga
kerja alumni Agribisnis Perikanan Air tawar.
3. OPPORTUNITIES (PELUANG)
- Budidaya ikan lele memiliki pangsa pasar yang sudah jelas.
- Fillet lele, lele butterfly, lele berbumbu adalah cara pengolahan termudah yang bisa
meningkatkan harga jual ikan lele.
4. THREATS (ANCAMAN)
- Banyaknya pesaing usaha yang sejenis budidaya ikan lele dan pengolahan lele.
- Keamanan lokasi budidaya.
- Mahalnya harga pakan, sehingga menyebabkan biaya produksi meningkat.
- Banyaknya saingan lulusan agribisnis perikanan perikanan dalam mendapatkan
pekerjaan.
B. Program Kegiatan
Kegiatan proyek pengembangan kegiatan kelas industry ini dilakukan oleh siswa
yang telah diseleksi sebanyak 10 orang siswa kelas X Kompetensi Keahlian Agribisnis
Perikanan. Kegiatan yang dilakukan adalah pembesaran ikan lele menggunakan system
boster dan penaganan pasca panen. Kegiatan dilakukan sebanyak 6 kali pertemuan dengan
pembimbing dari DUDI CV Fish Boster Centre dan pendamping guru pengajar di SMKN
1 Kademangan. Dari kegiatan kelas industri ini diharapkan mampu membekali siswa untuk
bekerja di DU/DI, serta berkarya dan berwirausaha secara mandiri sejak dini.
BAB III
PELAKSANAAN PROJECT
C. Implementasi/Keterlaksanaan Proyek
Kegiatan proyek kelas industry ini dapat terlaksana keseluruhannya dengan adanya
beberapa revisi sesuai dengan kondisi siswa dan waktu pelaksanaan.
Berikut ini adalah keterlaksanaan kegiatan proyek kelas industry CV Fish Boster Centre
KETERLAKSANAAN
NO URAIAN KEGIATAN KETERANGAN
YA TIDAK
1 Penyusunan Program Kelas V
Industri “CV FISH BOSTER
CENTRE”
2 Persetujuan program oleh Kepala V
Sekolah
3 Penetapan SK Kepala Sekolah V
terkait kelas Industri “CV FISH
BOSTER CENTRE”
4 Penyusunan MOU dengan “CV V
FISH BOSTER CENTRE”
5 Penandatanganan MOU V
6 Pemilihan siswa peserta kelas V
industry
7 Pembukaan Kelas Industri V
8 Pembelajaran Materi 1 Persiapan V
wadah dan media budidaya
9 Pembelajaran Materi 2 V
- seleksi benih dan penebaran
benih
10 Pembelajaran Materi 3 V
- Pemeliharaan ikan
- Pengolahan pasca panen
11 Pembelajaran 4 V
- Pemeliharaan ikan
- Pengolahan pasca panen
12 Pembelajaran 5 V
- Pemeliharaan ikan
- Pengolahan pasca panen
- Pemasaran produk pasca
panen
13 Pembelajaran 6 V
- Melakukan pemanenan
- Pemasaran ikan
- Pemasaran produk pasca
panen
14 Evaluasi V
Jumlah 14 -
Prosentase keterlaksanaan 14/14 100 %
program *100%
D. Faktor Pendukung
Kegiatan pengembangan proyek kelas industry ini dapat terlaksana dengan baik
karena ada beberapa faktor pendukung sebagai berikut :
1. Program disetujui oleh Kepala Sekolah, dan adanya alokasi dana untuk
kegiatan.
2. Terdapat sarana dan prasarana untuk kegiatan praktek.
3. Siswa memiliki motivasi yang tinggi untuk mengikuti kegiatan kelas industri
E. Faktor Penghambat
Keterlaksanaan proyek kelas industry Bersama CV Fish Boster ini tidak sesuai
dengan proposal yang telah dibuat karena ada beberapa factor penghambat diantaranya:
1. Keterbatasan waktu menyebabkan jadwal pertemuan yang seharusnya 10 kali
pertemuan menjadi 6 kali pertemuan.
