Anda di halaman 1dari 8

manajemen lingkungan

Seiring dengan perkembangan zaman saat ini, kebutuhan manusia juga semakin
berkembang. Hal ini disebabkan oleh keingintahuan manusia yang semakin maju. Oleh
karena itu ilmu pengetahuan pun semakin hari semakin dikembangkan untuk memenuhi
kebutuhan manusia itu sendiri.

Hal ini menyebabkan manusia bertindak semaunya meskipun sudah ada peraturan-
peraturan atau hukum yang disahkan oleh pemerintah dalam pengendalian proses produksi
kebutuhan manusia terutama kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Hal ini akan
menyebabkan SDA semakin lama semakin berkurang jika tidak ada pengendaliannya dalam
proses pemenuhan kebutuhan manusia. Oleh karena itu, sebagai pemerintah yang bijak harus
mengoptimalkan peraturan mengenai lingkungan yang biasa disebut dengan manajemen
lingkungan.

Manajemen lingkungan adalah aspek-aspek dari keseluruhan fungsi manajemen


(termasuk perencanaan) yang menentukan dan membawa pada implementasi kebijakan
lingkungan (BBS 7750, dalam ISO 14001 oleh Sturm, 1998). Pengertian lainnya
yaituManajemen Lingkungan adalah suatu kerangka kerja yang dapat diintegrasikan ke dalam
proses-proses bisnis yang ada untuk mengenal, mengukur, mengelola dan mengontrol
dampak-dampak lingkungan secara efektif, dan oleh karenanya merupakan risiko-risiko
lingkungan.

Untuk lebih memperjelas mengenai manajemen lingkungan, sebaiknya pembaca


memahami isi dalam makalah ini agar lebih memudahakn para pembaca dalam menangani
masalah lingkungan yang terjadi di Indonesia pada umumnya dan yang terjadi di lingkungan
sehari-hari.
A. Pengertian
Untuk menjelaskan definisi manajemen lingkungan, kita lihat definisi manajemen
secara umum sebagai berikut :

Manajemen menurut pengertian Stoner & Wankel (1986) adalah proses


merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, mengendalikan usaha-usaha anggota
organisasi dan proses penggunaan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan
organisasi yang sudah ditetapkan. Sedangkan menurut Terry (1982) manajemen adalah
proses tertentu yang terdiri dari kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan
sumber daya manusia dan sumber daya lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dan banyak definisi lain, namun pada intinya manajemen adalah sekumpulan aktifitas
yang disengaja (merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan) yang terkait dengan
tujuan tertentu. Lingkungan menurut definisi umum yaitu segala sesuatu disekitar subyek
manusia yang terkait dengan aktifitasnya. Elemen lingkungan adalah hal-hal yang terkait
dengan: tanah, udara, air, sumberdaya alam, flora, fauna, manusia, dan hubungan antar
faktor-faktor tersebut. Titik sentral isu lingkungan adalah manusia. Jadi manajemen
lingkungan bisa diartikan sekumpulan aktifitas merencanakan,mengorganisasikan, dan
menggerakkan sumber daya manusia dan sumber daya lain untuk mencapai tujuan kebijakan
lingkungan yang telah ditetapkan.

Manajemen lingkungan adalah aspek-aspek dari keseluruhan fungsi manajemen


(termasuk perencanaan) yang menentukan dan membawa pada implementasi kebijakan
lingkungan (BBS 7750, dalam ISO 14001 oleh Sturm, 1998). Pengertian lainnya
yaituManajemen Lingkungan adalah suatu kerangka kerja yang dapat diintegrasikan ke dalam
proses-proses bisnis yang ada untuk mengenal, mengukur, mengelola dan mengontrol
dampak-dampak lingkungan secara efektif, dan oleh karenanya merupakan risiko-risiko
lingkungan. Manajemen lingkungan selama ini sebelum adanya ISO 14001 berada dalam
kondisi terpecah-pecah dan tidak memiliki standar tertentu dari satu daerah dengan daerah
lain, dan secara internasional berbeda penerapannya antara negara satu dengan lainnya.
Praktek manajemen lingkungan yang dilakukan secara sistematis, prosedural, dan dapat
diulang disebut dengan sistem manajemen lingkungan (EMS).

