net/publication/320854123
CITATIONS READS
0 6,173
1 author:
Tajuddin Bantacut
Bogor Agricultural University
71 PUBLICATIONS 153 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Strengthening Social Economic Development on Local Resources and Benefiting Local Community View project
All content following this page was uploaded by Tajuddin Bantacut on 05 November 2017.
BISNIS BERKELANJUTAN:
Integrasi Manajemen Lingkungan
dalam Pengelolaan Usaha
Oleh:
Tajuddin Bantacut, Ph.D
Staf Pengajar Fakultas Teknologi Pertanian IPB
Staf Pengajar Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis IPB
Peneliti dan Konsultan di Bidang Kebijakan Perencanaan dan Teknologi Industri
arena non-pasar. Dalam perspektif inilah manajemen 4. MLS dapat menangkap pasar baru. Perusahaan akan
lingkungan berperan sangat penting membantu mendapatkan keuntungan melalui pengenalan dan
perusahaan menuju bisnis berkelanjutan yang relatif pemenuhan kriteria produk yang ramah lingkungan
“abadi”. (environmental impact - reducing products). Hal ini
dapat diperoleh dengan pengenalan produk baru
Goldstein (2002) setelah mengkaji secara mendalam atau publikasi proses produksi yang lebih ramah
aspek teoritis dan data empiris, mengajukan lima lingkungan sehingga membentuk hubungan yang
hubungan sebab-akibat antara manajemen lingkungan lebih baik antara perusahaan dan konsumen (lihat
stategik (MLS) dan daya-untung (profitability) yang juga Piasecki, 1995).
akan terjadi jika perusahaan menjalakan pengelolaan 5. MLS mendorong manajemen secara umum
lingkungan dengan baik. Secara garis besar hubungan menjadi lebih baik. Dalam logika yang sederhana,
tersebut dijelaskan sebagai berikut: aspek inilah menjadi payung dari semua bagian
1. Dampak lingkungan adalah petunjuk (clues) untuk saling terkait satu sama lain membentuk daya
terhadap limbah ekonomi. Baik pencemaran saing melalui pengelolaan perusahaan yang lebih
maupun pengurasan sumberdaya dapat dikurangi baik. Namun demikian, jika daya-untung adalah
melalui penggunaan input yang lebih penuh (fully) sebuah fungsi kemampuan terhadap perbaikan
dan efisien. Mengutip pendapat De Simone dan inefisiensi sumberdaya terbuang secara sistematik,
Popoff (1997): “produktivitas sumberdaya adalah lintas-fungsi kapasitas penyelesaian masalah
mengerjakan lebih dengan sedikit” atau doing more melalui integrasi pertimbangan dari perancangan
with less. Mengurangi limbah dan emisi berarti produk hingga produksi dan penjualan, dan
menggunakan input lebih penuh bersamaan dengan efektivitas insentif bagi pekerja yang terlibat dalam
pengurangan pemakaian bahan dan energi - berarti proses, maka praktek MLS yang lebih baik dapat
peningkatan keuntungan. menjadikan perusahaan lebih sempurna dalam
2. MLS mengurangi banyak biaya lainnya, seringkali melaksanakan bisnis secara keseluruhan (lihat juga
biaya tersembunyi. Berhubungan dengan Petts et al., 1998).
konsumen, masyarakat dan ketentuan lingkungan
akan sangat mahal, pengeluaran yang seringkali Hubungan bisnis dan lingkungan yang nyata dapat
dialokasikan melalui analisis akuntansi untuk ditransformasikan menjadi bentuk fungsi laba rugi.
pusat pembiayaan korporasi mengaburkan asal- Perusahaan yang menghemat biaya penanganan
muasalnya. Kajian lapang, perizinan, monitoring, limbah cair akan mencemari air dan lingkungannya.
remediasi, hubungan masyarakat, dan pelatihan Pencemaran ini akan meningkatkan biaya pengolahan
pekerja akan membentuk biaya yang akhirnya air minum dan industri. Akhirnya, perusahaan akan
menghasilkan kinerja lingkungan yang jelek. membayar biaya pengolahan atau pembelian air.
Pengeluaran untuk MLS memperbaiki kinerja MLS memperbaiki hubungan ini sehingga lebih baik
tersebut, mendorong penghematan lebih dari mengeluarkan biaya untuk penanganan limbah cair
yang dapat dilakukan dalam proses atau perubahan
produk yang menetapkan target penghematan.
