2 September 2020
OUTLINE
1 ARAH KEBIJAKAN SPM DALAM RPJMN
2020-2024
2
HASIL EVALUASI DAN TINDAK LANJUT
KEGIATAN 2020
Slide - 2
1
ARAH KEBIJAKAN SPM DALAM RPJMN
2020-2024
Slide - 3
AMANAT SPM DALAM UU 23/2014
Pasal 1 Butir 17 :
Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan mengenai jenis dan
mutu Pelayanan Dasar yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib Urusan Wajib terkait Pelayanan Dasar
yang berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal. (UU 23 2014)
Pasal 18 ayat 2
Ayat 1 :
Penyelenggara Pemerintahan Daerah memprioritaskan
pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan
Pelayanan Dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (3).
PENDIDIKAN KESEHATAN SOSIAL
UU Ayat 2 :
UU No. 23 Tahun 2014 PP No. 2 Tahun 2018 Dokumen Perencanaan Dokumen Perencanaan Jangka
tentang Pemerintahan tentang Standar Jangka Menengah dan Menengah dan Tahunan tingkat
Daerah Pelayanan Minimal Tahunan tingkat Nasional Provinsi/Kabupaten/Kota
Slide - 5
TEMA, PRIORITAS, PENGARUSUTAMAAN, DAN KAIDAH
REPUBLIK
INDONESIA RPJMN 2020-2024
Tema RPJMN IV 2020-2024
Prioritas RPJMN IV 2020-2024
“Indonesia Berpenghasilan
Menengah-Tinggi yang Sejahtera,
Adil, dan Berkesinambungan”
Pengarusutamaan RPJMN IV 2020-2024 1. Memperkuat Ketahanan
Ekonomi untuk
2. Mengembangkan Wilayah 3. Meningkatkan SDM
untuk Mengurangi Kesenjangan berkualitas dan berdaya
Pertumbuhan yang saing
Kesetaraan dan Menjamin Pemerataan
Tata Kelola Berkualitas
Gender (Governance)
7. Memperkuat Stabilitas
Polhukhankam dan
Membangun Menjamin Transformasi Pelayanan
Menjaga Publik
Kemandirian Keadilan Keberlanjutan
6
Indikator dan Target Kegiatan Prioritas terkait SPM
REPUBLIK
INDONESIA
RPJMN 2020-2024
KP: Kelembagaan dan Keuangan Daerah
Pembangunan Baseline Target RPJMN
Program Prioritas Kebijakan Strategi Indikator
Wilayah 2019 2020-2024
Sumatera
Persentase pencapaian SPM di daerah N/A* 100%
Pembangunan Pembangunan Integrasi dan penerapan SPM Jumlah daerah yang melakukan
N/A 542 daerah
Wilayah Wilayah integrasi dan penerapan SPM
Prioritas Nasional
Papua Jawa-Bali Belanja APBD berorientasi Jumlah daerah yang belanja APBD nya
pada pelayanan masyarakat berorientasi pada pelayanan
N/A 540 daerah
PN 2 yang diwujudkan dengan masyarakat yang diwujudkan dengan
pemenuhan SPM pemenuhan SPM
Mengembangkan
Wilayah untuk Diklat Percepatan Jumlah aparatur yang mengikuti Diklat
N/A 4.875 aparatur
Mengurangi Pelaksanaan SPM di Daerah Percepatan Pelaksanaan SPM di Daerah
Pembangunan Kesenjangan dan Pembangunan Keterangan:
Menjamin * Data capaian SPM berdasarkan PP No. 2/2018 belum tersedia, adapun data yang tersedia adalah capaian SPM
Wilayah Pemerataan Wilayah berdasarkan PP No. 65/2005 yaitu sebesar 52%
Maluku Nusa Tenggara
7
Rancangan Target Intervensi RPJMN 2020 – 2024
Skenario Target 70%
Target Akses Target Rumah Tangga Target Penanganan
Tahun 2024
6 Juta RT
11 juta rumah tangga Intervensi tidak langsung Pemerintah
• Penyediaan hunian melalui peran
masyarakat dan swasta
Rumah tangga • Fasilitasi pembiayaan dari lembaga
eksisting keuangan
7,8 juta
5 Juta RT
Intervensi langsung Pemerintah
• Penyediaan hunian baru layak 2.450.000 unit
70%
