PROYEK AKHIR
Laporan akhir ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan
Diploma III Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung
Disusun Oleh :
Menyatakan bahwa laporan akhir ini adalah hasil kerja kami sendiri dan bukan
merupakan plagiat. Pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya dan bila ternyata
dikemudian hari melanggar pernyataan ini, kami bersedia menerima sanksi yang
berlaku.
1. Kasih Nurinda
iii
ABSTRAK
Bengkel mekanik Polman Babel mempunyai beragam jenis mesin perkakas, salah
satunya adalah Mesin frais Lagun seri 17 yang termasuk jenis mesin frais
universal. Mesin ini digunakan sebagai fasilitas pembelajaran praktikum
mahasiswa dan juga digunakan untuk keperluan produksi. Kurangnya perawatan
pada mesin menyebabkan kerusakan di beberapa bagian mesin. Setelah melalui
tahapan analisa, perencanaan dan perbaikan mesin, dilakukan tahap pengujian
yang meliputi pengujian fungsi, geometri, uji jalan dengan beban benda kerja dan
pengujian getaran. Hasil dari beberapa pengujian tersebut masih dalam nilai
standar, hasil pengujian geometri terdapat penyimpangan sebesar 0,195 mm pada
kesejajaran permukaan meja gerak melintang sepanjang 100 mm. Hasil pengujian
getaran pada sumbu poros variable speed masih dalam toleransi ISO 18016. Selain
melakukan tindak perbaikan, di buatlah SOP perawatan mesin yang terdiri dari
inspection, small repair dan medium repair dengan tujuan perawatan mesin lebih
diperhatikan dan terlaksana sesuai dengan jadwal perawatan yang ada.
Kata kunci : Mesin frais Lagun, Perbaikan, Uji Geometri, Uji Getaran, SOP
Perawatan.
iv
ABSTRACT
Polman Babel's mechanical workshop has various types of machine tools, one of
which is the Lagun 17 series milling machine which is a type of universal milling
machine. This machine is used as a student practicum learning facility and is also
used for production purposes. The lack of maintenance on the engine leads to
damage in some parts of the machine. After going through the stages of analysis,
planning and repair of the machine, a testing stage is carried out which includes
testing functions, geometry, road tests with workpiece loads and vibration testing.
The results of some of these tests are still in the standard values, the geometry test
results have a deviation of 0.195 mm in the alignment of the surface of the
transverse motion table along 100 mm. The vibration test results on the axis of the
variable speed shaft are still within ISO 18016 tolerance. In addition to making
repair actions, machine maintenance SOP are made consisting of inspection, small
repair and medium repair with the aim of machine maintenance being paid more
attention to and carried out in accordance with the existing maintenance schedule.
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah Proyek Akhir ini
dengan baik dan sesuai dengan waktu yang telah di tentukan.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat wajib kelulusan
Diploma III di Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung. Dengan adanya
makalah ini diharapkan para pembaca dapat mengetahui dan memahami gambaran
proyek akhir yang dibuat oleh penulis. Makalah proyek akhir ini dibuat berdasarkan
analisa dan pelaksanaan pengujian yang penulis lakukan dalam waktu kurang lebih
4 bulan. Penulis mencoba menerapkan ilmu pengetahuan yang didapat selama
kurang lebih 3 tahun menempuh pendidikan di Politeknik Manufaktur Negeri
Bangka Belitung dalam pelaksanaan proyek akhir ini. Selain itu, penulis juga
mendapatkan informasi berupa data-data pendukung seperti metode analisa dan
pelaksanaan dari makalah-makalah proyek akhir mahasiswa Politeknik Manufaktur
Negeri Bangka Belitung tahun-tahun sebelumnya.
Selama menyusun makalah proyek akhir ini penulis mendapatkan banyak
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak sehingga proses penulisan makalah ini
dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis
ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan doa, kasih, dan
dukungannya sehingga penulis dapat memberikan hasil yang memuaskan.
2. Bapak I Made Andik Setiawan, M.Eng., Ph.D, selaku Direktur Utama
Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung.
3. Bapak Pristiansyah, S.S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung sekaligus Dosen
Pembimbing 1 dalam proyek akhir ini.
4. Bapak Masdani, S.S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing 2 dalam proyek
akhir ini.
vi
5. Bapak Angga Sateria, S.S.T., M.T. selaku Kepala Program Studi D-III
Teknik Perawatan dan Perbaikan Mesin Politeknik Manufaktur Negeri
Bangka Belitung.
6. Seluruh tenaga pendidik dan kependidikan Politeknik Manufaktur Negeri
Bangka Belitung.
