Disusun Oleh :
Dosen Pembimbing :
Ir. FITRIANSYAH, MT
NIDN. 0005106201
Banjarmasin , ………………..2019
Mengetahui / Menyetujui :
Ir. FITRIANSYAH, MT
NIDN.0005106201
ii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Allah, SWT yang telah
melimpahkan rahmad dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan
Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada proyek Pembangunan Jalan
Simpang 4 Gatot Subroto – Lingkar Dalam Selatan.
Laporan ini berdasarkan hasil kegiatan selama Praktek Kerja Lapangan
(PKL) yang disusun untuk memenuhi syarat kurikulum pada semester VII (7)
Fakultas Teknik Sipil Universitas Achmad Yani.
Dalam kesempatan ini penulis tidak lupa menyampaikan ucapan terima
kasih yang sebesar – besarnya kepada :
1. Bapak Ir. Fitriansyah, MT selaku PLH Dekan Jurusan Teknik Sipil
Universitas Achmad Yani Banjarmasin
2. Bapak Ir. Fitriansyah, MT selaku Dosen Pembimbing
3. Bapak Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Prov
Kalsel beserta jajarannya
4. Direktur PT.BIMO LAKSANA GROUP selaku pelaksana
5. CV. SETIA JASA UTAMA selaku konsultan Supervisi
6. Pihak – pihak yang telah banyak membantu dalam melaksanakan
praktek kerja ini baik secara langsung maupun tidak langsung
Dengan segala kerendahan hati, perhatian dan bimbingan yang
diberikan,kami banyak sekali mendapat pengalaman yang tidak kami dapatkan
diruang perkuliahan.
Dan akhirnya kami berharap agar laporan ini dapat berguna bagi kita semua.
Banjarmasin , ……………….2019
Penyusun,
…………………………………………….
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR KEHADIRAN PKL ................................................................................................... ii
BERITA ACARA SELESAI PKL .............................................................................................. iii
KATA PENGANTAR .................................................................................................................. iv
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. v
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................... 5
1.2 Lokasi Proyek / Data Proyek .............................................................................. 7
1.3 Fungsi Bangunan ..................................................................................................... 7
1.4 Tata Cara Pelelangan ............................................................................................. 8
BAB II...........................................................................................................................................11
2.1 Organisasi Proyek .................................................................................................11
2.2 Pemilik Proyek .......................................................................................................12
2.3 Konsultan Perencana ...........................................................................................13
2.4 Pelaksana..................................................................................................................14
2.5 Konsultan Supervisi / Pengawas ....................................................................14
BAB III .........................................................................................................................................16
3.1 Alat – alat yang digunakan selama proyek berlangsung........................16
3.2 Bahan – bahan yang dipergunakan selama pelaksanaan proyek .......17
3.3 Pengendalian proyek ...........................................................................................28
BAB IV .........................................................................................................................................30
4.1 Penjelasan Umum .................................................................................................30
4.2 Daftar kuantitas dan harga rencana ( kontrak pekerjaan awal ) .......31
4.3 Dasar Perubahan ...................................................................................................34
4.4 Perubahan Item Pekerjaan ................................................................................34
4.4.1 Permasalahan Teknis ..................................................................................34
4.4.2 Usulan Penanganan .....................................................................................36
BAB V ...........................................................................................................................................37
5.1 Kesimpulan ..............................................................................................................37
5.2 Saran ..........................................................................................................................37
iv
BAB I
PENDAHULUAN
5
konstruksi tidak ada kerja sama kelompok maka akan terjadi kegagalan
proyek konstruksi yang dapat menyebabkan rusaknya bangunan
proyek konstruksi selama masa pembangunan.
Proyek pembangunan jalan harus melalui perencanaan yang
matang agar pelaksanaan sesuai dengan target waktu yang telah
ditentukan/ditetapkan.oleh sebab itu harus dilakukan pengawasan
dalam setiap pelaksanaannya.
