Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun tujuan
pembuatan makalah, yaitu sebagai sarana pembahasan kasus mengenai masalah lingkungan
dalam kaitannya dengan pembangunan industry.
Penyusun berharap agar materi dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa
khususnya dalam mata kuliah Etika Profesi pada Program Studi Teknik Informatika. Pada
kesempatan ini juga, penyusun menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua yang terlibat
dan yang telah mendukung menyelesaikan pembuatan makalah ini.
Jika dalam penulisan makalah terdapat berbagai kesalahan dan kekurangan, maka kepada
para pembaca penyusun memohon maaf sebesar-besarnya dan menerima kritik maupun saran
yang membangun demi kesempuranaan makalah ini. Hal tersebut semata-mata agar menjadi
suatu evaluasi dalam pembuatan makalah selanjutnya.
Semoga dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfaat berupa ilmu pengetahuan yang
baik bagi penulis maupun bagi para pembaca.
Penyusun,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
II.1 Pembangunan Berkelanjutan............................................................................2
II.2 Pembangunan dan Lingkungan Hidup.............................................................4
II.3 Engineer dalam Pembangunan Berkelanjutan..................................................5
II.4 Masalah lingkungan dalam pembangunan industri..........................................7
BAB III PENUTUP
III.1 Kesimpulan.....................................................................................................11
III.2 Saran...............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
12
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam pembangunan fisik bangsa dan negara, peranan para pakar engineer merupakan hal yang
krusial dan tidak terelakkan. Dapat dikatakan Engineer merupakan salah satu pilar utama dalam
membangun kekayaan fisik suatu bangsa. Karena itu Engineer selalu dituntut untuk bersikap
kritis, efisien dan kompetitif.
Permasalahan pertambahan penduduk yang cepat mempunyai implikasi pada berbagai bidang
yakni mengakibatkan tekanan pada sektor penyediaan fasilitas tenaga kerja
Maka untuk
perluasan kesempatan kerja, sektor industri perlu ditingakatkan baik secara kualitas maupun
kuantitas. Peningkatan secara bertahap di berbagai bidang industri akan menyebabkan secara
berangsur-angsur tidak akan lagi tergantung kepada hasil produksi luar negeri dalam memenuhi
kebutuhan hidup. Walau telah ditentukan oleh pemerintah bahwa dalam peningkatan
pembangunan industri hendaknya jangan sampai membawa akibat rusaknya lingkungan hidup,
dalam kenyataannya yang lebih banyak diperhatikan dalam pendirian industri sekarang adalah
keuntungan-keuntungan dari hasil produksinya. Sedikit sekali perhatian terhadap masalah
lingkungan, sehingga pendirian industri tersebut akan mengakibatkan pencemaran lingkungan
oleh hasil pembuangan limbah industri yang kadang-kadang diabaikan. Oleh karena itu perlu
adanya perencanaan yang matang pada setiap pembangunan industri agar dapat diperhitungkan
sebelumnya segala pengaruh aktivitas pembangunan industri tersebut terhadap lingkungan yang
lebih luas. Dalam mengambil keputusan pendirian suatu perindustrian, selain keuntungan yang
akan diperoleh harus pula secara hati-hati dipertimbangkan kelestarian lingkungan. Pada keadaan
inilah terkadang seorang engineer sering dihadapkan pada kondisi menjadi yes-man yakni
melakukan segala permintaan para investor atau pemilik proyek. Sering kali Engineer hanya
menjadi alat sang investor, (dengan terpaksa atau tidak) merencanakan dan membangun proyek
yang sesungguhnya mengakibatkan kerusakan lingkungan dan tatanan kehidupan sosial.
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutan proses pembangunan
6. Berorientasi pada teknologi dalam pengelolaan resiko, antara lain penciptaan inovasi
teknologi dan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan.
kerusakan lingkungan, terutama yang berasal dari aktivitas manusia. Tidak perlu menunggu
waktu terlalu lama untuk bisa melihat dampak dari kemerosotan lingkungan hidup. Kerugian
akibat pengelolaan sumber daya alam yang serampangan tidak hanya mengganggu
keseimbangan alam, tetapi akan berdampak pula pada kehidupan ekonomi dan social
kemasyarakatan.