7. Rekan - rekan mahasiswa Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung
yang telah membantu dalam penyelesaian proyek akhir ini.
8. Seluruh pihak yang terlibat, baik secara langsung maupun tidak langsung
dalam penyelesaian proyek akhir ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan karena terbatasnya pengetahuan dan kemampuan penulis. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak
untuk perbaikan dan pengembangan penulisan makalah yang lebih baik lagi
kedepannya. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pihak yang
berkepentingan khususnya serta bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi pada umumnya.
vii
DAFTAR ISI
viii
2.4.2 Pengujian geometri ...................................................................................... 8
2.4.3 Pengujian fungsi........................................................................................... 9
2.4.4 Pengujian kinerja ......................................................................................... 9
BAB III .............................................................................................................. 11
METODE PELAKSANAAN ............................................................................ 11
3.1 Pengumpulan Data ..................................................................................... 12
3.2 Identifikasi Masalah .................................................................................. 12
3.3 Perencanaan Perbaikan ............................................................................. 13
3.4 Proses Perbaikan ........................................................................................ 13
3.5 Standar Operasional Prosedur (SOP) ...................................................... 13
3.6 Pengujian..................................................................................................... 14
3.7 Kesimpulan ................................................................................................. 14
BAB IV .............................................................................................................. 15
PEMBAHASAN ............................................................................................... 15
4.1 Pengumpulan Data ..................................................................................... 15
4.2 Identifikasi Masalah .................................................................................. 16
4.3 Analisa Kerusakan ..................................................................................... 22
4.4 Rancangan Perbaikan ................................................................................ 24
4.5 Proses Perbaikan ........................................................................................ 26
4.6 Standar Operasional Prosedur (SOP) ...................................................... 30
4.7 Pengujian..................................................................................................... 39
BAB V ............................................................................................................... 44
PENUTUP ......................................................................................................... 44
5.1 Kesimpulan ................................................................................................. 44
5.2 Saran ............................................................................................................ 44
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 46
LAMPIRAN ................................................................................................................ 47
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1. Suara motor penggerak utama mesin berisik.
2. Pompa sistem pelumas eretan tidak berfungsi.
3. Belt pada variable speed dalam kondisi tertentu mengalami slip.
2
1.4 Tujuan Proyek Akhir
Adapun Adapun tujuan proyek akhir ini adalah
1. Memperbaiki pompa oli slider yang tidak berfungsi,
2. Menghilangkan bunyi berisik pada motor penggerak utama,
3. Menghilangkan slip yang terjadi pada variable speed,
4. Melakukan kalibrasi pada penyimpangan-penyimpangan geometri,
5. Membuat SOP pada mesin frais Lagun seri 17.
3
BAB II
DASAR TEORI
4
rencana jangka pendek, yang mungkin timbul diantara pemeriksaan, juga
overhaul terencana (Suzen & Feriadi, 2018).
5
kanan. Mesin frais universal juga dapat menggunakan tambahan perlengkapan
tertentu. Berikut ini merupakan bentuk dari mesin frais universal pada Gambar 2.1.
Overhanging arm
Table
Column
Table Traverse Cross Feed
Hand Wheel Hand Wheel
Knee
Base Vertical Knee
Traverse Crank
6
1. Spindle utama berfungsi untuk mencengkam alat potong dan dibagi menjadi
tiga jenis yaitu horizontal, vertikal dan juga universal.
2. Meja berfungsi sebagai clamping device atau tempat meletakkan benda kerja
yang akan diproses dan memiliki tiga jenis. Pertama adalah fixed table, kedua
compound table, dan terakhir swivel table.
3. Knee berfungsi sebagai penopang atau penahan meja mesin.
4. Column merupakan tempat menempelnya bagian – bagian mesin lainnya.
5. Base yang terletak dibagian paling bawah mesin. Berfungsi sebagai penopang
knee dan column. Bagian ini juga menjadi tempat penampung dromus.
2.4 Pengujian
Pengujian merupakan penilaian yang dimaksudkan untuk mengukur
pengetahuan atau kemampuan dari responden (produk / benda yang diuji).
7
2.4.1 Pengujian visual
Pengujian visual merupakan pengujian dengan teknik yang tergolong
konvensional dan sederhana. Proses pengujian ini juga merupakan proses pengujian
tercepat karena hanya melihat kondisi benda secara fisik (permukaan, dimensi, dll).
5. Ketegaklurusan (squareness), dua bidang, dua garis lurus, atau sebuah garis
lurus dan sebuah bidang dikatakan tegaklurus apabila penyimpangan
kesejajaran yang berhubungan dengan sebuah penyiku standar tidak melebihi
nilai yang ditentukan.