6
Pumping adalah peristiwa keluarnya air disertai butiran-
butiran tanah dasar melalui sambungan dan retakan atau pada bagian
pinggir perkerasan, akibat gerakan lendutan atau gerakan vertikal plat
beton karena beban lalu lintas, setelah adanya air bebas yang
terakumulasi di bawah plat beton. Pumping dapat mengakibatkan
terjadinya rongga di bawah plat beton sehingga menyebabkan
rusak/retaknya plat beton.
7
Pada dasarnya pembangunan jalan adalah proses pembukaan
ruang lalu lintas yang mengatasi berbagai rintangan geografi. Proses ini
melibatkan pengalihan muka bumi, pembangunan jebatan dan
terowongan, bahkan juga pengalihan tumbuh – tumbuhan (pembukaan
hutan), berbagai jenis mesin pembangunan jalan akan digunakan dalam
proses ini.
Muka bumi harus diuji untuk melihat kemampuannya dalam
menampung beban kendaraan, jika perlu tanah yang lembut akan
diganti dengan tanah yang lebih kuat/keras. Lapisan tanah ini akan
menjadi lapisan dasar. Selanjutnya diatas lapisan tanah dasar akan
dilapisi dengan satu lapisan lagi yang disebut lapisan permukaan,
biasanya lapisan permukaan dibuat dengan aspal atau semen.
Pengaliran/drainase air merupakan salah satu faktor yang harus
diperhitungkan dalam pembangunan jalan. Air yang berkumpul
dipermukaan jalan setelah hujan tidak hanya membahayakan bagi
pengguna jalan tetapi juga akan mengikis dan merusak struktur jalan.
Karena itu permukaan jalan yang akan dikerjakaan harus mempunyai
kelandaian yang berarah ketepi jalan / selokan.
Dalam hal ini fungsi Pembangunan Jalan Simpang 4 Gatot Subroto
– Lingkar Dalam Selatan utk memperlancar arus lalu lintas, barang dan
jasa serta berkurangnya biaya angkutan orang dan jasa yang ada di
kotamadya Banjarmasin.
8
Berikut ini adalah tahapan umum dalam tender :
9
6. Tahap keenam adalah pengumuman hasil presentasi. Pada tahap
ini diumumkan hasil presentasi masing-masing perusahaan. Yang
lolos tahap ini akan diundang dalam tahap berikutnya,
yakni auction dengan memasukkan harga.
10
BAB II
PENGELOLAAN / MANAJEMEN PROYEK
2.1 Organisasi Proyek
Dalam suatu proyek sangat diperlukan sistem koordinasi yang
efektif dan efesien, yang bertujuan untuk mewujudkan kelancaran dan
lebih terjaminnya pelaksanaan suatu proyek.
Struktur suatu organisasi juga merupakan bagian dari
manajemen atau pengelolaan suatu proyek, dimana manajemen itu
sendiri adalah suatu cara pengelolaan suatu kegiatan yang memiliki
tujuan tertentu.
Pemilik Proyek
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Sub Bidang Bina Marga
Konsultan Perencana
CV. Setia Jasa Utama
11
proyek / pemberi tugas. Pemilik proyek memberi imbalan berupa
fee atas jasa pengawasan yang dilakukan oleh konsultan supervise.
2. Antara Pemilik Proyek dengan Kontraktor Pelaksana
Hubungan antara pemilik proyek dengan kontraktor pelaksana
mempunyai ikatan kerja kontrak. Untuk melaksanakan pekerjaan
sebagaimana yang disarankan oleh pemilik proyek, kontraktor
memerlukan biaya sesuai dengan perjanjian dalam kontrak yang
telah disetujui oleh kedua belah pihak. Biaya dapat diberitan oleh
pemberi tugas dengan sistem pembayaran sesuai dengan ketentuan
yang termuat dalam kontrak yang telah di tandatangani.
