Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

HIDROPONIK

DISUSUN OLEH:

ARIFIN MIRACLE THAMIN

UNIVERSITAS NEGERI MANADO

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDY BIOLOGI TAHUN

2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi TUHAN yang Maha Esa, Maha Pengasih, Maha Penyayang saya
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Adapun makalah ini telah saya usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan
bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu tidak lupa kami menyampaikan bayak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan
baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang
dada dan tangan terbuka saya membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin
memberi saran dan kritik kepada saya sehingga saya dapat memperbaiki makalah ini.
Saya harap dari makalah ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat
memberikan inpirasi terhadap pembaca.

Tondano 30 Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................i
BAB 1 Pendahuluan................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................1
1.3 Tujuan...........................................................................................................................1
BAB 2 Pembahasan.................................................................................................................2
2.1 Pengertian Hidroponik.................................................................................................2
2.2 Manfaat Hidroponik.....................................................................................................2
2.3 Keunggulan Hidroponik................................................................................................3
2.4 Jenis – jenis Sistem Hidroponik....................................................................................4
2.5 Jenis – jenis Tanaman Hidroponik................................................................................6
2.6 Perawatan Dan Pemeliharaan Tanaman Hidroponik....................................................8
BAB 3 Penutup......................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan dan Saran................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................11

1
BAB 1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Hidroponik merupakan metode yang sangat cocok digunakan, karena hal tersebut
dapat untuk mengurangi kebutuhan air, risiko makanan yang tidak sehat, pencemaran
lingkungan. Berkebun bagi sebagian orang apalagi yang berasal dari kota tidak hanya
sekedar sebagai hobi saja melainkan juga salah satu bentuk tindakan untuk mendukung
ketahanan pangan, memperindah lingkungan dan bagi yang menekuninya dengan serius
akan mampu meraup keuntungan dalam jumlah besar.

Berbagai sistem hidroponik dapat digunakan di daerah perkotaan secara intensif


untuk meningkatkan nilai produksi tanaman. Salah satu cara tanam hidroponik yang
dapat dilakukan di perkotaan adalah vertikal farming dan sky farm. Metode penanaman
hidroponik memiliki berbagai macam keunggulan, yaitu pertumbuhan tanaman dapat di
kontrol (Lingga, 2004), tanaman dapat berproduksi dengan kualitas dan kuantitas yang
tinggi, tanaman jarang terserang hama penyakit karena terlindungi, pemberian air irigasi
dan larutan hara lebih efisien dan efektif, dapat diusahakan terus menerus tanpa
tergantung oleh musim, dan dapat diterapkan pada lahan yang sempit

1.2 Rumusan Masalah

● Apa itu Hidroponik ?

● Apa saja keuntungan dari hidroponik ?

● Apa saja jenis – jenis hidroponik ?

● Apa teknik dalam hidroponik ?

● Apa saja perawatan dalam hidroponik ?

1
1.3 Tujuan
Agar kita dapat membantu para masyarakat untuk mempermudah dan juga
menghasilkan produk – produk pertanian yang lebih berkualitas dan sangat bermanfaat
bagi tubuh para konsumen dan semua orang.

2
BAB 2 Pembahasan

2.1 Pengertian Hidroponik

Hydroponic secara harfiah berarti Hydro = air, dan phonic = pengerjaan. Sehingga
secara umum berarti system budidaya pertanian tanpa menggunakan tanah tetapi
menggunakan air yang berisi larutan nutrient. Budidaya hydroponik biasanya
dilaksanakan di dalam rumah kaca (greenhouse) untuk menjaga supaya pertumbuhan
tanaman secara optimal dan benar – benar terlindung dari pengaruh unsur luar seperti
hujan, hama penyakit, iklim dan lain–lain. Keunggulan dari beberapa budidaya dengan
menggunakan system hydroponic antara lain: Kepadatan tanaman per satuan luas dapat
dapat dilipat gandakan sehingga menghemat penggunaan lahan. Mutu produk seperti
bentuk, ukuran, rasa, warna, kebersihan dapat dijamin karena kebutuhan nutrient
tanaman dipasok secara terkendali di dalam rumah kaca. Tidak tergantung musim/waktu
tanam dan panen, sehingga dapat diatur sesuai dengan kebutuhan pasar.

