Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN

PRAKTIK LAPANGAN

BUDIDAYA TANAMAN CABAI RAWIT SECARA


HIDROPONIK

OLEH
YUNUS ARBILO
1910312929

AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PANCA BHAKTI
2022
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : BUDIDAYA TANAMAN CABAI RAWIT


SECARA HIDROPONIK
Nama : YUNUS ARBILO
Npm : 1910312929
Fakultas/Jurusan : PERTANIAN/AGROTEKNOLOGI
Instansi Kerja Praktek : BADAI PENYULUH PERTANIAN

Dosen Pembimbing

ISMAIL ASTAR

Disahkan Oleh

Ketua Program Studi Dekan


Agroteknologi

Sutikarini, S.P., M.Sc Ir. Agus Suyanto, M.MA


NIDN. 1125028601 NIP. 196708032005011001
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang memberikan
berkat dan rahmat-Nya. Pada kesempatan kali ini, penulis bertujuan untuk memaparkan hasil
laporan sebagai syarat untuk memenuhi syarat mata kuliah praktek lapangan. Adapun hasil
laporan ini bejudul “Manajemen Pengelolaan Gulma terhadap jumlah produksi Tanaman
Menghasilkan Kelapa Sawit Di PT.Agro Pelindo sakti ,Kabupaten Sanggau Kalimantan
Barat.

Penulis menyampaikan terimakasih dan penghargaan yang tulus kepada semua pihak
yang telah turut membantu sehingga laporan praktek lapangan ini dapat diselesaikan atas
bantuan dan kerjasama berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih
kepada :

1. Sutikarini, M.P. M.Sc selaku Ketua Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian
Universitas Panca Bhakti Pontianak.
2. Bapak Ismail Astar, S.Si.,M.Si selaku dosen pembimbing praktek lapangan.
3. Para staf kepegawaian Fakultas Pertanian yang telah memfasilitasi dalam
pembelajaran untuk bekal Praktek Lapangan.
4. Bapak Teguh Aldo, selaku bimbingan lapangan yang memberikan arahan kepada
penulis sewaktu pelaksanaan praktek lapang.
5. Bapak Obet, S.Hut selaku Manager Kebun PT. Agro Palindo Sakti
6. Beserta para Staf PT.Agro pelindo sakti tempat pelaksanaan praktek lapangan
7. Orang tua yang selalu mendukung penulis dalam berbagai hal, khususnya dalam
dukungan material dan spiritual.
8. Teman-teman yang senantiasa membantu penulis dalam menyelesaikan usulan
praktek lapangan ini.
Semoga laporan praktek lapangan ini dapat bermanfaat sebagai acuan dalam
melaksanakan kegiatan praktek lapangan ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasi kepadasemua pihak yang telah membantu
didalam persiapan praktek lapangan. Penulis menyadari bahwa didalam penulisan ini masih
banyak terdapat kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan laporan praktek lapangan ini. Terimakasih.

