Anda di halaman 1dari 50

FADJAR GOEMBIRA – DOSEN JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN UNAND SEJAK 2001

• PENDIDIKAN:
S1: Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Bandung, Indonesia (1994-1999)
S2: Clean Technology, University of Newcastle upon Tyne, Inggris (2000-2001)
S3: Energy Science, Kyoto University, Jepang (2009-2012)
• PELATIHAN:
2003: Training on Cleaner Production Technology IV, Magdeburg, Jerman
2004: Training of Trainers (ToT) Air Pollution Control, ITB, Indonesia
2005: ToT on Urban Air Quality Management: Clean Air Initiative Asia, ITB
2006: Short Course on Management of the Environment, Maastricht School of Management,
Belanda
2007: Professional training on Urban Air Quality Management, Kuala Lumpur, Malaysia;
Pelatihan Penilaian AMDAL, ITB
2008: Training on Cleaner Production: Energy Efficiency, PPBN KLH, Indonesia; ToT Penanganan
Bahan Kimia, PPBN KLH, Indonesia; Pengenalan Manajemen Lingkungan Berorientasi
Keuntungan (MeLOK), PPBN KLH, Indonesia
2016: ToT for Master Trainer Nasional tentang Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), ESP3
DANIDA, Indonesia
2019: Introduction to Life Cycle Assessment (LCA), ILCAN, Indonesia
• PENGALAMAN JABATAN:
Ketua Program Studi Magister Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana Unand (2014-2018)
Direktur Pusat Studi Lingkungan Hidup Universitas Andalas (April 2015- April 2019)
Kepala Laboratorium Kualitas Udara TL Unand (2005-2009); 2020 - sekarang
DIKLAT DASAR-DASAR AMDAL

Materi:
Pengertian, Proses,
dan Manfaat AMDAL (dan
UKL UPL)
1. Sejarah Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Sejarah Pengelolaan Kualitas Lingkungan Hidup

Code of Hammurabi (1772 SM).


Raja babilonia ke-6, membuat
aturan yang berhubungan
dengan lingkungan: ‘sanksi
dikenakan kepada seseorang
apabila ia membangun rumah
dengan gerabahnya sehingga
runtuh dan menyebabkan
lingkungan sekitar terganggu’

4
 Mataram hindu, prasasti
Jurunan (876 M).
adanya jabatan “Tuhalas”
yakni jabatan yang
mengawasi hutan yang
kiranya identik dengan
jabatan petugas perlindungan
hutan dan pelestarian alam
(PHPA).

5
22 April 1970 5 Juni 1972, Konferensi Konferensi PBB II ttg KTT Bumi KTT Bumi +5
Demonstrasi 20jt org PBB I ttg Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup (Earth Summit)
(Earth Summit +5)
“protes kerusakan LH” “Pembentukan UNEP” Nairobi, Kenya “Agenda 21”
Stockholm, Swedia New York
Amerika Serikat Rio de Janeiro, Brasil

1970 1972 1978 1982 1983 1992 1993 1997

Dibentuk Kantor
Nama Baru: Nama Baru: Kantor
Kementerian Negara UU No. UU No.
Kantor Kementerian Negara Menteri Negara
Pengawasan Pembangunan 4/82 Kependudukan & Lingkungan Hidup 23/97
& Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup

Millenium Earth Summit+10 Sustainable


Earth
Summit “Sustainable Development
Summit+20 Rio
“MDG’s” Development” Summit
de Janeiro
New York Johannesburg New York

2000 2002 2004 2009 2012 2015 2016 2018 2020 ???

Nama Baru: Kementerian UU No. Penggabungan: Kementerian PP 46/2016 Ttg PP 24/2018 OMNIBUS What is
Negara Lingkungan Hidup 32/09 Lingkungan Hidup & Kehutanan Pedoman KLHS Ttg OSS LAW ??? next?
Penamaan Undang-undang Lingkungan Hidup

1. Undang-undang No. 4 tahun 1982 tentang


Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan
Lingkungan Hidup
2. Undang-undang No. 23 tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup
3. Undang-undang No. 32 tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN ADALAH UPAYA SADAR DAN TERENCANA YANG
MEMADUKAN ASPEK LINGKUNGAN HIDUP, SOSIAL, DAN EKONOMI KE DALAM
STRATEGI PEMBANGUNAN UNTUK MENJAMIN KEUTUHAN LINGKUNGAN HIDUP SERTA
KESELAMATAN, KEMAMPUAN, KESEJAHTERAAN, DAN MUTU HIDUP
GENERASI MASA KINI DAN GENERASI MASA DEPAN (PASAL 1 UU 32/2009)

Ekonomi

Sosial

Lingkungan
Pembangunan Berwawasan Lingkungan
Agar hak masyarakat atas lingkungan yang baik dan sehat terpenuhi, maka
wajib dipastikan segala kegiatan perekonomian dilakukan secara berkelanjutan
dan berwawasan lingkungan.

