PN 1 PN 2 PN 3 PN 4 PN 5 PN 6 PN 7
Pengembangan
Ketahanan Ekonomi Membangun Stabilitas
Wilayah untuk Pengembangan SDM Revolusi Mental dan Infrastruktur untuk
untuk Pertumbuhan Lingkungan Hidup, Polhukhankam dan
Pemerataan dan Berkualitas dan Berdaya Pembangunan Pembangunan Ekonomi
Berkualitas dan Ketahanan Bencana, Transformasi Pelayanan
Mengurangi Saing Kebudayaan dan Pelayanan Dasar
Berkeadilan dan Perubahan Iklim Publik
Kesenjangan
PP 1 PP 3
PP 4
Pemenuhan Kebutuhan Energi dengan Pembangunan Rendah Karbon
Energi dan Ketenagalistrikan
Mengutamakan Peningkatan EBT (pengurangan emisi GRK: 27,3% - 2024)
3,500,000 -5.00%
2050
-10.00%
3,000,000
-15.00%
Giga Gr CO2/year
2040 2,500,000 -20.00%
2,000,000 -25.00%
2000
2002
2004
2006
2008
2010
2012
2014
2016
2018
2020
2022
2024
2026
2028
2030
2032
2034
2036
2038
2040
2042
2044
2046
2048
2050
Geothermal Large Hydro Mini-Micro Hydro Bioenergy Solar Wind Others
Policy RPJMN Baseline Reduction
Sumber: RUEN Sumber: Laporan LCDI
• Komitmen transisi energi telah disebutkan di dalam RUEN dengan melakukan pengendalian pada rasio bauran
minyak dan batubara, serta peningkatan rasio bauran EBT dan gas bumi dalam energi primer. Dari total
potensi hingga 400 GW, sumber daya energi baru terbarukan yang ditargetkan cukup besar kontribusinya adalah
bioenergi, panas bumi, surya, dan hidro.
• Penerapan kebijakan Pembangunan Rendah Karbon pada sektor energi (EBT dan Efisiensi Energi) diperkirakan
menghasilkan penurunan emisi GRK di sektor energi sebesar 14,89% (2024), 15% (2030), dan 45% (2050);
• Angka penurunan emisi GRK menunjukkan bahwa peralihan (transisi) dari kebijakan energi fosil ke EBT dapat
memberikan manfaat (mengurangi kerugian) pada aspek lingkungan. 4
Capaian Porsi EBT
dalam Bauran Energi Primer Nasional
PORSI EBT DAL AM BAURAN ENERGI PRIMER
NASIONAL (PERSEN)
23%
19.5
Tren Meningkat Menuju tahun 2025
17.9
15.7
16
14.5
Tren Fluktuatif
13.4
11.33
11.2
9.18
10
8.61
6.67
6.13
5.42
5.32
4.97
4.96
4.24
3.92
3.77
Keterangan:
Realisasi Realisasi bersumber dari
Target HEESI (Handbook of Energy and Economic Statistics of
Indonesia) Tahun 2016 dan 2019;
TARGET RPJMN 2015-2019 TARGET RPJMN 2020-2024 Realisasi 2020 dan 2021 dari KESDM
➢ Porsi EBT dalam bauran energi primer nasional tahun 2005 hingga 2015 menunjukkan tren yang berfluktuasi. Fluktuasi
(naik-turun) porsi EBT tersebut dipengaruhi oleh perubahan dari porsi jenis energi lainnya (minyak bumi, batu bara,
dan gas bumi).
➢ Mulai tahun 2015 hingga 2021, capaian porsi EBT menunjukkan tren yang terus meningkat, meskipun masih belum
mencapai target yang ditetapkan dalam RPJMN.