2. Karena bersamaan dengan bulan puasa pemberian materi dari pihak DU/DI
lebih banyak dilakukan secara daring.
3. Peserta kelas industri adalah kelas X dikarenakan siswa kelas XI masih
mengikuti kegiatan PKL.
4. MOU tidak dilaksanakan di awal ajaran baru, sehingga penyelarasan kurikulum
belum bisa dilaksanakan
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Peserta Kelas Industri
Peserta kelas industri sebanyak 10 siswa yang berasal dari siswa Kelas X APAT 1
dan APAT 2 SMK Negeri 1 Kademangan dengan kriteria sebagai berikut :
- Mampu dalam mengikuti pembelajaran
- Memiliki motivasi kuat
- Disetujui oleh orang tua
Pemilihan peserta berdasarkan seleksi yang dilakukan oleh Bapak/Ibu Guru Produktif.
Agar pelaksanaan Kelas Industri tersebut dapat memperoleh hasil yang
maksimal, maka masing–masing pihak mempunyai kewajiban yang harus dilaksanakan
yaitu sebagai berikut :
1. Siswa
a. Mematuhi segala peraturan, tata tertib dan prosedur yang ditetapkan DU/DI
CV FISH BOSTER CENTRE, serta peraturan sekolah yang bersangkutan.
b. Mempersiapkan diri dengan materi kerja.
c. Menjaga nama baik sekolah.
d. Menjaga nama baik CV FISH BOSTER CENTRE
e. Menyusun laporan Kelas Industri.
2. Sekolah
a. Memberikan penjelasan umum mengenai cara pelaksanakan Kelas Industri.
b. Membekali siswa dengan materi
- Pembesaran Ikan lele system BOSTER
- Pengolahan pasca panen
c. Menunjuk pembimbing kelas industri
d. Menentukan tempat / unit divisi dalam pelaksanaan yang akan dijadikan tempat
kelas Industri.
e. Menunjuk jenis pekerjaan yang harus dilakukan oleh siswa sesuai bidang
kompetensi yang digelutinya.
f. Memenuhi pembiayaan kegiatan kelas Industri.
B. Daftar Nama Peserta Kelas Industri
Jumlah peserta yang direncanakan pada kegiatan kelas industry adalah 20 siswa yang
terdiri dari kelas X dan XI, masing-masing 5 siswa perkelas. Dikarenakan siswa kelas
XI masih PKL, maka jumlah peserta hanya kelas X saja sebanyak 10 siswa sebagai
berikut:
No Nama Kelas
1 Adi Candra Badrin X APAT 1
2 Mey Merifatul Nur X APAT 1
3 Dhea Amelia Putri X APAT 1
4 Muhammad Wildan X APAT 1
5 Rizky Eka X APAT 1
6 Ahmad Rizky R X APAT 2
7 Fatih Azis X APAT 2
8 M. Nasihul Anwar X APAT 2
9 M. Rizky Nur X APAT 2
10 Nanda Rizlky F X APAT 2
3. Pemeliharaan Ikan
Kegiatan yang dilakukan saat pembesaran ikan lele adalah pengelolaan pakan,
pengukuran kualitas air, dan pengendalian hama penyakit.
a. Pengelolaan Pakan
Pengelolaan pakan bertujuan untuk mengatur pemberian pakan agar kualitas dan
kuantitasnya sesuai dengan kebutuhan ikan lele sehingga pertumbuhan ikan lele normal
dan kondisi lingkungan pembesaran tetap terkendali. Agar asumsi kebutuhan nutrisi yang
dibutuhkan ikan lele, dan meningkatkan digestibility pakan serta untuk memacu sistem
metabolisme pencernaan juga ANTIBODI ikan sehingga dapat memperoleh hasil FCR
yang seminimal mungkin.
BAB V
PENUTUP
https://www.fishbostercentre.com/
Muhammad Aji Slamet, Yoto dan Widiyanti. (2017). Studi Pengelolaan Kelas Honda pada
Program keahlian Teknik Sepeda Motor Di SMK Negeri 9 Malang. Jurnal
Pendidikan Profesional, Volume 6 No.2. Diakses dari
www.jurnalpendidikanprofesional.com
Lampiran :
DRAF
NOTA KESEPAHAMAN
Antara
SMK NEGERI 1 KADEMANGAN
Nomor: ………….