Pasal 33 ayat 4 UUD 1945:


“Perekonomian nasional
diselenggarakan berdasar atas demokrasi
ekonomi dengan prinsip kebersamaan,
efisiensi berkeadilan, berkelanjutan,
berwawasan lingkungan, kemandirian,
serta dengan menjaga keseimbangan
kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional
Hak Masyarakat atas Lingkungan Hidup yang Baik & Sehat
Sesungguhnya masyarakat mempunyai hak untuk mendapatkan
Lingkungan Hidup – udara, tanah dan air -- yang baik dan sehat.
Hak tersebut dijamin dalam UUD dan peraturan perundang-undangan
lainnya

1 UUD 1945 Pasal 28 H ayat (1): “Setiap orang


berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat
tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup
yang baik dan sehat ...”

2 Pasal 65 UU 32/2009: “Setiap orang berhak


atas lingkungan hidup yang baik dan sehat
sebagai bagian dari hak asasi manusia”
Prinsip Dasar Perlindungan & Pengelolaan Lingkungan Hidup
1 Menjaga
1.
lingkungan
hidup (Udara, Air,
Lahan dan Laut)
tetap dalam
kondisi baik dan
sehat untuk
aktivitas
kehidupan
seluruh warga
negara;

21. Memastikan segala kegiatan perekonomian (seperti Pertanian,


Perkebunan, Kehutanan, Perikanan, Industri, Pariwisata &
Pertambangan) dilakukan secara berkelanjutan dan berwawasan
lingkungan.
Muatan UU 32/2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan LH
Pengawasan &
Penegakan
Perencanaan Pemanfaatan Pengendalian Pemeliharaan
Hukum
- Keberlanjutan -Pencegahan -Konservasi SDA -Pembinaan
-Rencana PPLH Proses -Penanggulangan -Pencadangan SDA -Sanksi Administrasi
- Keberlanjutan -Pemulihan -Pelestarian fungsi -Sanksi Perdata
Produktivitas Atmosfer (mitigasi, -Sanksi Pidana
- Keselamatan dan adaptasi, lapisan
Kesejahteraan -KLHS ozon dan hujan asam
Masyarakat -Tata Ruang
-AMDAL
-UKL-UPL
Penetapan -Instrumen Ekonomi
-Perubahan iklim -PUU berbasis LH
- RPPLH
Ekoregion -Daya Dukung -Baku Mutu LH -Rekayasa genetika -Ijin lingkungan
-Kriteria Kerusakan LH -Sumber daya genetik
-Daya Tampung -Perizinan
Inventarisasi -Anggaran berbasis LH
LH -Analisa Risiko LH
-Audit LH

KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP MENINGKAT


Peningkatan Kapasitas Tersedianya Sarana dan Prasarana
Data dan Informasi 12
Sejarah lahirnya AMDAL
 Tahun 1960-an di Mesir -->bendungan besar
ASWAN di Sungai Nil --> mengalirkan air ke
pelosok Mesir guna meningkatkan produksi
pertanian.
 Setelah beberapa tahun bendungan beroperasi
terjadilah hal yang sebelumnya tidak
diperkirakan.
 Meningkatnya jumlah rakyat Mesir yang
menderita Schistosomiacyst.
 Menurunnya pendapatan nelayan -->
plankton yang biasanya terbawa aliran air
Sungai Nil berkurang karena terdistribusi
tidak lagi hanya ke arah muara, tapi ke
saluran irigasi.
 Kesadaran tentang betapa pentingnya kajian yang
menyeluruh, komprehensif dengan melibatkan banyak
ahli dari disiplin ilmu yang berbeda.
 mendorong lahirnya pengkajian yang mendalam, serius
dan multidisiplin sebelum pelaksanaan sebuah
pembangunan.
 dilakukan penyempurnaan-penyempurnaan terutama
mengenai metode untuk mengetahui sejak dini
kemungkinan dampak dan perkiraan besarnya dampak
yang akan terjadi.

