Anda di halaman 1dari 11

AMDAL

(Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)

Sejarah Pengelolaan Lingkungan Hidup Dunia


5-12 Juni 1972: United Nations (UN) “Conference on the Human
Environment”, Stockholm, Swedia
- Konferensi terbesar pertama dunia ttg lingkungan dg issue utama penurunan
kualitas lingkungan sbg kepedulian global
- Perubahan paradigma dari sektoral menuju menyeluruh (comprehensive)
- 5 Juni diperingati sebagai “Hari Lingkungan Hidup Sedunia”

1983: UN membentuk World Comission on Environmental &


Development (WCED), diketuai Gro Harlem Brundtland. Pendekatan
WCED thd masalah lingkungan & pembangunan:
- Ketergantungan (interpendency)
Polusi, penggunaan bhn kimia, kerusakan sumber plasma nutfah, pertumbuhan

kota, konservasi SDA tak mengenal batas negara & pendekatan harus lintas
sektoral
- Berkelanjutan (sustainability)
1
SDA harus dipertimbangkan utk generasi yad
- Pemerataan (equity)
Desakan kemiskinan  eksploitasi sda berlebihan, shg perlu pengaturan untuk
pemerataan
- Sekurity & resiko lingkungan
Perlombaan senjata & pembangunan tanpa perhitungan dampak negatif kpd
lingkungan akan memperbesar resiko lingkungan. Perlu dikaji dalam
‘pembangunan berwawasan lingkungan’
- Pendidikan & komunikasi
Perlu peningkatan pendidikan & komunikasi berwawasan lingkungan di semua
tingkat dan lapisan masyarakat
- Kerjasama internasional
Umumnya masih bersifat sektoral, pertimbangan lingkungan hrs diperhitungkan

1987: Brundtland’s Report “Our Common Future” (Hari Depan Kita


Bersama) and the concept of sustainable development
- Memperkenalkan konsep sustainable development
- Brundtland adalah ex perdana menteri Norwegia yg memimpin rapat
utk menelurkan laporan lingkungan bagi UN

2
3-14 Juni 1992: UN Conference on “Environment and
Development” in Rio de Janeiro (Agenda 21 atau Rio
Conference atau The Earth summit/KTT Bumi) – Peringatan
ke-20 th KTT Stockholm 1972
- Keprihatinan perubahan lingkungan global makin tinggi (hujan asam,
global warming, ozon depletion, dll)
- Menggariskan 27 prinsip dasar lingkungan & pembangunan
- Konsensus internasional ttg prinsip2 pengelolaan kehutanan, mencakup
aspek konservasi SDA hayati
- Merancang agenda untuk aksi2 lingkungan abad 21. Agenda 21 berisi 31

Bab dibagi dalam 21 Bagian mencakup beberapa tujuan yang hendak


dicapai dlm kaitannya dengan sustainable development

1997: Protokol Kyoto (Jepang). Kesepakatan pelaksanaan


Kerangka Konvensi Perubahan Iklim
- Negara2 kelompok G7 berjanji akan mengurangi emisi gas rumah kaca
(CO, CH4, N2O, HFC, PFC, SF6)
3
Tindak lanjut Agenda 21 
Millenium Development Goals (MDG):
1. Membasmi kelaparan & kemiskinan
2. Mencapai pendidikan menengah sec. menyeluruh,
bagi masyarakat
3. Mendorong konsep keseimbangan perempuan &
pemberdayaan wanita
4. Menurunkan kematian anak
5. Meningkatkan kesehatan terutama ibu
6. Memerangi HIV/AIDS, malaria, dan penyakit lain
7. Menjamin pembangunan berkelanjutan
8. Meningkatkan kerjasama global untuk pembangunan

4
Sejarah Pengelolaan Lingkungan Hidup Indonesia
Dasawarsa 1960-1980
Belum ada pemikiran/gerakan ttg pengelolaan lingkungan hidup
Dasawarsa 1980-1990
- 1976: Pengelolaan lingkungan hidup Indonesia dimulai
- UU No. 4/1982, ttg Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan
Hidup (UULH)
- PP 29/1986 ttg AMDAL dikeluarkan utk menindaklanjuti UULH
- Kepmen LH 02/MENKLH/1988 ttg Baku Mutu Lingkungan, juga dikeluarkan
beberapa Kepmen KLH lain, SK pd pemerintahan yg lebih operasional di Tk.
Prop/Kab.
Dasawarsa 1990-2000
- UU 23/1997: Pengelolaan Lingkungan Hidup (UUPLH)
- PP 27/1997 (sbg pengganti PP 51/1993) msh digunakan sbg landasan hukum
dlm penyusunan AMDAL
- Kepmen LH 17/2001 (sbg pengganti Kepmen 29/1996) ttg Petunjuk teknis
dlm penyusunan AMDAL
- Dirumuskan Agenda 21 Nasional, memuat kerangka pembangunan nasional
dlm mewujudkan pembangunan abad 21
Dasawarsa 2000-2010
Pelaksanaan pembangunan dlm Agenda 21 Nasional terus dilakukan, dg 5
adopsi butir2 MDG
Pemahaman AMDAL
AMDAL adl kajian mengenai dampak besar & penting suatu usaha dan/atau
kegiatan yg direncanakan pd LH yg diperlukan bagi proses pengambilan
keputusan ttg penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan (PP 27/99)

