Anda di halaman 1dari 4

Analisis Social Return on Investment (SROI) dalam Program

Integrated Machineries Pengolahan Jerami

Lilik Sutiarso1*, Umi Hapsari1, Radi1, Didik Purwadi2, Wawan Saputra1


1
Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian,
Universitas Gadjah Mada
2
Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian,
Universitas Gadjah Mada

*lilik-soetiarso@ugm.ac.id

ABSTRAK

Keberhasilan suatu kegiatan pengabdian masyarakat yang berkelanjutan harus


memperhatikan The Triple Bottom Line ditambah dengan aspek teknologi.
Pengaplikasian teknologi alat dan mesin pertanian dalam pengolahan limbah pertanian
khususnya jerami mampu mendukung adaptasi dan mitigasi perubahan iklim,
kemandirian dalam pemenuhan nutrisi ternak, perbaikan unsur hara dalam tanah dan
kesejahteraan masyarakat dengan tetap memperhatikan keberlanjutan lingkungan.
Pelatihan – pelatihan yang diberikan kepada kelompok terkait penerapan teknologi tepat
guna yaitu Integrated Machineries Pengolahan Jerami, diharapkan kedepannya
kelompok dapat mentransfer knowledge mereka kepada petani yang lain. Untuk
mengukur dampak keberhasilan dari kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan
analisa social return on investment. Setelah dilakukan perhitungan nilai SROI yang
diperoleh sebesar 1,6. Hal ini menunjukkan bahwa setiap Rp 1,- yang diinvestasikan
memberikan dampak social sebesar Rp 1,6,-. Secara umum kegiatan pengabdian
masyarakat ini mampu memberikan dampak secara ekonomi, sosial dan lingkungan

Kata Kunci: SROI, integrated machinaries, jerami, pengabdian masyarakat

ABSTRACT

The abstract number of words are 150-200. For the abstract section, the font of text
should be 10 pt and using Times New Roman font. The single spacing should be used
between lines in this article. The abstract should be typed as concise as possible and
should be composed of: problem statement, method, scientific finding results, and short
conclusion. The abstract should be only typed in one paragraph and one-column
format.

Keywords: template; community service journal; article


PENDAHULUAN

Jika ditinjau dari luas wilayahnya, Kabupaten Gunung Kidul merupakan salah
satu daerah tingkat dua yang wilayahnya paling luas di Provinsi Yogyakarta dengan luas
1.485,36 km2, itu beraarti mencapai sekitar 46,63% dari seluruh luas provinsi
Yogyakata yang seluas 3.186,80 km2 (Sinar Harapan, 8 Juli 2003). Dari Dinas Pertanian
dan Tanaman Pangan Gunung Kidul tahun 2003, diperoleh keterangan bahwa produksi
Padi Sawah mencapai 45.000 ton dan Padi Gogo mencapai 120.000 ton setiap tahunnya.
Dengan luas lahan Padi Sawah 5.000 samapi 8.00 hektar, sementara Padi Gogo seluas
35.000 sampai 40.000 hektar dan hasil padi Gunung Kidul mencapai 10 sampai 13 ton
per hektar.
Limbah pertanian padi di Gunung Kidul yang berupa Jerami padi tidak
dimanfaatkan secara maksimal, karena HMT masih melimpah. Masyarakat membuang
Jerami tersebut dan membakarnya, karena masyarakat Gunung Kidul menganggap
Jerami hanya membuat sampah pada musim hujan. Jerami merupakan salah satu limbah
pertanian yang banyak terdapat di pedesaan. Selain untuk keperluan makanan ternak,
sering dijumpai jerami padi dibiarkan kering di lahan untuk selanjutnya ditumpuk
kemudian di bakar. Dampak pembakaran ini menimbulkan pencemaran lingkungan
dengan timbulnya panas dan asap ( Mulyani S. 1995 : 140).
Sistem usaha tani terintegrasi yang memadukan antara komoditas tanaman
pangan dengan ternak menjadi suatu system pertanian terpadu (integrated farming
system) diharapkan mampu memberikan keuntungan dan meningkatakan pendapatan
petani, di lahan kering mengingat masing – masing komponen dapat saling bersinergi.
Oleh karena itu untuk meningkatkan pendapatan, disamping bercocok tanam sebagai
kegiatan utama, petani juga memelihara ternak.
Pakan masih menjadi permasalahan bagi peternak di Gunung Kidul, khususnya
pakan hijauan. Beberapa peternak masih mengeluhkan terkait kurangnya ketersedian
pakan hijauan pada saat musim kemarau. Hal ini dibuktikan dengan masih banyaknya
ternak yang diberi pakan Jerami padi yang notabene kandungan nutriennya sangat
sedikit. Ketersediaan pakan dalam jumlah yang cukup dan berkualitas sangat
menentukan keberlanjutan usaha budidaya peternakan. Pada musim kemarau ini
pemenuhan pakan hijauan ternak masih menjadi permaslahan bagi peternak, akibatnya
banyak peternak yang menggunakan pakan seadanya untuk diberikan ke ternak. Hal ni
menyebabkan ternak tidak mendapat asupan pakan yang berkualitas baik. Salah satu
metode untuk menaikkkan status kualitas pakan ternak adalah dengan melakukan
teknologi pengolahan pakan (https://peternakan.gunungkidulkab.go.id/survei-
kemitraan-usaha-peternakan-dan-pengguna-layanan-kredit-usaha-rakyat-kur/ ).