Negara-negara lain juga melakukan hal yang sama


sebelum melakukan kegiatan pembangunan yang relatif
besar pada tahun-tahun selanjutnya, termasuk Indonesia.
AMDAL kemudian menjadi instrumen penting dalam upaya
mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
2010 2012 2018 PP Nomor 24 tahun 2018:
1999 revitalisasi PP Nomor 27 tahun Pelayanan perizinan
Perbaikan 2012: Integrasi Izin berusaha terintegrasi
(PP Nomor 27 Lingkungan dalam Proses secara elektronik
tahun 1999) Amdal & UKL-UPL & (PPBTSE) – Sistem OSS
1993 Streamlining
Pengembangan
(PP Nomor 51 tahun 1993
UU Lingkungan
1986 Hidup
tonggak awal
(PP Nomor 29
Peraturan
tahun 1986)
Pemerintah
tentang
AMDAL 2009
UU
32/2009
Inovasi Kebijakan: PP
No 27/2012 Merupakan PP 1997
Generasi Ke-4 (empat)
UU
yang mengatur tentang 1982
Amdal di Indonesia 23/1997
UU 4/1982
2. Pengertian, Proses, dan Manfaat AMDAL
Instrumen Pencegahan Pencemaran dan/atau
Kerusakan Lingkungan Hidup (UU 32/2009)
KLHS a Instrumen
h
ekonomi LH
Tata ruang b
i PUU berbasis LH
Baku mutu LH c
Anggaran
Kriteria baku j berbasis LH
kerusakan LH d
k Analisis risiko LH
AMDAL e
l Audit LH
UKL-UPL f
Perizinan g Lingkungan m Instrumen lain
sesuai kebutuhan

AMDAL bukan sebagai alat serbaguna yang dapat menyelesaikan segala persoalan
lingkungan hidup. Efektivitas AMDAL sangat ditentukan oleh pengembangan berbagai
instrument lingkungan hidup lainnya
Sumber: Pasal 14 UU 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Isu Strategis: Keterkaitan antara Tata Ruang dan
Lingkungan Hidup
TATA RUANG LINGKUNGAN

Perlindungan dan Pengelolaan


Penataan Ruang
Lingkungan Hidup
(UU No. 26 Tahun 2007) (UU No. 32 Tahun 2009)

TOOL

Ruang, Lingkungan
AMDAL & Izin Yang aman, nyaman,
TOOL Lingkungan produktif
(PP No. 27 Tahun 2012) dan berkelanjutan

1. Dalam perlindungan & pengelolaan lingkungan hidup, penataan


ruang merupakan ujung tombak sebab proses perubahan lingkungan diawali dengan
proses perubahan ruang.
18
2. Dalam penataan ruang: perlindungan & pengelolaan lingkungan hidup menjadi
kunci untuk menjamin keberlanjutan fungsi lingkungan hidup.
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) & AMDAL
KLHS = Rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan
partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan
berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam
pembangunan suatu wilayah dan/atau KRP

Kebijakan Rencana Program Proyek

KAJIAN ANALISIS LINGKUNGAN

Kajian Lingkungan Hidup Strategik (KLHS)

KLHS Kebijakan AMDAL

KLHS Tata Ruang KLHS Sektor


Catatan: Kebijakan:
termasuk penyusunan
PUU (pasal 44 UUPLH) KLHS Regional / Program
Partidario (2000, 2003)
kajian mengenai dampak penting suatu Usaha
dan/atau Kegiatan yang direncanakan pada
lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan
Usaha dan/atau Kegiatan
Perubahan lingkungan hidup
yg sangat mendasar
20
Sumber: Pasal 1 UU 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
KLHS DAN/ATAU AMDAL ?
KLHS/SEA – STRATEGI terbaik AMDAL/EIA – DESAIN terbaik

Sumber: Maria Partidario


Keterkaitan beberapa Instrumen
SANKSI
PIDANA
SANKSI
RPJP & RPJM PROPER
PERDATA
SANKSI
ADMINISTRASI
PEMBINAAN

RPPLH PENGAWASAN
INVENTARISASI PENETAPAN
WILAYAH
LH EKOREGION

PPLH / Audit Lingkungan


PPNS
AMDAL /UKL-UPL
KONSERVASI /
PEMANFAATAN

izin usaha
PENCADANGAN

Analisis Baku Mutu


Risiko LH Lingkungan
Dana Penjaminan
KLHS
KLHS [daya dukung Fungsi
Lingkungan
daya tampung]
Dokumen Lingkungan Hidup
Dokumen lingkungan hidup yang diatur dalam
Peraturan MENLH No. 16/2012 mencakup:
1. Dokumen AMDAL;
2. Formulir UKL-UPL;
3. SPPL
Muatan Dokumen Amdal – Pasal 25 UU No. 32/2009
Berdasarkan ketentuan yang tercantum dalam Pasal 25 UU No. 32
Tahun 2009 tentang PPLH, dokumen Amdal memuat:

