BIOMEKANIKA KERJA
Disusun oleh :
Kelompok 2
LEMBAR PENGESAHAN
Dosen pengampu mata kuliah Ergonomi yang bertanda tangan di bawah ini
mengesahkan Laporan Praktikum Ergonomi Modul “2”: Biomekanika Kerja Kelompok 2, yang
beranggotakan :
Hari :
Tanggal :
Waktu :
Lampung Selatan,.........................2020
Catatan :
NIM. 119190028
Catatan :
NIM. 119190028
Biomekanika dilakukan untuk dapat menemukan solusi terkait bagaimana cara yang
tepat untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja pada pekerja dan dapat membuat
produktivitas kerja yang akan dilakukan pekerja akan lebih maksimal lagi. Melalui
biomekanika maka gerakan kerja yang dilakukan oleh tubuh manusia akan dianalisis dengan
dua cara yakni kuantitatif dan kualitatif. Analisis menggunakan metode kualitatif didefinisikan
sebagai observasi sistem dan penilaian introspektif kualitas Gerakan manusia untuk tujuan
menyediakan intervensi yang paling tepat untuk meningkatkan kinerja manusia. Sedangkan
Alam Fathurochman, S.T., M.T Laporan Modul 2
analisa dengan menggunakan metode kuantitatif yakni menggunakan variabel untuk dijadikan
media pengukuran dan menggunakan komputer apabila data yang diambil banyak untuk
mengelola datanya.
Perhitungan yang akan dilakukan akan mempertimbangkan 3 faktor, yakni fisik, mental,
dan waktu. Faktor fisik merupakan bagian yang akan memperhitungkan bagaimana keadaan
fisik dari pelaku dengan melihat keadaan fisik manusia tersebut, mental memperhitungkan
banyaknya beban kerja yang diterima dari pekerja dan akan melihat bagaimana keadaan
mentalnya, dan yang terakhir adalah penggunaan waktu. Penggunaan waktu sangat berkaitan
dengan durasi pekerja untuk melakukan beban kerja, apakah sesuai dengan keadaan fisiknya
atau melebihi. Biomekanika juga digunakan untuk menentukan besarnya beban kerja yang akan
diberikan, menganalisis keselamatan kerja dan Kesehatan pekerja, dan menganalisis
perancangan pengajian untuk keselamatan kerja dari pekerja.
• Operator 2, beban 10 kg
a. Pengali Horizontal
HM = 25/H
= 25/30
= 0,8333
b. Pengali (Vertikal)
VM (Indonesia) = 1 -0,00326 |V-69|
= 1 – 0,00326|77-69|
= 0,973
c. Pengali Jarak
DM = 0,82 + 4,5/D
= 0,82 + 4,5/(77-55)
= 1,02
d. Pengali Asimetris
AM = 1 – 0,0032 A (º)
= 1 – 0,0032 0 (º)
=1–0
=1
e. Pengali Frekuensi
FM = Faktor Pengali Frekuensi
Karena durasi pengangkatan kurang dari 1 jam maka, frekuensi per menit pengangkatan
1 kali menjadi:
FM=0,94
f. Pengali Coupling
CM = Faktor Pengali Coupling
CM = 1
Dari benda kerja yang digunakan dapat dianalisis bahwa coupling multiplier tidak
memiliki pegangan tangan namun masih benda tersebut nyaman untuk diangkat.
• Operator 1 beban 5 kg
a. Pengali Horizontal
HM = 25/H
= 25/34
Alief Rizky Pohan 9
Alam Fathurochman, S.T., M.T Laporan Modul 2
= 0,7352
b. Pengali Vertikal
VM (Indonesia) = 1 -0,00326 |V-69|
= 1-0,00326|83-69|
= 0,954
c. Pengali Jarak
DM = 0,82 + 4,5/D
= 0,82 + 4,5/(83-55)
= 0,82 + 4,5
= 0,98
d. Pengali Asimetris
AM = 1 – 0,0032 A (º)
= 1 - 0,0032 0 (º)
=1–0
=1
e. Pengali Frekuensi
FM = Faktor Pengali Frekuensi
Karena Durasi pengangkatan kurang dari 1 jam dan frekuensi per menit
pengangkatan 1 kali, jadi
FM = 0,94
f. Faktor Pengali Coupling
CM = Faktor Pengali Coupling
CM = 1
Dari benda kerja yang digunakan dapat dianalisis bahwa coupling multiplier
tidak memiliki pegangan tangan namun masih nyaman untuk diangkat.
