REALISASI MITIGASI 2015 2020 2025 2030 2035 2040 2045 2050 2055 2060
Target Realisasi 70 UPAYA PERCEPATAN: Upaya penurunan emisi menjadi sebesar 129,4 juta ton CO2
58
64,4 67
1
Penerbitan Perpres Percepatan ✓ pada tahun 2060, akan dilakukan dari sisi supply dan
54,8 Pengembangan ET demand.
51
Juta Ton CO2e
45 Pembangunan PLTS Atap secara masif Strategi yang dilakukan pada sisi supply, antara lain:
39 40,6 2 ▪ Pengembangan PLT EBT sesuai RUPTL, termasuk PLTA dan
29 Konversi PLTD ke PLT EBT
3 Mandatori Bahan Bakar Nabati ▪ Pemanfaatan PLTS Atap, Cofiring untuk PLTU
▪ Pembangunan PLTN, PLTAL
4 Pemberian insentif Fiskal dan Non-Fiskal ▪ Penerapan Energy Storage System
▪ Retirement PLTU
5 Kemudahan perizinan berusaha ▪ Interkoneksi Super Grid dan implementasi Smart Grid
2017 2018 2019 2020 2021
6 Mendorong demand ke arah energi listrik, Strategi yang dilakukan pada sisi demand, antara lain:
Ket: CM: Counter Measure; CM1: self effort; CM2: international
Pemanfaatan B30, DME, Kompor Induksi, Jargas, Penerapan
assistance; IPPU: industrial processes and production use misal kendaraan listrik, kompor listrik.
kendaraan berbasis listrik, Manajemen Energi dan SKEM dan
esdm.go.id | @kesdm Penggunaan CCSKementerian
di IndustriEnergi dan Sumber Daya Mineral|
PROYEKSI SUPLAI PEMBANGKITAN-PEMODELAN KESDM
Demand Listrik per Sektor | TWh Kapasitas Pembangkit | GW Sumber: Pemodelan Tim NZE KESDM
2.000
1.942
800 Coal Gas
Kapasitas 708 GW Diesel Geothermal
Terdiri dari: Bioenergy Hydro 708
700 • PLTS 421 GW, Wind Solar
Nuclear Ocean 637
• PLTB 94 GW,
1.500 • PLTA 72 GW, Storage
600
• PLTBio 60 GW, 509
• PLTN 31 GW,
500
• PLTP 22 GW,
421
• PLTAL 8 GW. 389 382
1.000
400 • Pumped Storage 4.2 GW,
• BESS 56 GW. 278
283
300 193
199
500 152 125
200
100 68
82 32
100 4
0
Green Hydrogen
- -
2043
2021
2022
2023
2024
2025
2026
2027
2028
2029
2030
2031
2032
2033
2034
2035
2036
2037
2038
2039
2040
2041
2042
2044
2045
2046
2047
2048
2049
2050
2051
2052
2053
2054
2055
2056
2057
2058
2059
2060
Demand listrik tahun 2060 mencapai 1942 TWh yang didominasi sektor Industri dan Transportasi. Seluruh demand listrik disuplai oleh
pembangkit berbasis energi terbarukan 96% dan energi baru 4% (PLTN) dengan total kapasitas 708 GW. Kapasitas pembangkit VRE 77%
terhadap total energi terbarukan yang dilengkapi dengan teknologi storage yaitu PLTA pumped storage dan BESS.
Pelarangan PLTU
Pembangunan PLTU baru dilarang kecuali untuk:
1. PLTU dalam RUPTL sebelum Perpres
2. PLTU yang memenuhi syarat:
a. Terintegrasi dengan industri yang: • Pengembangan teknologi
• dibangun berorientasi untuk peningkatan nilai tambah SDA, • Carbon offset
atau • Bauran ET
• termasuk dalam PSN, 2050
yang memiliki konstribusi besar terhadap penciptaan lapangan
kerja dan/atau pertumbuhan ekonomi nasional
3. Berkomitmen melakukan pengurangan GRK > 35% dalam 10
tahun sejak PLTU beroperasi melalui pengembangan teknologi,
carbon offset, dan/atau bauran ET
4. Beroperasi s.d 2050
Dalam hal ketentuan mengenai pemberian insentif fiskal dan nonfiskal belum ditetapkan atau telah ada namun perlu penyesuaian, Menteri/Kepala Lembaga atau
Pemerintah Daerah wajib menyesuaikan paling lama 1 (satu) tahun setelah Perpres ini mulai berlaku.
esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral| 11
STRATEGI DAN RENCANA PENERAPAN PERPRES No. 112/2022
Perpres 112/2022 Percepatan Pengembangan ET Untuk Penyediaan Tenaga Listrik
5 Meningkatkan akses
pendanaan di bidang EBT
Address
Jl. Pegangsaan Timur No.1, RT.1/RW.1,
Pegangsaan, Kec. Menteng, Kota
Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 10320
F : Faktor Lokasi
Harga Patokan Tertinggi di stage 1 merupakan harga setelah dikali faktor lokasi
LCOE
10,63 9,88 8,94 8,68 8,18
(cent $/kWh)
LCOE
8,94 8,61 7,39 7,01 6,12
(cent $/kWh)
PETA INDONESI
Sumatera
Wilayah F
Sulawesi
Sumatera 1,10
- Kep. Riau 1,20 Wilayah F
- Mentawai 1,20 Sulawesi 1,10
- Babel 1,10 - Pulau Kecil 1,15 Papua Papua Barat
- Pulau Kecil 1,15
Wilayah F
Papua Barat 1,50
Jawa Madura Bali
Nusa Tenggara Papua 1,50
Wilayah F
Wilayah F
Jamali 1,00
Nusa Tenggara 1,20
- Pulau Kecil 1,10
- Pulau Besar 1,20
• Rumus harga = LCOE x Faktor Lokasi - Pulau Kecil 1,25
• Faktor Lokasi berlaku selama staging 1
esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 18