Pengkajian mengenai dampak


rencana usaha dan/atau kegiatan

a
Rencana pengelolaan Evaluasi Kegiatan di
dan pemantauan LH f b sekitar Lokasi Rencana
Usaha dan/atau kegiatan

Evaluasi Secara Holistik


terhadap dampak yang
terjadi  Kelayakan/ e Dokumen Saran, Masukan dan
Amdal c Tanggapan Masyarakat
Ketidaklayakan LH
d
Prakiraan Besaran & Sifat Penting
Dampak
Pembagian Jenis usaha dan/atau Kegiatan Berdasarkan
Dokumen Lingkungan di Indonesia (UU No. 32/2009)
Kegiatan berdampak
USAHA DAN/ATAU penting terhadap LH
KEGIATAN
WAJIB AMDAL
Pasal 22-33 UU 32/2009 Peraturan MENLHK No 38/2019
Batas AMDAL

USAHA DAN/ATAU Kegiatan tidak


KEGIATAN berdampak penting
WAJIB UKL/UPL terhadap LH

Peraturan Gub. atau


Pasal 34 UU 32/2009
Batas dokumen UKL-UPL Bupati/Walikota

Kegiatan tidak wajib UKL/UPL &


SPPL
tidak berdampak penting serta
Pasal 35 UU 32/2009 Kegiatan usaha mikro dan kecil
Esensi Dasar AMDAL & UKL-UPL dalam PP 27/2012
AMDAL dan UKL:-UPL: Dokumen LH yang menyediakan
informasi yang diperlukan untuk proses pengambilan
keputusan terkait dengan Penerbitan Izin Lingkungan.
Pengambil Keputusan

Rencana Usaha
dan/atau Kegiatan

AMDAL atau UKL-UPL =


Menyediakan Informasi Izin Lingkungan

Informasi yang disajikan dalam AMDAL atau UKL-UPL:


• Dampak lingkungan yang terjadi akibat rencana usaha dan/atau
kegiatan, dan
• Langkah-langkah pengendaliannya dari aspek teknologi,sosial dan
institusi, pemantauan lingkungannya serta komitmen pemrakarsa
Usaha dan/atau Kegiatan Wajib Memiliki Izin Lingkungan
Izin lingkungan =
Usaha Proses penyusunan dan persyaratan untuk
dan/atau Penilaian AMDAL memperoleh izin
usaha dan/atau
Kegiatan kegiatan
Wajib AMDAL
IZIN Usaha
IZIN
Wajib Memiliki dan/atau
LINGKUNGAN
Kegiatan
Usaha
dan/atau
Kegiatan Proses penyusunan
dan Pemeriksaan Setiap usaha dan/atau kegiatan
Wajib UKL/UPL UKL-UPL yang wajib memiliki AMDAL
atau UKL-UPL wajib memiliki
izin lingkungan
Catatan: Usaha dan/atau Kegiatan wajib SPPL tidak
wajib memiliki izin lingkungan Sumber: Pasal 2 PP 27/2012 Izin Lingkungan
Proses Izin Lingkungan
Penyusunan AMDAL
& UKL-UPL Penilaian AMDAL &
Pemeriksaan UKL-UPL
1

2 Permohonan &
Penerbitan Izin
Lingkungan
3

Izin
Lingkungan
Sumber: Pasal 2 PP 27/2012 Izin Lingkungan 28
Izin Lingkungan: ‘Jantungnya’ Sistem Perizinan di Indonesia
• Proses Penilaian AMDAL oleh Diterbitkan oleh Diterbitkan oleh Dilakukan oleh Pengawasan
KPA; MENLH, Gubernur, MENLH, MENLH, Lingkungan Hidup &
• Proses Pemeriksaan UKL-UPL atau Gubernur, atau Gubernur, atau Penegakan Hukum
oleh Instansi LH Bupati/Walikota Bupati/Walikota Bupati/ Walikota Lingkungan

Pemrakarsa Izin PPLH • Pelaksanaan


Usaha dan/atau
Kegiatan
Rencana Usaha Proses Izin Usaha • Pelaksanaan Izin
Izin
dan/atau AMDAL atau Lingkungan
dan/atau Lingkungan & Izin
Kegiatan
UKL-UPL Kegiatan PPLH

