Anda di halaman 1dari 33

KEGAGALAN PASAR

(MARKET FAILURE) DAN INTERVENSI


PEMERINTAH
Kegagalan Pasar
• Situasi di mana jumlah barang yang diminta oleh konsumen
tidak sama dengan jumlah yang ditawarkan oleh produsen.
– Dapat terjadi bila alokasi sumber daya yang diserahkan
pada mekanisme pasar, tidak berjalan sesuai yang
diharapkan
• Kegagalan pasar memiliki efek negatif pada perekonomian
karena alokasi sumber daya yang optimal tidak tercapai
KEGAGALAN PASAR
• Dapat terjadi karena :
– Adanya Informasi Yang Tidak Sempurna
(Incomplete Information)
– Adanya Daya Monopoli (Monopoly Power)
– Adanya Eksternalitas (Externality)
– Adanya Barang Publik (Public Goods)
– Adanya Barang Altruisme (Altruism Goods)
• Informasi Tidak Sempurna (Incomplete
Information)
– Pada kenyataannya konsumen sering tidak tahu
persis tentang kualitas barang yang
diperjualbelikan.
• Contoh: ketika seorang konsumen ingin membeli mobil
bekas, penjual seringkali tidak memberikan informasi
yang lengkap tentang kondisi mobil yg sebenarnya
• Daya Monopoli (Monopoly Power)
– Pada kenyataannya sering ditemui kondisi
dimana hanya ada satu atau beberapa produsen
yang begitu kuat, yang mampu mempengaruhi
pasar dan menentukan harga.
• Hal ini menyebabkan produsen dapat menguasai pasar
dengan cara memproduksi barang lebih sedikit dan
menjual dengan harga yang tinggi
• Eksternalitas (Externality)
– Keuntungan yang dapat dinikmati oleh para
pelaku ekonomi ataupun kerugian yang
mungkin diderita pelaku ekonomi sebagai
akibat tindakan pelaku ekonomi lain, tetapi tidak
dapat dimasukkan dalam perhitungan biaya
secara formal.
• Negative Externality
• Positive Externality
Contoh : Negative Externality

• Perusahaan Pembangkit listrik


berbahan bakar batubara dapat
mengakibatkan peningkatan polusi
udara yang merugikan masyarakat
• Perusahaan tidak mau
mengeluarkan biaya untuk
mengurangi polusi udara tsb
Contoh : Positive Externality

• On-the-job-training atau magang


(apprenticeships) memberi
manfaat positif yang signifikan
bagi pekerja, masyarakat dan
perusahaan.
• Pekerja dapat memperoleh
keterampilan yang lebih baik
• Akan lebih banyak anggota
masyarakat yang produktif
• Perusahaan kadang-kadang
diberi subsidi dan didorong
untuk menawarkan lebih
banyak magang
• Barang Publik (Public Goods)
– Pada kenyataan ada barang yang bersifat publik,
mis : jalan raya, taman, jembatan, mercusuar, dll,
dimana swasta tidak mau menyediakan. Oleh
karena itu biasanya disediakan oleh Pemerintah

• Contoh : Mercusuar
adalah barang publik
yang memiliki manfaat
positif bagi
masyarakat.
– Namun perusahaan
swasta tidak mau
menyediakannya
• Barang Altruisme (Altruism Goods)
– adalah barang yang ketersediaannya
berdasarkan sukarela karena rasa
kemanusiaan, contoh : darah, vaksin.
• Bila barang ini diserahkan pada mekanisme pasar
maka akan terjadi kegagalan pasar

