Anda di halaman 1dari 34

PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN MASYARAKAT

DALAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA PESISIR


Dr. Viv Djanat Prasita M.App.Sc.
Materi kuliah

1. Pengembangan Kelembagaan Masyarakat


2. Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut
3. Konsep pembangunan berkelanjutan dalam
pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut
4. Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Berbasis Masyarakat
5. Lesson learn : 1. Pengembangan wisata pantai
berbasis masyarakat (Community Based Tourism)
6. Lesson learn : 2. Pengelolaan terumbu karang
berbasis masyarakat (Community Based coral reef
management)
CATUR BINA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN
BINA BINA
SDM SDA
KELEMBAGAAN
PROGRAM
PEMBERDAYAAN
DENGAN
PENDEKATAN
WILAYAH

BINA
BINA USAHA
LINGKU &
NGAN MODAL
Pengelolaan Sumberdaya Pesisir
1. Latar Belakang (Issue/Problems)
2. Batasan Wilayah Pesisir (Coastal Zone)
3. Alasan Sumberdaya (SD) Kelautan di Wilayah Pesisir
HARUS dikelola
4. Potensi Pembangunan SD Kelautan di Wilayah Pesisir
5. Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir
- Berbasis Isu/Problems (Issue based management)
- Berbasis Masyarakat (Community based management)
- Berbasis Ekosistem (Ecosystem based management)
Terpadu (Integrated) dan Berkelanjutan (Sustainable)
=> ICZM/ICM/CRM
Multiple use and conflicts

Ocean

Environmental
Degradation

Pesisir (Coast) Managing complexities


1. Isu / Permasalahan
A. Alamiah
• Gempa
 Tsunami
• Banjir
 Badai
• Predator

B. Karena Kegiatan Manusia (Anthropogenic Causes)


▪ Pencemaran
▪ Abrasi dan sedimentasi
▪ Konflik penggunaan ruang
▪ Over-eksploitasi sumberdaya kelautan
▪ Pengikisan keanekaragaman hayati (Biodiversity) dan
pemusnahan jenis (species extinction)
▪ Kerusakan fisik habitat/ekosistem pesisir: mangrove,
terumbu karang, padang lamun, pantai berpasir, dll.
2. Batasan Wilayah Pesisir

UU No 27 TH 2007 Jo UU No 1 TH 2014 :
• Wilayah Pesisir adalah daerah peralihan antara
Ekosistem darat dan laut yang dipengaruhi oleh
perubahan di darat dan laut.
• Perairan Pesisir adalah laut yang berbatasan
dengan daratan meliputi perairan sejauh 12 (dua
belas) mil laut diukur dari garis pantai, perairan
yang menghubungkan pantai dan pulau-pulau,
estuari, teluk, perairan dangkal, rawa payau, dan
laguna.
3. Alasan Sumber daya kelautan di
Wilayah Pesisir HARUS dikelola

1. Pesisir sangat produktif dan mengandung potensi


pembangunan yang tinggi.
- 85% kehidupan biota laut tropis bergantung pada
ekosistem pesisir (Berwick,1982).
- pesisir yang terdiri dari lingkungan laut estuari,
lahan basah, mangrove, terumbu karang dan landas
kontinen, memberikan 43 % barang dan jasa
ekosistem dunia (Costanza, et.al, 1997).
- 90% hasil tangkap ikan berasal dari laut
dangkal/pesisir (FAO, 1998).
=> Sustainable Approach
2. Pesisir merupakan wilayah dengan berbagai
pemanfaatan (multiple-use zone).

- kemudahan akses transportasi,


- lahan darat dan perairan yang subur, relatif mudah
dan murah sebagai pembuangan limbah,
- kemudahan akses mendapatkan water cooling untuk
industri,
- keindahan panorama.

Oleh karena itu


 50%-70% dari jumlah penduduk dunia (5,3 milyar)
tinggal di kawasan pesisir,
 2/3 kota-kota besar dunia terdapat di wilayah pesisir
(Cicin-Sain dan Knecht, 1998).
=> Integrated Approach
3. Pesisir menerima dampak negatif berupa pencemaran,
sedimentasi, dan perubahan regim hidrologi akibat
aktivitas manusia & pembangunan di daratan. Dampak
negatif dapat menjadikan pesisir sebagai keranjang
sampah. => Ecological Approach
4. Masyarakat pesisir masih belum sejahtera. Kondisi ini
sangat ironis, di satu sisi potensi sumberdaya pesisir dan
laut sangat besar, di sisi lain masyarakatnya miskin.
=> Participatory Approach
5. Pesisir rentan (vurnarable) terhadap perubahan
lingkungan. Kerentanan wilayah pesisir disebabkan
karena ekosistem pesisir, seperti mangrove, terumbu
karang dan padang lamun merupakan habitat dari hewan
laut. => Ecological Approach
4. Potensi Pembangunan SD Kelautan
di Wilayah Pesisir