Proses Penyusunan AMDAL atau UKL- Diterbitkan oleh Menteri terkait,


UPL oleh Pemrakarsa Gubernur, atau Bupati/Walikota Penaatan terhadap
BML & KBKL
• IZIN LINGKUNGAN merupakan ‘Jantung-nya’ Sistem Perizinan di
Indonesia. Sesuai dengan ketentuan PUU PSDA dan LH, Izin
lingkungan merupakan persyaratan bagi diperolehnya izin PPLH dan
Izin Usaha dan/atau Kegiatan;
• Secara legal, izin usaha dan/atau kegiatan tidak dapat diterbitkan
tanpa adanya izin lingkungan. Izin Lingkungan merupakan hasil Penurunan Beban
dari Proses AMDAL atau UKL-UPL yang disusun oleh Pemrakarsa Pencemaran dan Laju
dan dinilai oleh KPA atau diperiksa oleh Instansi LH Kerusakan LH
Penyusunan Dokumen AMDAL
Tahap Perencanaan
1 2 3 4 5
Rencana Studi Disain Konstruksi Operasi
Umum Kelayakan Rinci

AMDAL disusun oleh pemrakarsa pada tahap perencanaan suatu usaha


dan/atau kegiatan

Tidak sesuai dengan


rencana tata ruang,
KA 1 dokumen AMDAL
ANDAL 2 tidak dapat dinilai
Lokasi rencana usaha dan wajib
RKL-RPL 3 dan/atau kegiatan wajib dikembalikan
sesuai dengan rencana tata kepada pemrakarsa
Dokumen AMDAL ruang

Sumber: Pasal 4-5 PP 27/2012 Izin Lingkungan


Penyusun Dokumen AMDAL
Pemrakarsa 1 Penyusun dari
Pemrakarsa
sendiri

Menyusun Dokumen
AMDAL

Pihak Lain:
2• Penyusun Persyaratan Penting !
DILARANG ! Perorangan
Penyusun dokumen
PNS di Instansi 3• Penyusun yang AMDAL wajib memiliki
Lingkungan Hidup tergabung sertifikat kompetensi
(Pusat, Provinsi dan dalam LPJP penyusun AMDAL
Kabupaten/Kota)

11. Pendidikan dan pelatihan


penyusunan AMDAL; dan

Sumber: Pasal 10-12 PP 27/2012 Izin Lingkungan 22. Uji kompetensi


Proses Penyusunan dan Penilaian Amdal serta Penerbitan SKKL & Izin Lingkungan
Pemrakarsa Sekretariat KPA, Tim Teknis dan Komisi Menteri, gubernur, atau
Penilai Amdal bupati/walikota
1
Pengumuman Jasa Penilaian Amdal dibebankan Biaya Adm Penerbitan SKKL dan
SPT dari kepada Pemrakarsa – sesuai SBU/PNBP Izin Lingkungan dibebankan
dan Pengumuman kepada Pemrakarsa sesuai PNBP
Konsultasi = 10 hari Kerja
Publik Penilaian Kerangka Acuan Paling lambat 5 hari kerja
30 hari kerja setelah diterbitkan
3 4 5 6
2
Pengajuan Penilaian Penerbitan Pengumuman Izin
Penyusunan Penilaian 15
Penilaian KA oleh Persetujuan Lingkungan
Kerangka KA oleh
Kerangka Sekretariat KA oleh Ketua
Acuan (KA) Tim Teknis
Acuan KPA KPA 14a
Penerbitan:
1. Keputusan
Biaya Penyusunan 7 Kelayakan
Penyusunan
Amdal oleh
ANDAL dan Lingkungan; dan
Pemrakarsa RKL-RPL 2. izin Lingkungan
Penilaian ANDAL dan RKL-RPL
Pengajuan Permohonan Izin 8 75 hari kerja Layak 10 hari
Lingkungan dan Penilaian ANDAL dan Lingkungan kerja
9 Penilaian 11 12
RKL-RPL Penilaian Penilaian
ANDAL & ANDAL & 14b
Satu surat ANDAL & Keputusan
RKL-RPL RKL-RPL Ketidaklayakan LH
permohonan RKL-RPL
Sekretariat oleh Tim
oleh KPA
KPA Teknis
Tidak Layak
Catatan: Waktu penilaian tidak Lingkungan
termasuk waktu perbaikan Pengumuman Permohonan Rekomendasi
10
dokumen oleh pemrakarsa Izin Lingkungan KPA 13
Pengikutsertaan Masyarakat dalam AMDAL
Pemrakarsa, dalam menyusun dokumen AMDAL
mengikutsertakan masyarakat:
1• terkena dampak;
2• pemerhati lingkungan hidup;
3• yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan
dalam proses AMDAL.
1 Pengumuman
10 HARI
[Pengumuman] 2 Konsultasi Publik
Pengikutsertaan
masyarakat dilakukan
sebelum penyusunan
dokumen kerangka
Pemrakarsa acuan
Saran, pendapat, dan tanggapan disampaikan secara tertulis kepada
pemrakarsa, Menteri, gubernur, dan/atau bupati/walikota