Dokumen AMDAL tdd 4 dokumen yg terpisah tp merupakan suatu kesatuan: KA-


ANDAL, ANDAL, RKL & RPL
KA-ANDAL (Kerangka Acuan ANDAL) adl ruang lingkup studi analisis dampak
lingkungan hidup yg merupakan hasil pelingkupan yg disepakati oleh
Pemrakarsa/Penyusun AMDAL & Komisi AMDAL
ANDAL (Analisis dampak lingkungan hidup) adl telaahan sec. cermat &
mendalam ttg dampak besar & penting suatu rencana usaha dan/atau
kegiatan
RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan) adl upaya penanganan dampak besar
& penting thd LH yg ditimbulkan akibat dari rencana usaha dan/atau kegiatan
RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan) adl upaya pemantauan komponen
lingkungan hidup yg tgerkena dampak besar & penting akibat dari rencana
usaha dan/atau kegiatan
AMDAL sejajar dg Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) & Upaya Pemantauan
Lingkungan (UPL) dan Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan (SPPL).
Pembedanya adl besaran rencana kegiatan yg akan dilakukan
6
UKL & UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan & Upaya Pemantauan Lingkungan)
adl dokumen ttg pengelolaan & pemantauan lingkungan bagi kegiatan yg tdk
wajib AMDAL sebagaimana yg diatur dlm Permen LH 11/2006

SPPL (Surat Penyataan Pengelolaan LH) adl dokumen yg dibuat oleh


pemrakarsa bagi kegiatan yg tidak wajib AMDAL maupun UKL dan UPL.
Dokumen ini saat ini tidak banyak diterapkan.
SEMDAL (PEL, SEL, RKL & RPL)
Studi Evaluasi Mengenai Dampak Lingkungan adl studi dampak lingkungan
yg dikenakan bagi kegiatan yg menimbulkan dampak besar & penting,
dimana kegiatan tsb telah beroperasi sbl peraturan perundang-undangan
mengenai LH disahkan (UULH & PP 29/1986).
Akan diawali dengan PEL (Penyajian Evaluasi Lingkungan) utk menentukan
perlu/tidaknya kajian lanjut berupa SEL (Studi Evaluasi Lingkungan) maupun
RKL & RPL.
Studi ini sudah tidak ada lagi saat ini, hanya sebagai pengetahuan
PIL, KA-ANDAL, ANDAL, RKL & RPL
Sesuai PP 29/1986, bagi kegiatan yg baru akan dilaksanakan harus melakukan
PIL, bila dlm PIL diprediksikan timbul dampak besar & penting maka perlu
kajian lanjut dg membuat KA-ANDAL, RKL & RPL.
Sesuai PP 27/1999, kegiatan tsb telah dirubah tinggal KA-ANDAL, ANDAL, RKL
& RPL 7
8
Sustainable Development (Pembangunan Berkelanjutan)
Merupakan konsep dasar dalam mewujudkan pembangunan yang
berkesinambungan

3 Pengertian dalam SD:


1. Our Common Future (hari depan kita bersama)
Pembangunan yg diarahkan tdk hanya memenuhi kebutuhan
generasi saat ini, tapi juga generasi yad. Eg. Pemanfaatan energi
& migas bersama
2. Konsep Ekologi
Pembangunan yg tdk merubah fungsi sistem ekologi. Pembukaan
lahan, perkedapan dpt dilakukan dg mempertahankan ekosistem.
3. Pendekatan Ekonomis
Pembangunan yg memperhatikan pengelolaan lingkungan yg
menekankan perhitungan rasional dalam alokasi pemanfaatan
sda & lingkungan.
Biaya pengelolaan lingkungan telah diperhitungakan dlm
penetapan nilai jual produk (internalisasi biaya eksternal)
9
Ekonomi &
Pembangunan

Lingkungan Politik,
(Environmen- Sosial &
tal) Budaya

Pada pembangunan sektoral, tidak ada overlay diantara ketiga komponen


di atas!
10
Kasus kegagalan pengelolaan lingkungan
Kasus pembangunan yg mengabaikan rekomendasi
AMDAL & berdampak global:

Proyek Lahan Gambut sejuta hektar (Kalteng)


- Regim Soeharto, unsur politis (prestisius) utk
mempertahankan swa-sembada pangan
- Kegiatan tdk didukung kajian AMDAL yg memadai
- AMDAL dilakukan stl proyek berjalan
- Rencana: membangun 650 000 lahan sawah baru,
penempatan 289 000 petani
- Kenyataan: lahan gambut muda, pH asam shg padi tak
berbuah
- Banyak serangan hama karena kajian flora & fauna tak
diperhatikan
- Saat ini proyek terlantar: kegagalan aspek ekonomi,
sosial, lingkungan! 11

Anda mungkin juga menyukai