1. Sumberdaya yang dapat diperbaharui :


- Perikanan (Tangkap, Budidaya, dan Pascapanen)
- Hutan Mangrove - Pulau-Pulau Kecil.
- Terumbu Karang - Industri Bioteknologi Kelautan
2. Sumberdaya yang tak dapat diperbaharui:
- Minyak Bumi dan Gas - Harta Karun.
- Bahan Tambang dan Mineral lainnya
3. Energi Kelautan:
- Pasang Surut - Gelombang
- Angin - OTEC (Ocean Thermal Energy Conversion)
4. Jasa-Jasa Lingkungan
- Pariwisata
- Perhubungan dan Kepelabuhanan.
- Penampung (Penetralisir) Limbah
Potensi Pembangunan Ekonomi Kelautan
Menurut Sektor Kegiatan

1. Perikanan Tangkap
2. Perikanan Budidaya
3. Industri Pengolahan Produk Perikanan
4. Perhubungan Laut
5. Industri Kapal, Bangunan Laut dan Pantai
6. Industri Garam
7. Industri Bioteknologi
8. Pariwisata Bahari dan Pantai
9. Pertambangan dan Energi
10. Hutan Pantai (mangrove)
11. Pulau-pulau Kecil
12. Benda-benda Berharga
5. Pengelolaan Sumberdaya
di Wilayah Pesisir

Pengertian Pengelolaan (Management)

• Management berarti kemampuan untuk mengatasi situasi


• Management mencerminkan kontrol pemegang kekuasaan.
• Manajer dalam lingkaran bisnis adalah orang-orang yang
mengendalikan organisasi.
• Management (Pengelolaan ) adalah proses (kegiatan) untuk
mencapai tujuan yang diinginkan melalui hasil kerja pihak (orang)
lain (Drucker, 1970).

• Management mencakup POAC (Planning, Organizing, Actuating,


and Controling)
UU RI 27/2007 Jo UU RI 1/2014 tentang
Pengelolaan wilayah pesisir dan laut

Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil adalah


suatu pengoordinasian perencanaan, pemanfaatan,
pengawasan, dan pengendalian (POAC) sumber daya pesisir
dan pulau-pulau kecil yang dilakukan oleh Pemerintah dan
Pemerintah Daerah, antarsektor, antara ekosistem darat dan
laut, serta antara ilmu pengetahuan dan manajemen untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Mitra Bahari adalah jejaring pemangku kepentingan di bidang


Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
penguatan kapasitas sumber daya manusia, lembaga,
pendidikan, penyuluhan, pendampingan, pelatihan, penelitian
terapan, dan pengembangan rekomendasi kebijakan.
Pengertian Perencanaan

 Perencanaan adalah suatu proses di dalam


menetapkan kegiatan-kegiatan yang akan datang
(the process of charting future activities)
 Karena itu perencanaan memiliki 2 komponen: (1)
penentuan tujuan yang ingin dicapai di masa
depan, dan (2) menetapkan langkah-langkah yang
diperlukan untuk mencapai tujuan termaksud.
 Secara garis besar perencanaan dapat dibedakan
menjadi 2 jenis: (1) Perencanaan strategis
(strategic planning) dan (2) Perencanaan
operasional
Lanjutan ……

 Perencanaan strategis adalah the highest order of


planning. Perencanaan ini menyediakan kerangka
sebagai basis untuk penyusunan perencanaan yang
lebih detail (perencanaan operasional) yang
dirancang untuk mencapai tujuan yang lebih
spesifik.
 Perencanaan strategis menetapkan tujuan-tujuan
secara garis besar (tujuan umum) dan menetapkan
pendekatan-pendekatan yang diperlukan untuk
mencapai tujuan umum tersebut
 Perencanaan strategis tidak menetapkan tujuan-
tujuan yang detail/spesifik, dan tidak menjelaskan
langkah demi langkah untuk mencapai tujuan.
 Ada 2 macam perencanaan strategis yang relevan
dengan pengelolaan kawasan pesisir:

1. Perencanaan kawasan terpadu (geographic focused)


2. Perencanaan strategis berbasis sektor (sector based strategy,
focusing on one subject area or the activities of one
government agency)

Robert Kay dan Jacqueline Alder, 1999


Perencanaan Operasional

 Berlainan dengan perencanaan strategis, di dalam


perencanaan operasional, arahan dan langkah-
langkah untuk mencapai tujuan dirinci secara detail.