40%
• Fasilitasi peningkatan kualitas 1.000.000 unit
rumah tangga • Subsidi perumahan 1.000.000 unit
baru 3,2 juta • Pengembangan iklim kondusif melalui reformasi
perizinan dan administrasi pertanahan di 48 kab/kota
• Pembinaan implementasi pemenuhan standar
2019 2024 keandalan bangunan di 48 kab/kota
• Penanganan Permukiman Kumuh di 20 kawasan
8
Target Penyediaan Akses Air Minum RPJMN
2020-2024
AKSES AIR MINUM AKSES AIR MINUM
LAYAK AKSES PERPIPAAN
AMAN Seluruh Pemda Tingkat kebocoran
100% 15% 30% memiliki Jakstrada,
RISPAM, tariff Full
jaringan perpipaan
turun dari 33%
Cost Recovery, dan
menjadi`25%
SPAM PERDESAAN SPAM PERKOTAAN telah dilegalkan
PDAM memiliki
SPAM REGIONAL dokumen Rencana Pengawasan
Pengamanan Air Kualitas Air Minum
• Pembangunan SPAM Regional Wososukas, Mebidang, Minum (RPAM) (PKAM)
Mamminasata, Jatiluhur, Jatigede
• Pembangunan SPAM Regional sebesar 56.668 l/detik
9
Capaian dan Target Rumah Tangga memiliki
Akses Sanitasi (Air Limbah Domestik) 2024
6.2 Akses • Capaian akses sanitasi layak tahun 2018 adalah 74,58%, termasuk
CAPAIAN TARGET universal sanitasi akses aman 7,42%.
100% layak dan stop • Peningkatan akses terhadap sanitasi layak rata-rata sebesar 1,4%
7,42% BABS terbuka per tahun (2010-2018).
20% 6.3 Pengurangan air limbah • Penurunan tingkat praktek Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di
80% yang tidak diolah tempat terbuka rata-rata sebesar 1,2% per tahun (2010-2018).
74,58% akses • Rendahnya kesadaran masyarakat dalam pencapaian akses layak dan aman sanitasi
60% 90% akses ditunjukkan dengan tingginya angka BABS di tempat terbuka dan BABS tertutup
sanitasi layak sanitasi ISU
• Belum optimalnya pendanaan pengembangan sektor sanitasi
(termasuk layak STRATEGIS • Rendahnya jumlah kab/kota yang memiliki lembaga pengelola air limbah domestik: hanya
40%
7,42% aman) (termasuk 13,4% kab/kota yang sudah memiliki lembaga layanan air limbah domestik
20% aman)
Akses Aman
Strategi Pencapaian Target RPJMN 2020-2024
Pembangunan infrastruktur
20% • 3 juta sambungan rumah (SR) yang terhubung IPAL Skala
Akses Layak Regional/Kota/Permukiman
9,36% BABS di • 462 unit Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) yang dibangun
Akses Belum Layak
0%
tempat terbuka 0% BABS di Penyusunan regulasi di daerah dan penguatan kapasitas untuk layanan
tempat terbuka pengelolaan air limbah domestik
2018* 2024 Buang Air Besar • 308 kab/kota yang terfasilitasi penyusunan pengaturan bidang sanitasi dan
Sembarangan (BABS) di terfasilitasi pembentukan dan penguatan sistem layanan air limbah domestik
Tempat Terbuka Perubahan perilaku masyarakat untuk mencapai akses layak dan aman
TARGET 15%
85% • 83.447 desa/kelurahan yang telah Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS)
RPJMN Akses di tempat terbuka
Akses Layak Target RPJMN 2015-2019
2015-2019 Dasar ditetapkan berdasarkan
10
definisi MDGs
*Sumber: Susenas KOR 2018, diolah Bappenas berdasarkan SDGs 10
KONSTELASI SPM DALAM PROGRAM/KEGIATAN/INDIKATOR RPJMN
REPUBLIK
INDONESIA
11
KONSTELASI SPM DALAM PROGRAM/KEGIATAN/INDIKATOR RPJMN
REPUBLIK
INDONESIA
Perumahan Perumahan Persentase rumah tangga yang menempati hunian dengan kecukupan luas lantai per kapita (%) 92,84 93,44 94 94,63 95