Pontianak

Sevin Alta
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hidroponik merupakan salah satu sistem pertanian masa depan karena dapat diusahakan
di berbagai tempat, baik di desa, di kota, di lahan terbuka, atau di atas apartemen sekalipun
(Hartus, 2008). Sistem budidaya hidroponik merupakan budidaya tanaman tanpa
menggunakan tanah sebagai media tanaman dengan penambahan nutrisi hara untuk
pertumbuhan. Luas tanah yang sempit, kondisi tanah kritis, hama dan penyakit yang tak
terkendali, keterbatasan jumlah air irigasi, musim yang tidak menentu, dan mutu yang tidak
seragam bisa ditanggulangi dengan sistem hidroponik. Hidroponik dapat diusahakan
sepanjang tahun tanpa mengenal musim. Pemeliharaan tanaman hidroponik pun lebih mudah
karena tempat budidayanya relatif bersih, media tanamnya steril, tanaman terlindung dari
terpaan hujan, serangan hama dan penyakit relatif kecil, serta tanaman lebih sehat dan
produktivitas lebih tinggi (Hartus, 2008). Prinsip dasar hidroponik dibagi menjadi dua yaitu
hidroponik substrat dan NFT (Nutrient Film Technique). Salah satu jenis hidroponik substrat
yaitu sistem wick. Wick Sistem adalah sistem hidroponik paling sederhana. Pada prinsipnya,
sistem sumbu ini hanya membutuhkan sumbu yang dapat menghubungkan antara larutan
nutrisi pada bak penampung dengan media tanam. Air dan nutrisi akan dapat mencapai akar
tanaman dengan memanfaatkan daya kapilaritas pada sumbu (Amiira, 2015). Salah satu
media tanam yang sering digunakan pada sistem wick yaitu rockwool. Rockwool merupakan
media anorganik dengan komponen media berbentuk granula yang berguna untuk menyerap
dan meneruskan air sehingga mempunyai kapasitas memegang air tinggi sehingga
memungkinkannya menyimpan nutrisi hidropnik yang dibutuhkan oleh tanaman untuk
tumbuh.
Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan salah satu tanaman hortikultura dari jenis
sayuran yang memiliki buah kecil dengan rasa yang pedas. Cabai jenis ini dibudidayakan
oleh para petani karena banyak dibutuhkan masyarakat, tidak hanya dalam skala rumah
tangga, tetapi juga digunakan dalam skala industri, dan dieksport ke luar negeri. Tanaman ini
mempunyai banyak manfaat terutama pada buahnya, yaitu sebagai bumbu masak, bahan
campuran industri makanan, dan sebagai bahan kosmetik. Selain buahnya, bagian lain dari
tanaman ini seperti batang, daun, dan akarnya juga dapat digunakan sebagai obat-obatan
(Ashari, 1995). Produksi tanaman cabai rawit ini dari tahun ke tahun terus meningkat, tahun
2009 produksinya sebesar 591.294 ton, sedangkan pada tahun 2010 produksinya sebesar
521.704 ton. Setahun terahir ini produksi tanaman cabai rawit mengalami penurunan
sebanyak 69.590 ton (Deptan, 2011). Selain itu cabai rawit harganya di pasaran seringkali
lebih tinggi dari pada cabai jenis lainnya. Hal ini dikarenakan tidak sedikit petani yang
mengalami gagal panen. Terjadinya gagal panen diakibatkan karena adanya beberapa
kendala, terutama tingkat kesuburan tanah dan hama yang berkembang di tengah udara
lembab sehingga membuat bunga, daun dan tanaman cabai rusak akhirnya mengakibatkan
kegagalan panen

A. Tujuan Praktek Lapangan


1. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengenal dan mengetahui ruang
lingkup pertanian khususnya pada teknik budidaya tanaman secara hidroponik
2. Menjadi media pengaplikasian teori-teori yang diperoleh dari kampus untuk di terapkan
diInstansi terkait.
3. Meningkatkan hubungan kerjasama antara pihak universitas dan instansi terkait.
4. Dapat memahami konsep non akademis seperti etika kerja, profesionalitas kerja dan
disiplin kerja.
B. Manfaat Praktek Lapangan
1. Mahasiswa mendapatkan keterampilan untuk melaksanakan program kerja pada
perusahaan maupun instansi pemerintahan.
2. Melalui praktek kerja lapangan  mahasiswa mendapatkan bentuk pengalaman nyata
serta permasalahan yang dihadapi dunia kerja .
3. Mahasiswa akan menumbuhkan rasa tanggung jawab profesi di dalam dirinya
melalui praktek kerja lapangan.
4. Mengetahui pengertian tentang tanaman farmasi
C. Metode Praktek Lapangan
Metode pengambilan data yang digunakan selama praktek lapangan adalah metode
observasi, dokumentasi dan praktik kerja.
a. Metode observasi merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
suatu pengamatan, dengan disertai pencatatan –pencatatan terhadap keadaan atau
prilaku yang sesuai sasaran.
b. Dokumentasi ialah suatu cara yang dilakukan untuk menyediakan dokumen-dokumen
dengan menggunakan bukti yang akurat dari pencatatan sumber-sumber informasi
khusus dari karangan / tulisan, wasiat buku,dan sebagainya.
c. Praktek kerja ialah suatu kegiatan yang dilakukan bertepatan di lingkungan langsung.
PKLdilakukan oleh murid Sma/Smk, Mahasiswa maupun kariyawan baru.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan diatas melalui pantauan atau obeservasi
dengan metode pengamatan dan dokumentasi masalah yang dapat dirumuskan adalah:
1. Meyakinkan masyarakat sekitar agar memiliki minat untuk mengembangkan
budidaya tanaman secara hidroponik
2. Identifikasi khasiat dan budidaya tanaman perlu diperhatikan dengan seksama
3. Masyarakat sekitar tidak membudidayakan tanaman hidroponik dalam sekala
besar atau mengarah ke agrobisnis
BAB II
GAMBARAN UMUM TEMPAT PRAKTEK LAPANGAN