Sumber: Pasal 9 PP 27/2012 Izin Lingkungan


Penilaian Kerangka Acuan
5b Jika Hasil Penilaian:
KA memerlukan perbaikan, Komisi
mengembalikan KA kepada permrakarsa.
Tidak Pemrakarsa menyampaikan kembali
Pemrakarsa perbaikan kerangka acuan
1 Sekretariat
3 Tim Teknis
Komisi Menugaskan
Menilai KA
YA Penilai Tim
Teknis
dengan
Melibatkan
Hasil Penilain
Dokumen 2 3 AMDAL Pemrakarsa
Kerangka Kelengkapan
Administrasi
4
Acuan
5a
Jangka waktu Penilaian,
Penyampaian hasil Jika Hasil Penilaian:
penilaian dan KA dapat disepakati, Komisi
penerbitan KA: menerbitan persetujuan
kerangka acuan
30 Hari Kerja tidak Penerbitan Persetujuan
termasuk perbaikan/ Kerangka Acuan
penyempurnaan
Sumber: Pasal 21-24 PP 27/2012 izin Lingkungan
Penilaian ANDAL dan RKL-RPL
Hasil Rapat KPA: Dok.
REKOMENDASI Menteri, Gubernur,
ANDAL dan RKL-RPL
HASIL Bupati/Walikota sesuai
perlu diperbaiki
PENILAIAN kewenangannya
8b
Tidak Hasil Rapat KPA: Dok. ANDAL dan
Pemrakarsa RKL-RPL tidak perlu diperbaiki
1 Sekretariat
8a
Rapat Komisi
Komisi Penilai AMDAL
6
YA
Penilai AMDAL
Dokumen
ANDAL dan 2 Kelengkapan 3 (KPA) 7
RKL-RPL Administrasi

Menugaskan 4 5 Hasil Penilaian


Jangka waktu Penilaian
ANDAL dan RKL-RPL Tim Teknis

75 Hari Kerja Tim


Menilai
ANDAL dan Sumber: Pasal 28-31 PP
tidak termasuk perbaikan/ RKL-RPL 27/2012 Izin Lingkungan
penyempurnaan Teknis secara Teknis
Penerbitan Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup
atau Ketidaklayakan Lingkungan Hidup

Jangka waktu penetapan


MENTERI
GUBERNUR 10 Hari Kerja Keputusan Kelayakan
Lingkungan atau
Bupati/Walikota Ketidaklayakan

Muatan Keputusan Kelayakan Lingkungan


1 Dasar pertimbangan dikeluarkannya
1.
penetapan; dan
2 Pernyataan kelayakan lingkungan usaha
2.
dan/atau kegiatan;
Rekomendasi Hasil
3 Persyaratan
3. dan kewajiban pemrakarsa sesuai
Penilai an ANDAL & RKL- dengan yang tercantum dalam RKL-RPL.

RPL dari Komisi Penilai 4 Kewajiban yang harus dilakukan oleh pihak
4.
terkait
AMDAL
5 jumlah dan jenis izin PPLH yang
1.
Sumber: Pasal 32-33 PP 27/2012 diwajibkan (Jika wajib memiliki izin
Izin Lingkungan PPLH)
Proses Penyusunan dan Pemeriksaan UKL-UPL serta Penerbitan SKKL & Izin Lingkungan