• Operator 1 Beban 1 kg
a. Pengali Horizontal
HM = 25/H
= 25/35
= 0,714
b. Pengali Vertikal
VM (Indonesia) = 1 -0,00326 |V-69|
= 1 – 0,00326|86-69|
= 0,944
c. Pengali Jarak
Alief Rizky Pohan 10
Alam Fathurochman, S.T., M.T Laporan Modul 2
DM = 0,82 + 4,5/D
= 0,82 + 4,5/(86-55)
= 0,82 + 0,145
= 0,965
d. Pengali Asimetris
AM = 1 – 0,0032 A (º)
= 1 – 0,0032 0 (º)
=1–0
=1
e. Pengali Frekuensi
FM = Faktor Pengali Frekuensi
Karena Durasi pengangkatan kurang dari 1 jam dan frekuensi per menit
pengangkatan 1 kali, jadi:
FM = 0,94
f. Faktor Pengali Coupling
CM = Faktor Pengali Coupling
CM = 1
Dari benda kerja yang digunakan dapat dianalisis bahwa coupling multiplier
tidak memiliki pegangan tangan namun masih nyaman untuk diangkat.
• Step 1 = +3
• Step 2 = +3
• Step 3 = +1
• Step 4 = +2
• Step 5 = +3
• Step 6 = +1
• Step 7 = +1
• Step 8 = +5
• Step 9 = +1
• Step 10 = +1
• Step 11 = +1
1 2 3 4 5 6
Leher
Kaki Kaki Kaki Kaki Kaki Kaki
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
1 1 3 2 3 3 4 5 5 6 6 7 7
2 2 3 2 3 4 5 5 5 6 7 7 7
3 3 3 3 4 4 5 5 6 6 7 7 7
4 5 5 5 6 6 7 7 7 7 7 8 8
5 7 7 7 7 7 8 8 8 8 8 8 8
• Step 12 = +1
• Step 13 = +1
• Step 14 = +2
• Step 15 = +4
1 2 3 4 5 6 7
1 1 2 3 3 4 5 5
2 2 2 3 4 4 5 5
3 3 3 3 4 4 5 6
5 4 4 4 5 6 7 7
6 4 4 5 6 6 7 7
7 5 5 6 6 7 7 7
8+ 5 5 6 7 7 7 7
GRUP A
+3 GRUP B
+3 +1
+1 +1
+2 +1
+3 +1
+1 +1
+1 +2
+5 +4
+9
Final score 9
Scoring = investigate and implement change
• Step 1 = +3
• Step 2 = +3
• Step 3 = +1
• Step 4 = +2
Alief Rizky Pohan 16
Alam Fathurochman, S.T., M.T Laporan Modul 2
Uper Lower Wrist
Arm Arm 1 2 3 4
Wrist Wrist Wrist Wrist
Twist Twist Twist Twist
1 2 1 2 1 2 1 2
1 1 2 2 2 2 3 3 3
1 2 2 2 2 2 3 3 3 3
3 2 2 2 3 3 3 4 4
1 2 2 2 3 3 3 4 4
2 2 2 2 2 3 3 3 4 4
3 2 2 3 3 3 4 4 5
1 2 3 3 3 4 4 5 5
3 2 2 3 4 3 4 4 5 5
3 2 3 3 4 4 4 5 5
1 3 4 4 4 4 4 5 5
4 2 3 4 4 4 4 4 5 5
3 3 4 4 5 5 5 6 6
1 5 5 5 5 5 6 6 7
5 2 5 6 6 6 6 7 7 7
3 6 6 6 7 7 7 7 8
1 7 7 7 7 7 8 8 9
6 2 7 8 8 8 8 9 9 9
3 7 7 8 8 9 9 9 9
• Step 5 = +3
• Step 6 = +1
• Step 7 = +1
• Step 8 = +5
• Step 9 = +1
• Step 10 = +1
• Step 11 = +1
1 2 3 4 5 6
Leher
Kaki Kaki Kaki Kaki Kaki Kaki
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
1 1 3 2 3 3 4 5 5 6 6 7 7
2 2 3 2 3 4 5 5 5 6 7 7 7
3 3 3 3 4 4 5 5 6 6 7 7 7
4 5 5 5 6 6 7 7 7 7 7 8 8
5 7 7 7 7 7 8 8 8 8 8 8 8
• Step 12 = +1
• Step 13 = +1
• Step 14 = +2
• Step 15 = +4
1 2 3 4 5 6 7
1 1 2 3 3 4 5 5
2 2 2 3 4 4 5 5
3 3 3 3 4 4 5 6
Wrist & Arm Score 4 3 3 3 4 5 6 6
5 4 4 4 5 6 7 7
6 4 4 5 6 6 7 7
7 5 5 6 6 7 7 7
8+ 5 5 6 7 7 7 7
GRUP A
+3 GRUP B
+3 +1
+1 +1
+2 +1
+3 +1
+1 +1
+1 +2
+5 +4
+9
Final score 9
Scoring = investigate and implement change