8
2.4.3 Pengujian fungsi
Pengujian fungsional atau yang dikenal dengan istilah pengujian fungsi
merupakan proses pengujian terhadap fungsi sistem atau bagian mesin untuk
memastikan bahwa sistem atau bagian tersebut bekerja dengan baik.
2. Pengujian Getaran
Pengujian getaran dilakukan untuk menganalisa kerusakan pada mesin.
Jika mesin mengalami getaran diatas standar dan tidak mendapatkan
penanganan, maka akan terjadi keausan dan menimbulkan kerusakan serta
akan berpengaruh pada proses produksi. Berikut merupakan tabel standar
getaran yang disarankan ISO 10816 dalam Gambar 2.3.
9
3. Pengujian Suhu
Pengujian ini dimaksudkan untuk mencari sumber masalah yang terdapat
pada mesin. Ketika mesin dioperasikan selama 8 jam (maksimal) per
harinya, mesin akan mengalami peningkatan suhu pada bagian tertentu.
Jika suhu yang dihasilkan mesin masih dalam batas normal, maka mesin
masih bisa dikatakan dalam keadaan baik. Namun, ketika suhu yang
dihasilkan mesin terlalu tinggi atau overheat, maka harus memeriksa
bagian yang mengalami kenaikan suhu. Bisa saja terdapat trouble pada
bagian tersebut.
10
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Start
Pengujian Awal (uji
visual, fungsi, geometri,
getaran, kinerja)
Pengumpulan
Data Wawancara Teknisi
Manual Book
Perencanaan Perbaikan
Proses Perbaikan
Tidak
Pengujian Akhir (uji
Pengujian fungsi, suhu, getaran,
jalan)
Berhasil
Kesimpulan
Selesai
11
3.1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa medote yang bertujuan untuk
memperoleh data-data yang menjadi pendukung untuk melakukan proses perbaikan
mesin Frais Lagun 17. Adapun metode pengumpulan data yang dilakukan sebagai
berikut :
1. Pengujian Awal
Tindakan ini merupakan pengujian secara langsung pada mesin. Beberapa
jenis pengujian yang dilakukan pada saat pengujian awal diantaranya, uji
visual, uji fungsi, uji geometri mesin dan uji jalan mesin.
2. Wawancara Teknisi
Metode ini dilakukan untuk melengkapi data-data yang telah didapatkan
pada saat pengujian awal. Selain mempermudah untuk mendapatkan
informasi dasar tentang pemesinan, melakukan wawancara dengan teknisi
juga menjadi sarana diskusi langsung terkait perbaikan mesin yang akan
dilaksanakan.
3. Manual Book
Buku panduan ini menjadi acuan dasar operasi mesin serta sumber
informasi mengenai spesifikasi standar mesin, komponen-komponen
pendukung mesin, rangkaian kelistrikan dan sebagai referensi pembuatan
sparepart jika diperlukan.
12
3.3 Perencanaan Perbaikan
Perencanaan perbaikan merupakan rangkaian aktivitas atau tindakan yang
akan dilakukan pada saat proses perbaikan pada mesin. Rangkaian tindakan ini
disesuaikan dengan data kerusakan yang diperoleh pada saat identifikasi masalah
agar pada saat proses perbaikan tidak terjadi downtime mesin. Adapun langkah-
langkah dalam perencanaan perbaikan, sebagai berikut :
1. Pembuatan jadwal
Pembuatan jadwal dalam perencanaan perbaikan sangatlah penting, karena
penjadwalan ini akan membuat proses perbaikan lebih terarah. Dengan
adanya jadwal dalam perencanaan, bisa dihitung estimasi proses perbaikan
yang akan di laksanakan nantinya.
13
2. SOP penggunaan mesin
SOP ini merupakan panduan tata cara penggunaan mesin untuk operator
yang akan melakukan proses permesinan.
3.6 Pengujian
Pengujian merupakan proses pengecekan kondisi akhir mesin yang telah
diperbaiki, apakah mesin dapat beroperasi dengan baik atau tidak. Pada tahap ini
merupakan penentuan keberhasilan dalam perbaikan yang telah dilaksanakan.
Adapun tahapan pengujian yang dilakukan sebagai berikut :
1. Uji Geometri, pengujian ini mencakup kegiatan pemeriksaan kesebarisan
dan kesejajaran sumbu mesin. Pengujian ini biasanya mengacu pada
standar yang ada, standar yang ditetapkan mesin atau standar umum.