3. MLS akan mendorong inovasi teknikal. Porter dan
van der Linde (1995) menggarisbawahi bahwa
peraturan lingkungan mendorong inovasi di bidang
industri bahkan ekonomi secara luas. Perusahaan
yang secara sukarela menerapkan baku lingkungan
yang tinggi akan menstimulasi munculnya dan atau
difusi dari cara baru melakukan pekerjaan baik
secara ekonomi lebih efisien dan secara lingkungan
lebih bersahabat (less harmful).
foto : kalimantanpost.com
36
36 Volume
Volume17
17 No
No11JUNI
JUNI2012
2012 Agrimedia
Agrimedia
gambar : www. iso.org
ISO 14001
dari pada membayar biaya lebih untuk pengolahan air mendapatkan pengakuan luas. Pedekatan manajemen
karena akan ada tambahan biaya tidak terduga, biaya dengan struktur yang logis memungkinkan organisasi
tidak langsung dan biaya yang tersembunyi yang secara untuk menetapkan dan menekankan efektifitas
keseluruhan jauh lebih besar. dari prosedur kebijakan dan tujuan lingkungan,
mencapai kesesuaian dengan tujuan tersebut, serta
Sistem Manajemen Lingkungan menunjukkan kesesuaian yang dicapai. Pada akhirnya
diharapkan dapat mendukung perlindungan lingkungan
Semakin dalam dan luasnya kesadaran bisnis terhadap dan menghindari pencemaran sejalan dengan
lingkungan maka dibakukan berbagai pendekatan perkembangan kebutuhan sosial ekonomi.
manajemen lingkungan untuk bisnis yang kemudian
dikenal dengan Environmental Management System Sebagai sebuah sistem, ISO 14001 adalah SML yang
(EMS) atau Sistem Manajemen Lingkungan (SML). dilaksanakan atas insiatif di luar tuntutan (bukan
Sistem ini mencakup kumpulan kebijakan, pengkajian, model perintah atau kendali, motivasi positif, dan
perencanaan dan aksi implementasi internal menjangkau lebih jauh dari sekedar tuntutan
perusahaan (Coglianese dan Nash, 2001). Penerapan peraturan). Pencapaian tujuan dilakukan melalui
SML mempengaruhi satuan organisasi secara pembentukan budaya yakni pembagian tanggungjawab
keseluruhan dan hubungannya dengan lingkungan. dari semua pihak yang terlibat (manajemen, pemilik,
Bentuk yang paling populer adalah ISO 14001 yang pekerja dan pemerintah). Pencapaian satu tujuan akan
diakui sebagai Baku Internasional yang memberikan medapat respon positif dari konsumen dan masyarakat
ketentuan untuk SML dan dilaksanakan melalui luas sehingga mendapatkan keuntungan berupa
Sertifikasi (Peglau, 2005). Pengertian lebih rinci dan kepercayaan, peningkatan volume penjualan, perluasan
petunjuk sederhana terkait dengan SML dapat dilihat pasar dan keuntungan. Hal ini akan mendorong
pada US-EPA (2002a). Sebagai sebuah sistem maka perubahan dan perbaikan yang berkelanjutan yang
penerapannya sangat lentur sehingga berlaku juga akhirnya membawa perusahaan menjadi pembentuk
untuk usaha kecil dan menengah (US-EPA, 2002b). SML keuntungan optimal dan berkelanjutan.
dikembangkan berorientasi pada aplikasi yang mudah
dan sederhana sehingga dapat dipadukan dalam Kemanfaatan yang diperoleh dari penerapan ISO terus
pengambilan keputusan sehari-hari, yakni: berkembang maka perusahaan yang menerapkannya
a. Praktis, dapat digunakan, berguna, bertambah setiap waktu. Pada akhir tahun 2008, total
b. Efektif biaya, sertifikat ISO 14001 yang dikeluarkan seluruh dunia
c. Saling mendukung dengan sistem lainnya, adalah 188.815, naik 22% dibandingkan 2007 dengan
d. Mendorong perbaikan berkelanjutan, dan total hanya 154.572. Sertifikat telah diterbitkan di
e. Meliputi lima komponen utama: penetapan 155 negara dibandingkan 148 tahun sebelumnya. ISO
kebijakan, perencanaan, penerapan dan operasi, 14001:2004 adalah edisi terakhir, versi perbaikan.
pemeriksaan dan aksi perbaikan, dan telaah
manajemen. Manajemen lingkungan yang baik akan memberikan
manfaat bagi perusahan dan masyarakat luas, antara
Penerapan ISO 14001 sebagai sistem manajemen lain: 1) Konsisten dengan nilai mulia perusahaan
mempunyai struktur dan baku yang dikenal secara yakni kepahlawanan, kreatif, dan bersahaja dengan
internasional. Artinya, penerapannya secara benar akan lingkungan, 2) Memperbaiki lingkungan dan
Agrimedia
Agrimedia Volume
Volume17
17 No
No11JUNI
JUNI2012
2012 37
37
Fokus
Fokus
38
38 Volume 17
Volume 17 No
No 11 JUNI
JUNI 2012
2012 Agrimedia
peningkatan efisiensi. Oleh karena itu integrasi SML nilai: pengadaan, manufaktur, produksi, operasi,
dalam manajemen perusahaan secara keseluruhan pemasaran dan distribusi. Perusahaan memastikan
adalah keniscayaan. mematuhi semua peraturan terkait lingkungan. Melalui
CSR bangun kedekatan emosional dengan masyarakat
Pemahaman kinerja manajemen lingkungan sangat sekitar dan masyarakat yang lain yang mempunyai
kritikal karena perbedaan bahkan perdebatan masih ketertarikan tertentu di bidang lingkungan.