Rakyat Persentase rumah tangga yang menempati hunian dengan ketahanan bangunan (atap, lantai, dinding) 82,35 83,5 84,8 86 87
Pemda Provinsi Jenis Pelayanan Dasar PP : Infrastruktur Pelayanan Dasar
Persentase rumah tangga yang memiliki sertifikat hak atas tanah untuk perumahan (%) 55,46 56,85 58,23 59,62 60
a. Penyediaan dan Daerah Provinsi
rehabilitasi rumah a. Penyediaan dan Rasio outstanding KPR terhadap PDB (%) 3,05 3,10 3,30 3,60 4,00
korban bencana rehabilitasi rumah yang
Jumlah hunian baru layak yang terbangun melalui peran pemerintah (unit) 48391 154310 164310 241415 261565
provinsi. layak huni bagi korban
b. Fasilitasi penyediaan bencana provinsi Jumlah hunian yang terbangun melalui peran masyarakat dan dunia usaha (unit) 157762 194763 253986 291403 355387
rumah bagi masyarakat b. Fasilitasi penyediaan
yang terkena relokasi rumah layak huni bagi Jumlah rumah tangga yang menerima fasilitas pembiayaan perumahan, termasuk SMF dan TAPERA(RT) 58460 85000 110000 135000 161540
program Pemerintah masyarakat terkena Jumlah rumah tangga berpendapatan rendah yang menerima bantuan/subsidi pembiayaan perumahan
112500 216154 200000 220000 220000
Daerah provinsi. relokasi program KP : Penyediaan Akses Perumahan dan berupa bantuan uang muka dan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) (rumah tangga)
pemerintah daerah provinsi Permukiman Layak, Aman dan Terjangkau Jumlah peningkatan kualitas hunian melalui peran pemerintah (unit) 219005 152510 152510 208765 212210
Jumlah kabupaten/kota yang mengembangkan iklim kondusif perumahan melalui reformasi perizinan
48 48 48 48 48
dan administrasi pertanahan (kabupaten/kota)
Jumlah kabupaten/kota yg mengimplementasikan pemenuhan standar keandalan bangunan (kab/kota) 48 48 48 48 48
Jumlah luas kawasan permukiman kumuh yang ditangani secara terpadu (Hektar) 1221 5779 1000 1000 1000
Pemda Kab/Kota Jenis Pelayanan Dasar Jumlah hunian baru layak yang terbangun melalui fasilitasi pemerintah (unit) 48391 154310 164310 241415 261565
a. Penyediaan dan Daerah Kabupaten/Kota ProP : Peningkatan Fasilitasi Penyediaan
Jumlah hunian baru layak yang terbangun melalui peran masyarakat dan dunia usaha (unit) 157762 194763 253986 291403 355387
rehabilitasi rumah a. Penyediaan dan Hunian Baru
korban bencana rehabilitasi rumah yang Jumlah penerbitan Sertipikat Hak Milik (SHM)/Sertipikat Hak Guna Bangunan (SHGB)/Sertipikat Hak
0 10000 10000 10000 10000
kabupaten/kota. layak huni bagi korban Satuan Rumah Susun (SHRS) (persil)
b. Fasilitasi penyediaan bencana kabupaten/kota Jumlah rumah tangga berpendapatan rendah yang menerima bantuan/subsidi pembiayaan perumahan
102812 225842 200000 220000 220000
rumah bagi masyarakat b. Fasilitasi penyediaan ProP : Peningkatan Fasilitasi Pembiayaan berupa bantuan uang muka dan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) (rumah tangga)
yang terkena relokasi rumah layak huni bagi Perumahan Jumlah rumah tangga yang mendapatkan fasilitas pembiayaan dari lembaga keuangan (RT) 58460 85000 110000 135000 161540
program Pemerintah masyarakat terkena
ProP : Pengembangan Fasilitasi Peningkatan