3. Uji Jalan. dalam pengujian ini mencakup uji getaran dan pengujian dengan
menggunakan benda kerja.
Tahapan pengujian yang dilakukan adalah bahan evaluasi sekaligus penentu
keberhasilan terhadap proses perbaikan mesin yang telah terlaksana. Jika pada
tahap ini mesin tidak dapat beroperasi dengan baik, maka hal yang dilakukan adalah
menganalisa kembali masalah dan penyebabnya. Sebaliknya, jika mesin beroperasi
dan dalam keadaan baik maka proses perbaikan berakhir dan selesai. Selanjutnya
adalah penarikan kesimpulan.
3.7 Kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan proses akhir, dimana dalam kesimpulan ini
mencakup seluruh pembahasan informasi berupa data, analisa dan proses yang telah
dilakukan pada rekondisi mesin frais lagun seri 17.
14
BAB IV
PEMBAHASAN
2. Wawancara teknisi
Data yang diperoleh :
Referensi perbaikan pompa oli slider
3. Manual book
Data yang diperoleh :
Referensi perbaikan geometri
Dari ketiga metode tersebut dapat diketahui bahwa beberapa bagian dari
mesin frais Lagun seri 17 mengalami kerusakan dan masalah. Untuk mengetahui
lebih lanjut penyebab dari permasalahan yang dialami mesin tersebut, dilakukanlah
identifikasi masalah agar mesin dapat segera diperbaiki. Berikut hasil wawancara
teknisi yang dapat dilihat dalam Tabel 4.1.
15
Tabel 4. 1 Wawancara teknisi
16
Tidak ada tegangan
masuk ke motor
Relay hangus
Lampu indikator
tidak terpasang
lampl
Permukaan yang
tergesek pada sistem
pengereman
17
4.2.3 Identifikasi kerusakan variable speed
Belt yang menghubungkan motor dengan perpindahan percepatan putaran
mesin pada kondisi tertentu terjadi selip dan pemberhentian tidak normal. Setelah
diidentifikasi, ternyata slip tersebut terjadi akibat permukaan piringan yang
menekan belt sudah tidak rata. Sehingga pada saat mesin dimatikan, motor masih
pada sistem pengereman dan piringan masih berputar tetapi belt sudah berhenti
berputar (slip) karena tersangkut pada permukaan piringan yang tidak rata. Berikut
kondisi belt pada variable speed dapat dilihat pada Gambar 4.3.
18
Tabel 4. 3 Hasil pengujian geometris
Penyimpangan putaran
spindel arah radial.
1.01 mm 0.00 mm Masuk toleransi
1 a. Dekat spindle nose
b. Pada jarak 100 mm 1.02 mm 0.06 mm Masuk toleransi
Kesejajaran permukaan
meja.
a. Pada gerakan
Masuk toleransi
memanjang 0.025 mm 0.01 mm
2
b. Pada gerakan Penyimpangan
0.025 mm 0.22 mm
sebesar 0.195 mm
melintang
Pada gerakan pengukuran
100 mm.
Kesejajaran sumbu
spindel dengan
3 0.025 mm 0.00 mm Masuk toleransi
permukaan meja
Diukur sejauh 100 mm.
Ketegaklurusan gerakan
vertikal meja.
a. Pada posisi
0.025 mm 0.00 mm Masuk toleransi
5 simetris mesin
b. Pada posisi tidak 0.025 mm 0.02 mm Masuk toleransi
simetris mesin
Panjang gerakan 100 mm
19
4.2.5 Identifikasi kerusakan melalui pengujian kinerja mesin
Pengujian kinerja pada mesin frais Lagun seri 17 ini mencakup beberapa
pengujian yang bertujuan untuk menemukan kerusakan yang tidak dapat diperiksa
secara visual. Adapun beberapa pengujian yang dilakukan pada uji kinerja sebagai
berikut.
Bearing 1 Poros
variable speed Bearing 2 Poros
variable speed
Motor penggerak
20
Tabel 4. 4 Hasil pengujian suhu
Nama Mesin
Jam
Frais Lagun 17 Frais Lagun 18 Frais Ajax 2
1 34,5 32,8 39,7
Motor penggerak
2 35,0 33,2 56,1
3 37,2 34,2 61,7
4 37,8 34,5 51,7
5 37,1 34,5 50,3
6 36,0 33,8 59,2
7 36,6 33,9 53,7
21
4.2.5.2 Pengujian dengan benda kerja
Pengujian benda kerja awal dilakukan untuk melihat relevansi kinerja dari
mesin terhadap kerusakan geometris mesin. Adapun proses pengambilan data
dengan melakukan proses permesinan frais pada benda kerja dengan spesifikasi
material baja ST-37, putaran spindel 700RPM dan variasi kedalaman pemotongan
sebesar 1.80 mm dan 2.08 mm dengan bentuk benda kerja seperti pada Gambar 4.5.
