Anda di halaman 1dari 53

1.

Pendahuluan
SATUAN ACARA 2. Dasar dan Pengertian Ilmu Usahatani
3. Unsur-Unsur Pokok Usahatani
PERKULIAHAN 4. Tritunggal dan Klasifikasi Usahatani
5. Prinsip Ekonomi Produksi Usahatani
6. Pembiayaan Usahatani
7. Macam –macam Alat Analisis
Kelayakan Usahatani
8. Analisis R/C dan B/C
9. Analisis Titik Impas dan Cost/ Unit
10. Sensitivitas Analysis
11. Likwiditas, Solvabilitas dan
Rentabilitas
12. Rentabilitas Ekonomi dan Pofit Margin
13. Analisis Stuktur Produksi Nilai
ILMU Tambah/ Value Added
14. Pembukuan Usahatani
USAHATANI 15. Perencanan dan PetaUsahatani
16. Rivew
Dosen Pengampu : 1. Dedi Djuliansyah, Ir. MP.
2. Suyudi, SP. MP.
3. Hj. Enok Sumarsih, Ir. MP.

 UTS
EVALUASI
 UAS
 PRAKTIKUM
 KEHADIRAN
 ETIKA DAN
ESTETIKA
Literatur :
 Abas Tjakrawiralaksana, 1983. Usahatani. Departemen Ilmu-Ilmu
Sosial Ekonomi Pertanian.IPB. Bogor.
 Bambang Rianto, 1995. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan.
BPFE. Yogyakarta.
 Fadholi Hernanto, 1996. Ilmu Usahatani.Penebar Swadaya.Jakarta.
 Ken Suratiah, 2006.Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta.
 Soedarsono Hadisapoetro. 1978. Biaya dan Pendapatan Usahatani.
Departemen Ekonomi Pertanian.Fakultas Pertanian. UGM
Yoyakarta.
 Soeharjo dan Dahlan Patong. 1973. Sendi-Sendi Pokok Ilmu
Usahatani. Departemen Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian.IPB.
Bogor.
 Soeharto Prawiro Kusumo, 1990. Ilmu Usahatani.
BPFE.Yogyakarta.
 Soehargi Sigit. 1993. Analisa Titik Impas. BPFE. Yogyakarta.
 Soekartawi, 1995. Analisis Usahatani. UI Press. Jakarta.
ILMU USAHATANI

 Sarjana Pertanian dituntut


menguasai ilmu
manajemen dan ilmu
ekonomi terapan yang
dapat dipakai sebagai alat
analisis untuk Pengambilan
Keputusan Usaha.
 Gejala yang terjadi di
masyarakat petani hanya
Filosofi Perlunya Ilmu mengetahui secara teknis
Usahatani mengenai produksi yang
diperoleh sedangkan
secara ekonomis perlu
diketahui feasiability dan
bankable suatu usaha.
Ilmu Usahatani ILMU TEKNIK PERTANIAN :
1. Ilmu Agronomi, Ilmu Bercocok
Tanam, Ilmu Pengairan, Ilmu
Peternakan, Ilmu Perikanan.
2. Ilmu Tanah, Ilmu Fisika Tanah,
Ilmu Pemupukan
DISIPLIN ILMU 3. Ilmu Hama dan Penyakit.