Daerah relokasi program Jumlah rumah tangga yang mendapatkan bantuan peningkatan kualitas (rumah tangga) 219005 152510 152510 208765 250910
Kualitas Rumah
kabupaten/kota. pemerintah daerah
ProP : Penyediaan Prasarana, Sarana dan
kab/kota Jumlah rumah yang dilayani bantuan PSU pada perumahan, termasuk PSU kawasan skala besar (unit) 22500 40000 50000 62500 75000
Utilitas Perumahan dan Permukiman
ProP : Fasilitasi Peningkatan Standar
Jumlah kabupaten/kota yang menerbitkan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Sertifikat Laik Fungsi
Keandalan Bangunan dan Keamanan 48 48 48 48 48
(SLF) (kabupaten/ kota)
Bermukim (IMB dan SLF)
ProP : Fasilitasi Penanganan Permukiman
Jumlah luasan permukiman kumuh yang ditangani secara terpadu (Hektar) 1221 5779 1000 1000 1000
Kumuh
12
2
HASIL EVALUASI DAN TINDAK LANJUT
KEGIATAN 2020
Slide - 13
PETA CAPAIAN SPM BERDASARKAN LPPD
REPUBLIK
INDONESIA
TAHUN 2018
14
REPUBLIK
INDONESIA
HASIL EVALUASI 2019
Beberapa Temuan
Beberapa Kendala
Minimnya
Sulitnya mencari Instrumen Monev Daerah belum Anggaran SPM
Perubahan Regulasi keterlibatan
data capaian dan Pelaporan yang menerapkan regulasi masih bergantung
SPM di tingkat Pusat masyarakat dan
Penerapan SPM berbeda-beda SPM terbaru dari dana transfer
swasta
15
REPUBLIK
INDONESIA
TINDAK LANJUT KEGIATAN SPM T.A. 2020
1 2
Memastikan seluruh daerah telah
Mendorong percepatan
mendapatkan sosialisasi dan bimtek
pembentukan SK Tim Koordinasi
di 2020
SPM di tingkat daerah (termasuk
rencana kerja)
.
SPM 2020
Tindak Lanjut
4 3
Mendorong Pengelolaan data dan Melakukan monitoring dan evaluasi
informasi SPM (sinergi sistem penerapan SPM di 2020 dan tindak
pelaporan dikoordinatori Kemendagri lanjut di 2021 + mendapatkan
laporan capaian SPM 2019 secara
lengkap dan akurat.
Slide - 17
DAMPAK COVID-19 TERHADAP EKONOMI DUNIA
EKONOMI DUNIA AKTIVITAS EKONOMI DUNIA
MENGALAMI RESESI TERGANGGU
OECD FDI Dunia PerjalananTuris Dunia
18
ANTISIPASI PEMULIHAN PEMBANGUNAN NASIONAL PASCACOVID-19
Covid-19 menjadi pandemi global di tahun 2020. Ratusan negara telah terdampak, termasuk Indonesia dengan kasus terkonfirmasi positif
pertama pada awal Maret 2020 dan terus bertambah yang tersebar di 34 provinsi.
Pertumbuhan Ekonomi Tingkat Pengangguran Terbuka Struktur ekonomi Perilaku dan pola
-0,4% - 1,0% 8,1–9,2% dan digital hidup masyarakat
Dalam kondisi dan situasi status tanggap darurat, pemerintah pusat telah mempertajam realokasi anggaran dan belanja pemerintah pusat
dan belanja transfer di tahun 2020.
TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 TAHAP 4
Melindungi Kelompok Mengurangi Program Pemulihan
Penguatan Fasilitas Masyarakat Rentan Tekanan Pasca Covid
Kesehatan dan Dunia Usaha Sektor Keuangan (RKP 2021)
Sedang dilakukan oleh Pemerintah dan perlu terus dilakukan hingga penanganan Tahap Pemulihan
wabah Covid-19 selesai Pembangunan Nasional 19
TEMA DAN PRIORITAS NASIONAL
RKP TAHUN 2021
Tema RKP 2021 perlu adaptif dan responsif terhadap wabah COVID-19 dan proses pemulihannya
benefit /manfaat
kegiatan impact
langsung output
/ immediate
outcomes
intermediate
input output
outcomes
Fokus Bappenas
dalam Jangka menengah dan panjang
24
TERIMA KASIH
TERIMA KASIH