D
A
L
B
C
Kerusakan geometri mesin sangat berpengaruh pada hasil benda kerja. Pada
saat dilakukan pengujian geometri mesin, hasil dari pengujian menunjukan bahwa
terjadi penyimpangan pada kesejajaran permukaan meja pada gerak melintang.
Maka dilakukan pengujian benda kerja untuk melihat seberapa besar pengaruh
penyimpangan tersebut terhadap hasil benda kerja.
22
Masalah Mengapa 1 Mengapa 2
Pompa oli slider Tidak ada voltage Kelistrikan pompa
table tidak berfungsi ke pompa bermasalah
Mengapa 4 Mengapa 3
Relay hangus Tegangan berlebih
atau tidak stabil
Penanggulangan:
Pengecekan supplay arus yang masuk ke pompa dan mengganti relay
Masalah Mengapa 1
Suara berisik pada Suara berasal dari
saat mesin beroperasi sistem pengereman
Penanggulangan:
Periksa bagian sistem pengereman mesin
Penanggulangan:
Meratakan permukaan flywheel yang bergesekan langsung
dengan belt
23
Masalah Mengapa 1 Mengapa 2
Backlash pada eretan Pengunci bearing Baut pengunci
memanjang skala eretan kendor hilang
Penanggulangan:
Kencangkan pengunci bearing dan ganti baut pengunci
24
Tabel 4. 6 Rancangan perbaikan
25
4.5 Proses Perbaikan
Proses perbaikan dilakukan berdasarkan hasil dari jadwal perencanaan yang
telah dibuat sebagai acuan untuk melakukan perbaikan. Adapun kegiatan yang
dilakukan berupa :
Mengganti lampu
indikator baru dengan
spesifikasi 12V 10mm.
Langkah-langkah perbaikan
Penggantian relay dan lampu indikator pompa slider.
Buka baut penutup rangkaian kelistrikan pompa slider.
Lepaskan baut bingkai PCB, kemudian lepaskan PCB dari socket.
26
Cairkan timah solder pada pin relay yang akan diganti. Kemudian lepaskan
relay dan bersihkan kotoran area relay pada PCB.
Pasangkan relay baru pada PCB. Kemudian lakukan penyolderan pada pin
relay yang sudah terpasang di PCB.
Bersihkan sisa-sisa penyolderan yang menempel pada PCB menggunakan
sikat plastik atau sikat khusus. Pastikan hasil solder tidak menempel satu
sama lainnya.
Pasangkan kembali PCB pada socket dan dudukannya, kemudian pasang
bingkai.
Periksa jalur kabel-kabel yang ada pada rangkaian, kabel harus sesuai dengan
diagram.
Pisahkan kabel lampu indikator yang hilang.
Pasang lampu indikator pada dudukannya, kemudian sambungkan kabel ke
lampu sesuai (+) dan (–) nya.
Amankan sambungan kabel ke lampu untuk menghindari kontak satu sama
lain. Kemudian cocokkan lampu pada dudukannya.
Pasang kembali penutup rangkaian kelistrikaan pompa.
Bersihkan area sekitar pompa.
Langkah-langkah perbaikan
Perbaikan sistem pengereman pada motor penggerak
Buka cover body bagian belakang mesin.
Lepaskan baut pengikat saluran pompa oli, kemudian pisahkan rangkaian
saluran oli dari motor penggerak.
27
Buka cover motor penggerak
Lepaskan baut pengunci cooling fan, kemudian buka cooling fan.
Lepaskan mur pengikat magnet, kemudian tarik keluar magnet.
Lepaskan mur pengunci pegas, kemudian tarik keluar pegas.
Lepaskan kampas rem, periksa media gesek kampas.
Ratakan permukaan media gesek kampas rem, periksa kondisi kampas.
Pasang kembali kampas rem.
Pasang pegas dan mur pengunci, setel jarak renggang pegas.
Pasang magnet, kemudian kunci dengan mur pengikat.
Pasang cooling fan dan mur pengikat.
Pasang cover motor penggerak.
Pasang rangkaian saluran oli dan baut pengikat.
Pasang cover body dan baut pengunci.
Menghaluskan
-
permukaan flywheel
28
Tabel 4. 11 SOP perbaikan transmisi
Langkah-langkah perbaikan
1. Perbaikan slip pada variable speed
Buka tutup pelindung belt pada sisi kiri mesin.