5
Pengembangan
Pembangkit EBT
Perkembangan Kapasitas Pembakit EBT (MW) Potensi dan Pemanfaatan EBT (kelistrikan)
12,000
10,000
8,000
6,000
4,000
2,000
23,9 GW
0
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
➢ Potensi EBT di Indonesia mencapai kurang lebih 417 GW, dengan tingkat utilisasi saat ini sekitar 10 GW di
sektor kelistrikan
➢ PLT EBT di dominasi oleh Hidro, Geothermal, dan Bioenergi
6
Pengembangan
Bahan Bakar Nabati
2
1.62
Target Realisasi
7
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Capaian Porsi EBT
FAKTOR EKSTERNAL PERK EM BANGAN BAURAN ENERGI PRI M ER NASI O NAL ( % )
4.24 5.42 5.32 4.97
Kontribusi sumber energi lainnya (Minyak 9.18 11.2
21.33
Bumi, Gas Bumi, dan Batu Bara) 25.11 21.85 22.77 18.51 19.16
FAKTOR INTERNAL Sumber: HEESI (Handbook of Energy and Economic Statistics of Indonesia) Tahun 2016 dan 2019; Data KESDM, 2021
Elemen EBTKE
Energi Baru ▪ Batubara Tercairkan (Liquified Coal) ▪ Gas Metana Batubara (Coal Bed Methane)
▪ Batubara Tergaskan (Gasified Coal) ▪ Nuklir
▪ Hidrogen ▪ Metana yang lain
Energi Terbarukan
▪ Panas Bumi ▪ Surya
▪ Hidro ▪ Angin
▪ Bioenergi ▪ Laut
Konservasi Energi
Upaya sistematis, terencana, dan terpadu guna melestarikan sumber daya energi
dalam negeri serta meningkatkan efisiensi pemanfaatannya (PP 70/2009 tentang
Konservasi Energi)
10
Jenis-Jenis
Energi Hidrogen
Hidrogen Abu-abu Hidrogen Biru Hidrogen Hijau Hidrogen Merah Muda Hidrogen Kuning
Memisahkan gas alam Memisahkan gas alam Memisahkan air menjadi Memisahkan air menjadi Memisahkan air menjadi
menjadi hidrogen dan menjadi hidrogen dan hidrogen dan O2 hidrogen dan O2 hidrogen dan O2
CO2 (Steam Reforming) CO2 (Steam Reforming) (elektrolisis) (elektrolisis) (elektrolisis)
Sumber energi Sumber energi Sumber energi Sumber energi hanya Sumber energi hanya
menggunakan energi menggunakan energi menggunakan kombinasi menggunakan energi menggunakan energi
fosil fosil energi dari EBT nuklir surya
CO2 dilepaskan ke CO2 disimpan atau
Tidak menghasilkan CO2 Tidak menghasilkan CO2 Tidak menghasilkan CO2
atmosfir digunakan kembali
Proses Menghasilkan Sumber energi
Tidak menghasilkan emisi
emisi Menghasilkan emisi
11
Pengembangan Hidrogen
di Indonesia
Sumber: Kementerian
ESDM, 2021
➢ Pengembangan teknologi Hidrogen sebagai penyimpanan energi di Indonesia masih dalam tahap riset,
pilot project, dan belum pada skala komersial
➢ Pemerintah akan mendorong tumbuh dan berkembangnya industri hidrogen dari sumber energi terbarukan
dan penggunaan lain dengan merumuskan regulatory framework yang suportif (enabling). Dapat merujuk
pada standar internasional, praktik di negara lain, atau asosiasi di negara lain (ASME – the American Society
of Mechanical Engineers)
12
Inisiatif Pengembangan Green Hydrogen Saat Ini
Pilot Project PLT Hybrid: Kombinasi PLT EBT dan Hidrogen Skema Produksi Green Hydrogen oleh Pertamina
oleh HDF Energy Geothermal Energy
Renewstable Power Plant
mengkombinasikan PLT EBT +
Long-Term Hydrogen Storage
(Electrolyzer, Hydrogen Tanks,
dan Fuel Cell) + Highly
Responsive Li-ion Battery
sehingga dapat memasok
listrik dengan lebih stabil
Keunggulan