3. Antara Pemilik Proyek dengan Konsultan Perencana
Hubungan antara pemilik proyek dengan konsultan perencana
mempunyai ikatan kontrak. Konsultan perencana bertanggung
jawab merencanakan pekerjaan kepada pemberi tugas / pemilik
proyek . pemberi tugas memberi imbalan atas jasa yang dilakukan
oleh konsultan perencana.
4. Antara Konsultan Supervisi dengan Kontraktor Pelaksana
Hubungan antara konsultan supervisi dengan kontraktor pelaksana
mempunyai ikatan kerja dalam pelaksanaan pekerjaan dilapangan
dimana konsultan supervisi mempunyai tugas untuk mengawasi
dan mengarahkan dalam pelaksanaan pekerjaan yang dikerjakan
oleh kontraktor pelaksana dengan acuan gambar rencana yang
telah di setujui oleh direksi / pemilik proyek.
12
2. Mengeluarkan surat perintah kerja kepada kontraktor mengenai
pebangunan proyek sesuai dengan dokumen kontrak.
3. Memerintahkan penambahan atau pengurangan pekerjaan suatu
proyek.
4. Menyetujui atau menolak perubahan suatu pekerjaan.
5. Menerima suatu pekerjaan apabila telah memenuhi persyaratan.
Dalam hal ini selaku pemilik proyek / owner yaitu Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Prov Kalsel Sub Bidang Bina Marga.
13
2.4 Pelaksana
Pelaksana / kontraktor adalah rekanan peserta pelelangan
yang berdasarkan hasil penelitian panitia pelelangan dan pimpinan
bagian proyek dianggap paling sesuai untuk melaksanakan pekerjaan
berdasarkan surat penunjukan dari pimpinan bagian proyek.
Secara umum tugas – tugas dari kontraktor adalah :
Dalam hal ini selaku pelaksana pekerjaan adalah PT. Bimo Laksana
Group.
14
1. Mengawasi dan memeriksa mutu pekerjaan yang dilaksanakan
kontraktor agar memenuhi spesifikasi teknis.
2. Mengawasi dan menguji kualitas atau mutu pekerjaan.
3. Menyiapkan dan menghitung kemungkinan terjadinya adanya
pekerjaan tambahan atau pekerjaan yang kurang.
4. Memberikan teguran kepada kontraktor jika pelaksanaan
pekerjaan diluar dari spesifikasi teknis dan gambar rencana.
5. Memeriksa gambar – gambar revisi.
6. Menyusun laporan harian , mingguan , bulanan , terhadap hasil
pekerjaan yang dilakukan selama pengawasan.
Dalam hal ini selaku konsultan supervise / pengawas pekerjaan adalah
CV. Setia Jasa Utama.
15
BAB III
PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
3.1 Alat – alat yang digunakan selama proyek berlangsung
Alat yang digunakan dalam proyek ini yaitu alat berat adalah
mesin berukuran besar yang didesain untuk melaksanakan fungsi
konstruksi seperti pengerjaan tanah (earth working) dan memindahkan
bahan bangunan. Alat berat umumnya terdiri atas lima komponen, yaitu
implemen, alat traksi, struktur, sumber tenaga dan transmisinya (power
train), serta sistem kendali.
Dalam proyek ini alat - alat yang digunakan yaitu :
Asphalt Finisher 1 Unit
Asphalt Sprayer 1 Unit
Compressor 4000-6500 L/M 1 Unit
Dump Truck 3 Ton 5 Unit
Exavator 80 – 140 HP 1 Unit
Motor Grader >100 HP 1 Unit
Tandem Roller 6-8 Ton 1 Unit
Tire Roller 8-10 Ton 1 Unit
Vibratory Roller 8-10 Ton 1 Unit
Water Tanker 3000-4500 L 1 Unit
Concrete Mixer 1 Unit
16
3.2 Bahan – bahan yang dipergunakan selama pelaksanaan proyek
Dalam hal ini bahan – bahan yang digunakan untuk selama proyek
berlangsung mengacu pada Spesifikasi Umum 2010 (Revisi 3) yang juga
berkaitan dengan item pekerjaan yang ada dalam rencana anggaran
biaya yang ada.