Lepaskan tuas pemutar variable speed dan setiap komponen penghubung
antara tuas pemutar dengan flywheel, kemudian pisahkan poros dari flywheel.
Keluarkan flywheel melalui sisi kiri mesin.
Ratakan permukaan flywheel.
Masukkan kembali flywheel yang sudah diperbaiki melalui sisi kiri mesin.
Rakit kembali poros penghubung dengan flywheel.
Pasang setiap komponen penghubung antara poros dengan tuas pemutar.
Pasang tuas pemutar.
Bersihkan area sekitar rangkaian variable speed.
Mengencangkan
pengunci bearing dan
baut pengikat
29
Tabel 4. 13 SOP perbaikan eretan meja
Langkah-langkah perbaikan
Perbaikan backlash pada eretan memanjang.
Lepaskan tuas pemutar eretan.
Kendorkan atau lepaskan baut pengikat yang ada di antara pengunci bearing.
Kencangkan pengunci bearing (yang ditunjukkan tanda panah tabel 4.10)
dengan cara memutar seraca bersamaan kedua lubang pengunci.
Pasang atau kencangkan baut pengikat.
Pasang tuas pemutar, kemudian periksa backlash yang tersisa
30
4.6.1 Inspection
31
10. Periksa fungsi proporsional dari
limit, reverses, dan stoppers.
11. Periksa dan bersihkan belts, linings.
12. Periksa kondisi sistem pendingin.
13. Periksa kondisi baut penutup tangki
pelumas.
14. Periksa kondisi sistem pelumas dan
sistem hidrolik.
15. Periksa kembali komponen yang
belum terpasang pada saat inspeksi.
16. Buatlah daftar komponen yang
harus diganti pada saat perencanaan
perbaikan selanjutnya (S,M,O).
32
4.6.2 Small repair
33
7. Bersihkan ulir slide, carriage,
traverses dan lain sebagainya.
Lakukan penggantian pada mur
pengunci yang rusak.
8. Lakukan pemeriksaan fungsi dan
pengaturan pada handle gerak bolak
balik, emergency, fixator,
mekanisme keamanan dan limit lain
sebagainya.
9. Lakukan penggantian pada
komponen yang akan rusak sebelum
waktu perawatan selanjutnya
(S,M,O).
10. Bersihkan bekas goresan dan
kerusakan pada permukaan bed
guides, carriages, slides, traverses,
columns dan lainnya.
11. Lakukan perbaikan pada penutup v
belt, panel kelistrikan dan juga
bagian lainnya untuk melindungi
bagian mesin tersebut dari debu dan
serpihan sisa pemakanan.
12. Lakukan perbaikan pada sistem
pelumasan dan sistem hidrolik.
Ganti oli pada seluruh tanki.
13. Periksa gerak pergeseran pada
meja, slides, carriages, slide blocks.
Lakukan pengencangan pada baji
dan pelat penjepit.
14. Periksa dan atur ketegangan pegas
dan mekanisme serupa lainnya.
34
15. Lakukan pemeriksaan kinerja
fungsi dari limits, reverses, dan
stoppers.
16. Periksa dan lakukan kebocoran
yang ada pada pipa, sambungan
pipa dan cocks pada sistem
pendingin.
17. Buatlah daftar kerusakan bagian
yang perlu diganti pada rencana
perbaikan selanjutnya (M,O).
18. Bersihkan area kerja pada
permukaan meja.
19. Periksa keakuratan mesin sesuai
dengan grafik uji akurasi.
20. Jalankan mesin menggunakan
beban dan tanpa beban pada semua
kecepatan dan pemakanan,
kemudian periksa keakuratan dan
permukaan contoh yang telah
selesai (setelah proses permesinan).
Tanggal perbaikan : Durasi : menit
Pelaksana : Penanggungjawab :
35
4.6.3 Medium repair
36
lapisan pengikat keling pada
piringan gesek dan rem.
11. Lakukan penggantian pada roda
gigi yang rusak dan roda gigi
cacing.
12. Lakukan penggantian ulir dan mur
yang rusak pada pemakanan
memanjang dan melintang.
13. Lakukan penggantian pada
komponen pengencang dan
bersihkan satu persatu yang
tersisa.
14. Lakukan penggantian dan
pengikisan pada pengatur baji dan
pelat penjepit.
15. Lakukan pemeriksaan akurasi
pada setiap ulir mesin dengan
kinerjanya.
16. Lakukan pemeriksaan dan
pembersihan pada bagian yang
masih layak yang tertinggal
dimekanisme mesin.