• Vaksinasi adalah contoh


barang altruisme yang
memberikan manfaat kepada
masyarakat
INTERVENSI PEMERINTAH
• Mekanisme pasar tidak dapat berfungsi tanpa
keberadaan aturan yang dibuat pemerintah. Aturan ini
memberikan landasan bagi penerapan aturan main,
termasuk pemberian sanksi bagi pelaku ekonomi yang
melanggarnya.
• Peranan pemerintah menjadi penting karena mekanisme
pasar saja tidak dapat menyelesaikan semua persoalan
ekonomi.
– Untuk menjamin efisiensi, pemerataan dan stabilitas ekonomi,
peran dan fungsi pemerintah mutlak diperlukan dalam
perekonomian sebagai pengendali mekanisme pasar.
• Intervensi pemerintah diperlukan dalam
perekonomian untuk mengurangi
kegagalan pasar (market failure) seperti
kekakuan harga monopoli dan dampak
negatif kegiatan usaha swasta
• Intervensi Pemerintah dimaksudkan untuk
melindungi konsumen atau produsen
Tujuan Intervensi Pemerintah

• Menjamin terwujudnya kesamaan hak bagi setiap individu


dan dapat menghindarkan eksploitasi
• Menjaga agar perekonomian dapat tumbuh dan
perkembangan yang teratur dan stabil
• Mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan agar tidak
menjalankan praktek monopoli yang merugikan
• Menyediakan barang publik untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat
• Mengawasi agar eksternalitas dapat dikurangi
Bentuk Intervensi Pemerintah

A. Kontrol Harga, melalui :


1. Penetapan kebijakan harga dasar (floor price) : kebijakan
Pemerintah dengan menetapkan tingkat harga minimum, yang
bertujuan melindungi produsen
2. Penetapan kebijakan harga tertinggi (ceiling price) : kebijakan
Pemerintah menetapkan tingkat harga maksimum penjualan,
yang bertujuan untuk melindungi konsumen.
3. Kuota (Pembatasan Produksi) :
B. Pajak dan Subsidi
C. Tariff dan Kuota
Kebijakan harga dasar
(floor price)
• Penetapan harga dasar atau harga minimum
yang dilakukan oleh pemerintah bertujuan untuk
melindungi produsen, terutama untuk produk
dasar pertanian.
• Contoh : Pemerintah menetapkan harga minimum pada
saat harga gabah kering terlalu rendah. Harga
minimum yang ditetapkan lebih tinggi daripada harga
pada saat diserahkan pd mekanisme pasar.
– Penetapan harga minimum dilakukan supaya tidak ada tengkulak yang
membeli gabah tersebut diluar harga yang telah ditetapkan pemerintah.
– Jika pada harga minimum tsb tidak ada yang membeli, pemerintah
akan membelinya melalui BULOG kemudian didistribusikan ke pasar .
HARGA DASAR (FLOOR PRICE)
Kasus : Pasar gabah di Karawang
• Keseimbangan pasar awal tercapai pada
titik E (perpotongan kurva supply dan P
demand), dimana harga gabah (Po)
Kelebihan
terlalu rendah, mengakibatkan petani Supply S
merugi
• Untuk melindungi petani gabah, a
FP
Pemerintah menetapkan harga dasar b
(lebih tinggi dari harga keseimbangan E1
Po
pasar)- FP
– Akibatnya terjadi kelebihan penawaran E
gabah (a), dan pengurangan D1
permintaan (b).
– Kelebihan tersebut dibeli oleh
Pemerintah dan terjadi keseimbangan
baru pada titik E1, D
– Kurva Permintaan bergeser dari D jadi Q
D1). qo
CONTOH KASUS :
PASAR GABAH DI KARAWANG