Menurut ISO 14001 (ISO 14001, 1996), sistem manajemen lingkungan (EMS)
adalah 'that part of the overall management system which includes organizational structure
planning, activities, responsibilities, practices, procedures, processes, and resources for
developing, implementing, achieving, reviewing, and maintaining the environmental policy'.

Jadi disimpulkan bahwa menurut ISO 14001, EMS adalah bagian dari sistem
manajemen keseluruhan yang berfungsi menjaga dan mencapai sasaran kebijakan
lingkungan. Sehingga EMS memiliki elemen kunci yaitu pernyataan kebijakan lingkungan
dan merupakan bagian dari sistem manajemen perusahaan yang lebih luas. Berdasarkan
cakupannya, terdapat pendapat yang membagi manajemen lingkungan dalam 2 macam yaitu:
lingkungan internal yaitu di dalam lingkungan pabrik / lokasi fasilitas produksi.
Yaitu yang termasuk didalamnya kondisi lingkungan kerja, dampak yang diterima oleh
karyawan dalam lingkungan kerjanya, fasilitas kesehatan, APD, asuransi pegawai, dll.
lingkungan eksternal yaitu lingkungan di luar lokasi pabrik / fasilitas produksi. Yaitu
segala hal yang dapat menimbulkan dampak pada lingkungan disekitarnya, termasuk
masyarakat di sekitar lokasi pabrik, dan pihak yang mewakilinya (Pemerintah, pelanggan,
investor/pemilik). Aktifitas yang terkait yaitu komunikasi dan hubungan dengan masyarakat,
usaha-usaha penanganan pembuangan limbah ke saluran umum, perhatian pada
keseimbangan ekologis dan ekosistem di sekitar pabrik, dll.

Yang dimaksud dengan lingkungan pada tulisan ini adalah yang dicakup dalam sistem
manajemen lingkungan ISO 14001, yaitu yang berkaitan dengan lingkungan internal dan
eksternal. Elemen pokok manajemen lingkungan sesuai dengan definisi diatas terkait
dengan aspek lingkungan dan dampak lingkungan.

B. Kebijakan-Kebijakan Mengenai Manajemen Lingkungan Di Dunia

Wawasan pengetahuan terhadap lingkungan memberikan polarisasi dalam cara


pandang di negara-negara maju dan di negara-negara berkembang. Cara pandang ini menjadi
berbed, dipengaruhi oleh tingkat kemajuan teknologi, kesejahteraan, keamanan, dan
kepedulian masing-masing negara tersebut.
Pada negara maju, kerusakan lingkungan dipandang sebagai ancaman terhadap
kehidupan. Sebaliknya, pada negara berkembangyang masih bergulat dengan pemenuhan
kebutuhan dasar hidup, kepedulian terhadap lingkungan masih rendah dan mereka belum
mempunyai sistem penanganan lingkungan yang memadai.
Beberapa kerusakan lingkungan mencuat ke permukaan disebabkan kelalaian
manusia, penguasaan pengetahuan tentatang lingkungan yang rendah, serta bencana alam.
Dalam kaitannya dengan lingkungan, biasanya suatu negara telah mempunyai sistem
pencegahan dan penanganan kerusakan lingkungan dengan membuat aturan hukum yang
mengikat untuk proyek yang akan dilaksanakan. Beberapa kebijakan yang telah dibuat dapat
dijelaskan sebagai berikut ( Kementrian Lingkungan Hidup, 2005 ):
1. Amerika Serikat memberlakukan undang-undang mengenai penyertaan laporan Analisis
Dampak Lingkungan untuk proyek-proyek besar berlaku 1 Januari 1969, yaitu National
Environtmental Policy Act ( NEPA ), yang merupakan reaksi atas kerusakan lingkungan
akibat pencemaran pestisida, limbah industri, rusaknya habitat tumbuhan dan hewan langkah.
2. Indonesia memberlakukan undang-undang No. 4 Tahun 182 tetang Ketentuan-Ketentuan
Pengelolaan Lingkungan Hidup. Pelaksanaannya diatur Peraturan pemerintah No. 29 Tahun
1986 yang berlaku 5 Juni 1987.
3. Tahun 1994 diterbitkan keputusan Mentri Negara Lingkungan Hidup, yaitu KEP-
12/MENLH/3/1994 tentang Pedoman Umum Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup ( UKL )
dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup ( UPL ). Kemudian terbit lagi Undang-Undang
No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, dilanjutkan dengan Peraturan
Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tetang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan ( AMDAL ).
Jenis rencana usaha dan kegiatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL diputuskan oleh
Mntri Lingkungan Hidup pada PP No. 17 Tahun 2001.
4. Masyarakat dunia telah memikirkan secara bersamaan mengenai isu kerusakan lingkungan
hidup pada Konferensi Tingkat Tinggi ( KTT ) Manusia dan Lingkungan di Stockholm tahun
1972. Pada tahun 1992 di Rio de Janeiro dilakukan KTT Bumi yang berisi tentang
lingkungan dan pembangunan, dimana kerusakan lingkungan disebabkan pembangunan yang
tidak berkelanjutan. Kemudian pada tahun 2002 dilakukan KTT Pembangunan
Berkelanjutan [ World Summit on Sustainable Dvelopment ( WSSD ) ] di
Johannesburg yang menghasilkan Agenda 21, yang kemudian menghasilkan kesepakatan
rencana tindak kegiatan yang disepakati dunia untuk memecahkan masalah lingkungan dan
pembanguna dengan fokusnya yaitu air, energi, kesehatan, pertanian, dan keanekaragaman
hayati harus peduli terhadap lingkungannya.
C. Rencana Kerja Pemerintah Indonesia Mengenai Manajemen Lingkungan ( RKP, 2005 )