17. Lakukan perbaikan pada pompa
sistem pendingin dan pipa
sambungannya.
18. Lakukan perbaikan pada pompa
oli dan sistem hidrolik. Ganti oli.
19. Lakukan pengikisan pada
permukaan beds, slides, carriage,
traverses, columns, slide block dan
37
lain sebagainya (jika keausan
melebihi batas yang diizinkan).
20. Lakukan perbaikan/penggantian
pada penutup atau pelindung
bagian mesin dari besi kecil dan
debu abrasif (penutup belt
penggerak, casings, shields,
screens).
21. Rakit kembali bagian yang telah
diperbaiki, periksa kinerja saat
pengoprasian antar bagian dan
semua mekanisme mesin.
22. Lakukan pengecatan pada bagian
luar permukaan mesin setelah
didempul.
23. Jalankan mesin tanpa beban pada
semua kecepatan dan pemakanan.
Lakukan pengecekan kebisingan
dan suhu.
24. Lakukan pengecekan akurasi
sesuai grafik uji akurasi. Lakukan
pengecekan akurasi komponen
mesin dimana jigs dan fixtures
dilakukan terus-menerus.
38
4.7 Pengujian
Beberapa pengujian yang dilakukan pada mesin frais Lagun seri 17 untuk
melihat hasil perbaikan yang telah dilakukan apakah berhasil atau tidak. Pengujian
ini meliputi pengujian fungsi, uji jalan dengan benda kerja dan pengujian getaran.
39
Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil perbaikan fungsi mesin
frais Lagun seri 17 dari list kerusakan yang terdata, persentase keberhasilan
mencapai 95%.
40
Pergerakan meja Selisih pergerakan
Kedalaman
Pengukuran eretan (mm) meja dengan benda
Titik 1 Titik 2 x y z kerja
A 1.80 1.80 1.80 -
B -
C 2.08 2.08 2.08 -
D -
41
Berikut adalah grafik hasil pengujian getaran tanpa beban pada mesin frais
lagun seri 17.
No. Horizontal Vertikal
sensor 1 sensor 2
0,9 0,7
0,8 0,79 0,62
0,6
0,7
0,61 0,5
0,6 0,45
1 0,5 0,4
0,4 0,3
0,36
0,3 0,2
0,2 0,18
0,1
0,1
0 0
500 1000 1500 500 1000 1500
sensor 1 sensor 2
0,6 0,7
0,55 0,62
0,5 0,6
0,46 0,5
0,4
0,36 0,4
2 0,39
0,3
0,3 0,29
0,2
0,2
0,1 0,1
0 0
500 1000 1500 500 1000 1500
42
Berikut adalah grafik hasil pengujian getaran dengan beban pada mesin frais
lagun seri 17.
No. Horizontal Vertikal
sensor 1 sensor 2
0,7 0,7
0,66
0,6 0,6 0,63
0,5 0,5
0,45
1 0,4 0,4
0,37 0,36
0,3 0,3
0,2 0,22 0,2
0,1 0,1
0 0
500 1000 1500 500 1000 1500
sensor 1 sensor 2
0,7 1,2
Pada grafik pengujian getaran dengan beban, hasilnya masih sama dengan
pengujian tanpa beban. Semakin besar percepatan putaran mesin, maka semakin
besar pula getaran yang dialami mesin. Tetapi pada posisi 2 sensor 2 dengan arah
vertikal, getaran yang dialami mesin cukup besar dengan nilai 1,06 mm/s.
Berdasarkan tabel standar ISO 18016 dapat disimpulkan bahwa getaran yang terjadi
pada mesin frais Lagun seri 17 baik tanpa maupun dengan beban masih dalam zona
good.
43
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada pembahasan, proses analisa dan identifikasi
kerusakan, proses perbaikan hingga pengujian diperoleh kesimpulan antara lain,
sebagai berikut:
1. Setelah proses perbaikan sistem kelistrikan mesin, pompa oli berfungsi
pada saat tombol manual pompa di tekan.
2. Suara abnormal yang ditimbulkan oleh gesekan pada kanvas rem sudah
diperbaiki.
3. Setelah dilakukan proses perbaikan pada pulley penggerak sudah normal
kembali. Slip pada belt sudah tidak ada lagi.
4. Kalibrasi pada mesin meliputi pengujian penyimpangan geometri.
Berdasarkan hasil pengujian yang mengacu pada manual book, terjadi
penyimpangan pada kesejajaran permukaan meja gerakan melintang
sebesar 0.195 mm. Penyimpangan sudah diperbaiki sesuai standar pada
manual book.