USAHATANI
ILMU SOSIAL PERTANIAN :
1. Ilmu Ekonomi Pertanian, Ilmu
Ekonomi Produksi, Ilmu Tataniaga
Pertanian, Ilmu Ekonomi Lahan,
Ilmu Koperasi, Ilmu Pembiayaan.
2. Ilmu Sosiologi Pedesaan, Ilmu
Kependudukan, Ilmu Community
Development, Ilmu Penyuluhan.
PERTANIAN :
1. KEGIATAN BERCOCOK TANAM (dlm arti sempit)
2. KEGIATAN PROSES PRODUKSI DARI
PERTUMBUHAN TANAMAN ATAUPUN HEWAN (dlm
arti luas)
3. Bagian dr permukan bumi dimana seorang petani, klga
tani atau badan tertentu lainya yang bercocok tanam
atau memelihara ternak. (Mosher)
Definisi USAHATANI :
 Menurut Daniel : ilmu usahatani merupakan ilmu yang mmpelajari cara-cara
petani mengkombinasikan dan mengoperaskan berbagai faktor produksi
seperti lahan, tenaga kerja, dan modal sebagai dasar bagaimana petani
memilih jenis dan besarnya cabang usahatani berupa tanaman maupun
ternak shingga memberikan hasil ang maksimum dan kontinyu.
 Menurut Efferson : ilmu usahatani merupakan ilmu yang mempelajari cara-
cara mengorganissikan dan mengoperasikan unit usahatani dipndang dari
sudut efisiensi dan pendapatan kontinyu.
 Menurut Vink : ilmu usahatani merupak ilmu yang mempelajari norma-
normayang digunkan untukmengatur usahatani agar memperoleh
pedapatan yang setinggi-tingginya.
 Menurut Prawirokusumo : Ilmu Usahatani merupakan ilmu terapan yang
membahas bagaimana membuat atau menggunakan sumberdaya secara
efisien pada suatu usaha pertanian. Ilmu yang mempelajari bagaimana
membuat dan melaksanakan keputusan pada usaha pertanian untuk
mencapai tujuan yang telah disepakati oleh petani tersebut.
 Menurut Abas Tjakrawiralaksana : Ilmu Usahatani setiap organisasi dari
alam, kerja, modal dan pengelolaan yang ditujukan kepada produksi
dilapangan pertanian.
Sejarah Usahatani
Mata Pencaharian di PERKEMBANGAN USAHATANI (Tohir , 1983) :
Masyarakat :
 Pengumpulan 1. Usahatani memiliki ciri-ciri ekonomis kapitalis.
 Pertanian Misalnya perusahaan pertanian/perkebunan di
 Perindustrian
Indonesia yang berbadan hukum.
 Perdagangan
 Jasa-jasa lain. 2. Usahatani yg memiliki dasar ekonomis-sosialis-
komunitas. Biasanya di negara
komunis/sosialis.
3. Usahatani keluarga (family farming) yang
berkembang dari subsisten ke komersial.
USAHATANI
Perbedaan Pokok Usahatani
keluarga dengan perusahaan
pertanian adalah :
1. Tujuan Akhir
2. Bentuk Hukum
Usahatani Keluarga dan 3. Luas Lahan
Perusahaan Pertanian
Secara garis besar ada dua bentuk
4. Jumlah Modal
usahatani, yaitu usahatani keluarga 5. Jumlah Tenaga Kerja yang
(family farming) dan Perusahaan dicurahkan
Pertanian (plantation, estate,
enterprise) 6. Unsur usahatani
7. Sifat Usahatani
8. Pemanfaatan terhadap hasil-
hasil Pertanian
Kaitan Vertikal Usahatani Dalam Agribisnis
TATA NIAGA
DISTRIBUSI
PENYIMPANAN
PENGOLAHAN

Lembaga
AGROINDUSTRI
penunjang :
Bank,
Koperasi,
MANAJEMEN USAHATANI :
Lembaga
Pangan, Hortikultur,
Perkebunan, Ternak, Ikan
Penelitian,
Peraturan
Pemerintah
PENGADAAN DAN PENYALURAN
SARANA PRODUKSI

Bibit dan Benih, Pupuk, Pestisida, Alat dan


Mesin Pertanian, Bahan Bakar
Perbedaan Usahatani dg Perkebunan
Ciri Usahatani Perkebunan

1. Lahan Sempit Luas

2. Status Lahan Milik, Sewa, Sakap HGU

3. Pengelolaan Petani dan sederhana Milik swasta


Tenaga kerja upah
4. Jenis tanaman Campuran, monokultur Tanaman perdagangan
pangan monokultur
5. Tekonologi sederhana Modern

6. Cara budidaya tradisional Mengikuti teknologi


7. Permodalan Padat karya Padat modal
Perbedaan Usahatani dg Industri
Ciri Usahatani Industri

1. Tenaga Kerja Biologis/Manusia/Ternak/Me Mekanik/Mesin


Penggerak kanik
2. Proses Produksi Terbuka dan tergantung Di Ruangan dan tidak
alam tergantung alam
3. Pengelolaan Sderhana Mutahir

4. Cara Pengambilan Cepat dan Tepat Jangka Panjang


Keputusan

5. Standarisasi Sulit Mudah

6. Perputaran Modal Lama cepat


UNSUR UNSUR POKOK USAHATANI

Lahan : bagian dari alam yang


1. Lahan Unsur Produksi Asli memiliki bentuk dan sifat berbeda
2. Kerja shg sering disebut kondisi fisik
lahan.
Unsur Produksi
3. Modal
Turunan
Masalah yg umum di Indonesia
Unsur ini tidak adalah lahan pertanian yang
4. Pengelolaan berwujud, ttp sangat luasannya kecil dan terpencar-
penting karena sbg
derigen yang pencar/fragmentasi lahan.
memobilisasikan ketiga Penyebabnya : kepadatan
unsur diatas.
penduduk, pewarisan yang
berlaku, pertanian berpindah-
Faktor Lahan yang mempengaruhi pindah.
pendapatan Usahatani adalah :
Kondisi fisik lahan, Luas lahan yang
Lahan sbg unsur produksi dipakai
digarap secara langsung dan
sbg pengukuran besaran usahatani
fragmentasi lahan, lokasi lahan,
(size of business)
status lahan secara tidak langsung.
TENAGA KERJA

Tenaga kerja : daya munusia utk melakukan usaha, sedangkan


usaha adalah ikhtiar yg dijalankan manusia utk menolong
menghasilkan produksi

Macam-Macam Tenaga Kerja Tenaga Kerja Manusia : Dalam dan Luar


Manusia Ternak Mesin Keluarga.
 Pria (HKP) Sapi, Kerbau, Berdasarkan imbalan TK : harian,
Wanita (HKW) mingguan, bulanan, musiman, atau
Anak-anak (HKA) sistem borongan, ceblokan,

Tenaga kerja yg bersifat rutin dan tidak produktif/investasi: membuka hutan, mengolah lahan,
perbaikan irigasi, perbaikan kandang. Yg bersifat utin dan produktif : penanaman, pemeliharaan
hewan/ternak. Kegiatan Panca Usahatani urutannya sbb : pemilihan bibit, penanaman,
pengairan&irigasi, pemberantasan hama dan penyakit, panen dan pascapanen.