Difinisi bahan yang digunakan dari item pekerjaan yang ada sebagai
berikut :
DIVISI 1 UMUM
1.1 Mobilisasi
Pekerjaan Mobilisasi sudah mulai dilaksanakan paling lambat 30 (tiga
puluh) hari sejak diterbitkannya SPMK (Surat Perintah Mulai Kerja).
17
Hasil Galian dibuang kelokasi pembuangan yang telah disetujui
oleh pengawas lapangan.
3.2.(1a) Timbunan Biasa dari sumber Galian
18
disyaratkan dalam gambar rencana atau atas persetujuan dari
Direksi Pekerjaan
Sebelum memulai pekerjaan Kontraktor harus memberitahukan
kepada konsultan pengawas satu hari sebelum pekerjaan dimulai
19
5.1.(2) Lapis Pondasi Agregat Kls B
20
Prosedur pekerjaan :
a. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dahulu request
dan diserahkan kepada direksi pekerjaan untuk disetujui.
b. Menyerahkan hasil pengujian material (job mix design) Beton
fc’ = 30 MPa yang akan digunakan dan harus sesuai dengan
Spesifikasi Teknik yang disyaratkan.
c. Menyerahkan daftar peralatan yang akan digunakan.
Tahapan Pekerjaan :
a. Pemasangan Bekisting
b. Pembesian
- Sebelum dilakukan pengecoran terlebih dahulu
dikerjakan perakitan pembesian/penulangan Rigid
Pavement pada bekisting yg telah terpasang
21
- Baja tulangan dipotong dengan alat barbending set dan
dirangkai sesuai gambar yang telah ditetapkan.
c. Pengecoran
- Beton dicampur dilokasi pencampuran dengan
menggunakan concrete Pum
22
- Setelah pengecoran kontraktor berkewajiban merawat
dan menjaga permukaan beton agar jangan dilintasi oleh
kendaraan sampai batas umur beton yang diijinkan
untuk dilewati.
5.3.(3) Lapis Pondasi Bawah Beton Kurus
Tahapan pekerjaan :
a. Pemasangan Begisting
23
tepi beton yang dihasilkan bias lurus
24
DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL
6.1.(1) Lapis Resap Pengikat - Aspal Cair
25
asphalt finisher dan dipadatkan dengan alat tandem rollerdengan
lintasan minimum sesuai spesifikasi teknik, kemudian dipadatkan
kembali dengan menggunakan alat pneumatic tire roller dengan
lintasan sesuai hasil trial dan dipadatkan finishing dengan alat
tandem roller.
26
DIVISI 9. PEKERJAAN HARIAN DAN PEKERJAAN LAIN - LAIN
9.2.(1) Marka Jalan Termoplastik
27
Cat marka dituang pada sepatu Aplikator secukupnya (tergantung
dari ukuran sepatu )
kemudian Cat siap untuk digunakan. Pada saat pengaplikasian cat
marka, filter cat dipasang di atas sepatu, hal tersebut bertujuan
untuk menghindari material padat masuk sehingga menyebabkan
gagalnya pengaplikasian.