A. Sejarah
Balai penyuluhan pertanian (BPP) saat ini sebagaimana diatur dalam UU nomor 16
Tahun 2006 tentang sistem penyuluhan pertanian bahwa pada tingkat kecamatan
kelembagaan penyuluh disebut balai penyuluhan pertanian (BPP).
Kota Pontianak mempunyai dua buah balai penyuukuh pertanian (bpp) yang terletak
di kec, Pontianak utara dan Pontianak barat. Blai pwenyuluh pertanian (bpp) pontianak
barat dibangun pada tahun 2019. Balai Penyuluhan Pertanian berdiri tahun 2019 dan mulai
beroperasi secara penuh pada Bulan Januari Tahun 2021. BPP Pontianak Barat terdiri dari
5 Orang Penyuluh Pertanian dengan 1 orang ditunjuk sebagai coordinator BPP serta
dibantu 2 tenaga teknis (Tenaga Petugas Pengolahan Pengembangan dan Pemeliharaan
Bibit Tanaman dan Tenaga Kebersihan).

Tugas pokok penyuluh pertanian adalah menyuluh, selanjutnya dalam menyuluh


dapat dibagi menjadi menyiapkan, melaksanakan, mengembangkan, mengevaluasi dan
melaporkan kegiatan penyuluhan.

Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) :


1. H. Muhammad, S.PKP : Tahun 2021 – Sekarang
Bangunan kantor balai penyuluhan pertanian (BPP) didirikan di atas tanah yang luas
lahannya 30.000 m² dan sebagian lahannya dijadikan lahan demplot bagi Penyuluh
Pertanian. selain bangunan kantor ada juga 1 unit bangunan mes bagi Penyuluh
Pertanian.Tersedia juga sarana berupa komputer PC, printer, kursi, meja, PUTS, motor
dinas, listrik, air, dan jaringan wifi. kantor balai penyuluhan pertanian (BPP) ini
dibawahi oleh dinas pangan, pertanian dan perikanan (DPPP) kota Pontianak.

B. Struktur Organisasi
STRUKTUR BPP PONTIANAK BARAT

5
Koordinator
Penyuluh
H. Muhammad,
S.PKP
Tenaga
Tenaga P4BT
Kebersihan
Burhanuddin
Samoto
Penyuluh WKPP
Paal Lima Penyuluh WKPP
Penyuluh WKPP Penyuluh WKPP
H. Muhammad, Sumur Boor
Parit Tokaya Bangka Belitung
S.PKP Wenny Apriyani,
Sutino, S.ST Teguh Aldo W, SP
Muhammad, S.TP
Kelurahan Binaan :
A.Md Kelurahan Binaan : Kelurahan Binaan : Kelurahan Binaan :
1. Paal Lima 1. Sungai Jawi 1. Parit Tokaya 1. Bangka Belitung Laut
2. Sungai Beliung 2. Mariana 2. Benua Melayu Darat 2. Bangka Belitung Darat
3. Darat Sekip 3. Kota Baru 3. Bansir Laut
3. Sungai Jawi Dalam
4. Sungai Bangkong 4. Akcaya 4. Bansir Darat
4. Sungai Jawi Luar

C. Visi dan Misi


VISI
"Pontianak Kota Khatulistiwa Berwawasan Lingkungan, Cerdas dan Bermartabat"
 
MISI
1. Mewujudkan Kualitas Sumberdaya Manusia yang Sehat, Cerdas dan Berbudaya;
2. Menciptakan Infrastruktur Perkotaan yang Berkualitas dan Representatif;
3. Meningkatkan Kualitas Pelayanan kepada Masyarakat yang Didukung dengan Teknologi
Informasi serta Aparatur yang Berintegritas, Bersih dan Cerdas;
4. Mewujudkan Masyarakat Sejahtera yang Mandiri, Kreatif dan Berdaya Saing;
5. Mewujudkan Kota yang Bersih, Hijau, Aman, Tertib dan Berkelanjutan.