Jenis hidroponik dapat dibedakan dari media yang digunakan untuk berdiri tegaknya
tanaman. Media tersebut biasanya bebas dari unsur hara, sementara itu pasokan unsur
hara yang dibutuhkan tanaman dialirkan ke dalam media tersebut melalui pipa atau
disiramkan secara manual.

2.2 Manfaat Hidroponik


Teknik hidroponik memberikan banyak sekali manfaat, baik bagi tanamannya maupun
bagi orang yang merawatnya. Dirangkum dari buku Hidroponik: Strategi Menanam di
Lahan yang Sempit oleh Devi Murti Prakastiwi, berikut ini adalah manfaat hidroponik:

● Bebas Hama

Menanam di lahan yang luas memiliki kemungkinan akan terserang hama dan penyakit
yang berasal dari media tanah yang digunakan dalam menanam. Dengan menggunakan
sistem hidroponik, tentu kamu tidak perlu menggunakan tanah sehingga akan terbebas
dari hama. Hal ini tentu akan membuat proses pertumbuhan lebih optimal.

3
● Memaksimalkan Ruang

Manfaat hidroponik yang selanjutnya adalah dengan memaksimalkan ruang karena


tidak membutuhkan ruang yang luas. Kamu bisa memanfaatkan beberapa tempat seperti
teras rumah atau balkon untuk melakukannya.

● Hemat Air

Cara ini juga akan membuat penggunaan air untuk perkembangan tanaman menjadi
lebih sedikit. Tanaman hidroponik bisa tumbuh dengan air yang lebih sedikit jika
dibandingkan dengan cara menanam tradisional.

● Lebih Cepat Panen

Ketika menanam menggunakan metode hidroponik, kamu bisa mengatur panas, cahaya
matahari, dan hidrasi yang dibutuhkan tanaman. Metode ini juga membuat nutrisi lebih
mudah tersedia dan diserap oleh tanaman sehingga proses pertumbuhannya lebih cepat.

● Mengurangi Penggunaan Pestisida

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa metode ini akan menghindarkan
tanaman dari hama sehingga kamu bisa menghindari penggunaan pestisida. Dengan
begitu, tanaman yang dihasilkan pun lebih organik dan tentunya lebih sehat.

2.3 Keunggulan Hidroponik


Menurut Asnarni Lubis dalam bukunya Modul Biologi: Hidroponik,berikut ini adalah
keunggulan dari metode ini:

● Solusi terbaik untuk menyalurkan hobi bercocok tanam bagi kamu yang tidak
memiliki pekarangan yang luas.

4
● Tidak perlu menggunakan pupuk yang banyak sehingga akan lebih hemat
dibandingkan dengan media tanah.
● Penggunaan air jauh lebih sedikit, Karena dalam penerapannya air adalah
sumber media utama dalam menanam hidroponik.
● Lingkungan budidaya tanaman jadi lebih besar karena tidak menggunakan
media tanah.
● Dapat ditanam di mana saja dan tidak membutuhkan pencahayaan yang banyak.

● Bebas dari hama dan penyakit karena hal tersebut berasal dari tanah.

● Apabila tanaman hidroponik untuk tujuan komersil maka dapat dijual dengan
lebih tinggi karena kualitasnya yang tinggi.
● Tidak perlu lagi mencangkok tanaman.

● Dapat dengan mudah mengecek akar tanaman secara rutin sehingga bisa
memastikan tanaman tersebut tumbuh dengan baik atau tidak.
● Dapat dikonsumsi secara keseluruhan baik akar, buah, maupun batangnya
karena bebas dari hama.
● Proses pertumbuhan dan perkembangannya lebih cepat.

2.4 Jenis – jenis Sistem Hidroponik


Di bawah ini kami uraikan beberapa sistem hidroponik yang telah diterapkan oleh
negara-negara maju dan berkembang. Baik untuk skala penghobi ataupun bisnis. Antara
lain :

1. AEROPONIC SYSTEM

Merupakan sistem hydroponik yang canggih dan membutuhkan investasi yang cukup
mahal. Cara kerjanya yakni larutan nutrisi dari penampungan disemprotkan (injeksi)
melalui nosel ( nozzle spray ) berbentuk kabut langsung ke akar, sehingga akar tanaman
lebih mudah menyerap larutan nutrisi yang terukur ( ppm ) serta oksigen. Dengan
menggunakan pewaktu (timer) maka, secara berkala akar akan selalu disemprotkan
menggunakan nosel khusus dengan durasi tertentu agar akar tanaman tetap basah.