1 HKP = 0,8 HKW = 0,5 HKA. Konversi TK ( Yang, M.Y, 1968). 1 hari kerja = 6 -7 jam kerja. 1
orang tenaga kerja dikatakan efektif dalam usahataninya jika yg bersangkutan mengunakan kira-
kira 300 hari kerja dalam 1 tahun. Faktot TK yang mempengaruhi pendapatan Usahatani adalah
produktifitas dan efisiensi tenaga kerja.
MODAL adalah tiap-tiap hasil yang digunakan utk menghasikan hasil selanjutnya.atau alat penghasil
ang dihasilkan. Fungsi modal utk mempercepatan melipatgandakan hasil.

Klasifikasi Modal dalam Usahatani :

Macam –macam modal Contoh-contoh modal

Modal Tetap (fixed capital) Lahan, bangunan


Modal lancar (current variable capital) Bibit/benih, pupuk, obat-obatan,
makanan ternak, uang tunai.
Modal Kerja (working capital) Alat-alat, mesin, tanaman, ternak

Berdasarkan sumbernaya modal : 1) modal milik sendiri dan modal pinjaman.


Modal pinjaman berasal dari sewa/bagi hasil atau kredit.

Jumlah modal yg digunakan dlm usahatani sering dipakai


sebagai pengukuran besaran usahatani.
PENGELOLAAN

PENGELOLAAN adalah unsur produksi yg tidak berwujud, penting sekali keberadaaanya


dalam produksi. Sering disebut sebagai derigen yg menggerakan unsur-unsur produksi
lainnya. Dalam usahatani unsur ini dibawakan oleh petani.

Masalah-masalah dalam Keberhasilan Pengelolaan dpt


pengelolaan Usahatani : dilihat pd peningkatan produksi
organisasi, operasi, pembelian
dan pendapatan usahatani.
dan penjualan, prencanaan an
pembiayaan.
TRI TUNGGAL DAN KLASIFIKASI USAHATANI
A. Tanah : Faktor produksi utk memelihara
tanaman dan ternak.
B. Tanaman dan Hewan : mengasilkan produksi
utk memenuhi kebutuhan petani.
C. Petani/manusia : sumber tenaga kerja &
pengelolaan yg mengatur, mengawasi
pertumbuhan tanaman dan hewan.

Kerjasama antara petani, tanaman, ternak dan lahan yang dipakai untuk
melaksanakan kegiatan tersebut, tidak dapat dipisahkan dan saling
berkaitan. Kerjasama ketiga faktor ini dikenal dengan TRI TUNGGAL
USAHATANI
Petani Pemilik
Klasifikasi Usahatani Penggarap

Perseorangan/farm Petani Penyakap


individual

Petani Penyewa

Bentuk Kolektif

Komparatif

Subsisten

Corak Komersial
Usahatani
Khusus

Tidak Khusus
Pola
Campuran

Faktor Fisik, topografi,


kelembaban
Tipe
Faktor ekonomi, modal
PRINSIP EKONOMI DALAM MANAJEMEN USAHATANI

1. Prinsip Imbangan Biaya (Principle of


opportunity cost)
ad. Prinsip yg menjelaskan petani utk
memilih alternatif cabang usahatani dg
melihat modal yg tersedia dan keuntungan
yg diperoleh. Pengangguran usahatani :
a. Menganggur (unemployment) :
tidak bekerja sama sekali.

Modal Macam Usahatani dan keuntungan b. Penganggur musiman (seasenal


unemployment) usahatani tidk
(Rp) yg didapat. (Rp)
perlu tenaga kerja
terusmenerus.
Jagung Ayam Sapi
c. Setengah menganggur
10.000 1500 2000 1750 (diesguised unemployment)
tenaga kerja produktif < 40 jam
20.000 2000 1500 3000 seminggu.
2. Prinsip keuntungan komparatif (Principle of Comparatif advetange)
ad. Hukum keuntungan komparatif / law of comparative advetange.
Melaksanakan aktivitas usahatani yg disebabkan faktor ekstern diluar
kemampuan manusia misal agroklimat suatu wilayah.
Spesialisasi usaha menyebabkan spesialisasi daerah yg disebabkan oleh law
of comparative advetange

Komodity Wonosobo Tasikmalaya


Keuntungan (Rp) Keuntungan (Rp)