Di Indonesia, salah satu instrumen hukum dalam melindungi stabilitas lingkungan
hidup adalah kewajiban dalam pengurusan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup), bagi pihak-pihak yang hendak melakukan berbagai aktivitas yang dari
aktivitas tersebut akan memberikan pengaruh bagi lingkungan. Namun demikian,
pelaksanaan dan pengawasan pemberlakuan AMDAL pun belum optimal. Tidak jarang izin
AMDAL telah terbit namun dalam proses perolehannya, penilaian AMDAL tidak dilakukan
secara tegas. Upaya lain untuk menjaga lingkungan hidup adalah kebijakan mengenai tata
kota. Sebagai negara berkembang, pembangun fisik baik sarana maupun prasarana di
Indonesia cenderung menunjukkan peningkatan. Pembangunan pabrik untuk kawasan
industri; perumahan penduduk terutama masyarakat kelas menengah keatas di kawasan
perbukitan maupun pegunungan; dan masyarakat miskin di bantaran sungai, kian meningkat
kuantitasnya. Pembangunan tersebut harus dibarengi dengan pemberlakuaan kebijakan tata
kota, agar tidak merusak lingkungan. Ketegasan lembaga terkait dalam pengurusan IMBB;
tersedianya ruang hijau untuk daya dukung alam dan lingkungan; kontrol terhadap
keberadaan DAS (daerah aliran sungai); pembangunan mall di kawasan perkotaan; alih
fungsi lahan pertanian untuk kegunaan lain; dan lain sebagainya termasuk dalam kebijakan
tata kota yang harus diselenggarakan secara tegas dan integratif.
terhadap
sesama
Engineer
dan
terhadap
client-nya.
Diperlukan sikap lapang dada dalam menerima saran dan kritik dari sesama Engineer
demi kemajuan bersama. Jujur dalam mengemukakan keuntungan dan kerugian
alternatif-alternatif solusi yang diajukannya.
4. Integrity (Integritas)
Keputusan hendaknya diambil dengan tidak mengutamakan keuntungan materi, tetapi
berdasarkan pertimbangan engineering dan dampak lingkungan. Bilamana diperlukan
harus dapat mengatakan: Tidak kepada pemberi tugas. Tidak bersikap menjadi Yesman dan tidak mengambil sikap asal menyenangkan pemberi tugas dan
6
menguntungkan diri. Tentunya disini diperlukan teknik penyampaian kata TIDAK yang
baik. Engineer dengan integritas tinggi mengerjakan dan berkata benar, sekalipun hal itu
berakibat kehilangan proyek.
5. Caring (Peduli)
Setiap buah karya Engineer seyogyanya juga dilandasi dengan pemikiran yang
berdasarkan keperdulian terhadap lingkungan dan masyarakat. Berusaha agar dampak
negatif terhadap lingkungan dan masyarakat sekecil mungkin. Dan sebaliknya agar
karyanya itu bahkan berdampak positif terhadap kehidupan.
6. Selflessness (Tidak Egois)
Tidak bersikap egois, tidak mengedepankan kepentingan diri pribadi. Tidak bersikap
seperti economic animal yang menilai semua dari sudut kepentingan ekonomi semata.
II. 4 Studi Kasus : Masalah Lingkungan dalam Pembangunan Industri
Pada prinsipnya, pengertian industri sangatlah luas, dapat dalam ruang lingkup makro maupun
mikro. Secara Mikro Industri adalah kumpulan dari perusahaan-perusahaan yang menghasilkan
barang-barang yang homogen, atau barang-barang yang mempunyai sifat yang saling mengganti
sangat erat. Dari segi pembentukan pendapatan yakni cenderung bersifat makro. Industri adalah
kegiatan ekonomi yang menciptakan nilai tambah. Jadi batasan industri yaitu secara mikro
sebagai kumpulan perusahaan yang menghasilkan barang sedangkan secara makro dapat
membentuk pendapatan. Industri dapat diartikan sebagai kegiatan ekonomi yang mengolah
bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi dan atau barang jadi menjadi barang dengan
nilai yang lebih tinggi lagi penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun industri dan
perekayasaan industri. Dengan demikian, maka pengertian industry meliputi semua aktivitas
untuk mengubah wujud semula menjadi wujud yang lebih tinggi nilainya dan dapat diperjual
belikan yang berarti bertujuan untuk memperoleh laba dalam sector usaha ataupun kegiatan di
bidang
ekonomi
yang
bersifat
produktif.