Pemrakarsa Menteri, gubernur, atau bupati/walikota

Pemeriksaan UKL-
Penyusunan Permohonan Izin Lingkungan UPL dan Penerbitan
dan Pemeriksaan UKL/UPL Rekomendasi UKL-
UKL-UPL UPL dapat dilakukan
oleh:
Biaya Pemeriksaan Administrasi a. Pejabat yang
Penyusunan ditunjuk oleh
UKL-UPL oleh
Pemrakarsa Menteri;
Pengumuman Permohonan Izin b. Kepala Instansi LH
Lingkungan Provinsi; atau
c. Kepala Instansi LH
Pemrakarsa Kab/Kota.
Pemeriksaan Substansi UKL/UPL Pasal 40 PP 27/2012
Catatan: Jangka waktu
Pemeriksaan Teknis UKL-UPL: 14 Jasa Pemeriksaan
Penerbitan Rekomendasi UKL-UPL dibebankan
Hari Kerja, termasuk kepada Pemrakarsa
pengumuman permohonan izin Persetujuan UKL-UPL & – sesuai SBU/PNBP
lingkungan DAN Izin Lingkungan Biaya Adm Penerbitan
tidak termasuk perbaikan/ Rekomendasi UKL-UPL dan
penyempurnaan Izin Lingkungan dibebankan
Pengumuman Izin Lingkungan kepada Pemrakarsa (PNBP)
Penyusunan UKL-UPL
Tahap Perencanaan
1 2 3 4 5
Rencana Studi Disain Konstruksi Operasi
Umum Kelayakan Rinci

UKL-UPL disusun oleh pemrakarsa pada tahap perencanaan


suatu usaha dan/atau kegiatan
11. Identitas pemrakarsa;
22. Rencana usaha dan/atau
kegiatan;
33. Dampak lingkungan yang
akan terjadi; dan
1.Lokasi sesuai dengan
44. Program pengelolaan dan rencana tata ruang.
Formulir UKL-UPL pemantauan lingkungan
2.Tidak sesuai: tidak dapat
hidup.
dinilai dan dikembalikan
Sumber: Pasal 14-15 PP 27/2012 Izin Lingkungan
Pemeriksaan UKL/UPL & Penerbitan Rekomendasi UKL-UPL
Pemeriksaan UKL-UPL & penerbitan rekomendasi UKL-
UPL dapat dilakukan oleh:
• Pejabat yang ditunjuk oleh Menteri,
• Kepala Instansi LH Provinsi, atau;
• Kepala Instansi LH Kab/kota

• Menteri
• Gubernur Kelengkapan Pemeriksaan Rekomendasi
YA YA
• Bupati/ Administrasi
Walikota Teknis UKL-UPL UKL-UPL
Hasil •Persetujuan , atau
Pemeriksaan : •penolakan
Tidak UKL-UPLperlu
diperbaiki
Jangka waktu Pemeriksaan
UKL-UPL Teknis UKL-UPL

14 Hari Kerja
tidak termasuk perbaikan/
penyempurnaan

Pemrakarsa Sumber: Pasal 36-40 PP 27/2012 Izin Lingkungan


Penerbitan Rekomendasi UKL-UPL
MENTERI
Menerbitkan
GUBERNUR
Melalui pejabat yang
Bupati/Walikota ditunjuk Menteri, Rekomendasi
atau kepala isntansi
LH prov atau UKL-UPL
kab/kota

Pemeriksaan Muatan Rekomendasi Persetujuan UKL-UPL

Teknis 1. Dasar pertimbangan dikeluarkannya


1 persetujuan UKL-UPL;
UKL-UPL 2
2. Peryataan persetujuan UKL-UPL
Sumber: Pasal 38 PP 27/2012 3
3. persyaratan dan kewajiban pemrakarsa
Izin Lingkungan sesuai dengan yang tercantum dalam RKL-
RPL.
4 jumlah dan jenis izin PPLH yang
1.
diwajibkan (Jika wajib memiliki izin
PPLH)
Permohonan Izin Lingkungan
Permohon izin lingkungan
disampaikan bersamaan
dengan pengajuan
penilaian ANDAL dan
RKL-RPL atau
Pemeriksaan UKL-UPL

• Menteri
Permohonan • Gubernur
tertulis • Bupati/
Persyaratan
Penanggung Jawab 1. Dokumen AMDAL atau Walikota
formulir UKL-UPL;
Usaha/Kegiatan 2. Dokumen pendirian
usaha dan/atau kegiatan,
dan
3. Profil usaha dan/atau
kegiatan

Sumber: Pasal 42-43 PP 27/2012 Izin Lingkungan


Pengumuman Permohonan Izin Lingkungan
Saran, Pendapat & Tanggapan
10 hari: ANDAL & 3 hari: UKL-UPL
RKL-RPL