Kentang 1.000.000 300.000


Mendong 450.000 1.200.000

3. Prinsip kenaikan hasil yg semakin berkurang (Principle of Deminishing Return /Law of Deminishing
Return)
ad. Hukum ini berlaku di bidang pertanian yakni pada mulanya penambahan satu unit korbanan pda
suatu proses produksi akan memperlihatkan kenaikan hasil yg berambah, tetapi setelah melampao titi
tetertentu, kenaian menjadi makin berkurang sampai akhirnya tidak menunjukan kenaikan hasil dan
produksi total menurun.
Untuk mengkombinasikan korbanan spy terjadi kombinasi yg optimum dg
mengharap keuntungan yg tinggi mk perlu mengetahui :
1. Hubungan fisik anatara input dengan output pd berbagai tingkat pemakaian
korbanan.
2. Harus mengetahui komponen biaya (biaya input dan harga output)
3. Harus mengetahui Revenue yg mungkin dicapai.

4. Prinsip Kombinasi Usaha (Prinsiple of Combaining enterprises)


Ad. Suatu prinsip dimana petani memilih kombinasi usahatani dan
didasari alaha petani utk melaksanakan kombinasi usaha :
1. Mengatasi resiko kegagalan panen dr satu cabang usahatani yg
dilaksankan.
2. Turunnya harga dr satu produk ushatani yg dilaksankan.
3. Penyebaran hama dan penyakit dapat dicegah.
4. Distribusi kerja sepanjang tahun.
Dalam Kombinasi Cabang Usahatani terdapat 4 kemungkinan hubungan yg
dapat terjadi yaitu :

1. Independent Enterprises ad cabang usahtani yg berdiri sendiri, tdk


tergantung pada cabang usahatani lainya. Cabang usahatani ini tdk
menyebabkan kenaikan atau penurunan produksi dari usahatani
lain.Biasanya bersifat produk terpaut, usaha ini dianggap 1 produk. Mis
domba dan wool, mede dan bijinya, sapi dan susunya.
2. Competitive Enterprises ad cabang usahatani yg satu bersaing dg
cabang usahatani yg lain, artinya saling mempengaruhi antar cabang
usahatani.
3. Supplementary Enterprises ad cabang usahatani yg tidak bersaing
dengan cabang usahatani yg lain, artinya cabang usahatani yg tidak
menaikan/menurunkan cabang usahatani yg lain, biasanya terdpt pd alat
yg digunakan berbagai usahatani.keadan ini pada penggunaan input yg
tdk efisien.
4. Complementary Enterprises ad kenaikan produksi suatu cabang
usahatani menyebabkan kenaikan produksi cabang usahatani lainya. Mis
; Hewan dg tanaman.
PEMBIAYAAN USAHATANI

Biaya adalah korbanan yg digunakan utk pembelian input dan sarana produksi yg
digunakan dalam usahatani. Beberapa hasil penelitian usahatani menunjukan
pendapatan yg diperoleh selalu negatif, oleh karena itu pengetahuan tentang biaya
usahatani sangat diperlukan. Besarnya biaya yg dikeluarkan menentukan harga
pokok produks yg dihasilkan.

Berdasarkan Sifatnya Biaya Usahatani dibagi menjadi :


a. Biaya Tetap dan Biaya Variabel
Biaya Tetap ad biaya yg sifatnya tidak dipengaruhi besar kecilnya produksi. Mis : pajak, penyusutan
alat, bunga pinjaman, sewa lahan.
Biaya Variabel ad biaya yg sifatnya berubah sesuai dengan besarnya produksi. Mis : bibit, pakan
ternak, tenaga kerja, pupuk, obat-obatan.
b. Biaya yg dibayarkan dan biaya yg tidak dibayarkan
Dalam usahatani ada biaya yang dibayarkan dengan uang tunai atau benda,misal : biaya obat-obatan ,
bibit, pembelian pakan, upah tenaga kerja luar, disamping itu ada biaya yg tidak dibayarkan yg
sebenarnya jg merupakan biaya. Misal : pemakaian tenagakerja keluarga, bunga modal penyusutan alat,
pajak.
c. Biaya langsung dan Biaya Tidak langsung
Biaya langung adalah biaya yg langsung digunakan dalam proses produksi (actual cost)
Biaya tdk langsung (imputed cost ) mis : penyusutan alat, biaya makan TK keluarga,
Berdasarkan Macamnya Biaya Usahatani digolongkan menjadi :