 Isi perencanaan operasional biasanya mencakup:


rancangan lokasi (site design), pekerjaan konstruksi
(construction work), pembiayaan (costing), dan
jadwal kerja
Pengelolaan Sumberdaya Kelautan
Berbasis Isu (issue-based management)

 Isu / permasalahan tiap daerah / kabupaten / kota


berbeda-beda, misal permasalahan di Kota Surabaya
berbeda dengan di Kabupaten Sidoarjo atau Malang
Selatan
 Permasalahan di Sby: Pamurbaya terkait dengan
Kawasan Mangrovenya, Pantai Utara Sby terkait
dengan pengelolaan Pelabuhan. Di Sidoarjo,
permasalahan dengan penanganan Lumpur Lapindo.
 Oleh karena itu, pendekatan pengelolaan sumberdaya
kelautannya juga berbeda-beda sehingga diperlukan
riset terkait dengan sumberdaya kelautannya.
Link to Overall Development Planning (Regional/national)

Pembiayaan

Riset New
Cost
Data Strategi
pengelolaan
yang
Analisis/ direvisi
Perencanaan:
Identifikasi analisis Desain
masalah pilihan; Detil:
dan/atau IMPLEMENTASI PRODUK
desain awal; elemen DAN
rekognisi
potensi perumusan/ structural JASA
pemanfaatan evaluasi dan non
sumberdaya strategi struktural
pengelolaan

Strategi awal
pengelolaan
yang terpilih
Aliran Finansial
Aliran informasi Simple schematic of the elements of
ICZM.
Source: Bower and Turner. 1998.
Pengelolaan Sumberdaya Kelautan Berbasis
Masyarakat (community-based management)

 Pendekatan pengelolaan ini melibatkan Masyarakat


mulai proses perencanaan (planning) hingga
pengendalian (controlling) dan pemantauan
(monitoring) sumberdaya kelautannya.
 Beberapa contoh pendekatan pengelolaan yang
berhasil adalah Wisata Pantai Bangsring
Banyuwangi, wisata tigawana (CMC) Malang Selatan.
Pengelolaan Kawasan wisata pantai dengan
melibatkan masyarakat yang juga berprofesi nelayan.
 Pengelolaan sumberdaya kelautannya bisa dinikmati
Bersama oleh masyarakat.
Pengelolaan Sumberdaya Kelautan Berbasis
Ekosistem (ecosystem-based management )

 Pengelolaan berbasis ekosistem merupakan


pendekatan pengelolaan yang berfokus pada suatu
masalah, spesies tunggal, atau fungsi ekosistem secara
terpisah. Sebaliknya pendekatan ini mengakui sistem
ekologi apa adanya: campuran kaya elemen yang
berinteraksi satu sama lain dengan cara yang penting.
Ini sangat penting untuk pesisir dan lautan.
Source: Adapted from Stanners
et al., 2007; EC, 2006, Ecorys,
2012; Moes et.al, 2013, EC, 2015.
UNEP (2011)
Kebijakan & Program
Pembangunan
Pemantauan • Ekonomi
& Evaluasi • Ekologi
• Sosial
• Kelembagaan

Ekstraksi
SDA
Sistem Alam Barang Sistem
(Ekosistem Pemanfaatan Aktivitas
Sosial
Pesisir dan Ruang Pembangunan Jasa
(Manusia)
Lautan)
Pemanfaatan
Jasling
Pencemaran
Limbah
Tangkap Lebih
Overeksploitasi
Sumberdaya Alam
Kepunahan Jenis
Degradasi Fisik
Habitat
Erosi/sedimentasi
Modifikasi
Bentang Alam

Hubungan Timbal Balik Antara Ekosistem Alam dan Sistem Sosial di Wilayah
Pesisir dan Lautan Dalam Konteks Pembangunan Berkelanjutan (Dahuri, 2001)
Pengelolaan Sumberdaya Kelautan di Wilayah
Pesisir secara Terpadu (ICM = Integrated Coastal
Management)

1. “Proses pengelolaan yang mempertimbangkan hubungan timbal-


balik antara kegiatan pembangunan (manusia) yang terdapat di
wilayah pesisir dan lingkungan alam (ekosistem) yang secara
potensial terkena dampak kegiatan-kegiatan tersebut”.
• Oleh karena itu, secara geografis ICM mencakup DAS bagian
hulu; lahan pesisir (pantai, dunes, lahan basah, dll); perairan
pesisir dan estuaria; dan perairan laut lepas yang masih
dipengaruhi atau mempengaruhi wilayah pesisir serta
segenap kegiatan yang terdapat di dalamnya.
Lanjutan ……