berlangsung antara tujuan ekonomi dan lingkungan
(Montabon et al., 2007). Berbagai kajian menemukan Perusahaan mengawali semua kegiatannya
bahwa kedua dampak negatif dan positif dari praktek dengan perencanaan yang komprehensif dengan
manajemen lingkungan dalam dua cara: (1) dampak visi keberlanjutan yang tegas melibatkan semua
langsung paraktek manajemen lingkungan terhadap pemangku kepentingan di dalam maupun di luar
pasar dan kinerja keuangan negatif, tetapi (2) perusahaan. Dengan pendekatan ini, perusahaan
penerapan manajemen lingkungan mempengaruhi memastikan bahwa semua pertimbangan ekonomi,
secara positif kinerja lingkungan yang kemudian sosial dan lingkungan diperhatikan dengan seksama
berpengaruh positif terhadap pasar dan kinerja sebagai basis pengembangan bisnis (Gambar 3). BB
keuangan. Oleh karena itu, dalam jangka pendek memperluas produk dan jasa melalui ketertarikan yang
manajemen lingkungan fokus pada menetapkan secara luas dan mendalam dalam koridor ekonomi, sosial
spesifik dan pencapaian kinerja lingkungan seperti dan linkungan. Pandangan yang menyatakan bahwa
pengurangan bahan pencemar, peningkatan pemakaian penggunaan dimensi PB mempersempit bisnis harus
bahan atau bagian yang lebih ramah lingkungan, dihilangkan melalui visi dan wawasan bisnis jangka
pencatatan keselamatan lingkungan, dan efektivitas panjang yang lebih luas dan menjanjikan.
biaya dari bahan dan bagian yang ramah lingkungan.
Bisnis Berkelanjutan
Weybrecht, G. 2010. Top 10 trends in sustainable US-APA. 2002a. Environmental Management System;
business. Environment Forum Global: Your business advantages. Office of Policy,
Environmental Challenges. Diunduh dari http:// Economics, and Innovation — EPA 240-F-02-002
blogs.reuters.com/environment/2010/04/28/ — July 2002. Washington, DC.
top-10-trends-in-sustainable-business [5 juni US-EPA. 2002b. Practical Guide to Environmental
2012] Management for Small Business. Small Business
Nicole, D., I. Henriques, dan P. Sadorsky. 2008. Do Division. Washington, DC.
Environmental Management Systems Improve World Commission on Environment and Development.
Business Performance in an International 1987. Our Common Future. Oxford University
Setting? Journal of International Management. Press, New York.
14(4), pp. 364-376. Yang, M.G., P. Hong and S.B. Modi, 2011. Impact of lean
Norton, B.G. 1992. A new paradigm for environmental manufacturing and environmental management
management in Costanza, R., B.G. Norton, and on business performance: An empirical study
B.D. Haskell (eds.). Ecosystem Health: New Goals of manufacturing firms. Int. J. Production
For Environmental Management. Inland Press, Economics. 129, pp. 251–261.
Washington, D.C.
DeSimone, L. dan F. Popoff. 1997. Eco-efficiency: the
business link to sustainable development. MIT
Press, Cambridge, MA
Goldstein, D. 2002. Theoretical perspectives on
strategic environmental management. Journal of
Evolutionary Economics. 12, pp. 495–524.
Hardin, G. 1968. The Tragedy of the Commons, Science,
162(1968), pp. 1243-1248
Lovelock, J. 1979. A New Look at Live on Earth, Oxford
University Press. Oxford.
Lovelock, J. 2010. The Vanishing Face of GAIA: A final
warning. Basic Book, New York.
Peglau, R. 2005. ISO 14001 Certification of the World.
Federal Environmental Agency, Berlin.
Petts, J., A. Herd, dan M. O’Heocha. 1998.
Environmental responsiveness, individuals and
organizational learning: SME experience. Journal
of Environmental Planning and Management.
41(6), pp. 711–730.
Piasecki, B. 1995. Corporate Environmental Strategy.
Wiley, New York.
Porter, M. dan C. van der Linde. 1995. Toward a new
conception of the environment-competitiveness
relationship. Journal of Economic Perspectives.
9(4), pp. 97–118.
Rees, W.E. 1988. A role for environemental impact
assessment in achieving sustainable
development. Environmental Impact Assessment
Review. 8, pp. 273-291.
Tietenberg, T. 1996. Environmental and Natural
Resources Economics 4th Edition. Harper Collins
College Publisher, New York.
foto: blog.ulayat.or.id