2. SISTEM IRIGASI TETES ( DRIP IRRIGATION )

5
Sistem Irigasi Tetes merupakan system hidroponik yang sering digunakan untuk saat
ini. Sistem operasinya sederhana yaitu dengan menggunakan timer untuk mengontrol
kerja pompa air. Pada saat pompa air dihidupkan, pompa meneteskan nutrisi ke masing-
masing tanaman, air irigasi diberikan perlahan-lahan dengan tetesan terputus-putus atau
terus menerus berupa aliran tipis atau semprotan kecil. Salah satu modifikasi sistem
irigasi tetes ini yakni menggunakan pipa berlubang tanpa menggunakan komponen
emiter/ penetes. Supaya tanaman berdiri tegak, maka tanaman ditopang menggunakan
media tanam lain seperti cocopeat (serbuk sabut kelapa ), sekam bakar, batu zeolit,
arang, pasir dan lain lain selain tanah.

3. NFT ( NUTRIENT FILM TECHNIQUE )

Teknik ini adalah cara yang paling populer dalam istilah hidroponik, biasanya
diterapkan untuk skala bisnis . Sistem NFT ini secara terus menerus mengalirkan nutrisi
yang terlarut dalam air tanpa menggunakan timer untuk pompanya selama minimal 10
s/d 14 jam setiap harinya . Nutrisi ini mengalir kedalam gully (wadah berbentuk persegi
seperti talang air) melewati akar-akar tumbuhan dan kemudian kembali lagi ke
penampungan air, begitu seterusnya. Air nutrisi yang mengalir sangatlah tipis berkisar 2
mm s/d 4 mm , dengan kemiringan gully 3 cm per 1 m nya. Jadi air akan mengalir
dengan lancer hingga menimbulkan riak-riak di dalam gully, dan akarpun akan
terpenuhi pasokan oksigennya. Kelemahan sistem ini adalah air nutrisi diharuskan tetap
mengalir dari pagi sampai sore tanpa putus, artinya jika terjadi kerusakan pompa atau
ada masalah lain hingga terhentinya sirkulasi air, maka akan beresiko kematian atau
mempengaruhi mutu pertumbuhan terhadap tanaman.

4. DFT ( DEEP FLOW TECHNIQUE )

Teknik ini mirip dengan NFT. Pada DFT ketebalan air nutrisi 2 s/d 4 cm dan tidak ada
kemiringan. Jadi seandainya terjadi masalah hingga sirkulasi terhenti , tanaman tetap
aman karena masih ada genangan air nutrisi 2 s/d 4 cm. Di Indonesia biasanya
menggunakan pipa pvc (2 s/d 4 inchi) , karena susahnya untuk mendapatkan gully 5.
Sistem Ebb & Flow Bekerja dengan cara membanjiri sementara wadah pertumbuhan
dengan nutrisi sampai air pada batas tertentu, kemudian mengembalikan nutrisi itu ke

6
dalam penampungan, begitu seterusnya. Sistim ini memerlukan pompa yang
dikoneksikan ke timer. Atau biasanya disebut sistim pasang surut. Air akan
menggenang dan membasahi akar selama waktu tertentu, yakni disesuaikan kebutuhan
tanaman dan kondisi lingkungan.

6. Walter Culture

Merupakan system hidroponik yang sederhana . Di Indonesia lebih populer disebut


dengan Sistim Rakit Apung . Wadah yang menyangga tumbuhan biasanya terbuat dari
Styrofoam (atau lainnya) dan mengapung langsung di atas cairan nutrisi. Dibantu
pompa udara (aerator) ke dalam air stone yang membuat gelembung-gelembung sebagai
suplay oksigen tambahan ke akar-akar tanaman.

7. Sistem Sumbu ( Wick System )

Ini salah satu system hidroponik yang paling sederhana sekali dan biasanya digunakan
oleh kalangan pemula. Sistem ini termasuk pasif, karena tidak ada partpart yang
bergerak. Nutrisi mengalir ke dalam media pertumbuhan dari dalam wadah
menggunakan perantara sejenis sumbu, seperti kain flanel atau lain sebagainya.