1. Biaya Tetap Total (Total Faxed Cost)


2. Biaya Tetap Rata-rata (Average Total Faxed Cost) ad Biaya Tetap Total
dibagi jumlah produksi yg dihasilkan.
3. Biaya Variabel Total (Total Varable Cost)
4. Biaya Variable Rata-rata (Average Total Variable Cost) ad keseluruhan
biaya variabel dibagi dg jumlah produksi.
5. Biaya Marginal ad tambahan biaya yg diperlukan untuk menaikan satu
satuan produksi.
6. Biaya Total (Total Cost) ad jumlah biaya tetap dan biaya variabel, Biaya
total diperlukan untuk menentuakan pendapatan dr suatu cabang
usahatani. Nilai Produk total dikurangi biaya adalah keuntungan.
7. Biaya Total Rata-rata (Average Total Cost) adalah Biaya Total dibagi
Jumlah produksi yg dihasilkan.
Biaya, Peneriman
(Rp) Penerimaan Hal-hal yg mempengaruhi besarnya
Biaya Total Biaya Produksi Usahatani :
1. Struktur tanah
BE Biaya Variabel

2. Topografi tanah
3. Jenis tanaman dan varietas tanaman
4. Tingkat Teknologi yg digunakan
Biaya Tetap

0 Input (Unit)

Grafik Hubungan biaya total,


biaya variabel dan
penerimaan.
ALAT ANALISIS KELAYAKAN
USAHATANI DAN KEGUNAANNYA
KEGIATAN KEGIATAN
PRODUKSI/BISNIS KONSUMSI/RUMAH TANGGA

Pasar Tenaga Kerja

Tenaga Kerja

KELUARGA
Pasar
Pasar Produksi USAHA Konsumsi

Modal
Lahan
Arus Uang

Arus Barang
Pasar Modal

BAGAN KEGIATAN BISNIS USAHATANI


Bentuk Pengujian/Analisa Keberhasilan Cabang
suatu Usahatani.

1. Analisa Biaya per satuan Hasil ( Unit Cost of Productian)


Gunanya untuk menghitung Harga Pokok Produksi.
2. Imbangan antara Penerimaan dan Biaya (Cost and Revenue
Ratio atau R/C) dipakai untuk pengujian
kelayakan/keberhasilan cabag suatu Usaha.
3. Analisa Pendapatan/keuntungan Cabang Usaha (Enterprises
net income/profit) dipakai untuk pengujian keuntungan cabag
suatu Usaha
4. Analisa Imbangan Manfaat tambahan Biaya (Benefit cost ratio
atau B/C) untuk pengujian penggantian teknologi yg
berakibat pertambahan penggunaaan biaya.
Contoh Bagan Analisa Cabang Usaha
No Uraian Keterangan
ARUS PENERIMAN
1 Produksi kotor yg dihasilkan (1)

2 Harga satuan produksi (2)

3 Total Penerimaan (1 x2) =(3)

ARUS PENGELUARAN/ BIAYA


4 Biaya langsung/berubah/Variabel :
a. Bibit
b. Pupuk
c. Obat-obatan
d. Tenaga kerja
Total biaya variabel (4)
5 Biaya tdk langsung/tetap:
a. Sewa lahan, bangunan dan alat
b. Perbaikan lahan, bangunan dan alat
c. Nilai Penyusutan bangunan dan alat
d. Pajak-pajk
e. Bunga kredit
Total biaya tetap (5)
No Uraian Keterangan
6 Total Pengeluaran/Biaya (4) + (5) =(6)

7 Analisa biaya per satuan produksi (unit cost of production) (6) : (1)

8 Analisa imbangan penerimaan dan biaya (R/C) (3) : (4) atau (3) : (6)
9 Analisa pendapatan/keuntungan (enterprice net (3) – (6) kalau (3) – (4) disebut
income/profit) pendapatan/keuntungan
marginal

R/C artinya setiap rupiah biaya yang dikeluarkan akan memperoleh


penerimaan …. rupiah.
FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI BIAYA DAN PENDAPATAN

Faktor Internal : FaktorEkstern :


Umur, Pendidikan, Pengetahuan, Input : a. Ketersediaan
Pengalaman dan Ketrampilan b. Harga
Jumlah Tenaga kerja Keluarga Output : a. Permintan
Luas Lahan
b. Harga
Modal

USAHATANI

BIAYA DAN PENDAPATAN


Depresiasi/Penyusutan
1. Garis Lurus (Straight Line Method)
Cost =Rp 100.000
Umur Ekonomis = 5 tahun
Nilai Sisa = Rp 5.000
Penyusutan per tahun = Rp 100.000 – Rp 5.000
5 tahun
= Rp 19.000/tahun
2. Decreasing (Sum of year degits method)
Cost =Rp 100.000
Umur Ekonomis = 5 tahun
Nilai Sisa = Rp 25.000
Jumlah digit = 5 + 4+ 3 + 2 + 1 = 15
Penyusutan :
nn SS/ /CC

Penyusutan :
Tahun 1 = 5 x (Rp 100.000 – Rp 25.000) = Rp 25.000
15
Tahun 2 = 4 x (Rp 100.000 – Rp 25.000) = Rp 20.000
15
Tahun 3 = 3 x (Rp 100.000 – Rp 25.000) = Rp 15.000
15
Tahun 4 = 2 x (Rp 100.000 – Rp 25.000) = Rp 10.000
15
Tahun 5 = 1 x (Rp 100.000 – Rp 25.000) = Rp 5.000
15 Jumlah = Rp 75.000