• Step 1 = +1
• Step 2 = +1
• Step 3 = +1
Neck
Tabel A
1 2 3
Legs 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 1 2 3 4 1 2 3 4 3 3 5 6
Trunk
2 2 3 4 5 3 4 5 6 4 5 6 7
Score
3 2 4 5 6 4 5 6 7 5 6 7 8
• Step 4 = +1
• Step 5 = +1
• Step 6 = +2
• Step 7 = +3
• Step 8 = +2
• Step 9 = +2
Lower Arm
Tabel B
1 2
Wrist 1 2 3 1 2 3
1 1 2 2 1 2 3
Upper 2 1 2 3 2 3 4
Arm Score 3 3 4 5 4 5 5
4 4 5 5 5 6 7
• Step 10 = +5
• Step 11 = +2
• Step 12 = +7
• Step 13 = +1
Tabel C
Score A
Score B
1 2 3 4 5 6 7 8
1 1 1 1 2 3 3 4 5
2 1 2 2 3 4 4 5 6
3 2 3 3 3 4 5 6 7
4 3 4 4 4 5 6 7 8
5 4 4 4 5 6 7 8 8
6 6 6 6 7 8 8 9 9
7 7 7 7 8 9 9 9 10
5 +1
+6
Final score = 6
Scoring = medium risk, futher investigation, change soon
• Step 1 = +1
• Step 2 = +1
• Step 3 = +1
Neck
Tabel A
1 2 3
Legs 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 1 2 3 4 1 2 3 4 3 3 5 6
Trunk
2 2 3 4 5 3 4 5 6 4 5 6 7
Score
3 2 4 5 6 4 5 6 7 5 6 7 8
• Step 4 = +1
• Step 5 = +1
• Step 6 = +2
• Step 7 = +3
• Step 8 = +2
• Step 9 = +2
Lower Arm
Tabel B
1 2
Wrist 1 2 3 1 2 3
1 1 2 2 1 2 3
Upper 2 1 2 3 2 3 4
Arm Score 3 3 4 5 4 5 5
4 4 5 5 5 6 7
• Step 10 = +5
• Step 11 = +2
• Step 12 = +7
• Step 13 = +1
Tabel C
Score A
Score B
1 2 3 4 5 6 7 8
1 1 1 1 2 3 3 4 5
2 1 2 2 3 4 4 5 6
3 2 3 3 3 4 5 6 7
4 3 4 4 4 5 6 7 8
5 4 4 4 5 6 7 8 8
6 6 6 6 7 8 8 9 9
7 7 7 7 8 9 9 9 10
5 +1
+6
Final score = 6
Scoring = medium risk, futher investigation, change soon
Beban RWL
1 0,718
5 1,359
10 4,292
Beban RWL
1 0,718
5 1,359
10 4,292
Dari hasil RWL yang sudah didapatkan dari kegiatan praktikum ini, nilai LI dapat di
cari dengan persamaan:
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛
𝐿𝐼 =
𝑅𝑊𝐿
Kemudian, untuk menilai apakah kegiatan memiliki risiko terjadinya kecelakaan, dapat
ditinjau berdasarkan tabel berikut:
Beban LI
1 0,232
5 0,735
10 1,392
Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan keadaan operator pertama dan kedua,
didapatkan skor 9 dan 9. Skor 9 yang didapatkan oleh kedua operator didapatkan dari tabel C
dalam worksheet. Nilai-nilai yang dicari dalam tabel C didapatkan dari hasil perhitungan
analisis A (Arm and Wrist Analysis) dan analisis perhitungan B (Neck, Trunk, and Leg
Analysis). Dalam worksheet RULA disebutkan jika mendapatkan skor 9 maka postur tubuh
operator memiliki tingkat risiko postur tubuh yang tinggi. Risiko tinggi tersebut membutuhkan
implementasi perubahan langsung. Analisis RULA ini dilakukan untuk mencegah dan
meminimalisir terjadinya kelainan tubuh bagian atas para pekerja atau operator. Skor yang
terdapat dalam worksheet RULA juga menunjukkan bagaimana nilai postur tubuh operator,
apakah berpotensi memiliki kelainan atau tidak.
Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan pada operator 1 dan 2 didapatkan skor 6
dan 6. Skor 6 dan 6 didapatkan dari penjumlahan antara skor tabel C dengan activity score
dalam worksheet. Berdasarkan worksheet REBA disebutkan bahwa ketika mendapatkan skor
6, operator memiliki tingkat risiko postur tubuh medium. Tingkat risiko ini menjelaskan bahwa
perlu adanya investigasi tentang tubuh operator atau bahkan aktivitas dari operator dan
diperlukan perubahan ketika diperlukan atau tidak mendesak. Skor – skor yang terdapat pada
1. Besarnya nilai RWL dipengaruhi oleh sikap/posisi saat pengangkatan beban, frekuensi
pengangkatan dengan kondisi beban yang diangkat.
2. Nilai RWL lebih kecil dibandingkan dengan berat beban yang akan diangkat sehingga
menghasilkan nilai lifting index(LI) lebih besar begitu pun sebaliknya.
3. Untuk perhitungan RULA pada operator 1 dan operator 2 dengan skor final sebesar +9
dengan demikian terdapat risiko yang tinggi sehingga dibutuhkan investigasi lebih lanjut
serta perbaikan/perubahan secara langsung.
4. Perhitungan REBA pada operator 1dan operator 2 diperoleh skor final yakni +6 dengan
tingkat risiko sedang, diperlukan investigasi awal terhadap posisi/postur tubuh pekerja agar
dapat disesuaikan dengan sistem kerjanya.
5. Pada perhitungan RULA dan REBA faktor jenis kelamin, posisi serta postur tubuh sangat
berpengaruh pada tingkat risiko cedera yang ditimbulkan pada pekerja.
4. 2 Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan dalam melakukan kegiatan praktikum
Biomekanika Kerja ini yaitu:
1. Dalam melakukan praktikum lebih teliti dalam pembacaan nilai pada alat ukur agar data
yang diperoleh tidak salah.
2. Dalam pembacaan, analisis dan perhitungan RWL, LI, RULA, dan REBA lebih teliti untuk
mengurangi kesalahan dalam memperoleh hasil data.
3. Praktikan dapat mempersiapkan alat-alat praktikum dengan lengkap dan peraga(operator)
untuk mempermudah memperoleh data.
Hignett, Sue, dan Lynn Mcatamney. “Rapid entire body assessment (REBA).” Applied
Ergonomis 31 (2000) 201}205, 2000.
Mas'idah, Eli, Wiwiek Fatmawati, dan Lazib Ajibta. “Analisa Manual Material Handling
(MMH) Dengan Menggunakan Metoda Biomekanika Untuk Mengidentifikasi Risiko
Cidera Tulang Belakang (Musculoskeletal Disorder).” Sultan Agung Vol XLV No. 119,
2009.
Mc.cormick, Sanders. Anthropometry and work design. New York: Graha Ilmu, 1987.
Muslimah, Etika, Indah Pratiwi , dan Fariza Rafsanjani. “Analisis Manual Material Handling
Menggunakan NIOSH Equation.” Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol. 5 No. 2, 2006.
Sukania, I Wayan, Lamto Widodo, dan Desica Natalia. “Identifikasi Keluhan Biomekanik dan
Kebutuhan Operator Proses Packing di PT X.” Jurnal Energi dan Manufaktur Vol. 6,
No. 1, 2013.
Sulaiman, Fahmi, dan Yossi Permata Sari. “ANALISIS POSTUR KERJA PEKERJA
PROSES PENGESAHAN.” Jurnal Teknovasi, Volume 03, Nomor 1, 2016: 16.
Susihono, Wahyu dan Rubiati, Endah. “Perbaikan Metode Kerja.” Jurnal Spektrum Industri.
Volume 11, 2013.
Tiogana, Vincent, dan Natalia Hartono. “Worker Posture Analysis Using REBA and RULA at
PT X.” JOURNAL OF INTEGRATED SYSTEM VOL 3. NO. 1, JUNI 2020: 9-25,
2020: 11.
Wignjosoebroto, Sritomo. Ergonomi, Studi Gerak Dan Waktu. Teknik Analisis Untuk
Peningkatan Produktivitas kerja, Edisi Pertama. Jakarta: PT Guna Widya, 1995.