Kerb Pra Cetak Jenis 1 yang sudah di beli secara langsung , atau
berjenis Freecast di bawa dari lokasi pembuatan ke lokasi
pemasangan
28
Berikut kerangka umum pekerjaan kendali mutu pekerjaan
dengan tahap-tahap pemeriksaanyang harus dilakukan oleh pengawas
pekerjaan:
Kendali
Mutu
3.a.Ce 3. b. Cek
k Mutu
Dimen Final
2.c.a. Cek
2.a Cek 2.b. Cek 2.c. Cek Dengan
Laborat lapanga Dimensi Pengukuran
orium n
2.c.b. Cek
Dengan
Foto
Gambar 2 Kerangka Umum Pekerjaan Kendali Mutu
29
BAB IV
MANAJEMEN PELAKSANAAN PROYEK
PEKERJAAN PEMBANGUNAN JALAN
SIMPANG 4 GATOT SUBROTO – LINGKAR
DALAM SELATAN
4.1 Penjelasan Umum
Manajemen proyek adalah sebuah disiplin keilmuan dalam hal
perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan (menjalankan serta
pengendalian), untuk dapat mencapai tujuan-tujuan proyek. Proyek
adalah sebuah kegiatan yang bersifat sementara yang telah ditetapkan
awal pekerjaannya dan waktu selesainya (dan biasanya selalu dibatasi
oleh waktu, dan seringkali juga dibatasi oleh sumber pendanaan), untuk
mencapai tujuan dan hasil yang spesifik dan unik, dan pada umumnya
untuk menghasilkan sebuah perubahan yang bermanfaat atau yang
mempunyai nilai tambah. Proyek selalu bersifat sementara atau
temporer dan sangat kontras dengan bisnis pada umumnya (Operasi-
Produksi), dimana Operasi-Produksi mempunyai sifat perulangan
(repetitif), dan aktifitasnya biasanya bersifat permanen atau mungkin
semi permanen untuk menghasilkan produk atau layanan (jasa/servis).
Pada prakteknya, tipe manajemen pada kedua sistem ini sering
berbeda, dengan kemampuan teknis dan keputusan manajemen
strategis yang spesifik.
30
kemudian berkembang dengan ditambahkan dengan batasan keempat
yaitu faktor keselamatan. Tantangan selanjutnya adalah bagaimana
mengoptimasikan dan pengalokasian semua sumber daya dan
mengintegrasikannya untuk mencapai tujuan proyek yang telah
ditentukan.
Dalam hal ini untuk mencapai sasaran / tujuan proyek pekerjaan
pembangunan jalan simpang 4 gatot subroto – lingkar dalam selatan ini
menyangkut ruang lingkup pekerjaan yang mempunyai faktor – faktor
pemicu adanya perubahan pekerjaan yang dikarenakan kebutuhan
dilapangan melebihi desain rencana atau mungkin sebaliknya, maka
harus dilakukan perubahan / penambahan item pekerjaan beserta
perubahan / penambahan harga kontrak (Adeddum).
31
Harga KONTRAK ASAL
No. Mata URAIAN Sat. Satuan Perkiraan Jumlah Harga Bobot
Pembyr Rp. Kuantitas Rp. %
DIV.I UMUM
1.2 Mobilisasi Ls 43,420,000.00 1.00 43,420,000.00 0.36
1.19 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Ls 27,800,000.00 1.00 27,800,000.00 0.23
DIV.3 PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK
3.1 (1) Galian Biasa M3 80,171.48 50.00 4,008,574.00 0.03
3.2 (1a) Timbunan Biasa dari sumber galian M3 200,984.21 50.00 10,049,210.50 0.08