Isu dasar yang dihadapi oleh semua bangsa adalah menjaga keseimbangan antara kegiatan
pembangunan ekonomi yang memanfaatkan sumberdaya alam dengan daya dukung lingkungan
hidup yang terbatas. Pembangunan industri mempengaruhi kualitas lingkungan. Proses
kerusakan, perusakan, dan pencemaran lingkungan terus berlangsung dan meningkat. Secara
prinsip pembangunan berwawasan lingkungan telah disepakati, namun pelaksanaan konsep
tersebut belum terkordinasi dan selaras pada setiap pengambilan keputusan dari arah global
7
sampai ke arah nasional, bahkan daerah atau lokal. Hal ini menyebabkan eksploitasi sumberdaya
alam lebih besar dari pengelolaan sumberdaya alam dan ekosistem berkelanjutan.
Dampak dari suatu pembangunan pabrik pada aspek fisik dan kimia dapat dibagi kedalam 5
kelompok sebagai berikut :
1.
2.
3.
Dampak Kebisingan
4.
5.
Pembagian tersebut merupakan pengembangan pembagian berdasarkan sistem dari udara, sistem
air, dan sistem tanah di alam. Mengingat bahwa faktor kebisingan dan faktor iklim atau cuaca
mempunyai fungsi khusus di alam dan dampak pada kesehatan manusia maka ketiga sistem fisik
dan kimia tersebut dapat dikembangkan menjadi 5 kelompok komponen lingkungan atau 5
sistem alam walaupun sebenarnya kesemuanya itu tidak dapat dilepaskan satu sama lain dari
lingkungan yang lebih luas yaitu sistem alam. Tiap ahli atau suatu Tim Analisis Dampak
Mengenai Lingkungan dapat pula mengadakan pembagian yang lain berdasarkan pendekatannya
pada sistem alam dan proyek pembangunan yang sedang diteliti.
1.1 Dampak terhadap kuantitas dan kualitas air
Sumberdaya air dapat terkena dampak dari pembangunan itu sendiri. Perubahan kondisi
lingkungan yang diakibatkan oleh pembangunan dapat berdampak pada sumberdaya air baik
secara kuantitatif maupun kualitatif. Peristiwa banjir yang sering terjadi tidak terlepas dari
dampak perubahan penggunaan lahan. Pencemaran pada air sungai dan air tanah yang sering
terjadi juga merupakan dampak dari pembangunan juga. Dengan memperhatikan daur hidrologi
serta proses hidrologi yang mengalami perubahan dapat dikaji dampak-dampak negatif yang
mungkin timbul yang disebabkan oleh proses pembangunan. Berdasarkan data dari Departemen
Perindustrian, kebutuhan air untuk sektor industri pada tahun 1990 adalah sebesar 703,5 x 106
m3/tahun, dan proyeksi untuk tahun 1998 adalah sebesar 6.474,8 x 106 m3/tahun. Peningkatan
sebesar sembilan kali lipat atau 12,5%/tahun.
1.2 Dampak terhadap udara
1.
Efek Rumah Kaca (Green House Effect) disebabkan oleh : Perubahan kondisi Udara
(iklim) karena CO2 dan Gas Rumah Kaca yang lain.
2.
Pencemaran Atmosfir
3.
Mesin
10
BAB III
PENUTUP
III.1 KESIMPULAN
III.2 SARAN
11
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Dasar-Dasar Teknologi PENGOLAHAN LIMBAH CAIR.
http://www.dephut.go.id/INFORMASI/SETJEN/PUSSTAN/info_5_1_0604/isi_5.htm
(diakses pada tanggal 5 Desember 2015 pukul 16.00 WITA)
http://bayudwiprasetiya.blogspot.co.id/2014/03/pengetahuan-lingkungan-industri.html
http://adityakurnia1993.blogspot.co.id/2014/05/masalah-lingkungan-dalampembangunan.html
http://ramadhanulputra.blogspot.co.id/2015/01/permasalahan-bidang-industriberkaitan.html
12
http://ramadhanulputra.blogspot.co.id/2015_01_24_archive.html
https://profsyamsularifin.wordpress.com/2011/12/26/perundang-undangan-perlindungandan-pengelolaan-lingkungan-hidup/
13