Indonesia yang mempunyai potensi SDA yang besar sebagai penghasil devisa
negara, mempunyai banyak masalah dalam hal lingkungan hidup sebagai akibat dari
eksplorasi SDA yang tidak terencana dengan baik. Dikaitkan dengan KTT Pembangunan
Berkelanjutan 2002, sangat relevan bila Indonesia harus memiliki agenda pembangunan
khususnya SDA dan Lingkungan Hidup. Hal ini telah tercantum dalam Rencana Kerja
Pemerintah ( RKP 2005 ), yang isinya sebagai berikut :
1. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
Sasaran yang hendak dicapai adalah terlindungnya kawasan konversi dan kawasan lindung
dari kerusakan akibat pemanfaatan yang tidak terkendali dan eksploatif. Kegiatan pokok yang
akan dilaksanakan, antara lain : pengkajian kembali kebijakan konversi dan perlindungan
SDA, pengembangan insentif, pemanfaatan jasa lingkungan, penanggulangan konversi lahan
pertanian produktif, pengakuan hak adat dan ulayat serta pengenmbangan masyarakat
setempat, pengembangan kemitraan, penegakan hukum, pengembangan kawasan konversi
laut, dan suaka perikanan.
2. Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam
Sasaran yang akan dicapai adalah berkurangnya laju kerusakan SDA dan pemulihan kondisi
sumber daya hutan, lahan, laut dan pesisir, perairan tawar serta sumber daya mineral agar
optimal dalam fungsinya sebagai faktor produksi maupun penyeimbang lingkungan. Kegiatan
pokok yang akan dilaksanakan antara lain evaluasi dan perencanaan DAS, reboisasi dan
penghijauan , pembanguna hutan tanam industri, rehabilitasiekosistem, restocking sumber
daya perikanan, rehabilitasi areal bekas tambang terbuka.

3. Program Pengembangan Pengelolaan SDA dan Lingkungan Hidup


Sasaran yang akan dicapai adalah meningkatkan pengelolaan SDA dan lingkungan hidup
melalui tata kelola yang baik berdasarkan prinsip transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas.
Kegiatan pokok yang akan dilaksanakan, antara lain s: Pengembangan kapasitas institusi dan
aparatur, penguatan kapasitas kelembagaan pusat dan aerah, pengembangan tata nilai sosial
berwawasan lingkungan, penetapan standar pelayanan minimal bidang lingkungan,
pengembangan produksi bersih lingkungan dan pelaksanaan perjanjian internasional yang
telah disepakati.