• Menteri
• Gubernur Pengumuman
Multimedia & Papan Pengumuman
• Bupati/
Walikota
Paling lama 5 Paling lama 2
(lima) hari kerja (dua) hari
Masyarakat
terhitung sejak
dokumen persyaratan
kerja terhitung
sejak dokumen
administratif serta
persyaratan
Sumber: ANDAL dan RKL-RPL administratif serta
Pasal 45-46 yang dimohonkan
PP 27/2012 Izin
UKL-UPL yang
dinyatakan lengkap
dimohonkan
Lingkungan
dinyatakan lengkap
Penerbitan Izin Lingkungan Hidup
AMDAL
SK Kelayakan LH dari Menteri Izin lingkungan dari Menteri
SK Kelayakan LH dari gubernur Izin lingkungan dari gubernur
SK Kelayakan LH dari bupati/ Izin lingkungan dari bupati/
walikota walikota

UKL-UPL
Rekomendasi dari Menteri Izin lingkungan dari Menteri
Rekomendasi dari gubernur Izin lingkungan dari gubernur
Rekomendasi dari bupati/ Izin lingkungan dari bupati/
walikota walikota

Izin lingkungan diterbitkan oleh Menteri, gubernur, atau bupati/walikota bersamaan


dengan diterbitkannya keputusan kelayakan lingkungan hidup atau rekomendasi UKL-UPL

Sumber: Pasal 47 PP 27/2012 Izin Lingkungan


Pengumuman Penerbitan Izin Lingkungan

• Menteri Pengumuman Penerbitan


• Gubernur Izin Lingkungan
• Bupati/ Media Massa dan/atau multimedia
Walikota
Paling lama 5 (lima) hari kerja
sejak Izin Lingkungan diterbitkan Masyarakat

Sumber: Pasal 49 PP 27/2012 Izin Lingkungan


Kewajiban Pemegang Izin Lingkungan
• Pemegang izin lingkungan berkewajiban untuk:
a. menaati persyaratan dan kewajiban yang dimuat
dalam izin lingkungan;
b. membuat dan menyampaikan laporan
pelaksanaan terhadap persyaratan dan
kewajiban dalam izin lingkungan kepada
Menteri, gubernur, atau bupati/walikota; dan
c. Menyediakan dana penjamin untuk pemulihan
fungsi lingkungan hidup sesuai ketentuan PUU;
• Laporan disampaikan secara berkala setiap 6
(enam) bulan

Sumber: Pasal 53 PP 27/2012 Izin Lingkungan


Manfaat AMDAL

1.Manfaat bagi pemilik kegiatan/ pemrakarsa:


a. Pemandu untuk pengelolaan dampak
usaha/kegiatan yang selanjutnya akan
mengurangi potensi tuntutan ganti rugi di
kemudian hari.
b. Tersedianya pengetahuan dasar untuk
mengetahui potensi masalah lingkungan pada
saat pelaksanaan usaha sehingga dapat
dilakukan persiapan sedini mungkin.
c. Tersedianya pengetahuan awal untuk
pertimbangan pencarian alternatif pelaksanaan
usaha, baik proses, bahan baku maupun
peningkatan keuntungan.
2. Manfaat bagi pemerintah/pemberi izin:
a. Memberikan dasar yang cukup kuat dalam
pemberian izin usaha.
b. Memudahkan pelaksanaan pengawasan
usaha dari aspek lingkungan.
c. Meningkatkan ketersediaan data/informasi
untuk perencanaan pembangunan.
d. Membantu upaya minimalisasi dampak
negatif akibat pemanfaatan sumber daya
alam dan jasa lingkungan.
3. Manfaat bagi masyarakat:
a. Dapat mengetahui rencana pembangunan di
daerahnya sehingga berpeluang meningkatkan
partisipasi dalam pembangunan tersebut.
b. Dapat mengetahui hak dan kewajiban dalam
pengelolaan lingkungan.
c. Mengetahui kemungkinan perubahan
lingkungan sehingga dapat melakukan
antisipasi sejak awal.
4. Manfaat bagi Perguruan Tinggi dan para peneliti:
a. Tersedianya data/informasi tentang kondisi
lingkungan yang dapat digunakan untuk
melakukan kajian perubahan lingkungan.
b. Tersedianya alternatif untuk melakukan kajian
multidisplin.
c. Memacu lahirnya kajian prakiraan dan evaluasi
dampak yang lebih valid.
d. Mendorong pencarian alternatif proses dan
bahan baku yang lebih ramah lingkungan (green
industry).
L/O/G/O
Terima kasih…

www.themegallery.com

Anda mungkin juga menyukai