D. Sarana dan Prasarana


- Sarana
1. Komputer PC Jumlah 1 Unit
2. Printers
3. ATK (Kertas,spidol,dll)
4. Jaringan Wifi
5. Meja dan Kursi
6. Kipas Angin
7. PUTS (Perangkat uji tanah sawah)
8. Air
9. Listrik
- Prasarana
1. Ruang pertemuan
2. Dapur
3. WC
4. Gudang
5. Ruang IT
6. Gazebo
7. Rumah Jaga

E. Sumber Daya Manusia


Dalam rangka membangun pertanian yang tangguh diperlukan sumber daya aparat
pertanian yang profesional dibidang pengaturan,pelayanan dan penyuluhan sesuai kualifikasi
dan spesialisasi yang diperlukan bagi proses pembangunan pertanian berkelanjutan.
Aparat pertanian yang profesional dimaksud merupakan penyuluh pertanian sebagai ujung
tombak dalam pemberdayaan pelaku utama dan pelaku usaha agar mereka mau dan mampu
menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi
pasar,teknologi,permodalan dan sumber daya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan
produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan dan kesejahteraannya.
Departemen Pertanian berupaya malakukan percepatan pembangunan pertanian
antara lain ditempuh melalui revitalisasi penyuluh pertanian dengan kebijakan 1 (Satu)
Desa 1 (Satu) Penyuluh guna peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani dan
keluarganya.
Untuk Penyuluh pertanian yang bertugas di bpp Pontianak barat, terdiri dari 4 kec
yaitu: Kec. Pontianak barat, Pontianak kota, Pontianak selatan, Pontianak tenggara Dan 16
kelurahan.

Jlh Poktan/
No WKPP Kecamatan Jlh. Kelurahan Jlh. Gapoktan
KWT
1. Paal Lima Pontianak Barat 4 2 26
2. Sumur Boor Pontianak Kota 4 2 19
3. Parit Tokaya Pontianak Selatan 4 2 21
4. Bangka Belitung Pontianak Tenggara 4 3 18
16 9 84
Sumber : Database Kelompok Tani Kota Pontianak Tahun 2021
TABEL 1.DATA SDM PENYULUH PERTANIAN BPP PONTIANAK BARAT

No Nama Pangkat Jabatan NIP WKPP JML.


BINAAN KEL.
(DESA) TANI
1 2 3 4 5 6 7
1 H. Muhammad, S.PKP Penyuluh Koordinator 196302021987101001 Paal Lima 15
pertanian dan PPL
madya (PNS)
2 Wenny Apriyani, S. TP Penyuluh PPL (PNS) 198304022008032001 Sumur 19
Pertanian Bor
Muda
3 Sutino S.ST Penyuluh PPL (PNS) 197211052007011014 Parit 21
Pertanian Tokaya
Pertama
4 Teguh Aldo W,SP Penyuluh PPL (PNS) 198312262014081002 Bangka 18
Pertanian Belitung
Pertama
5 Muhammad, A.Md PPL (P3K) Paal Lima 11
JML 5 4 84

