Anda di halaman 1dari 6

AEROPHONIC DAN WICK SYSTEM

Dosen pengampu:

Intan Kusuma Wardani, S.TP., M.Sc

Dr. Ir. Soesilo Wibowo, MS

Galuh Widyadhari

021121109

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI MEKANISASI PERTANIAN

POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN BOGOR

JL. ARIA SURIALAGA NO. 1 PASIRJAYA KECAMATAN. BOGOR BARAT


KOTA BOGOR, JAWA BARAT 16119
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mandiri
saya yang berjudul “Aerophonic dan Wick system”. Pada tugas mandiri ini saya
banyak mengambil dari berbagai sumber dan referensi dan pengarahan dari berbagai
pihak. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini penyusun mengucapkan terimakasih
sebesar-sebesarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
tugas mandiri ini.

Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa tugas mandiri ini sangat jauh dari
sempurna, maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun guna kesempurnaan tugas mandiri ini.

Akhir kata penyusun mengucapkan terimakasih dan semoga tugas mandiri ini dapat
bermanfaat untuk semua pihak yang membaca.

Bogor, 11 Maret 2022

Galuh Widyadhari
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Tujuan Penelitian............................................................................................3
C. Manfaat Penulisan..........................................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Lahan Basah...................................................................................................5
B. Jenis jenis Traktor..........................................................................................8
C. Alat Penggemburan Tanah.............................................................................11

BAB III PEMBAHASAN

A. Manfaat Traktor Pada Lahan Basah...............................................................12

BAB IV KESIMPULAN

A. Kesimpulan....................................................................................................14

LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Hidroponik merupakan teknik budidaya tanaman tanpa menggunakan
media tanah, melainkan menggunakan air sebagai media tanamnya.
Keuntungan hidroponik adalah: (a) tidak memerlukan lahan yang luas (b)
mudah dalam perawatan (c) memiliki nilai jual yang tinggi. Sedangkan
kelemahan hidroponik adalah: (a) memerlukan biaya yang mahal (b)
membutuhkan keterampilan yang khusus. Jenishidroponik sangat beragam
yaitu sistem irigasi tetes, sistem wick, sistem Nutrient Film Tehnique (NFT).
Jenis hidroponik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sistem wick.
Hidroponik sistem wick sangat tepat digunakan bagi pemula yang ingin
bertanam dengan cara hidroponik, karena prinsipnya yang mendasar hanya
memanfaatkan kapilaritas air. Keunggulan lainnya adalah tidak memerlukan
perawatan khusus, mudah dalam merakit, portabel (dapat dipindahkan), dan
cocok di lahan terbatas .
Media tanam tidak hanya sebatas menggunakan tanah dan air sebagai
nutrisi pertumbuhan tanaman. Media tanam dapat menggunakan teknik
hidroponik dengan menggunakan nutrisi A ataupun nutrisi B. Era modern
seperti saat ini, media tanam hidroponik sangat membantu bagi skala rumah
tangga yang tidak memiliki lahan kosong untuk bercocok tanam sehingga
lahan yang sempit sekalipun dapat dimanfaatkan untuk menanam sayuran
seperti bayam, tomat, sawi dan cabai. Selain tanah sebagai media tanam,
sistem hidroponik dapat menggunakan media sabut kelapa sebagai media
tanam ataupun dapat menggunakan rockwoll yang umum digunakan dalam
sistem hidroponik.
Teknologi penanaman dengan teknik aeroponik merupakan teknologi
bercocok tanam sayuran yang sudah mulai banyak dilakukan oleh pengusaha
agribisnis. Hasil produksi sayuran yang ditanam dengan menggunakan
teknologi ini sekarang ini sudah mulai banyak ditemukan di berbagai pasar
swalayan di kota-kota besar. Meskipun harganya tinggi, namun sayuran ini
selalu habis dibeli konsumen. Konsumen biasanya dari kalangan menengah
keatas. Alasan konsumen tetap memburu produk ini karena kualitas baik,
higienis, sehat, segar, renyah, beraroma dan citarasa tinggi.
Produk yang dipasarkan, khususnya di toko swalayan/ supermarket/
hypermarket dituntut tiga hal pokok, yaitu kualitas, kontinuitas, dan
produktifitas. Jika budidaya dilakukan dengan cara konvensional (di tanah),
maka akan sulit sekali karena banyak faktor yang mempengaruhi. Salah satu
cara untuk memenuhi ketiga tuntutan tersebut adalah dengan sistem
hidroponik, khususnya aeroponik. Beberapa alasan menggunakan sistem
aeroponik yaitu luasan lahan untuk pertanian dengan tanah semakin berkurang
dan harga sewa/beli tanah semakin mahal. Dengan menerapkan sistem
aeroponik, akan mengurangi ketergantungan ketersediaan tanah dan tidak
dibutuhkan rotasi tanam. Indonesia mempunyai 2 musim, dimana musim
hujan untuk pertanian sayuran di tanah akan menghadapi kendala yang lebih
besar, yaitu jadwal tanam sering berubah-ubah dan sering terkendala hama
serta penyakit tanaman. Dengan sistem aeroponik, dipastikan dapat menanam
sepanjang musim. Artinya ketersediaan sayuran lebih terjamin.
Penanaman di tanah sangat tergantung pada kualitas tanah, perawatan,
dan cuaca. Jika tidak diketahui kualitas tanah, maka akan sulit untuk
memaksimalkan pertumbuhan tanaman. Diperparah lagi jika musim hujan,
banyak hara yang akan tercuci oleh air hujan (leaching). Dengan cara
aeroponik, ketersediaan nutrisi tanaman dapat lebih terjamin setiap saat,
sehingga hasil produksi dapat maksimal. Pada komoditi tertentu bahkan dapat
memperpendek umur panen dengan kualitas yang sama. Kualitas premium
dengan volume yang banyak bukanlah sesuatu yang mustahil untuk diperoleh.
B.

Anda mungkin juga menyukai