METODE
Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di Desa Budegan 2, Kecamatan Piyaman,
Kabupaten Gunung Kidul Yogyakarta pada Bulan…………… Khalayak sasaran dari
kegiatan ini adalah kelompok tani Sedyo Rukun dan penyuluh pertanian (stakeholder).
Pendekatan dan etode pada pengabdian ini meliputi: 1) Sosialisasi kepada kelompok
tentang Integrated Machinaries Pengolahan Jerami, 2) Hilirirsai alat dan mesin
pertanian, 3) Pelatihan pembuatan pakan fermentasi dan pengomposan dengan
memanfaatkan limbah jerami, 4) Perhitungan Social Return of Invesment (SROI).
Indikator keberhasilan dari kegiatan ini adalah 1) Nilai SROI lebih dari 1, 2)
Potensi untuk dilakukan replikasi ke wilayah lain, 3) Meningkatnya pengetahuan
masyarakat tentang pengolahan jerami menggunakan alat dan mesin pertanian, 4)
Penguatan jaringan social, 5) Meningkatkan kesejahteraan ekonomi, 6) Adanya
keberlanjutan lingkungan. Metode evaluasi yang digunakan adalah dengan melibatkan
kelompok, stakeholder dan akademisi dalam kegiatan diseminasi akhir untuk
mengetahui dampak dari transfer knowledge yang sudah dilakukan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Kegiatan Sosialisasi Awal
Kegiatan sosialisasi awal terkait Integrated Machinaries Pengolahan Jerami
dihadiri oleh Kelompok Sedyo Rukun (penerima manfaat), perwakilan dari BPP
Piyaman, PPL dan UGM (akademini pelaksana pengabdian). Kegiatan ini merupakan
awal dari pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat berbasis pada pemanfaatan hasil
penelitoan dan penerapan teknologi tepat guna. Berdasarkan dari hasil identifikasi
masalah, kelompok ini masih belum memiliki teknologi yang berkaitan dengan
pengolahan jerami. Hal ini dapat ditinjau dari minimnya asset yang dimiliki kelompok
terkait alat dan mesin pertanian. Selain minimnya aset terkait teknologi, berdasarkan
identifikasi awal kelompok juga minim terkait peningkatan kapasitas sumber daya
manusia terutama terkait pelatihan – pelatihan. Setelah kegiatan sosialisasi, dilakukan
hilirisasi alat dan mesin pertanian yang berkaitan dengan pengolahan jerami. Setelah
acara serah terima dilanjutkan dengan kegiatan diskusi, penerima manfaat terlihat
antusias dengan program awal pengabdian ini. Kegiatan awal ini mendapat apresiasi
dari BPP dan PPL atas hilirirsasi teknologi yang berkaitan dengan pengolahan jerami
kepada kelompok tani di wilayah mereka. Kegiatan dilanjutkan dengan uji coba alat
yang sudah diserah terimakan. Dengan melibatkan tim akademisi dari Fakultas
Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada bersama dengan kelompok melakukan
ujicoba alat secara bersama. Ketua Kelompok Sedyo Rukun menyatakan “Kami sangat
berterima kasih kepada UGM yang sudah melakukan pengabdian dan pendampingan
kepada kelompok kami, karena selama ini belum perna ada pendampingan seperti ini”.
Anggota kelompok juga menyatakan “Baru kali ini kami mendapat bantuan alat dan
didampingi, kam sangat sengan dan inshaAllah kami akan merawatnya dengan baik”.

GAMBAR I

Gambar 1.

B. Kegiatan Pelatihan Fermentasi Pakan dan Kompos


Tingginya potensi jerami yang belum termanfaatkan pada musim kemarau dan
masih rendahnya transfer knowledge kepada kelompok berkaitan dengan pengolahan
jerami sehingga dilakukan pelatihan fermentasi pakan dan kompos. Kegiatan ini
mengundangn narsumber Dosen dari Fakultas Peternakan. Kegiatan diawali dengan
pemaparan materi dan dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan fermentasi pakan dan
kompos.

C. Keberhasilan (judul bebas, menunjukkan tingkat keberhasilan kegiatan)


.................................................................................................................................

SIMPULAN
Penutup berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan menggambarkan jawaban dari
perasalahan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Kesimpulan bukan berisi
perulangan dari hasil dan pembahasan, tetapi lebih kepada ringkasan hasil temuan
seperti yang diharapkan di tujuan. Saran menyajikan hal-hal yang akan dilakukan terkait
dengan gagasan selanjutnya dari penelitian tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Semua rujukan-rujukan yang diacu di dalam teks artikel harus didaftarkan di bagian
Daftar Pustaka. Daftar Pustaka harus berisi pustaka-pustaka acuan yang berasal dari
sumber primer dan diterbitkan 10 (sepuluh) tahun terakhir.

Penulisan Daftar Pustaka sebaiknya menggunakan aplikasi manajemen referensi seperti


Mendeley. Format penulisan yang digunakan adalah sesuai dengan format APA
(American Psychological Association).

Ginting, Nurjaina. (2005). Teknologi Daur Ulang Limbah Cair. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Mustika, I Wayan. (2007). Membangkitak Kembali Tari Bedoyo Tulang Bawang di
Kota Menggala Lampung. Jurnal Humaniora, 19, 135-142.
http://www.boyolalikab.go.id/index2.php/(diunduh 9 Juni 2017)
(http://datapokok.ditpsmk.net/index.php?)

Anda mungkin juga menyukai