3.3 (1) Penyiapan Badan Jalan M2 1,965.48 12,016.00 23,617,207.68 0.20
DIV.5 PERKERASAN BERBUTIR DAN PERKERASAN BETON SEMEN
5.1 (1) Lapis Pondasi Agregat Kelas A M3 685,578.16 417.20 286,023,208.35 2.37
5.1 (1)' Lapis Pondasi Agregat Kelas A (Negosiasi) M3 675,727.36 - - -
5.1 (2) Lapis Pondasi Agregat Kelas B M3 664,269.59 840.35 558,218,949.96 4.62
5.3 (2a) Perkerasan Beton Semen dengan Anyaman Tulangan Tunggal M3 3,261,607.04 2,414.07 7,873,747,707.05 65.20
5.3 (3) Lapis Pondasi bawah Beton Kurus M3 1,316,742.06 894.10 1,177,299,075.85 9.75
5.3 (3)' Lapis Pondasi bawah Beton Kurus (Negosiasi) M3 1,282,111.97 - - -
DIV. 6 PERKERASAN ASPAL
6.1(1) Lapis Resap Pengikat - Aspal Cair Liter 12,399.21 1,519.80 18,844,319.36 0.16
6.1(2)(a) Lapis Perekat - Aspal Cair Liter 12,786.97 1,260.00 16,111,582.20 0.13
6.3 (3) Lataston Lapis Aus (HRS-WC)/Gradasi Senjang/Semi Senjang Ton 1,449,184.23 908.59 1,316,714,299.54 10.90
6.3 (4) Lataston Lapis Pondasi (HRS-Base)/Gradasi Senjang/Semi Senjang
Ton 1,319,285.06 318.92 420,746,391.34 3.48
6.3 (8) Bahan Anti Pengelupasan Kg 96,250.00 244.86 23,567,775.00 0.20
DIV.9 PEKERJAAN HARIAN DAN PEKERJAAN LAIN-LAIN
9.2 (1) Marka Jalan Termoplastik M1 172,202.29 1,358.58 233,950,587.15 1.94
9.2 (10a) Kerb Pracetak Jenis 1 (Peninggi/Mountable) Bh 210,507.86 200.00 42,101,572.00 0.35
Divisi I Umum
Divisi III Pekerjaan Tanah dan Geosintesik
Divisi V Perkerasan Berbutir dan Perkerasan Beton Semen
Divisi IV Perkerasan Aspal
DIVISI IX Pekerjaan Harian dan Pekerjaan Lain - Lain
dari 1,3,5,6,9 divisi pekerjaan ini dipecah menjadi beberapa item pekerjaan
yaitu sebagaimana pada tabel daftar kuantitas dan harga paket pekerjaan
Pembangunan Jalan Simpang 4 Gatot Subroto – Lingkar Dalam Selatan
berikut ini:
32
Harga ADDENDUM 01
No. Mata URAIAN Sat. Satuan Perkiraan Jumlah Harga Bobot
Pembyr Rp. Kuantitas Rp. %
DIV.I UMUM
1.2 Mobilisasi Ls 43,420,000.00 1.00 43,420,000.00 0.34
1.19 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Ls 27,800,000.00 1.00 27,800,000.00 0.22
DIV.3 PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK
3.1 (1) Galian Biasa M3 80,171.48 711.90 57,074,076.61 0.45
3.2 (1a) Timbunan Biasa dari sumber galian M3 200,984.21 0.00 - -
3.3 (1) Penyiapan Badan Jalan M2 1,965.48 15,742.00 30,940,586.16 0.24
DIV.5 PERKERASAN BERBUTIR DAN PERKERASAN BETON SEMEN
5.1 (1) Lapis Pondasi Agregat Kelas A M3 685,578.16 417.20 286,023,208.35 2.25
5.1 (1)' Lapis Pondasi Agregat Kelas A (Negosiasi) M3 675,727.36 1,653.30 1,117,180,044.29 8.77
5.1 (2) Lapis Pondasi Agregat Kelas B M3 664,269.59 949.20 630,524,694.83 4.95
5.3 (2a) Perkerasan Beton Semen dengan Anyaman Tulangan Tunggal M3 3,261,607.04 2,449.44 7,989,110,748.06 62.74
5.3 (3) Lapis Pondasi bawah Beton Kurus M3 1,316,742.06 894.10 1,177,299,075.85 9.24