2. “Suatu proses penyusunan dan pengambilan keputusan


secara rasional tentang pemanfaatan wilayah pesisir beserta
segenap sumberdaya alam yang terkandung di dalamnya
secara berkelanjutan”.
• Proses ini dirancang untuk mengatasi permasalahan fragmentasi yang secara
inherent terjadi pada pendekatan pengelolaan secara sektoral (seperti
perikanan, migas, perhubungan, pariwisata , dll); pada terpilahnya jurisdiksi
antar tingkatan pemerintahan, dan pada interface (peralihan) antara lahan
(daratan) dan perairan darat.
• ICM tidak menegasikan (menggantikan) peran pengelolaan sumberdaya
pesisir secara sektoral (perikanan, pengeloaan komoditas air, pertambangan,
dll), tetapi menjamin bahwa kegiatan-kegiatan tersebut berfungsi/berlangsung
secara harmonis.
Lanjutan ……

3. “Suatu proses kontinu dan dinamis dalam penyusunan dan pengambilan


keputusan tentang pemanfaatan sumberdaya kelautan berkelanjutan dari wilayah
pesisir”.
• Seperti dikatakan sebelumnya, bahwa ICM dirancang untuk mengatasi
permasalahan fragmentasi antar sektor dan jurisdiksi wilayah pengelolaan
antar berbagai tingkat pemerintaan.
• Fragmentasi tersebut dapat diatasi melalui penjaminan bahwa semua
keputusan dari semua sektor pembangunan dan tingkat pemerintah harus
diserasikan dan sesuai dengan kebijakan pesisir (kelautan) nasional.
• Oleh karena itu, komponen terpenting dalam ICM adalah rancangan proses
kelembagaan (institutional processes) untuk mencapai harmonisasi yang
secara politis dapat diterima.
Lanjutan ……

4. “Suatu proses kontinu dan dinamis yang


mempersatukan/mengharmoniskan kepentingan antara berbagai
stakeholders (pemerintah, swasta, masyarakat lokal, dan LSM);
dan kepentingan ilmiah dengan pengelolaan pembangunan,
dalam menyusun dan mengimplementasikan suatu rencana
terpadu (integrated plan) untuk membangun (memanfaatkan) dan
melindungi ekosistem pesisir beserta segenap sumberdaya alam
yang terdapat di dalamnya, bagi kemakmuran/kesejahteraan
umat manusia secara adil dan berkelanjutan.
Lanjutan ……

5. “Suatu kerangka (sistem) kerja pengelolaan yang meliputi


penilaian secara komprehensif (comprehensive assessment),
penentuan tujuan, perencanaan dan pengelolaan pembangunan
(pemanfaatan) wilayah pesisir beserta segenap sumberdaya
alamnya, dengan memperhatikan perspektif (aspirasi) tradisional,
budaya dan historis serta konflik kepentingan dan penggunaan”.

6. Proses untuk mengarahkan kegiatan pembangunan sehari-hari


yang berlangsung di kawasan pesisir (the overall control of the
government agencies that oversee the day-to-day human activities
taking place in the coastal zone)
Aspek-aspek yang Dikelola dalam
Pengelolaan Sumberdaya Pesisir

❖ Seberapa luas daerah yang harus dicakup dalam


pengelolaan sumberdaya pesisir ?

❖ Sumberdaya alam dan jasa-jasa lingkungan


kelautan apa saja yang harus dicakup dalam
pengelolaan sumberdaya pesisir ?

❖ Kegiatan pembangunan apa saja ?


PROSES ICM

Stage 1
Issue identification
and assessment
Stage 2
Program Planning
Stage 6 and Preparation
Evaluation

Stage 3
Formal Adoption
Stage 5 and Funding
Operation
Stage 4
Implementation
Pengelolaan Sumberdaya Pesisir

Tekanan Tekanan
Pembangun
Ekonomi Politik
Kota
Perikanan
Navigasi
Sumberdaya Pesisir Budidaya
Pelabuhan
Pertanian
Rekreasi/
Wisata
Rehabilitasi Pengguna Eksploitasi Tambang

Permukiman

Industri
Ukuran Pengelolaan
(Management Measure)
Catatan penting : pengelolaan sumberdaya pesisir

1. Pengelolaan sumberdaya kelautan di wilayah pesisir sebaiknya


dilaksanakan secara terpadu dan berkelanjutan.
2. Beberapa pendekatan pengelolaan sumberdaya kelautan, antara
lain : berbasis masyarakat, berbasis isu, dan berbasis ekosistem.
3. Penelitian sumberdaya kelautan sangat diperlukan dalam
mensejahterakan rakyat.
4. Peran Mitra Bahari sebagai media komunikasi jejaring antar
pemangku kepentingan (key stakeholder) sangat penting dalam
keterpaduan dan keberlanjutan pengelolaan sumberdaya kelautan.

Anda mungkin juga menyukai