2.5 Jenis – jenis Tanaman Hidroponik


1. Selada Hijau

Selada hijau menjadi salah satu yang cocok untuk dijadikan tanaman hidroponik.
Menurut info pemilik vale farm William proses tanaman selada hijau menanamnya
sebagai berikut:

● Semai menggunakan rockwool per kotak dan diberi benih satu per satu diamkan

selama seminggu,

● Siram dengan air biasa tanpa campuran apapun (jgn terlalu basah dan jangan

terlalu kering) tunggu selama seminggu,

● Setelah seminggu dipindahkan ke meja semai yang sudah diberi nutrisi AB Mix

disemaikan selama seminggu,

7
● Setelah itu peremajaan tanaman agar membutuhkan waktu maksimal selama 2

minggu

● Berikutnya bagian pendewasaan 2 minggu, baru setelah itu dipanen sekitar

seminggu.

Hidroponik tanaman sangat mengatur dari pH air, nutrisi vpn, kandungan air yang
terlarut dengan pH 5,5-6,5 dan TDS sekitar 1200.

2. Kangkung

Tanaman sayur lebih subur di sekitar daerah tropis seperti di Indonesia. Tanaman ini
banyak dibudidayakan karena pertumbuhan yang cepat dan menjadi konsumsi sehari-
hari. Sudah banyak yang mencoba untuk membudidayakan hidroponik kangkung karena
tidak membutuhkan lahan yang terlalu luas atau cukup dengan baskom.

● Masukan benih kangkung dalam wadah dengan wadah hidroponik

ember/baskom, jika sudah tumbuh lalu pindahkan ke wadah tempat persemaian


(ke dalam wadah yang lebih besar).

● Cara penyemaian, masukan media tanaman agar tetap lembab (seperti cocopeat)

lalu masukan 1-2 biji pada cocopeat dan siram air sedalam 1 cm.

● Hasil panen kurang lebih selama 30 hari / 1 bulan. Jika sudah panen, cukup

potong daun kangkung yang masih muda (tidak usah dengan akarnya).
3. Sawi Hijau

Sawi mempunyai kandungan air dan serat yang tinggi maka dari itu diperkaya vitamin
juga mineral yang baik untuk dikonsumsi, tanaman ini diperkaya antioksidan untuk
meningkatkan imun tubuh dan dapat mencegah penyakit kanker. Tanaman sawi ini
terlihat segar mempunyai tekstur yang renyah dan halus, hingga permintaan sayuran ini
meningkat.

Ada 2 tahap untuk menanam sawi secara hidroponik:

8
❖ Tahap 1

● Semai potong media rockwool dengan sesuai yang diinginkan dan sesuai tempat.

● Siapkah benih sawi 1 kotak rockwool untuk 1 benih dan siram air

● Jaga kelembaban rockwool dalam keadaan lembab hingga hari ke 6.

● Lubangi styrofoam dengan kawat pembolong dan lapisi bagian bawah

menggunakan plastik supaya air tidak keluar lalu masukan nutrisi hidroponik ke
dalam literan air sekitar 3/4 dari box.

❖ Tahap 2

● pisahkan kotak rockwool sesuai garis potongan waktu penyemaian. Siapkan

netpot dan masukan kain flanel sebagai sumbu, ambil potongan rockwool dan
jangan lupa kain flanel harus menyentuh air nutrisi.

● Selalu cek volume nutrisi, jika sekiranya kurang segeralah menambahkan nutrisi

dengan waktu sekitar 27 hari.

Adapun tanaman lainnya yang bisa kita coba menggunakan teknik hidroponik,
diantaranya:

Tomat Merah - Sayur Pakcoy.- Sayur Kailan.- Ketumbar - Strawberry

2.6 Perawatan Dan Pemeliharaan Tanaman Hidroponik

1) Sinar Matahari

Sinar matahari merupakan sumber energi utama, karena ini akan mempengaruhi
perkembangan fotosintesis tanaman hidroponik yang kita tanam. Jika kita mengaplikasi
di tempat outdoor untuk pastikanlah tanaman harus terkena sinar matahari meskipun
secara tidak langsung, biasanya tanaman yang baik membutuhkan sekitar minimal 5 jam
per hari. Namun, untuk pengelolaan secara indoor, tidak lupa untuk memastikan cahaya
dari lampu agar tumbuh secara maksimal .