4. Program Pengendalian Pencemaran Lingkungan


Sasaran yang akan dicapai adalah menurunkan tingkat pencemaran lingkungan dan menuju
terciptanya lingkungan hidup yang bersih dan sehat. Kegiatan pokok yang akan dilaksanakan,
antara lain : Penyusunan kebijakan di bidang pengendalian lingkungan, penetapan indeks
baku mutu lingkungan dan limbah, pengendalian pencemaran lingkungan, pengembangan
teknologi berwawasan lingkungan dan pengembangan sistem penilain kinerja lingkungan.

5. Program Peningkatan Kualitas, Akses Informasi SDA dan Lingkunganara, dan mudah
Sasaran yang akan dicapai adalah tersedianya data dan informasi yan lengkap,
akudiakses oleh pelaku kepentingan dan masyarakat luas. Kegiatan pokok yang akan
dilaksanakan, antara lain : Penysusnan data dasar potensi dan daya dukung kawasan
ekosistem, penyusunan statistik bidang lingkungan hidup baik tingkat nasional maupun
daerah, pengembangan sistem jaringan laboratorium nasional bidang lingkungan,
pengembangan SDA, penerapan PDB Hijau.

Dari beberapa kebijakan tersebut, dapat dipastikan bahwa isu lingkungan menjadi
menarik perhatian seluruh dunia karena timbulnya dampak akibat kegiatan yang dilakukan
manusia yang biasanya dalam bentuk tak terorganisasi, seperti proyek-proyek kecil dan besar
dengan tingkat kerusakan cukup besar.

Dalam perkembangan selanjutnya dilakukan usaha-usaha mengelola dan menata


lingkungan akibat dari dampak kegiatan berupa proyek pembangunan. Gerakan manajemen
lingkungan dan penetapan standarnya dimulai pada awal tahun 1990 dengan kerja sama
Internasional Standar Organizatio ( ISO ) sera badan standar dari beberapa negara dengan
membentuk Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 pada tahun 1996. Sistem ini
bertujuan memberi cara kepada pelanggan/perusahaan dalam penerapan dan penyempurnaan
sistem manajemen lingkungan sera membantu meningkatkan sistem manajemen lingkungan
dalam memenuhi kinerjanya. Struktur isinya berupa tindakan perencanaan, pelaksanaan,
pemeriksaan dan tindakan koreksi serta standar panduan terpisah.

Isi sistem manajemen ISO 14001 mencakup beberapa unsur ter-integrasi dengan ISO
9000 untuk manajemen mutu. Ruang ISO 14001 mempunyai elemen-elemen kunci di
dalamnya terdapat sub-sub elemen, terdiri atas : Umum, Kebijakan Lingkungan,
Perencanaan, Penerapan dan Operasi, Pemeriksaan danTindakan Koreksi.

D. Pengendalian Manajemen Lingkungan

Pengendalian lingkungan adalah fase terakhir dari perencanaan, pelaksanaan, dan


pemeriksaan sistem manajemen lingkungan. Hal pertama yang dilakukan dalam pengendalian
adalah melakukan pengendalian terhadap dokumen sehingga perusahaan dapat menyusun dan
memelihara dokumen, memenuhi persyaratan elemen-elemen yang memadai dalam
menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan. Pengendalian dokumen mempunyai sasaran
sebagai berikut:
 Menjamin bahwa dokumen yang diterbitkan telah diperiksakebenarann materinya dan
disahkan olehpetugas yang berwenang
 Distribusi dokumen hanya kepada yang berwenang
 Perubahan-perubahan yang dilakukan oleh yang berwenang

Setelah dilakukan identifikasi terhadap aspek lingkungan, selanjutnya adalah


melakukan analisis dengan cara menilai dampak lingkungan yang terkait. Beberapa aspek
lingkungan yang memengaruhi adalah sebagai berikut:
 Dampak pada pencemaran, terdiri atas: Air, udara, Radiasi,Kontakminasi tanah,Produksi
Limbah
 Dampak pada ekologi terdiri atas : Tumbuhan dan binatang, keanekaragaman hayati, habitat,
Alam.
 Dampak pada sumber Daya Alam terdiri atas: Tanah pertanian, sumber daya hutan, kesedian
air tanah, mineral dan tambang, sumber daya laut, sumber daya energi, kehidupan satwa liar,
kehidupan hutan tropis,Kehidupan tumbuhan langka.