Fungsi permintaan, Qd = 2000 – 3P dan


fungsi penawaran, Qs = -500 + 2P,
Dimana, Qd, Qs = ribu ton per musim
P = ribu rupiah per ton
Jawab
• Keseimbangan barang terjadi pada saat permintaan (D) sama dengan penawaran
(S)
 2000 – 3P = -500 + 2P
 2000 + 500 = 3P + 2P
 2500 = 5P
 P = 500.(000)
Jumlah yg diminta = 2000 – 3P
= 2000 – 3 (500)
= 2000 – 1500 = 500.000 ton
Jumlah yg ditawarkan = -500 + 2P
= -500 + 2(500)
= -500 + 1000 = 500.000 ton
Keseimbangan pasar tercapai pada harga gabah Rp 500.000 per ton, sdgkan jumlah
gabah yg tersedia sebesar 500.000 ton per musim.
Andaikan Pemerintah merasa bhw harga gabah terlalu murah, maka pemerintah ingin
membantu petani dengan menetapkan harga dasar pada Rp 600.000.
• Dengan harga dasar yg ditetapkan pemerintah tsb, dapat terjadi kelebihan
permintaan sebesar :
Jumlah yg diminta = 2000 – 3P
= 2000 – 3 (600)
= 2000 – 1800 = 200 (000) ton
Jumlah yg ditawarkan = -500 + 2P
= -500 + 2(600)
= -500 + 1200 = 700 (000) ton
Terjadi kelebihan penawaran sebesar 500.000 ton, Pemerintah harus
membeli kelebihan penawaran tsb spy harga berada pada Rp 600.000 per
ton. Dampak selanjutnya akan mendorong terjadinya tambahan permintaan,
dan terjadi keseimbangan pasar yg baru di titik E1.
Kebijakan Harga Tertinggi
(Ceiling Price)
• kebijakan Pemerintah menetapkan tingkat harga
maksimum penjualan (Harga Eceran Tertinggi /HET) atau
dikenal juga dengan Harga Patokan Setempat (HPS),
yang dilakukan pemerintah bertujuan untuk melindungi
konsumen.
• Kebijakan HET dilakukan oleh pemerintah jika harga pasar
dianggap terlalu tinggi diluar batas daya beli masyarakat
(konsumen). Penjual tidak diperbolehkan menetapkan harga
diatas harga maksimum tersebut.
• Contoh penetapan harga maksimum di Indonesia : harga
obat-obatan, harga BBM, dan tariff angkutan atau
transportasi seperti tiket bus kota, tarif kereta api dan tarif
taksi per kilometer. Seperti halnya penetapan harga
minimum, penetapan harga maksimum juga mendorong
terjadinya pasar gelap.
CEILING PRICE (HARGA TERTINGGI)

• Pemerintah menetapkan harga


P
tertinggi agar produk yang dijual
D
dapat terjangkau oleh konsumen S
– Contoh : harga semen, dengan S1
keseimbangan awal pada titik E.
Jika menurut Pemerintah harga
semen terlalu mahal, maka Po E
Pemerintah menetapkan harga
maksimum agar dapat terjangkau
P1 E1
oleh konsumen (CP). Akibatnya CP
terjadi kelebihan permintaan (r), dan t r
kekurangan penawaran (t).
Kelebihan
– Pemerintah harus membantu permintaan
menyedikan semen (dg cara
membeli kpd perusahaan semen)
spy harga tidak naik lagi.
– Terjadi keseimbangan baru di titik
E1 Q
Bentuk Intervensi Pemerintah (lanjutan)

A. Kontrol Harga, ....


B. Pajak dan Subsidi
1. Penetapan pajak
2. Subsidi
C. Tariff dan Kuota
Pajak dan Subsidi

C. Pajak dan Subsidi


Pajak
– Kebijakan penetapan pajak dilakukan oleh
pemerintah dengan cara mengenakan pajak
yang berbeda-beda untuk berbagai
komoditas.
• Mis : untuk melindungi produsen dalam negeri,
pemerintah dapat meningkatkan tarif pajak yang
tinggi untuk barang impor. Hal tersebut
menyebabkan konsumen membeli produk dalam
dalam negeri yang harganya relatif lebih murah
PENGENAAN PAJAK
p Jika Pemerintah mengenakan
pajak terhadap sepeda motor
S’ yang dibebankan kepada
produsen sepeda motor.
E’ S
p’ Pengenaan pajak menyebabkan
produsen mengurangi produksi,
E
po sehingga penawaran berkurang
(kurva penawaran bergeser ke
kiri (S’). Berkurangnya
D penawaran tersebut
mengakibatkan harga sepeda
q motor naik (menjadi P’) dan
q’ qo
mengurangi permintaan,
sehingga terjadi keseimbangan
baru (pada titik E’)
Subsidi