F. Kondisi Lahan/Kebun Milik BPP Luas dan Jenis Tanaman


Titik koordinat -0,0333010, 109, 2786247. Luas keseluruhan Lahan 30.000 m2 (3

Ha), terdiri dari kantor, Rumah Jaga 1 unit dan lahan kebun (lahan Demplot) BPP. Lahan
untuk kebun (DEMPLOT) 2 Ha. (20.000 M2). Jenis-jenis tanaman yang ditanaman sebagai
berikut:
1. Hortikultura (sawi, kangkung, bayam, cabe, labu air, mentimun, kacang panjang,
pare).
2. Padi
3. Ubi Kayu dan Ubi Jalar
4. Jamur Tiram
5. Tanaman Buah (durian, lengkeng, rambutan, langsat, pisang, sirsak, manggis)
6. Tanaman farmasi (kunyit, serai, kumis kucing, temulawak)
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK LAPANGAN
A. Waktu dan Tempat Praktek Lapangan
Praktek lapangan ini dilaksanakan di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) yaitu balai
penyuluhan yang terletak di kecamatan Pontianak Barat. Kegiatan lapangan ini
dilaksanakan kurang lebih selama 1 bulan dimulai tanggal 9 Februari 2022 – 4 Maret
2022.
B. Tahapan Pelaksanaan Praktek Lapangan
1. Sebelum melaksanakan kegiatan PKL, mahasiswa diwajibkan untuk melakukan 1
konsultasi dengan dosen pembimbing PKL untuk menerima pengarahan kegiatan PKL.
2. Mahasiswa melaksanakan PKL sesuai dengan jadwal yang ditentukan dengan
membawa: surat pengantar dari kampus, lembar laporan kegiatan harian PKL dan
lembar penilaian oleh pembimbing lapangan.
3. Dengan sepengetahuan dan persetujuan dosen pembimbing PKL, mahasiswa dapat
melaksanakan PKL pada masa libur semester.
4. Mahasiswa harus aktif melibatkan diri dalam kegiatan PKL yang ditetapkan sesuai
arahan yang diberikan oleh pambimbing lapangan dilokasi PKL. Mahasiswa harus
memperlihatkan bukti-bukti keterlibatan dilokasi PKL dan mencatat kegiatan yang
dilakukan selama melaksankan PKL pada lembar laporan kegiatan harian yang
ditandatangani oleh pembimbing lapangan.
C. Mekanisme Pelaksanaan Praktek Lapangan
1. Mahasiswa mengajukannama-nama anggota kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 3-
10 orang anggota.
2. Ketua Program studi menentukan dosen pembimbing PKL untuk masing-masing
mahasiswa.
3. Mahasiswa meminta surat pengantar ke bagian akademik untuk diserahkan ke
perusahaan/instansi tempat kegiatan PKL berlangsung.
4. PKL dilaksanakan selama -/+ 1 bulan.
5. Selama kegiatan PKL, mahasiswa melakukan bimbingan PKL dengan dosen
pembimbing sekurang-kurangnya satu kali dalam seminggu.
6. Selama PKL, setiap mahasiswa PKL wajib mengisi jadwal kehadiran PKL setiap
berkunjung ke lokasi PKL.
D. Pelaporan di Lokasi
Saat tiba dilokasi Praktek Lapangan mahasiswa pertama kali menemui serta melapor
kepada pimpinan BPP tempat Praktek Lapangan. Dengan tujuan agar instansi yang
bersangkutan mengetahui kedatangan Mahasiswa Praktek Lapangan Program Studi
Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Panca Bhakti Pontianak. Setelah itu
pimpinan akan menginstruksikan kepada PPL untuk mendampingi mahasiswa selama
proses kegiatan Praktek Lapangan berlangsung.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
PRAKTIK LAPANGAN
1. Penyemain Benih
Semai benih pada tray atau wadah semai, gunakan benih yang
tingkat germinasinya diatas 80%. Media semai yang baik dan
umum digunakan adalah rockwool. Rockwool sangat praktis karena
memiliki daya serap air yang tinggi dan steril. Jika benih telah
cukup umur pindahkan ke media tanam

Media Semai Rockwool

2. Penyiapan media tanam Gunakan media tanam yang poros bisa


campuran sekam bakar dan pasir kerikil, atau campuran rockwool
dan pasir kerikil. Tempatkan media tanam pada wadah yang
diinginkan seperti pot atau kaleng bekas.

3. Pemberian Nutrisi Gunakan nutrisi hidroponik yang tepat,


pemberian nutrisi dalam cara hidroponik sangat penting bagi
menanam pertumbuhan tanaman. Anda bisa meracik sendiri atau
membeli nutrisi hidroponik pasaran. Pemberian nutrisi bisa dengan
cara siram manual pagi dan sore hari, atau jika anda ingin lebih
praktis anda bisa mencoba cara menanam hidroponik dengan sistem
sumbu atau wick silahkan cek pada gambar. Sumbu (bisa dari
kapas, sumbu kompor atau kain bekas) akan mengalirkan nutrisi ke
seluruh bagian tanaman. Teknik wick ini adalah salah satu teknik
hidroponik sederhana.

BAB V
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai