Anda di halaman 1dari 8

TUGAS-RESUME-INDIVIDU

No. Pertemuan :2
Topik Materi : Konsep dan Teori Ekonomi Mikro
Nama/NIM : Muhammad Fauzy Syaputra/120190025

Ekonomi mikro merupakan salah satu pokok pembahasan dalam ilmu ekonomi
berdampingan dengan ekonomi makro. Secara garis besar ekonomi mikro akan mempelajari
hubungan aksi antara kelompok-kelompok individu dan individu-individu. Hubungan tersebut
akan menganalisis hubungan di antara keduanya, pengalokasian sumber daya, dan mekanisme
pasar di mana banyak hubungannya dengan barang dan jasa.

1. Pengertian

Sebelum masuk pada bagian dari materi mikro ekonomi, hal terbaik yang biasanya
dilakukan adalah menjabarkan pengertian dari ekonomi mikro menurut para ahli. Ahli yang
saya akan ambil adalah pengertian ekonomi mikro menurut pendapat David. A Moss, ia
percaya bahwa ekonomi mikro merupakan analisis dari pertimbangan akan biaya.
Pertimbangan akan biaya yang dimaksud merupakan keputusan yang akan diambil oleh
kelompok maupun individu berdasarkan faktor yang memengaruhi. Selanjutnya, pandangan
menurut Marshal dan Piqou, yang berpendapat bahwa ekonomi mikro merupakan adaptasi
terhadap perubahan pasar oleh pelaku ekonomi dikarenakan tingkat mobilitas yang tinggi.
Menurut N. G. Mankiw yang percaya bahwa ekonomi mikro merupakan interaksi antara pelaku
ekonomi, rumah tangga dan perusahaan dalam membuat sebuah keputusan. Dan terakhir
menurut pandangan David Ricardo yang berpendapat bahwa kondisi di mana seluk beluk pasar
telah diketahui oleh pelaku ekonomi yang disebut sebagai ekonomi mikro.

Dari pengertian para ahli yang sudah di jelaskan sebelumnya, dapat di artikan bahwa
ekonomi mikro merupakan cabang dari ilmu yang mempelajari tentang keputusan dan
interaksi. Keputusan dan interaksi di sini membahas tentang keputusan atau interaksi tersebut
dapat memengaruhi permintaan dan penawaran dari barang dan jasa. Interaksi tersebut
biasanya antara individu pelaku ekonomi, rumah tangga, dan perusahaan yang saling membuat
keputusan yang didasarkan dari adaptasi kondisi pasar dan mobilitas yang tinggi. Hal tersebut
dapat terjadi karena adanya analisis yang berdasarkan keinginan manusia yang tidak terbatas
dan kemampuan faktor produksi untuk memenuhi keinginan manusia yang tak terbatas. Hal
tersebut merupakan pengertian ekonomi mikro yang saya tangkap dan selanjutnya akan
memasuki ruang lingkup dari cabang ekonomi ini.

2. Ruang Lingkup Ekonomi Mikro

Berdasarkan materi pembelajaran modul ini, ruang lingkup yang diberikan terdiri dari : (1)
perilaku produsen dan konsumen, (2) teori nilai guna, (3) interaksi pada pasar barang dan jasa,
(4) interaksi pada pasar faktor produksi, (5) elastisitas harga, (6) industri, (7) teori faktor
konsumsi, (8) teori struktur pasar, dan (9) pasar input. Dimulai dengan perilaku produsen dan
konsumen, di mana untuk perilaku produsen menentukan keputusan tentang output produksi
dan input yang perlu dikombinasikan. Sedangkan, untuk perilaku konsumen mempelajari
penentuan keputusan kombinasi jumlah barang yang akan dibeli dan mengapa konsumen
membeli barang murah dengan jumlah banyak dibandingkan yang mahal. Kedua pelaku
tersebut memiliki hubungan yang rasional di mana konsumen ingin kepuasan yang maksimal
dari kualitas dan harga produk sedangkan produsen ingin untung maksimal. Dalam hal perilaku
TUGAS-RESUME-INDIVIDU

konsumen terdapat suatu pendekatan marginal utility yang digunakan untuk melihat kepuasan
dari konsumen terhadap suatu barang.

Gambar 1. (a) Kurva total utility, (b) Kurva marginal utility

Teori nilai guna, di mana teori ini akan mempelajari tentang judulnya sendiri yaitu
penggunaan suatu barang yang menghasilkan nilai. Bagaimana barang tersebut dapat
menghasilkan nilai bagi konsumen yang memakainya, nilai dapat berupa kepuasan ataupun
nilai guna dalam pandangan konteks yang berbeda. Selanjutnya terdapat Interaksi pada pasar
barang atau jasa, di mana interaksi yang terjadi di dalam pasar tersebut antara penjual dan
pembeli yang ingin membeli barang ataupun jasa. Interaksi pada pasar faktor produksi, yang
bertemunya pihak konsumen yang membutuhkan uang untuk membeli barang hasil produksi.
Uang tersebut akan digunakan kembali untuk pemenuhan kepuasan manusia yang tak terbatas
dengan menghasilkan barang atau jasa yang membutuhkan faktor produksi. Faktor produksi
itu sendiri terdiri dari sumber daya alam, sumber daya manusia, modal, dan keahlian.
Elastisitas harga, yang mencakup seberapa sensitif permintaan yang akan memengaruhi harga
dan keadaan pasar di mana bagaimana barang dan jasa terbentuk. Dengan kata lain, ketika
perubahan kecil berdampak besar pada jumlah beli atau jual disebut elastisitas harganya tinggi
sedangkan elastisitas harga rendah kebalikan dari harga tinggi. Di mana walaupun perubahan
harga yang tinggi atau signifikan terhadap pasar tidak akan memengaruhi penjualan.

Industri, yang mempelajari analisis distribusi barang, produsen, konsumen dan proses
barang produksi secara rasional agar dapat mengambil keputusan yang tepat dan efektif dalam
ekonomi. Selain itu, bagian ini mempelajari perputaran barang dan jasa di dalamnya. Teori
faktor konsumsi, di mana secara garis besar menjelaskan pendapatan pelaku konsumen akan
menentukan pengeluaran konsumsi untuk memenuhi kebutuhannya. Teori faktor pasar, seperti
namanya, yang akan mempelajari tingkatan kemudahan keluar masuk pasar untuk produsen.
Dan terakhir, pasar input yang mempelajari produsen memproduksi suatu barang atau jasa
kualitas jual tinggi dengan pengeluaran biaya bahan produksi seminimal mungkin. Barang
yang dihasilkan diharapkan dapat bersaing dengan kompetitor lainnya dan mendapatkan laba
tinggi dengan pengeluaran seminimal mungkin.

Dalam mikro ekonomi akan sering berhubungan dengan produksi dan konsumsi, seperti
berapa jumlah barang atau jasa yang akan diproduksi ataupun pengeluaran yang harus
dikeluarkan. Tentang berapa jumlah barang yang harus diproduksi akan berhubungan tentang
keterbatasan sumber daya yang harus dikelola, dengan itu dibutuhkan keputusan mekanisme
pengelolaannya. Biasanya jumlah barang yang akan diproduksi akan didasarkan dengan tingkat
TUGAS-RESUME-INDIVIDU

pembelian barang itu dan tingkat pemenuhannya terhadap kebutuhan tak terbatas manusia.
Berhubungan dengan produk dan jasa, bagaimana dapat menghasilkan hal tersebut juga penting
untuk dipertimbangkan, cara dalam pembuatan barang tersebut dibagi dua, cara tradisional dan
modern. Cara tradisional berhubungan dengan alam, atau sesuatu telah disediakan oleh alam
dan kita dapat langsung konsumsi, contohnya seperti berternak dan bercocok tanam.
Sedangkan untuk cara modern biasanya berhubungan dengan produksi, industri, dan rekayasa,
di mana semuanya itu berhubungan dengan satu bagian yaitu pemanfaatan teknologi.
Kemudian, dalam ekonomi mikro akan berhubungan dengan konsumen yang akan
mengonsumsi barang ataupun jasa yang diproduksi, serta pemasaran produk tersebut dapat
dioptimalkan untuk masyarakat.

2.1. Circular-Flow Diagram

Circular flow diagram, atau dapat disebut juga sebagai diagram aliran melingkar
merupakan aliran hubungan antara perusahaan dan rumah tangga atau bisa disebut produsen
dengan konsumen. Hubungan antara keduanya saling berkaitan satu sama lain dan mendukung
setiap aktivitas di dalamnya. Dalam diagram ini terdapat dua pengambil keputusan yang
rasional, yaitu produsen(perusahaan) dan konsumen(rumah tangga) di mana saling menjalin
hubungan jual beli. Di sini perusahaan menyewa faktor produksi dan menggunakannya untuk
memenuhi permintaan produksi rumah tangga dengan menghasilkan barang/jasa yang akan
dijual ke pasar untuk dibeli konsumen. Dan untuk konsumen sendiri akan mengeluarkan uang
untuk membeli kebutuhan tersebut, selain itu rumah tangga juga dapat menyewakan tenaga
mereka untuk mengelola faktor produksi. Hal tersebut contohnya seperti buruh, sewa tanah,
sewa Gedung, dan lain-lain yang dapat menghasilkan income untuk rumah tangga tersebut.

Gambar 2. Diagram Alur Lingkaran

2.2. Teori Ekonomi Mikro

Dalam suatu ilmu pasti terdapat teori yang menjelaskan bagaimana suatu hal terjadi yang
sudah diuji oleh para ahli, pertimbangan ulang, dan penarikan kesimpulan. Pada ekonomi
mikro, teori lebih difokuskan pada analisis keputusan, keputusan gagal atau yang bekerja yang
TUGAS-RESUME-INDIVIDU

akan berpengaruh dengan pasar dan untuk menentukan kebijakan harga. Analisis di sini bersifat
rasional, mempertimbangkan setiap kemungkinan, yang diharapkan menghasilkan alternatif
perbaikan dari pengambilan keputusan sebelumnya. Teori dalam ekonomi dibagi menjadi
empat kajian yang berhubungan satu sama lain. Kajian tersebut terdiri dari ; (1) Teori
Distribusi, (2) Teori Produksi, (3) Teori Harga, dan (4) Teori Konsumsi. Teori distribusi
menitik fokuskan pada penyaluran produk ataupun jasa yang diterima oleh konsumen dari
produsen. Biasanya digunakan untuk pertimbangan jarak yang ditempuh barang jasa ke
konsumen, ketahanan produk sampai ke tangan konsumen, dan waktu pemesanan yang untuk
mengirim faktor produksi. Dalam teori ini menganalisis berapa banyak bunga pemilik modal
akan terima dari keuntungan produksi dan berapa upah tenaga kerja yang diberikan dengan
hasil yang diterima.

Teori Produksi, merupakan teori yang digunakan dalam analisis faktor yang berhubungan
dengan produksi suatu barang. Analisis tersebut biasanya mencakup hubungan antara biaya
yang dikeluarkan untuk produksi barang atau jasa dan berapa banyak barang produksi yang
harus dihasilkan untuk produsen untung. Selain itu, terdapat satu hal yang sudah dijelaskan
sebelumnya, bahwa kombinasi dari faktor produksi akan dianalisis untuk menghasilkan
keuntungan. Teori harga, di mana akan menitik fokuskan pada elastisitas penawaran dan
permintaan sebelumnya, hubungan antara harga keduanya, faktor pengaruhnya, dan bagaimana
harga yang akan ditetapkan dibentuk. Teori ini juga berhubungan dengan aktivitas pasar sehari-
hari, yaitu tawar-menawar antara ibu-ibu dan penjual di pasar hingga penjual mengalah karena
ibu-ibu dalam menawar tak terkalahkan. Dan terakhir, Teori konsumsi, yang sudah dijelaskan
sebelumnya, teori ini menganalisis perilaku konsumen untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
yang tak terbatas. Hal-hal tersebut akan dijelaskan lebih jelas pada bagian selanjutnya.

2.2.1. Distribusi

Distribusi biasanya berhubungan dengan proses barang atau jasa yang berpindah milik,
tangan, tempat dan disamakan dalam proses jual beli maupun pemasaran. Dalam hal ini, barang
maupun jasa harus dijamin keberlangsungannya dari tangan produsen ke tangan konsumen
untuk memenuhi kebutuhan tak terbatas manusia. Sistem distribusi di sini juga penting, untuk
itu dibagi menjadi dua, sistem distribusi langsung dan sistem distribusi tidak langsung. Untuk
distribusi langsung, penyaluran barang langsung kepada konsumen tanpa perantara yang
biasanya berhubungan dengan barang pokok yang tersedia langsung dari bumi dan dijual
Kembali. Sedangkan untuk distribusi tidak langsung, penyaluran barang melewati perantara
yang di mana perantara tersebut akan menjual kembali barang untuk menutupi pengeluaran
pembelian barang dan mendapatkan untung. Contoh dari distribusi langsung seperti developer
game yang menjual langsung game kepada pemain tanpa melewati perantara. Biasanya hal ini
dilakukan untuk mendapatkan keuntungan maksimal tanpa pengurangan pajak perantara. Di
lain sisi, distribusi tidak langsung, sama dengan sebelumnya, tetapi di sini developer menjual
game kepada perantara di mana keuntungan akan dibagi bersama dengan perantara. Perantara
itu akan mendapatkan keuntungan dari bagi hasil penjualan game, walaupun hal ini sedikit
merugikan developer, hal itu baik karena pemasaran akan meningkat. Pemasaran tersebut akan
dilaksanakan oleh perantara yang terkadang memberikan diskon ataupun menaikkan harganya
agar game lebih laku terjual dan mereka berdua sama-sama mendapatkan untung.
TUGAS-RESUME-INDIVIDU

Setiap aktivitas yang terjadi pasti selalu dipengaruhi faktor tertentu. Sama halnya
dengan distribusi yang dipengaruhi oleh faktor di antaranya: (1) Faktor Kebiasaan dalam
pembelian, (2) Faktor Pasar, (3) Faktor Barang, (4) Faktor Perusahaan. Faktor kebiasaan
dalam pembelian, di mana kebiasaan kita dalam membeli suatu barang ataupun jasa kepada
produsen akan memengaruhi faktor distribusi produsen kepada perantara ataupun konsumen.
Bagaimana perantara menanggapi kebijakan produsen yang berubah sewaktu-waktu, seberapa
banyak pembelian yang dilakukan yang akan berpengaruh pada ongkos distribusi barang.
Faktor pasar di sini tidak dapat di kontrol oleh produsen, pola pembelian konsumen, geografis
penjualan atau pembelian, kebiasaan dan jumlah pembelian yang akan memengaruhi distribusi.
Faktor barang, di mana akan memengaruhi distribusi yang akan terjadi berdasarkan
pertimbangan dari berat barang, banyaknya barang, tingkat kerentanan barang, jenis barang,
dan standar barang tersebut. Contohnya seperti dalam pengiriman barang yang terjadi di online
shop, di mana distribusi pengiriman untuk barang kulkas yang membutuhkan truk berbeda
dengan pengiriman kayu. Selain itu tingkat kerentanan, berat barang, jenisnya juga
memengaruhi yang di mana kulkas memiliki tingkat kerentanan dan berat lebih besar
dibandingkan kayu. Hal tersebut akan memengaruhi biaya yang diperlukan untuk pengiriman
barang karena terdapat faktor tambahan yang harus dipertimbangkan dalam distribusi. Dan
terakhir, faktor perusahaan yang akan mempertimbangkan kemampuan pelayanan yang
diberikan perusahaan dan sumber dananya yang biasanya akan memengaruhi nama baik
perusahaan.

2.2.2. Produksi

Produksi biasanya berhubungan dengan proses pengelolaan sumber daya yang akan
menghasilkan suatu barang atau jasa yang memiliki nilai lebih untuk dijual dan menghasilkan
keuntungan. Sedangkan faktor produksi merupakan benda maupun usaha yang dapat
meningkatkan produksi to another level yang diharapkan proses produksi akan tetap berjalan.
Faktor yang mendukung jalannya produksi memiliki beberapa tujuan di antaranya, untuk
menyesuaikan produk terhadap harapan dari konsumen. Di sini, faktor produksi akan
membantu produsen dalam peningkatan kualitas dan kuantitas barang agar lebih bersaing dan
sesuai dengan harapan konsumen. Selanjutnya, faktor produksi memiliki tujuan untuk
mendorong keuntungan perusahaan dengan peningkatan efisiensi dan produktivitas proses
produksi. Dan terakhir, untuk melancarkan produksi barang ataupun jasa itu sendiri. Karena
ketersediaan faktor produksi sangat membantu suatu perusahaan produsen, jika salah satu
faktor menghilang, proses produksi akan terkena dampak karena kedua hal tersebut saling
berkaitan.

Faktor yang akan memengaruhi proses produksi dapat dibagi menjadi enam bagian. Enam
bagian di antaranya: (1) Faktor kewirausahaan, (2) Sumber Informasi, (3) Sumber Daya Alam
dan Manusia, (4) Teknologi, dan (5) modal. Faktor kewirausahaan, di mana keahlian
seseorang dalam memanajemen suatu proses produksi akan memengaruhi output yang akan
dihasilkan. Keahlian ini akan berhubungan dengan sumber daya manusia yang dapat membuat
strategi, perencanaan, Teknik, metode, kontrol dalam produksi akan meningkatkan kualitas
output produksi. Faktor ini juga dapat berfungsi pada bagian pemasaran, distribusi,
pembukuan, dan analisis pasar. Sebagai contoh, ketika seorang memiliki pengalaman dan skill
yang sudah di tingkat ahli, maka output proses produksi akan meningkat. Peningkatan itu
TUGAS-RESUME-INDIVIDU

dikarenakan orang tersebut dapat menambah output dari proses produksi dengan menjangkau
konsumen lebih luas dan peningkatan dalam jumlah pembelian hasil produksi. Sumber
informasi, yang juga penting dalam faktor produksi karena dengan informasi kita dapat
membuat keputusan terhadap proses produksi, Sebagai contoh dengan tersedianya informasi
bahwa barang hasil produksi lebih banyak dibeli oleh rentang usia tertentu, maka bagian
pemasaran akan lebih menargetkan rentang usia tersebut. Ketika pemasaran barang sudah
ditargetkan, memungkinkan terjadinya retention terhadap hasil produksi tersebut.

Sumber daya alam dan manusia, merupakan hal yang sangat penting dalam proses
produksi. Tanpa kedua faktor tersebut, proses produksi tidak akan bisa berjalan sama sekali,
tanpa bahan mentah untuk di produksi dan manusia untuk mengoperasikan mesin produksi.
Teknologi, dikarenakan teknologi yang makin hari makin berkembang, menjadikan hal itu
sebagai salah satu faktor produksi. Dengan meningkatkan ataupun mengubah hal yang
berhubungan dengan proses produksi, diharapkan akan meningkatkan efisiensi dan
produktivitas produsen. Dan terakhir, Modal, karena dalam proses produksi, menyiapkan
bahan olahan, meningkatkan teknologi produksi, menggaji pegawai penggerak produksi
membutuhkan uang yang didapat dari modal. Tanpa adanya modal, walaupun sudah punya ide,
rancangan, dan target produksi tidak akan bergerak.

2.2.3. Harga

Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa harga dalam ruang lingkup ekonomi akan ditentukan
berdasarkan kegiatan yang terjadi di pasar antara penjual dan penjual yang saling bersaing.
Dalam ruang ekonomi mikro, harga di sini ditentukan oleh pemerintah secara terpusat
berdasarkan rencana yang telah tersusun di dalam sistem. Dalam pasar, harga akan ditentukan
berdasarkan harga yang relatif murah dari pesaing lain, sesuai dengan kualitas dan kuantitas,
dan terakhir terjangkau. Selain itu, terdapat teori harga yang berhubungan dengan konsep
permintaan dan penawaran yang akan menentukan harga yang cocok berdasarkan pelayanan
yang diterima. Dalam teori harga, tujuan yang ingin dicapai adalah keseimbangan di mana
kuantitas dari barang ataupun jasa akan sesuai dengan kemampuan memperoleh hal tersebut
dan permintaan pasar. Sebagai contoh, perusahaan elektronik akan lebih membedakan harga
produk mereka dengan cara vertikal dibanding horizontal, di mana perbedaan harga tersebut
juga akan menentukan kualitasnya. Dibandingkan jika perbedaan harga hanya menentukan
warna, katakanlah warna biru lebih murah dibanding merah, makan permintaan untuk warna
merah akan menurun, dan biru akan naik. Yang Kembali lagi ke teori harga, di mana
permintaan tersebut akan memengaruhi harga lini produk perusahaan. Oleh sebab itu, harga
merupakan suatu elemen dalam ekonomi yang bersifat fleksibel.

Terdapat berbagai istilah dalam harga, seperti harga pasar, indeks harga konsumen, indeks
harga produsen, harga riil dan harga normal. Untuk harga pasar, dapat diartikan sebagai harga
yang di pasaran yang lahir karena adanya persaingan ataupun penawaran dan permintaan.
Indeks harga konsumen, merupakan indeks yang diukur berdasarkan aktivitas konsumen dalam
membayar barang ataupun jasa, menentukan harga agregat untuk mengukur daya beli.
Kemudian ada indeks harga produsen merupakan indeks yang mengukur harga yang diterima
produsen barang atau jasa yang dibeli konsumen dari produsen. Indeks harga produsen
digunakan untuk margin perdagangan, distribusi suatu barang, maupun penyusunan neraca
TUGAS-RESUME-INDIVIDU

ekonomi. Kemudian terdapat harga riil dan harga nominal, perbedaan di sini terletak pada
inflasi. Untuk harga nominal, harga tidak berubah berdasarkan inflasi, melainkan bersifat
mutlak, sedangkan untuk harga riil dipertimbangkan berdasarkan laju inflasi.

2.2.4. Konsumsi

Konsumsi dalam ekonomi dapat diartikan akhir dan titik baru dari proses ekonomi
masyarakat yang di mana untuk memenuhi kebutuhan fisik ataupun mental manusia yang tidak
terbatas. Konsumsi biasanya berhubungan dengan menghabiskan kegunaan suatu barang
ataupun jasa, yang dibagi menjadi dua kategori, konsumsi rutin dan sementara. Untuk
konsumsi rutin, konsumsi dilakukan berulang kali sedangkan konsumsi sementara hanya untuk
hal yang sementara dan tidak terduga. Dalam konsumsi terdapat faktor yang memengaruhinya
. Faktor tersebut antara lain(1) Prediksi perubahan harga, (2) Pendapatan, (3) Harga barang dan
jasa, (4) Kualitas dan kuantitas, (5) populasi, (7) kebiasaan konsumen, (8) Barang pengganti,
dan (6) selera. Prediksi perubahan harga, di mana manusia akan mengonsumsi atau membeli
barang yang diperkirakan akan naik harganya. Keinginan untuk membeli barang ketika akan
diperkirakan naik mungkin karena ingin menjualnya lagi di lain waktu dengan harga lebih
tinggi ataupun hanya sekedar kepuasan diri. Pendapatan, mungkin untuk masalah pendapatan
dapat sedikit sensitif, karena kita pada dasarkan akan mengonsumsi barang sesuai kemampuan
kita, tapi mungkin masa sekarang tidak berlaku lagi. Selanjutnya, harga dari barang dan jasa,
di mana ketika suatu barang harganya mengalami penurunan, maka konsumen akan
semaksimal mungkin memanfaatkan peluang tersebut dengan meningkatkan konsumsi.
Sedangkan ketika harga suatu barang sedang naik, maka konsumen memiliki pemikiran untuk
mengurangi tingkat konsumsi mereka.

Kualitas dan kuantitas, di mana ada hubungannya dengan selera, tergantung dari konsumen
ingin memilih kualitas bagus jumlah sedikit, atau sebaliknya merupakan pilihan konsumen.
Tetapi secara umum, konsumen akan lebih memilih produk yang tahan lama dengan kualitas
bagus dan harga terjangkau. Selanjutnya, populasi, di mana kana memengaruhi kepada faktor
konsumsi, ketika populasi banyak maka kegiatan konsumsi juga akan lebih banyak dan
sebaliknya. Kebiasaan konsumen, di mana aktivitas yang dilakukan konsumen berpengaruh
pada tingkat konsumsinya. Ketika seorang yang sering mengoleksi figure karakter, tingkat
konsumsinya akan berbeda dengan seorang yang hanya rajin mengaji di rumah. Barang
pengganti, atau dapat juga alternatif lain, karena suatu barang dengan fungsi yang sama
memiliki harga lebih murah dari barang yang lainnya, konsumen akan membelinya. Terakhir,
selera¸ kemungkinan kita untuk mengonsumsi suatu hal yang tidak kita minati atau tidak sama
dengan selera kita akan lebih kecil. Selera memiliki hubungan dengan faktor yang lainnya,
seperti kualitas dan kuantitas, prediksi perubahan harga,

Tidak hanya faktor yang memengaruhinya, kegiatan konsumsi memiliki fungsi di antara
lain, untuk mengurangi nilai guna barang. Kita melakukan kegiatan konsumsi secara garis
besar akan mengurangi nilai barang tersebut, entah itu secara bertahap atau sekaligus
mengurangi nilainya. Contoh untuk bertahap, kita akan mengurangi nilai sedikit demi sedikit
seperti barang elektronik, sedangkan untuk yang sekaligus, kita akan langsung menghabiskan
barang, contohnya makan. Selain itu fungsi lain kegiatan konsumsi ialah untuk memuaskan
dan memenuhi kebutuhan hidup. Itu merupakan fungsi umum konsumsi, karena mungkin saja
TUGAS-RESUME-INDIVIDU

ketika suatu barang tidak memuaskan dan tidak berpengaruh terhadap hidup, kita tidak akan
membeli barang tersebut. Fungsi ekonomi selanjutnya adalah untuk tolak ukur upah pekerja
dan untuk mendukung aktivitas produksi. Karena ketika seorang ingin lebih melakukan
kegiatan konsumsi, makan produsen akan lebih memproduksi barang tersebut untuk kebutuhan
konsumen. Adapun barang yang biasanya dikonsumsi konsumen, seperti barang yang untuk
memungkinkan mereka hidup, entah itu barang poko seperti makanan ataupun barang
mempermudah hidup seperti Handphone. Barang konsumsi juga harus memiliki manfaat dan
diperoleh dengan pengorbanan, tidak diperoleh cuma-cuma seperti sinar matahari maupun
oksigen.

2.2.4.1. Teori Konsumsi menurut ahli

Teori konsumsi di sini seperti sudah dijelaskan sebelumnya, yaitu menganalisis konsumen,
tetapi di sini akan lebih menjelaskan menurut para ahli. Menurut Franco Modigliani, Richard
Blumberg, dan Albert Ando, memperkenalkan tentang teori konsumsi siklus hidup. Di mana
teori ini percaya bahwa sosial ekonomi seorang akan memengaruhi tingkat konsumsinya dan
juga konsumsi adalah kegiatan yang dilakukan seumur hidup. Selanjutnya, menurut James
Duessenberry yang memperkenalkan tentang teori pendapatan relatif. Di mana pendapatan
seseorang di masa lalu akan memengaruhi perilaku konsumsi di masa sekarang, ataupun juga
pendapatan yang paling tinggi yang pernah diperoleh di masa lalu. Kemudian, menurut John
Maynard Keynes, secara garis besar, pendapatan akan memengaruhi pengeluaran seseorang.
Teori konsumsi selanjutnya diperkenalkan oleh Ernst Engel tentang teori konsumsi engel. Di
mana secara garis besar sama lagi, bahwa pendapatan akan memengaruhi kesejahteraan
seseorang, di mana harga barang dan tanggapan terhadap barang tersebut akan memengaruhi
konsumen. Terakhir terdapat teori pendapatan permanen. Sama halnya dengan sebelumnya,
bahwa pendapatan akan memengaruhi tingkat konsumsi, perbedaannya di sini pendapatan yang
dinilai adalah pendapatan rata-rata atau perkiraan.

3. Isu dalam hubungan konsumen, distribusi, dan produsen

Dalam ekonomi setiap elemen memiliki isu ataupun masalah yang dihadapi, entah itu dari
segi pandang produsen, distributor, maupun konsumen. Dimulai dari permasalahan konsumen,
di mana permasalahan akan menitik beratkan pada pendapatan yang didapatkan konsumen
untuk melakukan kegiatan konsumsi. Pendapatan yang terbatas akan membatasi kegiatan
belanja konsumen untuk memuaskan ataupun memenuhi kebutuhan untuk hidup. Selain itu,
permasalahan tentang harga yang terkadang dipermainkan oleh perusahaan akan memengaruhi
kebiasaan konsumsi setiap manusia. Untuk masalah distribusi mungkin terdapat pada bagian
pekerja yang melakukan hal pengiriman barang tersebut, seperti pertukaran yang terjadi di
dalamnya. Dan terakhir permasalahan produsen yang secara garis besar menyangkut masalah
produksi. Semakin hari, semakin terbatas sumber daya yang dapat dikelola produsen walaupun
jaringan dapat lebih meluas.

Anda mungkin juga menyukai