3. Declining Balance Method


Perhitungan sbb :
Rumus = 1 – n √ S
C 1- 5√ 25.000 x 100 % = 24,214 %
100.000
Cost =Rp 100.000
Umur Ekonomis = 5 tahun
Nilai Sisa = Rp 25.000
Penyusutan :

Tahun 1 = 24,214 % x Rp 100.000 = Rp 24.214


Tahun 2 = 24,214 % x (Rp 100.000 – Rp 24.214)
24,214 % x Rp 75.786 = Rp 18.351
Tahun 3 = 24,214 % x (Rp 75.786 – Rp 18.351)
24,214 % x Rp 57.435 = Rp 13.907
Tahun 4 = 24,214 % x (Rp 57.435 – Rp 13.907)
24,214 % x Rp 43.528 = Rp 10.540
Tahun 5 = 24,214 % x (Rp 43.528 – Rp 10.540)
24,214 % x Rp 32.988 = Rp 7.988 +
Rp 75.000
ANALISIS TITIK IMPAS
cara atau teknik yang digunakan untuk mengetahui kaitan antara,
penjualan, produksi, harga jual, biaya, rugi dan laba.

Kegunaan Break Even.


1. Sebagai dasar merencanakan kegiatan operasional,
dalam usaha mencapai laba tertentu/ profit planning.
2. Sebagai dasar untuk pengendalian operasi kegiatan
yang sedang berjalan, atau sebagai alat pengendalian/
controlling.
3. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan
harga jual.
4. Sebagai bahan dalam pengambilan keputusan yang
ditentukan oleh pimpinan perusahaan.
Asumsi Break Even :
a. Adanya biaya tetap dan biaya Variabel
b. Biaya tetap akan tetap sama konstan, meskipun volume produksi
berubah.
c. Biaya variabel akan tetap sama, jika dihitung biaya perunit
produksnya, berapapun jumlah produks yg dihasilkan. Jika biaya
variabel berubah hrs proposional dengan jumlah seluruhnya, shg
biaya perunitnya akan tetap sama.
d. Harga jual perunit akan tetap sama, barapa pun jumlah unit yang
dijual.
e. Bahwa perusahaan yang bersangkutan memproduksi satu jenis
barang, jika memproduksi lebih dari satu produk, maka produk2 itu
harus dianggap satu jenis produk dengan kombinasi (mix yang selalu
tetap.
f. Produksi dianggap terjual habis.
Biaya Tetap
> BEP NP =
Biaya Variabel
1 – -------------------------------
Nilai Penjualan

BEP Nilai Penjualan


> BEP VP =
Harga jual

BEP Volume Produksi


> BEP LL =
Produktivitas
ANALISIS KEPEKAAN (Sensitivity Analysis) :

Analisis untuk mengetahui perubahan pada Titik Impas sebagai akibat adanya perubahan harga
(Input/Output).

Biaya Tetap X Nilai Penjualan


SA =
Nilai Penjualan – Biaya Variabel

BATAS KESELAMATAN (Margin Of Safety) :


Perbandingan/ratio dari selisih penjualan yang direncanakan dikurangi dengan penjualan pada
BEP dibagi dengan penjualan yang direncanakan dikalikan 100 persen.

Penjualan yang direncanakan – Penjualan pada BEP


MS = X 100 %
Penjualan yang direncanakan
LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan utk memenuhi kewajiban finansialnya yg
segera harus dipenuhi, dari alat-alat pembayaran yg dimiliki oleh perusahaan pd saat
tertentu mrp kekuatan membayar dari perusahaan yang bersangkutan.
Kemampuan membayar diketahui dari membandingkan kekuatan membayar dengan
kewajiban finansialnya yg segera harus dipenuhi. Jika kemampuan membayar kewajiban
dihubungkan dengan pihak luar/kreditur disebut Likuiditas Badan Usaha. Jika kemampuan
membayar kewajiban digunakan untuk menyeenggrakan proses produksi disebut
Likuiditas Perusahaan

CURRENT RATIO = AKTIVA LANCAR X 100 %


(L) HUTANG LANCAR
Standar tingkat Likuiditas tidak mutlak, tetapi ukuran paling
kecil secara umum adalah 200 %

Contoh :
Aktiva lancar Rp 15.000 Hutang Lancar Rp 5.000
Net Working Capital Rp 10.000

CR = 15.000 : 5.000 Ratio hutang lancar dg net working capital 2 :1


= 3 : 1 artinya pada saat modal kerja Rp 10.000 maka
= 300 % perusahaan hanya boleh memliki hutang lancar
maksimal Rp 5.000 jika tetap tingkat
likuiditasnya = 300 %

Upaya memperbesar Lkuiditas :


1. Hutang lancar tetap diusahakan menambah aktiva lancar
2. Aktiva lancar tetap diusahakan mengurangi jumlah hutang lancar
3. Mengurangi jumlah hutang lancar besama-sama mengurangi aktiva lancar.
SOLVABILITAS