5.3 (3)' Lapis Pondasi bawah Beton Kurus (Negosiasi) M3 1,282,111.97 13.10 16,795,666.81 0.13
DIV. 6 PERKERASAN ASPAL
6.1(1) Lapis Resap Pengikat - Aspal Cair Liter 12,399.21 1,539.20 19,084,864.03 0.15
6.1(2)(a) Lapis Perekat - Aspal Cair Liter 12,786.97 2,217.15 28,350,630.54 0.22
6.3 (3) Lataston Lapis Aus (HRS-WC)/Gradasi Senjang/Semi Senjang Ton 1,449,184.23 558.71 809,670,400.26 6.36
6.3 (4) Lataston Lapis Pondasi (HRS-Base)/Gradasi Senjang/Semi Senjang
Ton 1,319,285.06 171.60 226,388,047.78 1.78
6.3 (8) Bahan Anti Pengelupasan Kg 96,250.00 96.30 9,269,170.45 0.07
DIV.9 PEKERJAAN HARIAN DAN PEKERJAAN LAIN-LAIN
9.2 (1) Marka Jalan Termoplastik M1 172,202.29 1,346.86 231,932,982.94 1.82
9.2 (10a) Kerb Pracetak Jenis 1 (Peninggi/Mountable) Bh 210,507.86 160.00 33,681,257.60 0.26
33
4.3 Dasar Perubahan
Pada paket pekerjaan Pembangunan Jalan Simpang 4 Gatot
Subroto – Lingkar Dalam Selatan ini terdapat beberapa perubahan /
penambahan item pekerjaan yang mengharuskan adanya perubahan /
penambahan harga kontrak (Addendum Kontrak No. 01), Addendum ini
dibuat sesuai dengan penjelasan Pasal 34 dalam Syarat-syarat Umum
Kontrak (SSUK) tentang Perubahan Kontrak, sebagai berikut:
34
2. Sta. 2 + 639 s/d Sta. 3 + 639 ( 1000 M), Existing Perkerasan
adalah Agregat Klas B Dengan lebar rata-rata 8,00 m,
rencana penanganan Awal:
- Penyiapan Badan Jalan
- Lapis Pondasi Agregat Klas B, t = 0,20 Cm
- Lapis Pondasi Agregat Klas A, t = 0,15 Cm
- Laston Lapis Pondasi HRS-Base, t = 0,04 Cm
- Laston Lapis Pondasi HRS-WC, t = 0,03 Cm
3. Sta. 2 + 118 s/d Sta. 2 + 160 ( 42 M), Usulan penanganan
dengan rigid pavement dengan lebar 15,0 M dengan tahapan
penanganan :
- Penyiapan Badan Jalan
- Lapis Pondasi Agregat Klas A, t = 0,15 Cm
- Lapis Pondasi Beton Kurus, t = 0,10 Cm
- Perkerasan Beton Semen, t = 0,25 Cm
4. Sta. 2 + 160 s/d Sta. 2 + 600 Usulan penanganan dengan
lapis pondasi Agregat Klas B dengan lebar 8 m, dengan
tahapan penanganan :
- Penyiapan badan jalan
- Lapis Pondasi Agregat Klas B, t = 0,10 – 0,15 Cm
5. Sta. 2 + 600 s/d Sta. 3 + 639 ( 1039 M), Usulan penanganan
sesuai design awal dengan lebar 8 m, dengan tahapn
penanganan :
- Penyiapan badan jalan
- Lapis Pondasi Agregat Klas A, t = 0,25 Cm
- Laston Lapis Pondasi HRS-Base, t = 0,04 Cm
- Laston Lapis Pondasi HRS-WC, t = 0,03 Cm
6. Sta. 3 + 645 s/d Sta. 4 + 042 (397 M), Usulan penanganan
LPB dengan lebar 8 m, dengan tahapan penanganan :
- Penyiapan badan jalan
- Geotekstile
- Lapis Pondasi Agregat Klas B, t = 0,10 – 0,15 Cm
35
4.4.2 Usulan Penanganan
1. Segmen 1 mulai STA 1+684 s/d STA 2+118 overlay aspal
HRS-WC diatas jalan existing Rigid beton.
2. Segmen 2 mulai STA 2+160 s/d STA 2+328 Pekerjaan
Perkerasan Beton Semen dengan Anyaman Tulangan
Tunggal.