E. Audit Sistem Manajemen Lingkungan (Environmental Management System)

Dalam ISO 14001, organisasi perusahaan diwajibkan melakukan audit agar sistem
manajemen lingkungan yang direncanakan dapat dilaksanakan, diperiksa dan dilakukan
tindakan koreksi bila terjadi penyimpangan. Jadwal waktu program audit dilakukan atas dasar
pentingnya aspek-aspek lingkungan yang terdokumentasi dalam penilaian. Perencanaan yang
termasuk dalam program sistem manajemen lingkungan dapat dievaluasi dengan kegiatan-
kegiatan terkait dan dengan hasil audit sebelumnya. Prosedur audit meliputi : Lingkup Audit,
Metodologi, Penanggung Jawab, Persyaratan Pelaksanaan Pelaporan, dan Dokumentasi.
EMS adalah siklus berkelanjutan dari kegiatan perencanaan, implementasi, evaluasi
dan peningkatan proses, yang diorganisasi sedemikian sehingga tujuan bisnis
perusahaan/pemerintah dan tujuan lingkungan padu dan bersinergi.
EMS yang efektif, dibangun pada konsep TQM (Total Quality Management),
misalnya pada ISO 9000. Untuk meningkatkan pengelolaan lingkungan, organisasi tidak
hanya tahu apa yang terjadi, tetapi juga harus tahu mengapa terjadi.
 Manfaat EMS
1. Meningkatkan kinerja lingkungan.
2. Mengurangi/menghilangkan keluhan masyarakat terhadap dampak
lingkungan.
3. Mencegah polusi dan melindungi sumber daya alam.
4. Mengurangi resiko.
5. Menarik pelanggan dan pasar baru (yang mensyaratkan EMS).
6. Menaikkan efisiensi/mengurangi biaya.
7. Meningkatkan moral karyawan.
8. Meningkatkan kesan baik di masyarakat, pemerintah dan investor.
9. Meningkatkan tanggung jawab dan kepedulian karyawan terhadap lingkungan.

F. Rusaknya Manajemen Lingkungan di Indonesia


Rusaknya manajemen lingkungan kita! Itulah kalimat yang terlintas dalam benak
saya. Tampaknya kita sepele mendengar, dan melihat kata, seperti kata lingkungan. Namun di
balik kata lingkungan itu, mengandung sejuta makna yang sangat erat kaitannya dengan
kehidupan dan keberlangsungan hidup umat manusia. Segala sesuatunya sangat erat
kaitannya dengan lingkungan..

Bahkan menurut Bloom, derajat kesehatan terdiri dari empat faktor yakni lingkungan,
perilaku, pelayanan kesehatan dan genetik. Jadi semua tindak dan tanduk manusia berawal
dari lingkungan.

Dewasa ini, beberapa media menayangkan banjir yang ada di Kota Jakarta, Semarang
dan tragedi yang tidak diinginkan yang terjadi di Situ Gintung, di wilayah Tangerang,
Banten. Betapa sedihnya melihat saudara kita yang terkena musibah ini.
Mereka yang ditanyai komentar, hanya menjawab dan meminta pertanggungjawaban
pemerintah. Seolah–olah pemerintah yang harus menjaga kebersihan dan harus memadai dan
membenahi lingkungan mereka. Dari segi bantuan, baiklah pemerintah yang harus menolong
dan memberi subsidi kepada rakyat yang terkena musibah.

Namun di Situ Gintung, beberapa warga mengaku sudah melaporkan kejadian ini
kepada pemerintah daerah mengenai Tanggul yang mereka minta segera diperbaiki. Tetapi
lagi-lagi kesiapan pejabat berwenang kurang sigap dalam menanggapi keluhan warga dan
tidak dapat merealisasikannya. Lagi dan lagi rakyat selalu kena tipu dengan muslihat pejabat
yang seyogianya dipilih oleh rakyat.