Dengan
CV FISH BOOSTER CENTER
Nomor : ………………
Pada hari ini …… tanggal ….. bulan …… tahun …….., telah disepakati dan dengan
demikian telah dibuat Perjanjian Kerja Sama, yang dalam hal ini diwakili oleh :
1. Nama : SUNOTO, S.Pd., M.Pd
NIP. : 19630502 199003 1 014
Jabatan : Kepala Sekolah
Berkedudukan di : SMK Negeri 1 Kademangan
Alamat : Jl. Sadewo No. 1, Kademangan, Kabupaten Blitar
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama SMK Negeri 1 Kademangan, yang
selanjutnya dalam perjanjian ini disebut sebagai “Pihak Pertama”
2. Nama : EKA JAYA TJIOE
Jabatan : Direktur Utama
Berkedudukan di : CV FISH BOOSTER CENTER
Alamat : Jl. Raya Cemadi No 54,Cemadi Bucintan, Kec. Sedati,
Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama P2MKP FISH BOOSTER CENTER ,
yang selanjutnya dalam perjanjian ini disebut sebagai “Pihak Kedua”
Pihak Pertama dan Pihak Kedua, untuk selanjutnya dapat disebut sebagai “Para Pihak”,
sepakat untuk mengadakan perjanjian Kerja Sama dengan ketentuan dan syarat-syarat
sebagai berikut :
Pasal 1
TUJUAN KERJASAMA
Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia melalui
peningkatan mutu pendidikan kejuruan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta dunia industri di bidang Agribisnis Perikanan Air Tawar.
Pasal 2
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup / cakupan kegiatan kerja sama meliputi:
1. Praktik Kerja Lapangan
2. Pemangangan Guru
3. Informasi Lowongan Pekerjaan
4. Industri Mengajar
5. Partner Pengadaan
6. Workshop
7. Progam CSR
8. Sinkronisasi Kurikulum
9. Pendampingan Pembukaan Usaha
10. Pendampingan UKK
11. Sertifikasi Kompetensi Guru
12. Orang Tua Asuh Siswa Berwirausaha
13. Bentuk kerjasama lain yang dipandang perlu dan akan disepakati kemudian
Pasal 3
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
1. Melaksanakan bentuk kerja sama yang saling menguntungkan
2. Secara periodik melakukan monitoring pelaksanaan kerjasama
3. Secara periodik melakukan evaluasi pelaksanaan kerjasama
4. Semua bentuk kerjasama dalam Surat Perjanjian ini akan ditindaklanjuti dengan
MOU lanjutan untuk lebih merinci bentuk pelaksanaan kerja sama
Pasal 4
JANGKA WAKTU
1. Perjanjian kerja sama ini berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak
tanggal ………. sampai dengan ………. dan dapat diperpanjang atau diperbaharui
sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan kedua belah pihak.
2. Apabila salah satu pihak menginginkan berakhirnya perjanjian ini sebelum
waktunya, maka pihak tersebut harus memberitahukan secara tertulis sekurang-
kurangnya 30 (tiga puluh) hari kalender sebelumnya, masing-masing pihak harus
menyelesaikan kewajibannya sebelum perjanjian ini sepakat diakhiri.
Pasal 5
PENYELESAIAN PERMASALAHAN
1. Segala sesuatu yang belum tercantum pada Perjanjian Kerja Sama ini dan
dipandang perlu akan dituangkan dalam kesepakatan yang lain
2. Apabila terjadi ketidaksesuaian paham atau perselisihan paham atas Perjanjian
Kerja Sama ini akan diselesaikan dengan cara musyawarah kekeluargaan
Pasal 6
PENUTUP
Perjanjian Kerja Sama ini dibuat rangkap 2 (dua) dan ditandatangani oleh kedua belah
pihak di atas materai yang cukup yang masing-masing mempunyai bunyi dan kekuatan
hukum yang sama.