Merupakan kemampuan perusahaan dlm


memenuhi kewajiban finansialnya apabila
perusahaan tsb dilikuidasikan, dgn
demikian solvabilitas adalah kemampuan
perusahaan dlm mengembalikan semua
hutang-hutangnya baik jangka pendek
maupun jangka panjang berdasarkan aset
yang dimilikinya.
Perusahaan yg solvabel belum tentu
likuid.
Solvabilitas diukur dengan membandingkan jumlah aktiva/total aset dg jumlah
hutang jangka pendek maupun jagka panjang, cara lain adalah dengan
membandingkan antara modal sendiri/net worth/excess value daripada aktiva
diatas hutang disati pihak dengan hutang dipihak lain, dan perbandingan
tersebut dinyatakn dalam persen (%).
Misal : Aktiva Rp 450.000
Hutang Rp 300.000
Excess value Rp 150.000
Solvabilitas = 450.000 x 100 % = 150 %
300.000
Artinya : perusahaan masih dlm kondisi yg menguntungkan, karena dari
modal yg digunakan masih mempunyi kelebihan 50 %
Upaya mempertinggi tingkat solvabilitas :
1. Menambah aktiva tanpa menambah hutang.
2. Mengurangi hutang tanpa mengurangi aktiva

RENTABILITAS
Rentabilitas menjunjukan perbandingan antara laba dengan modal yg menghasilkan laba, atrinya
kemampuan perusahaan utk menghasilkan laba selama periode tertentu dinyatakan persen (%)

R = Laba x 100 %
Modal

RENTABILITAS EKONOMI (EARNING POWER)


Howard dan Upton RE adalah kemampuan perusahaan utk mengembalikan modal yg telah digunakannya.
Johnson R E adalah hubugan antara laba dengan modal.
Rentabilitas Ekonomi adalah perbandingan antara laba modal sndiri dan modal asing yg digunakan utk
menghasilkan laba dan dinyatakan dalam persen (%).
Rentabilita Ekonomi digunakan utk melihat efektifitas an efisiensi pengelolaan prusahaan, semakin besar
nilai RE maka smakin efektif, RE lebih penting dari pada laba, karena laba yg besar belum merupakan
ukuran bahwa perusahaan telah bekerja secara efisien.
Upaya utk mempertinggi nilai RE :

1. Profit margin = perbandingan antara net operating income dg net sales x 100%.
Net Operating Income (keuntungan) x 100%
Net sales/penjualan
2. Turnover of operating Assets
= Net sales (Pejualan)
Operating assets (Modal)
Jadi Profit margin utk mengetahui efisiensi prusahaan dg melihat besar kecilnya
laba hubungannya dg sales, sedangkan operating asset dimaksudkan utk
efisiensi perusahaan dg melihat kecepatan perputaran operating assets dlm suatu
peroide tertentu.

Turnover of operating assets = 2


artinya selama 1 periode produksi dg menggunakan seluruh assets akan
menghasilkan tingkat perputaran modal sebesar 2 kali.

Rentabilitas Modal sendiri/Rentabilitas Usaha mrp kemampuan perusahaan


dg modal sendiri yg beroperasi utk menghasilkan keuntungan.
Analisis Struktur Produksi/Nilai Tambah
(Value Added)

Nilai tambah adalah Seisih nilai output yg mendapat perlakuan pd thap


tertentu dikuragi dg nilai bahan baku serta korbanab lainya yg digunakan
selam pross produksi berlangsung (Hayami, 1987)

Faktor Teknis : Ketersediaan Bahan


Baku, Kapasitas Produksi, Tenaga
Kerja.
Yg mempengaruhi
Nilai tambah Faktor Ekonomis : Harga Output,
Upah Tenaga Kerja, harga bahan
baku dan input lainya
KONSEP PENDUKUNG
NILAI TAMBAH

Faktor Konversi : Koefisien Tenaga Nilai produk :


menunjukan banyaknya kerja : banyaknya menunjukan nilai
output yg dpt dihasilkan tenaga kerja yg output persatuan
dari satu diperlukan utk input.
satuan input bahan megolah
baku. satu satuan input.
Kerangka Analisis Struktur Produksi/ Nilai Tambah (Hayami, 1987)

No Uraian Satuan Keterangan


(I) Output, Input dan Harga
1. Output kg
2. Input bahan baku kg

3. Tenaga Kerja (JKO)


4. Faktor Konversi 1/2
5. Koefisien Tenaga Kerja 3/2
6. Harga Output Rp/kg
7.Upah Tenaga Kerja Rp/JKO
(II) Penerimaan dan Keuntungan (Rp/kg bahan baku)
8. Harga bahan baku (Rp/kg)
9. Harga Input lain Rp/kg
10. Nilai Output Rp/kg 4 X 6
11. a. Nilai Tambah Rp/kg 10 – 8 – 9
b. Rasio nilai tambah % 11 a / 10 x 100%
12. a. Pendapatan Tenaga kerja Rp/kg 5 x7

b. Pangsa Tenaga Kerja % 12 a / 11 a x 100 %


13. a. Keuntungan Rp/kg 11 a - 12 a
b. Tingkat keuntungan % 13 a / 10 x 100%
Pembukuan Usahatani