Seperti sekarang ini, banyaknya janji–janji partai politik yang membawakan thema
“perubahan” untuk rakyat. Setelah kejadian di Situ Gintung banyaknya partai politik yang
menawarkan bantuan untuk rakyat. Semoga saja pesta demokrasi nanti, rakyat harus paham
dengan siapa yang dipilihnya.

Kalau kita sadari lingkungan harus erat kaitannya dengan individu itu sendiri karena,
merekalah yang harus menjaga dan melestarikannya, supaya kesehatan lingkungan menjadi
optimal.

 Klasifikasi Pencemaran Lingkungan

Dengan musibah banjir yang dirasakan saudara kita yang ada di Jakarta dan di
Semarang, merupakan hasil dari pencemaran lingkungan. Pencemaran lingkungan sendiri
terbagi menjadi beberapa klasifikasi. Antara lain pencemaran udara, pencemaran air dan
pencemaran tanah. Dengan keadaan pencemaran lingkungan ini, maka kualitas yang ada di
lingkungan kita menjadi menurun. Sejatinya pencemaran lingkungan ini akan mempercepat
kita untuk mengakhiri hidup kita di bumi ini, dan dapat membunuh kehidupan anak dan cucu
kita nantinya.

 Pencemaran Udara

Sebelum kita memulai tahapan pencemaran lingkungan yang terklasifikasi, yang


pertama pencemaran udara. Pencemaran udara sering dari kita mungkin sudah dan atau sering
terpapar dengan gas pencemar udara yang mungkin ada di sekitar tempat tinggal kita, dan
pengalaman ini mungkin sudah pernah atau sering kita jumpai di lingkungan kita sendiri.

Pencemaran udara adalah suatu kondisi di mana kualitas udara menjadi rusak dan
terkontaminasi oleh zat–zat, baik yang tidak berbahaya maupun yang membahayakan
kesehatan tubuh manusia. Gas–gas pencemar udara utama adalah karbon monoksida (CO),
karbon diosida (CO2), nitrogen monoksida (NO), nitrogen dioksida (NO2), sulfur monoksida
(SO), sulfur dioksida (SO2).

Pencemaran udara yang dihasilkan melalui kegiatan manusia adalah transportasi,


industri, pembangkit listrik, pembakaran (perapian, kompor, furnace, insenerator dengan
berbagai jenis bahan bakar), gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti
(CFC= Clour Flour Carbon).

 Pencemaran Air

Setelah pencemaran udara, kita juga dapat menjumpai pencemaran air yang terjadi di
lingkungan sekitar kita. Dan pencemaran air sangat sering tejadi di lingkungan kita sendiri,
bahkan kita mengabaikan kesehatan kualitas air yang ada di lingkungan kita. Pencemaran air
adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai,
lautan, air tanah akibat aktivitas dan ulah manusia.

Pencemaran air sering di jumpai di wilayah industri yang membuang limbahnya


dengan berbagai macam polutan seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan
padatan. Contoh dari pencemaran air, pada air comberan dapat menyebabkan peningkatan
kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen
yang dapat berdampak buruk pada seluruh ekosistem yang ada di air.

 Pencemaran Tanah

Yang terakhir mengenai pencemaran tanah. Pencemaran tanah merupakan keadaan di


mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran
tanah ini merupakan hasil kegiatan manusia yang mencemari tanah yakni dari tempat
penimbunan sampah, serta limbah industri yang dibuang langsung ke tanah secara tidak
memenuhi syarat (illegal dumping).

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2011 : Rusaknya Manajemen Lingkungan Kita


;http://www.medanbisnisonline.com/2009/04/06/rusaknya-manajemen-lingkungan-kita/ (
diakses pada tanggal 10 April 2012 )

Anonim, 2012 : Manajemen


Lingkunganhttp://www.civitas_mercubuana.blogspot.com/2011/05/11/manajemen-
lingkungan/ (diakses pada tanggal 10 april 2012 )

Husen, Abrar, 2011 : Manajemen Proyek; Penerbit ANDI; Yogyakarta

T. Purwanto, Andie, 2012 : Manajemen Lingkungan: Dulu, Sekarang, dan Masa Depan
; www. andietri.tripod.com ( diakses pada tanggal 10 April 2012 )

Anda mungkin juga menyukai