9
2) Menggunakan Rumah Plastik UV

Jika sudah mempunyai lahan yang lebih luas, ada baiknya untuk membuat rumah plastik
UV. Kenapa? Karena sinar matahari secara langsung pada tanaman hidroponik jika
terlalu lama akan mengakibatkan tanaman mudah layu juga melindungi dari air hujan
secara tiba-tiba.

Selain itu jika tanaman hidroponik terkena air hujan akan mengakibatkan konsentrasi
nutrisi air menjadi sedikit dan tidak maksimal .

3) Pemberian Nutrisi

Nutrisi menjadi suatu hal yang sangat penting bagi tumbuhan hidroponik agar semakin
subur dan perkembangannya tetap stabil. Agar nutrisi selalu tercukupi, dengan cara
memberi tambahan larutan nutrisi jika nutrisi sebelumnya sudah berkurang atau
setidaknya memberikan degan perkiraan sepertiga dari volume sebelumnya.

4) Persiapan alat dan bahan

Penanaman hidroponik dapat dilakukan siapapun bahkan bagi pemula. Hanya saja
meskipun begitu kita harus memperhatikan kebutuhan alat, bahan dan pengetahuan.
Karena hidroponik ini mungkin menjadi suatu hal / hobi baru dikalangan saat ini,
apalagi disaat pandemi. Pada dasarnya memang hampir sama dengan sistem penanaman
biasa, namun alat, bahan dan media tanam menjadi persiapan yang wajib kita butuhkan
misalnya:

● Rockwool: Ini sangat penting karena menjadi hal komponen yang utama untuk

bercocok tanam secara hidroponik.

● Netpot: Memang adapun sebagian tanaman tidak menggunakan netpot, tapi

kebanyakan tanaman yang menggunakan sistem Nutrient Film Teknik, Drip


Sistem, EBB and flow system sangat memerlukan netpot sebagai wadah
tanaman.

● Benih: Selain Rockwool dan netpot adapun yang sangat penting yaitu benih

tanaman yang akan dibudidayakan. Pilih benih yang sehat dan berkualitas agar
tumbuh dengan hasil yang baik.

10
5) Rajin memeriksa kondisi tanaman

Hal yang perlu diperhatikan di setiap waktu karena tanaman hidroponik tidak
menggunakan pestisida berbahan kimia, maka kita harus rajin mengecek kondisi
tanaman. Biasanya tanpa kita sadari terdapat hama di balik daun atau jika daun keriting
bisa dibersihkan menggunakan pestisida nabati yang berasal dari fermentasi bawang.

Biasanya ada beberapa ciri tanaman yang terkena hama atau penyakit, diantaranya:

● Daun Berlubang

● Tangkai Busuk

● Daun Menguning

● Tanaman Layu

11
BAB 3 Penutup

3.1 Kesimpulan dan Saran


Hidroponik adalah metode pertanian yang menarik dan efisien dalam menghasilkan
tanaman yang berkualitas tinggi. Dengan menjaga nutrisi yang tepat, control
lingkungan, dan komitmen dalam perawatan, hidroponik dapat menjadi solusi pertanian
yang berkelanjutan di masa depan. Jangan takut untuk mencoba dan terus belajar
mengenai hidroponik. Selamat mencoba dan semoga sukses.

12
DAFTAR PUSTAKA

Dewantoro. (2012). Hidroponik dengan Sistem Pertanian Ramah Lingkungan Harian


Medan Bisnis, 15 Oktober 2012, 4.

Istiqomah, S. (2006). Menanam hidroponik: Ganeca Exact.

Krismawati, A. (2012). Teknologi hidroponik dalam pemanfaatan lahan pekarangan.


BPTP: Malang.

Lingga, P. (2004). Bercocok Tanam Tanpa Tanah. Penebar Swadaya: Jakarta.

Roidah, I. S. (2015). Pemanfaatan lahan dengan menggunakan system hidroponik.


Jurnal Bonorowo, 1(2), 43-49.

Sumartono, G., & Sumarni, E. (2013). Pengaruh suhu mediatanam terhadap


pertumbuhan vegetatif kentang hidroponik di dataran medium tropika basah. Jurnal
Agronomika, 13(1)

https://www.gramedia.com/best-seller/jenis-tanaman-hidroponik/

13

Anda mungkin juga menyukai