3. Segmen 3 mulai STA 2+373 s/d STA 2+521 Pekerjaan Aspal
Lataston Lapis Pondasi (HRS-Base) dan Lataston Lapis Aus
(HRS-WC).
4. Segmen 4 mulai STA 2+521 s/d STA 3+322 Pekerjaan
Perkerasan Pelebaran Jalan dengan Lapis Pondasi Agregat
Kelas B.
5. Segmen 5 mulai STA 3+645 s/d STA 4+039 Pekerjaan
Perkerasan Beton Semen dengan Anyaman Tulangan
Tunggal (Beton fc’30 Mpa).
6. Segmen 6 mulai STA 6+290 s/d STA 6+400 Pekerjaan
Perkerasan Beton Semen dengan Anyaman Tulangan
Tunggal.
36
BAB V
Penutup
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat penulis ambil adalah sebagai berikut:
1. Panjang efektip penanganan berubah yang semula 1.00 km menjadi
1.111 km
2. Karena adanya perubahan panjang efektip penanganan, maka
dilakukan perubahan/penambahan kuantitas pekerjaan
3. Dengan adanya perubahan Kuantitas ini Nilai Kontrak yang semula
sebesar Rp. 13.283.834.731,00 (Tiga Belas Milyar Dua Ratus
Delapan Puluh Tiga Juta Delapan Ratus Tiga Puluh Empat Ribu
Tujuh Ratus Tiga Puluh Stu Rupiah) termasuk PPN, Menjadi Rp.
14.008.000.000,00 (Empat Belas Milyar Delapan Juta Rupiah)
Termasuk PPN
5.2 Saran
Adapun beberapa saran yang dapat penulis utarakan sebagai berikut:
1. Pengadaan peralatan di lapangan hendaknya disesuaikan dengan
jadwal kerja dan volume pekerjaan.
2. Kepala pelaksana hendaknya mengontrol pekerjaannya secara
rutin dan teliti supaya tidak terjadi penyimpangan, sehingga bisa
berdampak terhadap mutu pekerjaan.
3. Kontraktor sebelum melakukan pekerjaan hendaknya lebih
mempertimbangkan tersedianya bahan dan peralatan, agar proyek
dapat berjalan lancar dan efektif sebagaimana seperti yang telah
direncanakan.
4. Agar selalu menerapkan konsep K3 untuk mencegah segala hal
yang tidak kita inginkan.
37
DAFTAR PUSTAKA
1. Direktorat Jendral Bina Marga,Kementerian Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang “ Spesifikasi Teknis Revisi 3”
2. Kotrak Pembangunan Jalan Simpang 4 Gatot Subroto – Lingkar Dalam
Selatan Nomor : 602.1/036/BM.1718.AI/2019
3. Situmorang,Simon 2011 “ Laporan Praktek Kerja Jalan “
4. https;/www.scribd.com/doc/215638483/5a-Metode-Pelaksanaan-PT-
BAS
5. https;/www.slideshare.net/AlifMahardika/metode-Pelaksanaan-Jalan
6. https;//sipiluty11.blogspot.co.id/2015/04/pelaksanaan-pekerjaan-lapis-
pondasi.html
7. https;//id Wikipedia.org/wiki/jalan
8. https;/www.scribd.com/doc/125225963/Tata-Cara-Dan-Proses-
Pelelangan-Tender
9. https;//henggarrisa wordpress.com/2012/29/unsur-pelaksanaan-proyek
LAMPIRAN - LAMPIRAN
1. Gambar Rencana
2. Pekerjaan Tambah Kurang ( Addendum No.01 )
3. Photo – photo Dokumentasi Lapangan
4. Surat Pengantar Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) dari Kampus
5. Surat Balasan Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) dari Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang.
6. Surat Penunjukan Pembimbing Praktek Kerja Lapangan dari Kampus
7. Absensi Praktek Kerja Lapangan