• Subsidi biasanya diberikan pemerintah kepada


perusahaan-perusahaan penghasil barang kebutuhan
pokok.
• Subsidi juga diberikan kepada perusahaan yang baru
berkembang untuk menekan biaya produksi supaya
mampu bersaing terhadap produk-produk impor.
• Kebijakan ini ditempuh pemerintah dalam upaya
pengendalian harga untuk melindungi produsen maupun
konsumen sekaligus untuk menekan laju inflasi.
SUBSIDI
p

Subsidi merupakan pendapatan nyata


S bagi konsumen atau produsen yang
E1 mendapat subsidi.
Misalkan Pemerintah bermaksud
P2
E membantu konsumen yg memerlukan
po subsidi susu, dg cara menurunkan harga susu
(untuk membantu keluarga yang
p1 kurang mampu). (harga awal Po
B menjadi P1. Dengan harga yang lebih
D1 murah permintaan bertambah (jadi
D
q1), Pemerintah memberikan subsidi
q (p1-p2). Bila subsidi diberikan kepada
qo q1
konsumen, (menggeser kurva
permintaan jadi D1), terjadi
keseimbangan baru (titik E1).
SUBSIDI
p

F S1
P”
E Misalkan Pemerintah menurunkan
po subsidi harga susu, lalu bermaksud untuk
memberikan subsidi kepada produsen
p’ (menggeser kurva penawaran jadi S1),
E1 terjadi keseimbangan baru (titik E1),
besarnya subsidi yg diberikan kepada
D
produsen sebesar FE1.
q
qo q’
Tariff dan Kuota

• Dalam sistem perekonomian terbuka, harga


barang yang berlaku adalah harga
internasional.
• Ketika barang dalam negeri terjadi kekurangan,
terpaksa mengimpor dari luar negeri untuk
memenuhi kebutuhan dalam negeri.
• Impor dapat menguntungkan konsumen, tetapi
demi melindungi industri dalam negeri, Pemerintah
menempuh kebijakan protektif dengan
memberlakukan tariff (pajak impor) dan kuota
impor (pembatasan jumlah impor)
TARIFF dan KUOTA IMPOR
Dalam sistem perekonomian terbuka, harga yang
berlaku adalah harga internasional. Bila harga
dalam negeri lebih tinggi dari harga internasional,
pemerintah ingin melindungi produsen dalam
negeri dg membuat kebijakan protektif berupa
pemberlakukan TARIFF (pengenaan bea masuk
barang impor) dan KUOTA (pembatasan jumlah
barang impor).
SOAL 1
• Kasus Pasar Mie Instant di Indonesia
Qd = 20.000 – 5P, Qs = -5000 +20P,
dimana Qd, Qs = ribu bungkus per bulan
P = Harga per bungkus
Pertanyaan =
a. berapa harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan.
b. Jika pemerintah menganggap harga mie instant terlalu
tinggi dan menetapkan harga Rp 750 per bungkus, apa
yg terjadi dan bagaimana keseimbangan pasar yg baru.
SOAL 2
Kasus Pasar Tenaga Kerja di Cianjur,
•Permintaan, Qd = 20.000 – 6P;
•Penawaran, Qs = - 5.000 + 4P
Carilah :
•Harga/upah keseimbangan dan jumlah keseimbangan
•Jika Pemerintah Daerah Cianjur menilai upah
keseimbangan itu terlalu rendah dan menetapkan upah
minimum sebesar Rp 3.000, bagaimana keseimbangan
yang baru..
TUGAS 2
• Carilah permasalahan yang terkait dengan
kegiatan ekonomi, kemudian lakukan
analisis keseimbangan pasar, baik secara
deskripsi maupun menggunakan kurva
keseimbangan pasar dan bentuk campur
tangan Pemerintah apabila diperlukan

Anda mungkin juga menyukai