5. SOP perawatan yang mencakup inspection, small repair, dan medium
repair telah disusun dan siap di implementasikan.
5.2 Saran
Setelah seluruh kegiatan perbaikan dilaksanakan, ada beberapa saran yang
dapat diterapkan untuk perbaikan dan pengembangan selanjutnya sebagai berikut :
1. Pengujian fungsi dan perbaikan pada panel tombol kontrol sebaiknya
dilakukan lebih spesifik lagi.
2. Perlengkapan atau alat pendukung pada pengujian geometri mesin
sebaiknya dilengkapi. Beberapa pengujian tidak dapat dilakukan karena
keterbatasan alat.
44
3. Apabila telah dilakukan modifikasi pada mesin, sebaiknya membuat data
perubahan serta cara merawat dan memperbaiki agar pada saat terjadi
kerusakan mudah dilakukan perbaikannya.
4. Selalu melaksanakan perawatan pada mesin sesuai dengan jadwal yang
telah dibuat.
45
DAFTAR PUSTAKA
Ansyori, Anang. (2015). Pengaruh Kecepatan Potong dan Makan terhadap Umur
Pahat pada Pemesinan Freis Paduan Magnesium. 6, 28–35.
Ardian, A. (2010). Perawatan dan Perbaikan Mesin. Kementrian Pendidikan
Nasional Universitas Yogyakarta Teknik Mesin, December, 1–77.
Asyari Daryus. (2014). Manajemen Perawatan Preventif Menggunakan Metode
Kompleksitas Perbaikan. Rekayasa Teknologi Fakultas Teknik UHAMKA,
1(1), 29–33.
Kuswardana. (2017). Analisis Penyebab Kecelakaan Kerja Menggunakan Metode
RCA ( Fishbone Diagram Method And 5 – Why Analysis ) di PT . PAL
Indonesia. Conference on Safety Engineering and Its Application, 141–146.
Manual Book Frais Ajax Universal Model No. 2A Mark V, 1992.
Pristiansyah, & Feriadi, I. (2019). Rekrontruksi Mesin Frais Ajax Universal Model
No. 2A Mark V Di Bengkel Mekanik Polman Negeri Bangka Belitung.
Manutech : Jurnal Teknologi Manufaktur, 10(02), 53–58.
https://doi.org/10.33504/manutech.v10i02.71
Simanungkalit, P., Yasra, R., & Widiodo, B. W. (2016). PERENCANAAN
SISTEM PERAWATAN ALAT ANGKAT KAPASITAS 5 TON DENGAN
METODE PREVENTIVE MAINTENANCE (Studi Kasus PT.Trikarya alam
) THE MAINTENANCE SYSTEM PLANNING OF LIFT TOOL WITH
CAPACITY 5 TON USING PREVENTIVE MAINTENANCE METHOD
(Case Study PT.TRIKARYA ALAM. Profisiensi, 4(1), 47–57.
Suzen, Z. S., & Feriadi, I. (2018). Pembuatan Program Aplikasi Laporan
Perawatan. 53–57.
46
LAMPIRAN 1
47
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Data Pribadi
Nama Lengkap : Kasih Nurinda
Tampat & Tanggal Lahir : Lampur, 11 Februari 2002
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Mendanau No. 20 Air ruai
Pemali, Bangka
No. Hp : +62 877 9912 6870
E-mail : kasihnurinda7@gmail.com
2. Riwayat Pendidikan
Riwayat Pendidikan Tahun Lulus
SD Muhammadiyah Sungailiat, Bangka 2013
SMP Negeri 1 Sungailiat, Bangka 2016
SMK Muhammadiyah Sungailiat, Bangka 2019
Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung 2022
3. Pengalaman Kerja
Pengalaman Kerja Industri Tahun
PKL Honda Niaga Bangka, Pangkal Pinang 2018
PKL PT. Selamat Sempurna Tbk. ADR GROUP 2021
Kasih Nurinda
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Data Pribadi
Nama Lengkap : Djon Waletan Fukcan
Tampat & Tanggal Lahir : Tempilang, 17 Juni 2001
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jalan Harapan, Bokor
Pemali, Bangka
No. Hp : 0812 7814 7649
E-mail : djonwaletan00@gmail.com
2. Riwayat Pendidikan
Riwayat Pendidikan Tahun Lulus
SD Negeri 11 Tempilang 2013
SMP Negeri 1 Tempilang 2016
SMK YAPENSU Sungailiat 2019
Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung 2022
3. Pengalaman Kerja
Pengalaman Kerja Industri Tahun
PKL Toko Kite 2018
PKL PT. Dak Balai Karya 2021