PROPOSAL
OLEH :
SRI HARTATI
NIM. 0705201001
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkah,
rahmat, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal
penelitian ini tepat pada waktunya. Shalawat berangkaikan salam tak lupa
dihadiahkan kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW, yang syafaatnya
diharapkan diakhirat kelak. Laporan proposal skripsi ini disusun sebagai salah
satu syarat untuk mengerjakan skripsi pada program Strata-1 di Prodi Fisika,
Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis banyak mendapatkan doa,
dukungan, semangat, dan bimbingan dari berbagai pihak. Dengan demikian,
penulis ucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Nurhayati, M.Ag., selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera
Utara Medan.
2. Zulham, SHI, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sumatera Medan.
3. Nazaruddin Nasution, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Fisika, Fakultas
Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan.
4. Suendri, M.Kom., selaku Sekretaris Program Studi Fisika, Fakultas Sains
Dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan.
5. Lailatul Husna Br. Lubis, M.Sc., selaku pembimbing I yang telah
memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis selama penyusunan
proposal.
6. Mulkan Iskandar Nasution, M.Si., selaku pembimbing II yang telah
memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis selama penyusunan
proposal.
7. Dr. Abdul Halim Daulay, S.T., M.Si., selaku Dosen Penasihat Akademik
yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam
penyusunan proposal.
8. Kedua orang tua, Ibunda Tercinta Suriatun yang telah menjadi Madrasah Al-
ula dan Ayahanda Sugino yang telah memberikan doa, dukungan, dan kasih
sayang.
9. Kepada kakak tersayang Tia Pratiwi, Amd.Keb., dan abang tersayang Dwi
Winata yang telah memberikan doa, dukungan dan semangat kepada penulis.
10. Semua pihak yang telah memberikan dukungan, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan ini.
Akhir kata, penulis berharap kepada Allah SWT yang membalas segala
kemurahan hati semua pihak yang telah membantu, dan semoga proposal
penelitian ini dapat membawa manfaat bagi penulis dan para pembaca.
SRI HARTATI
NIM. 0705201001
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Umumnya kangkung dan lele ditanam secara terpisah. Kangkung sebagian besar
ditanam dengan teknik budidaya lahan pertanian. Kangkung merupakan sayuran yang
paling banyak dikonsumsi oleh penduduk Indonesia yang tinggal di perkotaan, dengan
rata-rata setiap orang mengonsumsi 9,43 gram per hari. (Badan Pusat Statistik, 2019)
Faktor penting yang mempengaruhi produksi kangkung adalah luas lahan, bibit,
pupuk urea, pupuk fonska, pestisida, dan tenaga kerja. (Rarasati dan Prihtanti, 2020)
Lahan pertanian di Indonesia terus menyusut karena adanya konversi menjadi lahan
industri dan pemukiman. (Adiyaksa et al, 2020) Dalam menanam kangkung secara
organik, perlakuan dengan pupuk kompos sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan
tanaman kangkung. Dosis kompos yang optimal untuk diaplikasikan pada lahan
tanaman kangkung adalah 1,5 kg per meter persegi. (Raksun, et al. 2020) Selain itu,
ketersediaan air juga berpengaruh besar terhadap pertumbuhan tanaman kangkung.
Kekurangan air pada budidaya kangkung dapat menurunkan produksi hingga 64,3%.
(Wibowo dan Sitawati, 2017)
Sistem akuaponik merupakan sistem yang saling menguntungkan bagi tanaman
dan ikan. Nutrisi tanaman dapat diperoleh dari kotoran dan partikel makanan ikan yang
mengendap di dasar kolam, sehingga menghasilkan air dengan kualitas yang memenuhi
standar budidaya perikanan. (Dauhan et al, 2014; Farida et el, 2017) Kestabilan oksigen
terlarut dalam air dicapai melalui sistem sirkulasi air berupa pancuran yang menyebabkan
terjadinya benturan dengan air kolam.
Produktivitas tanaman yang ditanam dengan sistem akuaponik lebih baik
dibandingkan tanaman konvensional karena tersedianya air yang cukup dan tambahan
unsur hara dari kotoran ikan dan sisa makanan. (Wicaksana et al, 2015) Kangkung darat
(Ipomoea reptans Poir) dan pakcoy (Brassica rapu Linnaeus) merupakan makanan nabati
yang dikonsumsi manusia. Umumnya budidaya tanaman kangkung dan pakcoy
dilakukan secara hidroponik langsung di lapangan, meskipun ada juga yang
menggunakan sistem aquaponik. Sistem aquaponik merupakan teknologi yang
memadukan budidaya ikan dan hidroponik, dimana limbah sisa budidaya ikan berupa
pakan dan feses dimanfaatkan tanaman sebagai pupuk. (Zidri, 2019) Kurangnya
pemahaman masyarakat mengenai sistem budidaya akuaponik mempunyai implikasi
ekonomi dan polusi yang merugikan.
Sistem budidaya akuaponik ini memberikan dampak positif terhadap lingkungan,
antara lain ramah lingkungan, konservasi air dan lahan, serta keseimbangan ekologi ikan,
bakteri, dan tumbuhan. Selain itu, sistem akuaponik menghasilkan dua produk berbeda:
tanaman dan ikan, yang juga meningkatkan keuntungan.
Menurut Rahmadhani, 2020 hasil penelitian kualitas sayuran kasepack
(kangkung, cerda, bok choy) menggunakan sistem akuaponik DWC (DeepWater
Culture) menunjukkan bahwa diperoleh pertumbuhan tanaman kangkung yang optimal,
sedangkan pertumbuhan selada dan pakcoy menghasilkan pertumbuhan yang kurang
optimal. Oleh karena itu, perlu dipertimbangkan perawatan tanaman kangkung dan
pakcoy dengan sistem akuaponik sederhana (Budikdamber) karena dapat mengurangi
limbah organik dan anorganik pada budidaya ikan lele serta mengurangi pencemaran
lingkungan.