Pembukuan Usahatani dimaksudkan pencatatan dari semua dan setiap


transaksi yang terjadi selama proses produksi usahatani
berlansung dalam kurun waktu tertentu. Semua adalah semua
transaksi baik input ataupun output, setiap adalah tiap-tiap
kejadian yang terjadi baik secara teknis maupun yang berkaitan
secara ekonomis mengenai kejadian transaksi selama proses
produksi berlangsung.

Buku catatanUshatani harus menggambarkan keadaan keuangan,


keadaan inventaris yg lengkap, keadaan produksi, luas dan jenis
tanaman, jumlah dan macam alat, jumlah makanan ternak.
MANFAAT PEMBUKUAN USAHATANI ;
1. Untuk penyusunan Neraca Laba-Rugi dan Balance Sheet
2. Sebagai Sumber Data
3. Sebagai sarana untuk memperoleh kredit
4. Sebagai alat penggunaan usaha ; Financial statement, Cash flow
TUJUAN DAN KEGUNAAN PEMBUKUAN USAHATANI
1. Alat kontrol kebijakan pengelolaaan usahatani.
2. Sumber keterangan statistik pertanian mengenai masalah produksi,
hasil input dan output, tenaga kerja, biaya produksi, pendapatan dan
pengeluaran usaha. Penting bagi peneliti, pemerintah, penyuluh
sebagai sumber informasi data sekunder.
3.Sebagai petunjuk mengenai tingkat perkembangan usahatani.
Artinya agar supaya dpt mengetahui hasil yg sebenarnya dari operasi
usahataninya.
4.Sebagai pedoman dalam reorganisasi usahatani dan sebagai dasar
penyusun kebijakan selanjutnya.

Buku catatan usahatani tunggal dan ganda dpt memberikan gambaran :


1. Inventaris usahatani
2. Transaksi keuangan selama periode tertentu
3. Catatan produksi.
Macam Pembukuan :
I. Pembukuan Tunggal
Didalamnya terdapat komponen-komponen penerimaan dan pengeluaran, uraian yang
menunjukan besarnya jumlah/unit serta satuan dan harga. Pembukuan ini memberikan informasi
untuk analisa pendapatan.

Contoh : Pembukuan Tunggal Usahatani X, Periode Mei 1988.

Tanggal Uraian hal dan Harga Satuan (Rp) Penerimaan (Rp) Pengeluaran (Rp)
Jumlah
1 Mei 1988 60 butir telur 200,00 12.000,00 -
6 Mei 1988 50 ekor ayam 15.000,00 - 75.000,00
dst
-
-
II. Pembukuan Ganda
Adalah pembukuan yang kolom penerimaan dan pengelurannya terpisah, sehingga jelas dan mudah untuk
dianalisis.
A. Macam Penerimaan Usahatani X Periode Mei 1988

Tanggal Jumlah Harga satuan Macam Penerimaan


(Rp)
Padi Jagung Telur Susu
1 Mei 1988 10 lt 1500,00 - - - 15.000,00
50 bt 400,00 - - 20.000,00 -
dst..

B. Macam Pengeluaran Usahatani X Periode Mei 1988


Tanggal Jumlah Harga satuan Upah TK Macam Pengeluaran
(Rp)
Bibit Pakan Obat-obatan
5 Mei 10 kg 750,00 - - 7.500,00 -
30 bt 1.100,00 - 30.000,00 - -
Perencanaan dan Sketsa Usahatani

Usahatani maksimum perlu perencanaan yang tepat,


cermat dan akurat. Salah satu alat bantu yg digunkan
dalam perncanaan usahatani adalah peta usahatani
yang didlamnya berisikan ; pola, tipe, bentuk, luas dan
fasilitas, status ketinggian tempat dan pH tanah.
Keseluruhan indikator ini dijadikan dasar dalam
perencanaan usahatani.
Data-data tersebut diperoleh secara primer an sekunder.
Tahapan dalam perencanaan usahatani

Inventarisasi sumber data

TAHAP I

Menyusun,
mengorganisasikan sumber-
sumber produksi

Estimasi biaya dan


pendapatan dari rencana tsb

TAHAP II
Pengorganisasian biaya dan
pendapatan dlm suatu
anggaran
Sketsa Usahatani
Isinya berupa keterangan: luasan, letak, bentuk dan
keterangan lain yang dapt mendeskripsikan suatu
usahatani.
Misal :
Petak I 0,5 ha padi

Petak V Kebun 2 ha
Petak II Kolam 0,05 ha

Petak III Bangunan 0,07ha

Petak IV Gudang 0,02 ha

Anda mungkin juga menyukai