Anda di halaman 1dari 13

1

 3 Bentuk Kajian Lingkungan: Surat Pernyataan


Pengelolaan Lingkungan (SPPL), UKL/UPL dan AMDAL.
 Dasar penetapan perlunya Kajian Lingkungan:
1. UU No 23/1997 - UUPLH, pasal 18 (Regulasi ke-1
penentu Kajian LH)
1) Setiap rencana usaha dan/atau kegiatan yg menimbulkan
dampak besar dan penting thd lingkungan hidup wajib
memiliki analisis mengenai dampak lingkungan hidup
untuk memperoleh izin melakukan usaha/kegiatan

2) Izin melakukan usaha/kegiatan yg dimaksud dlm ayat (1)


diberikan oleh pejabat yg berwenang sesuai dg peraturan
perundangan yg berlaku

3) Dalam izin sebagaimana yg dimaksud dlm ayat (1)


dicantumkan persyaratan dan kewajiban utk melakukan
upaya pengedalian dampak lingkungan hidup

2
2. PP No 27/1999, pasal 3 ayat 1 (Regulasi ke-2
penentu Kajian LH)
Usaha dan atau kegiatan yg kemungkinan dpt
menimbulkan dampak besar & penting thd LH (wajib
AMDAL), meliputi:
a) Pengubahan bentuk lahan & bentang alam
b) Eksploitasi SDA proses kegiatan yg secara
potensi dpt menimbulkan pencemaran &
kerusakan LH
c) Proses atau kegiatan yg hasilnya dpt
mempengaruhi kelestarian alam

3
3. KEPMENLH No 17/2001 (Regulasi ke-3
penentu Kajian LH), tdp 4 point utama:
1) Jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yg
wajib AMDAL (spt terlampir dlm KEPMEN tsb)
2) Bila skala/besaran suatu rencana usaha
dan/atau kegiatan lebih kecil dari yg tercantum
dlm KEPMEN tsb, namun bila pertimbangan
ilmiah thd daya dukung/daya tampung LH
serta tipologi ekosistem setempat
diperkirakan berdampak penting thd LH, maka
Bupati/Walikota/ Gubernur utk wilayah DKI
Jakarta dpt menetapkan sbg wajib AMDAL

4
3) Rencana usaha dan/atau kegiatan yg tdk
tercantum dlm KEPMEN tsb menjadi wajib
AMDAL bila berbatasan dg langsung dg
kawasan lindung
4) Apabila Bupati/Walikota/Gubernur utk wilayah
DKI Jakarta dan/atau masyarakat setempat
menganggap suatu rencana usaha dan/atau
kegiatan meski tak tercantum dlm KEPMEN
berdampak penting thd LH, maka
Bupati/Walikota/Gubernur utk wilayah DKI
Jakarta dan/atau masyarakat setempat tsb dpt
mengajukan usulan tertulis kpd Men LH

5
Tahap Kajian Lingkungan:
1. Publikasi (lewat media masa, leaflet) & sosialisasi utk menjaring pendapat
(aspirasi, konflik, komplain) masyarakat. Keterlibatan masyarakat diatur
SK Gubernur (contoh : SK Gub Jateng No 8/2000)

6
7
2. Penyusunan KA-ANDAL yg disusun berdasarkan
Keputusan Bapedal No 9/2000. Penyusunan KA-
ANDAL hrs mendapat persetujuan dari Komisi
AMDAL sebelum kajian berikutnya dilakukan
3. Penyusunan ANDAL, RKL dan RPL dilakukan bila
KA-ANDAL dilegalisasi. Penyusunan mengikuti
pedoman Keputusan Bapedal No 9/2000.
Keputusan ini telah dirubah dg PPLH No 8/2006
4. Rekomendasi Kelayakan Lingkungan dilakukan
setelah KA-ANDAL, RKL, RPL dibuat. Rekomendasi
dikeluarkan oleh Walikota/Bupati.

8
UU No. 23/1997

PPNo.27/1999

PerMenLH 11/2006

9
10
11
Tahap2 Pelaksanaan Kajian Lingkungan:
1. Persiapan
- Menyusun jadwal kegiatan & pelingkupan bersama seluruh
tenaga ahli
- Persiapan surat menyurat
- Persiapan penyusunan KA
- Tahap untuk menyelesaikan administrasi pekerjaan
2. Pelingkupan (skoping)
- Penyaringan jenis kegiatan sesuai UUPLH (23/1997) dan
27/1999
3. Penyusunan KA-ANDAL
- Dokumentasi kerangka studi utk mengikat antara komisi
AMDAL
4. Penyusunan ANDAL
- Dokumen disusun stl KA-ANDAL disetujui komisi AMDAL
- ANDAL berisi Rona Lingkungan Awal, Prediksi Dampak
Lingkungan, Komponen Lingkungan yg terkena Dampak,
Mitigasi Dampak
12
5. Penyusunan RKL
Dalam Dokumen ini dihasilkan matrik tentang pengelolaan
lingkungan

6. Penyusunan RPL
Merupakan Dokumen pelengkap, memuat bagaimana
memantau kegiatan lingkungan dari prediksi yg telah
disusun. Ini akan memudahkan pemantauan oleh badan yg
independence.

7. Diskusi & Asistensi


Dilakukan saat penyusunan KA, ANDAL, RKL & RPL. Setelah
asistensi dilakukan, dilanjutkan dengan pembahasan/
presentasi dari hasil yg diperoleh.

8. Legalisasi Dokumen
Merupakan tahap akhir kegiatan penyusunan AMDAL

13

Anda mungkin juga menyukai