Anda di halaman 1dari 16

Kebijakan dan Manajemen

Pelayanan Kesehatan

New – June 9, 2021

Willingness To Pay
(Kesediaan Membayar)
Prof. Bhisma Murti

Program Magister Ilmu Kesehatan


Masyarakat, Sekolah Pascasarjana,
Universitas Sebelas Maret
Welcome Back to
Health Economics..
Mengapa Penting Salah salah faktor yang penting
untuk Mengetahui dalam bisnis adalah memastikan

Willingness To Pay? bahwa produk dan pelayanan


dihargai dengan tepat.
Jika harga terlalu rendah,
pendapatan akan terlalu kecil untuk
dapat mengembangkan perusahaan.
Sebaliknya, jika harga terlalu tinggi,
maka konsumen potensial akan
berpindah ke kompetitor.

Dalam strategi penentuan harga


suatu produk atau pelayanan,
penting bagi manajer untuk
memahami berapa besar konsumen
bersedia untuk membayar produk
atau pelayanan itu.
Willingness to pay (WTP), atau
kemauan/ kesediaan membayar, adalah
Apakah harga maksimum konsumen bersedia
Willingness membayar untuk suatu produk atau
To Pay? pelayanan (Stobierski, 2020).

WTP mencerminkan nilai suatu


produk atau pelayanan bagi
konsumen, biasanya dinyatakan
dalam sebuah angka Rupiah, atau
kadang dalam rentang angka.
Willingness to pay merupakan
sebuah faktor penting untuk
menentukan harga yang terbaik dari
sebuah produk atau pelayanan bagi
penjual/ produsen maupun
konsumen (Campbel, 2021).
Variasi
Willingness To Pay
Willingness to pay bisa sangat bervariasi
dari konsumen ke konsumen. Variasi itu
disebabkan oleh perbedaan faktor-faktor
pada populasi konsumen, baik yang berasal
dari dalam konsumen (faktor intrinsik)
maupun di luar konsumen (faktor ekstrinsik).

Selain itu willingness to pay tidak bersifat


statis. WTP dapat berubah antar waktu
pada konsumen yang sama.
• WTP Individu A → Individu A bersedia
Willingness To Pay membayar harga maksimum Rp 100,000
per 1 unit produk
• WTP Individu B → Individu B bersedia
Willingness To Pay (WTP) adalah harga membayar harga maksimum Rp 90,0000
maksimum konsumen bersedia untuk per 1 unit produk
membeli satu unit produk atau pelayanan • WTP Individu C → Individu C bersedia
membayar harga maksimum Rp 80,000
Harga per per 1 unit produk
unit, WTP • WTP Individu D → Individu D bersedia
membayar harga maksimum Rp 70,000
Rp 100,000 per 1 unit produk
• WTP Individu E → Individu E bersedia
Rp 90,000 membayar harga maksimum Rp 60,000
per 1 unit produk
Rp 80,000
Andaikata produk dijual dengan harga Rp
Rp 70,000 60,000, maka sebanyak 5 unit produk akan
dibeli oleh konsumen, yaitu masing-masing
Rp 60,000 1 unit oleh individu A, B, C, D, dan E.
Tetapi andaikata produk dijual dengan harga
Rp 90,000, maka hanya sebanyak 2 unit
Kuantitas per periode waktu produk akan dibeli oleh konsumen, yaitu
masing-masing 1 unit oleh individu A dan B
Apakah Willingness
To Pay Sama Dengan
Willingness To Accept?
Tidak. Willingness to pay (WTP) berbeda
dengan willingness to accept (WTA).
Willingness to pay adalah harga tertinggi
seorang konsumen bersedia membayar
untuk suatu produk atau pelayanan.
Willingness to accept adalah harga
terendah penjual/ produsen bersedia
untuk menjual suatu produk atau
pelayanan (Campbel., 2021).
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi
Willingness To Pay
1. Keadaan ekonomi
2. Karakteristik konsumen
3. Kelangkaan produk
4. Kualitas produk.

(Stobierski, 2020; Campbel, 2021.


Keadaan
Ekonomi dan WTP
Ketika keadaan ekonomi baik,
maka WTP akan meningkat.

Sebaliknya resesi umum atau


adanya masalah tertentu di
suatu industri (misalnya, industri
pelayanan kesehatan) akan
menyebabkan WTP menurun.
Karakteristik
Konsumen
dan WTP
Karakteristik konsumen seperti
usia, gender, pendapatan,
pendidikan, dan tempat tinggal,
merupakan faktor yang
berdampak kepada WTP.

Sebagai contoh, makin tinggi


pendapatan, makin tinggi WTP
Kelangkaan
Produk dan WTP
Makin langka ketersediaan suatu
barang atau pelayanan, dengan kata
lain makin rendah suplai, makin bernilai
barang itu. Demikian juga makin jarang
ketersediaan produk atau pelayanan,
makin tinggi WTP.

Sebaliknya, barang atau pelayanan


yang banyak tersedia alias surplus
biasanya menurunkan WTP.
Kualitas Produk
dan WTP
Seperti halnya kelangkaan,
persepsi konsumen tentang
kualitas produk atau
pelayanan memiliki dampak
langsung terhadap WTP
produk atau pelayanan itu.
Makin tinggi kualitas, makin
tinggi WTP.
Cara Menentukan
WTP Konsumen
1. Survei (misalnya,
Contingent Valuation
Method, CVM)
2. Focus group discussion
3. Conjoint analysis
4. Lelang
5. Kesukaan yang terungkap
(revealed preference)
Hubungan antara Willingness To Pay (WTP) adalah harga
maksimum yang konsumen bersedia
Willingness To Pay untuk membeli satu unit barang atau
pelayanan yang diminta (demand)
dan Kurva Demand
Demand (permintaan) adalah permintaan
terhadap barang yang mampu dibeli
Harga, Kurva WTP = Kurva (ability to pay) dan mau dibeli (willingness
Demand (Murti, 2019) to pay) oleh konsumen.
WTP
▪ Pada harga PA, kuantitas permintaan
barang hanya 1 unit, yaitu yang
dibeli oleh individu A
▪ Pada harga PB, kuantitas permintaan
barang 2 unit, yaitu yang dibeli oleh
individu A dan B
▪ Dst…
▪ Pada harga PE, kuantitas permintaan
barang 5 unit, yaitu yang dibeli oleh
individu A, B, C, D, dan E
Jadi kurva WTP identik dengan kurva
demand, yaitu kuantitas permintaan
Kuantitas permintaan barang pada berbagai harga barang.
dalam suatu periode waktu
Sampai Jumpa
pada Kuliah Berikutnya..
It’s Coffee Time..

Anda mungkin juga menyukai